• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Fenomena online shop semakin berkembang melalui internet seperti website, media sosial, bahkan smartphone saat ini semakin marak di gunakan oleh masyarakat mengakses internet untuk melakukan transaksi jual-beli secara online.

Online shop merupakan toko untuk menawarkan barang dan jasa lewat internet sehingga pengunjung online shop dapat melihat barang-barang ditiko online. Konsumen bisa melihat barang-barang berupa gambar atau foto-foto atau bahkan video.

Beberapa alasan yang menyebabkan online shop semakin di minati oleh masyarakat yaitu : harganya lebih murah dibandingkan dengan harga ditoko, gratis ongkos kirim, karena belanja online dapat dilakukan hingga kota bahkan negara yang berbeda sekalipun, menghemat, tenang saat berbelanja, menghemat tenaga dan biaya transportasi.

Media yang sering digunakan pebisnis online ialah media sosial instagram. Pengguna instagram dapat dikatakan efektif bagi pemilik online shop karena memungkinkan untuk melakukan promosi dan penjualan yang menjangkau calon pembeli secara luas, tidak terbatas oleh jarak dan waktu, karena pada dasarnya, instagram merupakan aplikasi yang diperuntukan untuk berbagi foto. Pemilik online shop juga menggunakan jasa endorser untuk menarik perhatian calon pembeli pada setiap iklannya. Endorser adalah kegiatan memberikan produk utama kepada selebritis, selebgram tersebut.

Selebriti endorsmen dan selebriti instagram (selebgram) menjadi suatu yang marak saat ini apalagi dengan munculnya applikasi instagram. Sivesan (2013) mengungkapkan celebrity mampu memengaruhi seseorang untuk berhenti dan mengarahkan perhatian kepadanya. “selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena pretsasinya, dibidang berbeda dari produk yang didukung”. Penggunaan selebriti sebagai endorser dalam kegiatan promosi sudah berlangsung cukup lama. Selebriti sebagai endorser dipercaya dapat mempengaruhi minat beli konsumen untuk dapat mendongkrak produk (Annis dan Nurcahya, 2014).

Selebriti sering digunakan karena atribuut kesohorannya termasuk kecantikan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan dan daya tarik seksual yang sering mewakili daya tarik yang diinginkan perusahaan iklankan. Yang membuat selebriti efektif sebagai pendukung

(2)

produk tertentu dalam suatu iklan adalah apabila terdapat hubungan yang berarti (meaningful relationship) atau kecocokan (match -up) antara selebriti dengan produk yang diiklankannya pemilihan selebriti sebagai endorser harus diperhatikan oleh pemasar untuk dapat menyelaraskan citra artis dengan citra produk.

Dinny dan Edin (2012) mengemukakan bahwa selebriti dipresepsikan dengan keahlian dibidangnya, yang secara signifikan mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. Sedangkan Endang dan Dina (2012) mengemukakan bahwa karakteristik selebriti sebagai endorser endorser produk berpengaruh besar pada minat beli konsumen. Ide kreatif diperlukan untuk membuat suatu iklan yang tepat. Beberapa peneliti menemukan humor merupakan alat komunikasi yang sukses dalam periklanan karena humor bersifat universal. Marketing harus mempelajari aspek-aspek komunikasi humor agar dapat di terima secara global, namun disesuaikan dengan kebutuhan local (Rian,2012).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prasad, Gupta & Totala (2017), media sosial telah menjadi media pilihan di seluruh dunia dan dapat memengaruhi perilaku konsumen. Dalam penelitian Zhang, Omran, & Cobanoglu (2017) menyebutkan bahwa generas Y atau generasi milenial yang terlibat aktif dengan media sosial, pada tahap pengambilan keputusan sangat memungkinkan untuk berbagi pendapat melalui electronic Word of mouth (e-WOM), baik e-WOM secara positif maupun negatif. Jika konsumen memiliki pengalaman baik di sebuah restoran, hotel maupun toko maka e-WOM positif yang akan disampaikan, namun jika mendapatkan pelayanan yang buruk maka e-WOM negatif berupa keluhan yang akan disampaikan kepada keluarga ataupun rekan.

Dalam beberapa penelitian sebelumnya didapatkan bahwa e-WOM memainkan peran penting dalam memengaruhi sikap serta keputusan pembelian konsumen. Komunikasi electronic word of-mouth atau e-WOM memiliki pengaruh yang kuat terhadap niat membeli baik secara langsung atau tidak langsung (Jalivand & Samiel,2012) Tingkat kepercayaan seseorang terhadap suatu informasi ditentukan dari mana sumber informasi tersebut berasal. Nielseb (2013) mengatakan bahwa Fenomena Penggunaan Media Sosial dan Pengaruh Teman Sebaya Pada Generasi Milenial Terhadap Keputusan Pembelian.

Walaupun penelitian mengenai keputusan pembelian melalui e-WOM sudah banyak diteliti namun belum banyak diteliti pengaruhnya pada bisnis kuliner Fox & Longart (2016), terutama yang melibatkan generasi milenial sebagai respondennya, dimana generasi milenial merupakan generasi yang tumbuh dalam lingkungan digital dan banyak menggunakan media sosial (Bolton et al., 2013) Penting bagi pemasar untuk mengetahui lebih dalam tentang e-WOM terutama yang berhubungan dengan bisnis kuliner, dan bagaimana hubungannya dengan

(3)

generasi milenial sebagai generasi yang berkontribusi besar pada bisnis restoran di bandingkan dengan generasi sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial (peer influence) terhadap e-WOM dan juga dampaknya terhadap keputusan dalam melakukan pembelian online dikalangan generasi milenial.

Media sosial saat ini merupakan alat promosi dan komunikasi yang paling banyak digunakan karena berdampak sangat signifikan terhadap perkembangan bisnis karena memiliki kelebihan diantaranya banyak pengguna serta tidak memerlukan biaya untuk membuat akun di sebuah media sosial. “pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang dengan capaian tersebut Indonesia menduduki peringkat 8 besar dunia” (https://kominfo.go.id, diakses 3 Maret 2017). Salah satu media sosial yang sedang digemari banyak penggunanya adalah instagram. “pengguna media sosial instagram di Indonesia termasuk yang terbanyak di dunia bersama jepang dan brazil” (http://www.antaranews.com, diakses 3 Maret 2017). Dan mayoritas pengguna isntagram adalah anak muda yang berpendidikan tinggi serta menggunakan ponsel pintar. Dapat disimpulkan bahwa pengusaha muda sudah tidak asing lagi bahkan sudah banyak yang menggunakan fasilitas media sosial. Media sosial juga bisa dijadikan sebagai sarana interaksi dengan konsumen (Mershon, 2011).

Media sosial instagram menyediakan beragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan pelaku bisnis bagi kelancaran usahanya. Penelitian Eryta (2013) “instagram merupakan aplikasi media sosial yang kehadirannya semakin dimaksimalkan sebagai media komunikasi pemasaran. Instagram memberikan peran penting bagi pelaku bisnis yang menggunakannya sebagai media pemasarannya, diantaranya adalah instagram sebagai media komunikasi antara pelaku bisnis dengan para konsumennya. Dan yang terakhir, instagram memberikan dampak terhadap peningkatan penjualan pada bisnis mereka”. Salah satu usaha yang memiliki persaingan yang ketat saat ini adalah usaha online shop. Dituntut untuk mementukan perencanaan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk menghadapi persaingan saat ini. Strategi pemasaran menerapkan target pasar dan bauran pemasaran atau lebih dikenal 4p (product, place, price, and promotion). Keputusan konsumen dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh akal pemikiran atas dengan harga yang terjangkau akan memiliki banyak peminat. Sebaliknya apabila harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan produk maka konsumen akan berfikir dua kali untuk membelinya.

Penggunaan internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat dunia. Berdasarkan data statistik yang diungkapkan Internet World Stats pada 2017, ada sekitar 4 miliar lebih pengguna internet di seluruh dunia dari sekitar total 7 miliar lebih populasi penduduk dunia. Dan, dari sekitar 4 miliar pengguna internet tersebut, sekitar 3

(4)

miliar di antaranya merupakan pengguna aktif media sosial. Selain itu, Asia merupakan wilayah yang tercatat memiliki jumlah pengguna internet terbesar yakni mencapai 49,6%.

Gambar 1.1

Dari banyaknya pengguna internet tersebut, ternyata situs-situs raksasa seperti Google, Facebook, dan YouTube masih menjadi situs utama yang paling banyak dikunjungi.

Harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para pesaing. Sehingga penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi diferensiasi barang dalam pemasaran. Harga juga bersifat sangat relatif. Jika seorang pembeli mempunyai kesempatan untuk membeli barang dan jasa yang sama dengan harga lebih rendah. Maka ia akan melakukannya.

Dikemukakan oleh Nawawi dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Tinggi rendah nya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk, sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Dari kebiasaan para konsumen, strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan.

Dalam menentukan harga, setiap pengusaha memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun setiap strategi yang mereka jalankan masih memiliki tujuan yang sama. Pada dasarnya tujuan penetapan harga memiliki empat orientasi, yaitu :

(5)

1. Tujuan berorientasi pada laba. Setiap usaha selalu memilih pnetapan harga yang bertujuan menghasilkan laba paling banyak. Namun karena besarnya persaingan, sehingga suatu usaha sering kesulitan dalam memastikan harga yang dapat menghasilkan laba paling banyak. Sebagai solusinya para pelaku usaha menggunakan pendekatan target laba, yaitu besar laba yang sesuai dengan sasaran laba.

2. Tujuan berorientasi pada volume. Penetapan yang berorientasi pada volume, bertujuan menetapkan harga untuk mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar tertentu. Biasanya harga lebih murah dibandingkan harga yang berorientasi pada laba.

3. Tujuan berorientasi pada image, yaitu penetapan harga yang bertujuan membentuk image atau citra produk dari suatu usaha. Misalnya dengan memberikan harga paling rendah untuk menanamkan image murah pada produk yang anda tawarkan.

4. Tujuan beriorientasi pada stabilitas harga. Orientasi pada stabilitas harga bertujuan untuk menjaga kestabilan antara harga produk suatu usaha dengan harga yang dimiliki para pesaingnya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa harga sangat erat hubungan nya dengan keputusan pembelian. Baik keputusan pembelian yang dilakukan oleh orang perorangan, kelompok dan organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka, agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian tersebut.

Namun hal ini tidak akan mudah, karena banyaknya pemain dalam bisnis ini. Maka setiap perusahaan harus memiliki strategi-strategi ampuh dan berbeda, agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan produk mereka. Pada saat ini orang lebih tertarik terhadap online shop yang menggunakan testimoni, Kebanyakan juga orang tertarik dengan apa yang di iklankan oleh selebgram/ para artis karena sudah melihat produk yang di pakai selebgram tersebut bagus dan real pict membuat orang lain tergiur juga untuk mebelinya. Berdasarkan fenomena diatas, maka perlu melakukan penelitian untuk mengetahui adakah pengaruh Celebrity Endorser, Word Of Mouth, dan Harga terhadap keputusan pembelian untuk pengguna aktif instagram. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian adakah “PENGARUH SELEBRITI ENDORSER, WORD OF MOUTH, DAN HARGA

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Keputusan pembelian menjadi salah satu faktor terpenting dan menjadi salah satu penyebab tejadinya pertimbangan konsumen dalam membeli produk atau jasa. Untuk itu, peneliti mencoba mencari tahu apa saja faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dan peneliti mendapatkan tiga faktor yang mempengaruhi yakni, selebriti endorser, word of mouth, dan harga. Dari fenomena di atas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah selebgram/selebriti endorser berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada online shop putri-bcollecton ?

2. Apakah word of mouth dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada online shop putri-bcollecton ?

3. Apakah harga yang ditetapkan produk putri_bcollection berpengaruh terhadap keputusan pembelian ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas maka ditetapkan tujuan yang hendak dicapai di dalam penelitian karya ilmiah ini adalah untuk menganalisa dan menguji daripada pengaruh Celebrity Endorser serta Word Of Mouth dan Harga terhadap keputusan pembelian. Untuk menjelaskan adakah pengaruh celebrity endorser word of mouth serta harga yang diterapkan di online shop Putri_bcollection terhadap keputusan pembelian.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dari karya ilmiah ini diharapkan akan bermanfaat bagi: 1. Manfaat teoritis

Diharapkan dapat membantu mengembangkan ilmu pengetahuan serta wawasan tentang celebrity endorser word of mouth dan harga terhadap keputusan pembelian.

2. Manfaat praktis a. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah suatu wawasan serta pembelajaran terhadap peneliti dalam suatu hal penelitian.

b. Bagi akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah suatu pembelajaran baru di perpustakaan tentang Pengaruh celebrity endorser word of mouth terhadap keputusan pembelian. c. Bagi peneliti selanjutnya Sebagai bahan referensi terbaru terhadap peneliti selanjutnya

(7)

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika aturan yang di gunakan dalam penyusunan laporan skripsi mengikuti, dari apa yang sudah di tetapkan oleh pihak Prodi Manajemen STIE Pelita Bangsa yaitu sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan pustaka, pada bab ini di uraikan tentang teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian, di sertakan penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis penelitian.

BAB III : Metodologi penelitian, dalam bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep, populasi dan sampel, metode pengumpulan data serta metode Analisa data.

Referensi

Dokumen terkait

ketika negara ingin membangun infrastruktur seharusnya alokasi anggaran ditingkatkan. Tidak akan tercapai pembangunan infrastruktur yang maksimal apabila tidak

Oleh karena itu, maka komunikasi penyuluhan yang dilakukan baik dari segi teknik, bahasa, dan sarana yang digunakan harus disesuaikan dengan daya nalar masyarakat yang dilihat

Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Puguh Harianto sebagai Ketua Pelaksana yaitu tugas dari dua divisi ini hampir sama dan sesuai dengan keputusan dari DPM agar

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam "Ibnu Sina" Yarsi Sumbar Bukittinggi menunjukkan bahwa 54,7% perawat memiliki kecendrungan turnover, dari

Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,04 persen, minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,09 persen, serta makanan

value Teks default yang akan dimunculkan jika user hendak mengisi input maxlength Panjang teks maksimum yang dapat dimasukkan. emptyok Bernilai true jika user dapat tidak

Sebelumnya dikatakan bahwa Kecamatan Reok lolos untuk menjadi Pusat Kegiatan Lokal dikarenakan memiliki pelabuhan kelas III dan jalan areteri yang mendukung

Lokasi tersebut dipilih secara purposif dengan alasan (a) ja- lan lintas Papua merupakan jalan yang mengikuti garis perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea