• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan karakteristik keluarga, lokasi tempat tinggal responden menyebar hampir seimbang antara kota dan luar kota. Umur responden ayah di kota dan luar kota berada pada kategori dewasa madya, sedangkan ibu merupakan kelompok dewasa awal. Responden ayah dan ibu (di kota dan luar kota) mayoritas tingkat pendidikannya tidak tamat SD. Sementara itu, dari segi pekerjaan, responden ayah di kota dan di luar kota bekerja sebagai buruh, baik buruh nelayan maupun buruh tani, sedangkan responden ibu mayoritas tidak memiliki pekerjaan. Jumlah anggota keluarga responden di kota dan di luar kota termasuk ke dalam kategori keluarga sedang, yaitu terdiri dari 5 – 7 orang per keluarga. Pendapatan per kapita responden di kota dan di luar kota termasuk ke dalam kategori di bawah garis kemiskinan, namun persentase terbanyak pada responden di luar kota. Secara umum, persepsi responden baik responden di kota mapun di luar kota termasuk ke dalam kategori sedang dan tinggi.

Hasil pengamatan menunjukkan sarana dan prasarana di sekolah yang masih rendah adalah toilet dan tempat cuci tangan untuk laki-laki dan perempuan terpisah (kota dan luar kota), kamar ganti siswa laki-laki dan perempuan terpisah (kota dan luar kota), ruang bimbingan konseling (luar kota), pemajangan hasil karya siswa (kota dan luar kota), pengaturan ruangan yang masih bersifat tradisional (kota dan luar kota), pemajangan keuangan sekolah (kota dan luar kota), pemajangan profil sekolah (luar kota), pemajangan data siswa penerima beasiswa (kota dan luar kota), data guru dan tenaga administrasi terpilah jenis kelamin (kota dan luar kota), data komite sekolah terpilah jenis kelamin (kota dan luar kota), anggota komite sekolah 40 persen perempuan (kota dan luar kota), data pelatihan guru terpilah jenis kelamin (kota dan luar kota) dan ada wakil kepala sekolah (kota). Secara umum kondisi fasilitas di SD dan SMP, kota dan luar kota termasuk ke dalam kategori sedang. Namun, kondisi fasilitas yang baik lebih banyak dimiliki oleh SMP dan sekolah yang berada di kota.

Tingkat kepuasan yang dilaporkan langsung (direct reported satisfaction) menunjukkan bahwa baik responden di SD maupun di SMP memilki tingkat kepuasan cukup puas dan puas terhadap sembilan atribut pelayanan pendidikan dasar. Atribut pelayanan di SD dan SMP yang tingkat kepuasannya tinggi adalah berkaitan dengan proses pembelajaran, kualitas pengajaran, hasil dari proses

(2)

pembelajaran. Sementara itu, ada tiga atribut di SMP yang kepuasannya lebih tinggi dibandingkan di SD, atribut tersebut adalah sekolah dapat menjaga disiplin dan keamanan di lingkungannya, sekolah dapat mendorong keterlibatan orangtua dan kualitas fisik sekolah. Bila dikelompokkan, baik ayah dan ibu di SD maupun di SMP termasuk ke dalam kategori cukup puas, namun ayah dan ibu yang lebih banyak merasa puas terhadap pelayanan pendidikan berada pada kelompok contoh SMP. Berdasarkan lokasi tempat tinggal, responden di kota dan di luar kota dalam menilai sembilan atribut pelayanan memiliki tingkat kepuasan yang sama, yaitu antara puas dan cukup puas, kecuali pada atribut kondisi fasilitas fisik, responden di kota termasuk kategori puas, sedangkan di luar kota cukup puas. Responden ayah dan ibu di kota dan luar kota termasuk ke dalam kategori cukup puas dan yang lebih banyak yang merasa puas adalah responden ibu dan ayah di kota.

Skor CSI terhadap pelayanan pendidikan dasar sebesar 70.9, artinya responden merasa puas terhadap pelayanan pendidikan dasar yang disediakan sekolah. Berdasarkan tingkat pendidikan contoh, baik ayah dan ibu di SD maupun di SMP termasuk ke dalam kategori puas, namun, responden yang lebih banyak merasa puas berada pada tingkat SD. Sementara itu, hasil serupa jika tingkat kepuasan dilihat berdasarkan lokasi tempat tinggal, ayah dan ibu di kota maupun di luar kota termasuk ke dalam kelompok puas terhadap pelayanan pendidikan. Tingkat kepuasan ayah dan ibu di kota lebih besar dibandingkan tingkat kepuasan ayah dan ibu di luar kota.

Berdasarkan analisis IPA, atribut yang termasuk ke dalam Kuadran A (perlu diperbaiki) di tingkat SD dan SMP serta kota danluar kota adalah sekolah memiliki toilet untuk siswa, meja dan bangku sekolah yang baik, perpustakaan yang memadai, dan kontribusi dana BOS serta BOS buku terhadap total biaya pendidikan. Atribut lain yang termasuk ke dalam Kuadran A adalah pemeliharaan bangunan dan halaman sekolah (SMP dan luar kota), orangtua selalu diinformasikan mengenai perkembangan anak (SD) dan orangtua mengeluarkan biaya seragam putih biru (SMP).

Faktor-faktor yang berpeluang mempengaruhi tingkat kepuasan (indikator CSI) orangtua adalah jumlah anggota keluarga, umur ayah dan kondisi sekolah. Sementara itu faktor yang berpengaruh nyata terhadap tingkat kepuasan (direct reported satisfaction) adalah lama pendidikan ayah, penilaian ayah terhadap kinerja pelayanan pendidikan dasar dan skor CSI.

(3)

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan kepuasan orangtua terhadap pelayanan pendidikan dasar maka diperlukan:

1. Perbaikan manajemen sekolah dalam hal pengaturan ruangan yang tidak bersifat monoton, adanya rotasi dan perubahan, sesuai dengan Pilar Pendidikan ke-2 dalam rangka menciptakan proses pembelajaran yang efektif, transparansi berkaitan dengan keuangan sekolah dan daftar siswa penerima beasiswa, hal ini dapat dilakukan dengan memajang data tersebut di daerah yang mudah terlihat (Pilar ke-3), perlengkapan manajemen data sekolah (data siswa terpilah jenis kelamin, data guru terpilah jenis kelamin dan data komite sekolah), pengembangan kapasitas dewan pendidikan dan komite sekolah sesuai dengan PIlar ke-3, oleh karena perempuan perlu dilibatkan untuk menjadi anggota komite sekolah, walaupun kuotanya belum dapat mencapai 40 persen, dan pertemuan rutin antara orangtua dan pihak sekolah dalam rangka memberikan informasi kepada orangtua mengenai perkembangan anaknya (khusus di SD).

2. Perbaikan fasilitas sekolah seperti bangku, kursi, kamar ganti untuk siswa, toilet siswa dan perpustakaan. Hal ini sesuai dengan Pilar Pendidikan ke-1 berkaitan dengan pemerataan dan perluasan akses dan PIlar ke-2 mengenai pengembangan sekolah sehat.

3. Pemberian dana BOS dan BOS buku (Pilar ke-1) sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik keluarga, seperti siswa keluarga yang jumlah anggota besar dan kondisi ekonominya sulit mendapatkan bagian lebih besar dan peninjauan ulang terhadap pengadaan seragam sekolah tambahan seperti batik dan muslim, karena orangtua menilai hal itu kurang penting dan hanya menambah beban.

4. Pemasaran sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran kepada orangtua bahwa mereka memiliki tanggung jawab dalam mengeluarkan biaya pribadi untuk sekolah anaknya, seperti uang saku dan peralatan sekolah.

5. Evaluasi terhadap metode pengukuran kepuasan yang digunakan menunjukkan:

(4)

Tabel 34 Evaluasi metode pengukuran kepuasan

Metode Kelebihan Kekurangan

Direct reported

satisfaction • Menghemat • Mengetahui waktu secara langsung tingkat kepuasan, tanpa perlu melakukan olahan lanjut

• Sangat dipengaruhi oleh persepsi, emosi dan nilai seseorang • Hanya mengukur

kepuasan secara keseluruhan

Derived satisfaction • Lebih detail, peneliti tidak hanya dapat mengukur tingkat kepuasan

• Peneliti mengetahui atribut apa saja yang dinilai sudah puas dan yang perlu diperbaiki ataupun dihilangkan

• Memakan waktu lebih banyak, karena responden harus menilai kinerja setiap atribut

Berdasarkan Tabel 34, maka peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan metode derived satisfaction. Atribut yang digunakan dalam mengukur kepuasan melalui metode derived satisfaction adalah sebanyak 40. Untuk menghemat waktu, jumlah atribut yang diteliti dapat dikurangi menjadi 36. Sementara itu, responden yang dipilih adalah ayah, karena penilaian ayah terhadap kinerja pelayanan yang diberikan sekolah lebih objektif dibandingkan penilaian ibu.

6. Kepuasan sangat dipengaruhi oleh karakteristik demografi responden. Karakteristik responden di setiap wilayah juga memiliki kekhasan masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan penghitungan skor CSI yang dibedakan lokasi tempat tinggal, yaitu kota dan luar kota. Penghitungan cut-off point skor CSI ini menggunakan hasil analisis regresi logistik pada Tabel 33 model 3. Berdasarkan hasil penghitungan (Lampiran 17), cut-off point indeks kepuasan konsumen di luar kota untuk kategori tidak puas berada pada skor 0.00 – 0.44 dan 0.45 – 1.00 untuk kategori puas, sedangkan pada pengkategorian awal berada pada skor 0.00 – 0.34 untuk kategori tidak puas (untuk semua wiayah). Sementara itu, cut-off point indeks kepuasan konsumen di kota untuk kategori tidak puas berada pada skor 0.00 – 0.43 dan 0.44 – 0.10 untuk kategori puas. Cut-off point skor CSI di kota lebih kecil dibandingkan dengan skor CSI luar kota, karena masyarakat di kota cenderung memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap sesuatu. Untuk

(5)

penelitian selanjutnya sebaiknya menggunaka indeks kepuasan ini karena secaga geografis lebih spesifik.

Gambar

Tabel 34 Evaluasi metode pengukuran kepuasan

Referensi

Dokumen terkait

Because loyal customers refer the brand to people they think will also like it, companies can reach the right customers with a message that’s coming from a reliable source.

Jumlah mata pelajaran yang dipelajari di Indonesia lebih banyak daripada di Jepang dan Finlandia namun sedikit lebih banyak dengan Singapura dan Amerika Serikat.. Lagi

Konsumen lebih memilih merek dari produk tertentu yang dapat menawarkan nilai lebih atau keunggulan disbanding dengan produk lain.. Aturan-aturan untuk pengembangan keunggulan

Melalui pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode eksperimen itu dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, agar nantinya siswa dapat

xylostella yang merupakan hasil penjumlahan lama stadium telur, larva, pupa dan, masa praoviposisi (waktu sejak imago terbentuk hingga meletakkan telur pertama) tidak

Pertama, penulis ingin mendeskripsikan model pastoral yang dikembangkan oleh JKI Injil Kerajaan, dalam melakukan pendampingan pastoral holistik dalam jemaat, khususnya

Kedua mitra menjadi lebih mudah dalam memaksimalkan layanan promosi dan pemasaran produk dengan menggunakan jejaring media sosial, terlebih lagi media sosial tidak berbayar

yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dengan Pokok Bahasan Lingkaran dan Garis Singgung Lingkaran, (2) untuk mengetahui cara menyusun model pembelajaran matematika