• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PROYEK"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

II. 1. TINJAUAN UMUM

II.1.1. Tinjauan Terhadap Kota Tarutung a. Sejarah Perkembangan Kota Tarutung

Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk kedalam Keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Pada saat itu, Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi 4 (empat) Afdeling (Kabupaten), salah satu diantaranya adalah Afdeling Batak Landen dengan ibukotanya Tarutung, dan 5 (lima) Onder Afdeling (wilayah) yang meliputi : Onder Afdeling Silindung, Toba, Samosir, Dairi dan Barus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, sejarah perkembangan pemerintahan Republik Indonesia di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit Nomor : 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tgl. 5 Oktober 1945 yang memuat Pembentukan Daerah Tapanuli dengan pengangkatan staf pemerintahannya, juga pengangkatan Kepala-kepala Luhak dalam Daerah Tapanuli. Afdeling Tanah Batak diubah menjadi LUHAK TANAH BATAK, dan sebagai Kepala Luhak diangkat Bpk. Cornelius Sihombing (alm). Dalam catatan sejarah Tapanuli Utara, beliaulah dianggap sebagai Bupati pertama Tapanuli Utara

Sesuai dengan UU Drt. No. 7 Thn 1956, di Daerah Propinsi dibentuk daerah otonom kabupaten. Salah satu kabupaten yang dibentuk dalam UU Drt. tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara

Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di daerah ini, maka pada tahun 1964 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Dairi. Pemekaran Kabupaten Dairi dari Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Dairi. Pada tahun 1998 untuk kedua kalinya Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir, sesuai dengan UU No. 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal

(2)

Kemudian pada tahun 2003, Kabupaten Tapanuli Utara untuk yang ketiga kalinya dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UU No. 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara. Pemekaran wilayah kabupaten ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan serta untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini

Sebagaimana uraian singkat sejarah perkembangan Pemerintahan Republik Indonesia di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit No. 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tgl. 5 Oktober 1945 yang memuat Pembentukan Daerah Tapanuli dan pengangkatan Kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli, maka tanggal 5 Oktober ditetapkan menjadi Hari jadi Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara No. 5 Tahun 2003.

(3)

b. Letak dan Kondisi Geografis

Gambar menunjukkan Posisi Kabupaten Tapanuli Utara terhadap kabupaten lainnya di Sumatera utara.

Gambar menunjukkan posisi provinsi sumatera utara terhadap provinsi lainnya

Gbr II.1 Peta Sumatera

(4)

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Sumatera Utara dengan luas 3.793,71 Belum Termasuk Luas Danau Toba : 6,60 Km2/ , terletak pada posisi 10 20’ - 20 41’ Lintang Utara dan 98005’–99016’ Bujur Timur dengan ketinggian bervariasi.

Gambar menunjukkan posisi kota Tarutung terhadap kecamatan lainnya.

Tarutung berbatasan dengan - Utara : sipoholon - Selatan : adian koting - Barat : siatas barita - Timur : sipoholon

Gbr II.3 Peta Tapanuli Utara

(5)

c. Penduduk dan Tenaga kerja  Demografis Desa/Kelurahan Luas (Km2) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) Jumlah Penduduk Akhir Tahun(Jiwa) Jiwa) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) 1 2 3 4 5 001 Siandor-andor 002 Hutapea Banuarea 003 Parbubu Pea 004 Parbubu II 005 Parbubu Dolok 006 Hutatoruan VIII 007 Parbubu I 008 Hutatoruan I 009 Sosunggulon 010 Parbaju Toruan 011 Hapoltahan 012 Hutatoruan IV 013 Aek Sian Simun 014 Hutatoruan V 015 Hutatoruan VI 016 Hutatoruan XI 017 Hutatoruan IX 018 Hutatoruan X 019 Hutatoruan VII 020 Partali Toruan 021 Parbaju Tonga 022 Simamora

023 Hutagalung Siwalu ompu 024 Siraja Oloan 025 Hutauruk 026 Parbaju Julu 027 Partali Julu 028 Sitampurung 029 Jambur Nauli 030 Sihujur 031 Hutatoruan III 8.50 8,25 1,25 4,5 7,94 3,5 4,75 2,00 2,62 4,55 1,44 0,87 4,56 1,5 3,25 0,2 0,85 1,04 2,00 0,62 3,5 3,4 3,2 3,75 2,19 3,5 2,00 7,75 8,76 5,00 0,44 574 1.004 525 728 1.131 399 1.049 1.763 943 1.242 929 870 1.234 772 633 1.531 1.215 4.740 4.970 2.397 1.021 2.019 1.189 1.205 493 984 995 812 1.011 438 313 576 1.009 528 731 1.135 401 1.053 1.771 946 1.247 932 874 1.239 775 635 1.537 1.221 4.759 4.990 2.406 1.026 2.027 1.194 1.210 495 988 999 816 1.016 439 314 67,76 122,30 422,40 162,44 142,95 114,57 221,68 885,50 361,07 274,07 647,22 1.004,60 247,80 516,67 195,38 7.685,00 1.436,47 4.575,96 2.495,00 3.880,65 293,14 596,18 373,13 322,67 226,03 282,29 499,50 93,15 131,10 87,80 71,36 JUMLAH 2008 107,68 39.129 39.289 350,54 JUMLAH 2007 107,68 38.566 38.727 345,53

Tabel II.1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/KelurahanTahun 2008 Sumber BPS Tapanuli Utara

(6)

d. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Secara umum Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tapanuli Utara (2001 – 2011) terdiri atas Kawasan Lindung, Kawasan Budidaya dan Kawasan Prioritas.

Kawasan Lindung

Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup, yang terdiri dari :

- Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, yaitu berupa kawasan hutan lindung yang terdapat di semua kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara. - Kawasan perlindungan setempat, berupa sempadan sungai di sepanjang aliran

sungai,kawasan sekitar danau/waduk yang terdapat di 13 kecamatan. - Kawasan suaka alam dan cagar budaya

- Kawasan rawan bencana alam  Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya di Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari:

1. Kawasan Hutan Produksi Terbatas

Terdapat di Kecamatan Parmonangan, Adiankoting, Pangaribuan, Garoga dan Sipahutar. 2. Kawasan Pertanian termasuk:

Kawasan Tanaman Pangan lahan basah dan lahan kering yang terdapat di seluruh kecamatan.

Kawasan Tanaman Tahunan yang terdapat di seluruh kecamatan namun potensi terbesar terdapat di Kecamatan Garoga, Pangaribuan dan Parlilitan.

Kawasan Peternakan pengembangannya terdapat di Kecamatan Tarutung, Siatas Barita, Siborongborong, Parmonangan, Sipahutar dan Pangaribuan.

Kawasan Perikanan, berupa tambak, kolam, perairan darat dan danau dengan wilayah pengembangan direncanakan di Kecamatan Muara dan Pahae Jae.

(7)

3. Kawasan Pertambangan

Khususnya bahan tambang galian golongan C terdapat di Kecamatan Tarutung, Pahae Julu, Pahae Jae, Parmonangan, Pangaribuan, Sipahutar dan Siborongborong.

4. Kawasan Pariwisata

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Pariwisata Sumatera Utara bahwa Tapanuli Utara merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) Utama Nasional. Salah satu pengembangan pariwisata di Kabupaten Tapanuli Utara adalah “Kawasan Wisata Danau Toba di Kecamatan Muara”. Selain itu juga akan diteruskan/dikembangkan beberapa objek wisata alam, budaya dan agama yang terdapat di Kecamatan Muara, Adiankoting, Sipoholon dan Tarutung.

5. Kawasan Perindustrian

Kawasan Industri Kecil, dikembangkan di semua kecamatan yang memiliki potensi industri kecil dan kerajinan.

Kawasan Industri Menengah dan Besar terdapat di Kecamatan Siborongborong. 6. Kawasan Permukiman

Terdiri dari permukiman perkotaan dan perdesaan. Kawasan permukiman perkotaan utama direncanakan pada Ibukota Kecamatan Tarutung, Siborongborong, Pahae Jae dan Muara.

7. Arahan Pengembangan Sarana/ Prasarana

Pengembangan prasarana irigasi dilaksanakan di seluruh kecamatan yang memiliki lahan potensi sawah.

Pengembangan prasarana kelistrikan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas terpasang. Pengembangan telekomunikasi

(8)

Kawasan Prioritas

1. Kawasan Pesisir Danau Toba

Kawasan Muara dengan pusat kegiatan kota Muara dengan potensi sektor pertanian dan pariwisata

2. Kawasan Siborongborong

Mencakup Kecamatan Siborongborong dengan potensi sektor pertanian, perkebunan dan perindustrian terutama pengembangan potensi agroindustri dan kerajinan tangan.

3. Kawasan Tarutung – Sipoholon

Mencakup Kecamatan Tarutung dan Sipoholon dengan pusat kegiatan adalah kota Tarutung dengan potensi sektor pertanian, perindustrian, pemerintahan dan kepariwisataan.

4. Kawasan Sipahutar – Pangaribuan

Sepanjang ibukota Kecamatan Pangaribuan – ibukota Kecamatan Sipahutar – ibukota Kecamatan Garoga dengan potensi sektor pertanian dan industri pengolahan.

5. Kawasan Pahae

Meliputi Kecamatan Pahae Julu dan Pahae Jae dengan potensi sektor pertanian dan pertambangan/energi panas bumi untuk dikembangkan.

Saat ini Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara masih dalam tahap revisi untuk penyempurnaannya kedepan

Berdasarkan uraian diatas maka kecamatan Tarutung merupakan pusat dari pemerintahan kabupaten Tapanuli Utara, termasuk kantor Bupati tapanuli Utara.

(9)

II.1.2 Pemilihan Lokasi a. Data Umum Proyek

1. Fungsi Bangunan : Kantor Bupati Tapanuli Utara 2. Tema : Arsitektur Neo-Vernakular 3. Status Proyek : Fiktif

4. Pemilik Proyek : Pemerintah Daerah Tapanuli Utara 5. Sumber Dana : Pemerintah Daerah Tapanuli Utara 6. Lokasi : Jl Mayjend Suprapto, Kec Tarutung 7. Luas Lahan : ± 1 Ha

8. KDB : 60%

9. KLB : ± 12 m (1-3 lantai)

Pengembangan pusat perkantoran di kota TARUTUNG perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

• Koefisien Dsar Bangunan (KDB) • Koefisien Lantai Bangunan ( KLB) • Garis Sempada Bangunan (GSB) • Batas Ketinggian Bangunan • Kebutuhan Parkir

• Faktor-faktor estetika dan kesesuaian lingkungan

Adapun Kriteria dalam pemilihan lokasi untuk proyek ini adalah

N0 Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap stuktur kota Berada di kawasan kota yang yang juga merupakan daerah kawasan perkantoran. Selain itu berada dekat dengan jalan besar sebagai penghubung transportasi.

2. Pencapaian Akses pencapaian harus terdapat angkutan umum dan pribadi dari setiap badan jalan dan pengaturan jalan masih dapat di kontrol

(10)

dengan baik .Namun kendaraan pribadi merupakan fokus utama

pencapaian,sehubungan dengan sasaran aktifitas dari berbagai kantor lainnya. 3. Area Pelayanan Daerah komersil dan ruang terbuka adalah

lingkungan sekitar yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang akan direncanakan.diharapkan dengan adanya lingkungan ini dapat memperkuat posisi kantor Bupati.

4. Ukuran Lahan Ukuran lahan harus mencukupi kebutuhan ruang secara fungsional besrta fasilitas-fasilitas yang di rencanakan (± 1 Ha)

5. Kemudahan Enterance Enterance menuju dan keluar tapak harus mudah diakses oleh para karyawan kantor.

6. Kontur Tapak Kontur tapak sebaiknya relatif datar untuk mudah diakses pencapaian dan pergerakan aktivitas yang berlangsung dalam kantor

7. Kebisingan Keadaan bebas dari kebisingan dan getaran yang berlebihan merupakan hal yang bersifat mutlak.Untuk itu perencanaan bangunan harus mempertimbangkan eksistensi bangunan di sekitarnya yang tidak akan mempengaruhi baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.

(11)

b. Analisa Pemilihan Lokasi

Berdasarkan tinjauan terhadap fungsi bangunan yang bersifat pemerintahan, maka sebaiknya kantor Bupati dibangun di sekitar pusat perkantoran yang area pelayanannnya mudah diakses dari berbagai wilayah di Tarutung.

1. Alternatif Lokasi

 Alternatif A, Jl Mayjend Suprapto, Kec Tarutung ( kantor Bupati lama )

Gbr.II.6 Peta Alternatif A

Gbr.II.7 Peta Alternatif B

Gbr.II.8 Peta Alternatif C Gbr.II.5 Peta Kec Tarutung

(12)

Potensi

• Luas lahan ±1 Ha.

• Berada pada jalan arteri primer. • Berada pada kecamatan Tarutung.

• Berdasarkan lokasi dengan fungsi pemerintahan, perumahan dan pariwisata. • Termasuk dalam wilayah pusat kota.

Batas-batas

- Sebelah Utara : Kantor Kepolisian Resot Tapanuli Utara - Sebelah Timur : Kantor Kodim Tapanuli Utara

- Sebelah Selatan : Rumah Warga, Kantor Polosi Militer - Sebelah Barat : Jl Mayjend Suprapto

 Alternatif B, Jl TD Pardede, Kec tarutung

Potensi

• Luas lahan ±1 Ha.

• Berada dekat jalan lintas sumatera (jalan Propinsi ) • Berada pada kecamatan Tarutung.

• Berdasarkan lokasi dengan fungsi pemerintahan, perumahan dan pariwisata. • Bisa dijangkau dari semua wilayah kota Tarutung.

• Lahan kosong (perasawahan ).

Batas-batas

- Sebelah Utara : Rumah warga - Sebelah Timur : Jl TD Pardede - Sebelah Selatan : Lahan Persawahan - Sebelah Barat : Lahan Persawahan

(13)

Potensi

• Luas lahan ±1 Ha.

• Dekat dengan kantor-kantor dinas lain. • Berada pada kecamatan Tarutung.

• Berdasarkan lokasi dengan fungsi pemerintahan, perumahan dan pariwisata. • Bisa dijangkau dari semua wilayah kota Tarutung.

• Berada di jalan Umum menuju empat wisata rohani ( Salib Kasih ). Batas-batas

- Sebelah Utara : Kantor lingkungan hidup - Sebelah Timur : Jl Raja Johannes Huatabarat - Sebelah Selatan : Lahan Kosong (Persawahan ) - Sebelah Barat : Lahan Kosong (Persawahan )

c. Penilaian Alternatif Lokasi

Potensi Lokasi Lokasi A

Jl Mayjend Suprapto, kec Tarutung

Lokasi B Jl TD Pardede, kec

Tarrutung

Lokasi A Jl Raja Johannes, Kec

Tarutung

Luas Lahan ± 1 Ha ± 1 Ha ± 1 Ha

Kontur tapak Berkontur Datar Datar

Kondisi jalan Lebar Jalan 5m.

Jalan tidak terlalu padat

Lebar jalan 3 m, pencapaian 2 arah. Kondisi jalan tidak

padat

Lebar Jalan 4m, jalan lumayan padat.

Pencapaian Berada di pusat kota, dekat

simp 4 Tarutung dan tidak terlalu padat, sehingga mudah

dalam pencapaian

Pencapaian tergolong mudah karena dekat dengan jalan umum (jl lintas provinsi).

Namun tidak semua angkutan umum meleatinya.

Berada di jalan arteri primer, Dekat dengan terminal.

Tata Guna Lahan Kawasan Perkantoran Kawasan permukiman Kawasan permukiman,

perkantoran dan pendidikan

(14)

Tabel II.3 Penilaian Alternatif Lokasi d. Penilaian Alternatif Lokasi Site

Adapun hal yang paling penting terhadap kriteria pemilihan likasi untuk Kantor Bupati Tpanuli Utara adalah:

 Suasan cukup tenang dan nyaman.  Berada di sekitar lingkungan perkantoran.

 Pencapaian oleh kendraan pribadi, angkutan umum, dan pejalan kaki.  Pencapaian langsung dari jalan utama.

Maka dari hasil uaraian diatas maka lokasi yang tepat untuk pembangunan Kantor Bupati Tapanuli Utara adalah alternatif A, berada di Jl Mayjend Suprapto. Selain berada di daerah perkantoran, Lokasi juga mudah diakses dari semua wilayah di Tarutung. Lokasi ini juga merupak lokasi kantor Bupati yang lama.

Selain itu dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 Pasal 5 tentang perubahan atas peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang pengadaan tanah bagi pelaksanaan untuk kepentingan umum, maka lokasi pembangunan kantor Bupati Tapanuli Utara akan dibangun di lokasi yang lama.

II.2. TINJAUAN KHUSUS

II.2.1 Gedung Perkantoran a. Terminologi Judul

Dalam mengartikan gedung perkantoran,akan diartikan perkata,yaitu:

Gedung adalah :

• Rumah besar berdinding batu

• Bangunan (rumah) untuk orang banyak,terang atau nyata sekali.

Kantor adalah Bangunan atau bagian dari bangunan yang di perlukan bagi maksud

pengaryran administrasi dan atau perdagangan.

• Balai,(gedung,rumah,ruang) tempat tulis menulis atau mengurus suatu pekerjaan (perusahaan dsb)

View Lingkungan Sekitar

Dekat dengan kantor polisi,kodim dan Pengadilan

Negeri Tarutung

Dekat dengan permukiman, persawahan dan juga dekat

dengan pasar.

Dekat kantor Diknas, Lingkungan Hidup, catatan Sipil

(15)

• Bangunan kantor sebagai bangunan tempat berlangsungnya kegiatan bisnis maupun pelayanan jasa tertentu,dan ruang-ruang yang di dalam nya terjadi transaksi bisnis atau pelayanan jasa tertentu dalam suatu bangunan.

Dapat dikatakan gedung merupakan suatu wadah untuk tempat manusia melakukan aktivitasnya,baik sosial budaya maupun aktivitas ekonomi,dimana ini menjadi suatu kebutuhan dasar manusia yang semakin berkembang dan semakin dibutuhkan.

Konsep kantor itu sendiri bukan mengenai manusia maupun benda fisik,namun lebih kepada pengaturan serta pergerakan manusia dan benda-benda di dalam nya pada jarak-jarak yang berkaitan g dengan peraturan dan kontrol.

Bupati : Seseorang yang menjadi pemimpin pemerintahan di satu daerah kabupaten. Dalam hal ini Bupati merupakan opemipin daerah kabupaten Tapanuli Utara.

b. Fungsi dan Peran Kantor

Tempat kerja adalah sebuah tempat interaksi sosial dari si pemakai,yang bertambah makna nya,karena struktur kerja yang formal (pengelolahan data,organisasi kerja dan seterusnya).

Secara fungsi kantor mempunyai potensi dalam kegiatan-kegiatan administrasif (kearsipan,penyetoran,percetakan,pencarian,perolehan bahan-bahan)dan kegiatan-kegiatan komunikasi (konfrensi,rapat) yang waktu kerjanya setiap minggu kira-kira 25%.Aktivitass kerja lembur dikurangi sekitar 50%.

c. Klasifikasi Kantor

a. Berdasarkan tujuan usaha dan lingkungan suasana kerja yaitu:

• Kantor administrasi pemerintah yang merupakan salah satu jenis kantor di bawah tanggung jawab pemerintahan.Sama hal nya dengan penggorganisasian dan pengaturan kantor dinas (stuktur biro,menejemen pelayanan,teknologi biro) maka kesesuaian ruang di dalam nya juga di perlukan.Penelitian terhadap ruang dalam waktu yang panjang menunjukkan bahwa tipologi gedung makin berkembang dan berubah.

• Kantor Administrasi Perusahaan • Kantor Administrasi Sosial

(16)

b. Berdasarkan Pemiliknya yaitu: • Milik pemerintah • Milik Swasta

c. Berdasarkan pengguna /pemakai bangunan kantor yaitu • Kantor untuk sekelompok badan usaha

• Kantor untuk satu badan usaha

d. Berdasarkan sifat dari bangunan kantor yaitu: • Kantor yang bersifat komersil

• Kantor yang bersifat non komersil e. Berdasarkan Hirarki yaitu:

• Kantor Induk • Kantor Cabang

• Kantor Ranting (perwakilan)

Dari klarifikasi di atas maka kantor bupati ini merupakan

• Kantor Administrasi pemerintah berdasarkan tujuan usaha dan lingkungan suasana kerja.

• abaerdasarkan pemiliknya merupakan jenis kantor pemerintah

• Kantor untuk sekelompok badan berdasarkan pemakai /pengguna bangunan kantor.

• Kantor yang bersifat non-komersil ditinjau berdasarkan sifat dari bangunan kantor.

• Kantor induk berdasarkan hirarki.

Besar bersumber pada kenaikan secara ilmiah dan beban alamiah untuk lapangan pekerjaan itu (ruangan yang cukup,ruangan kerja pribadi yang tersusun,sirkulasi

udara,pencahayaan,perlindungan yang cukup terhadap gangguan-gangguan ).75% hari-hari kerja berlangsung di dalam ruang kerja yang sempit dan lebar.

Kontak kerja yang penting,termasuk juga perlengkapan yang digunakan bersama sangat berarti.Dari sanalah dorongan/bantuan sebuah kombinasi pemakaian dari ruang-ruang tersendiri dan ruangan-ruangan kelompok,tempat-tempat kerja pribadi dan tempat-tempat kerja bersama.

(17)

Pembagian ruang dalam kantor serta fungsinya.

No Nama Bagian Fungsi

1 Bagian Kantor • Kantor dengan ruangan –ruangan kecil untuk 1-3 karyawan denagn tempat kerja yang sesuai dengan kelulusan perguruan tinggi.

• Ruang kantor kelompok yang dapat menampung 20 orang dengan tempat kerja lulusan PT.

• Ruang besar yang dapat menampung hingga 200 orang pada suatu areal. • Ruang kantor kombinasi yang terdiri

dari ruang-ruang kecil dan ruang bersama yang efisien.

• Seluruh ruang multifungsional bagi karja individu dan kelompok.

2 Bagian Arsip • Penyimpanan

dokumen-dokumen,microfilm,computer,alat-alat untuk mengarsip,memproduksi,mencetak ulang,meralat pemasukan data,menerbitkan menghancurkan,menghasilkan

gambar,pengiriman dokumen melalui band berjalan atau alat mekanis.

3 Bagian Dokumentasi • Dokumentasi sentral dengan alat perekam percakapan,mesi foto copy,mesin pencetak,pencetak klise laboratorium foto

(18)

4 Ruang Surat-menyurat • Administrasi material(sedapat mungkin berada dekat dengan lantai dasar)

• Ruang-ruang direksi dengan kamar

gnti,ruang pameran,ruang konfrensi,ruang bicara,

6 Bagian Umum • Ruang penyimpanan/jas.dapur

kecil,WC,Ruang istirahat,Ruang senam. 7 Bagian Tambahan dan peluasan • Tempat kursus dengan tambahan dan

perluasan,tempat kursus dengan perangkat audio visual.

8 Areal Parkir • Jalan utama,tempat pengiriman barang,garasi yang dapat menampung banyak mobil.

9 Bagian Penghubung • Koridor,perluasan koridor,tanaga,lift.

10 Bagian pemeliharaan • Teknisi,pengaturan

suhu,ventilasi,pemanasan.pemgatutan energy,serta operator

,telekomunikasi,pembersuhan dan pembagian perawatan.

Tabel II.4 Pembagian ruang dalam kantor serta fungsinya. sumber : Data Arsitek edisi 33,Jilid I

(19)

d. Tata Ruang Perkantoran System

Sistem Amerika Serikat di pusat kota.Semua ruangan yang di manfaatkan cahaya siang atau cahaya buatan di kelompokkan di sekitar ruang inti lalu lintas vertical(lift,ruang tangga,cerobong ventilasi) atau ruang inti konstruksi bangunan yang kokoh yang terletak di luar.

Sistem USA : di luar kota. Ruangan kerja yang besar terletak diluar, kedap suara, pengudaraan dan pencahayaan berasal dari langit-langit dan ruangan-ruangan kerja sempit yang mengitari di sebelah luarnya diterangi cahaya siang.

Suatu program ruang direncanakan melalui 5 proses alternative, untuk memperoleh perhitungan kuantitatif luas area yang paling tepat sebagai landasan pelaksanaanya :

(1) Standar perkantoran dengan ruangan-ruangan sempit, dengan jalur modul 1,25 m terkecuali 3 ruangan poros,

(2) Perkantorna denan ruangan sempityang lebih menyenangkan, dengan lajur modul 1,50 m, bentang ruangan dapat bervariasi

(3) Perkantoran dengan ruangan-ruangan luas, kedalam bentang ruangan 20-30 m, luas hingga 1000 m² ,

(4) Ruangan berkelompok 15-20 yang para karyawannya saling bekrja sama, ruang kerja berjarak maksimum 7,50 m dari tampak luae,

(5) Kantor kombinasi, terkecuali ruangan-ruangan kecil dengan ukuran masing-masing kurang lebih 10 m², dilengkapi dengan suatu ruangan bersama dari kedalaman 6-8 m.

II.2.2 Tinjauan Terhadap Kantor Bupati

a. Kondisi Umum Kantor Bupati Tapanuli Utara Masa Kini

Dinamikapembangunan yang terus berkembang terutama sejak penerapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah berdasarkan undang-undang Nomor 22 tahun 1999

(20)

dan undang Nomor 32 Tahun 1999 yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerinyah Daerah memberi peluang yang lebih besar kepada daerah dalam merencanakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan karsteristik yang spesifik dengan potensi-potensi sumber daya yang tersedia. Adanya hubungan dalam bidang keuangan, pelayanan umum serta pemamfaatan suber daya alam dan sumber daya lainnya menyebabkan diperlukannya koordinasi dalam menentukan kebijakan program dan perencanaan pembangunan antara pemerintahan, dengan pemangku kepentingan (stakeholder).

Bupati sesuai dengan tupoksinya merupakan pimpinan tertinggi dalam pemerintahan di tingkat kabupaten, agar Bupati dapat menjalankan tupoksinya maka diperlukan fakto-faktor pendukung yang merupakan Kekuatan, Ancaman, Peluang dan Kelemahan Bupati baik faktor-faktor pendukung internal Bupati maupun faktor eksternal.

Faktor Internal adalah : a). Kekuatan

1. Adanya dukungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara bersama dengan DPRD Tapanuli Utara mengenai Perda No. 03 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Tapanuli Utara.

2. Tersedianya Sumber Daya Manusia dengan kualifikasi pendidikan lulusan S1 dan S2 dan rata-rata menguasai komputer.

3. Tersedianya Sarana dan Prasarana dalam menunjang perncanaan pembanguan.

b). Kelemahan

1. Masih rendahnya disiplin kerja dan tidak dipahaminya tupoksi oleh sebagian karyawan/staf.

2. Kurang optimalnya kondisi peralatan pendukung yang dimiliki.

3. Belum terbentuknya kelompok jabatan fungsional di Bidang Penelitian dan Pengembangan yang sangat dibutuhkan.

Faktor Eksternal adalah : c). Peluang

1. Adanya Undang-undang Nomor 32 Tahun2004 tentang pemerintah Daerah dan Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang membrikan peran yang lebih besar kepada daerah untuk mengurus urusan rumah tangga.

(21)

2. Karena belum tersedianya Data Base, maka salah satu peluang yang dimiliki adalah mebuat suatu kebijakan yang berguna bagi pembangunan daerah.

d). Tantangan

1. Banyaknya peraturan baru mengenai proses dan produk perencanaan dan penganggaran daerah.

2. Masyarakat yang semakin kritis terhadap proses dan hasil-hasil pembangunan dan anggapan bahwa perencanaan yang telah disusun belum matang.

3. Kekhawatiran penerimaan daerah baik penerimaan dari DAU dab PAD semakin menurun.

4. Dominasi pertimbangan politik dalam menentukan kebijakan perencanaan.

b. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara tentang Pembentukan Susunan Organisasi Pemerintah Daerah Tapanuli Utara, pelaksanaan Organisasi Pemerintah Daerah yang meliputi jenis, jumlah dan bentuknya adalah sebgai berikut :

1. Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Utara.

Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Utara dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan sebagai unsur Staf Pemerintah Daerah dan

bertanggungjawab kepada Bupati Tapanuli Utara.

Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai bawahan 3 (tiga) Asisten yaitu Asisten Tata Praja,Asisten Ekonomi dan Pembangunan,serta Assisten

Administrasi dan Umum.

Masing-masing Asisten membawahi beberapa bagian yaitu : a) Asisten Tata Praja

Membawahi 4(Empat) bagian yaitu: 1) Bagian Pemerinyah

2) Bagian Kesatuan Bangsa dan Linmas 3) Bagian Hubungan Masyarakat

(22)

4) Bagian Hukum dan Organisasi

5) Assisten Ekonomi dan Pembangunan.

b) Assiaten Ekonomi dan Pembangunan Membawahi 4 (empat) bagian yaitu :

1) Bagian Penyusunan Program 2) Bagian Perekonomian 3) Bahian Sosial Budaya

4) Bagian Pemuda dan Olah Raga c) Assiaten Administrasi dan Umum

Membawahi 4 ( empat) bagian yaitu : 1) Bagian Umum

2) Bagian Keuangan

3) Bagian Perlengkapan dan Perlengkapan

Setiap asisten memiliki 1 staf.Masing-masing badan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang masing-masing memiliki 2 asisten . Masing-masing Bagian membawahi 3 ( tiga) sub bagian sehingga jumlah seluruh sub bagian adalah 33 sub bagian. Masing-masing sub bagian di pimpin oleh seorang kepala sub bagian yang membawahi 4 staf.

Jadi jumlah seluruh pegawai di kantor Bupati ini adalah :

Bupati + Wakil Bupati +Sekretaris Daerah + Adjunan Bupati : 4 Orang Asisten I –II + Stafnya : 6 Orang

Kepala Bagian : 11 Orang

Asisten Kepala Bagian : 22 Orang

(23)

Staf : 132 Orang

Satpam : 8 Orang

Pegawai honor ( office boy/girl) : 22 Orang

Total : 238 Orang

2. Organisasi Lembaga Teknisi Daerah Kabupaten Tapanuli Utara

Dalam pelaksanaan Organisasi Lembaga Teknis daerah terdiri atas 4 ( empat) Badan yaitu :

1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2) Badan Pengawasan Daerah.

3) Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa. 4) Badan Pengawasan Daerah.

Badan sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah Masing-masing dipimpin oleh seoraang Kepala Badan yang bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah.

Masing-masing Badan membawahi 1 ( satu ) “ Bagian Tata Usaha “ dan 3 kepala Bidang dan masing-masing Kepala Bidang membawahi 2 kepala sub Bidang , sedangkan bagian Tata Usaha membawahi 2 sub bagaian . Masing-masing kabag dan kabid memiliki 2 asisten, masing-masing kasubbag dan kasubbid membawahi 4 staf .

Jadi jumlah pegawai keempat badan adalah :

Kepala Badan : 4 Orang

Kabag : 4 Orang

Kabid : 12 Orang

Asisten kabag + asisten kabid : 32 Orang

Kasubbag + Kasubbid : 32 Orang

Staf : 128 Orang

Satpam : 4 Orang

Pegawai honor ( Office boy/girl) : 20 Orang

Total : 236 Orang

(24)

Pegawai di kantor Bupati : 238 Orang Pegawai di 4 badan Daerah : 236 Orang Total : 474 Orang

• SK Bupati Tapanuli Utara no 07 tahun 2004

BAGAN STUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

BUPATI

SEKDA

WAKIL BUPATI

3 KANTOR 4 BADAN 10DINAS

ASISTEN TATA PRAJA

BAGIAN PEMERINTAHAN BAGIAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT

BGIAN HUKUM DAN ORGANISASI

ASIATEN EKONIOMI DAN PEMBANGUNAN BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM BAGIAN PEREKONOMIAN BAGIAN SOSIAL BUDAYA BAGIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

ASISTEN ADMINISTRASI DAN UMUM BAGIAN UMUM BAGIAN KEUANGAN BAGIAN PERLENGKAPAN DAN PERALATAN

(25)

• SK Bupati Tapanuli Utara no 07 tahun 2004

BAGAN STUKTUR ORGANISASI

BADAN PERANCANGAN PEMBANGUNAN DAERAH

KEPALA BAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN UMUM DAN KEUANGAN SUBBAGIAN PERANCANGAN DAN PELAPORAN BIDANG PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SUB BIDANG PERTANIAN INDUSTRI PERDAGANGAN DAN SDA LAUT SUB BIDANG KEUANGAN PENGEMBANGAN DUNIA USAHA

BIDANG PERENCANAAN SDM DAN SOSIAL BUDAYA

SUBBIDANG

KEPENDUDUKAN/TENAGA KERJA,PENDIDIKAN,MENTAL SPRITUAL DAN BUDAYA SUB BIDANG PEMERINTAHAN UMUM,KOMUNIKASI,HUKUM,KE SEJAHTERAAN SOSIAL,DAN PERANAN PEREMPUAN

BIDANG PERENCANAAN SARANAN DAN PRASARANA

SUB BIDANG TATA RUANG,PENGEMBANGAN WILAYAH DAN LINGKUNAGAN HIDUP SUB BIDANG PERHUBUNGAN,PENGAIR AN DAN SUMBERDAYA AIR

(26)

• SK Bupati Tapanuli Utara no 07 tahun 2004

BAGAN STUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAG UMUM DAN KEUANGAN

SUBBAG

PERENCANAAN DAN PELAPORAN

BIDANG PENGADAAN DAN MUTASI SUB BIDANG PENGADAAN KARIER SUB BIDANG MUTASI PEGAWAI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER SUB BIDANG JABATAN STUKTURAL SUB BIDANG PENSIUN BIDANG PENDIDIKAN LATIHAN

SUB BIDANG DIKLAT JABATAN

STRUKTURAL

SUB BIDANG DIKLAT JABATAN

(27)

• SK Bupati Tapanuli Utara no 07 tahun 2004

BAGAN STUKTUR ORGANISASI, BADAN PENGAWASAN DAERAH

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAG UMUM DAN KEUANGAN SUBBAG PERANCANGAN DAN PELAPORAN BIDANG PEMERINTAHAN SUB BIDANG APARATUR SUB BIDANG PEMERINTAHAN UMUM

BIDANG KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

SUB BIDANG PAJAK DAN RETRIBUSI SUB BIDANG KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN BIDANG PEREKONOMIAN DAN SOSIAL SUB BIDANG PEREKONOMIAN

(28)

• SK Bupati Tapanuli Utara no 07 tahun 2004

BAGAN STUKTUR ORGANISASI

BADAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA

KEPALA BAGIAN TATA USAHA SUBBAG UMUM DAN KEUANGAN SUBBAG PERENCANAAN DAN LAPORAN BIDANG KELEMBAGAAN DAN SOSIAL BUDAYA

SUB BIDANG KELEMBAGAAN MASYARAKAT DAN PAJAK SUB BIDANG PENGEMBANGAN SDM DAN SWADAYA GOTONG ROYONG DAN

MASYARAKAT

BIDANG EKONOMI

SUB BIDANG PEMBANGUNAN

SUB BIDANG USAHA EKONOMI KELUARGA DAN MASYARAKAT

BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

SUB BIDANG PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN SDA SUB BIDANG PEMASYARAKATAN DAN BANTUAN TTG

(29)

• SK Bupati Tapanuli Utara no 07 tahun 2004

II.2.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Semua persyaratan mengenai besaran maupun biaya bangunan untuk kantor pemerintah sebenarnya sudah diatur standarnya didalam keputusan Menteri Nomor :

33/KTS/M/2004 tentang pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara , seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.

STANDAR LUAS RUANG GEDUNG KANTOR A. RUANG KERJA

Tabel II.5 STANDAR LUAS RUANG GEDUNG KANTOR

sumber : situs Internet

B. RUANG KERJA

(30)

2) RUANG ARSIP = 0,4 M2/Orang 3) WC / URINOIR = 2 M2 /25 Orang 4) MUSHOLA = 1,8 M2 / Orang 5) RUANG SIRKULASI = 25 % total luas ruang

Tetapi dalam kasus ini banyak dilakukan penyesuaian terhadap basaran ruang , sesuai dengan standart data arsitek maupun standart yang terhadap pada buku Time Server tentang perkantoran ,sedangkan masalah kriteria ruang disesuaikan dengan hirarki stuktur organisasi pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara.

Menurut Data Arsitek ada beberapa jenis besaran meja rapat berikut besaran ruang yang dibutuhkan , hal ini disesuaikan dengan kebutuhan jumlah pemakai dari suatu ruangan , seperti yang terlihat pada beberapa gambar berikut .

sumber : Data Arsitektur jilid II

(31)

Berikut ini adalah contoh pola hubungan antar ruang di perkantoran yang dikutip dari buku Data Arsitek Jilid II

sumber : Data Arsitek Jilid II

Berikut ini adalah beberapa contoh pola peletakan perabot perkantorann yang dikutip dari Buku Data Arsitek Jilid II.

(32)

sumber : Data Arsitek Jilid II II.2.4 Studi Banding

Studi banding untuk kasus yang dipilih Kompleks Kantor Bupati Deli Serdang yang terletak di Kecamatan Lubuk Pakam .Kompleks Kantor Bupati Deli Serdang B ini memeiliki konsep peletakan massa bangunan yang cukup menarik , dimana pada kompleks ini terdapat beberapa fungsi bangunan seperti kantor DPRD ,Rumah dinas yang banyak memiliki kesamaan dengan kasus proyek kompleks Kantor Bupati yang sedang direncanakan . Kompleks kantor bupati Deli Serdang ini terletak ditepi jalan lintas Sumatera yang sangat rentan terhadap kepadatan kendaraan yang lalu lalang di depan kompleks .Untuk menghindari jalan ini ,di buat jalan baru ,tepat di depan site dengan lebar 7 meter sehingga kendaraan dapat masuk maupun keluar dari kompleks dengan nyaman ,tanpa harus berhadapan langsung dengan kendaraan yang lalu lalang di jalan lintas dengan kecepatan tinggi, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini .

(33)

Bangunan Kantor Bupati diletakkan agak jauh kedalam dari jalan yang berada didepan kantor tersebut .Hal ini bertujuan memberikan kesan megah pada bangunan dan sekaligus lapangan yang ada di depan bangunan dapat di gunakan sebagai lapangan upacara maupun acara-acara lain yang membutuhkan ruang yang luas , seperti yang terlihat pada rekaman gambar di bawah ini .

Pola ruang pada bangunan kantor Bupatinya diletakkan simetris untuk memberikan kesan formal yang memudahkan pengunjung untuk menemukan ruang yang akan ditujunya , dimana ruang-ruang dengan fungsi dan hirarki yang relatif sama diletakkan berdekatan dan saling berhadapan dengan koridor yang berada di antara ruang yang berhadapan , seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.

KORIDOR

Contoh berikutnya adalah KANTOR BUPATI BADUNG, kompleks kantor ini juga jauh dari keramaian dan memiliki ruang terbuka yang cukup luas, selain itu bentuk banguan pemerintah kabupaten Badung ini juga simetris.

UNIT KERJA UNIT KERJA UNIT KERJA UNIT KERJA UNIT KERJA UNIT KERJA

Gambar

Gambar menunjukkan Posisi  Kabupaten Tapanuli Utara  terhadap kabupaten lainnya di  Sumatera utara
Gambar menunjukkan posisi  kota Tarutung terhadap  kecamatan lainnya.
Tabel II.1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/KelurahanTahun 2008 Sumber  BPS Tapanuli Utara
Tabel II. 2.Kriteria Pemilihan Lokasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

1) Sistem pengisian KRS terkomputerisasi di PSMA Universitas Gunadarma secara keseluruhan sudah memperoleh kualifikasi interpretasi Baik dengan nilai interpretasi

tugas akhir yang berjudul KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM KELUARGA ETNIS JAWA-MAKASSAR (Studi Pada Keluarga Etnis Jawa-Makassar di Asrama Yon Zipur 10/2 Kostrad

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo tahun 2010 sampai dengan

Guru memberikan penjelasan materi Segitiga-segitiga yang sebangun berupa bahan ajar yang dibuat dengan power point dan video pembelajaran kepada peserta didik melalui google

Untuk menekan populasi hama maka perlu dilakukan teknik pengendalian, yaitu dengan sistem pola tanam tumpangsari dan hama yang perlu diwaspadai kehadirannya

Remote desktop dengan Virtual Network Computing (VNC) adalah sebuah software remote control, dimana dengan melalui software ini suatu komputer dapat melakukan

Masukkan alat-alat / bahan kedalam bak alat autoclave yang sebelumnya sudah dicuci bersih dengan sabun dan air mengalir, susun dengan rapi dan diberi rongga diantara

Pengaruh tingkat kebisingan lalu lintas terhadap kepadatan lalu lintas memiliki korelasi yang baik, dengan jumlah kendaraan yang melewati suatu ruas jalan dapat dilihat dari