• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGGUNAKAN DAN MERAWAT MESIN PEKERJAAN KAYU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENGGUNAKAN DAN MERAWAT MESIN PEKERJAAN KAYU"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN DAN

MERAWAT MESIN

PEKERJAAN KAYU

BAG-TPK.001.A-53

45 JAM

Penyusun :

TIM FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

(2)

KATA PENGANTAR

Modul dengan judul ”Menggunakan dan Merawat Mesin Pekerjaan Kayu” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Pembuatan Kusen.

Modul ini mengetengahkan pengerjaan kayu dengan mesin, baik mesin standar atau mesin yang khusus. Modul ini juga akan menjelaskan secara praktis bagaimana menggunakan dan merawat mesin kayu. Penggunan dan perawatan mesin kayu yang akan dibahas adalah mesin kayu standar untuk bengkel kerja kayu Sekolah Menengah Kejuruan maupun untuk bengkel sebuah industri. Untuk mendirikan sebuah bengkel kerja kayu maupun untuk bengkel sebuah industri, maka jenis mesin kayu yang diperlukan meliputi : Mesin Gergaji Bundar berlengan, Mesin Ketam Perata, Mesin Ketam Penebal, Mesin Gergaji Bundar Bermeja, Mesin Gergaji Pita, Mesin Pahat Persegi dan Mesin Spindle Moulder. Dari mesin-mesin tersebut sudah dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan seperti : memotong, mengetam halus dan siku keempat sisi kayu, membuat sponing, bentuk lengkung, bulat, mambuat lobang dan pen, bentuk profil. Dengan demikian dengan peralatan tersebut dapat dibuat benda-benda yang dibutuhkan seperti kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela serta berbagai jenis perabot rumah tangga.Kecuali menggunakan jenis-jenis mesin, modul ini juga berisi tentang perawatan mesinnya agar mendapatkan pekerjaan yang lebih memadai.

Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

(3)

DESKRIPSI JUDUL

Modul ini terdiri dari delapan kegiatan belajar, yang mencakup : 1. Mesin gergaji bundar berlengan, 2. Mesin ketam perata, 3. Mesin ketam penebal, 4. Mesin gergaji bundar bermeja, 5. Mesin gergaji pita, 6. Mesin bor tekan, 7. Mesin pembentuk dan 8. Perawatan mesin kerja kayu.

Pada kegiatan belajar 1 membahas tentang memotong siku dan miring, memotong cowakan tegak dan miring, membuat sponing dan alur, membuat purus dan menggergaji miring ganda. Kegiatan belajar 2 membahas tentang mengetam rata, lurus dan licin permukaan kayu; mengetam sisi tebal/menyikukan; mengetam miring; mengetam sponing; mengetam tirus; mengetam cowakan dan mengetam kepala kayu. Kegiatan belajar 3 membahas tenta ng mengetam tebal kayu, mengetam kayu tipis dan mengetam kayu ke arah lebarnya. Kegiatan belajar 4 membahas tentang membelah kayu, memotong kayu, mengiris kayu, membuat sponing, membuat purus, membuat alur, membuat cekung, membuat tirus dan membuat champer atau bevel. Kegiatan belajar 5 membahas tentang membelah dan mengiris kayu, membelah miring, memotong siku dan miring, menggergaji lengkungan, menggergaji dengan pertolongan acuan dan membuat lingkaran. Kegiatan belajar 6 membahas tentang membuat lubang bulat tembus atau buntu, membuat lubang persegi dan mengamplas. Kegiatan belajar 7 membahas tentang mengetam lurus sisi tebal kayu, membuat sponing, alur, lidah dan profil pada sisi tebal kayu yang lurus; membuat profil atau sponing pada sisi tebal kayu yang lengkung; membuat dada purus dan membuat bossing. Kegiatan belajar 8 membahas tentang mesin gergaji pita, menajamkan pisau ketam perata atau penebal dan menajamkan daun gergaji bundar.

(4)
(5)

PRASYARAT

Untuk melaksanakan modul Menggunakan dan Merawat Mesin Pekerjaan Kayu memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat, yaitu :

? Peserta diklat telah menguasai penggunaan mesin portable industri kayu.

? Peserta diklat telah menguasai manajemen bengkel. ? Peserta diklat telah menguasai petunjuk pengerjaan kayu.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DESKRIPSI JUDUL ... iii

PETA KEDUDUKAN MODUL ... iv

PRASYARAT ... v

DAFTAR ISI ... vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ... x

TUJUAN ... xi

KEGIATAN BELAJAR 1. MESIN GERGAJI BUNDAR BERLENGAN ... 1

A. Lembar Informasi ... 1

B. Cara Menggunakan Mesin Gergaji Bundar Berlengan ... 2

1. Memotong Siku dan Miring ... 2

2. Memotong Cowakan Tegak dan Miring ... 4

3. Membuat Sponing dan Alur ... 5

4. Membuat Purus ... 6

5. Menggergaji Miring Berganda ... 7

C. Lembar Latihan 1 ... 8

KEGIATAN BELAJAR 2. MESIN KETAM PERATA ... 9

A. Lembar Informasi ... 9

B. Cara Menggunakan Mesin Ketam Perata ... 11

1. Mengetam Rata, Lurus dan Licin Permukaan Kayu ... 11

2. Mengetam Sisi Tebal/Menyikukan ... 12

3. Mengetam Miring ... 13

(7)

Halaman

5. Mengetam Tirus ... 15

6. Mengetam Cowakan ... 16

7. Mengetam Kepala Kayu ... 17

C. Lembar Latihan 2 ... 19

KEGIATAN BELAJAR 3. MESIN KETAM PENEBAL ... 20

A. Lembar Informasi ... 20

B. Cara Menggunakan Mesin Ketam Penebal ... 21

1. Membahas Tentang Mengetam Tebal Kayu... 21

2. Mengetam Kayu Tipis ... 22

3. Mengetam Kayu ke Arah Lebarnya ... 23

C. Lembar Latihan 3 ... 23

KEGIATAN BELAJAR 4. MESIN GERGAJI BUNDAR BERMEJA ... 24

A. Lembar Informasi ... 24

B. Cara Menggunakan Mesin Gergaji Bundar Bermeja ... 26

1. Membelah Kayu ... 26 2. Memotong Kayu ... 27 3. Mengiris Kayu ... 28 4. Membuat Sponing ... 28 5. Membuat Purus ... 29 6. Membuat Alur ... 30 7. Membuat Cekung ... 31 8. Membuat Tirus ... 32

9. Membuat Champer atau Bevel ... 32

C. Lembar Latihan 4 ... 34

KEGIATAN BELAJAR 5. MESIN GERGAJI PITA ... 35

A. Lembar Informasi ... 35

B. Cara Menggunakan Mesin Gergaji Pita ... 36

1. Membelah dan Mengiris Kayu ... 36

(8)

Halaman

3. Memotong Siku dan Miring ... 38

4. Menggergaji Lengkungan ... 39

5. Menggergaji dengan Pertolongan Acuan ... 40

6. Membuat Lingkaran ... 41

C. Lembar Latihan 5 ... 42

KEGIATAN BELAJAR 6. MESIN BOR TEKAN ... 43

A. Lembar Informasi ... 43

B. Cara Melayani Mesin Bor Tekan ... 45

1. Membuat Lubang Bulat Tembus atau Buntu ... 45

2. Membuat Lubang Persegi ... 46

3. Mengamplas ... 47

C. Lembar Latihan 6 ... 48

KEGIATAN BELAJAR 7. MESIN PEMBENTUK ... 49

A. Lembar Informasi ... 49

B. Cara Menggunakan Mesin Shaper ... 50

1. Mengetam Lurus Sisi Tebal Kayu ... 50

2. Membuat Sponing, Alur, Lidah dan Profil Pada Sisi Tebal Kayu yang Lurus ... 51

3. Membuat Profil atau Sponing Pada Sisi Tebal Kayu yang Lengkung ... 52

4. Membuat Dada Purus ... 53

5. Membuat Bossing ... 54

C. Lembar Latihan 7 ... 54

KEGIATAN BELAJAR 8. PERAWATAN MESIN KERJA KAYU ... 56

A. Mesin Gergaji Pita ... 56

B. Menajamkan Pisau Ketam Perata atau Penebal ... 61

C. Menajamkan Daun Gergaji Bundar ... 63

(9)

Halaman

LEMBAR KUNCI JAWABAN ... 65

A. Lembar Latihan 1 ... 65 B. Lembar Latihan 2 ... 66 C. Lembar Latihan 3 ... 68 D. Lembar Latihan 4 ... 69 E. Lembar Latihan 5 ... 71 F. Lembar Latihan 6 ... 72 G. Lembar Latihan 7 ... 73 H. Lembar Latihan 8 ... 74 DAFTAR PUSTAKA ... 76

(10)

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar peserta diklat dapat melaksanakan modul ini dengan baik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Pelajari dengan cermat materi yang terdapat dalam setiap kegiatan belajar secara berurutan.

2. Kerjakan lembar latihan yang terdapat pada bagian akhir pada setiap kegiatan belajar.

3. Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini.

4. Jika jawaban anda belum mencapai 80 %, pelajari kembali materi kegiatan belaja r tersebut terutama pada bagian yang yang belum anda kuasai , hingga memperoleh nilai minimal 80, sebelum melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya..

5. Setelah selesai mempelajari semua kegiatan belajar modul ini dengan nilai minimal 80.

(11)

TUJUAN

1. Tujuan Akhir

Modul ini menyajikan tentang cara penggunaan mesin kayu dan perawatan atau pemeliharaan ringan mesin-mesin kayu.

2. Tujuan Antara

Setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu membuat komponen bangunan gedung antara lain kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan daun jendela serta berbagai macam perabot rumah tangga dengan menggunakan mesin kayu.

(12)

KEGIATAN BELAJAR 1

MESIN GERGAJI BUNDAR BERLENGAN

(RADIAL ARM SAW)

Gambar 1. Mesin Gergaji Bundar Berlengan

A. Lembar Informasi 1. Materi

Mesin gergaji bundar berlengan adalah mesin gergaji bundar di mana daun gergajinya berada di atas meja dan dapat digerakkan sepanjang lengannya yang dipasang pada tiang serta dapat diputar 1800 dan dapat pula naik atau turun. Mesin ini penting sekali diadakan baik untuk sekolah maupun untuk perusahaan/industri.

2. Fungsi Gergaji Bundar

Fungsi yang pokok dari mesin ini adalah untuk memotong tegak maupun miring. Juga dapat dipergunakan untuk memotong cowakan

(13)

tegak atau miring, membuat sponing dan membuat alur, membuat purus.

3. Keselamatan Kerja Mesin Gergaji Bundar Berlengan

a. Gunakan daun gergaji yang tajam.

b. Perhatikan putaran sumbu apabila memasang daun gergaji. c. Jangan memotong dengan arah mendorong.

d. Tempatkan tudung pengaman pada tempat yang semestinya.

e. Periksa bahwa semua penyetelan telah baik sebelum menjalankan mesin.

f. Pegang dan tekan kayu pekerjaan pada penghantar selama melakukan pemotongan.

g. Pilih permukaan kayu pekerjaan yang dapat menempel stabil terhadap penghantar/meja mesin.

h. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan mesin yang sedang dihadapi.

i. Tidak mengganggu orang yang sedang bekerja dengan mesin. j. Jangan memulai bekerja dengan mesin apabila ragu-ragu. k. Mintalah pada instruktor untuk memeriksa penyetelan.

B. Cara Menggunakan Mesin Gergaji Bundar Berlengan 1. Memotong Siku dan Miring

(14)

a. Siapkan kayu pekerjaan yang akan dipotong.

b. Pasang daun gergaji pemotong/daun gergaji kombinasi.

c. Periksa kedudukan lengan terhadap pengantar dan daun gergaji terhadap meja, apakah sesuai dengan pemotongan yang dibutuhkan, bila sudah sesuai kunci alat-alat pengunci.

d. Atur tudung pengaman berada 6 mm dari permukaan kayu pekerjaan, Perhatikan sekitar daun gergaji, apakah terdapat benda-benda yang membahayakan atau mengganggu, kemudian singkirkan.

e. Daun gergaji berada di belakang penggantar dan joke terkunci pada lengan dan kemudian jalankan motor.

f. Stel posisi lengan tegak atau miring sesuai dengan yang dikehendaki.

g. Letakan kayu pekerjaan, di mana sisi tebal yang lurus merapat pada pengantar dan sisi lebar yang rata merapat pada meja. h. Pegang penarik daun gergaji, buka kunci joke, pegang kayu

pekerjaan dengan tangan kiri dan tarik daun gerjagi dengan tangan kanan.

i. Menarik daun gergaji dengan gerakan merata dan teratur, artinya tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Anggota badan harus aman dari putaran daun gergaji.

j. Bila pemotongan telah selesai, kembalikan daun gergaji pada posisi semula dan kuncikan joke.

k. Bila pemotongan banyak dengan ukuran yang sama, pasang kayu penahan (stop blok) sebelah kiri atau kanan tergantung posisi pemotongan.

l. Bila terdapat kayu yang panjang tahanla h kayu tadi dengan alat pembantu penahan agar tidak terjungkit.

(15)

2. Memotong Cowakan (Dado) Tegak Maupun Miring

Gambar 3. Memotong Cowakan (Dado) Tegak/Miring

a. Penyetelan lengan dan daun gergaji sama seperti keterangan di atas (no. 1), tinggi daun gergaji disesuaikan dengan dalamnya cowakan.

b. Pasang daun gergaji dado (daun gergagi rangkap) dengan lebar sesuai dengan kebutuhan.

c. Turunkan daun gergaji sesuai dengan dalamnya cowakan. Untuk dapat menurunkan daun gergaji dengan tepat :

1) Turunkan daun gergaji sampai menyentuh kayu pekerjaan di atas meja.

2) Ukur dalamnya cowakan (bisa pada tiang/Column) 3) Turunkan daun gergaji sampai batas yang diukur tadi.

d. Kalau cowakan yang akan dibuat cukup lebar, maka pemotongan harus dilakukan beberapa kali dan diutamakan pemotongan pada sisi-sisinya.

(16)

3. Membuat Sponing dan Alur

Gambar 4. Membuat Sponing dan Membuat Alur. a. Prinsip penyetelan adalah sama seperti di atas.

b. Penbuatan sponing dengan menggunakan dado head, bagian yang akan disponing nempel rapat pada pengantar.

c. Turunkan atau naikkan daun gergaji untuk menentukan dalamnya sponing.

d. Pembuatan sponing dengan selembar daun gergaji :

1) Daun gergaji distel tegak lurus meja untuk dalamnya sponing 2) Daun gergaji distel sejajar meja untuk lebar sponing

3) Keluarnya daun gergaji dari pengantar merupakan lebar sponing. e. Untuk pembuatan alur dengan daun gergaji dado head, tinggal

mengukur berapa jarak yang dikehendaki dari pengantar dan atur naik/turun daun gergaji untuk dalamnya alur.

f. Dalam kedudukan daun gergaji sejajar meja, maka pembuatan alur atau sponing dapat dikerjakan. Dalam kedudukan seperti ini, meja dapat dianggap sebagai pengantar dan sebaliknya pengantar dianggap sebagai meja.

(17)

4. Membuat Purus

Gambar 5. Membuat Purus

a. Siapkan kayu pekerjaan, bentuk purusnya sudah dilukis dengan baik dan jelas.

b. Pasang daun gergaji (daun gergaji dado head) bila purus yang dibuat cukup panjang.

c. Stel lengan pada kedudukan yang sesuai dengan dada purus yang akan dipotong.

d. Stel kedudukan tegak lurus daun gergaji, apakah sudah sesuai dengan tegaknya dada purus.

e. Perhatikan sekitar daun gergaji, apakah terdapat benda-benda yang membahayakan atau mengganggu, kemudian singkirkan. f. Atur dalam pemotongan sesuai dengan dalamnya dada purus. g. Atur tudung pengaman 6 mm di atas kayu pekerjaan.

h. Letakkan kayu pekerjaan, di mana sisi tebal yang lurus merapat pada pengantar dan sisi lebar yang rata merapat pada meja.

i. Pegang penarik daun gergaji, buka kunci joke, pegang kayu pekerjaan dengan tangan kiri dan tarik daun gerjagi dengan tangan kanan.

(18)

j. Pemotongan pertama tepat pada dada purus, selanjutnya tinggal digeser kayu pekerjaan sehingga selesai pembuatan purus.

k. Bila purus letaknya di tengah-tengah, maka untuk pemotongan pipi sebelahnya, tidak perlu merubah dalamnya pemakanan daun gergaji.

l. Balik kayu 1800 dan ujungnya pada kedudukan pemotongan pipi purus yang pertama.

m. Menarik daun gergaji dengan gerakan merata dan teratur, artinya tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Anggota badan harus aman dari putaran daun gergaji.

n. Bila pemotongan telah selesai, kembalikan daun gergaji pada posisi semula dan kuncikan joke.

o. Bila pemotongan banyak dengan ukuran yang sama, pasang kayu penahan (stop blok) sebelah kiri atau kanan tergantung posisi pemotongan.

5. Menggergaji Miring Berganda

(19)

a. Siapkan kayu pekerjaan dan lukis bentuk dari miring berganda yang akan dibuat.

b. Stel miringnya lengan dan stel miringnya daun gergaji sesuai dengan yang dikehendaki.

c. Kerjakan seperti pemotongan yang lain.

C. Lembar Latihan 1

1. Sebutkan bagian-bagian dari mesin gergaji bundar berlengan ? 2. Sebutkan fungsi pokok dari mesin gergaji bundar berlengan ?

3. Selain fungsi yang pokok, sebutkan jenis pekerjaan lain yang dapat dikerjakan dengan mesin gergaji bundar berlengan.

4. Sebutkan tiga macam skala penyetelan gergaji bundar berlengan ? 5. Bagaimana cara menurunkan daun gergaji dengan tepat untuk

(20)

KEGIATAN BELAJAR 2

MESIN KETAM PERATA (SURFACER)

Gambar 7. Mesin Ketam Perata

A. Lembar Informasi 1. Uraian Materi

Mesin ketam perata adalah sebuah mesin kayu yang digunakan untuk mengetam kayu dua sisi yang berdekatan sehingga menjadi lurus, rata dan siku.. Mesin kayu ini setidak-tidaknya. Mesin kayu ini terdiri: rangka badan, meja muka dan meja belakan, sumbu ketam dan motor. Untuk berfungsi dengan baik dan aman, maka mesin ketam perata tersebut masih dilengkapi dengan pengantar (Fence), tudung pengaman (safety guard) dan alat pengatur naik turunnya meja.

2. Fungsi Mesin Ketam Perata

a. Untuk meratakan lurus, siku dan halus permukaan kayu b. Untuk mengetam rata, lurus, siku sisi tebal kayu.

Pekerjaan-pekerjaan lain yang dapat dikerjakan dengan mesin ketam perata adalah :

a. Mengetam miring b. Mengetam sponing

(21)

c. Mengetam tirus d. Mengetam cowokam e. Mengetam kepala kayu

Secara garis besar konstruksinya terdiri dari : a. Rangka badan

b. Meja muka dan meja belakang c. Sumbu ketam

d. Motor

Perlengkapan lainnya ada : a. Pengantar

b. Pengatur naik dan turunnya meja c. Tudung pengaman

d. Pengunci meja e. On/Of motor f. Isolator switch g. Cutter head

3. Keselamatan Kerja Mesin Ketam Perata

a. Gunakan kayu pendorong bila mengetam kayu yang tipis.

b. Pisau yang terbuka hanya selebar kayu yang akan di ketam ditambah ? 0,5 cm.

c. Tangan harus selalu di atas kayu dan cukup jauh dari putaran pisau.

d. Tekan dengan baik kayu pekerjaan pada meja dan pengantar. e. Kayu yang panjangnya kurang dari 30 cm, jangan diketam. f. Jangan menggunakan pisau ketam yang tumpul.

g. Jangan mulai bekerja sebelum putaran mesin mencapai kecepatan penuh.

h. Jangan merubah kedudukan meja mesin tanpa diketahui instruktor. i. Selalu perhatian pada pekerjaan dan mesin yang sedang dihadapi. j. Jangan salah langkah mematikan mesin.

(22)

B. Cara Menggunakan Mesin Ketam Perata

1. Mengetam Rata, Lurus dan Licin Permukaan Kayu

Gambar 8. Mengetam Rata, Lurus dan Licin.

a. Siapkan kayu pekerjaan.

b. Periksa kayu pekerjaan tidak terdapat benda-benda keras. c. Periksa meja belakang sama tinggi dengan putaran pasau. d. Atur pemakainan pisau antara 0,8 mm sampai dengan 1,6 mm. e. Atur tudung pengaman hanya ada kebebasan 5 mm dari kayu akan

diketam.

f. Jalankan mesin, mulai mengetam dengan tekanan tangan kiri menekan kayu terhadap meja awal pengetaman tangan kanan mendorong

g. Setelah kayu lewat mata ketam kira-kira 20 cm pindah penekanan pada meja belakang, tangan kanan mendorong ke muka dengan menggunakan blok pendorong.

(23)

2. Mengetam Sisi Tebal/Menyikukan

Gambar 9. Mengetam Sisi Tebal/Menyikukan

a. Siapkan kayu pekerjaan dan periksa jangan sampai ada benda yang dapat merusak mata ketam

b. Menyamakan tinggi meja belakang dengan putaran pisau c. Menyetel dalamnya pengetaman

d. Mengatur pengantar siku-siku terhadap meja

e. Mengatur tudung pengaman, kebebasan kurang lebih 5 mm dari kayu pekerjaan.

f. Cek semua penyetelan, apakah sudah terkunci dengan baik.

g. Jalankan mesin, pada pengetaman mulailah mengetam dengan tekanan terhadap meja muka dan pengantar.

h. Untuk selanjutnya, tekanan dipindahkan ke meja belakang dan pengantar, tangan kanan mendorong kayu pekerjaan.

(24)

3. Mengetam Miring

Gambar 10. Mengetam Miring

a. Lukis miringnya pengetaman pada kepala kayu pekerjaan. b. Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam. c. Stel pengetaman dengan cara menurunkan meja muka. d. Stel siku goyang sesuai dengan miringnya yang dikehendaki e. Stel miringnya pengantar dengan pertolongan siku goyang f. Dicoba dulu untuk mengontrol penyetelan.

g. Jalankan mesin, kerjakan pengetaman miring seperti halnya pengetaman lurus.

(25)

4. Mengetam Sponing

Gambar 11. Mengetam Sponing

a. Mesin ketam perata yang dapat dipakai untuk membuat sponing harus memenuhi syarat-syarat sebagai :

1) Meja muka lebih lebar ke kiri dari meja belakang.

2) Ujung pisau sebelah kiri menonjol ke kiri dari as pemegang pisau 0,4 - 0,8 mm dari meja belakang.

b. Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis pada kepala kayu ukuran sponing yang akan dibuat.

c. Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau.

d. Turunkan meja muka sebesar ukuran sponing atau dilakukan beberapa kali pengetaman dengan melihat batas maksimum pengetaman.

e. Stel lebar sponing yang diukur dari sisi meja belakang sebelah kiri atau dari ujung pisau paling kiri keluar terhadap pengantar, pengantar telah disetel tegak lurus meja.

f. Untuk membuat sponing buntu harus dibuat stop blok.

g. Untuk sponing langsung, meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau, sedang meja muka disetel sama dengan ke dalaman sponing.

h. Tekan dengan tangan kiri dan dorong dengan tangan kanan, sama halnya waktu mengetam tebal atau menyikukan katu.

(26)

5. Mengetam Tirus

Gambar 12. Mengetam Tirus.

Yang dimaksud dengan mengetam tirus adalah bagian muka kayu ada beberapa centimeter untuk menahan pada bagian belakang.

a. Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis bentuk tirusnya. b. Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam.

c. Stel meja muka lebih rendah dari meja belakang sedalam tirus yang dikehendaki

d. Stel pengantar tegak lurus meja, tudung pengaman hanya bebas ½ cm dari kayu pekerjaan yang akan ditirus.

e. Pasang stop blok pada meja muka, diukur dari ujung meja belakang, dekat pisau ketam sepanjang tirus yang dikehendak. f. Bila tirus melebihi panjang meja muka, harus dilakukan lebih dari

satu kali, kalau dikerjakan dua kali, maka menurukan meja muka ½ tebal tirus dan kalau dikerjakan tiga kali, maka menurunkan 1/3 tebal tirus.

g. Jalankan mesin dan turunkan kayu pekerjaan dengan pelan-pelan. h. Doronglah dengan dorongan yang cukup merata.

(27)

6. Mengetam Cowakan

Gambar 13. Mengetam Cowakan.

a. Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis cowakannya.

b. Turunkan kedua meja, meja muka dan belakang yang sama tingginya dari putaran mata ketam sedalam cowakan yang yang dikehendaki

c. Pasang stop blok pada kedua meja, di mana harus diingat pemakanan pisau baik di muka maupun di belakang adalah pertemuan putaran mata ketam dengan perpanjangan permukaan meja muka dan perpanjangan meja belakang.

d. Atur pengantar dan tudung pengaman, gunakan pisau yang tajam. e. Hidupkan mesin.

f. Tahan ujung kayu pekerjaan pada stop blok di meja muka dan turunkan kayu dengan perlahan-lahan hingga merapat pada meja muka dan meja belakang.

g. Dorong kayu pekerjaan ke muka perlahan-lahan hingga ujung muka menyentuh stop blok pada meja belakang.

h. Angkat kayu pekerjaan ke atas perlahan-lahan. i. Matikan mesin.

(28)

7. Mengetam Kepala Kayu

Gambar 14. Mengetam Kepala Kayu Perhatikan pada waktu pengetaman kepala kayu : ? Pisau ketam harus betul-betul tajam.

? Meja belakang harus betul-betul sama tinggi dengan putaran pisau ketam.

a. Siapkan kayu pekerjaan.

b. Penyetelan pengantar, tudung pengaman sama dengan penyetelan waktu mengetam tebal/menyikukan.

c. Jalankan mesin.

d. Ketam ujung pertama beberapa milimeter, balikkan ujungnya kepala kayu dan ketamlah sampai selesai.

e. Cara yang lain untuk mengetam kepala kayu agar tidak pecah-pecah pada akhir pengetaman, bantulah dengan kayu lain yang dirapatkan pada akhir pengetaman.

(29)

Cara menyetel meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau :

1. Turunkan meja muka dan meja belakang lebih rendah beberapa mm dari putaran mata ketam.

2. Ambil sepotong kayu yang telah diketam, baik dan lurus yang panjangnya kurang lebih 40 cm.

3. Ketam kayu tadi kira-kira 10 cm.

4. Matikan mesin, simpan kayu tersebut pada meja muka yang ditonjolkan pada meja belakang.

5. Naikkan meja belakang hingga merapat pada kayu yang telah dimakan.

Cara menyetel dalamnya pemakanan mata ketam sesuai dengan yang dikehendaki :

1. Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam.

2. Ambil kayu yang telah diketam lurus, letakkan pada meja belakang menonjol pada meja muka.

3. Ukur perbedaannya lebih rendah dari meja belakang sedalam yang dikehendaki.

Cara menyetel meja muka dan meja belakang lebih rendah dari putaran mata pisau ketam yang sama tinggi :

1. Stel meja muka lebih rendah dari putaran mata ketam sedalam yang dikehendaki

2. Ambil kayu yang lurus dan ketam sedikit, kemudian matikan mesin 3. Putar menghadapnya kayu tadi pada meja muka dan simpan di meja

belakang tepat pada yang telah diketam di atas mata ketam pada kedudukan yang tertinggi.

4. Turunkan meja belakang hingga kayu menyentuh mata ketam, tapi rapat pada meja belakang.

(30)

C. Lembar Latihan 2

1. Sebutkan fungsi pokok dari mesin ketam perata, sebutkan pula pekerjaan-pekerjaan lain yang dapat dikerjakan dengan ketam perata.?

2. Sebutkan perlengkapan-perlengkapan pada mesin ketam perata ? 3. Bagaimana cara membuat sponing dengan menggunakan ketam

perata ?

4. Bagaimana cara menyetel kedalaman pemakanan mesin ketam perata ?

5. Bagaimana cara menyetel meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau ketam pada mesin ketam perata ?

(31)

KEGIATAN BELAJAR 3

MESIN KETAM PENEBAL

(THICKNESSER)

Gambar 15. Mesin Ketam Penebal

A. Lembar Informasi 1. Batasan

Mesin ketam penebal adalah mesin kayu untuk mengetam balok atau papan pada sisi ke 3 dan ke 4 dengan ukuran yang sama, siku, rata, lurus dan halus.

2. Konstruksinya terdiri dari :

a. Rangka badan.

b. Meja yang dapat diatur naik turun. c. Sumbu pisau ketam.

d. Rol penggerak. e. Batang penekan. f. Anti tendangan balik. g. Motor.

(32)

3. Kelengkapannya :

a. Tudung pengaman/pengarah serbuk. b. Pengatur naik turun meja.

c. Skala pengetaman.

4. Keselamatan Kerja Mesin Ketam Penebal

a. Matikan sakral pusat apabila sedang melalukan penyetelan.

b. Jangan menaikkan meja terlalu besar sehingga memakan melebihi 2 mm untuk kayu yang tidak begitu lebar.

c. Jangan menaikkan meja melebihi 1 mm untuk mengetam permukaan yang lebar.

d. Jangan melihat lurus sejajar meja apabila sedang mengetam. e. Jangan menggerakkan rol sebelum mesin mencapai kecepatan

penuh.

B. Cara Menggunakan Mesin Ketam Penebal 1. Mengetam Tebal Kayu

a. Siapkan kayu pekerjaan.

b. Ukurlah tebal kayu pekerjaan yang paling tebal.

c. Atur naik/turun meja sama tebal kayu yang paling tebal dikurangi 4 mm untuk pemakanan pisau ketam.

d. Jalankan mesin dan mulai menjalankan motor penggerak setelah motor yang memutarkan pisau mencapai putaran penuh.

e. Periksa arah serat kayu harus searah dengan putaran pisau sehingga menghasilkan pengetaman yang baik.

f. Perhatikan kalau ada benda yang keras seperti paku pada kayu pekerjaan yang mungkin mengganggu pengetaman.

g. Letakkan bidang kayu yang yang sudah rata dan lurus pada meja mesin dan doronglah dengan dorongan yang cukup teratur dan lurus sampai berjalan sendiri ditarik oleh rol penarik

(33)

h. Ulangi pengetaman ini sampai selesai. Tiap menaikkan meja maksimal 4 mm.

i. Matikan mesin apabila telah selesai.

2. Mengetam Kayu Tipis

Gambar 16. Mengetam Kayu Tipis a. Siapkan kayu pekerjaan, minimal tipisnya 5 mm.

b. Mengatur meja mesin, yaitu sama dengan tebal papan paling tebal dikurangi tebal pengetaman.

c. Jalankan mesin, letakkan kayu pekerjaan pada meja, dorong pelan-pelan hingga ditarik oleh rol penggerak.

d. Naikkan meja sesuai dengan makannya pengetaman, makannya pengetaman antara 1 – 1,5 mm.

e. Letakkan lagi kayu pekerjaan pada meja, dorong pelan-pelan hingga ditarik oleh rol penggerak.

f. Ulangi pengetaman sampai selesai sesuai ukuran yang dikehendaki.

(34)

3. Mengetam Kayu ke Arah Lebarnya

a. Siapkan kayu pekerjaan, bila terdapat beberapa potongan kayu tidak sama, samakan dulu lebarnya dengan gergaji bundar.

b. Bila kayu yang akan diketam hanya satu, tebal minimal yang dapat diketam dengan baik 2 cm dengan lebar tidak lebih dari dua kali tebal.

c. Siapkan dua buah kayu yang cukup lebar dan tidak boleh melebihi lebar yang akan diketam bila yang akan diketam lebih dari satu. d. Atur meja naik/turun untuk memulai dan pengetaman, maksimum

pengetaman 1,6 mm.

e. Jalankan mesin memulai pengetaman.

f. Ulangi pengetaman, matikan mesin bila telah selesai.

C. Lembar Latihan 3

1. Sebutkan fungsi dari mesin ketam penebal ?

2. Sebutkan bagian-bagian pokok pada mesin ketam penebal ?

3. Berapa ukuran maksimum pengetaman untuk mesin ketam penebal ? 4. Berapa ukuran tebal minimum kayu yang boleh diketam dengan mesin

ketam penebal ?

5. Jelaskan langkah-langkah pengetaman dengan menggunakan mesin ketam penebal ?

(35)

KEGIATAN BELAJAR 4

MESIN GERGAJI BUNDAR BERMEJA

(CIRCULAR SAW)

Gambar 17. Mesin Gergaji Bundar Bermeja

A. Lembar Informasi

Umumnya mesin yang paling sering dipergunakan baik di industri-industri maupun dalam bengkel-bengkel di sekolah-sekolah adalah mesin gergaji bundar bermeja.

1. Kegunaan Gergaji Bundar Bermeja :

Kegunaan yang pokok dari gergaji bundar bermeja adalah : a. Membelah kayu (ripping).

b. Memotong kayu (cross cutting). c. Mengiris kayu (resawing).

(36)

Pekerjaan lain yang dapat diselesaikan dengan mesin gergaji bundar bermeja antara lain :

a. Membuat sponing (rabbet). b. Membuat purus.

c. Membuat alur. d. Membuat cekung. e. Membuat tirus.

f. Membuat champer atau bevel.

2. Konstruksinya terdiri dari :

a. Rangka badan. b. Meja.

c. Motor dan sumbu. d. Tudung pengaman.

e. Pengantar pembuat purus.

3. Keselamatan Kerja Mesin Gergaji Bundar bermeja

a. Bila tidak menggunakan tudung pengaman, tangan harus selalu jauh dari putaran daun gergaji.

b. Diusahakan alat pengamanan terpasang dengan baik.

c. Pakailah daun gergaji yang tajam dan sesuai dengan fungsinya. d. Kedudukan kayu pekerjaan harus menempel pada meja dan

penghantar dengan baik.

e. Bila akan membelah dan tidak menggunakan pembelah harus dibantu satu orang untuk menarik kayu pekerjaan sambil membuka. f. Gigi gergaji hanya dibenarkan menonjol dari permukaan kayu

pekerjaan ? 0,5 cm.

g. Apabila kayu pekerjaan cekung, maka bidang yang cekung yang menempel pada meja.

h. Berdirilah dengan baik di sebela h kiri daun gergaji.

i. Gunakan tongkat pendorong bila kayu pekerjaan cukup kecil. j. Gunakan daun gergaji yang tajam.

(37)

k. Jangan mengambil kayu pekerjaan ke belakang dengan menggores gergaji yang sedang berputar.

l. Bila daun gergaji berputar goyang akibat panas, kayu segera ditarik dan biarkan daun gergaji berputar.

m. Perhatian penuh pada pekerjaan.

B. Cara Menggukan Mesin Gergaji Bundar bermeja. 1. Membelah Kayu

Gambar 18. Membelah Kayu

a. Siapkah kayu pekerjaan.

b. Pasang daun gergaji pembelah.

c. Sesuaikan dengan keinginan kedudukan daun gergaji.

d. Atur tinggi daun gergaji lebih kurang 3 mm di atas permukaan kayu pekerjaan.

e. Pasang tudung pengaman dan pisau belah, tudung pengaman diatur dan berjarak ? 5 mm di atas kayu pekerjaan.

f. Pasang anti tendangun balik atau papan pegas bila kayu yang dibelah itu kecil.

g. Atur pengantar di mana jarak antara gigi-giri yang condong ke arah pengantar merupakan lebar pembelahan.

(38)

h. Periksa kesikuan pengantar terhadap meja, serta sejajar dengan daun gergaji.

i. Berdirilah di sebelah kiri dari daun gergaji, periksa di atas meja tidak ada benda yang mengganggu, kemudian jalankan mesin. j. Mulailah membelah dengan dorongan yang cukup dan merata.

2. Memotong Kayu

Gambar 19. Memotong Kayu

a. Siapkan kayu pekerjaan yang telah ditentukan ukurannya. b. Pasang daun gergaji.

c. Periksa kedudukan daun gergaji apakah tegak lurus terhadap meja. d. Stel pengantar terhadap daun gergaji sesuai dengan pemotongan

yang dikehendaki.

e. Atur tinggi daun gergaji, 3 mm di atas permukaan kayu pekerjaan. f. Geser pengantar, sehingga tidak mengganggu proses pemotongan. g. Periksa meja tidak ada benda yang mengganggu bekerja.

h. Jalankan mesin

i. Pegang kayu pekerjaan erat-erat pada pengantar, kemudian dorong ke muka pelan-pelan dan merata sampai selesai pemotongan.

(39)

3. Mengiris Kayu

Gambar 20. Mengiris Kayu a. Siapkan kayu pekerja.

b. Pasang daun gergaji pembelah.

c. Ukur besar kayu yang akan diiris, yaitu sama dengan jarak gigi yang membuka ke pengantar dengan pengantar itu sendiri.

d. Atur tinggi daun gergaji, sesuai dengan irisan yang dikehendaki. e. Hidupkan mesin.

f. Letakkan kayu pekerjaan, sisi tebal menempel pada meja, sisi lebar merapat pada pengantar.

g. Dorong ke depan kayu pekerjaan pelan-pelan sampai selesai.

4. Membuat Sponing

(40)

a. Siapkan kayu pekerjaan dengan lukisan sponing pada kepala kayu. b. Pasang daun gergaji pembelah.

c. Kerjakan lebih dulu pemotongan ke arah tebal.

d. Atur pengantar terhadap gigi gergaji sesuai lukisan pada kepala kayu.

e. Jalankan mesin, kerjakan penggergajian ke arah tebal. f. Matikan mesin.

g. Stel penggergajian ke arah lebar sponing dengan cara yang sama seperti penggergajian ke arah tebal.

h. Jalankan mesin, coba dulu, bila telah sesuai kerjakan. Dorong ke muka sampai pembuatan sponing selesai kemudian ambil potongan sponing agar tidak mengganggu pekerjaan yang lain.

5. Membuat Purus

Gambar 22. Membuat Purus

a. Siapkan kayu pekerjaan dan lukisan purus yang akan dibuat.

b. Pasang daun gergaji pemotong/kombinasi dan stel tegak lurus terhadap meja.

(41)

c. Stel panjang purus yang dikehendaki dengan cara yang sama seperti membuat sponing.

d. Atur tingginya daun gergaji sama dengan dalamnya dada purus yang dibuat.

e. Atur pengantar pemotongan tegak lurus pengantar pembelah dan daun gergaji.

f. Jalankan mesin dan potonglah dada purus, ujung kayu rapat pengantar pembelah.

g. Matikan mesin, ganti daun gergaji dengan daun gergaji pembelah. h. Stel pengantar pembelah terhadap gigi gergaji, bagian purus

berada antara pengantar dan daun gergaji.

i. Letakkan kayu tegak lurus di atas meja dengan ujung yang akan dibuat purus rapat pada meja.

j. Atur tinggi gergaji setinggi purus yang akan dibuat, jalankan mesin, k. Doronglah kayu dengan hati-hati dengan posisi berdiri untuk

membentuk pipi purus pertama.

l. Apabila purus di tengah-tengah, tinggal membalik untuk membentuk pipi yang kedua. Kalau purus tidak di tengah atur kembali pengantar untuk pipi yg kedua.

6. Membuat Alur

(42)

a. Siapkan kayu pekerjaan dan lukis bentuk alur yang akan dibuat pada kepala kayu.

b. Pasang daun gergaji dado pada mesin, bila cukup selebar alur yang akan dibuat.

c. Periksa kedudukan daun gergaji terhadap pengantar dan terhadap meja.

d. Sesuaikan lukisan pada kepala kayu dengan daun gergaji dan tekan terhadap meja.

e. Stel pengantar pembelah sehingga menempel pada sisi kayu pekerjaan.

f. Naikkan atau turunkan daun gergaji sehingga sama dengan dalamnya alur yang dikehendaki.

g. Jalankan mesin, doronglah kayu pekerjaan dengan dorongan yang cukup, rata sampai alur yang dikehendaki selesai.

h. Matikan mesin bila pekerjaan telah selesai.

7. Membuat Cekung

Gambar 24. Membuat cekung

a. Siapkan kayu pekerjaan dan lukis bentuk cekung yang akan dibuat pada ujung kayu.

(43)

c. Daun gergaji dinaikkan atau diturunkan, dalamnya sama dengan dalamnya cowakan, diukur dari permukaan meja mesin.

d. Acuan disimpan di atas meja mengelilingi daun gergaji, sehingga sisi muka dan belakang gigi gergaji menyentuh acuhan.

e. Buat garis dengan pensil pada meja mesin bagian dalam acuan sebagai mistar untuk miringnya pengantar.

f. Ukur dari garis pensil tadi keluar sama dengan sisi kayu, muka belakang dipasang pengantar.

g. Turunkan daun gergaji, sehingga hanya keluar 2 – 3 mm dari meja mesin.

h. Jalankan mesin, buat pemotongan pertama.

i. Naikkan daun gergaji antar 2 – 3 mm untuk pemotongan kedua. Lakukan seperti ini sampai cowakan selesai.

8. Membuat Tirus

Gambar 25. Membuat tirus

a. Siapkan kayu pekerjaan dan lukislah bentuk tirus yang akan dibuat. b. Buat acuan/mal tirus.

c. Pengantar pembelah diatur, sehingga jarak dari gigi gergaji yang menuju pengantar sama dengan lebar acuan ditambah lebar tirus terbesar yang akan dibuat.

(44)

d. Atur daun gergaji, sehingga menonjol beberapa mili (5mm) dari kayu pekerjaan.

e. Jalankan mesin, siapkan kayu pekerjaan pada kayu acuan tangga pertama dan dorong ke muka sampai selesai tirus pertama.

f. Simpan kayu pada acuan tangga kedua untuk tirus kedua dorong ke muka sampai selesai.

Perhatian :

? Sebelumnya kayu pekerjaan dipotong panjang bersih.

? Tangga acuan dibuat sebelah muka, sehingga kita hanya mendorong kayu pekerjaan saja.

9. Membuat Champer atau Bevel

Gambar 26. Membuat Champer atau Bevel

a. Siapkan kayu pekerjaan dengan dilukis bentuk champer/bevel seperti yang dikehendaki.

b. Pindahlah pengantar pembelah di sebelah kiri daun gergaji, terlebih apabila kayu pekerjaan terlalu kecil.

c. Miringkan daun gergaji sesuai dengan lukisan champer/bevel yang akan dibuat dibantu dengan siku goyang.

d. Simpan kayu pekerjaan di atas meja rapat dengan pengantar dan aturlah tinggi daun gergaji menonjol muka kayu.

(45)

e. Sediakan kayu pendorong, jalankan mesin, dorong kayu pekerjaan ke muka sampai selesai.

f. Metikan mesin, kembalikan kedudukan semula apabila pembuatan bevel telah selesai.

C. Lembar Latihan 4

1. Sebutkan macam pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mesin gergaji bundar bermeja ?

2. Sebutkan bagian-bagian dari mesin gergaji bundar bermeja ? 3. Berapa jarak menonjolnya gigi daun gergaji dari kayu pekerjaan? 4. Bagaimana cara menggerjakan kayu pada pekerjaan yang cekung ? 5. Bagaimana cara membuat sponing dengan menggunakan mesin

(46)

KEGIATAN BELAJAR 5

MESIN GERGAJI PITA

(BAND SAW)

Gambar 27. Mesin Gergaji Pita

A. Lembar Informasi 1. Gunanya

Mesin gergaji pita banyak digunakan di industri-industri bahan bangunan yang mengerjakan kayu, terutama digunakan untuk membelah kayu, untuk memotong lengkung, juga untuk memotong bentuk-bentuk yang tidak beraturan.

2. Konstruksinya terdiri dari :

a. Rangka b. Meja mesin

c. Pengantar daun gergaji d. Motor

e. Pengantar

f. Alat-alat penyambung daun gagi g. Rem dan pengunci

(47)

3. Keselamatan Kerja Gergaji Pita

a. Periksa semua penyetelan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

b. Periksa roda-roda pengantar pipi daun gergaji hanya mempunyai jarak ? 5 mm.

c. Daun gergaji harus selalu tajam dengan ukuran lebar yang sesuai dengan pekerjaan.

d. Bukaan daun gergaji ke kiri dan ke kanan harus sama besar. e. Mulailah menggergaji apabila putaran daun gergaji sudah tetap. f. Bila daun gergaji putus segera matikan mesin, ambil daun gergaji

yang putus apabila roda atas dan bawah telah berhenti.

g. Bila terdengar kelainan suara daun gergaji yang sedang berputar, segera matikan dan laporkan pada instruktor.

B. Cara Menggunakan Mesin Gergaji Pita 1. Membelah dan Mengiris Kayu

(48)

a. Siapkan kayu pekerjaan.

b. Pilih dan pasang daun gergaji pita dengan gigi-gigi kasar dan tajam c. Tempatkan pengantar pembelah sebelah kiri daun gergaji, serta

periksa kedudukkan daun gergaji terhadap meja.

d. Atur pengantar daun gergaji naik atau turun dan berada 5 mm di atas permukaan kayu.

e. Jalankan mesin

f. Simpan kayu pekerjaan pada meja mesin dengan memilih bidang yang baik menempel pada meja dan pengantar pembelah.

g. Dorong kayu pekerjaan dengan teratur sampai selesai pembelahan dan pengirisan

h. Matikan mesin apabila telah selesai.

2. Membelah Miring

(49)

a. Siapkan kayu pekerjaan dengan lukisan yang jelas.

b. Pasang daun gergaji yang cukup lebar, cukup besar dan tajam. c. Sesuaikan meja mesin dengan miring yang dikehendaki.

d. Pasang pengantar pembelah dan unahakan

e. Atur pengantar daun gergaji ? 5 mm di atas permukakan kayu pekerjaan.

f. Jalankan mesin.

g. Simpan kayu pekerjaan pada mesin, dengan memilih bidang yang baik menempel pada meja dan pengantar pembelah.

h. Dorong kayu pekerjaan dengan teratur sampai selesai i. Matikan mesin apabila telah selesai pembelah miring.

3. Memotong Siku atau Miring

(50)

a. Siapkan kayu pekerjaan

b. Pasang dan stel daun gergaji sesuai kebutuhan (cukup lebar, giginya tajam)

c. Stel pengantar pemotongan, sesuaikan pemotongan dengan yang dikehendaki.

d. Letakkan kayu pekerjaan di atas meja mesin. e. Hidupkan mesin

f. Pegang cukup kuat kayu pekerjaan terhadap pengantar.

g. Dorong kayu pekerjaan perlahan-lahan hingga pemotongan selesai. h. Matikan mesin, bila telah selesai pemotongan.

4. Menggergaji Lengkungan

Gambar 31. Mengergaji Lengkungan

a. Siapkan kayu pekerjaan dengan lukisan lengkungan yang akan dibuat.

b. Pasang daun gergaji sesuai dengan kebutuhan, untuk lengkungan yang kecil bisa di bor dulu.

(51)

c. Atur pengantar. d. Jalankan mesin.

e. Potonglah kayu dengan pemotongan dari luar sampai selesai.

f. Matikan mesin bila telah selesai, kemudian rem pelan-pelan roda penggerak daun gergaji.

5. Menggergaji dengan Pertolongan Acuan

Gambar 32. Menggergaji dengan Pertolongan Acuan

a. Siapkan acuan dengan bentuk yang dikehendaki, kemudian dipaku pada kayu bagian bawah.

b. Pasang lawan dari depan diklem pada meja mesin, kemudian dicowak kayu tersebut selebar dan setebal daun gergaji.

c. Pakailah daun gergaji yang sesuai dengan lengkungan yang terkecil.

d. Jalankan mesin, mulailah menggergaji, perhatikan pengantar acuan dan acuannya harus selalu merapat.

(52)

6. Membuat Lingkaran

Gambar 33. Membuat Lingkaran

a. Siapkan kayu pekerjaan yang akan dibuat lingkaran.

b. Pasang meja pembantu menempel pada meja mesin, sisi meja pembantu harus segaris dengan sisi daun gergaji.

c. Gunakan daun gergaji sesuai dengan lingkaran yang akan dibuat. d. Dari sisi muka daun gergaji, ditarik garis tegak lurus dengan daun

gergaji.

e. Ukur jari-jari lingkaran pada garis yang dibuat tadi.

f. Pasang paku sebagai pusat lingkaran pada meja pembantu dan menonjol kira-kira 5 mm.

g. Tempatkan kayu pekerjaan dan tekan pada paku tadi dan menghadap gigi gergaji.

h. Jalankan mesin, putarlah pekerjaan pembuatan lingkaran hingga selesai.

(53)

C. Lembar Latihan 5

1. Sebutkan bagian-bagian mesin gergaji pita ? 2. Sebutkan fungsi dari mesin gargaji pita ?

3. Sebutkan perlengkapan lainnya pada mesin gergaji pita ? 4. Berapa ukuran lebar daun gergaji pita untuk ukuran sedang.? 5. Bagaimana cara menggergaji miring dengan mesin gergaji pita ?.

(54)

KEGIATAN BELAJAR 6

MESIN BOR TEKAN

(HOLLOW CHISEL MORTISER)

Gambar 34. Mesin bor tekan

A. Lembar Informasi

Mesin bor tekan ini termasuk mesin yang paling sering dipakai dibengkel kerja kayu atau di industri pengolahan kayu.

1. Gunanya untuk :

a. Membuat lubang b. Mengamplas.

c. Dapat juga untuk menggerinda dan mengerjakan profil pada pinggir kayu.

(55)

2. Konstruksinya terdiri dari :

a. Tiang dari baja b. Meja

c. Motor

d. Tangan-tangan untuk menekan mata bor e. Pengatur dalam pengeboran

f. Stop kontak

g. Penekan kayu pekerjaan

h. Roda penggerak meja ke kiri dan ke kanan

i. Roda penggerak meja maju ke muka dan mundur ke belakang Perlengkapan yang lain :

a. Mata bor dan kunci pemegang. b. Bermacam-macam sumbu bor. c. Perlengkapan lubang persegi.

3. Keselamatan Kerja Pada Mesin Bor Tekan

a. Pakailah mata bor yang tajam. b. Gunakan kecepatan yang sesuai

c. Jepit kayu pekerjaan dengan klem bila sedang mengebor. d. Selalu diberi pendingin bila sedang digunakan.

e. Bila membuat lubang yang dalam, beri kesempatan mengeluarkan bekas pengeboran

f. Untuk membuat lubang ya ng tembus berilah alas kayu sehingga mata bor tidak mengenai meja.

g. Stel kedalaman pengeboran sesuai kebutuhan.

h. Pakailah kaca mata, bila putaran mata bor sangat tinggi. i. Apabila ragu-ragu mintalah petunjuk instruktor.

(56)

B. Cara Melayani Mesin Bor tekan

1. Membuat Lubang Bulat Tembus atau Buntu

Gambar 35. Membuat Lubang Bulat

a. Pasang mata bor pada tempatnya dan kemudian kunci

b. Siapkan kayu pekerjaan dengan pusat lubang yang telah dibuat. c. Letakkan kayu pekerjaan pada meja mesin dan kencangkan klem

pemegang kayu pekerjaan.

d. Atur kedudukkan mata bor dengan kayu pekerjaan

e. Stel dalamnya pengeboran sampai dengan ujung.mata bor.

f. Bila lubang yang akan dibuat tembus, maka pasang papan kayu sebagai alas agar mota bor tidak mengenai meja.dan kayu pekerjaan tidak rusak.

(57)

2. Membuat Lubang Persegi

Gambar 36. Membuat Lubang Persegi

a. Siapkan kayu pekerjaan dan lukis sesuai pengeboran b. Pasang rangka pemegang pahat pada tempatnya.

c. Pasang pahatnya pada rangka bersama mata bor dengan diberi kebebasan bagian bawah 8 mm rangka dengan pahatnya dan kencangkan sedikit agar tidak jatuh.

d. Masukkan mata bor sesuai dengan pahatnya.

e. Buka sekrup pemegang pahat dan naikkan pahatnya hingga rapat pada rangka pemegangnya, kemudian kencangkan kembali pada kedudukkan pahat sejajar dengan pengamat.

f. Pasang kayu pekerjaan pada mesin.

g. Atur batang penentu dalamnya pemakanan sesuai dengan kebutuhan.

h. Juga penentu Gerakkan meja ke samping kiri dan kanan.

i. Jalankan mesin, dahulukan pemotongan dada lubang, baik dada sebelah kiri maupun dada sebelah kanan.

(58)

j. Kerjakan pembuatan lubang sampai selesai. k. Matikan mesin bila telah selesai .

3. Mengamplas Gambar 37. Mengamplas

a. Siapkan kayu pekerjaan yang akan diamplas.

b. Pasang tabung amplas pada mesin bor dan dipegang oleh chucknya.

c. Pasang meja pembantu pada meja, mesin pembantu diberi lubang sebesar bulatan tabung dengan kebebasan ? 5 mm

d. Atur posisi tabung amplas masuk sebagian pada lubang meja pembantu sesuai kebutuhan.

(59)

e. Jalankan mesin, letakkan kayu pekerjaan di atas meja pembantu. f. Gerakkan kayu pekerjaan menuju tabung amplas yang sedang

berputar dan berlawanan dengan putaran tabung.

g. Untuk mengamplas yang berbentuk lengkungan, buat dulu malnya. Bagian bawah tabung dipasang cincin sebagai pengantar sebesar tabung, kemudian kayu pekerjaan disatukan dengan acuan dan acuan tersebut menyentuh cincin.

C. Lembar Latihan 6

1. Sebutkan guna dari mesin bor tekan ?

2. Sebutkan bagian-bagian dari mesin bor tekan ?

3. Sebutkan pula perlengkapan yang diperlukan dari mesin bor tekan ? 4. Jelaskan langkah-langkah untuk membuat lubang persegi ?

(60)

KEGIATAN BELAJAR 7

MESIN PEMBENTUK

(SHAPER)

Gambar 38. Mesin Shaper

A. Lembar Informasi

Mesin ini termasuk mesin yang cukup berbahaya, karena mempunyai sumbu putar yang tegak dan terbuka, serta putarannya tinggi. Gunanya antara lain adalah untuk membuat profil, alur, lidah, sponing, alur kapur dan lain-lain.

1. Kontruksinya terdiri dari :

a. Sumbu shaper

b. Pengantar meja muka dan belakang c. Tutup pengaman pisau

d. Pengatur jalannya mesin

e. Roda pengatur naik turunkan pisau f. Stop kontak

(61)

2. Keselamatan Kerja pada Mesin Shaper

a. Taruhlah handle otomatis pada posisi pengunci untuk pemasangan pisau pada sumbunya.

b. Taruhlah handle otomatis pada posisi bebas untuk penyetelan kayu pekerjaan.

c. Periksa semua penyetelan sebelum mulai bekerja. d. Jangan bekerja tanpa pengawasan instruktor.

e. Gunakan semua alat pengaman yang mungkin bisa dipakai untuk tiap pekerjaan.

f. Gunakan pisau yang tajam untuk mendapatkan hasil yang baik. g. Singkirkan semua benda yang mengganggu kelancaran pekerjaan

dari meja mesin.

h. Teliti bahwa lantai di sekitar tempat bekerja dalam keadaan aman dan tidak licin.

i. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan mesin yang sedang dihadapi.

j. Hati-hatilah dalam bekerja dengan mesin ini karena sangat berbahaya dengan mempunyai kecepatan tinggi.

B. Cara menggunakan Mesin Shaper 1. Mengetam Lurus Sisi Tebal Kayu

(62)

a. Siapkan kayu pekerjaan yang akan diketam.

b. Pasang pisau lepas bersama cutter headnya pada sumbu, diusahakan pisau berputar ke muka.

c. Naikkan pisau hingga sisi bawah pisau sedikit dibawah permukaan meja (+ 1 mm).

d. Atur pengantar belakang rata dengan putaran pisau.

e. Atur pengantar depan lebih ke belakang untuk kedalaman pemakanan dari perputaran pisau.

f. Atur sakelar sehingga akan memutar pisau ke arah dengan arah pisau.

g. Hidupkan mesin, kerjakan seperti mengetam dengan mesin ketam perata, di mana pengantar dianggap sebagai meja.

2. Mengetan Sponing, Alur, Lidah dan Profil pada Sisi Tebal Kayu yang Lurus

Gambar 40. Membuat Sponing, Alur, Lidah dan Profil Pada Sisi Tebal Kayu yang Lurus

(63)

a. Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis bentuk pemotongan yang akan dibuat pada kepala kayu.

b. Pasang pisau sesuai dengan keperluan pada sumbu

c. Naikkan pisau atau sumbunya hingga pisau keluar dari permukaan meja. Sedapat mungkin buatlah pemotongan di sebelah bawah kayu agar tidak rusak serta lebih aman.

d. Atur pengantar muka dan belakang satu garis lurus dan mundur dari lingkaran pemotongan pisau sesuai dengan lukisan pada kepala kayu.

e. Stel tudung pengaman, batang penekan samping dan atas.

f. Hidupkan mesin, doronglah kayu dari arah yang berlawanan arah putaran pisau yang merata serta tidak boleh berhenti.

3. Membuat Profil atau Sponing pada Sisi Tebal Kayu yang Lengkung

Gambar 41. Membuat Sponing dan Profil pada Sisi Tebal Kayu yang Lengkung.

(64)

a. Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis bentuk sponingnya atau bentuk profilnya pada kepala kayu yang telah diketam rata dan lurus.

b. Keluakan pengantar seluruhnya dari meja.

c. Pasang pisau yang sesuai pada sumbunya serta cincin penguat di atas pisau.

d. Naikkan atau turunkan pisau hingga keluar dari permukaan meja sama dengan lebarnya pemotongan yang dikehendaki.

e. Pasang tudung pengaman di atas pisau

f. Pasang starting pin yang terdapat di meja mesin di muka pisau terdekat untuk pengantar pendahulu.

g. Hidupkan mesin, sisi tebal kayu tekankan pada starting pin dan kemudian Gerakkan kayu pekerjaan yang berlawanan dengan putaran sumbu mesin.

h. Hati-hati pada akhir pemotongan kayu hanya ditahan oleh cicin yang menentukan dalamnya pemakanan. Gerakkan kayu pekerjaan keluar ke arah berlawanan dengan putaran pisau shaper.

4. Membuat Dada Purus (Cope Cut)

(65)

Pekerjaan ini hanya dapat dilakukan pada mesin shaper yang pada mejanya mempunyai alur yang dilengkapi dengan pengantar dorong. a. Siapkan kayu pekerjaan yang telah dibuat purusnya.

b. Pasang cope cutter khusus pada stub spindle top yang sesuai dengan bentuk profil pada tiang pintu atau tiang jendela.

c. Pasang kayu di atas pengantar sorong, sehingga pipi purus rata di sebelah kanan.

d. Pasang kayu penahan pada pengantar sorong.

e. Atur pemakanan pisau sehingga bagian atas tepat pada pipi purus bagian mawah.

f. Atur kayu pekerjaan ke kiri atau ke kanan, digeser untuk mendapatkan dalam cowakan dan klem pada pengantar sorong. g. Stel pengantar purus muka dan belakang segaris dan mengenai

ujung dada purus yang akan dibentuk.

h. Hidupkan mesin, dorong kayu pekerjaan menuju pisau bersama-sama pengantar dorong.

5. Membuat Bossing (Raise a Panel)

1. Dengan menggunakan pengantar lurus dan pisau jenis solid cutter. 2. Pengerjaannya seperti proses membuat profil

3. Dengan menggunakan pengantar dorong dan pisaunya jenis Z knife 4. Pengerjaannya sama seperti proses membentuk dada purus.

5. Kayu diletakkan di atas pengantar didorong dan diberi alas miring.

C. Soal Latihan 7

1. Sebutkan bagian bagian pokok dari mesin shaper ?

2. Sebutkan langkah penyetelan pemakaian pisau mesin shaper ?

3. Sebutkan jenis pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan mesin shaper ?

(66)

4. Mengapa kalau kita menshaper kepala kayu menggunakan alat bantu sejenis push stick ?

5. Bagaimana Kalau tudung pengaman tatal tidak dipasang? Sebutkan dengan singkat dan jelas ?

(67)

KEGIATAN BELAJAR 8

PERAWATAN MESIN KERJA KAYU

Maksud dari perawatan adalah agar umur pemakaian dari mesin- mesin kayu sesuai dengan yang direncanakan, bahkan lebih lama dari masa pemakaian yang direncanakan tersebut. Yang akan dibahas dalam perawatan mesin kerja kayu hanya sebatas pada bagaimana penajamam gergaji/pisaunya saja, yaitu antara lain bagaimana cara penyambungan, penajaman dan pengesetan gergaji pita, penajaman pisau ketam dan penajaman gergaji bundar, sedang bagaimana cara melepas dan memasang kembali tidak dibahas.

A. Mesin Gergaji Pita 1. Kebersihan

Mesin setiap selesai dipakai (sore hari) harus dibersihkan dari kotoran-kotoran atau serbuk gergaji. Untuk mesin-mesin kerja kayu termasuk mesin gergaji pita pembersihan harian diutamakan pada daun meja, roda-roda pengantar dan roda mesin bagian bawah dari segala kotoran. Dalam satu minggu sekali pembersihan mesin dilaksanakan secara menyeluruh dan teliti, termasuk bagian dalam yang tidak terlihat harus dibersihkan. Untuk jangka waktu 6 bulan sampai 1 tahun mesin harus dibersihkan secara menyeluruh minimal 1 kali. Bagian-bagian yang bergerak atau berputar harus dicuci dengan minyak tanah kemudian diberi pelumas.

2. Menyambungan Daun Gergaji

Penyambungan daun gergaji pita dilaksanakan dengan mesin las listrik. Untuk melaksanakan penyambungan perlu ketelitian dan kesabaran. Untuk melaksanakan menyambungan dengan hasil ya ng baik dan benar, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

(68)

a. Pita daun gergaji yang akan disambung dibersihkan lebih dahulu dari segala kotoran, misalnya getah kayu, karat, flek-flek, noda-noda dengan menggunakankan minyak solar atau bensin dan digosok dengan sikat kawat atau diamplas.

b. Potong pita daun gergaji dengan siku ke segala arah dengan menggunakan pisau pemotong yang terdapat pada mesin las tersebut.

Dalam pemotongan pita daun gerdaji harus diperhatikan :

1) Arah set atau kuakan gigi gergaji yang akan disambung (harus dalam keadaan selang seling).

2) Untuk daun gergaji yang baru maka panjang daun gergaji adalah panjang maksimal. Sedang untuk daun gergaji yang lama panjangnya adalah panjang minimal.

3) Panjang pemotongan gigi gargaji adalah sebagai berikut :

a) Daun gergaji yang akan dijepit sebelah kiri, tempat pemotongannya pada sisi tegak gigi gergaji + 2-3 mm.

b) Daun gergaji yang dijepit sebelah kanan, tempat pemotongan dilaksanakan pada sisi tegak gigi gergaji.

4) Hasil pemotongan diperiksa dengan baja siku (penyiku), bila hasilnya belum baik , harus diperbaiki dengan gerinda, hingga dari kedua ujung dari pita daun gergaji bila ditempelkan rapat dan punggungnya lurus. Hasil dari pekerjaan ini sangat menentukan terhadap keberhasilan langkah berikutnya.

5) Pasang pita daun gergaji pada mesin las, yang sebelumnya sudah disetel sesuai dengan petunjuk pada tabel. Jarak kedua ujung pita antara 1-4 mm (tabel).

6) Jepit kedua ujung dengan kuat dan dicoba dirapatkan, apabila sudah rapat berarti sudah siap untuk dilas.

(69)

7) Handle 4 dipindahkan ke posisi 7 dan tekan ke kedudukkan 8, hingga terjadi pijaran dan loncatan bagian kiri menuju ke bagian kanan secara otomatis, baru handle pada posisi 8 dilepaskan. 8) Hasil pengelasan diperiksa dengan cara melepas semua

penjepit, amati hasil pengelasan. Hasil yang baik, semua bidang pengelasan tertutup rapat dan tidak berlubang. Hasil las ini masih cukup keras, dan bila ditekuk akan patah. Oleh karena itu harus dimudakan, dengan cara daun gergaji dijepit lagi sesuai posisi semula, dan handle 2 dipindahkan ke posisi annealing, kemudian pita dipanaskan lagi hingga mencapai warna merah tua, setelah itu handle 2 dikembalikan ke posisi semula.

9) Amati hasil pengelasan dan lepas pita dari penjepit, coba dilengkungkan, bila hasil lengkunganya melengkung konstan dibolak balik berarti hasil penyambungan sudah baik.

10) Gerinda hasil sambungan yang kasar kiri kanan dan punggung

(70)

Gambar 43. Pemotongan dan Pengetesan Penyambungan Daun Gergaji Pita

(71)

Gambar 44. Mesin Las Daun Gergaji Pita

3. Penggiwaran gigi Gergaji Pita

a. Pasang daun gergaji pita pada tempat yang terdapat pada mesin penggiwar dan penajam gigi gergaji pita.

b. Masukkan daun gergaji pita pada penjepit yang telah disediakan pada mesin.

c. Stel pendorong gigi daun gergaji pita (2 gigi) d. Kunci penjepit daun gergaji pita.

e. Atur lebar giwaran ke kiri dan ke kanan f. Hidupkan mesin

(72)

h. Tekan saklar stradatrice suter ke posisi 1, mulailah penggiwaran, tunggu dan perhatikan penggiwarannya sampai selesai.

i. Matikan dulu mesin, dengan jalan memindahkan posisi stradatrice suter dari posisi 1 ke posisi 0. Lepas penjepit daun gergaji kemudian ambil daun gergaji, selesailah sudah proses penggiwaran gigi daun gergaji pita.

4. Menajamkan Gigi Gergaji Pita

a. Pasang daun gergaji pita pada cekam penajaman. b. Stel keNaikkan tiap gigi agar tidal lompat.

c. Beri tanda mulainya penajaman d. Hidupkan mesin

e. Tekan sakral affilatrice sharrener ke posisi angka 1 f. Matikan mesin setelah sampai pada tanda mulai.

B. Menajamkan Pisau Ketam Perata/Penebal

(73)

Pisau mesin ketam perata maupun penebal, jika telah tumpul harus ditajamkan/diasah. Hal ini dapat diketahui dengan suara yang lebih keras dan kasar bila sedang digunakan untuk mengetam kayu, tidak seperti biasanya, kalau tajam tidak begitu keras dan harus. Kalau mata pisau ketam telah rusak, maka mata ketam terlebih dulu harus digerinda, sehingga mata pisau menjadi baik, tajam, lurus dan tidak terdapat cowakan. Setelah itu baru diasah dengan batu asah.

Menggosok pisau ketam, berarti pisau ketam digosok dengan batu asah untuk melicinkan dan menghilangkan bramnya. Sudut pengasahan pisau ketam pada waktu digerinda antara 25-30 derajat dan sudut penajaman pada waktu mengasah antara 30-35 derajat.

Langkah-langkah penajaman :

1. Pasang pisau ketam pada penjepit/klem pembawa dengan hati-hati. 2. Stel ketinggian/posisi pisau ketam, sehingga seluruh muka sama atau

bidang bevelnya hampir menyentuh batu gerinda. 3. Kencangkan semua penjepit daun pisau ketam. 4. Atur kemiringan bevel pisau.

5. Hidupkan mesin gerinda dan siapkan pendinginnya.

6. Gerakkan penjepit pisau atau klem pembawa dari ujung pisau yang satu sampai ujung pisau yang lain (ke kanan dan ke kiri ).

7. Atur makannya gerinda (majukan gerinda) pada pisau sedikit demi sedikit.

8. Beri pendingin dengan air (dengan menggunakan kuas) agar pisau tidak terbakat/panas.

9. Lakukan langkah 6, 7 dan 8 sedemikian kali sehingga pisau menjadi tajam semua.

10. Matikan mesin gerinda.

11. Mundurkan gerinda (menjauhi pisau). 12. Lepaskan pisau dari penjepit/ klem.

13. Bersihkan pisau ketam perata/penebal dari bram-bram dengan menggunakan batu asal dan oli.

(74)

C. Menajamkan Daun Gergaji Bundar

Gambar 46. Mesin Penajam Daun Gergaji Bundar.

Langkah-langkahnya :

1. Sebelum mulai digerinda/ditajamkan bersihkan dulu dari segala kotoran (getah kayu, karat dan lain-lain) yang melekat pada daun gergaji bundar dengan cara merendam dulu pada larutan parafin dan oli dengan perbandingan 1 oli : 2 parafin.

2. Buka mur pengunci as daun gergaji dan tempatkan daun gergaji pada meja daun gergaji dan pasang kembali mur pengunci as daun gergaji. 3. Atur daun gergaji agar gigi gergaji dapat digerakkan dengan pengantar

secara berurutan.

4. Kencangkan penjepit daun gergaji agar tidak berubah pusatnya. 5. Stel gerinda sehingga pas mengena gigi daun gergaji bundar.

6. Stel maju mundurnya gerinda serta keniringan gerinda terhadap sisi pertama (ke kiri).

(75)

7. Hidupkan mesin pengasah daum gergaji serta hidupkan sakral pendingin gergaji.

8. Beri tanda mulai penajaman pada gigi daun gergaji. 9. Lakukan penajaman gigi gergaji satu persatu.

10. Bila telah selesai sampai pada tanda tadi, matikan mesin. 11. Stel kemiringan gerinda terhadap sisi gigi kedua (ke kanan). 12. Lakukan kembali seperti langkah 9, sampai selesai.

13. Lepas gerinda, kemudian dipasang terbalik dengan posisi awal (yang pertama di luar dipasang menjadi berada di dalam).

14. Atur maju mundurnya gerinda dan kemiri ngan pertama gigi gergaji. 15. Hidupkan mesin serta hidupkan sakral pendingin gergaji.

16. Tajamkan gigi gergaji satu persatu sampai selesai semua. 17. Matikan mesin.

18. Atur maju mundurnya gerinda dan kemiringan kedua gigi gergaji. 19. Hidupkan mesin serta hidupkan sakral pendingin gergaji.

20. Tajankan gigi gergaji satu persatu sampai selesai semua. 21. Matikan mesin dan sakral pendingin.

22. Amati ketajaman mesing-mesing gigi daun gergaji.

23. Apabila ketajaman gigi daun gergaji sudah dianggap cukup, kemudian lepaskan daun gergaji dari mesin pengasah.

D. Soal Latihan 8

1. Apa maksud utama dari perawatan mesin-mesin kerja kayu ? 2. Apa maksud dari mengasah mata pisau mesin ketam ?

3. Apa dari pemakaman gerinda yang terlalu besar pada penajaman pisau ketam penebal/pisau ketam perata.?

4. Berapa besarnya sudut penajaman pisau mesin ketam ?

5. Jelaskan langkah-langkah penajaman pisau ketam perata atau penebal ?

(76)

LEMBAR KUNCI JAWABAN

A. Lembar Latihan 1

1. Mesin gergaji bundar berlengan terdiri dari : a. Tiang baja bulat (column)

b. Lengan-lengan (arm) c. Meja dari kayu

d. Rangka dari besi untuk memasang meja dan kaki rangka meja. e. Pengantar yang dapat dipindah-pindah

f. Rangka pemegang motor g. Motor.

2. Fungsi pokok mesin gergaji bundar berlengan adalah untuk memotong tegak dan memotong miring.

3. Mesin gergaji bundar dapat dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan : a. Membentuk cowakan tegak (Dado) tegak atau mering

b. Membentuk alur dan dado

c. Memotong/membelah chamter/bevel d. Membuat sponing

e. Membuat purus

f. Memotong miring berganda (compound mitre)

4. Tiga macam skala penyetelan mesin gergaji bundar berlengan yaitu : a. Pada rangka motor untuk menentukan kedudukan daun gergaji

terhadap meja.

b. Pada lengan untuk menentukan jarak pemotongan

c. Pada tiang untuk menentukan kedudukan lengan pada pengantar 5. Untuk dapat menurunkan daun gergaji dengan tepat dapat dilakukan

dengan cara :

a. Turunkan daun gergaji sampai menyentuh kayu pekerjaan di atas meja.

b. Ukur dalam cowakan pada column pada sisi bawah lengan c. Turunkan daun gergaji sehingga batas yang diukur tadi tepat.

(77)

B. Lembar Latihan 2

1. Fungsi pokok dari mesin ketam perata adalah :

a. Untuk meluruskan, meratakan dan melicinkan permukaan kayu. b. Untuk meratakan dan meluruskan sisi tebal kayu, sehingga siku

terhadap sisi lebar kayu.

Pekerjaan-pekerjaan kain yang diselesaikan dengan mesin ketam perata antara lain :

a. Mengetam miring champer atau bevel b. Mengetam sponing (rabbet)

c. Mengetam tirus d. Mengetam cowakan e. Mengetam kepala kayu.

2. Perlengkapan-perlengkapan pada mesin ketam perata adalah : a. Rangka badan dari besi tuang

b. Meja muka dan meja belakang c. Sumbu ketam

d. Motor e. Pengantar

f. Tudung pengaman

g. Alat pengatur naik turun meja h. Of/On

i. Isolator swith j. Pengunci meja

3. Cara membuat sponing, langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Mesin ketam perata yang dapat dipakai untuk membuat sponing harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Meja muka lebih lebar kekiri dari meja belakang

2) Ujung pisau sebelah kiri menonjol kekiri dari as pemegang pisau 0,4 – 0,8 mm dari meja belakang

b. Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis pada kepala kayu ukuran sponing yang akan dibuat.

(78)

c. Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau

d. Turunkan meja muka sebesar ukuran sponing atau dilakukan beberapa kali pengetaman dengan melihat batas maksimum pengetaman.

e. Stel lebar sponing yang diukur dari sisi meja belakang sebelah kiri atau dari ujung pisau paling kiri keluar terhadap pengantar, pengantar telah disetel tegak lurus meja

f. Untuk membuat sponing buntu harus dibuat stop blok

g. Untuk sponing langsung, meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau, sedang meja muka disetel sama dengan kedalaman sponing.

h. Tekan dengan tangan kiri dan dorong dengan tangan kanan, sama halnya waktu mengetam tebal atau menyikukan katu.

4. Cara menyetel kedalaman pemakanan pisau ketam perata: a. Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam.

b. Ambil kayu yang telah diketam lurus, letakkan pada meja belakang menonjol pada meja muka

c. Ukur perbedaannya lebih rendah dari meja belakang sedalam yang dikehendaki.

5. Cara menyetel meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau adalah sebagai berikut :

a. Turunkan meja muka dan meja belakang lebih rendah beberap mm dari putaran mata ketam.

b. Ambil sepotang kayu yang telah diketam, baik, dan lurus yang panjangnya kurang lebih 40 cm.

c. Ketam kayu tadi kira-kira 10 cm.

d. Matikan mesin, simpan kayu tersebut pada meja muka yang ditonjolkan pada meja belakang.

e. Naikkan meja belakang hingga merapat pada kayu yang telah dimakan.

Gambar

Gambar 2. Memotong Siku dan Miring
Gambar 3. Memotong Cowakan (Dado) Tegak/Miring
Gambar 4. Membuat Sponing dan Membuat Alur.
Gambar 6. Menggergaji Miring Berganda
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGGUNAAN ASESMEN AUTENTIK DALAM DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PEMANASAN

Data skor pretest , posttest dan N-Gain untuk keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen I...75.. Tabel

Jadi, discovery learning merupakan model pembelajaran yang sangat penting untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas dan dipercaya dapat mengembangkan

For a child who has been able to control and to master all of voiced stop sounds in every context, it means that he has succeeded suppressing the elimination

Sedangkan untuk sebagian besar kabupaten dan kota yang berada di propinsi Jawa Tengah berada pada kuadran II, sama halnya dengan kabupaten yang berada di propinsi Bali kabupaten

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Setia Rahmawan 2016

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA LAPIS BERBASIS PICTORIAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang akan menghantarkan pada bab-bab berikutnya yang meliputi latar belakang masalah yakni permasalahan yang diangkat adalah