• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 )

Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Tromol Pos. 7019 / Jks KL Website : http://www.staklimpondoketung.net email : staklim.pondok.betung@gmail.com

TANGERANG, 19 JANUARI 2013 B M K G

(2)

ANALISIS KEJADIAN BANJIR PROPINSI DKI JAKARTA TANGGAL 17 JANUARI 2013

Oleh :

Stasiun Klimatologi Pondok Betung – Tangerang

1 PENDAHULUAN

Memasuki puncak musim hujan pada bulan Januari 2013, telah terjadi banjir di wilayah Propinsi DKI Jakarta yang terjadi pada tanggal 17 Januari 2013. Menurut Sumber media online www.kompasiana.com bahwa pagi ini 17 Januari 2013 terjadi banjir serentak di berbagai kawasan di Jakarta. Hujan yang mengguyur sedari pagi ditambah kiriman air

dari Bogor dan Depok menambah genangan air di kawasan Jakarta.

Hingga berita ini ditulis tercatat ketinggian air di pintu manggarai mencapai titik 975cm alias siaga 1, dilaporkan beberapa titik di Jakarta terjadi kemacetan akibat air yang menggenang. Di Kuningan seorang rekan melaporkan air menggenangi jalur busway, busway mengalami mogok 2 kali. Wilayah sekitar jalan Priok arah Senen seorang rekan melaporkan banjir membuat ratusan kendaraan mogok. Para pengemudi terpaksa mematikan mesin lalu mendorong motornya, di jalan Medan Merdeka Selatan banjir telah mencapai setinggi mata kaki. Arus lalu lintas arah tugu tani macet parah. Wilayah Gondandia seorang rekan melaporkan banjir telah setinggi paha orang dewasa. Sementara itu arus Commuterline dan KRL praktis lumpuh. Stasiun Jakartakota dilaporkan tergenang begitu juga stasiun Sudirman. Kereta dari Bekasi, Depok dan Bogor hanya sampai Manggarai lalu kemudian balik lagi ke Bekasi, Depok dan Bogor. Sementara ini, hujan masih mengguyur Jakarta. Belum dapat dipastikan kapan hujan mereda. Berikut daftar kecamatan di DKI Jakarta yang dilanda banjir, sebagaimana dirilis oleh media online Antara, Kamis (17/1):

1. Jakarta Barat : Cengkareng, Grogol, Petamburan, Kali Deres, Kebon Jeruk, Taman Sari 2. Jakarta Pusat : Cempaka Putih, Gambir, Kemayoran, Menteng, Sawah Besar, Senen,

Tanah Abang

3. Jakarta Selatan : Cilandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pancoran, Mampang, Prapatan, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Tebet

4. Jakarta Timur : Cakung, Cipayung, Ciracas, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar, Pulo Gadung

5. Jakarta Utara : Cilincing, Kepala Gading, Koja, Pademangan, Penjaringan, Tanjung Priok

(3)

Gambar 1. Peta Lokasi Terkena Dampak Banjir 17 Januari 2013

Pada laporan ini kami coba untuk menganalisis terjadinya banjir di wilayah DKI Jakarta berdasarkan sebaran data-data curah hujan dan satelit cuaca serta analisis berdasarkan kondisi dinamika atmosfernya.

2 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer

Berdasarkan gambar satelit cuaca pada tanggal 17 Januari 2013 yang diambil mulai 07.00 sampai 12.00 WIB memperlihatkan kejadian banyaknya awan-awan hujan disekitar Jawa bagian barat, khususnya Jabodetabek. Awan-awan hujan di wilayah DKI Jakarta pada tanggal tersebut pada umumnya memiliki sebaran merata di wilayah Jakarta sebelum pukul 07.00 WIB (pagi dini hari). Jenis dari awan-awan tersebut terlihat dari gradasi warna yang memperlihatkan pertumbuhan awan Cumulunimbus diseluruh wilayah Jabodetabek hingga Propinsi Banten.

(4)

Gambar 2. Gambar Jenis Awan dari Satelit Cuaca Tanggal 17 Januari 2013 Sumber : BMKG Jakarta

B. Seruakan Dingin (Cold Surge)

Cold surge merupakan massa udara dingin yang terbawa oleh sirkulasi angin

utara-selatan (meredional) akibat gangguan tekanan tinggi di kawasan Siberia mengalir ke kawasan ekuator dan ke selatan melalui pesisir utara Jawa. DKI Jakarta merupakan area yang dipengaruhi oleh cold surge tersebut, apabila memiliki indek > +10 maka dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah DKI Jakarta dalam 1-2 hari kedepan (memiliki

time-lag 1-2 hari). Indek surge tersebut dihitung berdasarkan lataan (penjalaran) tekanan udara

berdasarkan lintang di wilayah area sekitar ekuator hingga 10° Lintang.

Berdasarkan perhitungan indeks surge mulai tanggal 07 Januari 2013berikut terlihat dalam gambar grafik berikut :

(5)

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 1 0.0 1 2.0 1 4.0 1 6.0 1 8.0 0 6 1 2 18 0 6 12 1 8 0 6 1 2 18 0 6 1 2 1 8 0 6 12 18 0 6 1 2 18 0 6 12 1 8 0 6 1 2 18 0 6 1 2 18 0 6 12 18 0 6 1 2 18 0 6 12 1 8 7 Ja n 8 Jan 9 Ja n 1 0 Ja n 1 1 Jan 12 Jan 1 3 Ja n 14 Jan 15 Jan 1 6 Jan 17 Jan 1 8 Ja n N I L A I I N D E K S

Gambar 3. Grafik Surge Indeks berdasarkan lataan tekanan udara Gushi dan Hongkong Sumber : BMKG Jakarta

Dari gambar grafik surge indeks diatas terlihat nilai indek surge yang terjadi mulai tanggal 07 Januari 2013 pukul 00.00 UTC bernilai < +10 yaitu bernilai +5.9, kemudian terus konstan hingga tangga 15 Januari 2013. Kemudian mulai pukul 12.00 UTC meningkat significan hingga puncaknya tanggal 17 Januari pukul 06.00 UTC bernilai > +10 yaitu +16.8 kemudian melemah kembali pada tanggal 18 Januari 2013.

C. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Nilai anomaly OLR di sekitar wilayah DKI Jakarta -20 s.d -40 W/m2. Nilai ini

menunjukkan tebal dan tutupan awan di wilayah tersebut lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya

Gambar 4. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 1-15 Januari 2013

(6)

D. Suhu Muka Laut (SST)

Nilai anomaly SST di sekitar wilayah Laut jawa yang berdekatan dengan wilayah DKI

Jakarta +0.2 s.d +0.8 oC. Nilai positif ini menunjukkan kondisi Laut lebih hangat

dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.

Gambar 5. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 17 Januari 2013

Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

E. Tekanan Udara Permukaan (MSLP/Mean Sea Level Pressure)

Nilai anomali Tekanan Udara Permukaan di sekitar wilayah Laut jawa yang berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta -0.6 s.d -2.2 Hpa. Nilai negatif ini menunjukkan kondisi Tekanan lebih kecil dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.

Gambar 6. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 17 Januari 2013

(7)

F. Komponen Angin Zonal (Timur-Barat)

Nilai anomali Komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Laut jawa yang berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta +3 s.d +6. Nilai positif ini menunjukkan kondisi Angin didominasi berasar dari arah barat dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.

Gambar 7. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 17 Januari 2013

Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

G. Data Curah Hujan G.1 Intensitas Curah Hujan

Berdasarkan pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan obs yang tersebar di wilayah Jakarta berupa stasiun BMKG dan pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai berikut :

Tabel 1. Data Curah Hujan DKI Jakarta Tanggal 15-18 Januari 2013 yang diukur pada pukul 07.00 WIB (dalam mm)

T a n g g a l P o s H u j a n 1 5 1 6 1 7 1 8 B M K G K e m a y o r a n 5 6 4 8 1 1 9 3 B M K G C e n g k a re n g 6 8 4 8 1 0 3 1 3 5 B M K G P d . B e t u n g 9 4 2 7 5 9 7 6 . 5 B M K G T j . P r io k 8 2 1 9 9 5 1 1 8 L e b a k B u lu s 8 1 . 5 2 7 4 0 . 9 7 5 P a k u b u w o n o 6 9 . 5 2 9 . 5 4 4 1 1 0 P u lo G a d u n g 9 1 3 3 . 5 4 1 2 2 2 T o m a n g B a r a t 4 5 3 5 9 5 1 6 4 A n g k e H u lu 7 5 1 2 5 3 7 5 2 D e p o k 5 1 3 8 8 2 6 8 Ist a n a 5 5 4 8 4 4 2 1 8 K a r e t 5 1 3 7 4 3 1 5 6 K a t u la m p a 8 1 1 4 2 6 6 5

(8)

Berdasarkan data diatas maka curah hujan yang terukur mulai tanggal 15 Januari 2013 sudah berada > 50 mm/hari, puncaknya terjadi pada tanggal 17 Januari yang terukur pada jam 07.00 WIB tanggal 18 Januari 2013 dimana hujan sampai mencapai 218 mm/hari pada pos hujan Istana dan Pulo Gadung mencapai 222 mm/hari. Pada umumnya pada tanggal 17 Januari 2013 hujan terjadi rata-rata > 100 mm/hari.

Curah Hujan DKI Jakarta 1-18 Januari 2013 (diukur jam 07.00 WIB)

0 50 100 150 200 250 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Tanggal C u ra h H u ja n ( m m ) BMKG 745 Kemayoran BMKG Cengkareng BMKG Pondok Betung BMKG Tanjung Priok Lebak Bulus Pakubuwono Pulo Gadung Tomang Barat Angke Hulu Depok Istana Karet Katulampa

Gambar 8. Grafik Curah Hujan wilayah Jakarta Tanggal 1-18 Januari 2013 yang terukur pada pukul 07.00 WIB

Berdasarkan gambar grafik diatas, terlihat curah hujan mulai tanggal 1-9 Januari 2013 hujan masih berada < 50 mm/hari, kemudian mulai tanggal 10-17 Januari hujan terukur sudah mencapai 50-100 mm/hari, puncaknya pada tanggal 18 Januari pada pukul 07.00 WIB terukur hujan yang terjadi pada tanggal 17 Januari 2013 > 100 mm/hari.

G.2 Sebaran Distribusi Curah Hujan

Berikut distribusi curah hujan mulai tanggal 15-17 Januari 2013 yang tersebar di wilayah Propinsi DKI Jakarta sebagai berikut :

(9)

Gambar 9.a. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Jakarta 15 Januari 2013

Gambar 9.b. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Jakarta 16 Januari 2013

(10)

Berdasarkan gambar distribusi curah hujan tanggal 15-17 Januari 2013 diatas dapat terlihat pada tanggal 15 Januari 2013 pada umumnya wilayah DKI Jakarta Hujan Ringan (0-20 mm/hari) hingga Hujan Sedang (21-50 mm/hari). Kemudian pada tanggal 16 Januari 2013 meningkat distribusinya menjadi hujan Lebat dan sangat Lebat (> 100 mm/hari) khususnya wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Pada tanggal 17 Januari 2013 Hujan Sangat Lebat mendominasi seluruh wilayah DKI Jakarta secara merata.

3 POTENSI BANJIR WILAYAH DKI JAKARTA.

Pada bulan Pebruari 2013 BMKG telah membuat peta prakiraan potensi banjir wilayah DKI Jakarta sebagai berikut:

Gambar 10. Potensi banjir wilayah DKI Jakarta bulan Pebruari 2013

Sumber : www.bmkg.go.id

- Daerah potensi banjir tinggi : Jakarta Barat (Kebon Jeruk), Jakarta Pusat

(Tanah Abang), Jakarta Selatan (Cilandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapratan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Tebet), Jakarta Timur (Cipayung, Ciracas, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar)

- Daerah potensi banjir menengah : Jakarta Barat (Cengkareng, Grogol, Petamburan,

Kalideres, Kebon Jeruk, Tamansari), Jakarta Pusat (Cempaka Putih, Gambir, Kemayoran, Menteng, Sawah Besar, Senen, Tanah Abang), Jakarta Timur (Cakung, Jatinegara, Pulo Gadung), Jakarta Utara (Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Pademangan, Penjaringan, Tanjung Priuk)

(11)

4 KESIMPULAN DAN PENUTUP

Pada saat kejadian banjir di wilayah DKI Jakarta hujan terjadi akibat adanya peningkatan hujan dari hari ke hari dimulai Hujan yang terjadi pada tanggal 10 Januari hingga puncaknya pada 3 hari terakhir yaitu hujan tanggal 15 s/d 17 Januari 2013 dimana masuk dalam kategori hujan sangat lebat (> 100 mm/hari). Adapun hujan yang terjadi pada saat kejadian banjir yaitu tanggal 17 Januari 2013 yang berada pada level hujan >200 mm/hari tercatat paling maksimum pada pos hujan Pulo Gadung (220 mm) dan Istana (218 mm). Berdasarkan pantauan citra satelit MTSAT menunjukkan sebaran jenis awan Cumulunimbus (Cb) sudah terjadi pada tanggal 17 Januari 2013 dini hari sampai sore hari menyebabkan hujan lebat terjadi merata terjadi di wilayah Propinsi DKI Jakarta.

Demikianlah laporan analisis kejadian banjir di wilayah Propinsi Banten ini kami buat berdasarkan data-data sebaran curah hujan dan analisis dinamika atmosfer yang terjadi pada tanggal 17 Januari 2013

Tangerang, 19 Januari 2013

Kepala Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang TTD

Ir. Zubaidah Sri Handayani

Gambar

Tabel 1. Data Curah Hujan DKI Jakarta Tanggal 15-18 Januari  2013 yang diukur                 pada pukul 07.00 WIB (dalam mm)
Gambar  8.  Grafik  Curah  Hujan  wilayah  Jakarta  Tanggal  1-18  Januari  2013  yang  terukur pada pukul 07.00 WIB
Gambar 9.b. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Jakarta 16 Januari 2013

Referensi

Dokumen terkait

Jika bagian kepemilikan entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama berkurang, tetapi entitas tetap menerapkan metode ekuitas, maka entitas mereklasifikasi

Peneilitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.. Copyright ©2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. Variabel penelitian dalam penelitian ini

1) Penerapan algoritma Affine cipher dan Vigeere cipher pada aplikasi secret messages ini belum sempurna, ada beberapa karakter yang tidak bisa di dekripsi kembali

Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan keterampilan masyarakat tentang pemilihan obat secara tepat dan rasional dalam melakukan swamedikasi melalui

Kembangkan aplikasi menjadi lebih lengkap, yaitu dengan menambahkan image bangun yang secara otomatis akan muncul, beserta data yang diinputkan saat

*Rangkuman Materi Penjas Kelas 7 SMP/MTs Semester 1/2* - Pelajaran olahraga di sekolah bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani setiap siswa karena di dalam tubuh yang

Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian tugas akhir kali ini, peneliti akan membuat aplikasi pengiriman pesan dengan menggunakan algoritma AES dengan panjang

NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENULISAN VISI PEMBANGUNAN INDONESIA TAHUN 2045... Membentuk Tim Koordinasi