• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berpikir adalah hal yang melekat erat dalam kehidupan manusia. Bisa dikatakan berpikir merupakan tindakan khas manusia. Sekitar 400 tahun yang lalu, seorang filsuf asal Prancis, Rene Descartes, menyatakan sebuah kalimat yakni aku berpikir, maka aku ada. Artinya, keberadaan manusia menjadi unik dan nyata, ketika ia menggunakan pikirannya. Ketika ia berhenti berpikir, atau malas berpikir, maka jati dirinya menjadi tidak jelas.

Dalam perkembangan selanjutnya, berpikir memiliki banyak aspek. Kebanyakan orang mengira, bahwa berpikir hanya sekedar hal-hal teknis, yakni soal menghitung, melihat guna, dan mencari keuntungan. Namun, berpikir teknis hanyalah satu bagian kecil dari tindak berpikir manusia. Ada pola berpikir lainnya, misalnya berpikir reflektif dan kontemplatif untuk memahami suatu hal di dunia secara mendalam dan lebih menyeluruh. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya proses berpikir adalah karena adanya perubahan atau keinginan untuk melakukan perubahan. Dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan yang dijumpai dewasa ini disebabkan oleh kemampuan berpikir itu sendiri. Jika dulu untuk melakukan perjalanan yang cukup jauh orang menggunakan kuda, kini orang menggunakan berbagai jenis kendaraan seperti motor atau mobil. Jika dulu orang menggunakan tv hitam putih, kini orang menggunakan tv berwarna. Jika dulu orang sulit mengetahui berbagai kabar atau informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, kini semuanya dapat diakses dengan mudah lewat internet. Segala kemudahan-kemudahan ini ada oleh karena adanya pola pikir manusia yang menginginkan perubahan.

Dalam dunia usaha pun demikian. Ada berbagai perubahan yang kita jumpai. Berbagai jenis produk-produk baru yang bermunculan misalnya. Semuanya itu menandakan bahwa perubahan kini telah banyak terjadi ditinjau dari segi usaha. Meskipun demikian, ada beberapa entrepreneur yang tidak menyadari adanya berbagai perubahan yang terjadi dan tetap tidak melakukan perubahan terhadap usaha yang digelutinya. Perubahan bisa terjadi setiap saat tetapi jika tidak ditanggapi secara cepat dan tepat maka produk dari usaha yang dihasilkan akan kalah bersaing terhadap produk lainnya.

(2)

Ada beberapa hal terkait dengan berpikir perubahan itu sendiri. Dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas tentang:

1. Landasan teori terkait berpikir perubahan 2. Pembahasan tentang:

a) Pemahaman akan pentingnya perubahan dan peranan mindset (pola pikir) b) Perubahan mindset

c) Mindset entrepreneur d) Teori kecerdasan finansial

e) Hambatan-hambatan yang ditemukan saat memulai usaha

f) Tips praktis dalam kaitannya dengan berpikir perubahan itu sendiri g) Kaitan antara kewirausahaan dan berpikir perubahan

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Kewirausahaan I Universitas Indraprasta PGRI.

2. Menjelaskan Berpikir dan Perubahan.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 WIRAUSAHA BERPIKIR PADA PERUBAHAN

Menurut definisi, wirausaha adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa melalui transformasi, kreatifitas, inovasi, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga produk atau jasa tersebut lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pengguna produk dan jasa (Prof. Raymond Kao, Nanyang Business School, Singapore 2005). Hitt,Ireland&Hoskisson (2010) mengatakan bahwa Kewirausahaan Strategis (Strategic Entrepreneurship) yang biasanya dilakukan oleh perserorangan dan badan usaha adalah :

1. Mengambil langkah-langkah kewirausahaan dengan perspektif strategis.

2. Berperilaku menggiatkan pencarian kesempatan usaha dan keunggulan kompetitif. 3. Merencanakan dan mengimplementasikan strategi kewirausahaan untuk menciptakan

keuntungan.

Usaha-usaha Kewirausahaan Strategis (Hitt,Ireland&Hoskisson: 2010) diatas harus didasari, didorong dan mempunyai tujuan pada beberapa faktor seperti yang digambarkan dalam gambar di bawah yaitu:

1. Cara berfikir kewirausahaan dari pendiri (founding father) organisasi atau badan usaha.

2. Mempunyai kelompok kerja untuk mengembangkan produk atau pelayanan.

3. Memfasilitasi inovasi dan integrasinya dengan menyebarkan nilai luhur dan kepemimpinan kewirausahaan.

4. Menciptakan nilai tambah melalui inovasi yang dilakukan.

Sebelum perubahan menyentuh cara berpikir, maka manusia itu belum berubah. Maka dari itu, jika kita ingin berubah, maka kita harus mengubah cara berpikir kita. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah berubah dari seorang karyawan menjadi seorang wirausaha untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan cerah.

Kita memiliki kekuatan otak yang belum terungkap untuk memaksimumkan kekuatan berpikir dalam usaha mengubah kehidupan Kita di masa depan, maka renungkanlah sejumlah pertanyaan di bawah ini untuk menggali pikiran Kita, apakah Kita termasuk memilki keinginan untuk menjadi seorang entrepreneur.

(4)

Berikut adalah pertanyaan tersebut.

1. Apakah dalam pikiran Kita telah memiliki kepuasan dari apa yang Kita lakukan dalam pekerjaan saat ini?

2. Apakah Kita dalam melaksanakan pekerjaan saat ini mendapatkan kesulitan bila melebihi kekuasaan dan wewenang yang Kita miliki?

3. Apakah Kita merasakan dalam pikiran untuk merubah apa yang dikerjakan menjadi lebih sempurna sebagai keinginan yang lebih besar dari pada mempertahankan tugas apa adanya saat ini?

4. Apakah Kita memiliki kemampuan berpikir untuk menimbulkan ide baru setiap saat Kita melangkah dalam hidup ini?

5. Apakah Kita memiliki kemampuan untuk merumuskan kedalam perencanaan dan aplikasi dari ide baru Kita?

6. Apakah Kita dapat meredam dan merahasiakan ide Kita dari orang lain, sebelum Kita siap melaksanakannya?

7. Apakah Kita memiliki jaringan atau memperluasnya ke jaringan baru atas kemampuan Kita atau teman?

8. Apakah Kita merasakan mendapat dukungan atas ide Kita dari lingkungan internal dan eksternal?

9. Apakah Kita merasakan memiliki kemampuan untuk melewati rintangan yang maha sulit yang dalam pikiran Kita mungkin gagal?

10. Apakah Kita merasakan ketidak puasan bila ada orang kepercayaan Kita tidak mampu melaksanakan dari bagian ide Kita?

11. Apakah Kita mampu mengubah kecenderungan bahwa kepuasan didapat bila sesuatu dikerjakan sendiri dan berusaha membagi tugas dan tanggung jawab dalam kerja tim? 12. Apakah Kita memiliki keinginan untuk memisahkan sebagian pendapatan dalam

(5)

Bila jawaban Kita menunjukkan bilangan ya dan atau tidak, apakah Kita sudah siap untuk membuat langkah-langkah yang harus dihadapi ke depan, sekiranya dikelompokkan dalam posisi yang disebut dengan:

1. Bekerja sebagai pegawai yang terikat, = menjawab, 12 tidak

2. Bekerja sebagai pegawai yang tidak terikat, = menjawab, 9 ya – 3 tidak (1-9 ya) 3. Bekerja sebagai pengusaha, = menjawab, 12 ya

4. Bekerja sebagai penanam modal. = menjawab, 10 ya – 2 tidak

Perubahan perjalanan hidup ditentukan oleh oleh pikiran kita sendiri, apakah kita ingin merubah cara kita untuk mendapatkan penghasilan atau tidak.

2.2 PENGERTIAN BERPIKIR DAN PERUBAHAN

A. Defenisi Berpikir

Menurut Khodijah (2006:17) mengatakan bahwa berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa. Sedangkan menurut Drever dalam Khodijah (2006:117) mengatakan bahwa berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Berpikir mengarahkan kita untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang kita kehendaki.

Menurut Diana Septi Purnama, berpikir adalah proses dinamis, dimana individu bertindak aktif dalam proses berpikir menghadapi hal-hal yang bersifat abstrak. Pada proses berpikir individu membuat hubungan antara obyek yang ada untuk menemukan pemahaman tertentu.

B. Defenisi Perubahan

Menurut Neni Nurmayanti Husanah, perubahan merupakan sesuatu yang unik karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda-beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memiliki beberapa persamaan dalam prosesnya. Menurut Vincent Gaspers, perubahan adalah bagian terbesar dari kenyataan bisnis. Sedangkan menurut Cateora (MGH) perubahan adalah hasil suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan masalah yang diciptakan oleh perubahan dalam lingkungannya.

(6)

Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengunakan ide-ide dalam rangka menciptakan sebuah perubahan.

2.3 CARA MEMAHAMI BERPIKIR PERUBAHAN

1. Pemahaman Pentingnya Perubahan dan Peranan Mindset (Pola Pikir)

Perubahan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Adanya perubahan yang terjadi memberikan sebuah kenyataan bahwa hidup itu dinamis, selalu berubah-ubah. Seiring dengan perubahan yang terjadi itu pada akhirnya akan memicu pola pikir atau mindset dari individu.

Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain, atau kehidupan ini. Dengan demikian, mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan alami. Pola pikir memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Demikian pula orang yang menghadapi perubahan. Ada orang yang beranggapan bahwa perubahan bukanlah hal yang penting. Tetapi sebaliknya, ada orang yang mempercayai bahwa perubahan adalah hal yang penting. Di sini pola pikir menggerakan perilaku kita sehingga Bapak Psikolag, William James berkata “Yakinlah bahwa hidup anda berharga, maka keyakinan anda akan menciptakan faktanya”.

Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita harus membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada pikiran-pikiran negatif yang harus kita buang. Jika tidak, keyakinan negatif yang tersembunyi akan mengendalikan diri kita. Jika kita tidak mengetahui pola pikir kita, kita tidak dapat melakukan apapun terhadapnya. Jika kita tidak menyukai hasil-hasil yang kita dapatkan selama ini, kita jelas harus mengubah pola pikir kita. Pada saat itulah kita akan mengerti apa seberapa pentingnya perubahan.

(7)

2. Perubahan Mindset

Perubahan mindset atau pola pikir dapat berubah. Karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Tentu saja ada pikiran-pikiran yang muda dan ada yang sulit untuk diubah. Ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang lama. Ada bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu.

Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan para ahli seperti, psikolog, ahli mindset transformasi.

Mindset/pola pikir pada seseorang dalam mewujudkan mimpinya dalam melakukan wirausaha kadang sering berubah, karna banyak sekali orang yang takut akan hal – hal yang belum pernah mereka coba, padahal menurut Carol Dweck menerjemahkan mindset sebagai kepercayaan mengenai siapa kita dan apa kemampuan kita, maka dari itu kita terlebih dahulu harus mengenal kemampuan kita dan kita harus yakin/percaya kepada kemampuan diri kita sendiri, karna banyak sekali orang yang ragu akan kemampuan dirinya yang dapat mengurungkan niat mereka untuk mewujudkan mimpinya dalam menjadi wirausaha, dalam hal ini kita harus mengubah mindset kita dengan cara mengetahui/mempelajari pengetahuan baru tentang bagaimana kita harus mempunyai pola pikir yang inovatif, karena dengan berpikiran inovatif kita dapat menciptakan hal yang baru dalam berwirausaha.

3. Mindset Entrepreneur

Seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang entrepreneur akan selalu berusaha “mencari cara baru” untuk meningkatkan utilitas sumber daya secara efisien, mencari alternatif lain bila sumber daya yang ada terbatas. Seorang entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada sekedar job seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya.

Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami kelimpahan maupun keterbatasan yang ada. Dengan pola pikir produktif, semua hambatan akan diubah menjadi peluang untuk meminimalisasi ancaman, dan semua kekuatan akan menjadi suatu kesempatan untuk lebih dikembangkan kesempatannya.

(8)

Perbedaan Pola Pikir Entrepreneur vs Non Entrepreneur: • Produktif versus Konsumtif

Konsumtif adalah kata sifat, berasal dari kata dasar “konsumsi” maka dengan demikian kata konsumtif berarti sifat mengkonsumsi, memakai, menggunakan, menghabiskan sesuatu. Sementara produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif adalah “banyak hasilnya”, atau bisa kita artikan “terus menerus menghasilkan”. Bila kata konsumtif dan produktif kita kaitkan dengan kewirausahaan, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah bahwa disadari atau tidak, selama ini ada saja perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari, yang bersifat konsumtif. Perilaku semacam itu harus dihilangkan, atau paling tidak dikurangi sampai batas seminimal mungkin. Pada situasi kehidupan yang normal, di bidang apa pun kita berkarir, sebenarnya pola konsumtif memang harus ditekan, apalagi pada masa krisis ekonomi. Terlebih lagi bila kita ingin memulai kehidupan sebagai wirausahawan.

• Resources Utilization Versus Resources Disposal. (pemanfaatan sumber daya vs pembuangan sumber daya).

Enterprenenur berpikir bahwa ada kesempatan yang dapat dimanfaatkan dari ketersediaan sumber daya di sekitarnya. Orang biasa mungkin berpikir bahwa sesuatu yang sudah digunakan atau yang tidak penting lebih baik dibuang, tetapi beberapa orang yang berpikir sudut pandang lain, berpikir untuk memanfaatkannya, dan dijadikan sesuatu yang bisa dijadikan uang. Itulah orang yang memiliki jiwa kewirausahaan.

4. Kecerdasan Finansial

Kecerdasan finansial yang dimaksudkan di sini lebih ditekankan pada konsep ekonomis. Untuk mencapai kecerdasan finansial ala covey maupun kiyosaki, kita harus melakukan kreativitas finansial. Kreativitas finansial berusaha mengubah mindset yang ada pada diri kita masing-masing mengikuti pola pikir manusia sejahtera yang efisien dan sesuai konsep ekonomis. Kreativitas secara finansial dalam kenyataannya merupakan kesediaan untuk berpindah dari zona yang dianggap nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang penuh tantangan. Seorang yang kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan perhitungan yang matang sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada masa

(9)

5. Hambatan-Hambatan Yang Ditemukan Saat Memulai Usaha

Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepreneur pemula yang mempunyai hambatan mental berupa persepsi yang negative tentang kemampuan dirinya. Hambatan persepsi negative tersebut antara lain :

 terlalu muda/terlalu tua  tidak berbakat

 tidak/belum punya modal

Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu; Motivasi yang kuat, Mindset

yang tepat (produktif, kreatif, positif), dan Make it (lakukan saja).

6. Tips Praktis Dalam Kaitannya Dengan Berpikir Perubahan Itu Sendiri

Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan tips praktis dalam kaitannya dengan berpikir perubahan adalah memprogram otak bawah sadar untuk melakukan perubahan. Otak bawah sadar dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Teknik Visualisasi

Teknik ini menjadikan khayalan sebagai cara untuk membangun visualisasi positif. Tahapan dalam melatih teknik visualisasi yaitu:

 Rileks

 Fokuskan pada apa yang akan kita visualisasikan  Bayangkan tujuan sedetail mungkin

 Libatkan emosi (merasakan nikmatnya mampu meraih tujuan itu)  Lakukan visualisasi seperti itu secara berulang-ulang

2. Teknik Afirmasi

Teknik ini merupakan teknik yang memberikan penghargaan kepada diri sendiri dengan kalimat-kalimat yang memotivasi untuk berubah menjadi lebih baik. Misalkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat positif untuk diri sendiri. Contohnya saya memutuskan untuk menjadi seorang mahasiswa yang lulus dengan prestasi cum laude. Saat ini saya dalam proses mencapai cum laude.

(10)

7. Kaitan antara Kewirausahaan dan Berpikir Perubahan

Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat dalam mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dalam Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan, dan Perdagangan, Entrepreneur (pengusaha) ialah seseorang yang mengambil bagian dalam, atau yang mengusahakan sesuatu. Dalam teori ekonomi, ialah seseorang yang berusaha, mengambil inisiatif, dan mengusahakan suatu perusahaan. Orang-orang yang bertanggung jawab karena mengambil inisiatif untuk mengembangkan atau menjalankan dan mengendalikan suatu organisasi perdagangan.

Mereka menanggung resiko dan ketidaktentuan. Jika berhasil, mereka akan mendapatkan keuntungan, dan jika tidak berhasil, mereka akan memikul kerugian. Jika demikian halnya jelaslah bahwa kewirausahaan memiliki kaitan erat dengan apa yang kita sebut berpikir perubahan. Seorang entrepreneur jika ingin maju haruslah menyikapi segala perubahan yang ada dengan pola pikir kreatif dan inovatif. Adanya berbagai perubahan yang ada akan menjadi hal utama yang memicu keberhasilan seorang entrepreneur dalam mengolah dan memaksimalisasi kesempatan yang ada demi kemajuan kinerja usahanya.

2.4 MANFAAT BERPIKIR PADA PERUBAHAN

Manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan sangatlah banyak, diantaranya adalah:

a) Merubah kebiasaan yang mungkin dahulunya tidak baik, menjadi lebih bermakna dan lebih baik

b) Dapat memotivasi untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat c) Meningkatkan kemampuan berkreasi dalam diri seseorang

d) Membuat orang semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan

e) Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah

Setelah mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan, dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan itu perlu dilakukan karena dengan berpikir perubahan

(11)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berpikir perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan adalah sebuah esensi dari adanya sebuah kemajuan. Menjadi maju dapat berarti bahwa kita harus berpindah posisi menjadi semakin ke depan dari posisi kita semula. Perubahan harus dikelola dengan baik agar menghasilkan hasil yang memuaskan. Demikian halnya dengan seorang entrepreneur atau pengusaha. Dalam hal ini entrepreneur atau pengusaha hendaknya menjadi job creator dan menyikapi segala perubahan yang ada dengan pola pikir yang mengarah pada sebuah kemajuan akan usaha yang dilakukan. Pola pikir perubahan akan menjadi titik tolak bagi seorang entrepreneur dalam berkiprah dan bersaing bersama entrepreneur lainnya.

Banyak sekali orang yang ragu akan kemampuan dirinya yang dapat mengurungkan niat mereka untuk mewujudkan mimpinya dalam menjadi wirausaha, dalam hal ini kita harus mengubah mindset kita dengan cara mengenali siapa kita, apa kemampuan kita, kita terlebih dahulu harus mengenal kemampuan kita dan kita harus yakin/percaya kepada kemampuan diri kita sendiri serta mengetahui/mempelajari pengetahuan baru tentang bagaimana kita harus mempunyai pola pikir yang inovatif, karena dengan berpikiran inovatif kita dapat menciptakan hal yang baru dalam berwirausaha.

Perubahan pola pikir kadang sering terjadi terhadap semua orang, terutama kepada orang yang selalu merasakannya, karna mereka akan menyadari perubahan sekecil apapun terhadap pola pikir mereka, apakah itu pola pikir yang positive atau negative yang mereka rasakan, jika mereka merasakan perubahan hal positive terhadap diri mereka sendiri maka ada dorongan dalam diri mereka untuk selalu optimis dalam meraih mimpi dalam berwirausaha, dan jika dengan pola pikir yang negative, itu akan menyebabkan mereka selalu bersifat pesimis untuk meraih mimpi mereka, maka dari itu pendidikan dan komunikasi untuk medapatkan informasi sangatlah penting dalam mengubah mindset seseorang dalam berwirausaha supaya mempunyai pikiran inovatif dan kreatif dalam mewujudkan mimpinya menjadi seorang wirausaha yang berhasil.

(12)

“Jika Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku Anda. Tetapi bila Anda menginginkan perubahan yang besar dan

mendasar, ubahlah pola pikir Anda”

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Bondet Wrahatnala. 2012. Perubahan Sosial. http://ssbelajar.blogspot.com/2012/07/pengertian-perubahan-sosial.htmlDiakses tanggal 02 Desember 2014, pukul 08.30 WIB.

Eko Prasetyo. 2014. Berpikir Perubahan. http://mengenalekonomi.blogspot.com/2014/03/ berpikir-perubahan.htmlDiakses tanggal 02 Desember 2014, pukul 11.45 WIB.

Feunlam. 2011. Berpikir Perubahan. http://kewirausahaan-feunlam.blogspot.com/2011/07/ berpikir-perubahan.htmlDiakses tanggal 02 Desember 2014, pukul 12.10 WIB.

Suswanto,dkk. 2014. Enterpreuneur & Berfikir Perubahan http://the-gamin9.blogspot.com/ 2014/03/makalah-enterpreuneur-berfikir-perubahan.htmlDiakses tanggal 02 Desember 2014, pukul 12.30 WIB.

Dinni Aprilia. 2013. Pentingnya Pola Pikir Dalam Berwirausaha. http://ekonomi.kompasiana.com/ wirausaha/2013/10/03/pentingnya-pola-pikir-dalam-berwirausaha-598051.html

Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul 13.30 WIB.

Haryanto, S.Pd. 2012. Pengertian Perubahan. http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan/ Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul 13.35 WIB.

Yoh Sandriano N. Hitang. 2012. Berpikir Perubahan Kewirausahaan. https://www.academia. edu/7014919/Berpikir_Perubahan_KewirausahaanDiakses tanggal 02 Desember 2014, pukul 13.40 WIB.

Djadja. 2012. Berpikir Perubahan. http://djadja.wordpress.com/2012/09/15/kewirausahaan pembebas-berpikir-perubahan-resiko-karet-pengikat-rambut-dan-kolaborasi-gun-n-roses-dengan-oma-irama/Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul 13.50 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3.53 Sequence untuk hitung rute dengan Dual Genetic Algorithm 131 Gambar 3.54 Sequence untuk hitung rute dengan Hybrid Savings-Dual Genetic Algorithm 132 Gambar 3.55

Makalah ini bertujuan untuk mengkaji proses koreksi terrain dan contoh penerapannya pada citra Landsat TM; Kemudian artikel tentang “Perbandingan Teknik Orthorektifikasi Citra

14. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 127 Tahun 2016

Adapun bayi yang dapat dirawat di level ini antara lain bayi dengan hiperbilirubinemia yang memerlukan terapi sinar maupun transfusi tukar; bayi berat badan lahi rrendah (BB

Variabel adversity quotient, lingkungan keluarga, dan minat berwirausaha diukur dengan skala Likert, yaitu skala dipergunakan untuk mengetahui setuju atau tidak

10 Perubahan Kadar Cadmium (Cd) pada perokok Aktif pasca dilakukan titik Akupuntur Surakarta Univ Setia Budi Ska 11 Perubahan Kadar CO (Carbon Monoksida) pasca tindakan akupuntur

Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka pada penelitian kali ini akan mencoba menggunakan metode lain, yaitu menggunakan algoritma Naive Bayes untuk

Saya percaya melalui seminar-seminar seperti ini pemimpin-pemimpin UMNO yang nadir dari seluruh peringkat bukan sahaja akan dapat memahami dengan lebih mendalam segala dasar