• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan penelitian ini untuk menguji iklan dan reputasi merek Indomie

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pendekatan penelitian ini untuk menguji iklan dan reputasi merek Indomie"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Menurut Bryman (2005) mendefinisikan proses penelitian kuantitatif dimulai dari teori, hipotesis, disain penelitian, memilih subjek, mengumpulkan data, memproses data, menganalisa data, dan menuliskan kesimpulan. Pendekatan penelitian ini untuk menguji iklan dan reputasi merek Indomie.

3.2 Obyek Penelitian

Obyek penelian ini adalah para konsumen Indomie di Surabaya yang saat ini selalu dibandingkan beberapa merek mie instan lainnya dengan merek Indomie yaitu dari segi iklan dan reputasi merek produk. Selain itu juga dapat dinilai dari selara rasa dari setiap seseorang yang menyukai Indomie atau mie instan lainnya.

Loyalitas konsumen adalah kesetiaan konsumen dalam pembelian yang konsisten atau pembelian ulang terhadap suatu produk dan merekomendasikan orang lain untuk membeli produk tersebut.

3.3 Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data Interval, data berjenis interval termasuk dalam kelompok data kuantitatif. Data interval merupakan data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antar kedua titik pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana dua titik tidak diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan dan tidak puas, yang sebenarnya menyangkut perasaan orang saja).

3.3.2 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data Primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data primer adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi sumber data primer jika koesioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran, 2011) Data Primer diperoleh dari sumber ini dengan cara menyebarkan kuisioner kepada para konsumen Indomie di Surabaya.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data Kuisioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang sesuai dan berhubungan dengan tujuan penelitian untuk dibagikan kepada responden, yaitu dilakukan dengan menyebar selembar

(2)

40

kuisioner kepada konsumen Indomie (pernah mengonsumsi Indomie) dengan cara mencentang atau menyilang jawaban yang akan dipilih.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Menurut (Sugiyono, 2012) populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas objek atau subjek yeng mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.

Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen yang pernah membeli produk Indomie di Surabaya.

3.4.2 Sampel

Menurut (Sugiyono, 2006) Definisi sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang akan diamati, dilihat sebagai perkiraan populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Metode dalam penelitian ini menggunakan non probaility dengan teknik accidental sampling adalah pengambilan sampel dilakukan secara acak atau siapa saja ditemui secara kebetulan dalam penelitian dapat digunakan sebagai sampel, apabila dipandang orang tersebut sesuai dengan kriteria dan cocok untuk dijadikan sebagai sumber data. (Sugiyono, 2013).

Dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini akan menggunakan rumus yang berdasarkan Hair (2014) yang ukuran sampelnya tergantung dari jumlah semua indikator dikalian minimal 5 dan maksimal 10. Pada penelitian ini terdapat 14 indikator, batas minimal responden untuk penelitian ini adalah 14x5 = 70, sedangkan batas maksimalnya 14x10 = 140.

3.5 Batasan Penelitian

Agar lebih berfokus dalam penelitian ini, oleh sebab itu penulis memberi batasan terhadap masalah penelitian ini sebagai berikut:

1) Objek penelitian yang hanya diadakan di kota Surabaya kelurahan Peneleh.

Tepatnya pada masyarakat kampung Undaan Kulon 1 RT 01 RW 9. Oleh sebab itu, apabila terdapat di kota lain maka tidak dapat dihubungkan dalam penelitian ini.

2) Pengukuran pengambilan loyalitas konsumen, mengambil 2 variabel bebas yaitu Iklan dan Reputasi Merek. Apabila ada pengukuran dengan menggunakan variabel lain, maka tidak akan dibahas dalam penelitian ini.

3.6 Jenis Skala

Daftar pertanyaan atau pernyataan yang dibuat untuk penelitian ini mengacu pada pengukuran variabel menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur presepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok

(3)

41

mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial individu dapat merespon lima pilihan pada setiap pertanyaan yaitu:

Tabel 3.1 Skala Pengukuran

Pilihan Jabawan Bobot Skor

Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

3.7 Variabel dan Definisi Operasional 3.7.1 Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan penjelasan tentang segala sesuatu yang sudah ditetapkan oleh penelitian (variabel), sehingga dapat diamati dan diukur oleh penulis dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi untuk kemudian ditarik kesimpulanya.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua bagian, yaitu:

1. Variabel Bebas (independent variabel / variabel eksogen) adalah variabel yang sifatnya mempengaruhi variabel terikat (dependent variabel) baik secara positif maupun negative. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah: Iklan (X1), dan Reputasi Merek (X2).

2. Variabel Terikat (dependet variabel / variabel endogen) adalah variabel yang pertama dipengaruhi oleh variabel bebas maupun variabel lainya. Dalam penelitian ini, variabel terkaitnya adalah Loyalitas Konsumen (Y).

3.7.2 Definisi Operasional Variabel 1. Iklan (X1)

Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi tidak langsung melalui media massa yang dapat mempromosikan produk dengan memberikan informasi tentang keunggulan dan keuntungan produk disusun dengan baik yang memenuhi spesifikasi – spesifikasi yang bisa memuaskan konsumen Indomie di Surabaya diantaranya penjualan Indomie, pengingatan, dan persuasi. Persepsi Iklan yang ada pada konsumen Indomie di Surabaya dapat diukur melalui beberapa indikator Iklan menurut Wibisono (2005) dalam Tanoni (2012) sebagai berikut :

1. Dapat Menimbulkan Perhatian (X1.1) Untuk mendapatkan perhatian dari pemirsa iklan yang ditampilkan harus dibuat dengan design gambar, tulisan dan kombinasi warna yang menarik, iklan menunjukkan kualitas produknya.

(4)

42

2. Menarik (X1.2) Iklan yang ditampilkan akan menarik jika konsumen menimbulkan rasa ingin tau lebih mendalam pada merek, serta mempunyai konsep atau alur cerita iklan yang menarik perhatian.

3. Pengingatan (X1.3) Iklan dapat mengukur kemampuan mengingat konsumen terhadap bagian dari iklan misalkan tagline iklan.

4. Dapat Menimbulkan Keinginan (X1.4) Iklan yang ditampilan dapat mempengaruhi sikap konsumen, sehingga dapat mendorong dan menimbulkan keinganan untuk mencoba produk.

5. Menghasilkan Suatu Tindakan (X1.5) Setelah timbul rasa ingin mencoba, konsumen akan bertindak guna untuk membeli produk yang diiklankan.

Dan jika konsumen puas akan kualitas produk yang dibeli, konsumen akan melakukan pembelian ulang pada merek tersebut.

2. Reputasi Merek (X2)

Reputasi merek merupakan suatu penilaian terhadap suatu merek dengan melihat merek mudah diingat, unik, dan mencerminkan kepribadian sesorang serta adanya kesan dan keyakinan yang timbul dalam diri konsumen Indomie di Surabaya. Diukur dengan indikator yang dikembangkan menurut Sari et al (2013) dalam Susanti, A., dkk (2016), meliputi :

1. Terkenal (X2.1) menunjukkan persepsi kepada konsumen, bahwa merek tersebut sudah sangat terkenal atau mudah dikenali masyarakat .

2. Nama Baik (X2.2) persepsi konsumen tentang keberhasilan perusahaan dalam membangun nama baik, agar konsumen tidak ragu ketika membeli.

3. Terpercaya (X2.3) persepsi tentang reputasi baik dimata konsumen dapat dinilai dari tingkat kepercayaan dan kualitas dari produk atau jasanya yang berbeda dari pesaing lain.

4. Keunggulan Produk (X2.4) persepsi konsumen akan kemampuan perusahaan untuk memiliki keunikan manfaat produk, dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen sehingga dapat memiliki keunggulan bersaing yang kuat.

5. Ketersediaan Produk (X2.5) menunjukkan persepsi pada konsumen bahwa produk sangat mudah ditemukan dimanapun.

3. Loyalitas Konsumen (Y)

Loyalitas konsumen adalah suatu kesetiaan konsumen terhadap suatu produk dan terus konsisten dalam pembelian produk, serta adanya tanggapan baik dari konsumen Indomie di Surabaya yaitu dengan merekomendasikan produk ke orang lain untuk membeli Indomie meskipun banyak pilihan Mie Instan lainnya.

Konsumen yang loyal sangat besar artinya bagi perusahaan.

Indikator loyalitas konsumen menurut Griffin (2005) dalam Hurriyati (2010), sebagai berikut :

1. Melakukan Pembelian Secara Ulang (Y1.1) Pelanggan setelah melakukan pembelian merasa puas akan kualitas produknya dengan demikian konsumen akan melakukan pembelian kembali.

2. Membeli Antar Lini Produk (Y1.2) Pelanggan tidak hanya membeli satu jenis produk, mereka juga membeli aksesoris pendukung produk yang sudah dibeli dengan menambah item lainnya.

(5)

43

3. Merekomendasikan Kepada Orang Lain (Y1.3) Pelanggan setelah puas akan produk yang dibeli konsumen akan merekomendasikan produk kepada orang lain untuk membeli produk tersebut.

4. Menunjukkan Kekebalan Terhadap Tarikan (Y1.4) Pelanggan sudah yakin akan kualitas pada produk yang dibeli, sehingga konsumen tidak akan membeli produk sejenis dengan merek lain.

3.7.3 Desain Instrumen Penelitian

Untuk memberikan gambaran penyusunan kuisioner penelitian berikut ini disajikan desain instrument penelitian.

(6)

44

Tabel 3.2 Desain Instrumen Penelitian

Variabel Kode Indikator Item Indikator Skala

Pengukuran Iklan (X1)

Wibisono (2005) dalam Tanoni (2012)

X1.1 Dapat Menimbulkan Perhatian

Iklan indomie

menampilkan gambar, tulisan dan warna menarik perhatian pemirsa.

Likert

X1.2 Pengingatan Slogan atau tagline iklan indomie sangat mudah diingat.

X1.3 Menarik Iklan indomie memiliki konsep atau alur cerita yang kreatif dan menarik.

X1.4 Dapat Menimbulkan Keinginan

Iklan indomie berhasil membuat konsumen memiliki rasa ingin mencoba.

X1.5 Menghasilkan

Suatu Tindakan Iklan indomie dapat membuat konsumen ambil tindakan membeli produk dan melakukan pembelian ulang.

Reputasi Merek (X2)

Sari et al (2013) dalam Susanti, A., dkk (2016)

X2.1 Terkenal Produk Indomie miliki merek yang sangat terkenal di Indonesia sehingga mudah dikenali masyarakat.

Likert

X2.2 Nama Baik Indomie berhasil

membangun persepsi nama baik produknya kepada konsumen.

X2.3 Terpercaya Produk Indomie miliki merek yang sangat terkenal di Indonesia sehingga mudah dikenali masyarakat.

X2.4 Keunggulan

Produk Produk Indomie mampu

membuat inovasi unik yang dapat menghasilkan berbagai cita rasa nusantara yang sesuai dengan selera konsumen.

X2.5 Ketersediaan Ketersediaan produk Indomie sangat mudah

(7)

45

Produk ditemukan

Loyalitas Konsumen (Y1)

Griffin (2005) dalam Hurriyati (2010)

Y1.1 Melakukan Pembelian Secara Ulang

Produk Indomie berhasil membuat konsumen puas akan kualitas rasanya dan konsumen melakukan pembelian kembali.

Likert

Y1.2 Membeli Antar

Lini Produk Chitato merupakan lini produk snack dari Pt.

Indofood yang cocok sebagai produk pendukung ketika makan Indomie.

Y1.3 Merekomendasikan

Kepada Orang Lain Indomie berhasil membuat konsumen untuk

merekomendasikan ke orang lain karena sudah merasakan kualitas produknya.

Y1.4 Menunjukkan Kekebalan Terhadap Tarikan

Konsumen sudah yakin akan kualitas Indomie sehingga tidak akan membeli produk sejenis mie instan merek lainnya.

3.8 Teknik Analisa Data

3.8.1 Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu tingkatan yang mengukur karakteristik yang ada dalam fenomena di dalam penelitian.Menurut (Aritonang & Lerbin, 2007) validitas suatu instrument berkaitan dengan kemampuan instrument itu untuk mengukur atau mengungkap karakteristik dari variabel yang dimaksudkan untuk diukur.Instrument yang dimaksud untuk mengukur sikap konsumen terhadap suatu iklan, misalnya, harus dapat menghasilkan skor sikap yang memang menunjukkan sikap knsumen terhadap iklan tersebut.Jadi, jangan hasil yang diperoleh adalah skor yang menunjukkan loyalitas konsumen terhadap iklan itu.

Untuk mengujinya digunakan rumus koefisien koerelasi pearson atau Product Moment Co-efficient of Correlation (Anto, 1986), rumus yang digunakan:

r =

i2



i2

i i

y x

y

x

(8)

46

=

  

 

N Xi2 Xi 2

 

NYi2

Yi

2

Yi Xi

Yi Xi N

Keterangan :

r : Koefisien korelasi Product Moment N : besarnya sampel/ jumlah responden Xi : Skor Total

Yi : Skor tiap pertanyaan/ item

2. Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah suatu tingkatan yang mengukur konsistensi hasil jika dilakukan berulang dalam suatu karakteristik. Menrut Sumadi Surybrata (2004) reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya.Hasil pengukuran harus riliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan formula Alpha Cronbach.

Rumus yang digunakan:

Rii =

 

 

 

 

 

 

SX² si² sr²

1 K

K

α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach K = Jumlah item pertanyaan yang diuji Σsr² = Jumlah varians skor item

SX2 = Varians skor-skor tes (seluruh item K) Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila hasil α ³ 0,60 = reliable

3.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen (Iklan dan Reputasi Merek) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen.

(9)

47

Rumus matematis dari regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y=a+b1X1 + b2X2 +b3X3 + b4X4 + e Keterangan : Y = Loyalitas Konsumen

a = Konstanta b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi

x1 = Iklan

x2 = Reputasi Merek e = error disturbances

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menernagkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

2. Koefisien R adjusted

Suatu sifat penting R2 adalah nilainya merupakan fungsi yang tidak pernah menurun dari banyaknya variabel bebas yang ada dalam model.Oleh karenanya, untuk membandingkan dua R2 dari dua model, orang harus memperhitungkan banyaknya variabel bebas yang ada dalam model. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan “adjusted R square”.

Istilah penyesuaian berarti nilai R2 sudah disesuaikan dengan banyaknya variabel (derajat bebas) dalam model. Memang, R2 yang disesuaikan ini juga akan meningkat bersamaan meningkatnya jumlah variabel, tetapi peningkatannya relatif kecil.Seringkali juga disarankan, jika variabel bebas lebih dari dua, sebaiknya menggunakan adjusted R square.

3.8.3 Uji Asumsi klasik 1. Uji Multikolinearitas

Masalah-maslaah yang mungkin akan timbul pada penggunaan persamaan regresi berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang variabel bebasnya (independen) berkorelasi dengan variabel bebas lainya atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2009). Inflaction factor (VIF). Batas dari tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10, maka terjadi problem multikolinearitas. Jika terjadi multikolinearitas akan menimbulkan akibat seperti standar error koefisien regresi yang diperoleh menjadi besar, semakin besarnya standart error maka semakin erat kolinearitas antara variabel bebas.

(10)

48 2. Uji Heteroksedasitisas

Uji heteroksedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Apabila varians tersebut menunjukkan pola tetap, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap maka disebut Homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedasititas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik Scatterplot. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitisitas (Ghozali, 2005). Dasar analisis:

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit). Maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastitas.

3.8.4 Uji Hipotesis

1. Uji T

Uji t digunakan untuk menguji signifikasi konstanta dari setiap variabel independen, apakah variabel Iklan (X1), Reputasi Merek (X2), benar-benar berpengaruh secara parsial (terpisah) terhadap variabel dependenya yaitu Loyalitas Konsumen (Y). Kriteria pengujian dengan tingkat signifikan (a) = 0,05 ditentukan sebagai berikut:

1. t hitung< t table, maka H0 diterima 2. t hitung> t table, maka H0 ditolak

2. Uji F

Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui penegaruh variabel bebas yaitu Iklan (X1), Reputasi Merek (X2) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu Loyalitas Konsumen (Y). Kriteria untuk menguji hipotesis adalah : dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5%, maka:

1, jika F hitung > F table, malka H0 ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2. jika F hitung < F table, maka H0 diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

(11)

49 3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui bahwa uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistic (ghozali, 2006). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dariresi dualnya. Dasara pengambilan keputusan antara lain (Ghozali, 2006):

1. jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. jika data (titik) menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

(12)

50

Referensi

Dokumen terkait

RPS memuat antara lain nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata

1.2.1 Kepala Perpustakaan sesuai dengan tugasnya dan tanggung jawabnya harus membuat nomor panggil Bahan Perpustakaan paling lambat satu minggu setelah penentuan subjek

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perbandingan volume metanol dalam campuran minyak goreng bekas dan konsentrasi katalis Na- metoksida berpengaruh terhadap

antimikroba ekstrak n-heksana daun kelor (Moringa oleifera) dengan kulit biji (Pericarp) jambu mete (Anacardium occidentale) terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa

Jika pada site sudah tidak ditemukan nilai counter yang dibawah standard threshold dan kualitas throughput sudah optimal, maka bisa diambil kesimpulan dari metode yang

Maulana (2007) mengatakan, bahwa pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui pancaindera, semakin banyak pancaindera yang digunakan, maka

Abstrak: Masyarakat pada umumnya mengetahui bahwa fitnah merupakan perkataan bohong atau tuduhan tanpa dasar kebenaran. Perkataan atau tuduhan tersebut disebarkan dengan maksud

Yaitu, pertama Apa yang menjadi alasan digunakan ihtiyath 10 menit sebelum subuh untuk waktu imsak dalam Sistem Informasi Hisab Rukyat (SIHAT) Indonesia?, kedua..