Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika – S1 pada Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh :
Nama
:Reysa Septa Rahardjo
NIM
:A11.2008.04176
Program Studi
:Teknik Informatika
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2013
ii
NIM : A11.2008.04176
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir : Aplikasi Diagnosa Penyakit Ginjal Berbasis Android
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, 16 Oktober 2013
Menyetujui : Mengetahui :
Pembimbing Dekan Fakultas Ilmu Komputer
NIM : A11.2008.04176
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir : Aplikasi Diagnosa Penyakit Ginjal Berbasis Android
Tugas akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang Tugas Akhir tanggal 21 Oktober 2013. Menurut pandangan kami, tugas
akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)
Semarang, 21 Oktober 2013 Dewan Penguji :
Sugiyanto, M.Kom Slamet Sudaryanto N., ST, M.Kom
Anggota Anggota
Ajib Susanto, M.Kom
iv
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Reysa Septa Rahardjo
NIM : A11.2008.04176
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul :
Aplikasi Diagnosa Penyakit Ginjal Berbasis Android
Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing – masing telah saya jelaskan sumbernya). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang di sertai bukti – bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : 16 Oktober 2013 Yang menyatakan
v
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Reysa Septa Rahardjo
NIM : A11.2008.04176
demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklutif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Aplikasi Diagnosa Penyakit Ginjal Berbasis Android beserta perangkat yang
diperlukan. Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini,
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : 16 Oktober 2013 Yang menyatakan
vi
laporan tugas akhir dengan judul “APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL
BERBASIS ANDROID” dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana dan juga karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan dukungan moril dan doa. 2. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
3. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fasilkom.
4. Dr. Heru Agus Santoso, M.Kom, selaku Ka. Progdi Teknik Informatika.
5. Etika Kartikadarma, M.Kom, selaku pembimbing tugas akhir yang
memberikan ide penelitian, memberikan informasi referensi yang penulis butuhkan dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis.
6. Dosen – dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro semarang yang telah disampaikan.
7. Saudara – saudara dan juga teman - teman saya yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penelitian penulis.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau – beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaaat dan berguna sebagaimana fungsinya.
Semarang, 16 Oktober 2013
vii
penyakit ini biasanya tidak disadari sejak dini oleh banyak orang yang menderita penyakit ginjal, sehingga menyebabkan keterlambatan penanganan dan terlanjur berbahaya yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan dapat berujung kematian. Oleh karena itu pada penelitian kali ini dibuat sebuah aplikasi yang menggunakan tahapan pengembangan sistem metode prototype untuk membantu masyarakat untuk mengenali sejak dini gejala-gejala dari penyakit ginjal tersebut dengan meng-inputkan gejala-gejala yang telah disediakan di dalam aplikasi. Aplikasi ini juga dibuat berbasis android untuk memudahkan masyarakat dalam penggunaan aplikasi karena dapat digunakan di smartphone android.
viii
Halaman Pengesahan ... iii
Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ... iv
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ... v
Halaman Ucapan Terimakasih ... vi
Halaman Abstrak ... vii
Halaman Daftar Isi ... viii
Halaman Daftar Tabel... x
Halaman Daftar Gambar ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 3 1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Penelitian Terkait .. ... 5
2.1.1 Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer ... 5
2.2 Aplikasi ... 6
2.3 Data ... 6
2.4 Database ... 6
2.5 DBMS (Database Management System) ... 7
2.6 XAMPP Web Server ... 8
2.7 HTML ... 8
2.8 PHP ... 9
2.9 Android ... 9
2.10Android ADT (Android Development Tools)... 10
2.11Android SDK (Software Development Kit)... 10
2.12AVD (Android Virtual Device) ... 11
2.13Pemrograman Java ... 11 2.14XML... 12 2.15PhoneGap ... 14 2.16Eclipse ... 14 2.16.1 Pengertian Eclipse ... 14 2.16.2 Arsitektur Eclipse ... 15
2.17Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototype) ... 16
2.18Flowchart ... 17
2.19Ginjal... 20
2.19.1 Penyakit Ginjal ... 20
2.19.1.1 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronis... 20
2.19.1.2 Gejala Penyakit dan Penanganan... 21
2.19.1.3 Penyebab dan Pencegahan... 22
ix 3.5.1 Identifikasi objek ... 25 3.5.2 Konseptualisasi ... 25 3.5.3 Formalisasi ... 26 3.5.4 Implementasi ... 26 3.5.1 Evaluasi ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
4.1 Identifikasi Objek... 28
4.2 Konseptualisasi ... 31
4.2.1 Perancangan Sistem ... 31
4.2.4 Perancangan Database ... 32
4.3 Formalisasi ... 33
4.3.1 State Transition Diagram ... 33
4.3.2 Flowchart ... 34
4.4 Implementasi ... 36
4.4.1 Perancangan User Interface (Antar muka pengguna) ... 36
4.4.2 Screenshot Aplikasi ... 41
4.5 Evaluasi ... 49
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
5.1 Kesimpulan... 51
5.2 Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
Tabel 2.1 Tabel Simbol-simbol Flowchart 19
Tabel 4.1 Daftar jenis penyakit, gejala dan solusi 29
Tabel 4.2 Tabel hubungan antar data 31
Tabel 4.3 Struktur tabel penyakit 32
Tabel 4.4 Struktur tabel gejala 32
Tabel 4.5 Struktur tabel komentar 32
xi
Gambar 2.1 Paradigma Prototype 16
Gambar 4.1 State Transition Diagram 33
Gambar 4.2 Flowchart Aplikasi 34
Gambar 4.3 Flowchart Diagnosa 35
Gambar 4.4 Flowchart Buku Tamu 36
Gambar 4.5 Layout Halaman Pertama 37
Gambar 4.6 Layout Halaman Menu 38
Gambar 4.7 Layout Halaman Diagnosa 39
Gambar 4.8 Layout Hasil Diagnosa 40
Gambar 4.9 Layout About 40
Gambar 4.10 Layout Buku Tamu 41
Gambar 4.11 Halaman Awal 42
Gambar 4.12 Halaman menu 43
Gambar 4.13 Halaman Mulai Diagnosa 44
Gambar 4.14 Tampilan halaman diagnosa 45
Gambar 4.15 Tampilan Hasil Diagnosa 46
Gambar 4.16 Tampilan Halaman About 47
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Buku Tamu 48
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia terdapat berbagai macam organ, dari yang penting dan ada juga yang dianggap tidak diperlukan. Salah satunya adalah Ginjal. Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi yang sangat vital, yaitu membersihkan darah dari zat-zat hasil metabolisme tubuh dan berbagai racun yang tidak diperlukan dalam bentuk air seni. Lokasi ginjal ada di rongga perut, kanan kiri tulang punggung dan sedikit di atas pinggang. Bentuk seperti kacang polong, berat masing-masing sekitar 150 gram, ukuran panjang sekitar 11 cm dan lebar 6 cm. Ginjal juga membantu tubuh untuk mengendalikan tekanan darah dan pembentukan sel darah merah. Bila ginjal rusak, maka ia tidak dapat membuang sampah atau kotoran yang ada dalam darah sebagaimana mestinya. Keadaan ini biasa disebut Penyakit Ginjal Kronis (PGK). PGK (chronic kidney disease) atau Penyakit Ginjal Kronis adalah gangguan ginjal berupa gangguan struktural yang dapat diketahui dengan pemeriksaan pencitraan ataupun kelainan laboratorik berupa peningkatan ekskresi (pelepasan) albumin urin (mikroalbuminuria/proteinuria), atau adanya etitrosit dalam jumlah yang abnormal di urin (hematuria) (http://prodia.co.id/penyakit-dan-diagnosa/penyakit-ginjal-kronis).
Di seluruh dunia, penyakit ini sudah terkenal dengan tingkat kematian yang tinggi tiap tahunnya. Di Kanada 1,9-2.300.000 jiwa terkena penyakit ginjal kronis. Sementara itu di AS (Amerika Serikat), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan bahwa yang terkena penyakit ginjal kronis diperkirakan 16,8% orang dewasa berusia 20 tahun dan lebih tua, selama tahun 1999 hingga 2004 (http://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_ginjal_kronis). Sedangkan menurut data dari WHO, Indonesia termasuk dalam urutan ke-4 sebagai negara
dengan penderita penyakit ginjal kronis terbanyak yang jumlahnya mencapai 16 juta jiwa.
Penyakit ginjal apabila tidak dideteksi sejak dini dan tidak ditangani dengan tepat, maka penyakit ini dapat berkembang menjadi stadium akhir dan berakibat fatal bagi penderita dan lebih berbahaya lagi menyebabkan kematian. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit ini merupakan faktor utama tingginya angka orang yang terkena penyakit ini. Semestinya masyarakat rajin berkonsultasi kepada seorang dokter atau pakar yang ahli di bidangnya dalam mendiagnosa suatu penyakit. Itu adalah pilihan terbaik karena jawaban dari seorang pakar (expertise) dapat dipertanggung jawabkan serta dapat berpengaruh terhadap hasil dari diagnosa dalam menentukan solusi dari permasalahan yang ada. Dikarenakan seorang pakar selalu menguasai apa yang menjadi bidang yang ditekuninya berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Dalam peradaban manusia sekarang, teknologi berkembang dengan sangat cepat terutama di bidang IT atau Teknologi Komputer. Manusia telah menciptakan sebuah alat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan mengembangkannya untuk menjadi lebih baik sehingga kemajuan teknologi seakan tidak ada batas dikarenakan sifat manusia yang tidak pernah puas.
Dalam perkembangannya, teknologi sangat membantu masyarakat bahkan di Indonesia. Untuk itu para peneliti berusaha untuk membuat sebuah cara atau pilihan lain untuk masyarakat dalam menyelesaikan masalahnya.
Seluruh latar belakang tersebut yang telah dijabarkan diatas memberi motivasi bagi penulis dalam mengambil penelitian terhadap masalah mengenai penyakit ginjal tersebut. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian tentang bagaimana membuat “Aplikasi Diagnosa Penyakit Ginjal berbasis Android”.
1.2 Perumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian kali ini adalah :
1. Masyarakat belum mengetahui tentang gejala-gejala penyakit ginjal.
2. Masyarakat belum mendapatkan pengetahuan tentang
pencegahan penyakit ginjal.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini agar menjadi sistematis dan tidak menyimpang dari topik, maka diterapkan beberapa batasan masalah. Selain itu maksud dari pembatasan masalah ini adalah karena keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data secara terperinci. Berikut batasan-batasan masalah tersebut, diantaranya :
1. Masalah yang di diagnosa adalah penyakit pada ginjal
diantaranya Infeksi Saluran Kemih, Hipertensi, Diabetes Melitus, Ginjal Polikistik, dan Ginjal Kronis.
2. Aplikasi dibuat berbasis Android sehingga hanya dapat
digunakan pada mobile device yang menggunakan platform Android.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang gejala-gejala penyakit ginjal.
2. Memberikan pengetahuan cara pencegahan penyakit ginjal pada masyarakat.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan dibuatnya aplikasi ini, peneliti berharap aplikasi ini memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui gejala-gejala dari penyakit ginjal dan bagaimana pencegahannya.
2. Bagi Akademik
Semoga dapat meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa lainnya dan juga menambah perbendaharaan literatur bagi perpustakaan UDINUS Semarang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terkait
2.1.1. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer.
Penelitian tersebut dipublikasikan pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) di Yogyakarta pada tanggal 21 Juni 2008. Ditulis oleh Aprilia Sulistyohati dan Taufiq Hidayat, mereka telah menerapkan aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit ginjal, pada penelitian tersebut menggunakan metode dempster-shafer.
Latar belakang penelitian tersebut adalah angka kematian para penderita penyakit ginjal yang semakin meningkat, dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang gejala awal penyakit ginjal dan fasilitas kesehatan khususnya ginjal di Indonesia masih sangat terbatas. Sehingga dalam bidang kesehatan juga membutuhkan teknologi komputer. Salah satunya adalah digunakan untuk mendiagnosa penyakit ginjal.
Makalah tersebut membahas bagaimana membangun suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ginjal yang dapat diakses oleh masyarakat luas tanpa membutuhkan biaya yang banyak dalam mendiagnosa penyakit ginjal.
Adapun tujuan pada penelitian tersebut yaitu aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit ginjal tersebut adalah suatu sistem yang terkomputerisasi untuk membantu dokter dan masyarakat dalam mendiagnosa penyakit ginjal. Dan hasilnya adalah aplikasi tersebut berbasis web, sehingga nantinya sistem dapat diakses oleh masyarakat secara online melalui internet dimana saja dan kapan saja. Sedangkan nilai kepercayaan yang dihasilkan dengan menggunakan perhitungan secara manual dengan menggunakan teori Dempster-Shafer adalah sama, sehingga hasilnya sudah sesuai dengan perhitungan yang diharapkan.
2.2 Aplikasi
Kata aplikasi berasal dari bahasa inggris “To Apllicate” yang
artinya menerapkan atau terapan. Namun pengertian secara umum adalah suatu paket program yang sudah jadi dan dapat digunakan. Sedangkan arti aplikasi adalah sebuah software atau perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Dhanta, 2009).
2.3 Data
Data adalah penelitian yang kita buat dari mengawasi dunia nyata. Data dikumpulkan sebagai fakta atau bukti yang bisa diproses untuk memberikan data tersebut arti dan mengubah data tersebut menjadi informasi. Oleh karena itu, ada perbedaan yang jelas antara data dan informasi, walaupun kedua informasi ini sering tertukar dalam pemakaiannya. Sedangkan informasi adalah data yang telah ditambahkan arti dan konteks (Heywood, 2002). Jadi dengan memiliki rincian atau detail, sebuah data menjadi sebuah informasi.
Menurut Whitten et al (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting yang ada di dalam organisasi. Setiap fakta tanpa disertai fakta lainnya secara relatif tidak akan ada artinya.
Menurut Atzeni et al (2003, p2), data merupakan suatu bentuk penyimpanan informasi yang harus diterjemahkan terlebih dahulu untuk menghasilkan suatu informasi
2.4 Database
Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003), database adalah file dan rekaman yang terkumpul, tersusun dan saling berhubungan yang membentuk data dan hal-hal lainnya yang tersimpan disuatu wadah atau tempat.
Menurut Eaglestone dan Ridley (2005), komputer biasanya mengartikan informasi dengan suatu susunan tertentu sebagai data. Data tersimpan di dalam perangkat penyimpanan seperti disk dan CD-ROM.
Menurut Connoly dan Begg (2005), database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan saling
berbagi serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Database
merupakan sebuah penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan oleh pemakai dan departemen secara simultan.
Database atau basisdata adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri basis data disebut sistem manajemen basis data (Database Management System, DBMS).
2.5 DBMS (Database Management System)
Database Management System (DBMS) adalah program tertentu
dari komputer yang dipakai oleh program aplikasi untuk mengatur dan menyediakan akses ke data tersimpan. Koleksi data yang diatur oleh DBMS disebut database.
Sebuah sistem software yang berinteraksi dengan program aplikasi user dan database. DBMS menyediakan fasilitas seperti:
1. DBMS memungkinkan user untuk menciptakan database,
biasanya dengan Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan user membuat tipe data spesifik dan struktur data, dan batasan (constraint) di dalam data yang disimpan didalam database.
2. DBMS memungkinkan user untuk insert, update, delete dan retrieve data dari database, biasanya dengan Data Manipulation Language (DML). Dengan memiliki data terpusat di dalam database sehingga memungkinkan DML untuk menyediakan
fasilitas umum kepada data tersebut yang dikenal dengan bahasa kueri (query language).
3. DBMS menyediakan akses yang dapat diatur ke database.
2.6 XAMPP Web Server
XAMPP yaitu Apache, PHP, MySQL dan phpMyAdmin. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.
Webserver merupakan inti dari sebuah website. Setiap website yang kita lihat di internet, pastilah berjalan di atas sebuah webserver. Webserver ini bermacam- macam diantaranya adalah Apache, IIS, Tomcat, dll. Pada Windows, default dari webserver adalah IIS sedangkan Apache biasanya sudah terintegrasi dengan Linux namun juga bisa di download dan di install pada Windows. Saat ini, webserver Apache merupakan webserver yang paling banyak digunakan.
2.7 HTML
HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai macam informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan formatting hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi dan dimengerti oleh pengunjung website. Informasi yang ada di website agar bisa dibaca oleh browser dituliskan menggunakan format khusus yaitu HTML (Hypertext
2.8 PHP
Selain dengan HTML diperlukan bahasa pemrograman web yaitu PHP untuk membuat web yang dinamis. PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP digunakan untuk membuat fungsi-fungsi yang tidak bisa dilakukan oleh HTML. PHP juga digunakan untuk mengkoneksikan database dengan web.
Fungsi PHP-MySQL adalah suatu fungsi yang menjembatani antara PHP sebagai Programming web server, dan MySQL sebagai database, sehingga data-data yang terdapat pada database MySQL dapat ditampilkan pada browser. Untuk mengkoneksikan database, secara umum biasanya digunakan fungsi MYSQL_CONNECT() seperti berikut ini :
<?php
$cek=mysql_connect(“localhost”,”root”,””); If($cek){
echo “Database berhasil terkoneksi”;
} else {
echo “Database tidak berhasil terkoneksi”;
} ?>
2.9 Android
Android bukan sekedar hanya untuk perangkat mobile saja, android merupakan sebuah sistem operasi yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk berbagai perangkat yang menggunakan layar (Simmonds, 2010).
Android merupakan sebuah perangkat mobile, yang mana terdiri dari sebuah sistem operasi. Berikut penjelasan mengenai layer arsitektur android:
a. Applications: Android akan menggabungkan dengan serangkaian aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta,
browser, kontak, dan lain-lain.
b. Applications Framework: Dengan menyediakan sebuah platform pengembangan yang terbuka, pengembang Android menawarkan kemampuan untuk membangun aplikasi yang sangat kaya dan inovatif.
c. Libraries: Android termasuk satu set pustaka C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen sistem Android.
d. Android Runtime: Android termasuk satu set perpustakaan inti yang menyediakan sebagian besar fungsi yang tersedia di perpustakaan inti dari bahasa pemrograma java.
e. Linux Kernel: Android bergantung pada Linux versi 2.6 untuk layanan sistem inti seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack dan model pengemudi. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstraksi antara hardware dan seluruh software stack.
2.10 Android ADT (Android Development Tools)
Android Development Tools (ADT) adalah plugin untuk Eclipse
yang didesain untuk pengembangan aplikasi Android. ADT
memungkinkan Eclipse untuk digunakan dalam membuat aplikasi Android baru, membuat User Interface, menambahkan komponen berdasarkan
framework API Android, debug aplikasi, dan pemaketan aplikasi Android.
2.11 Android SDK (Software Development Kit)
Android SDK adalah tools API (Application Programming
Interface) yang diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman java (Safaat, 2012).
Android-SDK merupakan tools bagi para programmer yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis google android. Android SDK mencakup seperangkat alat pengembangan yang komprehensif. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator, dokumentasi,
contoh kode, dan tutorial. Saat ini Android sudah mendukung arsitektur x86 pada Linux (distribusi Linux apapun untuk desktop modern), Mac OS X 10.4.8 atau lebih, Windows XP atau Vista. Persyaratan mencakup JDK, Apache Ant dan Python 2.2 atau yang lebih baru. IDE yang didukung secara resmi adalah Eclipse 3.2 atau lebih dengan menggunakan plugin Android Development Tools (ADT), dengan ini pengembang dapat menggunakan teks editor untuk mengedit file Java dan XML serta menggunakan peralatan command line untuk menciptakan, membangun, melakukan debug aplikasi Android dan pengendalian perangkat Android (misalnya, reboot, menginstal paket perangkat lunak dengan jarak jauh).
2.12 AVD (Android Virtual Device)
Android Virtual Device merupakan emulator untuk menjalankan
aplikasi android. Setiap AVD terdiri dari:
1. Sebuah profil perangkat keras yang dapat mengatur pilihan untuk menentukan fitur hardware emulator. Misalnya, menentukan apakah menggunakan perangkat kamera, apakah menggunakan keyboard QWERTY fisik atau tidak, berapa banyak memori internal, dan lainlain.
2. Sebuah pemetaan versi Android, maksudnya kita menentukan versi dari platform Android akan berjalan pada emulator.
3. Pilihan lainnya, misalnya menentukan skin yang kita ingin gunakan pada emulator, yang memungkinkan untuk menentukan dimensi layar, tampilan, dan sebagainya. Kita juga dapat menentukan SD Card virtual untuk digunakan dengan emulator.
2.13 Pemrograman Java
Bahasa Java dapat dikategorikan sebagai sebuah bahasa
pemrograman berorientasi objek, pemrograman terdistribusi dan bahasa pemrograman multithread. Objek Java dispesifikasi dengan membentuk kelas Java, kompiler Java memproduksi sebuah file keluaran arsitektur
netral yang akan jalan pada berbagai implementasi dari Java Virtual
Machine (JVM). Awalnya Java mendukung untuk applets, dimana
program dengan akses sumber daya terbatas yang jalan dalam sebuah web
browser. Java juga menyediakan dukungan level tinggi untuk networking
dan objek terdistribusi.
2.14 XML
Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serba
guna yang direkomendasikan oleh W3C (World Wide Web Consortium) untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML (Hypertext Markup Language) namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan halaman web saja. XML dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang telah dikembangkan pada awal tahun 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis proyek-proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada
SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML
menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML. XML dirancang khusus untuk penyampaian informasi melalui World Wide Web (WWW), sama seperti HTML yang telah menjadi bahasa standar untuk membuat halaman web sejak awal kehadiran web. XML adalah salah satu format/ekstensi file yang berbasis teks, yang memiliki ekstensi berakhiran (.xml). Penggunaan XML untuk pemrograman web interaktif sangat cocok sekali, selain mudah dimengerti struktur elemennya karena menggunakan tag sesuai keinginan kita sendiri, begitu juga dengan script- nya (menggunakan JavaScript, JScript atau VBScript).
XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana informasi itu terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk
menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak
mengandung format standard seperti heading, paragraph, table dan sebagainya.
Beberapa keuntungan yang didapat dari file XML, diantaranya: a. Ekstensibilitas, dapat ditukar atau digabung dengan dokumen
XML lain.
b. Memungkinkan pemrograman yang lebih baik maka dibuat suatu software pengolah XML.
c. Memisahkan data dan presentasi. Yang akan direpresentasikan dalam XML dan XSLT (Extensible Stylesheet Language Transformations).
d. Pencarian data yang cepat karena XML merupakan data dalam format yang terstruktur.
e. Plain text dan platform independent. f. Untuk pertukaran data.
Dokumen XML dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti:
a. Sebagai penyimpan data (database) yang mudah dibaca oleh pengguna karena disimpan dalam bentuk teks.
b. Standar transfer data, dapat digunakan untuk pengiriman data transaksi antar perusahaan atau mengirim data dari DBMS (Database Management System) yang berbeda (misalnya dari Oracle ke SQL Server).
c. Sebagai acuan membuat bahasa baru, seperti WML (Wireless Markup Language) yang digunakan pada telepon seluler dengan
protokol WAP (Wireless Application Protocol) atau VoiceXML yang digunakan sebagai bahasa markup untuk pengenalan suara, dialog, aplikasi interaksi respon suara maupun DTMF (Dual-Tone Multi-Frequency Signaling) seperti aplikasi pengisian pulsa atau call center dan sebagainya.
d. Sebagai file konfigurasi, di Java dokumen-dokumen XML sering kita jumpai seperti file server.xml dan web.xml yang digunakan Tomcat atau perintah-perintah query yang disimpan dalam file XML yang dipakai pada framework iBatis atau Hibernate.
2.15 PhoneGap
PhoneGap adalah sebuah kerangka kerja/framework open source yang dipakai untuk membuat aplikasi cross-platform mobile dengan HTML5, CSS, dan JavaScript. PhoneGap menjadi suatu solusi yang ideal untuk seorang web developer yang tertarik dalam pembuatan aplikasi di smartphone. Dengan framework phonegap ini programmer hanya melakukan satu kali coding dan dapat di jalankan kesemua platform sekaligus. PhoneGap adalah salah satu framework yang memungkinkan kita menjadikan aplikasi berbasis web (html) menjadi aplikasi native (Safaat, 2012).
2.16 Eclipse
2.16.1 Pengertian Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua
platform (platform- independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:
a. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
b. Multi-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa
pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya. c. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi,
Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plugin.
2.16.2 Arsitektur Eclipse
Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich Client Platform (RCP). Berikut ini adalah komponen yang membentuk RCP:
a. Core platform b. OSGi
c. SWT (Standard Widget Toolkit) d. JFace
e. Eclipse Workbench
Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (Java
Development Tools), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk
mengembangkan program Java, dan PDE (Plug-in Development
Environment) untuk mengembangkan in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java. Konsep
Eclipse adalah IDE yang terbuka, mudah diperluas untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik. Jadi, Eclipse tidak saja untuk
mengembangkan program Java, akan tetapi dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, cukup dengan menginstal plug-in yang dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program C/C++ terdapat plug-in CDT (C/C++ Development Tools). Selaplug-in itu, pengembangan secara visual bukan hal yang tidak mungkin oleh Eclipse, plug-in UML2 tersedia untuk membuat diagram UML. Dengan menggunakan PDE setiap orang bisa membuat plug-in sesuai dengan keinginannya.
2.17 Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototype)
Gambar 2.1 Paradigma Prototype
Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil. Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari :
a. Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan
mengidentifikasi kebutuhan yang sudah diketahui.
b. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat prototype. Mendengarkan pelanggan Uji pelanggan-mengendalikan market Membangun, memperbaiki market
c. Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat.
Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja dibangun, pengembang harus menggunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contoh: window manager, dsb) yang memungkinkan program yang bekerja agar dimunculkan secara cepat.
Kelemahan prototyping model :
a. Pelanggan yang melihat working version dari model yang dimintanya tidak menyadari, bahwa mungkin saja prototype dibuat terburu-buru dan rancangan tidak tersusun dengan baik b. Pengembang kadang-kadang membuat implementasi sembarang,
karena ingin working version bekerja dengan cepat.
2.18 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Sistem flowchart adalah urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.
Program flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program.
Jika seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :
a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
b. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
c. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan Melakukan penggandaan diri.
e. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
g. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
Simbol – simbol flowchart yang biasa digunakan adalah simbol – simbol flowchart yang dikeluarkan oleh ANZI dan ISO. Simbol-simbol tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1 Tabel Simbol – Simbol Flowchart
SIMBOL NAMA FUNGSI
TERMINATOR Permulaan/akhir
program
GARIS ALIR (FLOW LINE)
Arah aliran Program
PREPARATION Proses Inisialisasi
PROSES Proses perhitungan
INPUT OR OUTPUT DATA Proses input/output data, Parameter, Informasi PREDEFINED PROCESS Permulaan sub program/ Proses menjalankan sub program DECISION Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah
selanjutnya
ON PAGE CONNECTOR
Penghubung bagian-bagian flowchart yang
berada pada satu halaman
OFF PAGE CONNECTOR
Penghubung bagian-bagian flowchart yang
berada pada halaman berbeda
2.19 Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal)
2.19.1 Penyakit Ginjal
Ada beberapa penyakit ginjal yang dapat membahayakan
keselamatan penderita sehingga semakin tahun jika telah terkena penyakit ginjal maka akan semakin buruk jika tidak segera ditangani dan dampak terburuknya adalah terkena penyakit ginjal kronis.
PGK (chronic kidney disease) atau Penyakit Ginjal Kronis adalah gangguan ginjal berupa gangguan struktural yang dapat diketahui dengan pemeriksaan pencitraan ataupun kelainan laboratorik berupa peningkatan ekskresi (pelepasan) albumin urin (mikroalbuminuria/proteinuria), atau adanya etitrosit dalam jumlah yang abnormal di urin (hematuria) (http://prodia.co.id/penyakit-dan-diagnosa/penyakit-ginjal-kronis).
2.19.1.1 Klasifikasi Ginjal Kronis
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut dengan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) kurang dari 50 ml/menit. Gagal ginjal kronik dibagi menjadi empat stadium berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG):
1. GGK ringan : LFG 30 – 50 ml/menit 2. GGK sedang : LFG 10 – 29 ml/menit 3. GGK berat : LFG <10 ml/menit
Pada penyakit ginjal kronis, nilai LFG turun di bawah nilai normal. LFG juga akan menurun pada orang usia lanjut. Sesudah usia 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan kecepatan sekitar 1 ml/menit pertahun. Sedangkan pada orang normal kecepatan LFG sekitar 125 ml/menit.
2.19.1.2 Gejala Penyakit dan Penanganan
Pada penyakit ginjal kronis terdapat beberapa gejala dan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kepala pusing dan sulit berkonsentrasi.
2. Rasa gatal yang berlebihan atau disebut dengan kulit ruam.
3. Tubuh merasa kedinginan. 4. Sesak nafas.
5. Sakit di sekitar daerah pinggang. 6. Cepat lelah.
7. Kurang bertenaga.
8. Menurunnya nafsu makan. 9. Mual, muntah.
10. Sulit tidur.
11. Kram otot (terutama pada malam hari). 12. Pembengkakan pada kaki/pergelangan kaki. 13. Bengkak seputar mata (pada pagi hari). 14. Seringkali ingin berkemih pada malam hari. 15. Kulit gatal dan kering.
16. Jumlah air seni berkurang, walaupun jumlah air yang diminum dalam jumlah normal/wajar.
17. Sering cegukan (hiccup) yang berkepanjangan. Penanganan atau pengobatan yang dapat dilakukan :
1. Terapi.
3. Operasi. 4. Cuci darah. 5. Cangkok Ginjal. 6. Dialisis.
2.19.1.3 Penyebab dan Pencegahan
Penyebab ginjal kronis juga bermacam-macam yaitu sebagai berikut:
1. Diabetes Melitus. 2. Hipertensi.
3. Batu ginjal / saluran kemih. 4. Dehidrasi.
5. Makanan olahan yang mengandung zat kimia berbahaya bagi ginjal.
6. Radang kronis pada penyaring ginjal. 7. Kelainan (penyakit) ginjal turunan.
Deteksi dini dilakukan pada mereka yang berisiko tinggi, yaitu penderita diabetes, hipertensi, umur tua (>60 tahun), penderita dengan riwayat sakit ginjal sebelumnya, atau mempunyai keluarga yang menderita sakit ginjal/gangguan fungsi ginjal.
Pencegahan dapat dilakukan dengan : 1. Kontrol diabetes.
2. Kontrol dan jaga tekanan darah.
3. Menurunkan berat badan bagi penderita obesitas serta kontrol kadar lemak.
4. Berhenti merokok.
5. Berhati-hati menggunakan obat-obatan (sesuai aturan dokter dan dosis).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Pada penelitian kali ini, peneliti melakukan penelitian tentang aplikasi untuk mendiagnosa penyakit ginjal beserta gejala-gejalanya dan juga cara pengobatannya.
3.2 Jenis Data dan Sumber Data
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, sumber data yang di kumpulkan oleh penulis, adalah :
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa perantara). Data primer yang penulis peroleh berupa data gejala-gejala penyakit ginjal serta solusi yang diberikan untuk penanganan penyakit itu sendiri.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang penulis kumpulkan berupa data pendukung data primer yang penulis peroleh dari literatur, internet yang berupa konsep -konsep, dan definisi yang berhubungan dengan penyusunan tugas akhir ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan untuk mendukung berjalannya penelitian ini yaitu dokter sebagai seorang ahli yang mengetahui jenis penyakit dan gejala-gejala penyakit ginjal.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara
membaca dan mempelajari literature, majalah, atau buku yang
hal ini yang berhubungan dengan software engineering, serta bacaan lain yang mendukung penelitian ini. Baik melalui media buku ataupun literatur situs internet.
3.4 Analisis Sistem
Dalam pembuatan aplikasi ini, mulai dari mendesain sampai tahap
pemrograman diperlukan perlengkapan komputer server untuk
menyediakan database aplikasi dan handset Android. Secara lebih spesifik perlengkapan komputer dan handset beserta perangkat pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Spesifikasi Komputer Server
a. Sistem Operasi Windows Seven (7)
b. Prosessor AMD Turion II Dual-Core Mobile M500 c. RAM 2 GB DDR2
d. Harddisk 320 GB
2. Spesifikasi Handset Android a. Handlheld Himax Pure
b. Sistem Operasi Android versi 4.1.2 Jelly Bean c. CPU Dual Core 1 GHz
d. RAM 512 MB
e. Memori Eksternal 16 GB
3. Software yang diusulkan dalam pembuatan aplikasi Android a. IDE Eclipse
b. Database MySQL c. Web Server
3.5 Tahapan Pengembangan Sistem
Dalam tahap pengembangan aplikasi ini, penulis menggunakan metode prototype, karena dalam pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi sistem dimana di dalamnya tersimpan semua hal penting yang menjadi tolak ukur pengembangan sistem di masa
mendatang termasuk di dalamya adalah kamus pengetahuan masalah yang diselesaikan. Tahapan-tahapan metode prototype pengembangan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
3.5.1 Identifikasi objek
Pada tahap ini penulis melakukan tahap awal yaitu melakukan wawancara dan juga membaca literatur untuk mengetahui tentang penyakit ginjal untuk mendapatkan data yang diperlukan seperti nama penyakit, gejala dan juga solusi. Dan berdasarkan data yang diperoleh terdapat 5 jenis penyakit yaitu :
1. Infeksi Saluran Kemih 2. Hipertensi
3. Diabetes Melitus 4. Ginjal Polikistik 5. Ginjal Kronis
3.5.2. Konseptualisasi
Pada tahap berikutnya yaitu konseptualisasi adalah tahap untuk mulai merancang, diantaranya:
1. Perancangan Sistem
Pada tahap ini akan dimulai dengan merancang hubungan antar gejala dan penyakit serta solusi yang sudah didapatkan ke dalam bentuk tabel agar dapat lebih mudah dimengerti dalam proses pembuatan aplikasi ini.
2. Perancangan Database
Pada tahap ini juga akan mulai untuk perancangan database sebagai media penyimpanan data-data. Dalam
aplikasi ini menggunakan beberapa tabel database,
1. Tabel Gejala
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data gejala seperti id gejala dan nama gejala.
2. Tabel Penyakit
Tabel ini digunakan menyimpan id penyakit, nama penyakit, dan solusi.
3. Tabel Komentar
Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama dan komentar.
3.5.3. Formalisasi
Dari konseptualisasi yang telah dirancang kemudian di formalisasi ke dalam bentuk alur diagram. Pada perancangan sistem pakar ini menggunakan State Transition Diagram dan Flowchart.
3.5.4. Implementasi
Dalam tahap ini pembuatan aplikasi mulai dilakukan dari
perancangan user-interface (antarmuka pengguna) dan juga
mengkoneksikan ke dalam database. Perancangan aplikasi ini menggunakan Eclipse untuk pemrograman berbasis android dan aplikasi database.
3.5.5. Evaluasi
Setelah implementasi, aplikasi di-evaluasi dengan
menggunakan metode black box. Sistem yang di-evaluasi meliputi
input dan output. Apakah output atau keluaran sudah seperti yang
diharapkan dari proses input atau masukan.
Pengujian dari metode black box meliputi : 1. Event
Event disini adalah apa yang akan di evaluasi.
contohnya : Menguji list gejala. 2. Input
Merupakan input dari yang dievaluasi. contohnya : memilih gejala.
3. Goal
Sedangkan Goal adalah Hasil yang diinginkan. contohnya : Penyakit dapat diketahui.
4. Review
Dan Review merupakan hasil nyata dari evaluasi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Objek
Dalam penelitian ini, pertama-tama akan dilakukan identifikasi objek yang merupakan tahap awal dari analisis sistem. Hal ini dilakukan untuk
mendefinisikan objektif secara keseluruhan. Dalam hal ini adalah
meningkatnya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ginjal di Indonesia. Meningkatnya angka kematian ini telah meningkat dengan cepat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat terhadap gejala penyakit ini juga jenis penyakit yang dapat menyebabkan keganasan penyakit ini. Masyarakat terlalu tidak memikirkan gejala-gejala kecil yang dapat menyebabkan penyakit ini bertambah parah, sehingga penyakit tersebut berkembang menjadi penyakit yang mematikan dan dapat menyebabkan komplikasi.
Dari hasil pengamatan, penyebab masyarakat tidak peduli akan gejala penyakit ini adalah ketidaktahuan mereka akan gejala-gejala dari penyakit ginjal itu sendiri. Penyakit Ginjal sebenarnya adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut data dari beberapa situs internet yang dapat dipercaya (prodia.com, situs resmi perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan) dan juga dari konsultasi kepada dokter, salah satu faktor adalah faktor usia. Kebanyakan dari pasien ginjal berusia dewasa sampai usia lanjut.
Maka dari itu diperlukan adanya sebuah aplikasi untuk dapat mendiagnosa gejala dari penyakit-penyakit yang tinggi resikonya dapat menyebabkan penyakit ginjal. Sehingga anak-anak muda dapat mengerti bahaya dari penyakit ini dan dapat mengetahui jenis penyakit yang diderita jika gejala-gejala sama yang dirasakan dan dapat segera melakukan cek kesehatan dan menghubungi dokter. Dan berdasarkan data yang diperoleh dari dokter dan literatur maka berhasil didapatkan 5 jenis penyakit, Diantaranya :
Tabel 4.1 Daftar jenis penyakit, gejala dan solusi.
No. Jenis Penyakit Gejala Solusi
1. Infeksi Saluran
Kemih
1. Nanah di air kencing 2. Nyeri di tulang pinggul
3. Nyeri ketika kencing
(Disuria)
4. ruam kulit / kulit
kemerahan
5. volume air kencing
berkurang
1. Perbanyak minum air putih
2. Jangan menahan air kencing
3. Segera konsultasikan gejala yang anda rasakan kepada dokter.
4. Minumlah antibiotik sesuai anjuran dokter. 5. Buang air kecil setelah berhubungan suami istri
supaya membersihkan
bakteri penyebab infeksi dari saluran kemih.
2 Hipertensi (Tekanan darah tinggi) 1. Sakit kepala 2. Vertigo 3. Jantung berdebar-debar
4. Sulit bernapas setelah bekerja keras
5. Mudah lelah
6. Penglihatan kabur
7. Wajah memerah
8. Hidung berdarah
9. Sering buang air kecil, terutama di malam hari 10. Telinga berdenging
1. Cek tekanan darah
2. Atur pola makan
yang berimbang 3. Diet rendah garam
4. Sering berolahraga
min 30menit tiap hari 5. Mengurangi
konsumsi kafein. 6. Hindari merokok.
3. Diabetes Melitus 1. Berat badan turun
2. Lemas
3. Mudah lelah
1. Kontrol Diabetes
2. Kontrol penggunaan
4. Kesemutan / gatal
5. Penglihatan kabur
6. Penyembuhan luka
yang buruk
7. Disfungsi ereksi pada
pria / gatal pada
kelamin wanita. 3. Menurunkan berat badan bagi penderita Obesitas sehingga berat badan ideal.
4. Ginjal Polikistik 1. Darah di dalam air
kencing (Hematuria)
2. Mual
3. Mudah lelah
4. Nyeri di daerah ginjal
5. Nyeri di punggung
bagian bawah
6. Volume air kencing
berkurang
1. Konsultasikan kepada dokter jika mengalami gejala yang sama.
2. Lakukan pemeriksaan urin dan ultrasonografi ginjal untuk mengetahui ukuran dari ginjal dan kista.
5. Ginjal Kronis 1. Mudah lelah
2. Muntah
3. Mual
4. Berat badan turun
5. Nafsu makan hilang
6. Sesak napas
7. Kejang
8. Kulit kering / gatal
9. Ruam kulit / kulit
kemerahan 10. Penurunan kesadaran 11. Sulit tidur 12. Bengkak / Edema 13. Sering Cegukan/hiccup 1. Lakukan pengecekan LFG (Laju Filtrasi Glomerulus) ke laboratorium. (normal 125ml/ menit) 2. Terapi pemulihan fungsi ginjal 3. Dialisis 4. Operasi 5. Cangkok ginjal 6. Diet sehat
4.2 Konseptualisasi
Berikutnya adalah melakukan konseptualisasi dari Identifikasi objek yang sudah ada. Dan dari tabel daftar jenis penyakit, gejala, dan solusi diatas yang sudah terbentuk maka dibuatlah perancangan untuk aplikasi. Berikut rancangannya :
4.2.1 Perancangan Sistem
Pertama akan dimulai dari perancangan sistem. Pada tahap ini akan dibentuk sebuah tabel untuk menghubungkan tiap-tiap gejala ke jenis penyakit yang ada. Berikut ini tabel hubungan antar data yang ada:
Tabel 4.2 Tabel hubungan antar data
ID Gejala A B C D E
T1 Mual * *
T2 Muntah *
T3 Mudah lelah * * * *
T4 Berat badan turun * *
T5 Ruam kulit / kulit kemerahan * *
T6 Kulit kering / gatal *
T7 Bengkak / Edema *
T8 Nafsu Makan hilang *
T9 Kejang *
T10 Sesak Napas *
T11 Sering Cegukan (Hiccup) *
T12 Penurunan kesadaran *
T13 Sulit tidur *
T14 Nanah di air kencing *
T15 Nyeri di tulang pinggul *
T16 Nyeri ketika kencing (Disuria) *
T17 Volume air kencing berkurang * *
T18 Sakit kepala *
T19 Vertigo *
T20 Jantung berdebar-debar *
T21 Sulit bernapas setelah bekerja keras *
T22 Penglihatan kabur * *
T23 Wajah memerah *
T24 Hidung berdarah *
T25 Sering buang air kecil terutama di malam hari *
T26 Telinga berdenging *
T27 Lemas *
T28 Kesemutan / gatal *
T29 Penyembuhan luka yang buruk *
T30 Disfungsi ereksi pada pria / gatal pada kelamin wanita *
T31 Darah di dalam air kencing (Hematuria) *
T32 Nyeri di daerah ginjal *
Keterangan :
A = Infeksi Saluran Kemih D = Ginjal Polikistik
B = Hipertensi E = Ginjal Kronis
C = Diabetes Melitus
4.2.2 Perancangan Database
Perancangan database sangatlah penting bagi sebuah aplikasi berguna untuk media penyimpanan data-data penunjang inputan sistem dan diproses menjadi output yang dtampilkan aplikasi ini. Berikut adalah tabel perancangan database yang ada dalam aplikasi ini yang dibuat menggunakan XAMPP/MYSQL :
1. Perancangan database penyakit
Database penyakit berfungsi sebagai media penyimpanan bagi jenis penyakit dan solusinya.
Tabel 4.3 Struktur tabel penyakit
Field Name Data Type Field Size
id_penyakit Int 5
Penyakit Varchar 40
Solusi Longtext
-2. Perancangan database gejala
Database gejala berfungsi menyimpan semua gejala.
Tabel 4.4 Struktur tabel gejala
Field Name Data Type Field Size
id_gejala Int 5
Gejala Varchar 100
3. Perancangan database buku tamu
Database komentar berfungsi menyimpan semua komentar.
Tabel 4.5 Struktur tabel bukutamu
Nama Varchar 50
Komentar Longtext
-Waktu Timestamp
-4.3 Formalisasi
Setelah konseptualisasi selesai, maka akan dibentuk secara formal konsep-konsep yang sudah ada melalui formalisasi untuk memberikan kategori-kategori dalam aplikasi. Formalisasi sistem ini meliputi :
4.3.1 State Transition Diagram
Pada diagram ini akan dijelaskan urutan atau alur kegiatan informasi yang ada pada aplikasi ini. Berikut state transition diagram tersebut :
Gambar 4.1 State Transition Diagram
Pada state transition diagram diatas merupakan keseluruhan aktivitas yang ada pada aplikasi ini untuk user. Mulai dari user memasuki halaman utama yang kemudian akan dilanjutkan pada halaman menu, yang pada halaman tersebut terdapat 4 menu navigasi yaitu :
1. Menu Diagnosa yang digunakan untuk user pengguna berkonsultasi dengan cara memasukkan gejala-gejala.
2. Menu Buku Tamu yang digunakan untuk user memasukan saran dan komentar.
3. Menu About yang digunakan untuk menampilkan profil pembuat aplikasi dan keterangan sistem.
4. Menu Keluar yang berfungsi mengakhiri atau menutup aplikasi.
4.3.2 Flowchart
Kegunaan flowchart disini adalah untuk membantu programmer menganalisa hal-hal yang lebih kecil dengan penyajian urutan alur yang ada pada aplikasi secara sistematis dari keseluruhan program yang telah dijelaskan pada State Transition Diagram sebelumnya. Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
1. Flowchart aplikasi
Gambar diatas merupakan alur dari mulai masuk aplikasi sampai
user selesai menggunakan aplikasi. Dimulai dari Halaman utama yang
kemudian masuk ke Halaman menu yang terdapat 4 menu yaitu Menu Diagnosa, menu About, Menu Buku Tamu dan yang terakhir Menu exit atau keluar dari aplikasi.
2. Flowchart Diagnosa
Gambar 4.3 Flowchart Diagnosa
Alur dari proses diagnosa adalah setelah user memilih Menu
Diagnosa kemudian akan tampil gejala-gejala kemudian user
menginputkan gejala dengan memilih beberapa gejala kemudian akan tampil hasilnya.
3. Flowchart Buku Tamu
Gambar 4.4 Flowchart Buku Tamu
Flowchart diatas merupakan alur jika user memilih Menu Buku Tamu dan akan tampil form yang nantinya dapat diinput oleh user berupa nama dan komentar yang kemudian data akan tersimpan ke
server.
4.4 Implementasi
Pada Tahap sebelumnya sudah dibuat secara terperinci dalam perancangan database dan sumber-sumber data yang akan digunakan serta alur dari sistem. Dan pada tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan atau implementasi. Sedangkan yang pertama akan dilakukan adalah perancangan
user-interface atau antar muka pengguna.
4.4.1 Perancangan User-Interface (Antar muka pengguna)
Perancangan ini dilakukan agar memberikan gambaran kepada programmer atau pembuat aplikasi tentang layout atau tampilan yang
nantinya akan digunakan kepada aplikasi untuk media komunikasi dengan user atau pengguna.
Pertama dimulai dari layout pertama kali user masuk ke dalam aplikasi, berikut adalah gambar-gambar rancangan pada desain
user-interface :
1. Layout halaman pertama
Gambar 4.5 Layout halaman pertama
Gambar diatas adalah halaman pertama kali jika user masuk ke dalam sistem aplikasi. Pada layout ini terdapat dua tombol (button) yaitu MASUK dan KELUAR. Pada button masuk, user akan dibawa sistem masuk ke halaman berikutnya yaitu halaman menu sedangkan button keluar digunakan untuk keluar dari aplikasi dan batal masuk ke dalam sistem aplikasi.
2. Layout halaman menu
Setelah user menekan button masuk maka user akan diarahkan kepada halaman berikutnya dan akan tampil halaman menu seperti dibawah ini.
Aplikasi Diagnosa Penyakit Ginjal Kronis
Copyright 2013 Gambar
MASUK KELUAR
Gambar 4.6 Layout halaman menu
Pada halaman ini terdapat empat tombol (button) yaitu button Diagnosa untuk mengarahkan user atau pengguna pada halaman diagnosa yaitu halaman untuk konsultasi gejala. Button yang kedua adalah About yang akan mengarah pada halaman profil pembuat aplikasi yang disini adalah penulis sendiri dan juga keterangan dari informasi sistem. Sedangkan Button yang ketiga adalah Buku Tamu yang digunakan untuk user mengirim feedback atau umpan balik berupa saran ataupun komentar. Dan yang terakhir adalah button Keluar yang digunakan untuk mengakhiri aplikasi dan keluar dari sistem aplikasi.
3. Layout halaman diagnosa
Berikut adalah rancangan halaman diagnosa yang akan digunakan user untuk konsultasi gejala.
Diagnosa About Buku Tamu
Gambar4.7 Layout Halaman Diagnosa
Pada Halaman diagnosa terdapat beberapa checkbox yang nantinya akan dipilih oleh user berdasarkan gejala yang dipilih. Setelah
user selesai memilih gejala kemudian user diwajibkan untuk menekan
tombol Submit untuk mengetahui hasilnya.
4. Layout Hasil Diagnosa
Layout ini dirancang untuk menampilkan hasil diagnosa setelah
user menekan tombol Submit.
Masukkan gejala sedetail mungkin untuk hasil yang lebih akurat.
Gejala 1 Gejala 2 Gejala 3 Gejala 4 Gejala 5 Gejala 6 Gejala 7 Dst.... SUBMIT Kembali
Gambar 4.8 Layout hasil Diagnosa
5. Layout About
Layout ini digunakan untuk menampilkan profil dari pembuat aplikasi yang disini adalah penulis dan juga keterangan informasi dari sistem aplikasi.
Gambar 4.9 Layout about
Gambar berupa tulisan dan logo
BACK Penyakit :
Teks nama penyakit. Solusi :
Teks solusi
6. Layout Buku Tamu
Layout yang terakhir dari aplikasi untuk user adalah Buku Tamu yang digunakan untuk user melakukan feedback atau umpan balik kepada sistem dengan mengirim saran ataupun komentar.
Gambar 4.10 Layout Buku Tamu
4.4.2 Screenshoot Aplikasi
Berikut ini adalah beberapa tampilan aplikasi yang telah selesai dibuat dan dicoba menggunakan Smartphone Android versi Jelly Bean.
1. Halaman Awal
Nama
Gambar 4.11 Halaman Awal
Gambar diatas adalah tampilan dari halaman awal saat user masuk aplikasi.
Gambar 4.12 Halaman menu
Gambar diatas merupakan tampilan dari halaman menu dimana user dapat memilih 4 navigasi button yang mengarah ke halaman lain.
Gambar 4.13 Halaman Mulai Diagnosa
Halaman ini digunakan untuk mengkonfirmasi bahwa user akan memulai proses konsultasi diagnosa.
Gambar 4.14 Tampilan halaman diagnosa
Gambar diatas adalah tampilan saat user memilih untuk mulai diagnosa penyakit. Di dalamnya menu tersebut terdapat beberapa gejala yang nantinya dapat dipilih user dan untuk mengetahui hasilnya cukup tekan tombol Submit.
Gambar 4.15 Tampilan Hasil Diagnosa
Jika user memilih gejala yang tepat maka setelah memilih tombol Submit maka akan keluar tampilan jenis penyakit yang cocok dengan gejala yang telah dipilih.
Gambar 4.16 Tampilan Halaman About
Halaman diatas hanya menampilkan tentang profil pembuat aplikasi yang disini adalah penulis.
7. Halaman Buku Tamu
Pada Aplikasi ini terdapat menu Buku Tamu yang berguna untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari user yang berhubungan tentang aplikasi itu sendiri. Dan merupakan halaman kritik dan saran. Berikut adalah tampilan dari halaman buku tamu
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Buku Tamu
8. Tampilan Keluar
Tampilan keluar merupakan sebuah peringatan untuk memastikan user ingin keluar dari aplikasi atau tetap menggunakan aplikasi. Dan berikut adalah tampilan peringatan keluar dari aplikasi.
Gambar 4.18 Tampilan Keluar
4.5 Evaluasi
Setelah sistem terimplementasi, langkah selanjutnya adalah evaluasi dengan metode black box. Didalam black box, item – item yang diuji adalah inputan dan outputan dari aplikasi ini, apakah sistem memberikan keluaran seperti yang diharapkan dari proses input. Berikut ini adalah tabel pengujian pengujian dengan metode black box.
Tabel 4.6 pengujian aplikasi dengan metode black box
No Event Input Goal Review 1 Menguji button
navigasi menu
Memilih atau meng-klik button yang ada di aplikasi Menampilkan halaman baru Sesuai / OK . 2 Menguji tampilan listview diagnosa
Nama gejala pada database
Sistem menampilkan data gejala sesuai yang ada pada database server
Sesuai / OK.
3 Menguji button submit diagnosa
Memilih atau meng-klik button yang ada di menu diagnosa Sistem menampilkan hasil diagnosa berupa nama penyakit dan solusi Sesuai / OK
4 Menguji form kirim komentar
Nama/ email dan isi komentar Nama/ email dan isi komentar masuk database Sesuai / OK
5 Menguji button exit Memilih atau meng-klik button exit
Menampilkan peringatan dan keluar dari aplikasi
Sesuai / OK
Dan dari pengujian aplikasi diatas dengan menggunakan metode black
box dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi ini mudah untuk digunakan user karena pilihan menu yang sedikit dan juga untuk menampilkan data
gejala aplikasi ini membutuhkan koneksi internet jadi akan selalu dapat otomatis ter-update jika ada perubahan nama gejala dan penyakit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian sistem dan pembahasan pada bab – bab sebelumnya , maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Aplikasi pendiagnosa penyakit ginjal berbasis android ini dibangun
sebagai alat bantu masyarakat dalam mengetahui gejala-gejala penyakit ginjal dan pencegahannya.
2. Aplikasi ini dibangun berbasis android untuk versi 2.3 (Gingerbread) keatas, dan belum dapat digunakan untuk operasi sistem smartphone yang lain.
5.2 Saran
Saran untuk melengkapi kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi ini masih jauh dari sempurna, sehingga perlu dilakukan perbaikan - perbaikan demi kesempurnaan aplikasi dan kemudahan pemakai juga keakuratan diagnosa yang lebih baik lagi.
2. Dalam pembuatan aplikasi ini masih menggunakan proses manual pada source code untuk mendapatkan hasil diagnosa, untuk kedepannya dalam pengembangannya diharapkan semua proses dapat otomatis dilakukan tanpa merubah source code pada aplikasi ini.
3. Perawatan berkala pada database server juga pada aplikasi perlu dilakukan agar aplikasi ini dapat digunakan secara maksimal serta perlu dilakukan evaluasi untuk membaharuan data atau informasi yang terdapat pada aplikasi ini.
[1] http://prodia.co.id/penyakit-dan-diagnosa/penyakit-ginjal-kronis, diakses pada tanggal 27 Maret 2013
[2] http://www.informaticse.com/2012/02/metode-prototyping.html, diakses
pada tanggal 27 Maret 2013
[3] Mulyadi, ST. (2010), Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta. Multimedia Center Publishing.
[4] Marihot Tambunan, dr. Penyakit Ginjal Kronik, Gagal Ginjal: Pencegahan
dan Pengobatannya. Jakarta. Asuransi Sinarmas.
[5] Purnomo, B (2003). Dasar-dasar urologi Edisi Kedua, Jakarta. CV Sagung
Seto.
[6] Rindiastuti, Yuyun (2008). Deteksi Dini Dan Pencegahan Penyakit Gagal
Ginjal Kronik. Tesis Mahasiswa Fakultas Kedokteran. UNS.
[7] Safaat H, Nazruddin (2012). Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone