• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN DINAMIKA SISTEM RANCANGBANGUN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN INDUSTRI TEH HIJAU TOMY PERDANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMODELAN DINAMIKA SISTEM RANCANGBANGUN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN INDUSTRI TEH HIJAU TOMY PERDANA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMODELAN DINAMIKA SISTEM RANCANGBANGUN

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN INDUSTRI TEH HIJAU

TOMY PERDANA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SURAT PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul “Pemodelan Dinamika Sistem Rancangbangun Manajemen Rantai Pasokan Industri Teh Hijau” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Mei 2009

Tomy Perdana NIM F361040021

(3)

ABSTRACT

TOMY PERDANA. System Dynamics Modelling for The Design of Green Tea Industry Supply Chain Management. Under the guidance of E. Gumbira-Sa’id, M. Syamsul Ma’arif, dan M. Tasrif.

In the recent competitive era, business actors should aware that competition among supply chains was the condition faced by their business. This condition required a supply chain management theory and practice integrating the management of business functions in an inter-organizational relation.

This research used system dynamics methodology aiming to design for green tea industry supply chain management. In addition, this research developed a supply chain management performance measurement, which integrated balanced scorecard performance measurement with value-added measurement.

In The Channel Master company, the vertical integration strategy had been used by having its own tea plantation and a tea processing unit, the vertical coordination strategy had been employed with tea smallholders plantation; and made-tea procurement from open market. In responding the consumer order dynamics, green tea industry supply chain utilized hybrid production system, which collated pull-push system and employed distribution center as customer

order decoupling point. Likewise, tea processing industry used crude tea quality

engineering and green leaf tea quality engineering.

This research resulted in design for green tea industry supply chain management that capable to improved value-added and profit gained by tea smallholders, improve The Channel Master profit and fulfill consumer satisfaction. Factors influencing supply chain management theory implementation were the institutional innovation model development policy in terms of tea smallholders relationship management with agroindustry cooperative in green leaves tea delivering system, and agroindustry cooperative relationship management with global market oriented company by strategic alliance.

Keywords: management, supply chain, tea industry, strategy, balanced performance, value added

(4)

RINGKASAN

TOMY PERDANA. Pemodelan Dinamika Sistem Rancangbangun Manajemen Rantai Pasokan Industri Teh Hijau. Di bawah bimbingan E. Gumbira-Sa’id, M. Syamsul Ma’arif, dan M. Tasrif.

Dalam persaingan saat ini, para pelaku usaha dituntut untuk menyadari bahwa persaingan yang terjadi merupakan persaingan antar jaringan rantai pasokan. Kondisi tersebut menuntut adanya teori dan praktek manajemen rantai pasokan yang mampu mengintegrasikan pengelolaan berbagai fungsi bisnis dalam suatu hubungan antar-organisasi.

Upaya penerapan teori dan praktek manajemen rantai pasokan pada agribisnis dan agroindustri di negara berkembang seperti Indonesia menimbulkan beberapa pertanyaan yang menarik untuk dikaji, yaitu : Apakah teori manajemen rantai pasokan yang berasal dari industri manufaktur di negara maju dapat diterapkan dan dikembangkan pada agribisnis dan agroindustri di Indonesia yang karakteristiknya berbeda secara budaya dan kebijakan pemerintahnya?, Apakah penerapan teori manajemen rantai pasokan tersebut akan meningkatkan kinerja para pelaku usaha agribisnis dan agroindustri yang terlibat dalam suatu rantai pasokan?, Siapakah yang mendapatkan manfaat yang paling banyak dari penerapan teori manajemen rantai pasokan?, Faktor-faktor apakah yang menentukan keberhasilan dan atau ketidakberhasilan penerapan teori manajemen rantai pasokan di negara berkembang seperti Indonesia?.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangbangun manajemen rantai pasokan industri teh hijau. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan suatu sistem pengukuran kinerja manajemen rantai pasokan yang mengintegrasikan pengukuran kinerja berimbang (balanced scorecard) dengan pengukuran nilai tambah. Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, penelitian ini menggunakan metodologi Dinamika Sistem (System Dynamics) yang merupakan pendekatan pemodelan berbasis berpikir sistemik serta menggunakan perspektif berdasarkan umpan balik informasi dan delays untuk memahami dinamika perilaku yang kompleks dari sistem fisika, sistem biologis dan sistem sosial yang terjadi pada manajemen rantai pasokan industri teh hijau.

Perusahaan The Channel Master dalam menjalankan manajemen rantai pasokan industri teh hijau melakukan strategi integrasi vertikal (vertical

integration) dengan memiliki perkebunan teh dan pabrik pengolahan,

(5)

perkebunan rakyat serta melakukan pembelian teh jadi (made tea) dari pasar terbuka yang berasal dari industri pengolahan teh hijau lainnya. Penerapan ketiga strategi tersebut menyebabkan jaringan rantai pasokan yang terbentuk menjadi multiple levels dan kompleks.

Model rancangbangun manajemen rantai pasokan industri teh hijau dibuat berdasarkan praktek manajemen rantai pasokan teh hijau yang terjadi saat ini serta hasil eksperimen simulasi rancang ulang manajemen rantai pasokan industri teh hijau. Model rancangbangun tersebut terdiri atas dua belas sub model, yaitu sub model pengiriman pucuk teh ke pabrik, sub model pemetik perkebunan perusahaan, sub model penjualan pucuk teh kebun rakyat, sub model pemetik perkebunan rakyat, sub model manajemen kapasitas pabrik teh, sub model tenaga kerja pabrik, sub model rekayasa kualitas, sub model proses akhir di pabrik, sub model manajemen persediaan teh di pusat distribusi, sub model pasar dan pesanan teh, sub model keuangan pekebunan rakyat serta sub model keuangan perusahaan.

Secara spesifik dalam model rancangbangun tersebut dikembangkan penerapan sistem produksi hibrida (hybrid production system) yang menggabungkan sistem dorong (push system) yang menjadi karakteristik khas perkebunan dengan sistem tarik (pull system) yang menempatkan pusat distribusi sebagai titik pemisahnya (customer order decoupling point/CODP). Sistem dorong terjadi pada rangkaian sub model rekayasa kualitas teh, sub manajemen kapasitas pabrik, sub model pengiriman pucuk ke pabrik dan sub model penjualan pucuk kebun rakyat, sedangkan sistem tarik terjadi pada rangkaian sub model manajemen persediaan di pusat distribusi dan sub model proses akhir di pabrik.

Selain itu, dalam model rancangbangun tersebut dikembangkan pula sub model rekayasa kualitas industri pengolahan teh hijau yang terdiri atas rekayasa kualitas teh curah dan rekayasa kualitas pucuk teh. Rekayasa kualitas teh curah dilakukan dengan cara penyesuaian kualitas dari kelompok kualitas yang lebih tinggi ke kelompok kualitas yang lebih rendah, sedangkan rekayasa kualitas pucuk teh dilakukan dengan menetapkan arahan pemetikan pucuk teh menjadi kualitas pucuk teh yang lebih baik. Pengembangan sistem produksi hibrida dan rekayasa kualitas dalam manajemen rantai pasokan industri teh hijau tersebut dilakukan dalam upaya merespon dinamika pesanan konsumen teh hijau.

(6)

Dalam upaya mengetahui kinerja penerapan strategi manajemen rantai pasokan industri teh hijau, dilakukan pengembangan sistem pengukuran kinerja berimbang antara aspek efisiensi (efficiency) dan keadilan (justice). Pengukuran aspek efisiensi dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kartu berimbang (balanced scorecard), sedangkan aspek keadilan diukur dengan indikator nilai tambah (value added). Secara implisit, dalam balanced scorecard yang dikembangkan dilakukan juga pengukuran efektivitas, fleksibilitas dan inovasi.

Dalam upaya mengembangkan manajemen rantai pasokan industri teh hijau agar meningkatkan nilai tambah dan keuntungan bagi perkebunan rakyat serta perusahaan, dilakukan pengembangan model rancangbangun dengan melakukan eksperimen simulasi berupa penerapan tiga skenario pengembangan yang terdiri atas : (I) peningkatan jumlah luas lahan produktif perkebunan rakyat menjadi 400 hektar, artinya terjadi penambahan jumlah perkebunan rakyat yang bermitra dengan perusahaan, (II) perusahaan menetapkan kebijakan pengurangan cakupan persediaan untuk setiap kelompok kualitas teh dari 30 hari menjadi 15 hari, dan (III) melakukan rancang ulang manajemen rantai pasokan industri teh berupa pengembangan inovasi kelembagaan rantai pasokan industri teh.

Dalam skenario I dan II dilakukan perubahan parameter model, hasil yang diperoleh adalah terjadi peningkatan keuntungan usaha yang diperoleh perusahaan The Channel Master, sedangkan perkebunan rakyat tidak mengalami perubahan pada keuntungan usahanya. Dalam skenario III dilakukan perubahan struktural model yang dibagi ke dalam dua bagian, yaitu skenario IIIA yang menerapkan inovasi kelembagaaan berupa tata kelola hubungan kebun rakyat dengan koperasi agroindustri berupa sistem penyerahan pucuk teh, sedangkan skenario IIIB menerapkan tata kelola hubungan kebun rakyat dengan koperasi agroindustri berupa sistem transaksi pucuk teh. Hasil skenario IIIA mampu meningkatkan nilai tambah dan keuntungan yang diperoleh perkebunan rakyat serta mampu meningkatkan keuntungan perusahaan dan memelihara kepuasan konsumen secara bersamaan. Hasil skenario IIIB hanya mampu meningkatkan keuntungan perusahaan dan memelihara kepuasan konsumen saja, sedangkan peningkatan keuntungan dan nilai tambah perkebunan rakyat tidak terjadi.

(7)

@ Hak cipta milik IPB, Tahun 2009 Hak cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(8)

PEMODELAN DINAMIKA SISTEM RANCANGBANGUN

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN INDUSTRI TEH HIJAU

TOMY PERDANA

Disertasi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor

Pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(9)

Ujian Tertutup

Penguji Luar Komisi : Dr. Ir. Amril Aman

Ujian Terbuka

Penguji Luar Komisi : Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng Dr. Ir. Ahmad Dimyati, MSc

(10)

Judul Disertasi : Pemodelan Dinamika Sistem Rancangbangun Manajemen Rantai Pasokan Industri Teh Hijau

Nama : Tomy Perdana

NRP : F361040021

Program Studi : Teknologi Industri Pertanian

Disetujui, Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. E. Gumbira Sa’id, MA.Dev Ketua

Dr. Ir. Muhammad Tasrif, M.Eng Prof. Dr. Ir. M. Syamsul Ma’arif, M.Eng

Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irawadi Jamaran Prof. Dr.Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

Referensi

Dokumen terkait

muzakki. Penggunaan dana yang terkumpul akandiberikan kepada bidang-bidang yang telahditentukan dan disesuaikandengan prosentasenya. Adapun permasalahan yang dibahas adalah

untuk kerangka senyawa fenolik turunan flavonol pada atom C-3 dan C-4, namun didapatkan pula sinyal karbon pada pergeseran kimia 59.2 ppm yang merupakan khas untuk

Oleh sebab itu, pemimpin harus mampu bersosialisasi agar program dapat didengar dan terealisasikan di hadapan pelanggan, maka dari itu pemimpin dituntut untuk memiliki lima

VIII observasi kelima menunjukan bahwa dari 8 aspek yang diamati oleh penulis, guru hanya melakukan 8 aspek saja dengan presentase sebesar 100%, yaitu

Tingkat pelayanan (level of service) adalah ukuran kinerja ruas jalan atau simpang jalan yang dihitung berdasarkan tingkat penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan dan hambatan yang

Tujuan penelitian adalah menyusun model pendugaan pertumbuhan diameter, tinggi, dan volume; menganalisis nilai riap rata - rata tahunan dan nilai riap tahunan berjalan;

penelitian ini adalah pasien rumah sakit sebagai pelanggan.. Pasien merupakan individu terpenting di rumah sakit, baik

Sedangkan rata-rata NPL terendah yaitu Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebesar 0,46 persen sehingga dapat dikatakan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah