• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI PAK FACHRI Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI PAK FACHRI Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL SKRIPSI

PENERAPAN METODE SALAFI PONDOK PESANTREN (METODE SOROGAN DAN METODE BANDONGAN) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MATERI SISTEM

PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 03 SUNAN KATONG KALIWUNGU

Disusun untuk diajukan sebagai syarat melakukan skripsi

Oleh:

Muhamad In Amul Fatih NIM. 133711019

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN WALISONGO

(2)

A. JUDUL

PENERAPAN METODE SALAFI PONDOK PESANTREN (METODE SOROGAN DAN METODE BANDONGAN) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 03 SUNAN KATONG KALIWUNGU

B. LATAR BELAKANG

Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh (2007) Ilmu merupakan suatu metode penyelidikan yang memungkinkan penyelidik, memerikasa gejala tertentu yang menarik perhatiannya. Jika pendekatan ilmiah diterapkan untuk menyelidiki masalah-masalah pendidikan, maka hasilnya adalah penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses kependidikan.

Definisi pendidikan (Undang Undang Nomor 2 Tahun 1989 pasal 1, ayat 1),”Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan, dan/atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang.” Usaha sadar dalam pendidikan adalah segala daya upaya anggota masyarakat yang sekurang-kurangnya didorong oleh suatu niat baik, dan sempurnya apabila dilakukan dalam bentuk kegiatan pengabdian diri menyelenggarakan/melaksanakan pendidikan secara terprogram. Bentuk usaha dalan pendidikan dapat berupa: kegiatan pendidikan, satuan pendidikan, dan gabungan satuan-satuan pendidikan. Kegiatan pendidikan adalah sebuah daya upaya yang bertujuan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar terjadi pengalaman belajar yang mengembangkan kemampuan individu atau dengan kata lain kegiatan yang menjembatani antara kondisi aktual dengan kondisi-kondisi ideal. Kegiatan pendidikan berlangsung dalam satuan waktu tertentu dan bebrbetuk dalam berbagai proses pendidikan , yang merupakan serangkaina atau langkah-langkah yang digunakan untuk mengubah kondisi awal peserta didik sebagai masukan, menjadi kondisi-kondisi ideal sebagai hasilnya (Mudyahardjo,2010).

(3)

sudah menjadi hal yang biasa. Kemajuan dalam IPTEK saat ini tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang kompeten didalam bidangnya. Manusia yang kompeten didalam bidangnya adalah produk dari suatu sistem pendidikan yang terprogram dan terencana. Hal inisesuai dengan tujuan pendidikan nasional NO.20 tahun 2003, tentang Pendidikan Nasional (Undang-Undang Sisdiknas), bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa teradap Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tercapainya efektifitas dalam menjalankan fungsi penyalur dan pengembang ilmu pengetahuan, peran guru mempunyai fungsi yang sangat sentral. Kepiawaian guru dalam menumbuhkan minat peserta didik dalam menggali ilmu secara mandiri sangat penting disbanding transfer ilmu yang diperoleh peserta didik dari guru secara langsung. Karena itu, bentuk-bentuk pendidikan partisipatif dengan menerapkan metode belajar individual dan belajar bersama/kelompok sangat diperlukan. Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pendidikan merupakan proses perubaan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatian. Dengan arti lain, pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dengan metode-metode tertentu seingga orang memperoleh pengetahuan pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan kimia diharap mampu memberikan pengalaman secara langsung dan harus mampu mengembangkan daya nalar siswa untuk dapat membentuk (mengkontruksi) sendiri pengetahuannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu halt yang penting bagi siswa dan guru. Masalanya adalah, sebagian pendidik kurang inovatif dan kreatif dalam mencari dan menemukan metode maupun pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang pembelajaran.

Pembelajaran yang teoritis menebabkan siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara komprehensif oleh karena, siswa cenderung menghafal dan mengerjakan tugas kimia secara mekanistik tanpa memahami materi dasarnya. Akibatnya skema pemikiran siswa terpotong-potong dan tidak terjadi pemahaman secara utuh.

Mengapa Harus Membidik Metode Pesantren?

(4)

di pasar sore Kaliwungu, setiap harinya tidak selalu sepi dengan lalu lintas anak santri, di sana juga terdapat pusat perbelanjaan buku-buku Islam atau kitab-kitab kuning. Sementara itu, di Kaliwungu juga terdapat banyak pondok pesantren yang menghiasi Kota Kendal sehingga benar-benar menjadikan kota tersebut sebagai kota santri. Selain itu, juga terdapat madrasah yang menampung sebagian besar santri tersebut, salah satunya adalah MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal.

MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu merupakan madrasah berbasis agama yang kuat yang mayoritas peserta didiknya berasal dari pesantren-pesantren salaf yang berada di Kaliwungu, sangat cocok untuk pembelajaran kimia menggunakan metode sorogan dan bandongan ala pesantren. Hal tersebut disebabkan minat dan rutinitas peserta didik yang lebih condong ke arah pesantren lebih memudahkan dalam pemahaman materi sehingga memunculkan motivasi didalam diri peserta didik itu sendiri.

Adapun materi pembelajaran kimia yang diusung adalah Sistem Periodik Unsur, hal ini dikarenakan belum pernah ada materi ini dalam penelitian sebelumnya. Materi ini berada pada semester satu kelas X MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal. Dalam materi SPU tersebut terdapat sub BAB yang beragam sehingga kualitas data yang didapat lebih tinggi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, patut untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan metode Salafi Pondok Pesantren (metode Sorogan dan metode Bandongan) dalam Pembelajaran Kimia Materi Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal.”

C. IDENTIFIKASI MASALAH

1.Pembelajaran Guru yang masih monoton, dan peserta didik yang pasif.

2.Pembelajaran masih bersifat menerima pengetahuan bukan mengkonstruksi pengetahuan 3.Materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak ,sehingga sulit dipahami oleh peserta didik.

(5)

Berdasarkan identiikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Seberapa tinggi efektivitas dan efisiesni metode sorogan dan bandongan dalam pembelajaran kimia?”.

E. PEMBATASAN MASALAH

Agar penelitiannya tidak melebar, penelitian ini dibatasi dengan pembatasan sebagai berikut: 1. Pengembangan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kimia

2. Penelitian ini dilakukan pada materi Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu.

F. KAJIAN PUSTAKA 5.1 Pembelajaran

Menurut Wina Sanjaya (2007) Pembelajaran diartikan sebagai kegiatan guru secara terpogram dalam desain instruksional untuk membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar, atau bisa juga diartikan usaha peserta didik mempelajari bahan pelajaran yang bersumber dari guru.

5.2 Kimia

Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, sifat, dan reaksi suatu unsur atau zat. Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya (Chang, 2005). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kimia adalah ilmu yang mempelajari materi baik unsur maupun zat dan sifat yang menyertainya meliputi susunan, reaksi, dan lainnya.

Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu yang diajarkan di SMA/MA/SMK/sejenisnya pada jurusan IPA dan jurusan SMK yang membutuhkan kimia. Penelitian ini dilakukan di MA yang memiliki basic pesantren seperti yang ada di MA NU 03 SUNAN KATONG KALIWUNGU.

5.3 Sorogan

(6)

sebagai penerima hasil perkembangan belajar individual santrinya harus memberikan suatu umpan balik ataupun pembenaran apabila terjadi kesalahan dari santri, dalam hal ini Kyai (Guru) adalah sumber ilmu (Rifa’I, 2013 ; Astuti, 2014)

5.4 Bandongan

Metode Bandongan adalah suatu metode pembelajaran dimana santri (siswa) mendapat pembelajaran secara kelompok dan diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang materi yang diajarkan (Kuswandono, 2011; Al Hamdani, 2013).

G. KAJIAN RISET SEBELUMNYA

6.1 Fatimah. 2010. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Laju Reaksi (Penelitian Eksperimen pada SMA Darunnajah Ulujami Jakarta-Selatan).Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Pada penelitian ini, metode penelitian yang dipakai adalah kuasi eksperimen dan pengambilan sempel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 25 orang siswa kelas XI IPA C sebagai kelas eksperimen dan 25 orang siswa kelas XI IPA D sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument hasil belajar dan hasilnya diuji dengan menggunakan uji “t”. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung

sebesar 7,83 ternyata lebih besar dari ttabel sebesar 2,021. Ini berarti Ho ditolak pada taraf

signifikansi α = 0,05. Maka dapat disimpulakn bahwa Ha yang menyatakan terdapat pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar kimia siswa diterima. Hal ini menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa.

6.2 Rinaningsih, Asep Kadarohman, Hary Firman, Suyatno. 2016. Penerapan metode pembelajaran pondok pesantren dalam perkuliahan Kimia Organok Materi Mekanisme Reaksi SN1 dan SN2. Jurnal. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Hasil penelitian didapatkan bahwa setelah penerapan metode pesantren dalam perkuliahan Kimia Organik didapatkan peningkatan hasil belajar sebesar 11,07. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, metode pesantren efektif dalam perkuliahan Kimia Organik dengan materi mekanisme rekasi SN1 dan SN2.

(7)

Penelitian ini dilakukan di MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal pada semester gasal tahun pelajaran 2016/2017 di kelas X.

7.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini ada 2 yaitu :

a. Uji coba skala kecil : siswa kelas XI MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal sebanyak 10 siswa.

b. Uji coba skala besar : siswa kelas X MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal mengggunakan 1 kelas uji coba.

7.3 Desain Penelitian

(8)

Gambar 3.1 Desain Penelitian Research and Development 7.4 Teknik Pengambilan Data

7.4.1 Metode Wawancara

Metode wawancara untuk studi pendahuluan dalam rangka identifikasi potensi dan masalah yang ada secara mendalam dari guru sebagai responden.

7.4.2 Metode Tes

pre-test untuk mengukur keadaan awal siswa.

evaluasi

Uji Metode dalam KBM

Uji Coba Metode dan Instrumen skala Kecil

(9)

post-test untuk mengukur tingkat pemahaman konsep siswa setelah menggunakan metode ala pesantren. Hasil analisis pre-test dan post-test ini akan digunakan untuk mengetahui keefektifan metode.

7.4.3 Metode Angket

Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai tanggapan guru dan siswa terhadap metode sorogan dan bandongan yang digunakan dalam pembelajaran.

7.4.4 Metode Observasi

Metode ini digunakan untuk mengetahui sikap peserta didik selama proses pembelajaran. 7.4.5 Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai gambaran selama kegiatan proses pembelajaran. Data yang dihasilkan berupa foto-foto dokumentasi selama penelitian.

I. DAFTAR PUSTAKA

Ary, Jacobs, dan Razavieh.2007.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Chang Raymond.2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jilid 1, Edisi ketiga, Jakarta: Erlangga Fatimah. 2010. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Laju

Reaksi (Penelitian Eksperimen pada SMA Darunnajah Ulujami Jakarta-Selatan).Skripsi.UIN Syarif Hidayatullah:2-3

Kurniasih, Imas dan Beny Sani. 2014. Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks Pelajaran) Sesuai dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kota Pena.

Muldyahardjo Redja. 2010. Filsafat Ilmu Pendidikan.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Rinaningsih, Asep Kadarohman, Hary Firman, Suyatno. 2016. Penerapan metode pembelajaran pondok pesantren dalam perkuliahan Kimia Organok Materi Mekanisme Reaksi SN1 dan SN2. Jurnal. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya: B.105-B.106

Sanjaya, Wina. 2007. Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

(10)

UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan. Pasal 1.ayat 1.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pasal 3. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Semarang, 20 Maret 2017 Penulis

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian Research and Development

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan sebab akibat distribusi dan produksi beras dalam mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur pada Gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa jumlah produksi padi

Hasil penelitian sebelumnya yaitu upaya guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik mata pelajaran PAI di SMA Antartika Surabaya adalah melaksanakan pembelajaran

Adapun Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum pendidikan multikultural pendidikan agama Islam mendasarkan pada: keragaman budaya menjadi dasar dalam menentukan filsafat,

Modifikasi aspal polimer telah dikembangkan selama beberapa dekade terakhir, umumnya dengan sedikit penambahan bahan polimer (biasanya sekitar 2-6%) sudah dapat

SETTING RELAY ARUS LEBIH PADA GENERATOR 7 MW DI PLTMG SEMATANG BORANG PALEMBANG..

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan melalui hasil yang telah diperoleh, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA. JURUSAN

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli hingga Oktober 2017, dengan kegiatan pengumpulan data proses pengelolaan dan penerbitan jurnal pada Jurnal Ilmiah