• Tidak ada hasil yang ditemukan

PMTI/23/2016 PROPOSAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PMTI/23/2016 PROPOSAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PMTI/23/2016

PROPOSAL

BANTUAN PENELITIAN KOMPETITIF KOLEKTIF

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

TAHUN 2016

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN JAMA’AH MASJID

JAMI’ ASY SYUKUR CABEAN KOTA SALATIGA

MELALUI PENANAMAN DAN PEMBUATAN MAKANAN

BERBAHAN DASAR TANAMAN ORGANIK MENUJU

SALATIGA GO ORGANIC 2025

Disusun Oleh:

Ketua Tim: Prof. Dr. H. Mansur, M. Ag. (IAIN Salatiga)

Anggota: 1. Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. (IAIN Salatiga)

(2)

A. Isu dan Fokus Pengabdian

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kebutuhan pangan Indonesia saat ini didominasi oleh makanan konvensional yang tidak menyehatkan. Oleh karena itu, masyarakat mulai sadar untuk mengganti makanan mereka dengan makanan organik.

Makanan organik, pada dasarnya adalah semua jenis pangan yang berasal dari organisme hidup (hewan atau tumbuhan). Namun, saat ini istilah organik digunakan secara terbatas untuk produk-produk tanaman yang tidak atau hanya sedikit menggunakan pestisida dan pupuk buatan. Makanan organik diciptakan sesuai dengan semua standar produksi yang sudah ditentukan. Pada sejarah kehidupan manusia setiap makanan yang diciptakan melalui proses agrikultur bisa disebut sebagai organik. Tapi pada abad ke-20 mulai dikenalkan berbagai zat sintetis yang digunakan dalam produksi makanan. Jenis produksi ini dinamakan produksi makanan konvensional. Sedangkan produksi secara organik, semuanya tidak melibatkan berbagai zat sintetis contohnya pestisida non-organik, insektisida non-organik, dan lain - lain. Makanan organik ialah makanan yang bebas dari bahan kimia.

Makanan organik ditanam pada tanah yang tidak disemprot dengan pupuk dan pestisida kimia. bahan pangan organik adalah semua bahan pangan yang diproduksi dengan sesedikit mungkin atau bebas sama sekali dari unsur-unsur kimia berupa pupuk, pestisida, hormon, dan obat-obatan. Bahan pangan organik hanya menggunakan bibit lokal, dan hanya menggunakan pupuk yang berasal dari alam berupa kotoran hewan dan kompos. Bahan pangan organik juga harus memenuhi persyaratan internasional yang ditentukan, misalnya tidak mengandung bibit GMO (genetically

modified organism) dan tidak memanfaatkan teknologi iradiasi untuk mengawetkan

produk. Dengan demikian, semua proses produksi dilakukan secara alamiah (seminimal mungkin penggunaan input eksternal), mulai dari aspek budidaya hingga ke cara pengolahannya (from the farm to the table).

Keunggulan makanan berbahan dasar organik Menurut Wirjatmadi dalam Kompas Cyber Media. Retrieved June 12, 2009, from http://www. kompas.com/kompascetak/2211/08/ilpeng/142 diunduh 15 Maret 2016 pukul 21.35, dalam tajuk makanan organik kian mudah didapat menyatakan bahwa bahan pangan organik memang berbeda dengan bahan pangan konvensional. Selain lezat cita rasanya, bahan pangan organik lebih menyehatkan dan aman dikonsumsi. Hampir tidak ada pencemaran bahan kimia yang dapat membentuk radikal bebas ditemukan dalam bahan pangan organik. Menurut Chinnici, G. D’Amico, M. and Pecorino, B. (2002). A multivariate statistical analysis on the consumers of organic products. British Food Journal, Vol. 104, 187-199 menunjukkan bahwa konsumen memiliki sikap yang positif terhadap makanan organik dimana salah satu alasan utamanya adalah bahwa makanan organik dianggap lebih sehat dibandingkan dengan makanan konvensional.

Salah satu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025 adalah Salatiga go organic 2015, Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(3)

Daerah tersebut tertuang dalam peraturan daerah nomor 6 tahun 2010. Program ini mendapat perhatian yang serius bagi segenap warga kota Salatiga untuk mensukseskan program Salatiga go organic 2015 seperti tersaji dalam gambar 1 berikut.

Gambar 1. Bentuk dukungan warga kota Salatiga terhadap program Salatiga go

organic 2025

B. Alasan Memilih Subyek Dampingan

Kesehatan menjadi hal yang penting untuk manusia agar bisa beribadah dan beraktifitas dengan baik. Bahan makanan organik lebih menyehatkan dan aman dikonsumsi. Hampir tidak ada pencemaran bahan kimia yang dapat membentuk radikal bebas ditemukan dalam bahan pangan organik. Makanan organik baik untuk kesehatan manusia. Berdasarkan survey awal tim peneliti, alasan pemilihan subyek dampingan karena sebagian besar jama’ah masjid Jami’ Asy Syukur Cabean Kota Salatiga belum mengetahui program Salatiga go organic 2025 dan belum mengetahui kegunaan mengkonsumsi makanan organik yang bebas bahan kimia. Sehingga perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan penanaman dan pembuatan makanan berbahan dasar tanaman organik kepada jama’ah masjid jami’ Asy Syukur Cabean kota Salatiga. Berikut disajikan bentuk bangunan masjid jami’ Asy Syukur Cabean kota Salatiga dalam Gambar 2 berikut.

(4)

Gambar 2. Masjid jami’ Asy Syukur Cabean Mangunsari Sidomukti kota Salatiga C. Kondisi Subyek Dampingan Saat Ini

Berdasarkan prasurvey yang telah dilakukan tim peneliti bahwa menunjukkan masih banyak jama’ah masjid jami’ Asy Syukur Cabean kota Salatiga yang belum mengetahui manfaat mengkonsumsi makanan berbahan dasar tanaman organik dan belum mengetahui program pemerintah kota Salatiga yakni Salatiga go organic 2025. Sebagian besar jama’ah masih mengkonsumsi makanan dari tanaman konvensional yang mengandung bahan kimia.

Selain itu masih banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berupa warung makan di sekitar masjid Jami’ Asy Sykur yang menyediakan dan menjual makanan jajanan dari bahan tanaman konvensional yang mengandung bahan kimia D. Kondisi dampingan yang diharapkan

1. Melalui pelatihan dan pendampingan penanaman dan pembuatan makanan berbahan dasar tanaman organik maka Jama’ah masjid jami’ Asy Syukur Cabean Kota Salatiga akan tumbuh kesadaran tentang pentingnya menanam dan mengkonsumsi makanan berbahan dasar tanaman organik untuk kesehatan. Gambar 3 berikut menyajikan contoh sayuran dari tanaman organik.

(5)

Gambar 3. Contoh sayuran dari tanaman organik

2. Melalui pelatihan dan pendampingan penanaman dan pembuatan makanan berbahan dasar tanaman organik maka jama’ah masjid jami’ Asy Syukur Cabean Kota Salatiga mampu membuat makanan yang berbahan dasar organik

3. Melalui pelatihan dan pendampingan penanaman dan pembuatan makanan berbahan dasar tanaman organik maka jama’ah masjid jami’ Asy Syukur Cabean Kota Salatiga bisa mensuplai sayuran organik kepada sejumlah UMKM yang ada di sekirar masjid jami’ Asy Syukur. Gambar 4 berikut menyajikan salah satu UMKM yang menyediakan sayuran organik

(6)

Gambar 4. Salah satu UMKM yang menyediakan sayuran organik E. Strategi yang Dipergunakan

1. Mengadakan pelatihan kepada jama’ah masjid jami’ Asy Syukur tentang bagaimana menyediakan pupuk yang berasal dari alam berupa kotoran hewan dan kompos yang akan digunakan untuk menanam sayuran organik

2. Mengadakan pelatihan penanaman tanaman organik kepada jama’ah masjid jami’ Asy Syukur tentang bagaimana cara menanam tanaman organik yang benar sekaligus pengepakan yang bagus kemudian disuplai ke UMKM dan warung-warung penyedia makanan di sekitar masjid jami’ Asy Syukur

3. Mengadakan pelatihan membuatan makanan dari tanaman organik yang akan disuplai ke warung-warung penyedia makanan di sekitar masjid jami’ Asy Syukur

F. Pihak-pihak yang Terlibat (stakeholders) dan Bentuk Keterlibatannya

1. Takmir masjid terlibat dalam pengumpulan jama’ah masjid jami’ Asy Syukur Cabean Kota Salatiga yang mendapatkan pelatihan dan pendampingan

2. Penyewaan lahan untuk media tanaman

Dalam program pelatihan dan pendampingan penanaman dan pembuatan makanan berbahan dasar tanaman organik kepada jama’ah masjid jami’ Asy Syukur Cabean Kota Salatiga ini diperlukan lahan yang digunakan untuk praktek penanaman tanaman organik. Tim peneliti sudah melakukan langkah strategis dengan menghubungi salah satu warga Cabean yang memiliki lahan kosong di sebelah utara masjid jami’ Asy Syukur dengan meminta kesediaan untuk menyewakan lahannya yang akan digunakan untuk praktek percontohan penanaman tanaman organik (surat pernyataan kesediaan terlampir). Lahan salah satu warga cabean yang siap menjadi media penanaman tanaman organik disajikan dalam gambar 3 berikut.

(7)

Gambar 5. Lahan salah satu warga cabean yang siap menjadi media penanaman tanaman organik

Luas lahan ini adalah 760 m² yang cukup untuk tempat praktik percontohan penanaman tanaman organik.

3. Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Dalam program pelatihan dan pendampingan ini, Dinas kesehatan kota Salatiga terlibat dalam memberikan pelatihan tentang pentingnya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan berbahan dasar tanaman organik

4. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

UMKM yang dimaksud adalah supermarket dan warung-warung penyedia makanan bagi warga sekitar masjid jami’ Asy Syukur yang menjual makanan-makanan kecil. Dalam program pelatihan dan pendampingan ini, UMKM terlibat pembelian hasil tanaman organik yang telah ditanam oleh jama’ah masjid jami’ Asy Syukur melalui program pelatihan.

5. Pemerintahan kota salatiga terlibat dalam pelatihan dan penyampaian program Salatiga go organic 2025 yang harus diketahui dan didukung oleh seluruh warga kota Salatiga terutama jama’ah masjid jami’ Asy Syukur Cabean kota Salatiga

Gambar

Gambar 1. Bentuk dukungan warga kota Salatiga terhadap program Salatiga go  organic 2025
Gambar 2. Masjid jami’ Asy Syukur Cabean Mangunsari Sidomukti kota Salatiga
Gambar 3. Contoh sayuran dari tanaman organik
Gambar 5. Lahan salah satu warga cabean yang siap menjadi media penanaman  tanaman organik

Referensi

Dokumen terkait

lain atau tidak perlu adanya suatu kerangkapan data untuk dapat melayani satu atau lebih program-program-program aplikasi secara optimal, data disimpan sedemikian

Kelemahan yang kedua berkaitan dengan perjanjian kerja yang merupakan dasar dari hubungan hukum antara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sama

Kejadian slamming pada kapal frigate merupakan respon transien yang dihasilkan dari lambung haluan kapal saat mengangguk atau menghempas ke bawah, yang umumnya menginduksi

Percoban pertama adalah penentuan kadar Ca dalam air sadah dengan metode kompleksometri dengan EDTA dan percobaan yang kedua adalah  penentuan kadar NaCl dalam kulit telur

Maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh dari variabel persepsi kemanfaatan pengguna (perceived usefulnes), persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of use), intensitas

a. Semua guide pandai berbahasa asing. Fido bukanlah seorang guide. Biasanya banyak yang terjebak untuk menarik kesimpulan bahwa Fido tidak pandai berbahasa asing. Ini

Stoner, Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya

Meskipun secara produktivitas dan keuntungan ekonomis penggunaan varietas Hot Chili lebih unggul dibandingkan dengan Tanjung-2, namun kenyataan di lapangan berdasarkan