• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah Perusahaan

Sebagai pemegang hak waralaba tunggal untuk merek KFC di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan oleh Keluarga Gelael pada 1978. Pada 1979, Perseroan mendapatkan akuisisi waralaba dengan pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-gerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Sukses membangun merek ini, menanamkan KFC dalam benak konsumennya sebagai merek waralaba cepat saji yang terkenal dan dominan di Indonesia.

Bergabungnya Salim Group pada 1990 sebagai salah satu pemegang saham utama semakin mendorong inisiatif ekspansi bisnis Perseroan, dan pada 1993, Perseroan terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), satu langkah untuk meningkatkan pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas 80% pada saat ini terdistribusi 43,84% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group dan 35,84% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20%) terbagi kepada Masyarakat dan Koperasi Karyawan.

Pada akhir 2011, Perseroan mengoperasikan total 421 gerai, yang tersebar di 32 dari 33 propinsi, di lebih dari 95 kota-kota di seluruh Indonesia, dan mempekerjakan sekitar 16.365 karyawan dengan hasil penjualan lebih dari Rp3,317 triliun. Pada minggu pertama bulan Oktober di tahun ini, untuk pertama kali sejak Perseroan terdaftar sebagai perusahaan publik, Obligasi diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu lima tahun dengan bunga Obligasi sebesar 9,5% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan, yang pada dasarnya

(2)

2

akan digunakan untuk membiayai pendirian gerai-gerai baru, renovasi atas gerai-gerai Perseroan yang sudah ada, perluasan gudang-gudang produksi Perseroan yang sudah ada, serta pembangunan gudang-gudang baru.

Pada 2011, Perseroan mulai terus menerus mengembangkan KFC Coffee, sebagai salah satu strategi pengembangan produk baru di semua gerai KFC bertipe free-standing (gerai yang berada di bangunan yang berdiri sendiri), menyajikan rangkaian produk kopi berkualitas, disajikan panas maupun dingin, dilayani di counter terpisah dengan ruangan duduk tersendiri untuk para pecinta kopi. Untuk menarik konsumen pada jam-jam sepi, Perseroan juga mengenalkan minuman bernama Krushers dengan aneka pilihan rasa.

Komitmen Perseroan adalah mempertahankan visi sebagai pemimpin industri restoran cepat saji dengan terus memberikan kepuasan “Yum! ” di wajah konsumen. Dukungan pemegang saham, keahlian manajemen yang dikelola dengan baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah, kontinuitas kunjungan konsumen, pasti berhasil membawa Perseroan meraih visinya. Visi yang kokoh, misi dan obyektif jangka panjang, serta strategi-strategi dan nilai-nilai korporasi yang jelas, niscaya akan terus menjadikan merek KFC yang terfavorit di seluruh Indonesia, dan membangun PT Fast Food Indonesia Tbk menjadi sebuah korporasi yang hebat. Salah satu strategi yang bisa dikatakan berhasil yang diluncurkan oleh perusahaan franchice ini adalah KFC music factory.

Dalam meningkatkan sales perusahaan, banyak perusahaan menyadari bahwa jalur musik adalah salah satu cara efektif dalam memasarkan suatu produk yang ditujukan pada para remaja atau anak muda yang relatif konsumtif. Oleh sebab itu KFC melirik dunia musik Indonesia sebagai salah satu sarana promosi franchise KFC. Setelah melihat kesuksesan Indonesian

Idol, KFC melihat prospek penyanyi tidak

terkenal yang berpotensi untuk diorbitkan di dunia entertainement Indonesia. Tidaklah heran bila pada akhirnya KFC memilih jalur Band Indie dalam

(3)

3

melakukan promo franchise KFC. Oleh sebab itu, KFC mendirikan KFC Music Factory di mana banyak band-band indie yang bergabung. Musik yang diperdengarkan relatif musik yang easy listening.

Salah satu bukti keberhasilan band indie adalah suksesnya album Juliette di mana pada akhirnya Juliette menjadi brand ambassador KFC. Hingga saat ini, Album Juliette yang hanya bisa dibeli di counter KFC telah menghasilkan penjualan sekitar Rp. 10 milyar dan sudah diputar oleh 280 radio secara Nasional. Selain itu, KFC juga membuat satu komunitas musik untuk anak anak muda yang dinamai Music Hitters, dimana para membernya adalah para pembeli CD yang di dalamnya terdapat scratch card (nomor kupon) untuk bisa log in ke website www.kfcmusichitlist.com. Setiap minggu, para member akan mendapatkan SMS yang dapat ditukarkan di gerai KFC untuk mendapatkan produk KFC Goceng.

1.1.2 Visi dan Misi PT. KFC Indonesia

Adapun Visi dan Misi PT. KFC Indonesia sebagai berikut: a. Visi PT. KFC Indonesia

Selalu menjadi merk restoran cepat saji Nomor 1 di Indonesia dan mempertahankan kepemimpinan pasar dengan menjadi restoran yang termodern dan terfavorit dalam segi produk, harga, pelayanan dan fasilitas.

b. Misi PT. KFC Indonesia

1. Memperkokoh citra merek KFC dengan strategi-strategi dan ide-ide yang inovatif.

2. Meningkatkan suasana bersantap yang tak terlupakan dengan terus menerus.

3. Konsisten memberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan selera konsumen yang terus berubah.

(4)

4

1.1.3 Logo dan Makna Logo PT. KFC Indonesia

GAMBAR 1.1 Logo KFC

Sumber : http://www.kfcku.com/, 2016

Gambar logo KFC yang eksis sampai saat ini diresmikan pada bulan April 2007, dengan Kolonel mengenakan celemek koki merah, yang dulu hanya merupakan jas putih. Ini dirancang oleh lembaga yang mencatat merek berbasis di San Francisco, Tesser. Logo mempertahankan elemen fundamental dari lambang kolonel, termasuk dasi kupu-kupu hitam, kacamata dan jenggot, sambil memperkenalkan skema warna cerah dan wajah yang lebih “ramah”. Kolonel yang Tersenyum ditempatkan dengan latar belakang merah yang cocok dengan celemek merahnya. Nama merek adalah tertulis di bawah dadanya menggunakan warna hitam yang kuat.

Gambar Logo KFC memiliki kedalaman yang luar biasa, dinamis dan penuh dimensi, tanpa jatuh kembali ke shading (bayangan). Hal ini menunjukkan fakta bahwa kejelian dalam mengeksekusi bentuk dapat mengkomunikasikan pesan yang dimaksudkan secara lebih langsung dan jelas dibandingkan dengan gambar logo yang detail.

(5)

5 1.2 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dinamika bisnis di era globalisasi saat ini sangatlah meningkat secara drastis dan persaingan yang terjadi semakin ketat. Perusahaan harus mengembangkan produknya dengan baik dengan menentukan strategi mana yang paling tepat untuk menunjang sistem pemasaran mereka. Mulai dari jenis produk yang akan dijual, harga yang menarik sampai ke dalam kualitas pelayanan yang diberikan, agar mendapatkan citra yang baik dimata konsumen. Merek yang sudah dikenal oleh konsumen akan mempermudah perusahaan dalam melakukan inovasi produk. Selain itu, merek juga mempermudah perusahaan dalam menentukan segmen pasar mana yang akan dituju serta menarik konsumen untuk membeli dan melindungi produk yang dihasilkan (Sumber : Gunawan, 2013:1).

Meningkatnya persaingan ini membuat konsumen dihadapkan pada begitu banyak pilihan produk yang variatif di pasaran, sehingga konsumen menjadi lebih selektif dalam memilih dan menetapkan produk mana yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Pada dasarnya bisnis franchise merupakan bisnis keterikatan antara pihak pemberi usaha franchise (franchisor) maupun sebagai penerima franchise (franchisee) banyak aspek hukum didalamnya mulai dari aspek HAKI sampai kepada aspek yang membahas perjanjian franchise yang harus disepakati bersama. Hukum dan peraturan franchise di Indonesia telah diatur pada peraturan pemerintah (PP) No.42 tahun 2007 dan peraturan menteri perdagangan R.I nomor 31/M-DAG/PER/8/2008 didalam peraturan tersebut telah dibahas dan dijelaskan bagaimana tata tertib hak dan kewajiban pelaku usaha yang menjalankan bisnisnya dengan cara franchise (Sumber : http://konsultanwaralaba.com/). Konsep franchise pertama kali berkembang di Indonesia pada tahun 1970an, dengan berdirinya KFC, Swensen, dan Shakey Pisa yang kemudian diikuti oleh Burger King dan Seven Eleven (Sumber: Majalah Direktori Franchise Indonesia Edisi 3, 2007). Di Indonesia terdapat 700 unit gerai company owned unit (gerai waralaba milik sendiri)

(6)

6

contohnya Starbucks dan Mc Donald serta KFC dan ribuan franchise unit (kategori kecil dan menengah).

Pada tahun 1992, di Indonesia terdapat 29 franchise yang berasal dari luar negeri dan 6 franchise lokal, dan secara keseluruhan, di Indonesia tersebar sekitar 300 outlet. Pada tahun 1997, jumlah franchisor meningkat hingga 265 franchise, di mana terdapat 235 franchise internasional dan 30 franchise lokal. Dan jumlah keseluruhan outlet adalah 2000. Pada tahun 1997, terjadi krisis moneter di Indonesia. Pada saat ini, diikuti oleh krisis ekonomi dan politik di Indonesia pada tahun 1998 yang mengakibatkan jatuhnya industri franchise di Indonesia. Banyak franchisor asing yang meninggalkan Indonesia dan hampir sekitar 500 outlet yang tutup oleh karena kondisi yang tidak mendukung ini. Pada saat itu, jumlah franchise dari luar negeri yang beroperasi di Indonesia menurun dari 230 hingga 170-180 franchise. Tetapi justru pada saat ini, franchise lokal mulai memadati pasar franchise Indonesia, dari 30 meningkat hingga 85 merek produk yang berkembang. Memasuki abad ke-20, perkembangan franchise di Indonesia semakin meningkat. Khususnya pada franchise lokal yang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Sedangkan untuk usaha franchise asing relative stabil karena hanya mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak cukup tinggi. berikut tabel total keseluruhan bisnis franchise dari tahun ke tahun di Indonesia :

TABEL 1.1

Jumlah Franchise Indonesia Berdasarkan Kepemilikan

Kepemilikan Tahun

2000 2001 2005 2006 2007

Asing 222 230 237 220 230

Lokal 39 42 129 230 360

Total 261 272 366 450 590

(7)

7

Sesuai dengan tabel yang diuraikan di atas, bisnis franchise di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, dari mulai tahun 2000 dengan jumlah total antara franchise asing dan lokal berjumlah 261 gerai meningkat lagi pada tahun 2001 menjadi 272 gerai dan pada tahun 2005 berjumlah 366 gerai. Pada tahun 2006, franchise asing dan lokal sudah mencapai 450 gerai dan hingga tahun 2007, sudah berjumlah 590 gerai.

Banyak jenis bisnis di Indonesia dengan kategori produknya yang bermacam-macam telah berhasil dan sangat berpeluang untuk menjadi bisnis yang besar dan menjanjikan. Salah satunya adalah bisnis franchise yang sudah banyak diminati oleh pembisnis dan para investor. Dengan melihat gaya hidup masyarakat Indonesia yang tinggi dan banyak yang menyukai makanan cepat saji. KFC sudah menjadi market leader sejak tahun 2011 (Sumber: www.topbrand-award, 2013). Berikut tabel yang menunjukan persaingan antar franchise yang terjadi :

TABEL 1.2

Pangsa Pasar Restaurant Fast Food di Indonesia

Merek 2011 2012 KFC 56,8% 61,9% Mc Donalds 20,3% 20,1% Hoka-hoka bento 5,9% 4,3% A & W 3,9% 3,6% Merek lain 13,1% 10,1% Sumber : www.topbrand-award.com, 2013

Dari sekian banyak restoran cepat saji yang ada di Indonesia, yang saat ini mendominasi pangsa pasar yaitu KFC. Restoran cepat saji asal Amerika Serikat ini berhasil mendominasi pangsa pasar hingga 45% dan disusul oleh Mc Donald sebesar 25% (Sumber: PT. Fast Food Indonesia). Selama ini KFC dikenal sebagai restoran cepat saji yang menawarkan menu ayam goreng.

(8)

8

Dengan tagline-nya yaitu : “Jagoan Ayam”, KFC berhasil menjadi merek yang TOP of Mind untuk kategori restoran cepat saji (Sumber : Riset Frontier Consultan Group, 2011 dan 2012).

Untuk meningkatkan dan mempertahankan citra perusahaan, perusahaan memerlukan strategi merek. Strategi merek merupakan salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan serta mempertahankan citra produk di mata konsumen. Salah satu strategi yang paling efektif dan efisien adalah dengan menggunakan strategi merek brand extension, nama merek yang telah dikenal dengan baik membuat produk baru cepat dikenal dan diterima. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk memasukan kategori produk baru secara mudah. Strategi ini dapat menghemat biaya iklan, yang pada umumnya digunakan untuk memperkenalkan suatu merek baru kepada konsumen. Kotler dan Keller (2009:258) dalam Zulkarnaen (2013:22)

Sesuai dengan teori yang dijelaskan di atas, sudah terbukti bahwa brand extension adalah strategi merek yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mempertahankan citra mereknya di mata konsumen. Begitu pula dengan KFC yang terkenal dengan produk unggulannya yaitu ayam goreng. KFC sudah menggunakan strategi perluasan merek ini dengan mengeluarkan produk-produk barunya dengan kategori produk yang berbeda seperti yang sudah diuraikan pada sejarah perusahaan diatas yaitu, KFC music factory dengan band-band indienya dan KFC Coffee yang diluncurkan pada awal tahun 2011 bertipe free-standing (gerai yang berada di bangunan yang berdiri sendiri) dengan produk-produknya sebagai berikut:

(9)

9

TABEL 1.3

Rincian produk dan harga KFC Coffee 2016 No. Menu Harga 1. Hot brulee coffee Rp. 10.155,- 2. Hot cappuccino brulee Rp. 19.090,- 3. Ice latte brulee Rp. 23.650,- 4. Hot espresso single Rp. 8.182,-

5. Cappuccino Rp. 16.564,- 6. Café latte Rp. 16.818,- 7. Mocca Latte Rp. 20.909,- 8. Caramel macchiato Rp. 20.909,- 9. Iced latte Rp. 20.000,- 10. Hot chocolate Rp. 20.000,-

11. Fresh brewed coffee Rp. 14.546,- 12. Hazelnut coffee Rp. 10.453,- 13. Double choco donut Rp. 10.000,-

14. Molten cake Rp. 5.000,-

Sumber : Dokumentasi Perusahaan, 2016

Berikut ini logo dari KFC Coffee dan KFC music factory sebagai Brand Extension dari KFC Indonesia:

GAMBAR 1.2 GAMBAR 1.3 Logo KFC Coffee Logo KFC music factory

(10)

10

Indonesia sangat terkenal sebagai negara penghasil kopi. Negara Indonesia merupakan salah satu jajaran negara penghasil kopi di dunia. Dalam sejarah hingga tahun 2013 lalu, Indonesia berada di urutan ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam sebagai negeri penghasil kopi. Bisnis kopipun menjamur. Bukan hanya di warung-warung pinggir jalan, tetapi juga café-café dan mall-mall. Banyak jenis kopi yang ditawarkan. Juga begitu banyak barista-barista yang unggul dalam meracik rasa kopi.

Sebagai negara penghasil kopi dalam jumlah yang banyak, pada tahun 2012 Indonesia setidaknya telah mampu memproduksi 748 ribu ton atau setara 6,6% dari produksi kopi dunia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 601 ribu ton atau 80,4% dari total produksi adalah produksi kopi robusta. Sisanya sebanyak 147 ribu ton (19,6%) merupakan produksi kopi arabika. Di samping kopi unggulan jenis Kopi Robusta dan Kopi Arabika, kita juga memiliki berbagai macam jenis kopi spesial yang terkenal hingga manca negara. Kopi – kopi tersebut antara lain adalah Kopi Gayo, Kopi Mandailing, Kopi Lampung, Kopi Jawa, Kopi Kintamani, Kopi Toraja, Kopi Bajawa, Kopi Wamena dan juga Kopi Luwak dengan rasa dan aroma yang khas. Rasa dan aroma yang khas tersebut disebabkan oleh indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia.

Pengembangan industri pengolahan kopi di tanah air memiliki prospek yang begitu baik. Saat ini, rata-rata konsumsi kopi masyarakat Indonesia telah menyentuh angka 1,2 dalam satuan kilogram perkapita/tahun. Jumlah yang masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan negara-negara pengimpor kopi seperti Jepang 3,4 kg, Austria 7,6 kg, USA 4,3 kg, Norwegia 10,6 Kg Belgia 8,0 kg, dan Finlandia 11,4 Kg perkapita/tahun. Maka peningkatan konsumsi kopi ini perlu dikembangkan lagi oleh para pengusaha di bidang kopi, salah satunya dengan adanya usaha coffee shop (Sumber : http://kemenperin.co.id, 2013).

KFC Indonesia sudah menjadi salah satu franchise yang sukses dan terkenal akan produk ayamnya yang berbeda dengan franchise lainnya.

(11)

11

Sehingga KFC sudah sangat dikenal oleh msyarakat Indonesia akan kualitas produk-produk yang mereka jual dan juga dengan menawarkan harga yang bersaing dengan franchise lain. Tidak heran jika banyak masyarakat Indonesia yang banyak mengkonsumsi produk-produk dan layanan dari KFC. Indonesia adalah penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Bisnis coffee shop di Indonesia yang sudah menjamur sangat menjanjikan karena melihat dari gaya hidup masyarakat Indonesia sendiri yang sangat menyukai kopi. Pada tahun 2011 KFC memutuskan untuk melakukan pengembangan produk dengan mengeluarkan jenis produk yang berbeda jauh dengan produk intinya, yaitu KFC Coffee.

KFC Indonesia berkembang sangat pesat mulai dari awal berdiri tahun 1979 sampai saat ini sudah tercatat kurang lebih 370 outlet yang tersebar di wilayah Indonesia dan pada awal tahun 2011, perusahaan KFC Indonesia mengembangkan produknya dengan membuka KFC Coffee dengan 43 cabangnya.

KFC lebih menguasai pasar, karena selain KFC memiliki cabang yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan McD (KFC 307 cabang, McD 106 cabang), KFC juga memiliki market share lebih dari 50% dan dengan pertumbuhan sebesar 24,5% per tahunnya. (Sumber : majalah franchise Indonesia, 2014).

Untuk dapat bersaing di dalam pasar yang terus berkembang, setiap perusahaan harus berusaha untuk menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar mampu bertahan dan sekaligus mampu memenangkan persaingan dengan produk sejenis yang dimiliki oleh para pesaing. Ini terlihat dari semakin banyaknya inovasi terus menerus yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya untuk mengembangkan produknya agar tidak tertinggal dengan pesaingnya. Hal tersebut disadari betul oleh PT Fastfood Indonesia TBK sebagai pemilik tunggal waralaba KFC Indonesia.

KFC Indonesia berkomitmen untuk melakukan pengembangan merek secara kontinu melalui strategi pemasaran yang inovatif agar dapat

(12)

12

meningkatkan pendapatan dan terus bersaing dengan para pesaing. Pembuatan produk baru yang inovatif memang sangat dibutuhkan bagi perusahaan namun tentunya pembuatan produk baru memiliki resiko dan biaya yang cukup besar. Alasan itulah yang membuat beberapa perusahaan lebih memilih menggunakan strategi brand extension.

Brand Extension atau perluasan merk adalah salah satu strategi merek dengan menggunakan nama merek yang terbukti sukses digunakan untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi dalam kategori produk baru (Tjiptono, 2011 : 33). brand extension memilik sejumlah keunggulan, diantaranya pangsa pasar lebih besar; efisiensi periklanan lebih besar; perusahaan lebih mudah memasuki kategori produk baru; produk baru lebih mudah dan cepat dikenal dan diterima konsumen. Akan tetapi, brand extension juga mengandung kelemahan, seperti risiko sikap negative konsumen terhadap produk-produk lain bermerek sama jika produk baru gagal di pasaran; nama merek tertentu bisa jadi tidak cocok untuk produk baru spesifik (contohnya, berminatkah anda membeli susu atau pasta gigi Mesran?); dan risiko brand dilution (nama merek kehilangan positioning unik dalam benak konsumen dikarenakan overuse atau pemakaian nama merek secara berlebihan (Tjiptono, 2013 : 33-34).

Fenomena perluasan merek (brand extension) digunakan oleh perusahaan dalam mengembangkan dan memperluas pasarnya. Banyak perusahaan yang menggunakan strategi perluasan merek. Strategi perluasan merek dibangun dari 4 dimensi yaitu dimensi kesamaan, reputasi, pengambilan risiko, dan inovasi. Setiap dimensi memiliki pengaruh yang kuat dalam membangun brand extension. Seperti pengaruh dimensi kesamaan terhadap perluasan merek ini adalah menunjukan langsung sikap konsumen terhadap kualitas produk kita, dilihat dari Bagaimana merek KFC di benak konsumen, mutu dan kualitas. Pengaruh dimensi reputasi terhadap perluasan merek adalah bagaimana pandangan merek KFC di mata konsumen apakah konsumen saat ingin menikmati kopi langsung berpikir kepada KFC Coffee

(13)

13

atau tidak. Setelah itu ada pengaruh dari dimensi pengambilan risiko terhadap perluasan merek apakah KFC Coffee sebagai merek utama acuan peralihan dari merek lain Karena kualitas produknya yang sudah dikenal baik di mata konsumen. Dimensi terakhir yaitu bagaimana pengaruh dimensi inovasi terhadap perluasan merek adalah apakah konsumen tetap memilih produk KFC Coffee untuk dimasa yang akan datang (jangka panjang).

KFC menerapkan strategi brand extension dengan membuat gerai KFC Coffee yang pertama yaitu di Bali. Alasan KFC meluncurkan produk kopi yaitu karena munculnya tren minum kopi di café terutama bagi para remaja dan melihat adanya peluang bisnis yang menarik. Merek inti KFC tetap ada di dalam perluasan mereknya, dengan harapan merek KFC yang sudah dikenal baik konsumen dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap perluasan mereknya.

Menurut penelitian Rokhman (2010:59) Perluasan merek mempengaruhi terhadap citra merek Bodrex, dimana final citra merek dipengaruhi secara signifikan oleh sikap konsumen terhadap perluasan merek dengan hasil uji metode SEM yaitu sikap konsumen terhadap perluasan merek (t-value 4,88) dan initial brand image (t-value 15,14).

Strategi perluasan merek tidak selalu sukses, dapat saja pada kondisi tertentu produk baru yang menggunakan strategi perluasan merek, gagal menarik minat beli konsumen salah satunya disebabkan karena overuse ( pemakaian nama merek secara berlebihan). Berdasarkan latar belakang tersebutlah penulis ingin mengangkat judul tugas akhir penulis yang membahas tentang “Pengaruh Brand Extension Terhadap Brand Image KFC Coffee Cabang Riau (Studi Kasus Mahasiswa/i Universitas Telkom)”.

(14)

14 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana brand extension KFC menurut persepsi konsumen KFC di Bandung?

2. Bagaimana brand image KFC menurut persepsi konsumen KFC di Bandung?

3. Bagaimana pengaruh brand extension terhadap citra merek secara simultan dan parsial?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui brand extension KFC menurut persepsi konsumen KFC di Bandung.

2. Untuk mengetahui brand image KFC menurut persepsi konsumen KFC di Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh brand extension terhadap citra merek secara simultan dan parsial.

1.5 Kegunaan Penelitian

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat berguna untuk seluruh pembaca yang ingin melakukan penelitian selanjutnya dan untuk praktisi atau pelaku bisnis yang lain.

a. Aspek Akademis

Sebagai dokumentasi untuk melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya dan memberikan pengetahuan tentang Pengaruh Brand Extension terhadap Brand Image. Serta memberikan masukan kepada penelitian berikutnya dan dapat menambah wawasan lebih kepada pembaca.

(15)

15 b. Aspek Praktis

Dapat memberikan masukan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usaha dan dapat memberikan inspirasi-inspirasi terkait Brand Extension agar perusahaan dapat semakin berkembang di masa yang akan datang.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab, ada pun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka penelitian teoritis. Teori-teori yang menjadi dasar dari penelitian ini adalah manajemen pemasaran, bauran pemasaran, penjelasan sinkat tentang produk, atribut produk, merek, strategi merek, brand extension, dimensi brand extension dan brand image, dimensi brand image.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, teknik analisis data, Method Succesive Interval (MSI) dan analisis Regresi Sederhana.

(16)

16 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan atas hasil pengolahan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir penelitian serta saran-saran untuk objek penelitian ataupun pihak-pihak terkait lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap menopause yang terjadi adalah hot flashes, berkeringat pada malam hari, dan akibat turunnya kadar hormon estrogen sehingga maka vagina terasa kering

Saka sakabehe asil panliten ngenani ragam basa sajrone pacaturan dol tinuku ing Pasar Jongkok Wonokromo kasebut bisa didudut yen bebrayan Pasar Jongkok kalebu (wong

Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dapat dikemukakan bahwa self action

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.992 artinya 99,2 persen variasi dalam tingkat produksi dipengaruhi oleh variable

"Pengaruh Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility Disclosure) Terhadap Earnings Response Coefficient Studi Pada Perusahaan

Dari gambar 1.1 nilai ROA pada setiap perusahaan jasa yang termasuk. kelompok JII selalu mengalami fluktuasi setiap tahunnya, kecuali

Penggunaan pupuk organik diperkaya di persemaian tanpa kombinasi pemberian cuka kayu dan atau mikoriza tetap memberikan pertumbuhan tinggi yang terbaik (tidak berbeda nyata

Mastitis pada kambing mengakibatkan penurunan produksi susu sekitar 10– 25%, kematian anak karena tidak mendapatkan kolostrum, peningkatan biaya pengobatan, meningkatnya