• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Buku Teks, Materi Hidrosfer, Kesalahan, Perbaikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci: Buku Teks, Materi Hidrosfer, Kesalahan, Perbaikan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KESALAHAN & PERBAIKAN PADA BUKU TEKS GEOGRAFI SMA KELAS X MATERI HIDROSFER

Arisius Yustesia

Program Studi Pendidikan Geografi Stkip Kie Raha Ternate Email: Ariyustesia@gmail.com

ABSTRAK: kondisi bahan ajar Geografi yang ada belum menunjukan sumber belajar yang berkualitas, salah satu penyebab kesalahan pada buku teks yaitu buku teks tidak pernah di evaluasi, seminar dan diskusi. Dampak dari kesalahan pada buku teks geografi dapat mengakibatkan pemahaman konsep pada siswa menjadi salah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan buku teks terbitan Yudistira serta berupaya untuk memperbaiki kesalahan tanda baca, kalimat, paragraf, data dan fakta, konsep, generalisasi serta objek formal dan material. Peneltian ini melakukan Analysis dokumen sebagai studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari fenomena kesalahan pada buku teks tersebut. Analisis data dilakukan dengan penyampaian secara deskriptif hasil analisis kesalahan pada buku teks kemudian melakukan pembenaran dari kesalahan yang ditemukan dan untuk mengetahui jumlah kesalahan pada buku teks dilakukan teknik presentase. Kesalahan yang ditemukan pada analisis buku teks SMA Kelas X penerbit Yudistira pada materi Hidrosfer terdapat 47 data yang salah dengan presentase kesalahan tanda baca (19,15%), kosa kata (27,66%), kalimat (14,89%), paragraf (6,38%), data & fakta (4,26%), konsep (8,51%), generalisasi (6,38%), fungsi gambar (6,38%) dan objek formal dan material (6,38%). Peningkatan kualitas buku teks geografi perlu memperhatikan kurikulum yang berlaku dan kaidah keilmuan geografi dari sudut pandang objek material dan formal serta buku teks sebelum diterbitkan harus dilakukan validasi ahli, uji efektivitas, diseminasi. Sehingga buku teks yang beredar di pasaran memiliki kualitas yang baik.

Kata Kunci: Buku Teks, Materi Hidrosfer, Kesalahan, Perbaikan PENDAHULUAN

Buku teks bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Sudrajat (2008) Buku teks seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Pengkajian terhadap buku teks dalam suatu proses pembelajaran merupakan hal yang cukup penting, seperti dinyatakan oleh Cunningswort (1995) bahwa suatu buku teks sangat berpengaruh terhadap suasana suatu proses pembelajaran. Di samping itu, kedudukan buku teks dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi, yaitu: (1) Pedoman bagi guru, (2) Pedoman bagi Siswa, dan (3) Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran Anglin, 2000.

Bahan ajar sangat penting artinya bagi guru dan siswa dalam pembelajaran. Bahan ajar berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber belajar yang dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan kemampuan siswa. Menggunakan bahan ajar, diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini Jurnal GeoFis dan Pendidikan (Geografi Fisik Sosial dan Pendidikan)

ISSN: 2614-0861/ 03 Januari 2018 (edisi Vol. 1, 2018) Program Studi Pendidikan Geografi STKIP Kie Raha Ternate

(2)

2

sejalan dengan hasil penelitian Maxim (dalam Purwanto, 1996). Hasil penelitian Maxim menunjukkan betapa pentingnya buku teks bagi guru dan siswa dalam pembelajaran.

kondisi bahan ajar Geografi yang ada belum menunjukan sumber belajar yang berkualitas. Tidak berkualitasnya bahan ajar berupa buku teks yang beredar di pasaran dapat diperhatikan dari segi kebenaran bahasa, fakta/data, konsep, generalisasi, dan penyajian gambar. Sumarmi (2001)buku teks Geografi banyak kesalahan yang ditemukan pada buku teks yakni kesalahan gambar, sangat sedikit generalisasi dan kesalahan paragraf dan kalimat masih banyak ditemukan.

Kesalahan buku teks yang di temukan kurangnya validasi pada buku teks tersebut. Validasi perlu dilakukan oleh ahli yang sesuai bidangnya. Selain validasi perlunya seminar untuk buku teks tersebut sehingga kesalahan pada buku teks bisa di minimalisir. Purwanto, dkk (1999) salah satu penyebab kesalahan pada buku teks yaitu buku teks tidak pernah di evaluasi, seminar dan diskusi.

Contoh Kesalahan yang ditemukan pada buku teks Geografi pada materi Hidrosfer SMA Kelas X yaitu kesalahan generalisasi ”Hujan yang sangat deras dan dalam jangka waktu yang lama merupakan penyebab terjadinya banjir yang umum terjadi di seluruh dunia.” Pernyataan kalimat tersebut dapat membuat siswa berpikir bahwa penyebab utama banjir adalah hujan yang sangat deras, yang seharusnya ”Hujan yang sangat deras dan dalam jangka waktu yang lama merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir yang umum terjadi di seluruh dunia.

Dampak dari kesalahan pada buku teks geografi dapat mengakibatkan pemahaman konsep pada siswa menjadi salah. Purwanto (2001) Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung siswa yang memakainya. Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia (Tarigan, 1989).

METODE

Peneltian ini melakukan Analysis dokumen sebagai studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari fenomena kesalahan pada buku teks tersebut. Prosedur penelitian dilakukan dengan 1) menentukan buku teks SMA kelas X pada materi Hidrosfer Penerbit Yudistira , 2) menentukan fokus penelitian yakni menelaah kebenaran tanda baca, kalimat, paragraf, data dan fakta, konsep, generalisasi serta objek formal dan material, 3) menganalisis subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan kajian kepustakaan dengan cara mencari buku-buku dan artikel maupun dokumen lain yang dapat membantu dan memberikan informasi dengan subjek penelitian. Analisis data dilakukan dengan penyampaian secara deskriptif hasil analisis kesalahan pada buku teks kemudian melakukan pembenaran dari kesalahan yang ditemukan dan untuk mengetahui jumlah kesalahan pada buku teks dilakukan teknik presentase.

(3)

3 HASIL

Peneliti menemukan kesalahan pada tanda baca, kalimat, paragraf,data dan fakta, konsep dan generalisasi. Pemilihan buku teks terbitan Yudistira didasarkan banyaknya siswa SMA dan guru yang menggunakan buku tersebut. Adapun jumlah kesalahan pada buku teks Geografi materi hidrosfer SMA kelas X Penerbit Yudistira

1. Kesalahan tanda baca terdapat 9 kesalahan yang ditemukan pada hal 129, 130, 132,133,145, 147, 153, 152 dan 154

2. Kesalahan kosa kata terdapat 13 kesalahan yang ditemukan pada hal 129, 130,131,132, 133, 134, 135, 136, 137,141,147,148 dan 153

3. Kesalahan Kalimat terdapat 7 kesalahan yang ditemukan pada hal 129, 130, 135, 139, 140, 150, 154

4. Kesalahan Paragraf terdapat 3 kesalahan yang ditemukan pada hal 129, 133, 139,

5. Kesalahan data dan fakta terdapat 2 kesalahan yang ditemukan pada hal 136, 146.

6. Kesalahan konsep terdapat 4 kesalahan yang ditemukan pada hal 129, 132,133 dan 141

7. Kesalahan Generalisasi terdapat 3 kesalahan yang ditemukan pada hal 139, 138, dan 148

8. Kesalahan Fungsi gambar terdapat 3 kesalahan yang ditemukan pada hal 130, 133, dan 138.

9. Kesalahan objek formal terdapat 3 kesalahan yang di temukan pada hal 129, 131,dan 132.

Presentase kesalahan pada buku Teks Yudistira

No Kesalahan Buku Teks Frekuensi Presentase (%)

1 Tanda baca 9 19,15

2 Kosa Kata 13 27,66

3 Kalimat 7 14,89

4 Paragraf 3 6,38

5 Data dan fakta 2 4,26

6 Konsep 4 8,51

7 Generalisasi 3 6,38

8 Fungsi Gambar 3 6,38

9 Objek formal dan material 3 6,38

Jumlah 47

PEMBAHASAN

Kesalahan yang ditemukan pada analisis buku teks SMA Kelas X penerbit Yudistira terdapat 47 data. Kesalahan yang berkaitan dengan tanda baca terdapat 9 data, kesalahan yang berkaitan dengan kalimat terdapat 7 data, kesalahan yang berkaitan dengan paragraf terdapat 3 data, kesalahan yang berkaitan dengan fakta terdapat 2 data, kesalahan yang berkaitan dengan konsep terdapat 4 data,

(4)

4

kesalahan yang berkaitan dengan generalisasi terdapat 3 data, kesalahan yang berkaitan dengan fungsi terdapat 3 data, dan kesalahan yang berkaitan dengan objek formal terdapat 3 data. Contoh kesalahan pada buku Teks Geografi SMA Kelas X pada materi Hidrosfer:

1. Kesalahan pada tanda baca

No Hal Tanda baca salah seharusnya 1 130 Aktivitas yang berkaitan

den gan siklus air antara lain sebagai berikut

Aktivitas yang berkaitan dengan siklus air sebagai berikut:

2 132 Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara keberadaan, keberlanjutan keberadaan, sifat dan fungsi…

Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara keberadaan, keberlanjutan keberadaan, sifat, dan fungsi…

3 133 Dalam perjalananya, aliran air …..

. Dalam perjalananya aliran air …..

Pada data tersebut penggunaan tanda baca terdapat ketidaktepatan, pada buku Teks Geografi hal 130 setelah kalimat sebagai berikut tidak ada tanda baca (:). Syarif, 2012 menyatakan Penggunaan tanda baca pada sebuah kalimat memiliki makna penting bagi si pembaca. Bahasa tulisan sebagai sebagai salah satu bentuk wacana yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya mensyaratkan seorang penulis untuk menguasai kaidah-kaidah bahasa, khususnya penggunaan EYD. Karena dengan pengusaaan terhadap kaidah EYD, dapat dipastikan pesan informasi yang disampaikan dalam tulisannya dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya.

2. Kesalahan kosakata

No Hal Kosa kata salah seharusnya 1 129 Dalam daur air itu, air

jatuh ke permukaan bumi dari atmosfer dan kembali lagi ke atmosfer

Dalam siklus, air jatuh ke permukaan bumi dari atmosfer kemudian kembali lagi ke atmosfer

2 132 Kedalaman air tanah dapat kita amati pada permukaan air sumur

Kedalaman air tanah dapat diamati pada permukaan air sumur

3 133 Air tanah akan memancar dan disebut air artesis

Air tanah yang memancar disebut air artesis

Pada data tersebut terdapat kesalahan kosa kata pada hal 133 yaitu air tanah akan memancar dan disebut air artesis seharusnya air tanah yang memancar disebut air artesis. Penggunaaan kosa kata ”akan” menjadikan penyampaian pesan dari sebuah kalimat menjadi lain. (Wahyuni, 2002; Keraf, 2007) kosakata bagian terpenting dalam penyusunan sebuah kalimat kesalahan dalam pemakaian kosa kata akan merubah penyampiaan dari isi kalimat tersebut.

(5)

5 3. Kesalahan kalimat

No Hal Kalimat salah seharusnya 1 135 Beberapa manfaat dari

sungai yang sampai saat ini dapat kita lihat dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai

Beberapa manfaat sungai bagi kehidupan manusia sehari-hari antara lain:

2 140 Banjir merupakan

bencana alam yang selalu merugikan kehidupan. Namun, banjir juga dapat menguntungkan bagi lingkungan.

Banjir merupakan

bencana alam yang merugikan kehidupan.

3 150 Tumbuhan laut hanya

dapat ditemui di tempat yang terkena sinar

matahari, baik

dipermukaan, di air dangkal, maupun di sepanjang pantai

Tumbuhan laut hanya dapat ditemui di zona yang terkena sinar matahari, baik zona (litoral zone)

dipermukaan (neritict zone), dangkal (batial zone),

maupun di sepanjang pantai.

Penggunaan kalimat pada buku Teks Geografi hal 140 ditemukan kesalahan yaitu ”Banjir merupakan bencana alam yang selalu merugikan kehidupan. Namun, banjir juga dapat menguntungkan bagi lingkungan”. Penggunaan kalimat banjir juga dapat menguntungkan bagi lingkungan memberikan kesalahan konsep bagi siswa. Kesalahan konsep akibat dari penggunaan kalimat dapat bermakna lain. Kesalahan tersebut dikarenakan buku teks tidak pernah di validasi maupun di seminarkan (purwanto,1999). 4. Kesalahan Paragraf

No Hal Kesalahahan Pokok Pikiran seharusnya 1 129 Guna keperluan hidupnya,

manusia harus mengambil air antara lain dari sungai, danau, dan dari dalam tanah dengan cara membuat sumur.

Guna keperluan hidupnya, manusia harus mengambil air, antara lain dari sungai, danau, dan dari dalam tanah dengan cara membuat sumur, baik secara tradisional maupun melalui penerapan IPTEK seperti pompa, sanyo, jasa PDAM, dan lain sebagainya

2 129 Air mengalir melalui suatu siklus air yang berjalan secara sempurna. Dalam daur air itu, air jatuh ke permukaan bumi dari atmosfer dan kembali lagi

Air laut yang terkena sinar matahari akan menguap ke atmosfer.Uap air di atmosfer kemudian mengalami kondensasi menjai titik-titik

(6)

6

ke atmosfer. air dan jatuh ke bumi

sebagai hujan. Dari seluruh hujan yang jatuh ke bumi hanya 1/3 yang mengalir ke sungai dan kembali ke laut. Sisanya meresap ke dalam tanah. Air tanah itu

kemudian menjadi sumber mata air yang mengalir melalui sungai dan akhirnya kembali lagi ke laut.`

Pada hal 129 ditemukan kesalahan pada paragraf, paragraf tersebut tidak memiliki topik utama yang sedang dibahas dalam suatu paragraf. (Ahmadi, 1990; Suyanto, 2000) menggungkapkan Paragraf yang baik harus memiliki syarat kesatuan yang berisi gagasan utama dan gagasan penjelas lainnya. Gagasan tersebut di kembangkan dengan saling menghubungkan satu sama lain dengan suatu kesatuan yang utuh sehingga tidak menyebabkan kalimat sumbang di dalam paragraf.

5. Kesalahan Data dan Fakta

No Hal Kesalahahan Pokok Pikiran seharusnya 1 136 Luas DAS tidak sama di semua

tempat, bergantung pada bentuk DAS yang ada. Misalnya, luas DAS di Pulau Jawa berbeda dengan luas DAS di Pulau Kalimantan.

Luas DAS tidak sama di semua tempat, bergantung pada bentuk DAS yang ada. Misalnya, luas DAS di Pulau Jawa lebih

sempit/lebih besar dari pada luas DAS di Pulau

Kalimantan. Hal tersebut, karena…

2 146 Salinitas adalah banyaknya kadar garam (dalam gram) yang terdapat dala setiap 1 kg air laut. Salinitas permukaan air laut di khatulistiwa mencapai 3,5‰ (permil atau perseribu). Hal itu disebabkan adanya penguapan yang tinggi diimbangi dengan curah hujan yang tinggi pula. Salinitas di daerah garis balik utara-selatan (subtropika) lebih tinggi, yaitu 37‰ kareana pengupan yang terjadi tidak diimbangi dengan curah hujan tinggi. Adapun di daerah laut yang tertutup dari arus bebas, seperti laut tengah

Salinitas adalah banyaknya kadar garam (dalam gram) yang terdapat dala setiap 1 kg air laut, dinyatakan dengan % atau dengan ‰. Salinitas permukaan air laut di khatulistiwa mencapai 35% atau 3,5‰ (permil atau perseribu). Hal itu

disebabkan adanya penguapan yang tinggi diimbangi dengan curah hujan yang tinggi pula. Salinitas di daerah garis balik utara-selatan (subtropika) lebih tinggi, yaitu 37% atau 3,7‰ karena

(7)

7

dan laut merah mencapai 40‰. pengupan yang terjadi tidak diimbangi dengan curah hujan tinggi. Adapun di daerah laut yang tertutup dari arus bebas, seperti laut tengah dan laut merah kadang-kadang bisa

mencapai 39 – 41%. Hal ini disebabkan karena

banyaknya penguapan pada saat musim panas yang panjang.

Kesalahan fakta dan data ditemukan pada hal 146, kesalahan fakta dan data dapat menimbulkan pemahaman siswa menjadi salah. Purwanto, 1999, berpendapat bahwa buku teks tidak hanya berisi fakta dan konsep yang harus di hafal dan dipahami, melainkan berisi permasalahan geografi yang harus dipecahkan dengan menggunakan fakta, konsep teori, dan sebagainya.

6. Analisis Kebenaran Konsep

No Hal Kesalahahan Konsep seharusnya 1 129 Air mengalir melalui suatu

daur air yang berjalan secara sempurna. Dalam daur air itu, air jatuh ke permukaan bumi dari atmosfer dan kembali lagi ke atmosfer.

Setiap air yang terkena panas Matahari akan menguap ke atmosfer. Uap air di atmosfer kemudian mengalami kondensasi menjadi titik-titik air dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Dari seluruh hujan yang jatuh ke bumi hanya 1/3 yang mengalir ke sungai dan kembali ke laut. Sisanya meresap ke dalam tanah. Air tanah itu kemudian menjadi sumber mata air yang mengalir melalui sungai dan akhirnya kembali lagi ke laut.

2 132 Laut adalah massa air asin yang menggenangi sebagian besar permukaan bumi. Secara langsung maupun tidak

langsung, laut sangat berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi.

Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah banyak dan luas yang merupakan tempat bermuaranya berbagai jenis sungai di daratan.

(8)

8

Pada hal 132 ditemukan kesalahan konsep mengenai air laut dimana air laut merupakan massa air yang menggenangi sebagaian besar permukaan bumi. Diperlukan konsep yang benar dalam penulisan buku teks, konsep yang baik pada sebuah materi khusus pada pelajaran geografi membuat siswa menjadi lebih memahami mengenai objek formal dan material pada Geografi tersebut.

7. Analisis Kebenaran Generalisasi

No Hal Kesalahahan Generalisasi seharusnya 1 139 Banjir sungai umumnya terjadi

secara berkala.meluapnya sungai dapat terjadi karma hujan lebat atau mencairnya es atau salju didaerah hulu.Di Indonesia banjir sungai terjadi pada saat musim hujan.

Banjir sungai umumnya terjadi secara berkala karena intensitas curah hujan yang banyak dan meluapnya sungai akibat dari debit air yang bertambah banyak melebihi kapasitas dari air sungai tersebut.

2 138 Hujan yang sangat deras dan dalam jangka waktu yang lama merupakan penyebab

terjadinya banjir yang umum terjadi di seluruh dunia.

Hujan yang sangat deras dan dalam jangka waktu yang lama merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir yang umum terjadi di seluruh dunia.

3 148 Jika angin bertiup cukup lama dan berembus cukup kencang, secara perlahan-lahan angin akan mempengaruhi air laut untuk bergerak.

Jika angin bertiup cukup lama dan berembus cukup kencang, maka secara perlahan-lahan air laut akan bergerak.

Pada hal 148 ditemukan kesalahan generalisasi, kesalahan generalisasi dapat menyebankan penalaran siswa pada kalimat menjadi salah dan sudut pandang siswa pada objek formal dan meterial pada bidang geografi menjadi kesalahan pada pola pikir siswa tersebut. (Tillena, 1983; Poespoprodjo, 1999) Generalisasi ini disusun berdasarkan fakta-fakta observasi, karena konsep ilmu tidak untuk menyajikan kebenaran mutlak melainkan kebenaran relatif

(9)

9 8. Analisis fungsi Gambar

No Hal Kesalahan Gambar seharusnya 1 130

Gambar kurang tepat karena kurang penjelasanya pada paragraf, pada siklus dan keterangan gambar kurang jelas.

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Dari tampilan gambar diatas sesuai dengan paragraf karena gambar 1 keterangan gambar lengkap. Pada gambar 2 dan 3 memberi penjelasan terjadinya siklus pendek, Sedang dan panjang

Kesalahan pada fungsi gambar ditemukan pada hal 130, gambar pada buku teks menjadi bagian penting untuk menyampaikan informasi dan memudahkan siswa memahami makna yang tekandung pada materi yang diajarkan selain itu media gambar dapat membantu batasan ruang dan waktu misal air Terjun Niagara tidak dapat ditampilkan di kelas. (Wilis; Sadiman, 2000) menyebutkan kelebihan media gambar sifatnya konkrit, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, serta dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja.

(10)

10

9. Analisis Kebenaran Objek Formal dan Material

No Hal Obyek Seharusnya

Material Formal 1 129 Hidrosfer (persebaran air di muka bumi) Deskriptif informatif (Regional Approach) Seharusnya dilengakap dengan gambar dengan informasi yang lebih lengkap dan tidak dalam bentuk tabel serta lingkaran. Condong

”membosankan” siswa (baca: analisis gambar).

2 131 Hidrosfer (Air tanah dankal) Naratif (Kerungan) Pemapan yang bersifat abstrak sebaiknya menggunakan gambar yang jelas dan lengkap. Di samping itu, disertai penjelasan daerah-daerah yang banyak potensi air tanah dangkalnya. 3 132 Hidrosfer (pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya air) Deskriptif (Human action: Ecological Approach) Seharusnya yang sumber air adalah air yang jumlahnya banyak dan luas. Sulit menentukan air tersebut darimana berasal karena air

melakukan siklus. Oleh karena itu, sumber air seharusnya mengacu pada banyak sedikitnya potensi yang dimilikinya.

Pada hal 132 ditemukan kesalahan pada objek formal dan material, objek formal dan material bagian terpenting pada Geografi itu sendiri. banyak buku teks yang hanya mejelaskan secara detail tentang fenomena-fenomena Hidrosfer, Litosfer, Atmosfer, dan sebagainya tanpa mengkaitkan dengan geografi yang sebenarnya. Bahan ajar Geografi yang ada belum mengkaitkan antara objek material dan objek formal dalam Geografi. Purwanto (2010), secara umum

(11)

11

pembelajaran Geografi imencakup objek material dan objek formal. objek material meliputi lokasi, tempat, hubungan timbal balik yang terjadi di suatu tempat, dan wilayah dan objek formal meliputi penggunaan mata Geografi atau prespektif keruangan (termasuk wilayah dan lingkungan) untuk mendeskripsikan dan menerangkan objek material tersebut. Kesalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran Geografi yaitu kompetensi guru Geografi dan bahan ajar Geografi.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap kesalahan pada buku teks SMA Kelas x Penerbit Yudistira yakni:

1. Presentase kesalahan pada tanda baca (19,15%), kosa kata (27,66%), kalimat (14,89%), paragraf (6,38%), data & fakta (4,26%), konsep (8,51%), generalisasi (6,38%), fungsi gambar (6,38%) dan objek formal dan material (6,38%).

2. Kesalahan yang ditemukan pada analisis buku teks SMA Kelas X penerbit Yudistira terdapat 47 data. Kesalahan yang berkaitan dengan tanda baca terdapat 9 data, kesalahan yang berkaitan dengan kalimat terdapat 7 data, kesalahan yang berkaitan dengan paragraf terdapat 3 data, kesalahan yang berkaitan dengan fakta terdapat 2 data, kesalahan yang berkaitan dengan konsep terdapat 4 data, kesalahan yang berkaitan dengan generalisasi terdapat 3 data, kesalahan yang berkaitan dengan fungsi terdapat 3 data, dan kesalahan yang berkaitan dengan objek formal terdapat 3 data.

3. Guru dan siswa sangat bergantung pada buku teks geografi dalam kegiatan belajar mengajar geografi di sekolah. Tetapi kondisi buku teks geografi sekarang ini kualitasnya masih sangat memprihatinkan.

4. kondisi buku teks geografi tidak ditingkatkan kualitasnya, maka akan berdampak kurang baik pada siswa, di antaranya adalah terjadi kesalahan konsep pada siswa, ketidaksesuaian isi materi dengan kurikulum, bahasa yang digunakna di dalam buku teks kurang komunikatif, dan ketidaksesuaian fungsi gambar dengan isi materi.

5. Peningkatan kualitas buku teks geografi perlu memperhatikan kurikulum yang berlaku dan kaidah keilmuan geografi dari sudut pandang objek material dan formal serta buku teks sebelum diterbitkan harus dilakukan validasi ahli, uji efektivitas, diseminasi. Sehingga buku teks yang beredar di pasaran memiliki kualitas yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Mukhsin. 1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan

Apresiasi Sastra. Malang : Yayasan Asah Asih Asuh ( YA3. Malang).

Arief Sadiman. 2002. Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar,

Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Anglin, G.I. 1991. Instructinal Technology Colorado: Libraries Unlimited. Cunningsworth, A. 1995. Choosing your Coursebook.Macmillan Heineman. Yunus.s.2012. Penggunaan EYD dalam Penulisan Surat.: Jakarta. Kompasiana

(12)

12

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi komposisi lanjutan III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Purwanto, Edy. 2009. Konsep Teks ”Materi Kuliah Telaah Teks Geografi” Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Malang, Kamis, 02 April s.d Juli 2009.

Purwanto, Edy, dkk. 1996. Validasi Bahan Ajar IPS-Geografi SD Berdasarkan

Kurikulum 1994 di Jawa Timur. Malang: Lemlit IKIP MALANG.

Purwanto, Edy & Sumarmi. 1999. Pencitraan Bahan Ajar IPS-Geografi SLTP yang Disusun Berdasarkan Kurikulum 2004. Forum Penelitian

Kependidikan, 12 (2):181-192.

Poespoprodjo,W.1999. Logika scientifika pengantar dislektika dan ilmu. Bandung. Pustaka Grafika.

Sudrajat. 2008. Peranan Buku Teks Dalam Transfer Ilmu. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suyanto, dkk. 2000. Keefektifan Penggunaan Buku Pelajaran SLTP. Malang: Lemlit Universitas Negeri Malang.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1989. Telaah Buku Teks Bahasa

Indonesia. Bandung: Angkasa.

Tillena, H. 1983. Web Teaching: Sequencing of Subject Matter in Relation to Prior Knowledge of Pupil. Instructional Science. Vol. 12, hal. 321-332 Wilis, 2000. The Development of Modules for The Teaching. International

Journal of Science Education.

Waldopo. 2006. Modul Hidrosfer (Perairan Darat dan Laut), (Online),

(www.Jevuska.com, diakses 2 Februari 2011)

Wahyuni. 2002. Pengembangan Bahan Pembelajaran Dengan Model Dick dan

Gambar

Gambar kurang tepat karena  kurang penjelasanya pada  paragraf, pada siklus dan  keterangan gambar kurang  jelas

Referensi

Dokumen terkait

Dari variabel-variabel yang dinilai dalam penelitian ini (usia, tingkat pendidikan, jumlah sumber informasi, serta sumber informasi paling berkesan), terdapat perbedaan

Hasil pengukuran pada kondisi permukaan pada umumnya memiliki hasil yang berbeda dengan kondisi sebenarnya pada kondisi reservoir, oleh karena itu, prinsip kerja dari alat

[r]

Menurut J.B Wahyudi (1986;231) pola acara disusun sehingga menjadi acara yang menarik dan tidak membosankan,pola siaran disusun lengkap dengan lama waktu siarannya dalam

While face-to-face meetings remain the most effective (and essential) collaboration tool, extranets have replaced email as the favored forum for sharing and organizing the vast

Konfigurasi bahan bakar dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu bahan bakar disusun secara homogen ( inner dan outer ) serta heterogen antara blanket (fertil)

Persamaan dari hasil korelasi biomassa dan NDVI kemudian digunakan untuk menghitung nilai biomassa pada citra perekaman baru (citra setelah survey lapangan)

1. Isu yang diangkat dalam Aktualisasi yaitu “Terbatasnya multimedia interaktif dalam pembelajaran daring pada mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SD”. Isu