Abstract
A research on the “Anatomical Adaptation of Soybean 'Slamet' in Various Altitudes” has been conducted. The research was aimed to traced anatomical adaptation of soybean 'Slamet' in various altitude and to proved altitude give the anatomical adaptation to soybean 'Slamet'. The result of this research showed that altitude has caused the increase of leaf mesophyll thickness. The different altitude does not affect the cuticle thickness, length and width of stomata, stomatal and trichomatal density per
2
mm of leaf area. The altitude affected the anatomical adaptation of soybean 'Slamet' was 250 m above sea level with the average mesophyll thickness of 112.40 µm. A research on the “Anatomical Adaptation of Soybean 'Slamet' in Various Altitudes has been conducted. The research was aimed to traced anatomical adaptation of soybean 'Slamet' in various altitude and to proved altitude give the anatomical adaptation to soybean Slamet. The result of this research showed that altitude has caused the increase of leaf mesophyll thickness. The different altitude does not affect the cuticle thickness, the length and width
2
stomata, the stomatal and trichomatal density per mm leaf area. The altitude affected the anatomical adaptation of soybean ;Slamet; was 250 m above sea level with the average mesophyll thickness of 112.40 µm.
Keywords: Anatomical adaptation, soybean 'Slamet', altitude Abstrak
Penelitian tentang “Adaptasi Anatomis Tanaman Kedelai Varietas Slamet Akibat Perbedaan Ketinggian Tempat” telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjajaki pengaruh adaptasi tanaman kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat yang berbeda dan membuktikan bahwa ketinggian tempat yang berbeda memberikan adaptasi anatomis yang berbeda pada tanaman kedelai varietas Slamet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat yang berbeda memberikan pengaruh pada ketebalan mesofil kedelai varietas Slamet. Makin tinggi ketinggian tempat makin tebal lapisan mesofilnya. Perbedaan ketinggian tempat tidak memberikan pengaruh pada tebal kutikula,
2
panjang dan lebar stomata, kerapatan stomata dan trikomata per mm luas daun. Ketinggian tempat yang paling mempengaruhi tebal mesofil daun kedelai varietas Slamet adalah 250 m dpl, dengan tebal mesofil 112,40 µm.
Kata kunci: Adaptasi anatomis, Kedelai Slamet,
Juwarno, Muachiroh Abbas, dan Eddy Tri Sucianto
Fakultas Biologi Unsoed
Jl.DR. Soeparno No.63 Purwokerto 53122 Email : juwarno51@yahoo.com
Diterima Juni 2013 disetujui untuk diterbitkan Januari 2014
Pendahuluan Kondisi lingkungan mempunyai
pengaruh terhadap struktur anatomi Kedelai atau Glycine max (L.) Merr.
tumbuhan (Dickison, 2000). Tanaman merupakan bahan pangan sumber protein
kedelai tumbuh baik pada ketinggian 1500 m nabati bagi manusia yang mengandung
di atas permukaan laut (dpl). Tanaman lemak dan vitamin. Kedelai merupakan
kedelai yang ada di Indonesia menunjukkan tanaman penting untuk diversifikasi pangan
hasil produksi yang lebih tinggi pada dataran dalam mendukung ketahanan pangan
tinggi 1100 m dpl dibandingkan dengan nasional (Hasanuddin, et al., 2005).
dataran rendah 12 m dpl (Karamoy, 2009). Kebutuhan kedelai di dalam negeri setiap
Perbedaan ketinggian tempat merupakan tahun terus meningkat, sejalan dengan
suatu kondisi lingkungan yang dapat berkembangnya berbagai industri pakan
m e m p e n g a r u h i m e m p e n g a r u h i ternak, pertambahan jumlah penduduk, dan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman meningkatnya kesadaran masyarakat akan
kedelai. kecukupan gizi (Suprapto, 2004).
menyebabkan turunnya suhu sekitar 5,5 – akuades dan entellan. Alat-alat yang
o
digunakan pada penelitian ini adalah 6,0 C untuk setiap kenaikan tinggi 1000 m
altimeter, lux meter, mikroskop binokuler, dpl. Ini akan berkaitan dengan proses
kamera digital, gelas ukur, gelas Beaker, metabolisme tanaman kedelai akibat
gelas Erlenmeyer, rotary microtom, pengaruh radiasi matahari dan suhu pada
penggaris, mikrometer obyektif dan tingkat seimbang sehingga mempengaruhi
mikrometer okuler, square micrometer dan proses fotosintesis dan fotorespirasi.
kertas label. Rancangan percobaan yang Keadaan tersebut akan menyebabkan
digunakan adalah Rancangan Acak meningkatnya ukuran biji dan jumlah polong
Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan per tanaman pada daerah dataran tinggi.
adalah factor ketinggian tempat, yaitu : 50, Akan tetapi, hal tersebut juga menyebabkan
100, 150, 200, dan 250 m dpl, dan diulang lambatnya umur berbunga dan proses
sebanyak 5 kali. Pembuatan irisan melintang pematangan biji (Karamoy, 2009 ).
dilakukan dengan metode parafin menurut Menurut Ismunadji (2004), tanaman
Sass (1951). kedelai dapat tumbuh pada berbagai macam
iklim dan keadaan tanah, akan tetapi harus
sesuai dengan varietasnya. Varietas-
Hasil dan Pembahasan
varietas kedelai yang sesuai untuk lahan1. Tebal Kutikula Atas (µm)
basah adalah : Wilis, Lokon, Kerinci,
M e r b a b u , Ti d a r, K r a k a ta u , D i e n g , Pada ketinggian tempat yang berbeda Jayawijaya, Pangrango dan Lumajang tebal kutikula epidermis atas kedelai varietas Bewok. Varietas-varietas kedelai yang slamet rata-rata berkisar dari 1,96 – 2,00 µm sesuai untuk lahan kering adalah: Raung, (Gambar 1). Hasil analisis ragam tebal Dempo, Malabar, Slamet, Lampobatang dan kutikula atas tidak berbeda nyata. Hal ini Krakatau (Adisarwanto dan Wudianto, 2002) disebabkan karena tanaman kedelai
memberikan respon yang sama pada
Metode analisis ketinggian tempat yang berbeda. Tebal
kutikula akan berbeda pada daerah yang Bahan-bahan yang digunakan dalam
ekstrim, misalnya perbedaan kandungan air penelitian ini adalah: kedelai varietas Slamet,
yang rendah antara gurun pasir dengan ethanol PA, xilol, alkohol 96 %, parafin, asam
daerah rawa (Dickison, 2000). asetat glasial, formalin, gliserin, safranin,
Tebal Kutikula Bawah (µm) kedelai memberikan respon yang sama
pada ketinggian tempat yang berbeda. Pada ketinggian tempat yang berbeda
Ketebalan kutikula akan berbeda pada tebal kutikula epidermis bawah kedelai
daerah yang ekstrim, misalnya perbedaan varietas slamet rata-rata berkisar antara
kandungan air yang rendah antara gurun 1,88 – 1,92 µm (Gambar 2). Hasil analisis
pasir dengan daerah rawa (Dickison, 2000). ragam tebal kutikula bawah tidak berbeda
nyata. Hal ini disebabkan karena tanaman
2,00 1,96 2,00 2,00 1,96 1,94 1,95 1,96 1,97 1,98 1,99 2,00 50 100 150 200 250 ketinggian tempat(m)
Tebal Kutikula Atas (µm)
Tebal Kutikula Atas
Tebal Mesofil (µm) berbeda pada ketinggian tempat yang
berbeda, dimana makin tinggi ketinggian Pada ketinggian tempat yang berbeda
tempat maka mesofil akan semakin tebal. tebal mesofil daun kedelai varietas slamet
Ketinggian tempat diatas permukaan laut rata-rata berkisar antara 81,80–112,40 µm
akan menyebabkan turunnya suhu 5,5 – 6,0 (Gambar 3). Hasil analisis ragam o
C pada setiap kenaikan seribu meter terhadaptebal mesofil daun menunjukkan
(Karamoy, 2009). Semakin tinggi suatu hasil yang berbeda sangat nyata. Hal ini
tempat maka lapisan udara akan semakin disebabkan karena tanaman kedelai
tipis, sehingga beberapa jenis tumbuhan memberikan respon yang berbeda pada
termasuk kedelai harus beradaptasi dengan ketinggian tempat yang berbeda. Tebal
mempertebal lapisan mesofil. mesofil daun kedelai varietas slamet
1,88 1,92 1,92 1,92 1,92 1,86 1,87 1,88 1,89 1,9 1,91 1,92 50 100 150 200 250 ketinggian tempat(m)
Tebal Kutikula Bawah
(µm)
Tebal Kutikula Bawah
81,80 89,60 93,20 94,00 112,40 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 50 100 150 200 250 ketinggian tempat (m)
Tebal Mesofil (µm)
Tebal MesofilGambar 1. Rerata tebal kutikula atas kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat berbeda. Figure 1. The average of upper cuticule thickness on soybean var. Slamet at different altitude
Gambar 2. Rerata tebal kutikula bawah kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat berbeda Figure 2. The average of lower cuticule thickness on soybean var. Slamet at different altitude
Gambar 3. Rerata tebal mesofil kedelai varietas Slamet pada ktinggian tempat berbeda. Figure 3. The average of mesophyll thickness on Soybean var. Slamet at different altitude
menyebabkan turunnya suhu sekitar 5,5 – akuades dan entellan. Alat-alat yang
o
digunakan pada penelitian ini adalah 6,0 C untuk setiap kenaikan tinggi 1000 m
altimeter, lux meter, mikroskop binokuler, dpl. Ini akan berkaitan dengan proses
kamera digital, gelas ukur, gelas Beaker, metabolisme tanaman kedelai akibat
gelas Erlenmeyer, rotary microtom, pengaruh radiasi matahari dan suhu pada
penggaris, mikrometer obyektif dan tingkat seimbang sehingga mempengaruhi
mikrometer okuler, square micrometer dan proses fotosintesis dan fotorespirasi.
kertas label. Rancangan percobaan yang Keadaan tersebut akan menyebabkan
digunakan adalah Rancangan Acak meningkatnya ukuran biji dan jumlah polong
Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan per tanaman pada daerah dataran tinggi.
adalah factor ketinggian tempat, yaitu : 50, Akan tetapi, hal tersebut juga menyebabkan
100, 150, 200, dan 250 m dpl, dan diulang lambatnya umur berbunga dan proses
sebanyak 5 kali. Pembuatan irisan melintang pematangan biji (Karamoy, 2009 ).
dilakukan dengan metode parafin menurut Menurut Ismunadji (2004), tanaman
Sass (1951). kedelai dapat tumbuh pada berbagai macam
iklim dan keadaan tanah, akan tetapi harus
sesuai dengan varietasnya. Varietas-
Hasil dan Pembahasan
varietas kedelai yang sesuai untuk lahan1. Tebal Kutikula Atas (µm)
basah adalah : Wilis, Lokon, Kerinci,
M e r b a b u , Ti d a r, K r a k a ta u , D i e n g , Pada ketinggian tempat yang berbeda Jayawijaya, Pangrango dan Lumajang tebal kutikula epidermis atas kedelai varietas Bewok. Varietas-varietas kedelai yang slamet rata-rata berkisar dari 1,96 – 2,00 µm sesuai untuk lahan kering adalah: Raung, (Gambar 1). Hasil analisis ragam tebal Dempo, Malabar, Slamet, Lampobatang dan kutikula atas tidak berbeda nyata. Hal ini Krakatau (Adisarwanto dan Wudianto, 2002) disebabkan karena tanaman kedelai
memberikan respon yang sama pada
Metode analisis ketinggian tempat yang berbeda. Tebal
kutikula akan berbeda pada daerah yang Bahan-bahan yang digunakan dalam
ekstrim, misalnya perbedaan kandungan air penelitian ini adalah: kedelai varietas Slamet,
yang rendah antara gurun pasir dengan ethanol PA, xilol, alkohol 96 %, parafin, asam
daerah rawa (Dickison, 2000). asetat glasial, formalin, gliserin, safranin,
Tebal Kutikula Bawah (µm) kedelai memberikan respon yang sama
pada ketinggian tempat yang berbeda. Pada ketinggian tempat yang berbeda
Ketebalan kutikula akan berbeda pada tebal kutikula epidermis bawah kedelai
daerah yang ekstrim, misalnya perbedaan varietas slamet rata-rata berkisar antara
kandungan air yang rendah antara gurun 1,88 – 1,92 µm (Gambar 2). Hasil analisis
pasir dengan daerah rawa (Dickison, 2000). ragam tebal kutikula bawah tidak berbeda
nyata. Hal ini disebabkan karena tanaman
2,00 1,96 2,00 2,00 1,96 1,94 1,95 1,96 1,97 1,98 1,99 2,00 50 100 150 200 250 ketinggian tempat(m)
Tebal Kutikula Atas (µm)
Tebal Kutikula Atas
Tebal Mesofil (µm) berbeda pada ketinggian tempat yang
berbeda, dimana makin tinggi ketinggian Pada ketinggian tempat yang berbeda
tempat maka mesofil akan semakin tebal. tebal mesofil daun kedelai varietas slamet
Ketinggian tempat diatas permukaan laut rata-rata berkisar antara 81,80–112,40 µm
akan menyebabkan turunnya suhu 5,5 – 6,0 (Gambar 3). Hasil analisis ragam o
C pada setiap kenaikan seribu meter terhadaptebal mesofil daun menunjukkan
(Karamoy, 2009). Semakin tinggi suatu hasil yang berbeda sangat nyata. Hal ini
tempat maka lapisan udara akan semakin disebabkan karena tanaman kedelai
tipis, sehingga beberapa jenis tumbuhan memberikan respon yang berbeda pada
termasuk kedelai harus beradaptasi dengan ketinggian tempat yang berbeda. Tebal
mempertebal lapisan mesofil. mesofil daun kedelai varietas slamet
1,88 1,92 1,92 1,92 1,92 1,86 1,87 1,88 1,89 1,9 1,91 1,92 50 100 150 200 250 ketinggian tempat(m)
Tebal Kutikula Bawah
(µm)
Tebal Kutikula Bawah
81,80 89,60 93,20 94,00 112,40 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 50 100 150 200 250 ketinggian tempat (m)
Tebal Mesofil (µm)
Tebal MesofilGambar 1. Rerata tebal kutikula atas kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat berbeda. Figure 1. The average of upper cuticule thickness on soybean var. Slamet at different altitude
Gambar 2. Rerata tebal kutikula bawah kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat berbeda Figure 2. The average of lower cuticule thickness on soybean var. Slamet at different altitude
Gambar 3. Rerata tebal mesofil kedelai varietas Slamet pada ktinggian tempat berbeda. Figure 3. The average of mesophyll thickness on Soybean var. Slamet at different altitude
1
3 2
Panjang Stomata (µm) respon yang sama pada ketinggian tempat
yang berbeda. Panjang stomata akan Pada ketinggian tempat yang berbeda
berbeda pada daerah yang tergolong sangat panjang stomata kedelai varietas slamet
ekstrim, misalnya kandungan air yang rata-rata berkisar antara 16,40 – 17,20 µm
rendah antara gurun pasir dengan daerah (Gambar 5). Analisis ragam terhadap
rawa. Pada daerah gurun pasir stomata panjang stomata tidak menunjukkan hasil
memiliki ukuran yang kecil (Dickison, 2000). yang berbeda nyata. Hal ini disebabkan
karena tanaman kedelai memberikan
16,4 16,4 16,4 17,2 17,2 16 16,2 16,4 16,6 16,8 17 17,2 50 100 150 200 250 ketinggian tempat(m)
Panjang Stomata (µm)
Panjang StomataLebar Stomata (µm) sama pada ketinggian tempat yang berbeda.
Panjang stomata akan berbeda pada daerah Pada ketinggian tempat yang berbeda
yang tergolong sangat ekstrim, pada lebar stomata kedelai varietas slamet
rata-kandungan air yang rendah antara gurun rata berkisar antara 11,20–12,00 µm
pasir dengan daerah rawa. Pada daerah (Gambar 6). Analisis ragam terhadap lebar
gurun pasir stomata memiliki ukuran yang stomata menunjukkan hasil yang tidak
kecil (Dickison, 2000). berbeda nyata. Hal ini disebabkan karena
tanaman kedelai memberikan respon yang
11,6 12 11,2 12 12 10,8 11 11,2 11,4 11,6 11,8 12 50 100 150 200 250 ketinggian tempat (m)
Lebar Stomata (µm)
Lebar Stomata2 karena tanaman kedelai memberikan
Kerapatan Stomata per mm luas daun
respon yang sama pada ketinggian tempat
Pada ketinggian tempat yang berbeda 2
yang berbeda. Kerapatan stomata per mm kerapatan stoma kedelai varietas slamet
akan berbeda pada daerah yang tergolong
2
rata-rata berkisar antara 14,80 – 15,60 mm sangat ekstrim, misalnya perbedaan (Gambar 7). Analisis ragam terhadap kandungan air antara gurun pasir dengan kerapatan stomata menunjukkan hasil yang
daerah rawa. Pada daerah gurun pasir tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan kerapatan stoma rendah (Dickison, 2000).
15,20 15,60 15,20 14,80 15,20 14,40 14,60 14,80 15,00 15,20 15,40 15,60 50 100 150 200 250 ketinggian tempat (m)
Kerapatan Stomata per mm
2luas daun
Kerapatan Stomata
2 disebabkan karena tanaman kedelai
Kerapatan trikomata per mm luas daun
memberikan respon yang sama pada Pada ketinggian tempat yang berbeda ketinggian tempat yang berbeda. Kerapatan kerapatan trikomata kedelai varietas slamet 2
trikomata per mm luas daun akan berbeda
2
rata-rata berkisar antara 1,20–1,60 per mm
pada daerah yang terkena panas matahari luas daun (Gambar 8). Analisis ragam langsung.
terhadap kerapatan trikomata menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata. Hal ini Gambar 4. Penampang melintang daun kedelai varietas Slamet dengan perbesaran 100 X. 1.
Epidermis atas, 2. Mesofil, 3. Epidermis bawah.
Figure 4. Cross section of leaf of soybean var. Slamet at 100 x magnification: 1) upper epidermis, 2) mesophyl, 3) lower epidermis
Gambar 5. Rerata panjang stomata kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat yang berbeda. Figure 5. The average of stomata length on soybean var. Slamet at different altitude
Gambar 6. Rerata lebar stomata kedelai kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat berbeda. Figure 6. The average of stomata width on soybean var Slamet at different altitude
Gambar 7. Rerata kerapatan stomata kedelai varietas Slamet per mm2 luas daun pada ketinggian tempat yang berbeda.
Figure 7. The average of stomata abundance on soybean var. Slamet per mm2 leaf areas at different altitude
1
3 2
Panjang Stomata (µm) respon yang sama pada ketinggian tempat
yang berbeda. Panjang stomata akan Pada ketinggian tempat yang berbeda
berbeda pada daerah yang tergolong sangat panjang stomata kedelai varietas slamet
ekstrim, misalnya kandungan air yang rata-rata berkisar antara 16,40 – 17,20 µm
rendah antara gurun pasir dengan daerah (Gambar 5). Analisis ragam terhadap
rawa. Pada daerah gurun pasir stomata panjang stomata tidak menunjukkan hasil
memiliki ukuran yang kecil (Dickison, 2000). yang berbeda nyata. Hal ini disebabkan
karena tanaman kedelai memberikan
16,4 16,4 16,4 17,2 17,2 16 16,2 16,4 16,6 16,8 17 17,2 50 100 150 200 250 ketinggian tempat(m)
Panjang Stomata (µm)
Panjang StomataLebar Stomata (µm) sama pada ketinggian tempat yang berbeda.
Panjang stomata akan berbeda pada daerah Pada ketinggian tempat yang berbeda
yang tergolong sangat ekstrim, pada lebar stomata kedelai varietas slamet
rata-kandungan air yang rendah antara gurun rata berkisar antara 11,20–12,00 µm
pasir dengan daerah rawa. Pada daerah (Gambar 6). Analisis ragam terhadap lebar
gurun pasir stomata memiliki ukuran yang stomata menunjukkan hasil yang tidak
kecil (Dickison, 2000). berbeda nyata. Hal ini disebabkan karena
tanaman kedelai memberikan respon yang
11,6 12 11,2 12 12 10,8 11 11,2 11,4 11,6 11,8 12 50 100 150 200 250 ketinggian tempat (m)
Lebar Stomata (µm)
Lebar Stomata2 karena tanaman kedelai memberikan
Kerapatan Stomata per mm luas daun
respon yang sama pada ketinggian tempat
Pada ketinggian tempat yang berbeda 2
yang berbeda. Kerapatan stomata per mm kerapatan stoma kedelai varietas slamet
akan berbeda pada daerah yang tergolong
2
rata-rata berkisar antara 14,80 – 15,60 mm sangat ekstrim, misalnya perbedaan (Gambar 7). Analisis ragam terhadap kandungan air antara gurun pasir dengan kerapatan stomata menunjukkan hasil yang
daerah rawa. Pada daerah gurun pasir tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan kerapatan stoma rendah (Dickison, 2000).
15,20 15,60 15,20 14,80 15,20 14,40 14,60 14,80 15,00 15,20 15,40 15,60 50 100 150 200 250 ketinggian tempat (m)
Kerapatan Stomata per mm
2luas daun
Kerapatan Stomata
2 disebabkan karena tanaman kedelai
Kerapatan trikomata per mm luas daun
memberikan respon yang sama pada Pada ketinggian tempat yang berbeda ketinggian tempat yang berbeda. Kerapatan kerapatan trikomata kedelai varietas slamet 2
trikomata per mm luas daun akan berbeda
2
rata-rata berkisar antara 1,20–1,60 per mm
pada daerah yang terkena panas matahari luas daun (Gambar 8). Analisis ragam langsung.
terhadap kerapatan trikomata menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata. Hal ini Gambar 4. Penampang melintang daun kedelai varietas Slamet dengan perbesaran 100 X. 1.
Epidermis atas, 2. Mesofil, 3. Epidermis bawah.
Figure 4. Cross section of leaf of soybean var. Slamet at 100 x magnification: 1) upper epidermis, 2) mesophyl, 3) lower epidermis
Gambar 5. Rerata panjang stomata kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat yang berbeda. Figure 5. The average of stomata length on soybean var. Slamet at different altitude
Gambar 6. Rerata lebar stomata kedelai kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat berbeda. Figure 6. The average of stomata width on soybean var Slamet at different altitude
Gambar 7. Rerata kerapatan stomata kedelai varietas Slamet per mm2 luas daun pada ketinggian tempat yang berbeda.
Figure 7. The average of stomata abundance on soybean var. Slamet per mm2 leaf areas at different altitude
1,40 1,40 1,60 1,20 1,20 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 50 100 150 200 250 ketinggian tempat(m)
Kerapatan trikomata per mm
2luas
daun
Kerapatan Trikoma
2
Gambar 8. Rerata kerapatan trikomata per mm luas daun kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat berbeda.
2
Figure 8. The average of trichomes abundance per mm leaf area on soybean var. Slamet at different altitude
2 1
Simpulan
Ucapan terima kasih
K e t i n g g i a n t e m p a t s a n g a t Kami ucapkan terima kasih kepada berpengaruh terhadap adaptasi anatomis LPPM Unsoed yang telah mendanai mesofil daun tanaman kedelai var. Slamet. penelitian ini hingga selesai.
Akan tetapi, tidak mempengaruhi tebal
kutikula, jumlah dan ukuran stomata serta Daftar Pustaka
2
jumlah trikomata per mm persegi luas daun. Adisarwanto, T. dan R. Wudianto. 2002. Ketinggian 250 m dpl sangat berpengaruh Meningkatkan Hasil Panen Kedelai Di t e r h a d a p a d a p ta s i a n a t o m i s y a i t u Lahan Sawah , Kering, dan Pasang menyebabkan tebal mesofil daun menjadi Surut. PT Penebar
sangat besar yaitu 112,40µm
Dickison, W.C. 2000. Integrative Plant anatomy. Harcout Academic Press.
Saran
New York. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Hasanuddin, A. J. R. Hidajat dan S. dengan perlakuan ketinggian tempat diatas
Patohardjono. 2005. Kebijakan 250 m dpl untuk melihat pengaruh adaptasi
Program Penelitian Kacang-kacangan anatomi dari kedelai varietas Slamet.
Potensial. Monograf No. 2. 2005. Puslitbangtan Bogor. Halaman 64- 77.
Ismunadji, M. 2004. Akumulasi, Komposisi Nasional Sumberdaya Pedesaan dan dan Penyebaran Zat Hara pada K e a r i f a n L o k a l B e r k e l a n j u t a n . Ta n a m a n K e d e l a i . P a n i t i a Purwokerto, 23- 24 Nopember 2011. Penyelenggara Latihan Kacang- Halaman : 312- 321.
kacangan. Lembaga Pusat Penelitian
Sass, J.E. 1951. Botanical Microtechnique. Pertanian. Bogor.
Third Ed. Iowa : The State College Karamoy, L. T. 2009. Hubungan Iklim dengan Press.
Pertumbuhan Kedelai (Glycine max L
Suprapto, H.S. 2004. Bertanam Kedelai. Merril). Soil Environment Vol 7, No. 1,
Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. April 2009.
Wastari, A.W. 2009. Sunarto dan Samiyarsih, S. dan Juwarno. 2011. swasembada Kedelai. URL: http://
Pengaruh Pupuk Cair Bionutrient bukantokohindonesia.blogspot.com/2 Terhadap Karakter Anatomi daun dan 009/06/sunarto-dan-swasembada-Produktivitas Tanaman Kedelai kedelai.html. 21 Nopember 2011. Varietas Slamet. Prosiding Seminar
Gambar 9. Penampang membujur daun kedelai varietas Slamet perbesaran 400 X: 1) Somata, 2) Trikomata
Figure 9. Longitudinal section of leaves of soybean var. Slamet, magnification 400 x. 1) stomata, 2) Trichomes
1,40 1,40 1,60 1,20 1,20 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 50 100 150 200 250 ketinggian tempat(m)
Kerapatan trikomata per mm
2luas
daun
Kerapatan Trikoma
2
Gambar 8. Rerata kerapatan trikomata per mm luas daun kedelai varietas Slamet pada ketinggian tempat berbeda.
2
Figure 8. The average of trichomes abundance per mm leaf area on soybean var. Slamet at different altitude
2 1
Simpulan
Ucapan terima kasih
K e t i n g g i a n t e m p a t s a n g a t Kami ucapkan terima kasih kepada berpengaruh terhadap adaptasi anatomis LPPM Unsoed yang telah mendanai mesofil daun tanaman kedelai var. Slamet. penelitian ini hingga selesai.
Akan tetapi, tidak mempengaruhi tebal
kutikula, jumlah dan ukuran stomata serta Daftar Pustaka
2
jumlah trikomata per mm persegi luas daun. Adisarwanto, T. dan R. Wudianto. 2002. Ketinggian 250 m dpl sangat berpengaruh Meningkatkan Hasil Panen Kedelai Di t e r h a d a p a d a p ta s i a n a t o m i s y a i t u Lahan Sawah , Kering, dan Pasang menyebabkan tebal mesofil daun menjadi Surut. PT Penebar
sangat besar yaitu 112,40µm
Dickison, W.C. 2000. Integrative Plant anatomy. Harcout Academic Press.
Saran
New York. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Hasanuddin, A. J. R. Hidajat dan S. dengan perlakuan ketinggian tempat diatas
Patohardjono. 2005. Kebijakan 250 m dpl untuk melihat pengaruh adaptasi
Program Penelitian Kacang-kacangan anatomi dari kedelai varietas Slamet.
Potensial. Monograf No. 2. 2005. Puslitbangtan Bogor. Halaman 64- 77.
Ismunadji, M. 2004. Akumulasi, Komposisi Nasional Sumberdaya Pedesaan dan dan Penyebaran Zat Hara pada K e a r i f a n L o k a l B e r k e l a n j u t a n . Ta n a m a n K e d e l a i . P a n i t i a Purwokerto, 23- 24 Nopember 2011. Penyelenggara Latihan Kacang- Halaman : 312- 321.
kacangan. Lembaga Pusat Penelitian
Sass, J.E. 1951. Botanical Microtechnique. Pertanian. Bogor.
Third Ed. Iowa : The State College Karamoy, L. T. 2009. Hubungan Iklim dengan Press.
Pertumbuhan Kedelai (Glycine max L
Suprapto, H.S. 2004. Bertanam Kedelai. Merril). Soil Environment Vol 7, No. 1,
Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. April 2009.
Wastari, A.W. 2009. Sunarto dan Samiyarsih, S. dan Juwarno. 2011. swasembada Kedelai. URL: http://
Pengaruh Pupuk Cair Bionutrient bukantokohindonesia.blogspot.com/2 Terhadap Karakter Anatomi daun dan 009/06/sunarto-dan-swasembada-Produktivitas Tanaman Kedelai kedelai.html. 21 Nopember 2011. Varietas Slamet. Prosiding Seminar
Gambar 9. Penampang membujur daun kedelai varietas Slamet perbesaran 400 X: 1) Somata, 2) Trikomata
Figure 9. Longitudinal section of leaves of soybean var. Slamet, magnification 400 x. 1) stomata, 2) Trichomes