14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bengkel Pabrik Kelapa Sawit Rambutan PT.Perkebunan Nusantara III, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai. Waktu penelitian selama 6 bulan dari bulan Desember 2018 sampai bulan Mei 2019.
3.2 Perancangan Alat
Perancangan alat pada penelitian ini dimulai dari spesifikasi sterilizer. Dari spesifikasi tersebut selanjutnya akan dihitung dimensi dari bagian alat dan selanjutnya dilakukan proses gambar dari dimensi yang telah dihitung. Berikut adalah spesifikasi rebusan.
Tabel 3.1 Spesifikasi Rebusan
Jumlah Rebusan 3 Rebusan
Beroperasi 24 jam
Suhu operasi Max. 135-140 oC Tekanan operasi Max. 2,8-3,0 bar
Dimensi Tabung Panjang = 26 m, Diameter = 2,3 m
Rel Lori Lebar = 60 cm
Type Single Door
Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan dimensi utama dari alat adalah sebagai berikut :
Flat transmission belt uk. 8 inci x 8 mm Panjang = 560 mm Besi plat 4 mm Panjang = 560 mm, Lebar = 40 mm
15
Besi plat 12 mm Panjang = 220 mm, Lebar = 45 mm dan Panjang = 130 mm, Lebar = 45 mm
Besi as batangan : Ø 19 mm x 560 mm dan Ø 12 mm x 230 mm Besi pipa : Ø 14 mm x 90 mm
Kemiringan Besi as batangan 70º 3.3 Tahap Pembuatan
Proses pembuatan alat pembersih rebusan dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang baik dengan mempertimbangkan faktor fungsi alat, artistik, kekuatan rangka. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:
3.3.1 Identifikasi Bahan Material
Dalam pembuatan alat pembersih rebusan ini dibutuhkan beberapa bahan dasar untuk membuat komponen komponen alat. Bahan utama yang digunakan untuk membuat komponen pada alat pembersih rebusan ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.2 Identifikasi Bahan Yang Dibutuhkan
No Nama Bahan Jumlah
1 Flat transmission belt uk. 8 inci x 8 mm 1 (560 mm)
2 Plat 4 mm 1
3 Plat 12 mm 2
4 Besi As Ø 19 mm x 560 mm 1
5 Besi As Ø 12 mm x 230 mm 1
16 3.3.2 Identifikasi Tool Yang Diperlukan
Dalam pembuatan alat pembersih rebusan ini dibutuhkan beberapa Tool dasar untuk membuat komponen komponen mesinnya. Alat yang digunakan untuk membuat komponen pada alat pembersih rebusan ini dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.3 Identifikasi Tool Yang Diperlukan
No Nama Tool Jumlah
1 Kunci pas (Open wrench) 2
2 Kunci ring (Box wrench) 2
3 Kunci inggris (Adjustable wrench) 2
4 Palu (Hammer) 1
1. Kunci pas (Open wrench)
Fungsi dari kunci pas adalah untuk membuka baut/mur dengan memutar kearah kanan. Jika ingin mengencangkan maka putarlah ke arah kiri
2. Kunci ring (Box wrench)
Fungsi dari kunci ring adalah untuk membuka baut/mur dengan memutar ke arah kanan. Jika ingin mengencangkan makan putarlah ke arah kiri.
3. Kunci inggris (Adjustable wrench)
Kegunaan kunci ini ialah untuk membuat baut/mur yang tidak bisa dilakukan oleh kunci pas/ring, selain itu kunci ini lebih mudah dikarenakan tidak perlu menggunakan tenaga yang tidak terlalu besar seperti kunci pas dan ring.
4. Palu (Hammer)
Kegunaan benda ini ialah untuk memukul atau memasang dan melepaskan dengan cara memukul komponen komponen mesin seperti
17
pada pemasangan bearing, melepaskan sambungan pulley pada besi as, melepaskan rumahan yang lengket ke screw serta melepaskan body press.(Syarif 2014).
Gambar 3.1 Identifikasi Tool Yang Dibutuhkan
3.3.3 Pengukuran
Dalam melakukan pengukuran yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat pengukur yang digunakan. Adapun alat alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Mistar gulung
Mistar gulung merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda kerja yang panjangnya melebihi ukuran jangka sorong. Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat digunakan untuk mengukur benda yang menyudut.
18 2. Jangka sorong
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur dimensi luar dari sautu benda, seperti panjang, lebar, tebal, dan diameter. Jangka sorong mempunyai kapasitas yang bermacam-macam, tergantung dari kebutuhan atau penggunaan jangka sorong tersebut.
Gambar 3.3 Jangka Sorong
3.3.4 Proses Pemotongan Material
Dalam proses pemotongan tentu membutuhkan alat pemotong bahan. Alat yang direkomendasikan untuk pemotongan bahan adalah mesin gerinda dan mesin bor duduk.
Mesin gerinda berfungsi untuk memotong agar memperoleh ukuran panjang dari rangka dan dapat digunakan untuk meratakan permukaan benda dengan lebih cepat. Selain itu dapat digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja.
19
Adapun jenis mesin bor yang digunakan dalam pembuatan alat pembersih rebusan dalam proses pengeboran yaitu dengan menggunakan mesin bor duduk.
Mesin bor adalah peralatan yang secara umum digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.
Gambar 3.5 Mesin Bor
3.3.5 Proses Penyambungan Material 1. Las Listrik
Alat penyambungan yang digunakan dalam pembuatan alat pembersih rebusan adalah mesin las. Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh. Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.
Mutu dari hasil pengelasan, bergantung pada keahlian operator atau juru ataupun tukang las sendiri. Cara mengelas yang buruk dapat
20
mengakibatkan kerusakan fatal baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, mulai dari kasus sederhana seperti pipa ledeng yang bocor ataupun ke hal-hal yang lebih fatal seperti runtuhnya bangunan berkontruksi baja yang menggunakan yang di las.
Pada saat pengelasan, kesalahan sering terjadi dan sambungan las jarang sekali jadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah menghindari bara api pada bagian yang di las tanpa mengurangi las di tempat yang sama. Kalau hal itu terjadi, hubungan akan menjadi rapuh dan terbentuk titik awal retakan kecil. Selain itu, bagian logam yang bersebelahan dengan bagian yang di las tidak meleleh tetapi berubah karena panas. Pemanasan yang diikuti dengan pendinginan yang cepat bisa menghasilkan struktur logam seperti kaca, sehingga mudah retak. Kualitas sambungan las di tentukan oleh:
1. Memanfaatkan mampu las dari material
2. Persiapan dan pelaksaan dikontrol oleh personil yang kompeten 3. Metoda pengelasan disesuaikan dengan karakteristik dan tebal
material serta beban
4. Kesusaian antara logam pengisi dengan logam induk 5. Tukang las yang bersetifikat dan terawasi
6. Kualitas las di cek dengan metoda NDT
21 2. Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut (umumnya berbentuk segi enam) dan ujung lainnya mur /pengunci. Dalam pemakaian dilapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali.
Keuntungan menggunakan sambungan baut :
1. Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi dilapangan 2. Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang
3. Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja
Gambar 3.7 Baut
3.3.6 Proses Perakitan Material
Jika semua bahan sudah siap, maka kita siapkan peralatan pendukung untuk perakitan bahan baku satu persatu, maka langkah selanjutnya merakit semua benda kerja menjadi satu.Pada proses perakitan dapat diketahui kesalahan-kesalahan misalnya ukurannya tidak pas, ukurannya kebesaran atau kekecilan. Tujuannya agar proses perakitan pada benda kerja masih bisa diperbaiki jika terjadi kesalahan. Adapun komponen-komponen yang akan dirakit dapat dilihat pada tabel berikut :
22
Tabel 3.4 Komponen-Komponen Yang Akan Dirakit
No Nama Komponen Jumlah
1 Penyapu brondolan dan kotoran 1
2 Engsel 1
3 Cantolan 1
4 Batang As Penyambung 1
TOTAL 4
Gambar 3.8 Proses Perakitan
3.3.7 Proses Pengerjaan Akhir/Finishing
Finishing dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan cara
pengecatan. Untuk memperoleh keindahan pada permukaan benda kerja. Dengan demikian penampilan barang atau produk menjadi lebih menarik. Proses ini digunakan untuk memberikan kondisi permukaan tertentu dari benda jadi produk, sehingga terjadi perubahan dimensi yang sangat kecil. Secara keseluruhan, bentuk dan ukuran boleh dikatakan tidak mengalami perubahan yang berarti. Kondisi permukaan tertentu yang dimaksud adalah antara lain berwarna kilat, pemeliharaan pencegahan dari unsur serta bentuk permukaan, melalui proses pengecatan, pelapisan permukaan dengan unsur tertentu dan lain lain.
23
Gambar 3.9 Alat pembersih rebusan sudah selesai siap diuji.
3.3 Konstruksi Alat Pembersih Rebusan
24 Keterangan :
1. Cantolan berfungsi sebagai penahan alat pembersih rebusan yang diletakkan pada seksi lori.
2. Batang As Penyambung berfungsi sebagai penyambung antara cantolan dan engsel.
3. Engsel berfungsi untuk memudahkan penyapu brondolan bergerak keatas dan kebawah disaat ada kotoran seperti brondolan dan tankos. 4. Penyapu brondolan dan kotoran berfungsi untuk membersihkan
kotoran yang terdapat pada bagian dalam unit rebusan dengan bahan yang elastis
25 Mulai 3.5 Diagram Alir
Diagram alir proses pembuatan alat pembersih rebusan ini adalah sebagai berikut.
Tidak
Ya
Gambar 3.11 Diagram Alir Identifikasi Alat Yang Diperlukan Identifikasi Bahan Yang Diperlukan Proses Pembuatan Perancangan Alat Hasil Produk Penyusunan Laporan SELESAI Finishing Pengujian / implementasi Alat
26 3.6 Jadwal Penelitian
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan
2018 2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pengajuan judul
2 Seminar proposal
3 Identifikasi alat yang di perlukan 4 Identifikasi bahan yang di perlukan
5 Perancangan alat
6 Proses Pembuatan
7 Pengujian / implementasi alat 8 Penyusunan laporan 9 Seminar tugas akhir