• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA) Vol. 9 No. 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA) Vol. 9 No. 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

106 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif…

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, MOTIF BERPRESTASI DAN KEMANDIRIAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU PENGUSAHA

LAUNDRY DI KECAMATAN LUENG BATA KOTA BANDA ACEH

Laili Fatmi

(Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh)

Mahyuddin Muhammad Yamin

(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh)

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi secara silmuntan terhadap Perilaku Pengusaha Laundry Kecamatan Lueng Bata.Lokasi penelitian ini dilakukan pada Pengusaha laundry di Kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh. Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi terhadap Perilaku Pengusaha Laundry Kecamatan Lueng Bata. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 42 pengusaha laundry. Data penelitian dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda, uji F (simultan) dan uji t (parsial) dimaksud untuk mengetahui secara simultan dan secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).Hasil penelitian berdasarkan uji serempak menunjukan bahwa antara variabel pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi berpengaruh sangat nyata (high significant) terhadap perilaku pengusaha laundry Kecamatan Lueng Bata.Sedangkan secara parsial variabel Pengetahuan Kewirausahaan dan Motif Berprestasi berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pengusaha Laundry Kecamatan Lueng Bata dan variabel Kemandirian Pribadi tidak berpengaruh terhadap Perilaku Pengusaha Laundry Kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh.

Kata Kunci : Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Kemandirian Pribadi dan Perilaku Pengusaha

(2)

106 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif…

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kewirausahaan merupakan sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Sikap, jiwa dan kemampuan ini merupakan modal dasar yang ada pada diri manusia untuk melakukan proses produksi, kewirausahaan merupakan konsep, maka untuk menerapkan dalam kegiatan usaha harus diwujudkan dalam tindakan, bisa saja seseorang memiliki peluang usaha yang bagus tetapi tidak diwujudkan dalam perilaku, maka peluang itu tidak mempunyai nilai tambah dalam dunia bisnis riil. Jadi perilaku kewirausahaan harus ada dalam aktivitas bisnis.

Pengembangan sistem ekonomi yang memberi peluang bagi usaha-usaha kecil untuk berkiprah dalam perekonomian nasional akan mendorong tumbuhnya perekonomian berbasis wirausaha, yang selanjutnya akan mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru. Kemajuan teknologi yang

semakin cepat akan meningkatkan konsumsi informasi dan kebutuhan barang-barang elektronik ikut meningkat. Kesempatan ini dapat diambil pelaku-pelaku usaha lokal. Para wirausahawan ini biasanya memulai usahanya secara mandiri dengan modal sendiri atau modal bersama. Kemandirian ini merupakan modal awal terciptanya ekonomi perusahaan sehat. Usaha mereka umumnya berskala kecil, tetapi dapat menyerap tenaga kerja yang besar. Pemerataannya ke desa-desa ikut mendorong pemerataan kesempatan kerja. Usaha kecil juga dapat digunakan sebagai kunci pemacu ekspor serta peningkatan kesejahteraan rakyat.

Filosofi seorang wirausahawan harus mempunyai kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk menyelesaikan sesuatu masalah. Sehingga peluang untuk menyelesaikan masalah tersebut menjadi peluang usaha. Jadi sukses tidaknya usaha berasal dari diri sendiri dalam mengatur, memanfaatkan, dan

(3)

107 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… mengatasi masalah yang ada. Salah

satu contoh filosofi wirausahawan berdasarkan kreatifitas, inovasi dan tentu saja mandiri sebagaimana disebut di atas adalah usaha kecil Laundry. Usaha kecil laundry masuk dalam kategori usaha mikro. Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2013 tanggal 29 Januari 2013, yaitu usaha jasa milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil pendapatan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun.

Usaha laundry merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan jika dikelola secara profesional dengan manajemen yang baik. Dengan modal yang sedikit bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Banyak sekali ragam dan jenis layanan jasa daripada laundry itu sendiri. Seperti cuci komplit, cuci saja, setrika saja, cuci khusus dan lain sebagainya. Jenis usaha kecil di kota Banda Aceh yang terus berkembang

dan bertahan hingga saat ini adalah usaha jasa laundry. Jenis usaha layanan jasa ini banyak ditemukan di setiap sudut kota Banda Aceh dan di daerah pemukiman padat penduduk. Bisnis ini terus berkembang dari waktu ke waktu dan sebagian besarnya mampu memperoleh laba yang lebih dari cukup dan bahkan memperluas usahanya menjadi lebih besar lagi. Dengan kata lain, peluang dan potensi dari bisnis laundry sangat menjanjikan dalam segi keuntungan maupun pasar yang ada.

Bisnis laundry merupakan prospek yang tinggi bagi suatu daerah, khususnya kota Banda Aceh. Fakta membuktikan bahwa pada tahun 2010 ditargetkan perolehan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor UKM sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor UKM menjadi penyumbang pendapatan pajak yang paling besar. Kemandirian pribadi direfleksikan dalam bentuk kemampuan mengerjakan suatu pekerjaan yang baik dan benar sesuai dengan kapasitas yang ada dalam

(4)

108 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… dirinya. Kemampuan berusaha yang

dimaksudkan adalah perolehan kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang direfkleksikan dengan adanya nilai tambah dari keadaan sebelumnya. Faktor pengalaman dalam pekerjaan juga sangat berperan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, sebab pengalaman itu sendiri berfungsi sebagai seni, dalam menangani berbagai masalah yang timbul dalam rangka menjalankan suatu usaha.

Hal ini juga dilakukan dengan hasil survey awal pada tanggal dua November 2017 peneliti dilakukan dengan cara mendatangi beberapa tempat usaha laundry yang ada di Kecamatan Lueng Bata, untuk mewawancarai diantaranya adalah Puwan Laundry di Gampong Sukadamai, Rapi Laundry di Gampong Lamdom, dan Kaifa Laundry di Gampong Batoh. Peneliti juga berkesempatan melakukan wawancara singkat dengan beberapa pemilik laundry tersebut, yaitu hasil kesimpulannya awal pengusaha

tersebut mengatakan bahwa faktor pengetahuan dan pengalaman dalam memilih lokasi usaha merupakan salah satu yang akan menentukan kesuksesan usaha.

Selanjutnya,survey awal terhadap responden menjelaskan bahwa faktor utama keberhasilan dalam menjalankan usaha laundry ini adalah faktor kemandirian, karena usaha yang dilakukan biasanya dimulai dari nol, sehingga tidak ada investor atau pemodal yang berani bekerjasama, karena belum terlihat sama sekali hasil yang didapat dari usaha tersebut. Selain itu, faktor kemandirian pengusaha ini juga sangat berguna di saat-saat masa sulit, yaitu masa dimana orderan dan pesanan souvenir mengalami penurunan yang signifikan, sehingga para pengusaha yang memiliki tingkat kemandirian yang tinggi tetap bertahan tanpa terpengaruh dengan kelesuan ekonomi masyarakat. Sedangkan pengusaha lain mengatakan bahwa tanpa pengalaman yang memadai, usaha tidak akan berjalan sebagaimana yang

(5)

109 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… diharapkan, meskipun didukung

dengan modal yang kuat. Di samping itu dia juga mengatakan, hal yang paling penting dalam menjalankan usaha laundry ini adalah kreatifitas, karena dengan kreatifitas yang tinggi, akan selalu muncul ide-ide baru dalam berinovasi menciptakan produk yang khas dan diminati para konsumen.

Fenomena-fenomena di atas bukanlah hal yang asing bagi para pelaku usaha, khususnya dalam hal ini adalah pelaku usaha laundry. Karena para pengusaha-pengusaha tersebut sebelumnya juga telah mengetahui segala faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran usahanya, baik itu dari segi resiko dagang, maupun dari segi keuntungannya. Sehingga, berdasarkan pemikiran dan uraian di atas, hal ini menjadi semakin menarik untuk dikaji lebih lanjut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Pengusaha Laundry di

Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh.”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap perilaku pengusaha laundry di kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh?

2. Seberapa besar pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap perilaku pengusaha laundry di kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh?

3. Seberapa besar pengaruh motif berprestasi terhadap perilaku pengusaha laundry di kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh?

4. Seberapa besar pengaruh kemandirian pribadi terhadap perilaku pengusaha laundry di

(6)

110 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… kecamatan Lueng Bata kota

Banda Aceh?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh pengetahuan

kewirausahaan,motif

berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap perilaku pengusaha laundry di kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh.

2. Untuk menguji pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap perilaku pengusaha laundry di kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh

3. Untuk menguji pengaruh motif berprestasi terhadap perilaku pengusaha laundry di kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh

4. Untuk menguji pengaruh kemandirian pribadi terhadap perilaku pengusaha laundry di

kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh.

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Konsep Wirausaha

Menurut Sri Edi Swasono (dalam Suryana, 2012:16) wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelapor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha. Sedangkan menurut Prawirokusumo (dalam Suryana, 2012:16) wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha- usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

Wirausaha adalah pribadi unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan sifat yang pantas diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri dapat melahirkan suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan

(7)

111 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… kemanusiaan yang berlandaskan

kebenaran dan kebaikan (Suryana, 2012:50). Secara sederhana wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2011:16).

Menurut Geoffrey G. Meredith (Suryana, 2012:24) mengemukakan ciri- ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ciri- ciri dan Watak Kewirausahaan

Menurut pengertian di atas maka yang dimaksud dengan minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan individu melalui ide - ide yang dimiliki untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, dapat menerima tantangan, percaya diri, kreatif dan inovatif serta memp unyai kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan.

2.2. Pengetahuan Kewirausahaan Beberapa indikator pengetahuan kewirausahaan yang perlu dimiliki oelh seorang wirausaha menurut Suryana (2012:81) adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.

No Ciri-ciri Watak

1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme

2.

Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, keteku nan dan ketabahan, tekad kerja keras,

mempunyai dorongan kuat, energik dan insiatif.

3.

Pengambilan resiko dan suka tantangan

Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar.

4. Kepemimpinan

Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.

5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6. Berorientasi ke

(8)

116 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… 3. Pengetahuan tentang

kepribadian dan kemampuan diri. 4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Dengan demikian pengetahuan kewirausahaan adalah pengetahuan yang didapat dari proses pembelajaran kewirausahaan yang diperoleh siswa di sekolah maupun diluar sekolah mengenai bagaimana memanfaatkan peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan, bagaimana merintis usaha baru, menghasilkan tambah baru dan menghasilkan produk dan jasa baru sebagai modal untuk berwirausaha.

2.3. Motif Berprestasi

Motif yang mendorong tingkah laku seseorang dengan titik berat dengan tercapainya suatu prestasi tertentu. Kalau pada kedua motif terdahulu obyeknya orang lain yang ada dilingkungannya, maka orang yang mempunyai motif berprestasi tidak menghiraukan orang lain. Baginya adalah bagaimana caranya agar bias mencapai prestasi tertentu. Orang lain bagi dirinya hanyalah

sebagai instrument yang mungkin dapat digunakan dalam rangka mencapai prestasi (Mudjiarto, 2012:25).

Menurut Ranto (2012:18), wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki indikator sebagai berikut:

1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan - persoalan yang timbul pada dirinya.

2) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.

3) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.

4) Berani menghadapi menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.

5) Menyukai dan melihat tantangan yang secara seimbang (fifty -fifty).

2.4. Kemandirian Pribadi

Kemandirian menurut Varner dan Beamer (dalam Ranto 2012:22) adalah kepemilikan sebuah nilai dalam

(9)

117 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… diri seseorang yang mengarah pada

kedewasaan, sehingga dia mampu menghadapi persaingan. Di dalam kemandirian menurut Irwin (dalam Ranto 2012:22) menegaskan bahwa seseorang yang mandiri akan melakukan apa saja yang diinginkan berupa kebebasan berpikir untuk memuaskan dirinya dan prang lain.

Sifat kepribadian yang paling banyak dibahas oleh para ahli, dalam kaitan dengan wirausaha adalah sifat kreatif dan inovatif. Drucker (Riyanti, 2013:24) juga menegaskan bahwa untuk meraih keberhasilan, seorang wirausaha harus belajar mempraktikkan inovasi secara sistematik. Menurutnya inovasi adalah alat khusus bagi para wirausaha. Kreativitas lebih menekankan kemampuan, bukan kegiatan. Jadi, orang disebut kreatif jika dia memiliki ide/gagasan yang baru tanpa harus merealisasikan gagasannya itu.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Objek Penelitian

Untuk memperoleh dan mendapatkan sejumlah informasi dan data yang relevan serta akurat maka diperlukan data primer melalui penelitian langsung di lapangan dengan mengambil lokasi pada beberapa tempat usaha jasa layanan laundry di wilayah kecamatan Lueng Bata ota Banda Aceh.

Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah berhubungan dengan bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengetahuan berwirausaha, motif berprestasi dan kemandirian pribadi pada perilaku kewirausahaan.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku usaha jasa layanan laundry yang ada di wilayah kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh yang berjumlah 42 tempat usaha. karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka sampel

(10)

118 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… diambil secara total sampling, yaitu

sebanyak 42 orang.

3.3. Teknik Pengambilan Data

a. Observasi b. Kuesioner c. Wawancara

3.4. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap perilaku usaha laundry di kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh, maka dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis persamaan regresi berganda dengan formula sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

Keterangan :

Y = Perilaku usaha laundry a = Konstanta x1 = Pengetahuan kewirausahaan x2 = Motif berprestasi x3 = Kemandirian pribadi b1, b2, dan b3 = Koefisien variabel

e = Error term (Faktor yang tidak di observasi)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Ada banyak laudry di Aceh ini, terutama di kecamatan Lueng Bata yaitu di desa Batoh, Lamdom, Panterik, Cot Mesjid dan lain sebagainya.Untuk mendapatkan laudry ini sangatlah mudah karna terdapat banyak toko atau kedai-kedai Laudry di kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh. Toko laundry tersebut menyediakan berbagai jenis jasa laundry dianataranya yaitu:

1) Jasa laundry kiloan 2) Jasa laundry bulanan 3) Dry clean

(11)

119 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif…

4.2 Pembahasan

4.2.1. Pengujian Hipotesis

Hipoteisis menyatakan bahwa faktor-faktor Pengetahuan KewirAusahaan (X1) Motif Berprestasi (X2) dan Kemandirian Pribadi (X3) sebagai variabel berpengaruh terhadap Perilaku Pengusaha laundry dikecamatan Lueng Bata. Model yang digunakan untuk menduga pengaruh tersebut adalah:

Tabel 4.9

Pengaruh variabel bebas terhadap Perilaku Pengusaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2018 (Data diolah)

Berdasarkan hasil output komputer melalui program SPSS seperti terlihat tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut,

Y = 1,440+0,297+0,321+0,063 + e

Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut:

1. Koefesien Regresi (β )

a) Dalam penelitian ini nilai konstanta adalah 1,440 artinya bila mana Pengetahuan Kewirausahaan (x1), Motif Berprestasi(x2) dan Kemandirian Pribadi(x3) dianggap konstan Perilaku Pengusaha adalah sebesar 1,440 dalam satuan skala likert. b) Koefisien regresi Pengetahuan Kewirausahaan (x1) sebesar 0.297. arti Nama variabel B Std Error t hitung ttabel Sig. Konstanta 1.440 0.612 2.353 2,024 0.024 Pengetahuan kewirausahaan(X1) 0.297 0.118 2.527 2,024 0.016 Motif berprestasi (X2) 0.321 0.099 3.237 2,024 0.003 Kemandirian Pribadi (X3) 0.063 0.101 0.626 2,024 0.535

(12)

120 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… nya setiap kenaikan

100% perubahan dalam variabel pengetahuan kewirausahaan secara relative akan meningkat sebesar 29,7%. Dengan asumsi motif berprestasi dan kemandirian pribadi dianggap konstan. c) Koefesien regresi Motif Berprestasi (x2) sebesar 0.321 artinya setiap kenaikan 100% perubahan dalam variabel motif berprestasi secara relative akan meningkat sebesar 32,1%. Dengan asumsi kemandirian pribadi dan pengetahuan kewirausahaan dianggap konstan. d) Koefisien regresi Kemandirian Pribadi (x3) sebesar 0.063.

artinya setiap kenaikan 100% perubahan dalam variabel kemandirian pribadi secara relative akan meningkat sebesar 6,3%. Dengan pengetahuan kewirausahaan dan motif berprestasi dianggap konstan. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa dari kedua variabel independen yang di teliti ternyata variabel Motif berprestasi mempunyai pengaruh dominan dalam meningkatkan perilaku pengusaha laundry karena diperoleh koefisien regresi sebesar 32,1%.

2. Koefisien Korelasi (R) dan Determinan

Untuk mengetahui seberapa besar kenaikan suatu linier dapat dijelaskan melalui hubungan antara variabel (korelasi). Jika seluruh nilai dari variabel-variabel tersebut dapat memenuhi suatu persamaan dengan benar, maka dapat dikatakan terdapat korelasi yang sempurna dalam model

(13)

121 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… analisis ini. Dari output SPSS dapat

diketahui tingkat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat antara lain:

Berdasarkan dari output komputer di atas maka diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,651 dimana dengan nilai tersebut terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebesar 65,1% artinya faktor pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi mempunyai hubungan yang erat dengan perilaku

pengusaha laundry atau variabel terikat.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian, pengolahan, dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadapa Perilaku Pengusaha laundry Kecamatan Lueng Bata.

2. Motif Berprestasi berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pengusah laundry Kecamatan Lueng Bata.

3. Kemandirian Pribadi tidak berpengaruh terhadap Perilaku Pengusah laundry Kecamatan Lueng Bata.

4. Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pengusaha

Tabel 4.10 Model Summary Mo del R R Squar e Adjuste d R Square Std. Error of the Estimate 1 .651a .424 .378 .21462 a. Predictors: (Constant), Kemandirian Pribadi, Pengetahuan Kewirausahaan , Motif Berprestasi

(14)

122 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… laundry Kecamatan Lueng

Bata.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pengusaha hendaknya menambah pengetahuan tentang layanan jasa yang diminati oleh komsumen, motivasi berusaha, dan kemandirian usaha baik melalui pendidikan dan pelatihan, sebagai bekal bagi pengusaha untuk tujuan atau sasaran yang lebih baik.

2. Bagi peneliti lain, diharapkan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang dengan lebih konprehensif, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang factor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku pengusaha.

3. Peneitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel yang tidak hanya

terbatas pada pengusaha laundry di wilayah Lueng Bata saja, tetapi juga berkembang kepada pengusaha-pengusaha lain yang terdapat di sekitar Kecamatan kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian, cetakan kelima, Jakarta: Asdi Mahasatya. Asri Laksmi Riani, dkk, 2010. Dasar-

Dasar Kewirausahaan, Surakarta: UNS Press. Bety Anggraeni, Harnanik, 2015 .

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas Xi Smk Islam Nusantara Comal Kabupaten Pemalang , Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika

(15)

123 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… Pendidikan Vol. X No. 1

Juni 2015 Hal. 42 – 52 Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta. Gava Media. Eddy Soertyanto S. 2009. Enterpreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: PT. ELEX Media Komputindo. Ghozali, Imam. 2014. Aplikasi

Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kasmir, 2012 dan 2011. Kewirausahaan, Jakarta: Rajawali Pers.

Kartib Bayu. 2010. Kewirausahaan, Pendekatan, Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Mdjiarto Aliaras Wahid, 2012. Kewirausahaan,

Membangun Karakter dan Kepribadian, Jakarta: UIEU Press.

Ranto, Basuki, 2012. Analisis Hubungan Antara Motivasi, pengetahuan kewirausahaan, dan kemandirian usaha terhadap kinerja pengusaha pada kawasan industri kecil di daerah pulogadung , Jurnal Usahawan No.10 TH XXXVI Oktober 2012. Riyanti B.P.D., 2013. Kewirausahaan

Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, Jakarta: Grasindo.

Saida Ahmad, Patricia Dhiana , Moh Mukery Warso, 2010. Pengaruh Antara Pengetahuan

Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Di Pasar Tegowanu, Jurnal

(16)

124 | Laili F, Mahyuddin, M Yamin, Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif… Usahawan No.11 Tahun 2011.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Dalimunthe, M. Ja’far, Doli, Fadli Fauzie Syarif, 2012. Analisis Data Penelitian. Medan: USU Press.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, cetakan ke 12, Bandung: Alfabeta.

Suryana, 2012. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: PT.Salemba Empat. Yuyus Suryana, 2010. Kewirausahaan, Pendekatan, Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis akan melakukan simulasi konfigirasi jaringan pada perusahaan “Sumber Rejeki” sehingga komputer Client setiap Lantai dan gedung komputer dapat terhubung

Sistem integrasi sawit-sapi yang berjalan dengan baik dapat memberikan banyak keuntungan antara lain: a) mendukung tercapainya program swasembada sapi, b) memberikan

[r]

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui keabsahan kontrak beasiswa afirmasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berdasarkan hukum perikatan dan tahapan

Rantai pasok industri baja sangat diperlukan dalam pembangunan PLTN karena merupakan jaringan dengan industri konstruksi sipil, industri semen dan industri

Kombinasi taman vertikal dan ventilasi untuk perancangan ruang baca perpustakaan memiliki kriteria desain yang berada pada faktor keamanan terhadap koleksi

Bentuk pengaruh dari konsentrasi A 20 pada keempat taraf air kelapa adalah linier, berarti semakin tinggi konsentrasi air kelapa yang dikombinasikan dengan konsentrasi

Peneliti menyimpulkan perilaku konsumen starbucks terhadap pengetahuan green promotion melalui program tumbler starbucks on the go yang diedukasikan untuk