• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

KURIKULUM PELATIHAN

PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS

KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya Puskesmas kepada masyarakat, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan baik pelayanan klinis, upaya Puskesmas dan manajerial.

Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya merupakan salah satu mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga independen yang diberikan kewenangan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu untuk mememnuhi persyaratan Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya yang akan kerjasama dengan BPJS dipersyaratan lulus akreditasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional

Dalam pelaksanaan akreditasi dilakukan penilaian dengan menggunakan standar akreditasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Agar Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dapat memenuhi standar akreditasi dibutuhkan pendampingan oleh fasilitator yang kompeten agar Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dapat membangun sistem pelayanan yang didukung oleh tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyediakan pelayanan yang mutu, aman, dan terjangkau bagi masyarakat secara berkesinambungan. Untuk itu, perlu terlebih dahulu dilakukan Pelatihan bagi calom

(2)

2

pendamping akreditasi Puskesmas yang akan melaksanakan pendampingan akreditasi baik Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan pendampingan akreditasi diperlukan banyak pendamping yang tersebar di semua provinsi di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan pelatih pendamping akreditasi yang akan menghasilkan tenaga pelatih calon pendamping yang mampu merencanakan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi pelatihan pendampingan akreditasi.

B. Filosofi Pelatihan

Dalam pelatihan pelatih pendamping akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya digunakan nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas pada sistem pelatihan sebagai berikut :

1. Pelatihan menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa, dengan karakteristik :

a. Pembelajaran pada orang dewasa adalah belajar pada waktu, tempat, dan kecepatan yang sesuai untuk dirinya.

b. Setiap orang dewasa memiliki cara dan gaya belajar tersendiri dalam upaya belajar secara efektif.

c. Kebutuhan orang untuk belajar adalah karena adanya tuntutan untuk mengembangkan diri secara professional.

d. Proses pembelajaran melalui pelatihan diarahkan kepada upaya perubahan perilaku dalam diri manusia sebagai diri pribadi dan anggota masyarakat.

e. Proses pembelajaran orang dewasa melalui pelatihan perlu memperhatikan penggunaan metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana partisipatif.

2. Proses pelatihan memanfaatkan pengalaman peserta dalam melakukan akreditasi dan digunakan pada setiap tahap proses pembelajaran.

3. Proses pembelajaran lebih banyak memberi pengalaman melakukan sendiri secara aktif tahap-tahap akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya, yaitu: menggunakan metode “learning by doing”.

(3)

3

II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI A. Peran:

Setelah mengikuti pelatihan linatih berperan sebagai tenaga pelatih pendamping akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan pendamping akreditasi

B. Fungsi :

Dalam melaksanakan perannya linatih mempunyai fungsi sebagai melaksanakan pelatihan pendamping akreditasi

C. Kompetensi

Untuk menjalankan fungsinya linatih memiliki kompetensi dalam:

1. Menjelaskan standar dan instrumen akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya,

2. Menyusun dokumen akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

3. Melakukan self assesment

4. Memfasilitasi proses akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

5. Melakukan audit internal akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

6. Melaksanakan pelatihan pendamping akreditasi

III. TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Pelatihan Umum

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelatihan pendamping akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya sesuai dengan Standar Akreditasi.

B. Tujuan Pelatihan Khusus

(4)

4

1. Menjelaskan kebijakan Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

2. Menjelaskan Konsep mutu dan Kebijakan Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

3. Menjelaskan Standar dan instrumen akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

4. Menyusun dokumen akreditasi

5. Melakukan self assesment akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

6. Memfasilitasi proses akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

7. Melakukan audit internal akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

8. Menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa melalui komunikasi efektif 9. Membuat rencana pembelajaran melalui penyusunan Satuan Acara Pembelajaran

(SAP)

10. Mengembangkan keterampilan melalui berbagai metoda pembelajaran

11. Merencanakan pelatihan dengan memanfaatkan media dan alat bantu pembelajaran 12. Menerapkan teknik presentasi efektif

13. Menciptakan suasana menyenangkan dalam suatu pelatihan (iklim pembelajaran) 14. Melakukan evaluasi pembelajaran

IV. STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA LAINNYA

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, pelatihan calon pen damping akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut :

(5)

5

No Materi Jam Pelajaran

T P PL JML

A. Materi Dasar 6 - - 6

1. Kebijakan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

3 - - 3

2. Konsep mutu dan Kebijakan Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

3 - - 3

B. Materi Inti 36 58 14 108

1. Standar dan Instrumen akreditasi 8 8 - 16

2. Penyusunan dokumen akreditasi 2 6 - 8

3. Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

6 14 7 27

a. Ketentuan penilaian akreditasi 2 3 - 5 b. Langkah persiapan akreditasi 1 2 - 3

c. Pelaksanaan akreditasi 1 2 3

d. Tata laksana survey/self assessment akreditasi 2 7 7 16

4. Teknik Pendampingan dan Fasilitasi Pra dan Pasca Akreditasi

3 7 7 17

5. Tehnik audit internal 2 3 - 5

6. Tehnik Melatih 15 20 35

C. Materi Penunjang 1 5 - 6

1. BLC (Membangun Komitmen Belajar) 3 - 3

2. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 1 2 - 3

(6)

6

V. GARIS-GARIS BESAR UPAYA PUSKESMAS PEMBELAJARAN (GBPP)

A. Materi Dasar.

Materi Dasar 1 : Kebijakan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya.

(7)

7

Waktu : 3 JPL (T = 3 JPL, P=0, PL = 0), Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):

Setelah mengikuti pelatihan, peserta memahami tentang Kebijakan Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu menjelaskan tentang: 1. Kebijakan Puskesmas , 2. Kebijakan Klinik 1. Kebijakan Puskesmas a. Konsep dasar Puskesmas b. Tugas dan Fungsi

Puskesmas 2. Kebijakan Pemrintah tentang Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 1.Ceramah, 2.Tanya jawab 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 1. Kepmenkes 128/2004 2. Permenkes 09/2014 3. Permenkes 2052/2011

Materi Dasar 2 : Konsep mutu dan Kebijakan Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

Waktu : 3 JPL (T = 3 JPL, P = 0, PL = 0) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :

(8)

8

Setelah pengikuti pelatihan, peserta memahami Konsep mutu dan Kebijakan akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu: menjelaskan tentang: 1. Konsep mutu pelayanan kesehatan. 2. Penerapan mutu pelayanan di Fasyankes 3. Kebijakan Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 1. Konsep mutu Pelayanan kesehatan. 2. Penerapan mutu pelayanan di Fasyankes 3. Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 1.Ceramah 2.Tanya jawab 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 1. Total Quality Manajemen Pelayanan Kesehatan 2. Permenkes tentang Akreditasi 3. Permenkes 71 tahun 2013 4. Standar dan instrumen akreditasi Puskesmas , Klinik, dan Praktik Mandiri B. Materi Inti

Materi Inti 1 : Standar dan Instrumen Akreditasi . Waktu : 16 JPL (T = 8 JPL, P= 8 JPL, PL = 0 JPL)

(9)

9

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):

Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu menggunakan standar dan instrumen akreditasi untuk kajian awal.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu: 1. Menjelaskan standar akreditasi 2. Menggunakan standar akreditasi 3. Menjelaskan Instrumen Akreditasi 4. Menggunakan Instrumen penilaian Akreditasi 1. Standar akreditasi a. Pengertian b. Ruang Lingkup Standar Akreditasi 2. Cara Penggunaan standar akreditasi 3. Instrumen penilaian akreditasi 4. 4. Cara Penggunaan Instrumen Penilaian Akreditasi Puskesmas, Kllinik, dan Praktik Mandiri 1.Ceramah 2.Tanya jawab 3.Penugasan 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 1. Standar akreditasi Puskesmas /Klinik/Pra ktik Mandiri 2. Instrumen akreditasi Puskesmas, Klinik/Pra ktik Mandiri

Materi Inti 2 : Penyusunan dokumen akreditasi Waktu : 8 JPL (T = 2 JPL, P= 6 JPL, PL = 0 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):

(10)

10

Setelah mengikuti pembahasan materi, peserta mampu menyusun dokumen - dokumen yang dipersyaratan

Tujuan Pembelajaran

Khusus (TPK).

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu : 1. Menjelaskan tentang: Dokumen - dokumen akreditasi Puskesmas/Klinik/Pra ktik Mandiri 2. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan dokumen 3. menyusun dokumen akreditasi Puskesmas/Klinik/Fas yankes Tingkat Pertama A. Jenis-jenis dokumen akreditasi Puskesmas/Klinik/Pr aktik Mandiri dan legalitas : 1. Kebijakan 2. Pedoman 3. Dokumen bukti telusur yang lain. B.Mekanisme penyusunan dokumen akreditasi C.Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas/Klinik/Pr aktik Mandiri 1.Ceramah 2.Tanya jawab 3. Penugasan 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 6. Format Dokumen Akreditasi 1. Standar akreditasi Puskesmas/ Klinik/Prakti k Mandiri 2. Instrumen akreditasi Puskesmas/ Klinik/Prakti k Mandiri 3. Pedoman penyusunan dokumen akreditasi Puskesmas dan Fasyankes Tingkat Pertama

Materi Inti 3 : Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya

Waktu : 27 JPL (T= 6 JPL, P = 14 JPL,PL = 7 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):

(11)

11

Setelah pembahasan materi, peserta latih mampu melakukan self assesment akreditasi Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Setelah proses belajar mengajar peserta latih mampu :

1. Menjelaskan ketentuan penilaian Akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri. 2. Menjelaskan langkah

langkah persiapan akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri.

3. Menjelaskan pelaksanaan akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri

4. Melakukan self assessment akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri

1. Ketentuan penilaian akreditasi Puskesmas, Klinik dan Praktik Mandiri

2. Langkah persiapan akreditasi Puskesmas, Klinik dan Praktik Mandiri: a. Penyiapan akreditasi, b. Pembakuan dokumen/ implementasi, c. Penilaian/ self assessment, d. Tehnis bimbingan dan monitoring 3. Pelaksanaan akreditasi Puskesmas, Klinik dan Praktik Mandiri:

a. Langkah-langkah Persiapan

akrakreditasi b. Persiapan dan kajian awal (self assessment) c. Penyusunan dokumen yang dipersyaratkan d. Implementasi e. Self assessment sesudah implementasi 4. Tata laksana self

assessment akreditasi: a. Prosedur self assessment b.Jadual self assessment 1. Ceramah, 2. Tanya jawab 3. Penugasan. 4. Praktik Lapangan 1. 1.Slide, 2. LCD 3. 3.Laptop 4. 4.Flipchart, 5. 5.Spidol, 6. Pedoman Penugasan penggunaan software penilaian 7. Pedoman Praktik Lapangan 1.Standar dan Instrumen Akreditasi, 2.Pedoman Survei Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(12)

12 c. Metoda self assessment : d. Instrument akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri e. Software penilaian 5. Penilaian, rekomendasi, dan umpan balik pendampingan

Materi Inti 4 : Teknik Pendampingan dan Fasilitasi pra akreditasi dan paska akreditasi

Waktu : 17 JPL (T = 3 JPL, P= 7 JPL, PL= 7 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):

(13)

13

Setelah mengikuti pembahasan materi, peserta mampu mendampingi persiapan akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media

dan Alat Bantu

Referensi

Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu :

1. Menjelaskan konsep

fasilitasi dan pendampingan

2. Melakukan fasilitasi

dan pendampingan pra akreditasi

3. Melakukan fasilitasi

dan pendampingan paska akreditasi

1. Konsep Fasilitasi dan

Pendampingan

2. Teknik Fasilitasi dan

Pendampingan pra akreditasi a. Persiapan b. Langkah-langkah pendampingan c. Monitoring dan evaluasi

3. Teknik Fasilitasi dan

Pendampingan paska akreditasi a. Persiapan b. Langkah-langkah pendampingan 1.Ceramah, 2.Tanya jawab, 3.Penugasan 4. Praktik Lapangan Pendampin gan 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol Pedoman Pendampingan akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Materi Inti 5 : Tehnik audit internal

Waktu : 5 JPL (T= 2 JPL, P= 3 JPL, PL = 0) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):

(14)

14

Setelah pembahasan materi ini peserta mampu melakukan audit internal

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Peserta latih mampu: 1. Menjelaskan pengertian dan langkah –langkah audit internal, 2. Menyusun rencana audit internal, 3. Menyusun instrument/daftar tilik audit internal,

4. Melakukan audit dan verifikasi audit, 1. Pengertian dan langkah-langkah audit internal, 2. Menyusun rencana audit internal 3. Menyusun instrumen/daftar tilik audit internal, 4. Tehnik audit dan

verifikasi audit. 1.Ceramah 2.Tanya jawab, 3.Penugasan 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol Sistem manajemen mutu ISO 9001- 2008.

Materi Inti 6 : Tehnik Melatih

Waktu : 35 JPL (T=15 JPL, P=20 JPL, PL=0 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum:

(15)

15

Peserta Latih mampu: melatih pada Pelatihan Pendamping Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menerapkan prinsip Pembelajaran Orang Dewasa 2. Mengembangkan keterampilan melalui berbagai metoda pembelajaran 3. Merencanakan pelatihan dengan memanfaatkan media dan alat bantu pembelajaran 4. Melakukan evaluasi pembelajar 5. Membuat rencana pembelajaran melalui penyusunan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) 6. Menciptakan suasaran menyenangkan dalam suatu pelatihan (iklim pembelajaran) 7. Menerapkan tehnik presentasi interaktif 1. Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa 2. Metoda Pembelajaran: ceramah, Tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok, latihan, studi kasus, simulasi, demonstrasi, role-play, praktik lapangan 3. Perencanaan pelatihan dengan memanfaatkan media dan alat bantu pembelajaran 4. Evaluasi pembelajaran 5. Rencana Pembelajaran melalui penyusunan SAP 6. Iklim Pembelajaran 7. Teknik Presentasi interaktif . 1. Ceramah, 2. Tanya jawab 3. Diskusi kelompok 4. Simulasi 5. Role-play 6. Praktik Melatih 7. Praktik Lapangan Modul, Slide, format SAP, Petunjuk diskusi, Petunjuk simulasi, Petunjuk role-play, petunjuk micro teaching, lembar evaluasi, flipchart, LCD, Whiteboard, Spidol, Laptop 1. Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan 2. Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan di Bidang Kesehatan 3. Standar Penyelenggara Pelatihan di Bidang Kesehatan.

(16)

16

C. Materi Penunjang

Materi Penunjang 1 : Bullding Learning Commitment (BLC).

Waktu : 2 JPL (P= 2 JPL)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):

Peserta pelatihan memahami pentingnya komitmen semua peserta pelatihan agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pelatihan dapat tercapai.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Setelah pembelajaran selesai, peserta latih akan :

1. Mempunyai komitmen yang sama tentang jalannya proses pembelajaran 2. Menyepakati tentang

aturan disiplin selama pelatihan, 3. Menyepakati sanksi yang diberlakukan selama pelatihan, 1. Ice breaking 2. Commitment building game, 3. Menyusun kesepakatan dan deklarasi kesepakatan, 1. C 1.Ceramah, 2.Tanyajawab, 3.Penugasan, Game 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchar t Spidol, 5.Kasus Kurikulum dan modul TOC Kemenkes, 2010.

Materi Penunjang 2 : Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Waktu : 3 JPL (T = 1 JPL, P= 2 JPL)

(17)

17

Setelah mengikuti pembahasan materi, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut paska pelatihan.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu :

1. menjelaskan RTL

pendampingan akreditasi Puskesmas dan Klinik 2. menyusun RTL pendampingan akreditasi Puskesmas 3. Menyajikan RTL a. Format penyusunan RTL b. Penyusunan RTL, c. Penyajian dan umpan

balik terhadap RTL yang disusun, Ceramah , tanya jawab, penugasan dan presentasi 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 6. Format RTL Semua materi pelatihan

VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN. A. Diagram Alir

Proses pelatihan calon pendamping akreditasi Puskesmas dan Klinik dapat digambarkan didalam diagran alir proses pelatihan seperti di bawah ini:

(18)

18

B. Proses dan Metode Pembelajaran

Proses pelatihan pendamping akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:

Pembukaan E v a l u a s i Mengetahui:

1. Kebijakan revitalisasi Puskesmas 2. Kebijakan mutu, Akreditasi

Puskesmas dan Klinik .

Metoda:

1.Ceramah, 2.Tanya Jawab, 3. Penugasan.

Keterampilan :

1. Identifikasi dokumen - dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi 2. Menyusun tata naskah penulisan dokumen

dan pengendalian dokumen

3. Pendampingan dan fasilitasi dalam implementasi akreditasi Puskesmas dan Klinik,

4. Penilaian/ self assessmen akreditasi Puskesmas dan Klinik,

5. Menyusun rencana tindak lanjut. 6. Tehnik Belajar Mengajar

7. Merencanakan dan Mengevaluasi Pelatihan

8. Tehnik Microteaching

Metoda:

1. Ceramah Tanya Jawab 2. Diskusi Kelompok 3. Penugasan/latihan/exercise 4. Role playing

5. Curah pendapat 6. Studi kasus Praktik Self Assessment dan

Pendampingan Rencana Tindak Lanjut

Ujian

Penutupan

Bulding Learning (BLC) Metode:Diskusi kelompok, game

(19)

19

1. Pendinamisasian dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen belajar diantara peserta.

2. Penyiapan peserta sebagai pendamping akreditasi. 3. Pembahasan materi inti di kelas.

4. Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta latih dilibatkan secara aktif sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara umum sebagai berikut :

a. Fasilitator mempersiapkan peserta latih untuk siap mengikuti proses pembelajaran. 1. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap

materi

2. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan penggalian pengalaman peserta; penugasan dalam bentuk individual dan kelompok, penjelasan singkat mengenai seluruh materi,

3. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta latih dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi.

4. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta latih dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan.

5. Untuk mengaplikasikan teori didalam kelas perlu dilakukan praktek kerja lapangan pada Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri yang akan mempersiapkan akreditasi selama dua hari, dengan kegiatan hari pertama melakukan self assessment kepada Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri yang akan akreditasi, hari kedua melakukan praktik pendampingan berdasarkan hasil self assessment/penilaian kepada Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri yang telah mempersiapkan penilaian,

6. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Pada akhir pelatihan setiap kelompok atau individu membuat rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan di tempat kerja dan dapat digunakan sebagai alat monitoring pasca pelatihan.

VII. PELATIHAN, PESERTA, PELATIH, A. Pelatihan

(20)

20

Pelatihan calon pendamping akreditasi dilaksanakan di Balai Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi.

Peserta yang dinyatakan lulus pelatihan akan memperoleh Sertifikat Pelatihan dan selanjutnya akan ditugaskan untuk melatih Pendamping Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang diselenggarakan di masing-masing kabupaten/ kota.

2. Strategi Pelatihan

Pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Orientasi pada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait dengan bidang tugas yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan, memberi kesempatan belajar sambil berbuat (learning by doing) dan belajar atas pengalaman (learning by experience)

b. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan pendekatan

pembelajaran (learning)

c. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari dan ke berbagai arah.

Oleh karena itu, metode yang dapat digunakan selama proses pembelajaran dalam pelatihan pendamping akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama antara lain adalah :

a. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang baru b. Curah pendapat

c. Penugasan berupa : diskusi kelompok, latihan dan studi kasus d. Bermain peran (Role playing),

B. Peserta

1. Kriteria Peserta

Peserta adalah Komisioner Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan Provinsi dengan kriteria:

a. Pendidikan minimal S-1, memiliki latar belakang pendidikan Kesehatan. b. Diutamakan mempunyai pengalaman sebagai pendidik / pelatih, minimal 2

tahun.

(21)

21

d. Bersedia menjadi pelatih pendamping akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya minimal 3 tahun

e. Memperoleh rekomendasi dari Kementerian Kesehatan/Dinas Kesehatan Provinsi.

2. Jumlah Peserta

Jumlah peserta maksimal 30 orang dalam satu kelas,

C. Pelatih/fasilitator/Instruktur: Kriteria Pelatih/Fasilitator:

1. Pendidikan minimal S-2, memiliki latar belakang pendidikan bidang Kesehatan. 2. Menguasai materi yang akan dilatihkan

3. Diutamakan pernah menjadi mengikuti pelatihan akreditasi/sertifikasi mutu 4. Diutamakan yang pernah mengikuti proses penyusunan standard an instrument

akreditasi Puskesmas dan Klinik

VIII. PENYELENGARA DAN TEPAT PENYELENGGARAAN A. Penyelenggara

Penyelenggara Pelatihan Pelatih Pendamping Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

B. Tempat Penyelenggaraan.

Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Lembaga Diklat Kesehatan.

IX. MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN A. Monitoring

Tujuan Monitoring adalah untuk menjaga agar proses pelatihan berjalan sesuai dengan desain pelatihan.

B. Evaluasi

Tujuan evaluasi/ penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran dan penyelenggaraan.

(22)

22

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemajuan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran dan penyelenggaraan. Hasil ini dapat digunakan untuk mempertimbangkan untuk memberikan sertifikat pelatihan sebagai bukti berhak melakukan bimbingan terhadap akreditasi Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri,

Evaluasi dilakukan terhadap: 1. Peserta:

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta, dilakukan melalui:

a. Penjajagan awal melalui pre-test

b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima melalui post test c. Pengamatan dan penilaian terhadap tugas yang diberikan

d. Penerapan RTL setelah bertugas. 2. Fasilitator/Pelatih:

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan 3. Penyelenggaraan:

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Objek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi:

a. Tujuan pelatihan

b. Relevansi program pelatihan dan tugas

c. Manfaat setiap pokok bahasan terhadap pelaksanaan tugas d. Manfaat pelatihan bagi peserta

e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan f. Pelayanan secretariat terhadap peserta

g. Pelayanan akomodasi

X. SERTIFIKASI

Sertifikat Pelatihan Pelatih pendamping akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dikeluarkan oleh Pusdiklat Aparatur, bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan dan memenuhi ketentuan sebagai berikut:

A. Mengikuti seluruh proses pelatihan,

(23)

23

Referensi

Dokumen terkait

Menurut International Federation of Accountants dalam Regar, 2003 yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di

Bagasossis adalah penyakit paru pada petani atau pekerja pabrik tebu atau pabrik kertas yang mendapat paparan sisa atau debu batang tebu (bagasse)... berperan terhadap

Katalog interaktif Butik Busana Sunnah Banjarmasin sangat menarik dibanding brosur karena terdapat beberapa elemen multimedia seperti animasi teks, dan gambar-gambar

Kemajuan teknologi akan meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi, dengan demikian kemajuan teknologi yang berlaku diberbagai kegiatan ekonomi akan mendorong

Fokus pelayanan keperawatan jiwa adalah pada peningkatan kesehatan dan pencegahan terjadinya gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah mencegah terjadinya gangguan jiwa,

Bahwa ketika Terdakwa berjalan akan pulang untuk memberikan kabar duka kepada para tetangga tentang meninggalnya istri saksi-3, sesampai dipertigaan jalan Somba

kode-kode yang baku sehingga tidak semua orang dapat membaca maksud dari kepulan asap yang dikirim. Namun yang umum dan sering kita lihat di beberapa film, asap dapat digunakan

Setelah proses selesai lakukan analisa pada larutan HCl yang terbentuk pada kedua scrubber tersebut dengan metoda titrasi asam basa menggunakan indikator