• Tidak ada hasil yang ditemukan

Logika Matematika. By, Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Logika Matematika. By, Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

Logika Matematika

B b 2 K lk l

P

i i

Bab 2: Kalkulus Proposisi

By,y Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom

(2)

R f

i

Referensi

z

Zohar Manna The Logical Basis For Computer

z

Zohar Manna. The Logical Basis For Computer

Programming. Addison Wesley Publishing.

1985

1985

z

Rosen, Kenneth H.,Discrete Mathematic and

Its Applications 4

th

edition McGraw Hill

Its Applications, 4 edition, McGraw Hill

International Editions, 1999

z

Soekadijo R G Logika Dasar tradisional

z

Soekadijo, R.G., Logika Dasar tradisional,

(3)

K lk l

P

i i P

d h l

Kalkulus Proposisi-Pendahuluan

z

kalkulus proposisi merupakan metoda untuk

z

kalkulus proposisi merupakan metoda untuk

menghitung dengan menggunakan

proposisi/kalimat.

p p

/

z

yang ditinjau adalah nilai kalimat deklaratif

(

true

/

false

)

Jadi, yang akan dipelajari adalah bagaimana

J

y g

p j

g

menentukan nilai kebenaran suatu kalimat

(

True/False

)

(4)

K lk l

P

i i P

d h l

Kalkulus Proposisi-Pendahuluan

Berdasarkan nilai kebenaran yang dimiliki suatu kalimat maka Berdasarkan nilai kebenaran yang dimiliki suatu kalimat maka

dapat ditentukan :

z Sifat yang dimiliki dari sebuah kalimat

z Apakah 2 buah kalimat merupakan kalimat yang ekivalen satu

sama lain

Kalimat dalam Kalkulus Proposisi dinotasikan sebagai Kalimat Abstrak. Contoh,

Ada monyet di planet Jupiter

(5)

K lk l

P

i i P

d h l

Kalkulus Proposisi-Pendahuluan

Tanpa harus mengetahui apakah ada kehidupan di planet jupiter maka Tanpa harus mengetahui, apakah ada kehidupan di planet jupiter, maka

kalimat tersebut dapat disimbolkan dengan kalimat abstrak. P or not (P)

P or not (P) Nilai kebenaran dari P or not (P) adalah

z Jik P Å TRUE k TRUE t (TRUE) = TRUE z Jika P Å TRUE, maka TRUE or not (TRUE) = TRUE z Jika P Å FALSE, maka FALSE or not (FALSE) = TRUE

Kalimat tersebut selalu bernilai TRUE untuk setiap kemungkinan nilai P, maka kalimat tersebut Bersifat VALID

(6)

K lk l

P

i i P

d h l

Kalkulus Proposisi-Pendahuluan

Contoh diberikan pernyataan sebagai berikut

Contoh, diberikan pernyataan sebagai berikut. 1. Jika hari hujan, maka jalanan basah

2 Jika jalanan tidak basah maka hari tidak hujan 2. Jika jalanan tidak basah maka hari tidak hujan

Jika dianalisis nilai kebenaran yang dimiliki kedua kalimat di Jika dianalisis nilai kebenaran yang dimiliki kedua kalimat di

atas dengan mengubahnya menjadi kalimat abstrak, maka kedua kalimat tersebut adalah ekivalen.

1.

1. if P then Qif P then Q

if (not Q) then (not P) if (not Q) then (not P)

(7)

K lk l

P

i i P

d h l

Kalkulus Proposisi-Pendahuluan

a Jawablah pertanyaan ini !

a. Jawablah pertanyaan ini !

b. Jam Berapakah ini ?

c Semarang adalah ibukota Propinsi Jawa Tengah

c. Semarang adalah ibukota Propinsi Jawa Tengah

d. Bandung adalah ibukota Propinsi Jawa Timur

e Tidak ada musim hujan di Indonesia

e. Tidak ada musim hujan di Indonesia

f. Gunung Merapi terletak di 2 propinsi dan 3 kabupatenp

(8)

K lk l

P

i i D fi i i

Kalkulus Proposisi-Definisi

Definisi Proposisi,p ,

Kalimat pada Kalkulus Proposisi terbentuk dari simbol-simbol

z Simbol kebenaran ; True dan False

z Simbol kalimat ; E, F, G, H atau A, B, C, z Simbol Variabel ; p, q, r, s, p1, q1, r1, s1, ….

Definisi Kalimat,

Kalimat pada Kalkulus Proposisi dibentuk dg menggunakan penghubung logik Kalimat pada Kalkulus Proposisi dibentuk dg menggunakan penghubung logik,

1. NOT, 2. AND, 3. OR, 4. IF-THEN, 5. IF-AND-ONLY-IF, 6. IF-THEN-ELSE

(9)

K lk l

P

i i D fi i i

Kalkulus Proposisi-Definisi

C t h jik dib rik

k lim t

Contoh, jika diberikan kalimat

A : if not p and q then not r

Maka penyelesaian operasi kalimat A adalah

if ((not p) and q) then (not r)

bukan

(10)

K lk l

P

i i D fi i i

Kalkulus Proposisi-Definisi

Kalimat dibentuk menurut aturan-aturan berikut ini : Kalimat dibentuk menurut aturan aturan berikut ini :

1. setiap proposisi adalah kalimat,

2. jika F adalah kalimat, maka negasi (not F) adalah kalimat,

3 jika F dan G adalah kalimat maka konjungsi (F and G) adalah kalimat 3. jika F dan G adalah kalimat, maka konjungsi (F and G) adalah kalimat, 4. jika F dan G adalah kalimat, maka disjungsi (F or G) adalah kalimat,

5. jika F dan G adalah kalimat, maka implikasi (If F then G) adalah kalimat.

F di b t b i ti d d G b i k k

F disebut sebagai antisenden dan G sebagai konsekuen,

6. jika F dan G adalah kalimat, maka ekivalensi (F if and only if G) adalah

kalimat. F disebut sebagai left-hand-side dan G sebagai rigth-hand-side dari ekivalensi

ekivalensi,

7. jika F, G, dan H adalah kalimat, maka kondisional if F then G else H

(11)

K lk l

P

i i D fi i i

Kalkulus Proposisi-Definisi

Kalimat kalimat yang digunakan untuk membangun kalimat lain yang Kalimat-kalimat yang digunakan untuk membangun kalimat lain yang

lebih kompleks, menggunakan salah satu aturan di atas dinamakan subkalimat dari kalimat tsb.

Subkalimat dari kalimat A adalah

Setiap kalimat antara, yang dipakai untuk membangun kalimat A termasuk p , y g p g kalimat A itu sendiri.

S bk li i (p p b t ) d i k li A d l h Subkalimat murni (proper subsentence) dari kalimat A adalah

Setiap kalimat antara, yang dipakai untuk membangun kalimat A tetapi tidak termasuk kalimat A itu sendiri.

(12)

K lk l

P

i i D fi i i

Kalkulus Proposisi-Definisi

Contoh, diketahui ekspresi , p

E : ((not (p or q) if and only if ((not p) and (not q))) a. Apakah E merupakan kalimat ?

b. Cari subkalimat dari E ? Jawab,

a. E adalah kalimat karena, p adalah kalimat dan q adalah kalimat, (p or q) (not p) dan (not q) adalah kalimat

(p or q), (not p) dan (not q) adalah kalimat

(not (p or q), ((notp) and (notq)) adalah kalimat

((not (p or q)) if and only if ((not p) and (not q))) adalah kalimat b. E memiliki 8 subkalimat, yaitu

p, q, (p or q), (not p), (not q), not (p or q), (not p) and (not q), ((not (p or q)) if and only if ((not p) and (not q)))

(13)

K lk l

P

i i A ti

Kalkulus Proposisi-Arti

Suatu kalimat P or (not Q) dapat diketahui kebenarannya jika Suatu kalimat P or (not Q) dapat diketahui kebenarannya, jika

diketahui nilai kebenaran dari simbol proposisi p dan q.

D fi i i I i

Definisi, Interpretasi

Interpretasi I untuk kalimat A adalah pemberian nilai

kebenaran true atau false, untuk setiap kumpulan simbol kalimat A tsb.

Untuk sebarang kalimat A interpretasi I disebut sebagai Untuk sebarang kalimat A, interpretasi I disebut sebagai

interpretasi untuk A jika I memberikan nilai kebenaran

(14)

K lk l

P

i i A ti

Kalkulus Proposisi-Arti

Contoh, diketahui kalimat ,

F : p or (not q)

Ada beberapa macam interpretasi yang dapat diberikan untuk F Å I1 : p Å false q Å true I2 : p Å false q Å false q Å false I3 : p Å false I4 : p Å false q Å true q r Å false

(15)

Kalkulus Proposisi-Aturan Semantik

Definisi

Jika E berupa kalimat dan I adalah intepretasi dari E, maka nilai kebenaran dari E (dan semua subkalimatnya) dengan interpretasi I ditentukan dengan melakukan pengulangan aturan-aturan semantik berikut ini :

z Aturan Proposisi

Nilai kebenaran dari setiap simbol proposisi p, q, r, … dalam E adalah sama dengan nilai kebenaran yang diberikan untuk I

z Aturan TRUE

Kalimat true adalah true untuk I

z Aturan FALSE

Kalimat false adalah false untuk I Kalimat false adalah false untuk I

z Aturan NOT

Negasi kalimat : not F adalah true jika F adalah false dan false jika F adalah true

(16)

Kalkulus Proposisi-Aturan Semantik

z AturanAturan oror

Disjungsi F or G adalah true jika F true atau jika G true, dan false jika keduanya false

z Aturan if-then

Implikasi if F then G adalah true jika F false atau jika G true dan false jika F true dan G false

z Aturan if-and­only-if

Ekivalensi F if and only if G adalah true jika nilai kebenaran F adalah sama dengan nilai kebenaran G, sebaliknya false jika memiliki nilai kebenaran keduanya berbeda.

A if h l

z Aturan if-then-else

Nilai kebenaran kondisional if F then G else H adalah nilai kebenaran G jika F true dan nilai kebenaran H jika F false.

(17)

Kalkulus Proposisi-Aturan Semantik

Contoh, misalkan sebuah kalimat :,

A : if (x and (not y)) then ((not x) or z) interpretasi I untuk A adalah

I : x Æ T Æ y Æ F z Æ F

Dengan menggunakan aturan semantik, maka kalimat A dapat ditentukan nilai k b

kebenarannya,

karena y Æ F, maka berdasarkan aturan not, (not y) Æ T

karena x Æ T dan (not y) Æ T, maka berdasarkan aturan and, (x and (not y)) Æ T karena x Æ T, maka berdasarkan aturan not, (not x) Æ F

karena x Æ T, maka berdasarkan aturan not, (not x) Æ F

karena (not x) Æ f dan z Æ F, maka berdasarkan aturan or, ((not x) or z) Æ F

karena (x and (not y)) Æ T dan ((not x) or z) Æ F, maka berdasarkan aturan if-then, if (x and (not y)) then ((not x) or z) Æ F

(18)

Kalkulus Proposisi-Sifat Kalimat

z VALID (TAUTOLOGI)( )

Kalimat A valid jika bernilai true berdasarkan semua interpretasi untuk A

z SATISFIABLE

Kalimat A satisfiable jika bernilai true berdasarkan beberapa interpretasi untuk A

T T T

z CONTRADICTORY (UNSATISFIABLE)

Kalimat A contradictory jika bernilai False berdasarkan semua interpretasi untuk A

z IMPLIES

Kalimat A implies kalimat B, jika untuk sebarang interpretasi I untuk A dan B, jika A bernilai true berdasarkan I maka B juga bernilai true berdasarkan I

z EQUIVALENT

K li t A d B ki l jik t k ti i t t i A d B A i

Kalimat A dan B ekivalen jika, untuk setiap interpretasi A dan B, A mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan B

(19)

Kalkulus Proposisi-Aturan Semantik

C t h

Contoh,

z

Kalimat w or (not w) adalah kalimat valid

(20)
(21)
(22)

Kalkulus Proposisi-Kalimat Abstrak

Bentuklah ke dalam kalimat abstrak

1. Sore hari ini mendung dan lebih dingin dari kemarin. Jika saya akan pergi berenang maka cuaca cerah. Jika saya tidak berenang maka saya akan pergi belanja. Jika saya pergi belanja maka saya akan berada dirumah tepat pada saat matahari terbenam.

Mi lk Misalkan :

p Å Sore hari ini cuaca cerah q Å Lebih dingin dari kemarin r Å Saya akan pergi berenang s Å Saya akan pergi belanja

u Å Saya akan berada dirumah tepat pada saat matahari terbenam. Sore hari ini mendung dan lebih dingin dari kemarin : g g not p and qp q

Jika saya akan pergi berenang maka cuaca cerah : if r then p

(23)

Kalkulus Proposisi-Kalimat Abstrak

S r

r j

m tl k h r

h

h

Seorang raja yang mutlak harus sungguh-sungguh

dapat berlaku sebagai binatang, harus berbuat

seperti si rubah dan si singa sebab singa tidak dapat

seperti si rubah dan si singa, sebab singa tidak dapat

melindungi dirinya terhadap jerat, dan si rubah tidak

dapat mempertahankan diri terhadap srigala.

(24)

Kalkulus Proposisi-Kalimat Abstrak

P Å seorang raja … sebagai binatangg j g g Q Å si rubah

R Å si singa

S Å tidak dapat melindungi dirinya terhadap jerat

T Å tidak dapat mempertahankan diri terhadap srigala.p p p g

“Seorang raja yang mutlak harus sungguh-sungguh dapat berlaku sebagai binatang, harus berbuat seperti si rubah dan si singa…”

Æ A : if p then q and r

“…singa tidak dapat melindungi dirinya terhadap jerat..”

Æ B : If r then s

“…si rubah tidak dapat mempertahankan diri terhadap srigala.”

(25)

Kalkulus Proposisi-Kalimat Abstrak

1 Jika kamu mengirim e-mail maka saya akan menyelesaikan 1. Jika kamu mengirim e mail maka saya akan menyelesaikan

program lebih awal. Jika kamu tidak mengirim e-mail maka saya akan tidur lebih awal. Jika saya tidur lebih awal maka saya akan merasa lebih segar. y g

2. Kalau rakyat rajin bekerja dan Pemerintah cakap, maka

masyarakat tenang atau pembangunan berjalan lancar Kalau masyarakat tenang atau pembangunan berjalan lancar. Kalau rakyat tenang atau pembangunan berjalan lancar, maka

negara sejahtera dan rakyat bahagia. Rakyat rajin bekerja.

3. Jika hari hujan dan angin kencang maka terjadilah banjir. Jika

terjadi banjir, rakyat menderita. Anginnya kencang, akan tetapi rakyat tidak menderita

(26)

Kalkulus Proposisi-Kalimat Abstrak

4. Jika penawaran emas dibiarkan konstan dan permintaan emas bertambah

4. Jika penawaran emas dibiarkan konstan dan permintaan emas bertambah

maka harga emas naik. Jika permintaan emas bertambah yang menyebabkan harga emas naik, maka ada keuntungan bagi spekulator. Penawaran emas dibiarkan konstan.

5. Kalau rakyat berkuasa dan ada pemilihan umum, itu berarti bahwa ada sistem

demokrasi. Kalau ada pemilihan umum dan ada sistem demokrasi, maka pemerintah dapat diganti oleh rakyat Rakyat berkuasa

pemerintah dapat diganti oleh rakyat. Rakyat berkuasa.

6. Kalau rakyat berpegang pada UUD ’45, maka rakyat menerima apa yang

tercantum didalamnya Kalau rakyat menerima apa yang tercantum di dalam tercantum didalamnya. Kalau rakyat menerima apa yang tercantum di dalam UUD ’45, maka rakyat menerima Pancasila. Rakyat berpegang pada UUD ’45 dan ada yang berpegang kepada ideologi lain.

(27)

Kalkulus Proposisi-Kalimat Abstrak

7 Jika Dewi lulus Sarjan Informatika maka orangtuanya akan

7. Jika Dewi lulus Sarjan Informatika, maka orangtuanya akan senang dan dia akan segera mendapatkan pekerjaan, akan tetapi bila tidak cepat lulus maka usahanya akan sia-sia.

8. Jika saya tidak keliru, Dewi sudah diwisuda Sarjana y , j Informatika dan pacarnya atau orangtuanya berada disampingnya.

9. Jika Dewi tinggal di Jakarta, dia akan bahagia. Jika dia bahagia, dan menyukai pekerjaannya maka dia akan

memperoleh gaji yang baik dari pekerjaannya atau dia sedang jatuh cinta. Jika dia jatuh cinta maka dia akan lebih menyukai pekerjaannya Dengan demikian maka dia akan memperoleh pekerjaannya. Dengan demikian, maka dia akan memperoleh gaji yang baik dari pekerjaannya.

(28)

Kalkulus Proposisi-Kalimat Abstrak

10 Misalkan A B dan C adalah variabel proposisi 10. Misalkan A, B dan C adalah variabel proposisi

A = Anda Sakit Flu B = Anda Ujian

C = Anda Lulus C = Anda Lulus

Ubahlah ekspresi berikut ini ke dalam Bahasa Indonesia a. if A then not B

b if B h C b. if B then not C c. if not B then C d. if A and B then C

e. (If A then not C) or (if B then not C) f. (A and B) or (not B and C)

(29)

Kalkulus Proposisi-Kalimat Abstrak

11 Kalau harga di Toko itu rendah tentu banyak pembelinya 11. Kalau harga di Toko itu rendah, tentu banyak pembelinya.

Toko itu dekat pemukiman penduduk atau tidak banyak pembelinya. Toko itu tidak dekat dengan pemukiman penduduk atau tidak banyak pembelinya. Toko itu tidak

p y p y

dekat dengan pemukiman penduduk.

12 Kalau rakyat berpegang pada UUD ’45 maka rakyat

12. Kalau rakyat berpegang pada UUD 45, maka rakyat

menerima apa yang tercantum didalamnya. Kalau rakyat menerima apa yang tercantum di dalam UUD ’45, maka

rakyat menerima Pancasila. Kalau dalam berpolitik ada yang y p y g berpegang kepada ideologi lain, maka negara Indonesia akan pecah. Rakyat berpegang pada UUD ’45 atau ada yang

(30)

Kalkulus Proposisi-Nilai Kebenaran

Penentuan nilai kebenaran suatu kalimat dapat

Penentuan nilai kebenaran suatu kalimat dapat

dilakukan dengan 3 cara yaitu :

T b l K b

1.

Tabel Kebenaran

2.

Tabel Jarang (sparse)

3.

Pohon Semantik

(31)

Kalkulus Proposisi-Tabel Kebenaran

if (p and q) then (p or (not r)

if (p and q) then (p or (not r)

M k T b l K b

(32)

Kalkulus Proposisi-Tabel Jarang

if (p and q) then (p or (not r)

if (p and q) then (p or (not r)

M k T b l J ( p t bl )

(33)

Kalkulus Proposisi-Pohon Semantik

if (p and q) then (p or (not r)

if (p and q) then (p or (not r)

M k P h S tik

(34)

Kalkulus Proposisi-Pohon Semantik

if (if th

) th

(if ( t ) th

( t ))

if (if x then y) then (if (not x) then (not y))

(35)

Kalkulus Proposisi-Nilai Kebenaran

1

A : not (not p and not q)

1.

A : not (not p and not q)

2.

B : p and (p or q)

3.

C : [not p and (not q and r)] or (q and r)

or (p and r)

4.

D : [ p and q ] or [ (if not p and q then p)

or not q ]

5.

E : [ if p then q ] if and only if [if not q

(36)

S l

i

1

Solusi no. 1

(37)

S l

i

2

Solusi no. 2

(38)

S l

i

3

Solusi no. 3

(39)

S l

i

4

Solusi no. 4

(40)

S l

i

5

Solusi no. 5

(41)

K lk l

P

i i F l ifi ti

Kalkulus Proposisi-Falsification

z Digunakan untuk membuktikan validitas sebuah kalimat z Digunakan untuk membuktikan validitas sebuah kalimat. z Untuk membuktikan validitas sebuah kalimat diperlukan

pembuktian nilai

true

, untuk semua interpretasi yang pembuktian nilai

true

, untuk semua interpretasi yang mungkin pada kalimat tersebut.

z Akan lebih mudah untuk membuktikan, jika ada 1

interpretasi yang mengakibatkan nilai kalimat tersebut

false

(42)

K lk l

P

i i F l ifi ti

Kalkulus Proposisi-Falsification

A : if ((not x) or (not y)) then (not (x and y)) A : if ((not x) or (not y)) then (not (x and y))

Dimisalkan A bernilai False berdasarkan suatu interpretasi Dimisalkan A bernilai False berdasarkan suatu interpretasi,

sehingga :

if ((not x) or (not y)) then (not (x and y)) Å(( ) ( y)) ( ( y)) False

Dicobakan sehingga asumsi awal (false) dapat terbukti. gg ( ) p Antisenden : (not x) or (not y) Å True

(43)

K lk l

P

i i F l ifi ti

Kalkulus Proposisi-Falsification

Antisenden : (not x) or (not y) Å( ) ( y) True

Konsekuen : not (x and y) Å False

Dari antisenden belum dpt ditarik kesimpulan, shg dicari dari Konsekuen yaitu didapat not ( and ) Å False

not (x and y) Å False

(x and y) Å True

I : x Å True

y Å True.

Dari interpretasi yang didapat, maka Antisenden

(not x) or (not y) Å True (asumsi awal) not (True) or not (True) Å False (dari I)

(44)

K lk l

P

i i F l ifi ti

Kalkulus Proposisi-Falsification

B : (if x then y) if and only if ((not x) or y)

B : (if x then y) if and only if ((not x) or y)

Ada 2 kasus yang menjadikan kalimat B adalah False, yaitu

I

1

:

Sisi kiri : (if x then y) Å True

Sisi kanan : ((not x) or y) Å False

Sisi kanan : ((not x) or y) Å False

I

2

:

Sisi kiri : ((not x) or y) Å True

(45)

K lk l

P

i i F l ifi ti

Kalkulus Proposisi-Falsification

Kasus I11 :

Sisi kiri : if x then y Å True

Sisi kanan : not x or y Å False

Dari sisi kanan dpt diambil kesimp lan Dari sisi kanan dpt diambil kesimpulan :

not x or y Å False

I1 : y Å False

x Å True

Sehingga sisi kiri,

if x then y Å True (asumsi awal)

Dari I1 , dapat disimpulkan bahwa

(46)

K lk l

P

i i F l ifi ti

Kalkulus Proposisi-Falsification

Kasus I22 :

Sisi kiri : ((not x) or y) Å True Sisi kanan : (if x then y) Å False Dari sisi kiri dpt diambil kesimpulan :p p

(if x then y) Å False I2: y Å False

x Å True Sehingga sisi kanan,

(not x) or y Å True (asumsi awal) Dari I2 , dapat disimpulkan bahwa

(not True) or FalseÅ False

(47)

K lk l

P

i i F l ifi ti

Kalkulus Proposisi-Falsification

K

1 T rj di KONTRADIKSI

t r

m i

Kasus 1 : Terjadi KONTRADIKSI antara asumsi

awal dengan I

1

K

2 T j di KONTRADIKSI

t

i

Kasus 2 : Terjadi KONTRADIKSI antara asumsi

awal dengan I

2

(48)

K lk l

P

i i F l ifi ti

Kalkulus Proposisi-Falsification

1 (if x then y or if x then z) iff (if x then y and z)

1. (if x then y or if x then z) iff (if x then y and z) 2. if (w and x or not z) then (not w iff z) and not x

3 if (not x and y) and (if x then z) and (if z then w) and (if w 3. if (not x and y) and (if x then z) and (if z then w) and (if w

then u) then u

4. if (if p then q) and (if not p then r) and (if r then s) then ( p q) ( p ) ( ) (if not q then s)

5. if (if p then q) and (if r then s) and (if not p then not s) then ( p q) ( ) ( p ) (if r then q)

(49)

EKIVALENSI DAN KONSEKUENSI LOGIK

Definisi Ekivalensi Logikg

Dua buah kalimat A dan B merupakan ekivalensi logik jika dan hanya jika memiliki nilai yang sama pada semua interpretasi yang diberikan.

Teorema Teorema

A Ekivalensi B, jika dan hanya jika ( A iff B) merupakan Tautologi

Definisi Konsekuensi Logik

B adalah konsekuensi logik dari A jika untuk setiap pemberian nilai kebenaran ke variabel pada A dan pada B sedemikian sehingga jika A mempunyai nilai TRUE maka B juga mempunyai nilai TRUE

Teorema

B Konsekuensi Logis dari A, jika dan hanya jika (if A then B) merupakan Tautologi Catatan :

(50)

EKIVALENSI DAN KONSEKUENSI LOGIK

Contoh Kasus : Co to Kasus :

Periksa apakah B merupakan kesimpulan dari 6 argumen dibawah ini ? A1 : if P then (Q and R and S)

A22 : if T then (if U then (if not Y then not S))( ( )) A3 : if Q then T

A4 : if R then (if X then U) A55 : if Y then not X

A6 : X B : not P Jawaban

(51)

KONSEKUENSI LOGIK

A if p th

(

d

d )

Å t

A

1

: if p then (q and r and s)

Å true

A

2

: if t then (if u then (if not y then not s))

Å true

A

3

: if q then t

Å true

A

4

: if r then (if x then u)

Å true

A

5

: if y then not x

Å true

A

66

: x

Å true

(52)

KONSEKUENSI LOGIK

A66 : x Å True A2 : if t then (if u then (if not y then not s)) Å True B : not p Å False ; p Å True

A5 : if y then not x Å True

if y then not True Å True ; y Å False

if True then

(if True then (if not False then not True)) Å True

if True then False Å True if y then not True Å True ; y Å False

A1 : if p then (q and r and s) Å True if True then (q and r and s) Å True (q and r and s) Å True

False ≠ True Æ Kontradiksi

Karena terjadi Kontradiksi maka

V lid K lid k B d l h

(q and r and s) Å True

q Å True; r Å True; s Å True

A3 : if q then t Å True

if T h Å T Å T

Valid, Karena valid maka B adalah

Konsekuensi Logik (Kesimpulan)

dari A1, A2, A3, A4, A5, dan A6

if True then t Å True; t Å True

(53)

Kalkulus Proposisi-Konsekuensi Logik

Selidiki apakah kesimpulan yang diberikan merupakan konsekuensi logik dari Selidiki apakah kesimpulan yang diberikan merupakan konsekuensi logik dari pernyataan-pernyataan yang diberikan dengan menggunakan Metode Asumsi Salah !

1. Jika kamu mengirim e-mail maka saya akan menyelesaikan program lebih awal.J e g e s y e ye es p og eb w .

Jika kamu tidak mengirim e-mail maka saya akan tidur lebih awal. Jika saya tidur lebih awal maka saya akan merasa lebih segar.

Jadi, Jika saya tidak menyelesaikan program lebih awal maka saya akan merasa lebih segar

2 Kala rak at rajin bekerja dan Pemerintah cakap maka mas arakat tenang ata 2. Kalau rakyat rajin bekerja dan Pemerintah cakap, maka masyarakat tenang atau

pembangunan berjalan lancar. Kalau rakyat tenang atau pembangunan berjalan lancar, maka negara sejahtera dan rakyat bahagia. Rakyat rajin bekerja.

(54)

Kalkulus Proposisi-Konsekuensi Logik

3 Jika hari hujan dan angin kencang maka terjadilah banjir Jika terjadi 3. Jika hari hujan dan angin kencang maka terjadilah banjir. Jika terjadi

banjir, rakyat menderita. Anginnya kencang, akan tetapi rakyat tidak menderita.

Jadi, Hari tidak hujan

4. Jika penawaran emas dibiarkan konstan dan permintaan emas bertambah

maka harga emas naik. Jika permintaan emas bertambah yang menyebabkan harga emas naik, maka ada keuntungan bagi spekulator. Penawaran emas

dibi k k

dibiarkan konstan.

(55)

Kalkulus Proposisi-Konsekuensi Logik

5. Kalau rakyat berkuasa dan ada pemilihan umum, itu berarti bahwa ada

5. Kalau rakyat berkuasa dan ada pemilihan umum, itu berarti bahwa ada

sistem demokrasi. Kalau ada pemilihan umum dan ada sistem demokrasi, maka pemerintah dapat diganti oleh rakyat. Rakyat berkuasa.

Jadi Pemerintah dapat diganti oleh rakyat Jadi, Pemerintah dapat diganti oleh rakyat

6. Kalau rakyat berpegang pada UUD ’45, maka rakyat menerima apa yang

tercantum didalamnya. Kalau rakyat menerima apa yang tercantum di dalam y y p y g UUD ’45, maka rakyat menerima Pancasila. Rakyat berpegang pada UUD ’45 dan ada yang berpegang kepada ideologi lain.

Jadi Rakyat menerima Pancasila Jadi, Rakyat menerima Pancasila

(56)

Kalkulus Proposisi-Konsekuensi Logik

7. Kalau harga di Toko itu rendah, tentu banyak pembelinya. Toko itu dekat g , y p y

pemukiman penduduk atau tidak banyak pembelinya. Toko itu tidak dekat dengan pemukiman penduduk atau tidak banyak pembelinya. Toko itu tidak dekat dengan pemukiman penduduk.

Jadi, harga Toko itu tidak rendah.

8. Kalau rakyat berpegang pada UUD ’45, maka rakyat menerima apa yang y p g g p , y p y g

tercantum didalamnya. Kalau rakyat menerima apa yang tercantum di dalam UUD ’45, maka rakyat menerima Pancasila. Kalau dalam berpolitik ada

yang berpegang kepada ideologi lain, maka negara Indonesia akan pecah. Rakyat berpegang pada UUD ’45 atau ada yang berpegang kepada ideologi y p g g p y g p g g p g lain.

(57)

A

i

Asumsi

Asumsi 1su s

p Å kamu mengirim email

q Å saya akan menyelesaikan progam lebih awal r Å saya akan tidur lebih awal y

s Å saya merasa lebih segar

Asumsi 2

p Å rakyat rajin bekerja, q Å pemerintah cakap r Å rakyat tenang y g

s Å pembangunan berjalan lancar t Å negara sejahtera

(58)

A

i

Asumsi

Asumsi 3su s 3 p Å hari hujan, q Å angin kencang Å j di b ji r Å terjadi banjir s Å rakyat menderita. Asumsi 4

p Å penawaran emas dibiarkan konstan q Å permintaan emas bertambah

q Å permintaan emas bertambah r Å harga emas naik

(59)

A

i

Asumsi

Asumsi 5su s 5

p Å rakyat berkuasa

q Å ada pemilihan umum

Å d i d k i

r Å ada sistem demokrasi

s Å pemerintah dapat diganti oleh rakyat

Asumsi 6

p Å rakyat berpegang pada UUD ’45,

q Å rakyat menerima apa yang tercantum didalamnya q Å rakyat menerima apa yang tercantum didalamnya, r Å rakyat menerima Pancasila,

(60)

A

i

Asumsi

Asumsi 7su s 7

p Å Harga di Toko itu rendah,

q Å banyak pembelinya,

Å T k i d k ki d d k

r Å Toko itu dekat pemukiman penduduk

Asumsi 8

p Å rakyat berpegang pada UUD ’45,

q Å rakyat menerima apa yang tercantum didalamnya, r Å rakyat menerima Pancasila

r Å rakyat menerima Pancasila,

(61)

KONJUNGSI DAN DISJUNGSI JAMAK

Misal diberikan kalimat yang mengandung operator konjungsi atau konjungsi lebih dari satu,y g g g p j g j g A : p and q and r

B : p or q or r

Maka urutan perngerjaan operasi pada kalimat tersebut dilakukan dari kiri ke kanan sesuai aturan Maka urutan perngerjaan operasi pada kalimat tersebut dilakukan dari kiri ke kanan sesuai aturan

sebagai berikut

Konjungsi Jamak

A1 and A2 and A3 and A4 and and A A1 and A2 and A3 and A4 and … and An Memiliki arti :

((… ((A1 and A2) and A3) and A4) and … ) and An)

Disjungsi Jamak

(62)

KONJUNGSI DAN DISJUNGSI JAMAK

K lim t k lim t b rik t d l h ki l

k r

d

Kalimat-kalimat berikut adalah ekivalen karena adanya

hukum asosiasi :

A : ((w and x) and y) and z

B : w and (x and (y and z))

C : w and ((x and y) and z)

(63)

KONJUNGSI DAN DISJUNGSI JAMAK

Aturan semantik untuk hubungan jamak : Aturan semantik untuk hubungan jamak :

Konjungsi jamak Konjungsi jamak

A1 and A2 and A3 and … and An bernilai True jika tiap conjuct A11, A, 22, A, 33, … A, nn adalah True

Disjungsi Jamakj g J

A1 or A2 or A3 or … or An bernilai True jika jika setidaknya salah satu dari A1, A2, A3, … An adalah True

(64)

SUBSTITUSI

SUBSTITUSI

Substitusi adalah operasi pengantian subkalimat dari

Substitusi adalah operasi pengantian subkalimat dari

suatu kalimat dengan subkalimat yang lain.

Substitusi Total

Penggantian seluruh kemunculan suatu subkalimat

Penggantian seluruh kemunculan suatu subkalimat

Substitusi Parsial

Substitusi Parsial

(65)

SUBSTITUSI TOTAL

SUBSTITUSI TOTAL

Definisi S bstit si Total

Definisi Substitusi Total

Jika A, B, C adalah kalimat, maka

A

w{B Å C}

Adalah kalimat yang dihasilkan dengan mengganti

seluruh kemunculan B di A dengan C.

g

(66)

SUBSTITUSI TOTAL

SUBSTITUSI TOTAL

Contoh :

Contoh :

1. [ x and (y or x) ] w { x Å (if w then z) } menghasilkan :

menghasilkan :

(if w then z) and (y or (if w then z)) (if w then z) and (y or (if w then z)) 2 [ if x then (y and z) ] w { (y and z) Å w } 2. [ if x then (y and z) ] { (y and z) Å w }

(67)

SUBSTITUSI TOTAL

SUBSTITUSI TOTAL

Catatan : Catatan :

1. Substitusi dikerjakan dalam 1 langkah

[x and y] w { x Å (x and z)} menghasilkan (x and z) and y

2. Substitusi tidak memiliki efek jika subkalimat yang akan diganti tidak

muncul dalam kalimat,

[ d ] w { Å } h ilk h ilk d [x and y] w { z Å w } menghasilkan menghasilkan x and y

3. Substitusi untuk konjungsi dan disjungsi jamak :

w

[x and y and z] w{(x and y) Å w}

(68)

SUBSTITUSI PARSIAL

SUBSTITUSI PARSIAL

Definisi S bstit si Parsial

Definisi Substitusi Parsial

Jika A, B, C, adalah kalimat maka

A {B Å C}

Akan menghasilkan salah satu kalimat dengan

g

g

(69)

SUBSTITUSI PARSIAL

SUBSTITUSI PARSIAL

Definisi S bstit si Parsial

Definisi Substitusi Parsial

Jika A, B, C, adalah kalimat maka

A {B Å C}

Akan menghasilkan salah satu kalimat dengan

g

g

mengganti nol, sebagian, atau seluruh kemunculan

subkalimat B di A dengan subkalimat C

(70)

SUBSTITUSI PARSIAL

SUBSTITUSI PARSIAL

Contoh :

Contoh :

[ x or x ] {x Å y}

akan menghasilkan salah satu dari kalimat-kalimat berikut : 1 x or x {mengganti nol kemunculan x }

1. x or x {mengganti nol kemunculan x }

2. y or x {mengganti kemunculan x pertama} 3. x or y {mengganti kemunculan x kedua} 3. x or y {mengganti kemunculan x kedua}

(71)

SUBSTITUSI PARSIAL

SUBSTITUSI PARSIAL

Substitusi parsial bersifat invertible yaitu salah satu kalimat yang Substitusi parsial bersifat invertible, yaitu salah satu kalimat yang

mungkin dihasilkan adalah kalimat semula. ( A {BÅC}) {C Å B} hasilnya adalah A

Contoh :

1. [ (x or y) {x Å y}] {y Å x}

salah satu kalimat yang mungkin adalah : x or y salah satu kalimat yang mungkin adalah : x or y 2. [(x or y) w {x Åy}] w {y Å x }

hasil yang diperoleh tepat 1 kalimat yaitu : x or x hasil yang diperoleh tepat 1 kalimat yaitu : x or x

(72)

SUBSTITUSI JAMAK

SUBSTITUSI JAMAK

Definisi : Misal A, B1, B2, …, dan C1, C2, …, C adalah kalimat dengan B1, Definisi : Misal A, B1, B2, …, dan C1, C2, …, Cn adalah kalimat dengan B1,

B2, …, Bn saling berlainan.

Substitusi Total

Substitusi total dituliskan sebagai : A w [ B1 Å C1

B22 Å C22

Bn Å Cn ]

Adalah kalimat yang diperoleh dengan menggantikan secara simultan (serempak) setiap kemunculan Bi di A dengan Ci

(73)

SUBSTITUSI JAMAK

SUBSTITUSI JAMAK

Substitusi Partial

Substitusi Partial

Substitusi partial dituliskan sebagai :

A

[ B

1

Å C

1

A

[ B

1

Å C

1

B

2

Å C

2

B

n

Å C

n

]

Adalah salah satu kalimat yang diperoleh dengan

menggantikan nol, satu, atau lebih kemunculan B

i

di

A dengan C

(74)

SUBSTITUSI JAMAK

SUBSTITUSI JAMAK

Contoh : Contoh :

1. Substitusi jamak dilakukan serentak dalam 1 langkah

x

w

[ x Å y[ y y Å x ]

h ilk k li t

menghasilkan kalimat : y

(75)

SUBSTITUSI JAMAK

SUBSTITUSI JAMAK

2

[ if

2.

[ if

x

then if y or

x

x Å z

then

y or z

]

(y or z ) Å not z

menghasilkan :

[ if

z

[

then if (y or

z

)

then

not z

]

then

not z

]

(76)

SUBSTITUSI JAMAK

SUBSTITUSI JAMAK

3. [ if x 3. [ if x then if (y or x) x Å z then (y or z) ] (y or z) Å not z

menghasilkan salah satu dari 8 kalimat.

a. if x then if y or x then y or z

b if z then if y or x then y or z

b. if z then if y or x then y or z

c. if x then if y or z then y or z

d. if z then if y or z then y or z

e if x then if y or x then not z

e. if x then if y or x then not z

(77)

PERLUASAN INTERPRETASI

PERLUASAN INTERPRETASI

Definisi Interpretasi yang diperluas Definisi Interpretasi yang diperluas

Jika I adalah suatu interpretasi, x adalah simbol proposisi dan τ adalah nilai kebenaran (

true/false

) maka perluasan

adalah nilai kebenaran (

true/false

) maka perluasan

interpretasi :

[ x Å I ] o I

adalah interpretasi yang memberikan nilai τ pada x dan

memberikan nilai kebenaran yang sesuai dengan interpretasi I untuk semua simbol proposisi selain x.

(78)

PERLUASAN INTERPRETASI

PERLUASAN INTERPRETASI

Contoh : Contoh : IA : x Å T y Å F y Å F Jika IB = [y Å T] o IA Jika IB [y Å T] o IA

maka menghasilkan perluasan interpretasi maka menghasilkan perluasan interpretasi IB : x Å T

(79)

METODA DEDUKSI

METODA DEDUKSI

z Salah satu metoda yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan z Salah satu metoda yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan

berdasarkan pernyataan atau premis-premis yang diketahui.

z Metoda deduksi ini menggunakan aturan-aturan penalaran, ekivalensi

l ik d l i logik dan tautologi

z Untuk mempermudah operasi penurunan digunakan operator-operator

(80)

METODA DEDUKSI

METODA DEDUKSI

z Metoda Deduksi hanya dapat menunjukkan bahwa z Metoda Deduksi hanya dapat menunjukkan bahwa

kesimpulan dari suatu penalaran valid; yaitu Jika kesimpulan yang diperoleh dapat dicapai/dibuktikan dengan aturan

y g p p p g

yang ada

z Jika tidak dapat menarik suatu kesimpulan dengan metoda

d d k k d k b l b d k l d

deduksi, maka tidak berarti penalaran tersebut tidak valid. Ketidakvalidan suatu penalaran harus tetap dibuktikan secara eksplisit dengan Tabel Kebenaran atau Analisis secara eksplisit dengan Tabel Kebenaran atau Analisis Asumsi Salah (Falsification)

(81)

ATURAN PENALARAN DASAR

ATURAN PENALARAN DASAR

KONJUNGSI

KONJUNGSI

Jika diketahui proposisi p dan q TRUE maka dapat

disimpulkan bahwa penalaran berbentuk

k j

i (

) j

k

b

il i TRUE

konjungsi (p ∧ q) juga akan bernilai TRUE

(82)

ATURAN PENALARAN DASAR

ATURAN PENALARAN DASAR

SIMPLIFIKASI

SIMPLIFIKASI

Jika penalaran berbentuk konjungsi (p ∧ q) bernilai

TRUE maka dapat disimpulkan bahwa proposisi

b

k

i

d

TRUE

(83)

ATURAN PENALARAN DASAR

ATURAN PENALARAN DASAR

ADDITION DISJUNGSI

ADDITION DISJUNGSI

Jika diketahui suatu proposisi p bernilai TRUE maka

d

t di i

lk

b h

i i di j

i

dapat disimpulkan bahwa proposisi disjungsi

dengan proposisi lain juga bernilai TRUE

(84)

ATURAN PENALARAN DASAR

ATURAN PENALARAN DASAR

SILOGISME DISJUNGTIVE

SILOGISME DISJUNGTIVE

Jika diketahui disjungsi p ∨ q bernilai TRUE dan salah

t

i i

b t k

FALSE

k d

t

satu proposisi pembentuknya FALSE maka dapat

ditarik kesimpulan proposisi yang lain TRUE

(85)

ATURAN PENALARAN DASAR

ATURAN PENALARAN DASAR

MODUS PONEN

MODUS PONEN

Jika kondisional p ⊃ q TRUE; dimana antisendennya

TRUE

k d

t di i

lk

b h

k

k

TRUE maka dapat disimpulkan bahwa konsekuen

harus TRUE

(86)

ATURAN PENALARAN DASAR

ATURAN PENALARAN DASAR

MODUS TOLLENS

MODUS TOLLENS

Jika kondisional p ⊃ q TRUE; dimana konsekuennya

FALSE

k d

t di i

lk

b h

FALSE maka dapat disimpulkan bahwa

antisenden harus FALSE

(87)

ATURAN PENALARAN DASAR

ATURAN PENALARAN DASAR

SILOGISME HIPOTETIK

SILOGISME HIPOTETIK

Jika diketahui 2 buah kondisional yang

b k i

b

k d

t di i

lk

t

berkesinambungan maka dapat disimpulkan suatu

kalimat kondisional yang baru

(88)
(89)

ATURAN PENALARAN DASAR

ATURAN PENALARAN DASAR

N t

Note :

Metoda Deduksi mengandung kesulitan karena tidak

d

t

ti

t k

k

ada suatu pegangan yang pasti untuk menurunkan

kesimpulan, yaitu apakah harus menggunakan suatu

aturan penalaran tertentu (misal : Simplifikasi

aturan penalaran tertentu (misal : Simplifikasi,

Modus Ponen, dll) atau menggunakan aturan

ekivalensi atau aturan lainnya

(90)

METODA DEDUKSI CONTOH

METODA DEDUKSI-CONTOH

Diketahui :

Jika ibu datang dari pasar, maka ani senang sekali Ibu datang dari pasar dan membawa kue bolu Jadi : Ani senang sekali

Apakah kesimpulan tersebut Valid? Jawab :

Jawab :

Ubah penalaran tersebut menjadi kalimat proposisi Premis:

Jika ibu datang dari pasar, maka ani senang sekali : p ⊃ qg p g p q Ibu datang dari pasar dan membawa kue bolu : p ∧ r

(91)

METODA DEDUKSI CONTOH

METODA DEDUKSI-CONTOH

(92)

METODA DEDUKSI CONTOH

METODA DEDUKSI-CONTOH

Diketahui : Diketahui :

Ani masuk sekolah atau ani tidak masuk sekolah

Jika ani tidak masuk sekolah maka sekolah pasti libur Sekolah Tidak Libur

Sekolah Tidak Libur

Apa Kesimpulan dari penalaran tersebut ? Jawab :

Gunakan metode deduksi ! Premis:

Ani masuk sekolah atau ani tidak masuk sekolah : p ∨ ~ p

(93)

METODA DEDUKSI CONTOH

METODA DEDUKSI-CONTOH

(94)

C

t h K

D d k i

Contoh Kasus Deduksi

1 Tentukan kesimpulan dari Pernyataan berikut ini : Sore hari ini 1. Tentukan kesimpulan dari Pernyataan berikut ini : Sore hari ini

mendung dan lebih dingin dari kemarin. Jika Saya akan pergi berenang maka cuaca cerah. Jika saya tidak berenang maka saya akan pergi belanja. Jika saya pergi belanja maka saya akan berada dirumah tepat pada saat matahari terbenam.

Jawab :

Misalkan :

p Å Sore hari ini cuaca cerah q Å Lebih dingin dari kemarin r Å Saya akan pergi berenang r Å Saya akan pergi berenang s Å Saya akan pergi belanja

(95)

S l

i N

1

Solusi No. 1

(96)

S l

i N

1

Solusi No. 1

(97)

N

2

No. 2

2 Jika kamu mengirim e-mail maka saya akan 2. Jika kamu mengirim e mail maka saya akan

menyelesaikan program lebih awal. Jika kamu tidak mengirim e-mail maka saya akan tidur lebih awal. Jika saya tidur lebih awal maka saya akan awal. Jika saya tidur lebih awal maka saya akan merasa lebih segar.

Jawab : Misalkan : Jawab : Misalkan :

p Å kamu mengirim email

q Å saya akan menyelesaikan progam lebih awal

q y y p g

r Å saya akan tidur lebih awal s Å saya merasa lebih segar

(98)

S l

i N

2

Solusi No. 2

(99)

N

3

No. 3

3 Jika hari hujan dan angin kencang maka terjadilah 3. Jika hari hujan dan angin kencang maka terjadilah

banjir. Jika terjadi banjir, rakyat menderita. Anginnya kencang, akan tetapi rakyat tidak menderita. menderita. Jawab : Mi lk Misalkan p Å hari hujan, q Å angin kencang q Å angin kencang r Å terjadi banjir s Å rakyat menderita.

(100)

S l

i N

3

Solusi No. 3

(101)

N

4

No. 4

4 Jika penawaran emas dibiarkan konstan dan permintaan emas 4. Jika penawaran emas dibiarkan konstan dan permintaan emas

bertambah maka harga emas naik. Jika permintaan emas bertambah yang menyebabkan harga emas naik, maka ada keuntungan bagi spekulator. Penawaran emas dibiarkan konstan.

Jawab :

Misalkan

p Å penawaran emas dibiarkan konstan q Å permintaan emas bertambah

q Å permintaan emas bertambah r Å harga emas naik

(102)

N

5

No. 5

5 Kalau rakyat berkuasa dan ada pemilihan umum itu berarti 5. Kalau rakyat berkuasa dan ada pemilihan umum, itu berarti

bahwa ada sistem demokrasi. Kalau ada pemilihan umum dan ada sistem demokrasi, maka pemerintah dapat diganti oleh rakyat. Rakyat berkuasa.

Jawab :

Misalkan

p Å rakyat berkuasa

q Å ada pemilihan umum r Å ada sistem demokrasi r Å ada sistem demokrasi

(103)

N

6

No. 6

6 Kalau rakyat berpegang pada UUD ’45 maka rakyat menerima 6. Kalau rakyat berpegang pada UUD 45, maka rakyat menerima

apa yang tercantum didalamnya. Kalau rakyat menerima apa yang tercantum di dalam UUD ’45, maka rakyat menerima Pancasila. Rakyat berpegang pada UUD ’45 dan ada yang berpegang kepada ideologi lain.

Jawab :

Misalkan

p Å rakyat berpegang pada UUD ’45,

q Å rakyat menerima apa yang tercantum didalamnya, q Å rakyat menerima apa yang tercantum didalamnya, r Å rakyat menerima Pancasila,

(104)

N

7

No. 7

7 Kalau harga di Toko itu rendah tentu banyak 7. Kalau harga di Toko itu rendah, tentu banyak

pembelinya. Toko itu dekat pemukiman penduduk atau tidak banyak pembelinya. Toko itu tidak dekat dengan pemukiman penduduk atau tidak banyak dengan pemukiman penduduk atau tidak banyak pembelinya. Toko itu tidak dekat dengan

pemukiman penduduk.

Jawab :

Misalkan

p Å Harga di Toko itu rendah,

(105)

N

8

No. 8

8. Kalau rakyat berpegang pada UUD ’45, maka rakyat menerima apa y p g g p , y p yang tercantum didalamnya. Kalau rakyat menerima apa yang

tercantum di dalam UUD ’45, maka rakyat menerima Pancasila. Kalau dalam berpolitik ada yang berpegang kepada ideologi lain, maka negara Indonesia akan pecah. Rakyat berpegang pada UUD

’45 t d b k d id l i l i

’45 atau ada yang berpegang kepada ideologi lain. Jawab :

Misalkan Misalkan

p = rakyat berpegang pada UUD ’45,

q = rakyat menerima apa yang tercantum didalamnya, r = rakyat menerima Pancasila,

t = ada yang berpegang kepada ideologi lain, s = negara Indonesia akan pecah

(106)

N

9

No. 9

9 Hanya kalau orang lulus ujian saringan maka ia 9. Hanya kalau orang lulus ujian saringan, maka ia

diterima di universitas. Kalau orang menjadi

mahasiswa, ia wajib membayar uang SPP. Kalau orang tidak lulus ujian saringan, maka ia tidak

orang tidak lulus ujian saringan, maka ia tidak wajib membayar uang SPP.

Jawab : Misalkan Jawab : Misalkan

p Å orang lulus ujian saringan q Å ia diterima di universitas q

r Å orang menjadi mahasiswa t Å wajib membayar uang SPP

(107)

N

10

No. 10

10. Tentukan apakah „Sore hari ini cerah atau saya akan berada di p „ y rumah tepat pada saat matahari terbenam“ merupakan penalaran yang sahih dari pernyataan-pernyataan berikut ini :

Saya tidak akan pergi berenang ataupun juga tidak pergi belanja, jika sore hari ini cuaca mendung. Jika saya tidak akan pergi berenang g y p g g ataupun juga tidak pergi belanja maka cuaca hari ini tidak lebih dingin dari kemarin. Cuaca hari ini lebih dingin dari kemarin atau saya akan berada di rumah tepat pada saat matahari terbenam.

Jawab Misalkan

p = sore hari ini cuaca mendung; S

q = Saya akan pergi berenang; r = Saya akan pergi belanja; s = Lebih dingin dari kemarin;

t = Saya akan berada dirumah tepat pada saat matahari terbenam t = Saya akan berada dirumah tepat pada saat matahari terbenam

(108)

S l

i N

4

Solusi No. 4

(109)

S l

i N

5

Solusi No. 5

(110)

S l

i N

6

Solusi No. 6

(111)

S l

i N

7

Solusi No. 7

(112)

S l

i N

8

Solusi No. 8

(113)

S l

i N

9

Solusi No. 9

(114)

S l

i N

10

Solusi No. 10

Referensi

Dokumen terkait

3. Bandingkan ukuran semua sudut-sudut yang bersesuaian dan sepasang sisi yang bersesuaian kedua segitiga tersebut. Bandingkan hasil yang kamu dapatkan dengan hasil yang

Guru memberikan tugas kepada Saudara untuk membaca buku yang ada

Berdasarkan uraian diatas bahwa Penegakan Hukum Pidana Pasal 137 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan di wilayah Hukum

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional, untuk mencari hubungan antara variabel kecerdasan emosional (x) dengan variabel strategi coping

SAP, silabus dan jadwal, text book, diktat, slide presentasi dan jurnal Penutup Merangkum Konfigurasi senyawa terhadap aktivasi biologisnya Menyimak, mengajukan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun jambu biji mengandung zat kimia yang dapat digunakan sebagai larvasida dengan konsentrasi 8.500 ppm sebagai konsentrasi paling

Agar dapat mengetahui metode penghapusan data yang memiliki efesiensi dan efektifitas yang lebih baik akan dilakukan percobaan penghapusan data yang terdapat pada sebuah

Akan tetapi, ekspresi seni yang ada pada setiap etnis memiliki tingkat tumbuh dan perkembangan sendiri-sendiri (Wijayadi, dkk., 2000:vii). Penelitian ini menekankan