• Tidak ada hasil yang ditemukan

Federation international footbal asosiation)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Federation international footbal asosiation)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang begitu populer di dunia termasuk juga di Indonesia. Sebagian besar orang suka dengan sepakbola, baik dewasa hingga anak-anak tanpa memandang jenis kelamin. Sepakbola dikenal secara global telah menjadi bahasa persatuan bagi berbagai bangsa dengan berbagai latar belakang sejarah dan budaya. Permainan sepakbola modern telah mengalami banyak kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan serta perkembangan yang pesat, baik dari segi kondisi fisik, teknik, taktik permainan maupun mental pemain itu sendiri.

Menurut Vescovi, et al. (2012) dalam Pettersen (2015: 395), Soccer is one of the most popular sports among youth worldwide, with an increasing number of youngfemale players. (Sepakbola adalah salah satu olahraga paling populer di kalangan generasi muda di seluruh dunia dengan peningkatan jumlah anak muda dan pemain wanita). Sedangkan menurut Gréhaigne, Bouthier, & David, (1997) dalam Clement dan Lourendo (2015: 136) ”the footbal is a complex and dynamic system that depends from the interaction of many agents” (Sepakbola adalah sistem yang kompleks dan dinamis yang tergantung dari interaksi banyak agen).

Permainan sepakbola merupakan permainan yang sangat digemari dan sudah terkenal di seluruh dunia. Permainan ini mempunyai federasi dunia yaitu FIFA (Federation international footbal asosiation) yang merupakan federasi sepak bola tertinggi dunia. Sedangkan untuk federasi di Indonesia yaitu PSSI

(2)

(Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) yang dibentuk tanggal 1 April 1930 dan ketuanya pada saat itu adalah Ir. Soeratin Sosro Soegondo.

Persepakbolaan di Indonesia akhir-akhir ini sangat diperhatikan oleh pemerintah atau pengurus PSSI. Ini di tandakan dengan telah suksesnya terselenggarakan perhelatan Asian Games pada tahun 2018 yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2018. Dari banyaknya cabang olahraga yang dibuka baik yang dipertandingkan ataupun diperlombakan sepak bola merupakan cabang olahraga yang paling bergengsi dan yang paling ditunggu- tunggu oleh para pengemar serta penikmat olahraga tersebut.

Permainan sepakbola terdapat berbagai posisi bermain yang di antaranya penyerang (striker) atau pemain depan, gelandang (midfielder) atau pemain tengah, pemain belakang (defender), dan penjaga gawang (goalkeeper). Penyerang terdiri atas penyerang kanan dan penyerang kiri, gelandang terdiri atas gelandang kanan, gelandang kiri dan gelandang tengah. Selain penyerang dan gelandang ada juga pemain belakang (defender) yang biasa disebut bek (pertahanan) yang terdiri atas bek kanan, bek kiri dan bek tengah serta seorang penjaga gawang (goalkeeper).

Perkembangan cabang olahraga sepakbola di Kabupaten Kerinci sendiri tergolong cukup berkembang. Hal ini ditandai dengan tersedianya lapangan sepakbola di setiap desa yang ada di Kabupaten Kerinci, walaupun masih banyak yang belum memenuhi standar baik sarana maupun prasarananya, namun tidak mengurangi minat dari atlet untuk berlatih sepakbola. Prestasi sepakbola Kabupaten Kerinci juga cukup diperhitungkan di Provinsi Jambi. Hal ini ditandai

(3)

dengan beberapa kali tim Sepakbola Kabupaten Kerinci yang menjuarai Piala Gubernur Jambi dan Medali emas Porwil atau Porprov Provinsi Jambi. Bahkan tim PS Kerinci pernah menjadi wakil Provinsi Jambi pada Piala Suratin Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh PSSI. Salah satu atlet junior Kabupaten Kerinci juga tercatat sebagai anggota Tim U-15 Indonesia saat menjuarai Trofeo U-15 SW di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2018.

Upaya yang harus dilakukan di setiap persatuan sepakbola salah satunya dengan memberikan tes kemampuan fisik dan tes keterampilan. Tes tersebut sangat berguna untuk memantau perkembangan setiap atlet. Dengan adanya perhatian tersebut menambah motivasi para atlet untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut pengakuan dari salah satu pelatih sepakbola di Kabupaten Kerinci belum pernah dilakukan tes kemampuan fisik dan tes keterampilan pada atlet cabang sepakbola. Bentuk perhatian seperti ini yang selalu ditekankan di setiap persatuan sepakbola di manapun khususnya di wilayah Kabupaten Kerinci sendiri. Seleksi tingkat daerah merupakan langkah awal untuk mencari calon bibit berbakat atlet khususnya cabang sepakbola.

SSB Bunga Pasir yang berlokasi di Desa Ujung Pasir Kecamatan Tanah Cogok Kabupaten Kerinci, merupakan salah satu SSB yang dibentuk oleh beberapa mantan pemain sepakbola di Kabupaten Kerinci, bertujuan untuk mencari bakat-bakat potensial dari anak-anak yang berasal dari Desa Ujung Pasir dan sekitarnya untuk dibina dan diorbitkan menjadi atlet sepakbola baik di level daerah maupun sampai ke level internasional. Namun dalam perkembangannya pelaksanaan pendidikan dan latihan di SSB Bunga Pasir belum sesuai harapan,

(4)

baik dilihat dari segi fisik, teknik, taktik, dan mental serta gaya permainannya.

Karena masih terdapat kendala yang ditemui pada penyelenggaraan SSB, baik sarana maupun prasarana pendukung.

Sekolah Sepak Bola (SSB) banyak berdiri di Indonesia. Mulai dari SSB yang profesional hingga SSB yang hanya untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak sekolah dasar. Keberadaan SSB diharapkan mampu mencetak para atlet sepak bola yang berkualitas, namun masih banyak yang harus dilakukan untuk mendapatkan calon pemain yang berkualitas, dalam pengembangan prestasi yang optimal selain pembinaan atlet yang baik dan kontiniu, prestasi optimal seorang atlet juga dipengaruhi oleh kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental.

Kondisi fisik yang baik dan prima serta siap untuk menghadapi lawan bertanding merupakan unsur yang penting dalam permainan sepakbola. Seorang pemain sepakbola dalam bertahan maupun menyerang kadang-kadang menghadapi benturan keras, ataupun harus lari dengan kecepatan penuh ataupun berkelit menghindari lawan, berhenti menguasai bola dengan tiba-tiba. Seorang pemain sepakbola dalam mengatasi hal seperti itu haruslah dibina dan dilatih sejak awal.

Menurut Sajoto (dalam Hilman, 2016: 2) kondisi fisik seseorang dipengaruhi oleh beberapa unsur penentu, meliputi: 1) Kekuatan (strength), 2) Kecepatan (speed), 3) Kelincahan dan kondisi koordinasi (agility and coordination), 4) Power, 5) Daya tahan (endurance), 6) Cardiorespirathory

(5)

function, 7) Kelenturan (flexibility), 8) Keseimbangan (balance), 9) Ketepatan (accuracy) dan, 10) Kesehatan untuk olahraga (health for sport).

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di lapangan pada saat mengikuti latihan, uji coba dan pertandingan di kejuaraan SSB, sebagian masalah yang terlihat pada babak pertama para pemain dapat menguasai jalannya pertandingan dengan baik dan dapat bekerja sama dengan bagus, serta bisa mengatur tempo permainan sehingga melahirkan peluang untuk menciptakan gol.

Namun pada babak kedua, para pemain mulai melakukan kesalahan-kesalahan, seperti akurasi tembakan yang tidak pas, stamina yang terlihat menurun dan kehilangan konsentrasi didalam bermain, sehingga tidak terlihat lagi kerjasama satu tim yang baik, serta lemah dalam mengantisipasi serangan lawan yangmengakibatkan gol untuk tim lawan.

Berdasarkan uraian di atas,peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul“Analisis Kondisi Fisik Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang berkaitan dengan AnalisisKondisi Fisik Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Belum diketahuinyaKondisi Fisik Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci.

(6)

2. Apakah kondisi fisik kecepatan, kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan daya tahan sudah baik pada Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci.

3. Apakah program latihan yang dilakukan sudah menunjang kondisi fisik para Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci.

1.3 Batasan Masalah

Supaya lebih terfokus dalam penelitian ini memiliki beberapa batasan agar tidak melebar dan agar dapat kesepahaman. Penelitian ini hanya ingin mengetahui kondisiFisik Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci dengan tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI).

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah seberapa tinggi kondisi fisik pemain U-12 SSB Banga Pasir kabupaten Kerinci dengan tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI).

1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan

1. Menganalisis Kondisi Fisik Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci yaitu dengan tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI).

2. Menganalisis kondisi fisik kecepatan, kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan daya tahan pada Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci.

(7)

3. Menganalisis program latihan yang dalam menunjang kondisi fisik para Pemain U-12 SSB Bunga Pasir Kabupaten Kerinci

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Penelitian ini bisa dijadikan masukan para pelatih dan pengurus Asosiasi Kabupaten PSSI Kerinci dalam membina atlet sepakbola.

2. Penelitian ini akan menambah wawasan untuk pembaca, khususnya para pecintasepakbola.

3. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui gambaran kondisi fisik pada atlet sepakbola KabupatenKerinci.

(8)

8

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa untuk kelancaran penyelesaian perkara gugatan dan permohonan yang diajukan ke Pengadilan Negeri Dompu, danpenyelesaian perkara yang diajukan banding, kasasi,

Pada Juni 2017, terjadi peningkatan NTN sebesar 0,67 persen dibandingkan Mei 2017 yaitu dari 101,12 menjadi 101,80 Peningkatan NTN ini disebabkan karena laju indeks harga yang

Model CIPP ini akan digunakan untuk mengevaluasi program tahapan untuk memulai dengan evaluasi konteks, evaluasi input sebagai tahap awal perencanaan perkuliahan yang

Selisih pertumbuhan selada di lahan bekas tambang timah dan lahan tidak terganggu pada berbagai dosis pupuk NPK menunjukkan berbeda nyata pada peubah tinggi tanaman pada dosis 0

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari kehandalan ( reliability ), daya tanggap ( responsiveness ), aspek fisik

Perawat adalah tenaga kesehatan professional yang menduduki porsi terbanyak dalam pelayanan, dan mempunyai konstribusi tinggi dalam sistim pelayanan kesehatan di

Credit Union (CU) Muare Pesisir Kantor Pelayanan (KP) Siantan, dalam hubungan intern CU pernah terjadi adanya anggota yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan

berat badan Anda yang terbaca di skala timbangan harus lebih kecil, sehingga gaya resultan dapat merupakan sebuah gaya yang mengarah ke bawah (pusat Bumi) yang cukup besar