• Tidak ada hasil yang ditemukan

RASIO PEMOTONGAN SAPI DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN PESANGGARAN SKRIPSI. Diajukan oleh I Made Fajar Swanditha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RASIO PEMOTONGAN SAPI DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN PESANGGARAN SKRIPSI. Diajukan oleh I Made Fajar Swanditha"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RASIO PEMOTONGAN SAPI DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN PESANGGARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

Diajukan oleh I Made Fajar Swanditha

0909005053

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2014

(2)
(3)
(4)

i

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tabanan tanggal 14 juni 1991 merupakan anak ke kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Ir I Made Alit Saputra, M.Si dan Dra I Made Suciati. Penulis menyelesaikan pendidikan TK Kumara Buana, Bajera pada tahun 1997, tamat sekolah dasar di SD Negeri 2 Bajera pada tahun 2003, tamat Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Selemadeg pada tahun 2006, dan tamat Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Selemadeg pada tahun 2009.

Pada tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selanjutnya penulis melakukan penelitian tentang “Rasio Pemotongan Sapi Bali di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

(5)

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah rasio pemotongan sapi betina dan sapi jantan termasuk sapi betina produktif yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran dan kondisi kesehatan sapi yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran. Sampel yang digunakan adalah sapi bali yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran sebanyak 100 ekor. Penelitian ini diulang sebanyak 10 kali pengamatan dengan interval setiap 1 hari sekali. Sampel sapi yang dipotong di RPH Pesanggaran selama 10 hari pengamatan ditentukan berdasarkan jenis kelamin, kesehatan, kelainan atau cedera, pemeriksaan kebuntingan dan perkiraan umur sapi yang dipotong berdasarkan jumlah gigi permanen dan lingkar tanduk. Setiap hari dilakukan pengamatan sapi sebanyak 10 ekor. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah sapi jantan dan betina yang dipotong selama 10 hari pengamatan di RPH Pesanggaran adalah 24 dan 76 ekor. Berdasarkan umur sapi yang dipotong, ditemukan 3 ekor ( dibawah 1 tahun atau pedet ), 22 ekor ( umur 1-2 tahun atau dara ), 30 ekor ( umur 2-8 tahun ), 45 ekor ( umur diatas 8 tahun ). Tidak ditemukan sapi bunting dan sapi sakit yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran, tetapi ditemukan 2 ekor sapi yang cedera patah tulang sebelum dipotong.

(6)

iii ABSTRACT

This study auns at finding out the ratio of cutting process of male and famale cattle in cluding female productive cattle cut in Pesanggaran abattoir and finding out the condition of the cattles in Pesanggaran abattoir. This study used 100 bali cows as sample whics were intercepted at Pesanggaran abattoir. The data was taken 10 timer which had one day interval. The cows were chosen based on the sex, health, abnormalities or injury, pregnancy examinations and approximate of cattle age which were going to be slained the number permanent teets and horn cirumference. Each day ten bali cows were observed the result of the study showed that the number of male and female cattle which were slained by 10 days observation, were 24 male and 76 female. Based on the age, there were 3 bali cows (under 1 years or calf), 22 bali cows (age 1-2 years or virgin), 30 bali cows (age 2-8 years), 45 bali cows (above 8 years). There were no abnormal cows and pregnan cows being slained in Pesanggaran abattoir, however, there were 2 cows having fracture injuries before being cut.

(7)

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Rasio Pemotongan Sapi Bali di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran”

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak, Dr. drh Nyoman Adi Suratma, MP selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Drh. Ida Bagus Ngurah Swacita, M.P selaku pembimbing I atas bimbingan, nasehat dan motivasi yang telah diberikan selama penelitian dan penulisan skripsi ini hingga selesai.

3. Bapak Drh. I Ketut Suada, M.Si, selaku pembimbing II dan pembimbing akademik yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan memberikan arahan serta nasehat selama penelitian hingga terselesainya penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drh. I Made Sukada, M.Si, Drh. Kadek Karang Agustina, SKH, MP dan Dr. Drh. I Wayan Suardana. M.Si. selaku penguji yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, kritik, saran serta nasehat yang sangat berguna bagi penyusunan skripsi ini.

(8)

v

5. Kedua orang tua saya Ir. I Made Alit Saputra. M.Si. dan Drs Ni Made Suciati dan kakak saya Luh Gede Tresnayanti Amd. Keb atas doa restu, bimbingan, kasih sayang, serta dukungan moral maupun materil. 6. Semua dosen dan staff Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Udayana yang telah membimbing penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

7. Teman-teman kontrakan kapal pecah dan teman-teman seperjuangan serta teman-teman angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih untuk doa dan dukungannya.

Dalam penelitian skripsi ini masih banyak kekurangannya, dan untuk itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Sebagai akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, Juli, 2014

(9)

vi DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP ... i ABSTRAK ... ii ABSTRACT ... iii UCAPAN TERIMAKASIH ... iv DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix BAB I PENDAHULUAN………...………..1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 1.5 Kerangka Konsep ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..7

2.1 Sapi Bali ... 7

2.2 Pemeriksaan Ante-mortem... 9

2.3 Rumah Pemotongan Hewan ... 11

2.4 Perundang-Undangan dan Peraturan Pemerintah ... 12

2.5 Produktivitas ... 13

2.5.1 Perkiraan umur ... 14

2.5.1.1 Berdasarkan lepas tali pusar ... 14

2.5.1.2 Berdasarkan cincin tanduk ... 14

2.5.1.3 Berdasarkan kondisi gigi... 16

2.5.2 Betina produktif... 17

2.5.2 Pemeriksaan kebuntingan... 20

2.6 Pemeriksaan kesehatan... 21

BAB III MATERI DAN METODE………..24

3.1 Materi Penelitian ... 24

3.1.1 Sampel... 24

3.1.2 Alat dan bahan... 24

3.2 Metode... 24

3.2.1 Pengambilan sampel... 24

3.2.2 Pemeriksaan ante-mortem... 24

3.2.2.1 Jumlah hewan yang dipotong... 24

a. Perkiraan umur... 25

b. Pemeriksaan kebuntingan ... 25

c. Kesehatan ... 25

d. Kelainan atau cedera... 26

3.3 Analisis Data ... 26

(10)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…….………..27

4.1 Hasil ... 27

4.1.1 Jumlah sapi yang dipotong... 27

4.1.2 Perkiraan umur sapi yang dipotong ... 27

4.1.5 Pemeriksaan kelainan atau cedera... 29

4.2 Pembahasan ... 30

4.2.1 Jumlah sapi yang dipotong... 30

4.2.2 Perkiraan umur sapi yang dipotong ... 30

4.2.3 Pemeriksaan kebuntingan... 31

4.2.4 Pemeriksaan kesehatan ... 32

4.2.5 Pemeriksaan kelainan atau cedera... 33

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN…….………...………...35

5.1 Simpulan ... 35

5.2 Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA………....….36

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Gigi dan Tengkorak Sapi ... 16 2. Panduan Umur Sapi dilhat dari Kondisi Gigi ... 17

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Sapi yang Dipotong. ... 27 2. Umur Sapi yang Dipotong. ... 28 3. Pemeriksaan Kelainan atau Cedera. ... 30

Referensi

Dokumen terkait

Das Besondere an dem kleinen Ort in Brandenburg ist: Die Bewohner versorgen sich selbst mit Strom – nur aus erneuerbaren Energien.. Die Feldheimer sind sehr stolz auf das, was

Bagaimana evaluasi akan akibat dari perilaku perawat pada tahap orientasi terkait kepatuhan dalam melaksanakan standar prosedur operasional pemasangan infus pada anak di

Dengan itu diharapkan ia juga akan memberi panduan kepada institusi pengurusan zakat di Baitulmal Aceh dan di JZNK Kedah Malaysia dalam memperkemas lagi

Istanto (2005) juga mengajukan penelitian mengenai pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian ulang yang juga di dapat hasil yang konsisten dengan penelitian

Dari hasil penelitian pada wanita perajin tenun tradisional dapat di ketahui bahwa para perempuan di nagari tersebut mempunyai peranan ganda dalam kehidupan

[r]

Alat ini disusun menggunakan 2 jenis benda utama, yakni 1 jenis sensor dan sebuah mikrokontroler. Sensor tersebut adalah sensor TGS2602. Terdapat banyak sensor yang bisa