• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan. The model should be complex enough to fit the data well, but simpler models are easier to interpret

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemodelan. The model should be complex enough to fit the data well, but simpler models are easier to interpret"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Pemodelan

“The model should be complex

enough to fit the data well,”

“but simpler models

are easier to interpret”

tujuan tujuan

(2)

Study

Exploratory Exploratory Confirmatory

(3)

How Many Predictors

Can You Use?

(4)
(5)

Strategi pemilihan model

• Evaluasi variabel bebas :

Ideal : 10 respon untuk 1 prediktor

Example :

Jika n = 1000

hanya ada 30 pengamatan dengan Y = 1

Idealnya hanya ada≤ 3 prediktor

Prediktor yang banyak rentan dengan kasus

MULTIKOLINIERITAS

(6)

CONTOH KASUS

• Studi mengenai faktor yang mempengaruhi banyaknya satellite kepiting

betina.

• Berat

• Lebar cangkang

• Warna

1 = agak terang

2 = sedang

3 = agak gelap

4 = gelap

• Kondisi Capit

1 = kedua-duanya baik, 0 selainnya

2 = salah satunya cacat, 0 selainnya

X

Y

1 = memiliki satellite ≥ 1 0 = tidak memiliki satellite

(7)

Menggunakan peubah boneka

:

MODEL LOGITNYA :

Logit [P(Y=1)] = α +β

1

Weight +β

2

Width + β

3

C

1

+ β

4

C

2

+ β

5

C

3

+ β

6

S

1

+ β

7

S

2

X 1 = Berat

X2 = Lebar Cangkang

C1 = 1 untuk warna agak terang, 0 selainnya

C2 = 1 untuk warna sedang, 0 selainnya

C3 = 1 untuk warna agak gelap, 0 selainnya

S1 = 1 untuk kondisi capit yang kedua-duanya baik, 0 selainnya

S2 = 1 untuk kondisi capit yang salah satunya jelek, 0 selainnya

(8)

HASIL ANALISIS

Parameter Estimate SE Intercept -9.273 3.838 Color (1) 1.609 0.936 Color (2) 1.506 0.567 Color (3) 1.120 0.593 Spine (1) -0.400 0.503 Spine (2) -0.496 0.629 Weight 0.826 0.704 Width 0.263 0.195

(9)

Testing Global Null Hypothesis: BETA=0

• Test Chi-Square DF Pr > ChiSq

Likelihood Ratio 40.5595 7 <.0001

Score 36.3085 7 <.0001

Wald 29.4758 7 0.0001

(10)

Uji likelihood-ratio (simultan)

• Hipotesis Uji

H

0

: β

1

= · · · = β

7

= 0.

H

1

: minimal ada β

i

≠ 0, i = 1, 2,…,7

• Statistik Uji

• G = −2(L

0

− L

1

) = 40.6

db = 7, Pvalue < 0.0001.

• Yang berarti tolak H

0

didapatkan kesimpulan

bahwa minimal ada 1 prediktor yang

mempengaruhi banyaknya satellite pada kepiting

betina.

(11)

UJI PARSIAL (WALD)

Parameter Estimate Std Error Wald

Chi Square Pr> Chisq

Intercept -9.273 3.838 5.835 0.0157 Color (1) 1.609 0.936 2.959 0.0854 Color (2) 1.506 0.567 7.063 0.0079 Color (3) 1.120 0.593 3.565 0.0590 Spine (1) -0.400 0.503 0.634 0.4259 Spine (2) -0.496 0.629 0.623 0.4301 Weight 0.826 0.704 1.379 0.2402 Width 0.263 0.195 1.813 0.1781

(12)

Uji Parsial

lanjutan

Catatan :

• Walaupun secara simultan hasilnya signifikan, tetapi

secara parsial hanya color yang sedang yang signifikan, ini

mengindikasikan adanya multikolinieritas.

• Telah diuji dan dibuktikan bahwa width berpengaruh

signifikan terhadap model, sehingga variabel width

digunakan untuk analisis. Sedangkan variabel weight

dibuang.

• weight and width have a strong correlation (0.887). For

practical purposes they are equally good predictors, but it

is nearly redundant to use them both.

(13)

SELEKSI MODEL

• Stepwise untuk menyeleksi variabel prediktor

yang masuk dalam model :

1.Forward : Menyeleksi satu persatu variabel

yang masuk dalam model secara sequential

2. Backward : Dimulai dengan memasukkan

semua variabel prediktor, kemudian dibuang satu

persatu secara sequential, sampai didapatkan

model yang paling layak digunakan

(14)

CONTOH KASUS : METODE BACKWARD

• Data Kepiting

Model Prediktor Deviance df AIC Model

Banding DevianceBeda 1 C*S+C*W+S*W 173.7 155 209.7 -2 C + S + W 186.6 166 200.6 (2)-(1) 12.9 (df=11) 3a C + S 208.8 167 220.8 (3a)-(2) 22.2 (df=1) 3b S + W 194.4 169 202.4 (3b)-(2) 7.8 (df=3) 3c C + W 187.5 168 197.5 (3c)-(2) 0.9 (df=2) 4a C 212.1 169 220.1 (4a)-(3c) 24.6 (df=1) 4b W 194.5 171 198.5 (4b)-(3c) 7.0 (df=3) 5 C = dark + W 188.0 170 194.0 (5)-(3c) 0.5 (df=2) 6 None 225.8 172 227.8 (6)-(5) 37.8 (df=2)

(15)

Memilih model

UJI signifikansi MODEL

:

Model 2 (C+S+W) Vs Model 1 (C*S+C*W+S*W) Beda Deviance = 186.6 - 173.7 = 12.9 db = 166-155 = 11, P-value = 0.30,

Tolak Ha : Tidak diperlukan interaksi pada semua factor dalam model

Hipotesis Ujinya :

Ho : model sederhana lebih baik

Ha : model Yang lebih Lengkap yang lebih baik

l. Model 4b (W) Vs Model 3c ( C+W) Beda deviance = 194.5 - 187.5 = 7.0 Db = 171-168 = 3, P-value = 0.07

Tolak Ha : untuk model ini tidak perlu memasukan variabel Color

(16)

MEMILIH model

lanjutan

• Akaike information criterion (AIC)

AIC =

-2 (log likelihood – jumlah parameter dalam model)

= -2 log likelihood + 2 (jumlah parameter dalam model)

 Model C + W didapat -2 log likelihood = 187.5

Jumlah parameter 5 ( 1 intercept, width, dan 3 color),

AIC = 187.5 + 2(5) = 197.5

 Model yang lebih sederhana

C = dark + W didapat -2 log likelihood = 188

Jumlah parameter 3 ( 1 intercept, color, width)

AIC = 188 + 2(3) = 194.0

(17)

TINGKAT KEBAIKAN PREDIKSI MODEL

• TABEL KLASIFIKASI

ŷ = 1 ketika π

i

> π

o

dan

ŷ =0 ketika π

i

≤ π

o

untuk

beberapa nilaicut off pada

π

0

Untuk model (C + W)sebagai prediktor, dari

data 173 kepiting sebanyak 111 memiliki

satellite dengan proporsi sampel

= 111 / 173 = 0.64.

(18)

Uji Diagnostik

• Semakin sensitif uji diagnostik, semakin besar kemungkinan

Anda akan mengklasifikasikan individu dengan penyakit

sebagai positif.

• Semakin spesifik uji diagnostik, semakin besar kemungkinan

Anda akan mengklasifikasikan individu tanpa penyakit sebagai

negatif.

• Agar uji diagnostik untuk menjadi akurat, uji tersebut HARUS

sensitive DAN spesifik.

(19)

Tabel Uji Diagnostik

Sakit

Ya

Tidak

Ha

sil

u

ji

Positif TP (a) FP(b)

Negatif FN(c) TN(d)

a= TP=True Positive b=FP = False Positive c =FN = False Negative d= TN = True Negative

Sensitivitas = proporsi pasien dengan penyakit yang memiliki hasil tes positif = a / (a + c) Spesifisitas = proporsi pasien tanpa penyakit yang memiliki hasil tes negatif = d / (b + d) Positif Predictive Value (PPV) = proporsi pasien dengan hasil tes positif yang memiliki penyakit = a / (a + b)

Negatif Nilai prediktif (NPV) = proporsi pasien dengan hasil tes negatif yang tidak memiliki penyakit = d / (c + d)

(20)

• A classification table has limitations: It

collapses continuous predictive values πˆ into

binary ones.

• The choice of π

0

is arbitrary.

• Results are sensitive to the relative numbers

of times that y = 1 and y = 0.

(21)

PREDIKSI MODEL

(22)

TABEL KLASIFIKASI

lanjutan

• Sensitivitas =

• Spesifisitas =

• Ketika π

0

= 0.642

dugaan sensitivitasnya = 74 / 111 = 0.667 dan

dugaan spesifisitasnya = 42/62 = 0.677.

• Proporsi keseluruhan untuk kebenaran

klasifikasi

• = (74 + 42) / 173 = 0.671

y

ˆ

 y

1

|

1

P

y

ˆ

 y

0

|

0

P

(23)

Kurva ROC

• ROC menggambarkan hubungan antara

sensitivitas dan spesifisitas (lihat slide

berikutnya). ROC berhubungan sensitivitas

disumbu x dan 1-spesifisitas pada sumbu y.

(24)

Kurva ROC

(A receiver operating charateristic)

1 - Specificity

(25)

• Ketika π

0

mendekati 0, hampir semua prediksi y = 1;

sensitivitas dekat 1, spesifisitas dekat 0, dan titik untuk (1

-spesifisitas, sensitivitas) memiliki koordinat dekat (1, 1).

• Ketika π

0

mendekati 1, hampir semua prediksi y = 0;

sensitivitas dekat 0, spesifisitas dekat 1, dan titik untuk (1

-spesifisitas, sensitivitas) memiliki koordinat dekat (0, 0).

• Untuk spesifisitas, daya prediksi yang lebih baik adalah yang

memiliki sensitivitas lebih tinggi.

(26)

• When π0 = 0.642, specificity = 0.68, sensitivity = 0.67,

and the point plotted has coordinates (0.32, 0.67).

• The area under the ROC curve is identical to the value

of a measure of predictive power called the

concordance index.

• Consider all pairs of observations (i, j ) such that yi = 1

and yj = 0.

• The concordance index c estimates the probability that

the predictions and the outcomes are concordant,

which means that the observation with the larger y

also has the larger πˆ .

(27)

• A value c = 0.50 means predictions were no better

than random guessing. This corresponds to a model

having only an intercept term. Its ROC curve is a

straight line connecting the points (0, 0) and (1, 1).

• For the horseshoe crab data, c = 0.639 with color

alone as a predictor, 0.742 with width alone, 0.771

with width and color, and 0.772 with width and an

indicator for whether a crab has dark color.

(28)

ilustrasi

(29)

Sumber: https://rossisanusi.files.wordpress.com

Gambar A menunjukkan bahwa dengan titik cut-off dari CK> = 280 IU,

sensitivitas sedikit rendah sementara spesifisitas tinggi.

Gambar B menunjukan bahwa dengan cut-off point >=80 IU, sensitivitas dan spesifisitas

(30)

Gambar C menunjukkan bahwa dengan cut-off point >=40 IU, sensitivitas tinggi dan

spesifisitas agak rendah. Intinya, cut-off point yang dipilih menentukan sensitivitas dan

spesififitas tes

Sumber: https://rossisanusi.files.wordpress.com

Ketepatan (akurasi) keseluruhan tes diagnostik dapat diterangkan oleh luasnya area di bawah kurva ROC; makin luas area makin bertambah baik hasil tesnya (terbaik adalah area ROC pada Gambar B).

(31)

Choose Sensitive or Specific Test?

• Sebuah uji yang ideal sangat sensitif dan spesifik. Namun, karena baik

sensitivitas dan spesifisitas yang dibingkai tabel kontingensi 2x2, kenaikan

sensitivitas akan menyebabkan penurunan spesifisitas, dan sebaliknya.

• Pilih tes yang sangat sensitif jika pengobatan yang efektif tersedia untuk

TP(mis tuberkulosis,syphillis, dll). Selain menjadi efektif, perawatan ini

mungkin murah, dan non-ekspansif, sehingga efek samping diabaikan.

• Di sisi lain, temuan FN akan merugikan pasien dan komunitas yang lebih

besar dan menempatkan mereka pada risiko tinggi untuksuatu penyakit

karena mereka tidak diobati dengan tersedia pengobatan yang efektif.

• Pilih uji yang sangat spesifik jika tes invasif, mahal, dan mengakibatkan

efek samping banyak (kemoterapi misalnya untuk kanker) untuk temuan

TN, sementara temuan FP akan menstigmatisasi pasien (mis HV / AIDS)

(32)

PEMERIKSAAN MODEL

• Uji Likelihood-ratio

yaitu : membandingkan model yang

sederhana dengan model yang lebih kompleks

Model kompleks kemungkinan mengandung

(33)

PERBANDINGAN MODEL

Mis : X = width sebagai prediktor

Modelnya :

logit[π(x)] = α + βx

Dibandingkan dengan unsur Kuadrat

Modelnya

: logit[ (x)] = α + β

1

x + β

2

x

2

Hipotesis Uji :

Ho :

β

2 =

0

(34)

• Statistik Uji :

• Uji Likelihood Ratio =0.83 dengan db=1,

P-Value = 0.36

Kesimpulan : Terima Ho yang artinya

Model sederhana lebih baik atau tidak perlu

menggunakan unsur kuadrat dalam model.

(35)

GOODNESS Of FIT dan DEVIANCE

• Deviance dapat dicari dengan rumus :

G

2

(M) = 2 observed [log(observed/fitted)]

Statistic pearson dengan rumus :

X

2

(M) =(observed − fitted)

2

/fitted

(36)

CONTOH KASUS

Suatu studi ingin mengetahui apakah AZT dapat memperlambat

gejala AIDS

(37)

• Peluang gejala AIDS-nya akan terus meningkat bagi subjek

yang menggunakan AZT secepatnya yaitu :

• Proporsi Ras putih yang menggunakan AZT

Proporsi = 14/107 = 0.131

Peluangnya = 0.131/(1 - 0.131) = 0.150

 Karena ada 107veteran kulit putih yang menggunakan AZT

maka

Dugaannya : 107 (0.150) = 16

 Dugaan veteran yang gejala AIDSnya tidak meningkat

= 107 (0.85) = 91.

(38)

• G

2

= 1.38 dan X

2

= 1.39.

• G

2

dan X

2

yang kecil mengindikasikan bahwa

(39)
(40)

CONTOH KASUS

Pelamar yang diterima (Y), gender (G) dan Departemen (D). nik adalah Jumlah

gender i dalam departemen k, Yik adalah jumlah pelamar yang lulus dan πik

adalah peluang sukses.

contoh departemen astronomi menerima 6 wanita dengan standar deviasi = 2.87 departemen memiliki standar residual yang paling besar yang diduga oleh model.

(41)

•the model may be inadequate, perhaps because a gender effect exists in

•some departments or because the binomial assumption of an identical probability •of admission for all applicants of a given gender to a department is unrealistic. Its •goodness-of-fit statistics are G2 = 44.7 and X2 = 40.9, both with df = 23. This

(42)

• Departments with large standardized residuals are

responsible for the lack of fit.

• Significantly more females were admitted than the

model predicts in the Astronomy and Geography

departments, and fewer were admitted in the

Psychology department.

• Without these three departments, the model fits

adequately (G2 = 24.4,X2 = 22.8, df = 20).

• For the complete data, next we consider the model

that also has a gender effect. It does not provide an

improved fit (G2 = 42.4,X2 = 39.0, df = 22),

(43)

DIAGNOSTIK PENGARUH

Identifikasi pengamatan berpengaruh

dapat dilakukan dengan statistic D

f beta, DifChisq, dan C bar (mirip

dengan cook’s distance pada regresi

linear).

(44)

Contoh kasus

• Suatu studi dengan subyek pria berusia 40-59

digolongkan :

• x = tekanan darah

• y = sakit jantungnya meningkat atau tidak selama

periode pengamatan.

• Π

i

= peluang sakit jantung untuk tekanan darah

kategori i

• Modelnya :

• logit(πi ) = α + βx

i

• x

i

memiliki skor (111.5, 121.5, 131.5, 141.5,

151.5, 161.5, 176.5, 191.5)

(45)

HASIL ANALISIS

• Untuk data ini didapatkan G

2

= 5.9, X

2

= 6.3

dengan df = 6 tidak mengindikasikan lack of fit

( ketidakcocokan model).

(46)

Gambar

Tabel Uji Diagnostik Sakit Ya Tidak Hasil uji Positif TP (a) FP(b) Negatif FN(c) TN(d) a= TP=True Positive b=FP = False Positive c =FN = False Negatived= TN = True Negative
Gambar B menunjukan bahwa dengan cut-off  point &gt;=80 IU, sensitivitas dan spesifisitas
Gambar C menunjukkan bahwa dengan cut-off  point &gt;=40 IU, sensitivitas tinggi dan

Referensi

Dokumen terkait

Bantuan sosial adalah pemberian bantuan dalam bentuk uang yang diberikan kepada calon penulis buku atau naskah yang dinyatakan belum layak pakai atau belum menjadi pemenang

Hasil dari peneliti dan penelitian terdahulu menguatkan pendapat bahwa pengalaman dalam berdagang sangat dibutuhkan untuk melakukan strategi yang tepat dan mengetahui

On the other hand, length field on UDP header is not fully used by the coverage bits of UDP-Lite [7], this empty space can be used for UDP-Lite improvement purpose.. As far as

Rasio kecukupan modal yang dimiliki bank diperlukan untuk menunjang asset yang menghasilkan risiko, hal tersebut dapat diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR),

penyelenggaraan jaringan untuk telekomunikasi tetap yang dimaksudkan bagi terselenggara- nya telekomunikasi publik dan sirkuit sewa, termasuk kegiatan sambungan

Organisasi : 1.01.01. - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 1.01.. ) - Komunikasi dan

Selanjutnya, sebagai landasan berpijak bagi IPB dalam melaksanakan kewajiban Tridharma Perguruan Tinggi yang melekat padanya sesuai dengan mandat yang diberikan

Berdasarkan hasil penelitian beberapa hal yang perlu disimpulkan antara lain: 1) terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja