PSIKODIAGNOSTIK II
Novia Sinta R.nilai
UTS
: 25%
UAS
: 35%
TUGAS
: 15%
KEAKTIFAN
: 10%
SIKAP
: 15%
SEJARAH
SUMBER
Anastasi, 2000. Tes Psikologi. Jakarta: Erlangga.
MINAT AWAL PD KLASIFIKASI & PELATIHAN
ORANG TERBELAKANG MENTAL
•
Abad 19 bangkitnya minat pd pengobatan yg manusiawi
•
Pendirian banyak lembaga sosial utk perawatan orang
terbelakang mental
•
Timbul kebutuhan utk menetapkan standar penerimaan dan
klasifikasi yg objektif
•
Perlu membedakan orang gila (gangguan emosional tdk
disertaipenurunan daya intelektual) dg orang terbelakang
mental (kerusakan intelektual sejak lahir)
MINAT AWAL PD KLASIFIKASI & PELATIHAN
ORANG TERBELAKANG MENTAL
• Seorang dokter perancis berusaha mengklasifikasikan
keterbelakang mental dari normal hingga idiot tingkat rendah
• Disimpulkan penggunaan bahasa mrpk kriteria yg paling dpt diandalkan terkait inteligensi
• Sumbangan : tes inteligensi sekarang banyak muatan verbal
• Dokter lainnya mencoba memberikan pelatihan ke orang yg terbelakang mental
• Teknik pelatihan : metode fisiologis (latihan intensif dlm pembedaan inderawi & pengembangan kendali motorik
• Teknik ini banyak dimasukkan ke dlm tes inteligensi non verbal tes inteligensi ttg kinerja seseorang
• Contoh : Seguin Form Board : memasukkan balok yg berbeda bentuk ke lubang2 yg sesuai secepat mungkin
PSIKOLOG EKSPERIMEN
• Tidak berminat pada perbedaan individu tetapi justru keseragaman jika ada perbedaan berarti tdk dpt
digeneralisasikan
• Pendiri psikologi eksperimental mencerminkan pengaruh latar belakang dln bidang fisiologi & fisika (kepekaan
stimuli visual, pendengaran & indera yg lain)
• Penekanan inderawi mempengaruhi tes2 psikologi pertama
• Eksperimen menunjukkan kebutuhan kendali yg ketat atas kondisi observasi shg dibutuhkan standarisasi. Hal ini mjd salah satu ciri khusus tes psikologi
SUMBANGAN FRANCIS GALTON
• Francis Galton orang yang berpengaruh dlm peluncuran gerakan testing
• Berminat pd hereditas manusia
• Utk penelitian ini diperlukan pengukuran ciri-ciri orang yg msh memiliki hubungan kelg dg yg tidak
• Diukur ciri-ciri fisik : tes ketajaman penglihatan, pendengaran, kekuatan otot, waktu reaksi, motor inderawi
• Hal menyumbangkanp pd pemikiran perbedaan individual dlm proses psikologis sederhana
• Galton yakin tes pembeda inderawi dpt berfungsi mengukur intelek seseorang
• Orang terbelakang mental jg sulit membedakan panas, dingin dan rasa sakit
• Galton jg merintis penerapan metode skala peringkat dan kuisioner dan jg penggunaan teknik asosiasi bebas yg selanjutnya diterapkan dlm metode statistik utk analisis data ttg perbedaan individual
CATELL & “TES MENTAL “ AWAL
• James McKeen Cattell menduduki tempat penting dlm perkembangan testing psikologis
• Istilah tes mental pertaman kali digunakan dlm tulisan Cartel
• Cartel = Galton : ukuran fungsi intelektual bisa diperoleh melalui tes pembedaan inderawai dan waktu reaksi
• Evaluasi dilakukan utk tes awal ini ternyata hasil tdk menggembirakan
• Kinerja individual menunjukkan sedikit hubungan antara satu tes dg yg lain & menunjukkan sedikit hubungan atau tdk sama sekali dg peringkat yg dilakukan oleh guru atau nilai akademik
CATELL & “TES MENTAL “ AWAL
• Pd masa yg sama psikolog Amerika menyusun tes yg cenderung meliputi fungsi-fungsi yg agak kompleks
• Kraeplin : tes menggunakan operasi aritmetik sederhana dirancang utk mengukur efek praktik, memori, kelelahan dan gangguan
• Ebbinghaus (Jerman) : menyelenggarakan tes komputasi matemetika, rentang memori, melengkapi kalimat bg
anak-anak sekolah.
• Tes melengkapi kalimat yg paling berhubungan dg prestasi skolastik
CATELL & “TES MENTAL “ AWAL
• Binet & Henri (Perancis) : mengkritik tes yg tll inderawi & tll konsentrasi pd kemampuan yg sederhana
• Mengusulkan kemampuan yg lebih kompleks : memori, imajinasi, perhatian, pemahaman, sugestible, apresiasi estetis
BINET & MUNCULNYA TES
KECERDASAN
• Bertahun-tahun meneliti pengukuran inteligensi (bentuk tengkorak, muka, tangan dll) didapatkan kesimpulan : fungsi intelektual yg kompleks yg lebih berpengaruh
• Th 1904 : Binet ditugaskan oleh kementerian Pengajaran umum utk mempelajari prosedur pembelajarn anak
terbelakang mental
• Binet bekerjasama dg Simon shg nama tes Skala Binet-Simon
• Skala 1905 tdr dr 30 masalah & tes diatur dr tingkat kesulitan yg semakin tinggi
BINET & MUNCULNYA TES
KECERDASAN
• Tingkat kesulitan ditentukan scr empiris dg
menyelenggarakan tes pd 50 anak normal berusia 3-11 th, anak terbelakang mental & orang dewasa
• Tes dirancang utk mengungkap penilaian, pemahaman, penalaran (komponen hakiki inteligensi)
• Skala ke 2 1908, jml tes ditingkatkan, semua tes
dikelompokkan ke dalam tingkatan umur atas dasar kinerja dari 300 anak normal berusia 3-13 th
• Pd level 3 th ditempatkan semua tes yg sdh dilalui oleh 80-90% anak normal usia 3 th, level 4 utk anak usia 4 th dll
TESTING KELOMPOK
• Keperluan merekrut prajurit pd saat PD I
• Tercipta tes Army Alpha (umum) 7 Army Beta (non bahasa utk buta huruf & orang asing tdk bisa berbahasa asing
TESTING BAKAT
• Sebelum PD I, para psikolog mulai mengakui perlunya tes bakat khusus utk melengkapi tes inteligensi
• Tes dikembangkan utk digunakan dlm konseling
pekerjaan, seleksi dan klasifikasi personil industri dan militer
• Evaluasi thd tes inteligensi : kinerja individual menunjukkan variasi ckp besar
• Ada perkembangan analisis faktor : relasi diantara skor2 yg diperoleh byk orang pada berbagai tes yg berbeda
• Psikolog militer : meneliti diarahkan berdasarkan analisis faktor + penyusunan baterai multibakat (pilot, pembom, operator radio, penemu jarak dll)
TES PRESTASI YANG DIBAKUKAN
• Salah satu sekolah melakukan inovasi dengan mendatangkan penguji dari luar (menyingkirkan kemungkinan favoritisme penguji)
• Tdk adanya kesepakatan guru dlm menilai tes esai...muncul tes objektif jenis baru
• Penyusunan program testing nasional, regional, negara bagian
PENILAIAN KEPRIBADIAN
• Peristiwa awal testing kepribadian diilustrasikan oelh
penggunaan Kraepelin atas tes asosiasi bebas dg pasien psikiatrik (peserta diberi kata stimulus dan pasien diminta memberikan respon akan kata tersebut
• Woodworth pd PD I mengembangkan Lembar Data
Pribadi sbg piranti penyaring kasar utk identifikasi orang yg terganggu yg akan dikeluarkan. Tes berisi pertanyaan yg berhubungan dg gejala umum psikopatologi...cikal
PENILAIAN KEPRIBADIAN
• Muncul tes kinerja atau tes situasional. Kebanyakan tes meniru situasi kehidupan sehari-hari. Misal tes utk
mengungkap perilakumenipu, berbohong, kerjasama, ketekunan
• Muncul tes proyektif : klien diberi tgs tdkterstruktur yg memberikan keleluasan dlm mjawab. Individu akan memproyeksikan respon karakteristiknya terhadap ke dalam tugas. Individu tdk tahu maksud dilakukan tes shg tdk dpt memberikan impresi
Novia Sinta R.
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
• Meskipun sulit mendefinisikan kepribadian
• Biasanya dibedakan mnrt 2ciri :
1. konsisten : orang memiliki sifat yg melekat & pola tindakan yg muncul scr berulang
2. masing2 orang berbeda : ada perbedaan perilaku dari masing2 individu
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
• Misal : ada 3 mhs mdptkn nilai B
• Ada 3 respon berbeda : protes, sedih, senang
• Kepribadian digunakan utk menjelaskan perbedaan perilaku diantara berbagai orang dan memahami konsistensi perilaku di dalam masing2 individu
Teori kepribadian yg mendasari tes
kepribadian
• Psikoanalisa
• Tipe kepribadina
• Fenomenologi
• Behavioral & social learning
TRAIT CONCEPTIONS OF
PERSONALITY
• Dalam teorinya, kepribadian terdiri dari : trait dan tipe (type).
• Trait dijelaskan sebagai susunan teoritis yang
menggambarkan dimensi dasar dari kepribadian.
• Trait menggambarkan ketetapan respon individu dalam menghadapi suatu situasi yang berbeda-beda.
• Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi.
Asumsi Teori Trait
• Trait merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang membedakan seseorang dari yang lain, sehingga:
•
Trait relatif stabil dari waktu ke waktu
•
Trait konsisten dari situasi ke situasi
• Trait merupakan kecenderungan dasar yang menetap
selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku dapat berubah karena:
•
ada proses adaptif
•
adanya perbedaan kekuatan, dan
Asumsi Teori Trait
• manusia memiliki macam atau jenis potensi yang sama ketika dilahirkan, namun dengan tingkat kualitas yang berbeda.
• Ketika potensi itu aktual dalam kepribadian, maka tampak bahwa tidak ada dua orang yang memiliki kepibadian
yang sama.
• Traits membuat kategori-kategori, menempatkan orang dalam tipe-tipe tertentu, memilih unsur pembeda yang fungsional, dan mengabaikan unsur pembeda yang tidak perlu
TOKOH
• Teori Psikologi Konstitusi oleh William H. Sheldon
• Teori Personologi oleh Henry A. Murray
• Teori Holisme dan Humanisme oleh Abraham Maslow
• Teori Faktorial Analitik oleh R. Cattel
• Teori Tipologi Biologis oleh Eysenck
EYSENCK’S
PERSONALITY
INVENTORY (EPI)
PENGANTAR
• Digolongkan dlm kelompok tokoh kepribadian yg menggunakan pendekatan analisis faktor
• Dg teknik analisis faktor pd subjek normal & neurotik ditemukan 2 dimensi kepribadian : neurotikisme dan introversi-ekstraversi
• EPI diproduksi dan didistribusikan oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
• EPI memisahkan 2 dimensi utama dari kepribadian yaitu Ekstraversi (E) dan Neurotikisme (N) serta memasukkan skala kebohongan (L) utk menganalisis validitas respon testi
PENGANTAR
TIPE EKSTRAVERT
• suka bergaul
• Suka berpesta
• Mempunyai byk teman
• Membutuhkan utk berbicara dg orang lain
• Tidak suka membaca atau belajar sendirian
• Mengambil tantangan
• Sering menegakkan lehernya
• Membutuhkan stimulasi/kegembiraan
• Bertindak tanpa dipikirkan terlebih dahulu
PENGANTAR
TIPE INTROVERT
• Tenang
• Jenis orang yg malu-malu
• Instrospektif
• Lebih tertarik pada buku daripada orang
• Pendiam dan menjaga jarak kecuali dg teman2 akrab
• Cenderung uk membuat perencanaan di muka
• “Melihat sebelum melompat” (hati2)
Dimensi neurotikisme (N)
• Mengungkap : range dari kegelisahan/ketakutan
(nervous), tdk dpt menyesuaikan diri (maladjusted), over emotional
Skoring :
Ekstraversi (E)
• meliputi soal no 1, 3, 5, 8, 10, 13, 15, 17, 20, 22, 25, 27, 29, 32, 34, 37, 39, 41, 44, 46, 49, 51, 53, 56 (jumlah=24)
• jumlahkan jawaban “ya” • interpretasi
- rata2 = 13-15
- EKSTRAVERT > 15 - INTROVERT < 13
Skoring :
NEUROTIKISME (N)
• meliputi soal no 2, 4, 7, 9, 11, 14, 16, 19, 21, 23, 26, 28, 31, 33, 35, 38, 40, 43, 45, 47, 50, 52, 55 (jumlah=23)
• jumlahkan jawaban “ya” • interpretasi
- rata2 = 9-14
- NEUROTIK > 14
Skoring : kebohongan -LIE (L)
• meliputi soal no 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54 (jumlah=9)
• jumlahkan jawaban “ya” • interpretasi
- rata2 = 4 - 5 - BOHONG > 5 - JUJUR < 4