• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan daerah yang memiliki sumber daya alam yang terbatas. Kemiskinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dan daerah yang memiliki sumber daya alam yang terbatas. Kemiskinan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan suatu masalah yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk di Indonesia. Hampir semua daerah mempunyai permasalahan tentang kemiskinan, terutama daerah yang padat penduduknya dan daerah yang memiliki sumber daya alam yang terbatas. Kemiskinan merupakan kondisi suatu masyarakat yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.

Kebutuhan akan kesehatan penting bagi setiap orang, begitu juga bagi orang miskin. Perbedaannya orang yang mampu secara ekonomi dapat memenuhi kebutuhan akan kesehatan, sebaliknya orang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan kesehatan, karena untuk mencukupi kebutuhan dasar yang lain juga mengalami kesulitan. Padahal kebutuhan kesehatan sangat diperlukan, karena setiap orang suatu saat akan mengalami kondisi sakit.

Kemiskinan juga menjadi permasalahan di Kabupaten Sragen. Oleh karena itu dalam upaya penanggulangan masalah kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Sragen membentuk Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan, berdasarkan Peraturan Bupati Sragen Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen. Supaya pelayanan, penanganan, dan penanggulangan kemiskinan lebih efektif, efisien dan dapat ditangani lebih

(2)

commit to user

fokus. Penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan meliputi bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial ekonomi.

Dalam kaitannya tentang penanggulangan kemiskinan dalam bidang kesehatan, Pemerintah Kabupaten Sragen mengeluarkan program Saraswati (Sarase Wargo Sukowati). Berdasarkan Peraturan Bupati Sragen Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Program Saraswati, program Saraswati adalah program sarase wargo sukowati berupa pemeliharaan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan kepada penduduk Kabupaten Sragen. Saraswati diwujudkan dalam bentuk Kartu Saraswati yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen. Kartu Saraswati sebagai kartu tanda peserta program Saraswati. Dalam wawancara pada tanggal 31 Oktober 2013, Kasi Kesehatan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen, Ibu Ida Laksjmi Ichwandari mengemukakan bahwa pengentasan kemiskinan, orang yang miskin kalau tidak sehat tidak bisa apa-apa, sehat tapi tidak punya ekonomi juga tidak bisa apa-apa, nomor satu adalah kesehatan, karena orang sehat bisa melakukan kegiatan kemana-mana.

(3)

commit to user

Tabel 1.1 Jumlah Kepala Keluarga (KK) Miskin Per Kecamatan Kabupaten Sragen Tahun 2011 (Data TNP2K)

No Kecamatan Kepala Keluarga Jiwa %

1 Kalijambe 5.816 19.764 41,79 2 Plupuh 5.212 16.318 35,41 3 Masaran 5.962 22.991 34,79 4 Kedawung 3.883 13.931 23,16 5 Sambirejo 3.081 12.194 32,61 6 Gondang 3.455 12.424 28,3 7 Sambungmacan 4.800 16.807 37,83 8 Ngrampal 3.657 12.837 35,31 9 Karangmalang 3.913 14.378 24,37 10 Sragen 2.987 10.249 15,45 11 Sidoharjo 3.904 13.351 25,92 12 Tanon 6.949 23.148 42,03 13 Gemolong 5.077 17.383 35,97 14 Miri 4.668 17.223 52,16 15 Sumberlawang 6.631 23.974 52,32 16 Mondokan 4.054 13.877 40,17 17 Sukodono 3.781 12.122 37,86 18 Gesi 2.476 7.574 34,6 19 Tangen 3.218 12.358 45,38 20 Jenar 4.294 15.880 58,75 Jumlah 87.768 308.783

(4)

commit to user

Ada 3 macam Kartu Saraswati, Kartu Saraswati Melati, Kartu Saraswati Menur, dan Kartu Saraswati Kenanga. Pemilik Kartu Saraswati Melati adalah warga masyarakat miskin Kabupaten Sragen yang tedaftar dalam database TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) tahun 2011 dan otomatis adalah peserta Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Pemilik Kartu Saraswati Menur adalah warga masyarakat miskin Kabupaten Sragen yang tidak terdaftar dalam database TNP2K 2011, tetapi terdaftar dalam database kemiskinan PPLS (Program Perlindungan Sosial) BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2011 dan otomatis adalah peserta Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Pemilik Kartu Saraswati Kenanga adalah warga masyarakat Kabupaten Sragen di luar pemilik Kartu Saraswati Kartu Saraswati Melati dan Menur yang mengajukan permohonan. Mereka adalah warga masyarakat mampu di luar peserta Askes (Asuransi Kesehatan), ASABRI (Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), dan Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), pemilik Kartu Saraswati Kenanga adalah peserta Jamkesda.

Penduduk Kabupaten Sragen wajib mendaftarkan diri sebagai peserta program Saraswati, terutama warga masyarakat miskin dan mampu yang ingin mendapatkan pelayanan seperti masyarakat miskin. Oleh karena itu, warga yang tidak masuk dalam data TNP2K dan PPLS BPS, dapat mengajukan permohonan dengan melalui prosedur yang telah ditentukan untuk mendapatkan kartu Saraswati Menur dan Kenanga. Untuk mengetahui apakah pemohon mendapat kartu Saraswati Menur atau Kenanga, dilakukan

(5)

commit to user

survey setelah adanya pengajuan kartu Saraswati dari masyarakat. Survey dilaksanakan oleh tim survey dari Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen dengan mendatangi rumah pemohon. Survey merupakan tahap yang penting dalam proses pembuatan Kartu Saraswati, karena hasil dari survey menentukan warga mendapatkan kartu Saraswati Menur atau Kenanga.

Dalam pelaksanaan survey, tim survey berpedoman pada indikator kemiskinan yang terdapat pada form validasi rumah tangga miskin. Setelah pelaksanaan survey akan diketahui hasilnya apakah pemohon mendapatkan kartu Saraswati Menur atau Kenanga. Pencetakan kartu Saraswati dilaksanakan setelah survey selesai dilaksanakan dan diketahui hasilnya. apakah mendapatkan kartu Saraswati Menur atau Kenanga.

Harapannya warga Kabupaten Sragen terutama warga miskin, yang tidak masuk dalam data TNP2K dan PPLS BPS dapat ikut program jaminan kesehatan yaitu program Saraswati, dengan mengajukan diri sebagai peserta program Saraswati, caranya dengan mengajukan permohonan Kartu Saraswati ke Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen yang berwenang menyelenggarakan pembuatan dan pencetakan kartu Saraswati, sebagai Kartu Tanda Peserta Program Saraswati.

(6)

commit to user

Tabel 1.2 Jumlah Kartu Saraswati Yang Sudah Tercetak (Data Per 30 Juli 2013, 10:16:18 WIB)

No. Nama

Kecamatan

Melati Menur Kenanga

Lama Baru Lama Baru

1 Kalijambe 19764 6 1917 139 737 2 Plupuh 16318 12 913 290 832 3 Masaran 22987 14 3601 204 2438 4 Kedawung 13931 25 2626 365 1925 5 Sambirejo 12194 27 2787 173 1250 6 Gondang 12428 10 1545 259 947 7 Sambungmacan 16807 12 1348 155 2552 8 Ngrampal 12837 8 1705 154 1900 9 Karangmalang 14378 27 2158 540 3184 10 Sragen 10249 23 1667 502 584 11 Sidoharjo 13351 17 1713 209 959 12 Tanon 23148 19 1929 280 318 13 Gemolong 17383 4 2277 126 1000 14 Miri 17223 3 3804 41 204 15 Sumberlawang 23974 11 2833 140 479 16 Mondokan 13877 8 1011 63 155 17 Sukodono 12122 4 2128 159 274 18 Gesi 7574 4 713 106 1007 19 Tangen 12358 1 1420 25 89 20 Jenar 15880 4 2157 39 220 JUMLAH 308783 239 40252 3969 21054 309022 44221

(7)

commit to user

Efektivitas dari suatu program menunjukkan keberhasilan jika tujuan yang ingin dicapai terwujud. Efektivitas dari pelaksanaan pembuatan kartu Saraswati ini dapat dilihat dari tujuan yang ingin dicapai, yaitu tercetaknya kartu Saraswati sesuai dengan data dan ketentuan yang berlaku, dan penduduk Kabupaten Sragen, terutama warga miskin memiliki kartu Saraswati sebagai kartu tanda peserta program Saraswati.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membahas tentang efektivitas dari implementasi pembuatan Kartu Saraswati tersebut.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana efektivitas implementasi pembuatan kartu Saraswati di Kabupaten Sragen?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat pelaksanaan pembuatan kartu Saraswati?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional

a. Mengetahui efektivitas implementasi pembuatan kartu Saraswati. b. Mengetahui faktor penghambat pelaksanaan pembuatan kartu

(8)

commit to user

2. Tujuan Fungsional

Setelah diadakan penelitian tentang pembuatan kartu Saraswati, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan sebagai bahan pertimbangan dalam melanjutkan pelaksanaan pembuatan kartu Saraswati di Kabupaten Sragen.

3. Tujuan Individual

Penelitian ini dilaksanakan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau manfaat, yaitu :

1. Tersedianya informasi tentang pembuatan kartu Saraswati di Kabupaten Sragen yang dapat membantu bagi terlaksananya penelitian selanjutnya. 2. Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi

organisasi yang terkait dalam meningkatkan kualitas implementasi pembuatan kartu Saraswati.

3. Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, bagi pembaca maupun pihak Pemerintah Kabupaten Sragen, baik sebagai pengetahuan, masukan dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan pembuatan Kartu Saraswati selanjutnya.

Gambar

Tabel  1.1 Jumlah Kepala Keluarga (KK) Miskin Per Kecamatan  Kabupaten Sragen Tahun 2011 (Data TNP2K)
Tabel 1.2 Jumlah  Kartu Saraswati Yang Sudah Tercetak  (Data Per 30 Juli 2013, 10:16:18 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pembuatan sebuah konten berbasis SCORM pada dasarnya terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan materi bahan pembuatan konten yang

Menurut NCTM (Siregar, 2009) kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari geometri adalah: 1) kemampuan menganalisis karakter dan sifat dari bentuk geometri

Indikasi keterlibatan peroksidase dalam metabolisme parasetamol dapat diprediksi pertama dari terhambatnya kemampuan protein ekstraselular dalam menurunkan kadar parasetamol oleh

Kuningan (Cu-Zn) adalah logam yang merupakan campuran dari tembaga (Cu) dan seng (Zn). Tembaga merupakan komponen utama dari kuningan, dan kuningan biasanya

Dana transfer yang terus mengalami peningkatan setiap tahun sementara jika dibandingkan dengan angka kemiskinan yang masih tinggi tentunya menyisakan beberapa

Maka debit banjir yang digunakan untuk perencanaaan check dam di DAS Keduang Desa Brangkal diambil dari perhitungan metode weduwen dengan periode ulang 50 tahun yaitu sebesar Q

atau wiraswastawan berarti orang yang berjuang dengan gagah, berani, juga luhur dan pantas diteladani dalam bidang usaha, atau dengan kata lain wirausahawan adalah orang-orang yang

dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam kelas II MI MA’ARIF AT-TAQWA Lamongan dalam kegiatan proses belajar mengajar