• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Strategi Pemasaran pada Distro X Karawang Menggunakan Analisis SWOT dan Quantitative Strategi Planning Matrix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penentuan Strategi Pemasaran pada Distro X Karawang Menggunakan Analisis SWOT dan Quantitative Strategi Planning Matrix"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Penentuan Strategi Pemasaran pada Distro X Karawang Menggunakan Analisis SWOT dan Quantitative Strategi

Planning Matrix

Fardan Abid Utomo1*, Kusnadi2

1,2Program Studi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia

*Koresponden email: [email protected]

Diterima: 24 November 2022 Disetujui: 30 November 2022

Abstract

Due to the existence of a free market, competition in all areas is becoming more stringent under the current circumstances. As a result, every business must compete more fiercely against numerous rivals offering the same product and service. Clothing is a fundamental human need, and the market currently offers a wide range of options. As a result, in order for any clothing manufacturer to continue operating in the market, they need to be able to think of new ways to promote their products. The purpose of this study is to determine the most effective marketing strategy for Karawang clothing businesses. The SWOT analysis and QSPM Matrix are the tools used. SWOT examination is utilized to investigate elective showcasing procedure factors that can be carried out by organizations. In the meantime, the QSPM matrix is utilized to evaluate existing alternative strategies in order to select the best one. There are nine different strategies that can be used based on the SWOT matrix's findings. Improving service quality, distributing brochures to regions and utilizing social media for promotion, and designing stores to be as comfortable as possible to attract customers are the three alternative strategies that have the highest Total Attractive Score (TAS) in the QSPM matrix. From the outcomes got of this review, organizations can apply these three methodologies with the end goal of increment benefits and drawing in additional customers.

Keywords: distro, apparel, marketing, SWOT, QSPM

Abstrak

Pada kondisi saat ini, kondisi persaingan pada segala bidang menjadi semakin ketat sebagai dampak adanya pasar bebas. Akibatnya setiap perusahaan harus bersaing lebih ketat dengan banyaknya pesaing pada bidang dan produk yang sama. Pakaian menjadi kebutuhan utama manusia dan saat ini banyak pilihan pakaian yang dijual di pasaran. Oleh karena itu, setiap produsen pakaian harus mampu memikirkan cara memasarkan produknya agar tetap eksis di pasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran terbaik yang dapat diterapkan perusahaan pakaian di Karawang. Metode yang digunakan adalah dengan analisis SWOT dan Matriks QSPM. Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis faktor strategi pemasaran alternatif yang dapat diterapkan perusahaan. Sedangkan matriks QSPM digunakan untuk menilai alternatif strategi yang ada untuk dipilih strategi terbaik. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada matriks SWOT terdapat 9 alternatif strategi yang dapat diterapkan. Pada matriks QSPM didapatkan 3 strategi alternatif dengan nilai Total Attractive Score (TAS) tertinggi yaitu meningkatkan kualitas pelayanan, menyebarkan brosur ke daerah-daerah dan memanfaatkan media sosial untuk promosi, serta mendesain store senyaman mungkin agar menarik minat konsumen. Dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini, perusahaan dapat menerapkan ketiga strategi tersebut sebagai upaya meningkatkan keuntungan dan menarik lebih banyak konsumen.

Kata Kunci: distro, pakaian, pemasaran, SWOT, QSPM

1. Pendahuluan

Dalam kehidupan manusia saat ini, kebutuhan utama bagi masyarakat tidak hanya makanan namun pakaian yang dikenakan juga termasuk kebutuhan utama manusia. Hal ini mendorong para pelaku usaha pada bidang ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat [1]. Beberapa perubahan yang terjadi dapat memengaruhi kondisi pasar pada industri pakaian seperti perubahan sosial, ekonomi, dan perubahan lainnya. [2]. Dari kondisi pasar yang terus berubah-ubah dan tidak konsisten, maka perusahaan harus mampu flexible dalam mengikuti trend dan menentukan strategi yang tepat agar tetap mampu bersaing.

Strategi yang dimaksud adalah strategi pemasaran dimana ini merupakan sebuah hasil pemikiran yang dapat diterapkan dalam mencapai tujuan perusahaan. Strategi tersebut merupakan sebuah bayangan dari rencana

(2)

perusahaan di masa depan agar dapat memenangkan pasar [3]. Sebuah perusahaan yang baik, tentu akan memikirkan dan merumuskan strategi untuk menghadapi masa depan terutama pada masalah kompetitor yang menawarkan produk yang serupa [4]. Tujuan suatu perusahaan dalam menjalankan perusahaannya tentu untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya [5]. Untuk itu, perusahaan harus mampu bertahan di pasar dan bersaing dengan kompetitornya. Salah satu caranya adalah dengan terus melakukan penyesuaian diri dengan kondisi pasar yang sedang terjadi [6]. Dari permasalahan yang diuraikan, salah satu cara yang dapat digunakan adalah menggunakan analisis SWOT untuk berperan sebagai alat penyesuaian. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan untuk membantu mencapai tujuan dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal [7].

Analisis SWOT menjadi suatu alat untuk menentukan formula pemasaran yang paling optimal dimana fokus pada faktor internal dan eksternal perusahaan. Dalam analisis SWOT proses penentuan strategi akan dilakukan dengan mengoptimalkan faktor internal (kekuatan dan peluang) serta menekan faktor eksternal (kelemahan dan ancaman. [6][8]. Analisis SWOT akan digunakan bersama analisis QSPM dengan tujuan untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih optimal dan objektif sesuai dengan kondisi pasar yang sedang terjadi. Analisis QSPM adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan strategi dari analisis SWOT berdasarkan hasil evaluasi faktor kunci [9]. Dalam penggunaan analisis QSPM, salah satu keuntungannya adalah dapat dilakukan pemeriksaan ulang secara berurutan dan bersamaan. Kemudian dalam analisis QSPM tidak memiliki batasan banyaknya strategi yang dapat dievaluasi secara bersamaan.

[10].

Distro X merupakan salah satu produsen pakaian yang sudah memiliki nama besar di Indonesia dan memiliki banyak cabang diberbagai daerah salah satunya di Karawang. Dalam beberapa kondisi, distro X cabang Karawang sering mengalami ketidaktercapaian target penjualan yang ditetapkan pihak manajemen.

Bahkan ketika dibandingkan dengan cabang lain, kondisi distro X cabang Karawang ini masih berada di bawah rata-rata volume penjualannya. hasil penjualan rata-rata Rp.98.000.000 per bulan, tentunya masih sangat jauh dari memuaskan bila dibandingkan dengan Store-store pakaian lainnya dengan rata-rata penjualannya mencapai Rp.100.000.000 s/d Rp.180.000.000 per bulan. Oleh karena itu, manajemen harus segera mengambil tindakan agar kondisi tersebut tidak berlarut-larut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah merumuskan strategi pemasaran untuk kembali meningkatkan minat konsumen. Melalui penerapan analisis SWOT dan QSPM diharapkan mampu memberikan perencanaan strategi pemasaran yang baik agar mampu meningkatkan penjualan yang terjadi. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis strategi pemasaran terbaik menggunakan analisis SWOT dan Matriks QSPM. Hal ini agar Distro X cabang Karawang mampu mengevaluasi strategi pemasarannya untuk penetrasi pasar yang lebih baik lagi.

Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan diantaranya penelitian yang dilakukan [11], analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi pada usaha sambal Noesantara. Dari hasil yang di dapatkan bahwa Sambal Noesantara berada pada posisi kuat dengan total IFE 3,1459 dan EFE 2,7571.

Pada matriks IE menunjukkan Sambal Noesantara menggunakan strategi growth and build. Penelitian yang dilakukan [12], SWOT dan QSPM digunakan untuk menentukan strategi pemasaran pada sebuah distro. Di dapatkan hasil analisis satu strategi yang diprioritaskan berdasarkan hasil TAS (nilai daya tarik) yaitu strategi menyediakan produk lebih banyak lagi dengan nilai 5,816. Penelitian yang dilakukan [13], analisis QSPM digunakan untuk menentukan strategi pada sebuah brand fashion. Dari hasil yang didapatkan pada analisis QSPM strategi terpilih dengan nilai TAS 6,547 yaitu melakukan pemasaran dia platform tertentu dengan kualitas promosi yang beragam. Selain itu update media sosial tersebut dimaksudkan untuk update fashion dan mengikuti trend fashion. Penelitian yang dilakukan [14], analisis SWOT dan QSPM digunakan dalam menentukan strategi pemasaran pada sebuah RS Gigi dan Mulut. Dari hasil yang didapatkan ada beberapa strategi yaitu 4 strategi SO, 4 strategi WO, 2 strategi ST, dan 1 strategi WT. Penelitian yang dilakukan [15], analisis SWOT dan QSPM digunakan untuk menganalisis strategi pemasaran pada wedding organizer.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan berjenis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan alternatif strategi terbaik melalui analisis dari faktor-faktor yang dimiliki objek penelitian baik internal maupun eksternal. Objek penelitian kali ini yaitu pada sebuah perusahaan pakaian yang ada di Karawang yaitu Distro X Karawang. Proses analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode SWOT yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan hingga akhirnya didapat alternatif strategi yang kemudian dinilai menggunakan analisis QSPM untuk mendapatkan strategi terbaik. Data yang digunakan pada penelitian ini yang pertama berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada pihak manajemen Distro X mengenai rencana strategi. Kemudian yang kedua

(3)

ada data sekunder yang didapatkan tidak melalui langsung melainkan sumber lain seperti data perusahaan, struktur organisasi, serta data lain yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Data-data tersebut diperoleh melalui beberapa cara diantaranya wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Adapun tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini digambarkan melalui diagram alir untuk tujuan lebih mudah dipahami seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Alur Penelitian Sumber: [16]

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Evaluasi Hasil Kinerja Penjualan Perusahaan

Sebelum dilakukannya analisis dengan menggunakan SWOT dan matriks QSPM terlebih dahulu dianalisis mengenai kinerja penjualan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menjadi acuan dalam mengidentifikasi tingkat keberhasilan perusahaan dari upaya yang telah dilakukan sebelumnya. Acuan ini dilakukan dengan mengambil data penjualan yang didapatkan perusahaan yang kemudian dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Digunakan data periode Januari-Juli 2021 untuk mengevaluasi hal tersebut. Adapun data perbandingan realisasi dan target penjualan adalah seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Perbandingan penjualan dengan target yang di tetapkan Sumber: Distro X, 2021

Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa kondisi penjualan Distro X mengalami fluktuasi yang cukup signifikan setiap bulannya. Namun, dari target yang telah ditentukan Distro X secara hampir keseluruhan belum mampu mencapai target tersebut. Hal ini tentu menjadi sebuah catatan untuk pihak manajemen untuk segera melakukan evaluasi agar kondisi tersebut tidak berlangsung berkelanjutan. Oleh karena itu, analisis menggunakan metode SWOT dan QSPM dinilai menjadi langkah awal yang baik bagi perusahaan untuk memperbaiki kondisi penjualan tersebut. Hal ini karena kedua analisis ini difokuskan pada faktor-faktor yang melekat pada objek yaitu Distro X sendiri. Kemudian dari hasil tersebut dapat diketahui strategi terbaik yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penjualannya. Adapun tahapan dalam mendapatkan strategi tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Analisis Faktor Strategi Eksternal

Tahapan pertama dalam menentukan strategi alternatif adalah mengidentifikasikan strategi yang dimiliki oleh perusahaan dinilai dari faktor eksternalnya. Dalam analisis SWOT faktor yang termasuk pada strategi eksternal adalah peluang dan ancaman. Hasil identifikasi alternatif strategi tersebut kemudian diberikan bobot nilai untuk mengetahui strategi terbaiknya. Adapun hasil analisis untuk strategi eksternal seperti pada Tabel 1.

Identifikasi Masalah

Studi Literatur/Pustak

a

Pengumpulan

Data Analisis Data Keismpulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Target Penjualan/Juta Rp105.000. Rp105.000. Rp50.000.0 Rp50.000.0 Rp50.000.0 Rp80.000.0 Rp80.000.0 Realisasi Penjualan/Juta Rp112.000. Rp99.000.0 Rp25.000.0 Rp23.400.0 Rp34.500.0 Rp45.700.0 Rp32.000.0

Rp- Rp20.000.000,00 Rp40.000.000,00 Rp60.000.000,00 Rp80.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp120.000.000,00

Target Penjualan/Juta Realisasi Penjualan/Juta

(4)

Tabel 1. Ringkasan analisis faktor strategi eksternal (EFAS)

No Faktor Strategis Eksternal Nilai

Peluang Bobot Rating Skor

1. Luas wilayah Karawang potensial untuk pasar 0,20 3 0,60

2. Kebutuhan pakaian setiap tahun selalu meningkat. 0,20 4 0,80

3. Proses pembelian yang mudah 0,10 2 0,20

No Ancaman Bobot Rating Skor

1. Pesaing yang kuat 0,20 3 0,60

2. Pemberitaan yang negatif pada produk yang dijual 0,20 2 0,40 3. Pemberitaan yang negatif pada produk yang dijual 0,10 1 0,10

Total Skor 1,00 2,70

Sumber: Hasil analisis data, 2022

Dari Tabel 1 dapat diketahui hasil skor untuk strategi eksternal secara keseluruhan memperoleh nilai 2,70. Maksud dari nilai ini menunjukkan bahwa respon manajemen dalam menghadapi lingkungan diluar perusahaan masih berada di bawah rata-rata dengan nilai 2,70 tersebut.

Analisis Faktor Strategi Internal

Tahapan kedua dalam menentukan strategi alternatif adalah mengidentifikasikan strategi yang dimiliki oleh perusahaan dinilai dari faktor internalnya. Dalam analisis SWOT faktor yang termasuk pada strategi internal adalah kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil identifikasi alternatif strategi tersebut kemudian diberikan bobot nilai untuk mengetahui strategi terbaiknya. Adapun hasil analisis untuk strategi internal seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Ringkasan analisis faktor strategi eksternal (IFAS)

No Faktor Strategis Eksternal Nilai

Kekuatan Bobot Rating Skor

1. Produk dengan kualitas yang baik 0,20 4 0,80

2. Harga yang cukup terjangkau. 0,15 3 0,45

3. Pelayanan yang baik 0,10 2 0,20

4. Tempat yang strategis 0,10 4 0,40

No Kelemahan Bobot Rating Skor

1. Kurangnya promosi 0,15 1 0,15

2. Layout store kurang baik 0,10 2 0,20

3. Fasilitas kurang lengkap 0,05 2 0,10

4. Produk yang dipamerkan kurang lengkap 0,10 2 0,20

5. Kurangnya tenaga kerja (Pelayan) 0,05 1 0,05

Total Skor 1,00 2,55

Sumber: Hasil analisis data, 2022

Dari Tabel 2. dapat diketahui hasil skor untuk strategi internal secara keseluruhan memperoleh nilai 2,55. Maksud dari nilai ini menunjukkan bahwa respon manajemen dalam menghadapi lingkungan dari dalam perusahaan masih berada di bawah rata-rata dengan nilai 2,70 tersebut.

Analisis Matriks IE

Tahapan selanjutnya adalah setelah didapatkan nilai untuk strategi eksternal dan internal, kemudian kedua nilai dari faktor tersebut dikonversi kedalam bentuk matriks IE. Matriks IE ini digunakan untuk mendapatkan titik temu dari hasil nilai strategi eksternal dan internal. Dari nilai titik temu ini kemudian dapat diketahui posisi perusahaan di dalam kondisi pasar. Hal ini tentu akan memudahkan tahapan selanjutnya dalam menentukan strategi sesuai dengan posisi perusahaan saat ini. Diketahui nilai strategi internal perusahaan yaitu 2,55 dan eksternal 2,70, maka kedua nilai tersebut dibuat dalam bentuk matriks seperti pada Gambar 3.

(5)

Gambar 3. Analisis matriks Internal Eksternal (IE) Sumber: Hasil analisis data, 2022

Dari hasil yang ditunjukkan pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa titik temu antara strategi internal dan eksternal perusahaan berada titik stabilisasi. Hal ini berarti perusahaan memerlukan strategi-strategi yang dapat membuat perusahaan dalam kondisi stabil terlebih dahulu di pasar.

Analisis Matriks SWOT

Tahapan selanjutnya adalah menentukan atau mengidentifikasikan strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan berdasarkan hasil identifikasi pada strategi eksternal dan internal perusahaan. Penentuan strategi ini akan dilakukan dengan berfokus pada sudut pandang internal dan eksternal, yaitu dengan membuat faktor penguat lebih dominan seperti kekuatan dan peluang serta meredam faktor lemah seperti kelemahan dan ancaman. Dengan demikian perusahaan akan memiliki strategi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keadaan perusahaan sebenarnya. Penentuan strategi ini dibuat dalam bentuk matriks SWOT yang berisikan 9 sel dan terdapat 4 sel alternatif strategi yang akan didapatkan. Berikut ini merupakan hasil dari matriks SWOT seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Matriks SWOT Kekuatan (S)

1. Produk dengan kualitas yang baik

2. Harga yang cukup terjangkau 3. Pelayanan yang baik

4. Tempat yang strategis

Kelemahan (W) 1. Kurangnya promosi 2. Layout store kurang baik 3. Fasilitas kurang lengkap 4. Produk yang dipamerkan

kurang lengkap

5. Kurang tenaga kerja (Pelayan)

Opportunities (O)

1. Luas wilayah Karawang potensial untuk pasar

2. Kebutuhan pakaian tiap tahunnya meningkat

3. Proses oembelian yang mudah.

Strategi SO

1. Mengangkat tenaga kerja freelance untuk store karawang 2. Meningkatkan kualitas

pelayanan

Strategi WO

1. Melakukan sponsorship 2. Menyebarkan brosur ke

daerah-daerah dan memanfaatkan media sosial untuk promosi

Threat (T)

1. Pesaing yang kuat

2. Pemberitaan yang negatif pada produk yang dijual

3. Belum mempunyai image baik pada brand

Strategi ST

1. Membuat katalog yang berisikan unggulan produk 2. Mengadakan door prize pada

setiap pembelian

3. Membuat diskon pada event tertentu

Strategi WT

1. Melengkapi fasilitas pada store

2. Merancang store senyaman mungkin agar menarik minat konsumen

Sumber: Hasil analisis data, 2022 Analisis Quantitative Strategi Planning Matriks

Dalam analisis matriks SWOT pada Tabel 3. perusahaan telah mendapatkan strategi yang dapat dilakukan untuk bersaing di pasar. Namun dari strategi yang didapatkan tersebut tidak mungkin perusahaan melaksanakannya secara serentak dan keseluruhan. Oleh karena itu, pada tahapan ini akan dilakukan penentuan strategi prioritas yang dapat dilakukan oleh perusahaan menggunakan analisis QSPM. Analisis

Pertumbuhan Pertumbuhan Stabilisasi

Pertumbuhan Stabilisasi Divestasi

Stabilisasi Divestasi Divestasi 4,0

3,0

2,0

1,0 Tinggi (3,0-4,0)

Menengah (2,0-2,99)

Rendah (1,0-1,99)

Kuat (3,0-4,0)

Rata-rata (2,0-2,99)

Le mah (1,0-1,99) TOTAL RATA-RATA TERTIMB ANG IFE

TOTALRATA-RATATERTIMBANGEFE

2,70

3,0 2,55 2,0 1,0

Faktor-faktor Internal

Faktor-faktor Eksternal

(6)

ini akan berfokus pada penilaian Total Attractive Score (TAS), dimana strategi dengan nilai TAS tertinggi akan menjadi strategi prioritas yang dapat dilakukan perusahaan. Setiap strategi akan diberikan nilai daya tarik (AS) yang didapatkan melalui hasil brainstorming dengan pihak manajemen yang kemudian diakumulasikan dengan mengalikannya pada nilai IFAS dan EFAS yang didapatkan pada tahapan sebelumnya. Hasil perkalian tersebut kemudian akan menghasilkan nilai TAS yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan strategi prioritas untuk perusahaan. Adapun hasil rekapitulasi nilai TAS untuk masing- masing strategi seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Nilai Total Attractive Score (TAS) Strategi Nilai TAS Strategi Nilai TAS

SO1 4,80 WO1 3,40

SO2 6,70 WO2 6,50

ST1 3,15 WT1 5,45

ST2 3,30 WT2 6,20

ST3 4,50

Sumber: Hasil analisis data, 2022

Dari Tabel 4 diperoleh nilai TAS tertinggi pada tiga strategi untuk melakukan stabilisasi berdasarkan hasil matriks IE yaitu pada strategi SO2 dengan meningkatkan promosi memiliki nilai TAS sebesar 6,70.

Kemudian strategi WO2 dengan nilai 6,50 yaitu menyebarkan brosur ke daerah-daerah dan memanfaatkan media sosial untuk promosi. Lalu terakhir yaitu strategi WT2 dengan nilai 6,20 yaitu mendesain store senyaman mungkin agar menarik minat konsumen. Strategi perusahaan saat ini berfokus pada stabilisasi pasar untuk membuat perusahaan memiliki posisi yang aman dengan penjualan stabil sebelum akhirnya dapat melakukan penetrasi pasar.

3.2. Strategi Pemasaran Terpilih

Berdasarkan hasil yang didapatkan pada matriks Quantitative Strategi Planning Matriks (QSPM) terdapat 3 strategi yang memiliki nilai Total Attractive Score (TAS) tertinggi, yaitu:

1. Strategi SO2 yaitu meningkatkan promosi dengan nilai TAS 6,70

2. Strategi WO2 yaitu menyebarkan brosur ke daerah- daerah dan memanfaatkan media sosial untuk promosi dengan nilai 6,50

3. Strategi WT2 yaitu mendesain store senyaman mungkin agar menarik minat konsumen

Berdasarkan hasil tersebut perusahaan dapat menerapkan ketiga strategi terpilih tersebut. diharapkan dengan penerapan strategi tersebut perusahaan dapat melakukan penetrasi pasar yang lebih baik lagi.

sehingga dapat memperbaiki kinerja perusahaan serta meningkatkan angka penjualan produk.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapatkan, Distro X mengalami kendala dalam strategi pemasaran. Sehingga realisasi penjualan dengan target yang telah ditetapkan masih belum dapat dicapai. Berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan 9 alternatif strategi yang dapat diterapkan perusahaan dari hasil analisis faktor internal dan eksternal. Kemudian dari 9 alternatif strategi tersebut didapatkan 3 alternatif strategi terbaik berdasarkan nilai Total Attractove Score (TAS) tertinggi. Ketiga strategi tersebut adalah meningkatkan kualitas pelayanan, menyebarkan brosur ke daerah-daerah dan memanfaatkan media sosial untuk promosi, serta merancang store senyaman mungkin. Dari ketiga strategi tersebut diharapkan perusahaan mampu melakukan penetrasi pasar yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kinerja dan penjualan perusahaan. Saran pada penelitian selanjutnya adalah dengan penerapan metode tambahan guna menegaskan kembali hasil yang didapatkan.

. 5. Referensi

[1] A. Amalia, “Perencanaan Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan Bauran Pemasaran Dan Swot Pada Perusahaan Popsy Tubby,” J. Performa J. Manaj. Dan Start-Up Bisnis, Vol. 1, No. 3, Pp. 297–306, 2016.

[2] A. Tamara, “Implementasi Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran Produk Mandiri Tabungan Bisnis,” J. Ris. Dan Manaj., Vol. 4, No. 3, Pp. 395–406, 2016.

[3] H. Setyorini, M. Effendi, and I. Santoso, “Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks Swot Dan Qspm (Studi Kasus: Restoran Ws Soekarno Hatta Malang),” Ind. J. Teknol. Dan Manaj.

Agroindustri, Vol. 5, No. 1, Pp. 46–53, 2016, Doi: 10.21776/Ub.Industria.2016.005.01.6.

(7)

[4] A. Nurul Sabry, “Rumusan Strategi Pemasaran Dalam Penjualan Produk Dengan Metode Swot Dan Qspm (Quantitative Strategic Planning Matrix) (Studi Kasus Cv. Bimanda Elektronik Pekanbaru),”

J. Surya Tek., Vol. 7, No. 1, Pp. 118–129, 2020, Doi: 10.37859/Jst.V7i1.2359.

[5] W. G. A. Luntungan and H. N. Tawas, “Strategi Pemasaran Bambuden Boulevard Manado: Analisis Swot,” J. Emba J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis Dan Akunt., Vol. 7, No. 4, Pp. 5495–5504, 2019.

[6] A. Wicaksono, “Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan Analisis Swot Tanpa Skala Industri Pada Pt X Di Jakarta,” J. Manaj. Ind. Dan Logistik, Vol. 1, No. 2, Pp. 192–201, 2018, Doi:

10.30988/Jmil.V1i2.19.

[7] Suhartini, “Analisa Swot Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Perusahaan,” Matrik (Jurnal Manaj. Dan Tek., Vol. 12, No. 2, P. 82, 2018, Doi: 10.30587/Matrik.V12i2.394.

[8] F. F. Syaiful and Elihami, “Penerapan Analisis Swot Terhadap Strategi Pemasaran Usaha Minuman Kamsia Boba Milik Abdullah Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Bangkalan,” J. Edukasi Nonform., Vol. 1, No. 1, Pp. 343–359, 2020, [Online]. Available: Https://Ummaspul.E- Journal.Id/Jenfol/Article/View/583.

[9] B. Saing and E. Wulandari, “Pemilihan Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan Teknik Quantitative Strategic Planning Matrix (Qspm) (Studi Kasus Pada Hijab Alila Karawang),” Jemma (Journal Econ. Manag. Accounting), Vol. 3, No. 2, P. 122, 2020, Doi: 10.35914/Jemma.V3i2.383.

[10] D. M. Candana and M. Afuan, “Analisis Strategi Pemasaran Cafe Dapoer Enha Sago Kabupaten Pesisir Selatan Menggunakan Matriks Swot Dan Qspm,” J. Manaj. Pendidik. Dan Iimu Sos., Vol. 1, No. 2, Pp. 151–153, 2020, Doi: 10.38035/Jmpis.

[11] C. A. Sugianto and C. Hongdiyanto, “Perumusan Strategi Pemasaran Menggunakan Metode Qspm Pada Bisnis Sambal Noesantara,” J. Performa J. Manaj. Dan Start-Up Bisnis, Vol. 2, No. 1, Pp. 106–

115, 2017.

[12] R. T. Kusumah And H. Suryana, “Model Analisis Swot Dan Qspm Dalam Pemilihan Strategi Pemasaran Distro Botrock Cianjur,” In Seminar Nasional Ienaco 2018, 2018, Vol. 6, No. 6, Pp. 433–

440.

[13] I. Prayudi, P. Wisnubroto, and J. Susetyo, “Analisis Strategi Pemasaran Eva Boutique Dengan Metode Swot Dan Qspm,” J. Rekavasi, Vol. 7, No. 1, Pp. 33–40, 2019.

[14] H. K. Zia, R. Semiarty, and R. P. Lita, “Analisis Swot Sebagai Penentu Strategi Pemasaran Pada Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Baiturrahmah Padang,” J. Kesehat. Andalas, Vol. 7, No. 4, Pp. 6–11, 2018.

[15] D. Prayudi and R. Yulistria, “Penggunaan Matriks Swot Dan Metode Qspm Pada Strategi Pemasaran Jasa Wedding Organizer: Studi Kasus Pada Umkm Gosimplywedding Sukabumi,” J. Maksipreneur Manajemen, Koperasi, Dan Entrep., Vol. 9, No. 2, Pp. 224–240, 2020, Doi: 10.30588/Jmp.V9i2.516.

[16] H. Hamdani, W. Wahyudin, and C. G. G. Putra, “Analisis Pengendalian Kualitas Produk 4l45w 21 . 5 My Menggunakan Seven Tools Dan Kaizen,” Go-Integratif J. Tek. Sist. Dan Ind., Vol. 02, No. 02, Pp. 112–123, 2021.

Referensi

Dokumen terkait

Sampel penelitian ini ada 2 orang manajer dari pihak manajemen yang bisa mengetahui strategi serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan, dan juga

Berdasarkan hasil dari tahap pencocokan faktor-faktor internal dan eksternal dalam matriks SWOT dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang,

Setelah mengetahui peluang, ancaman, kekuatan, serta kelemahan perusahaan, maka dapat dibuat matrik SWOT untuk mengetahui strategi apa saja yang dapat digunakan

Alat analisis yang digunakan yaitu analisis SWOT, dengan menganalisis faktor internal dan eksternal dari industri „Citarasaku”, berdasarkan hasil analisis SWOT bahwa posisi

Matriks IFE dan EFE untuk menganalisis faktor interna dan eksternal, Matriks SWOT dan IE digunakan untuk menentukan alternatif strategi pengembangan Restoran Big

Untuk menganalisis posisi perusahaan dalam persaingan, metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT yang membandingkan antara faktor ekstern, yaitu peluang,

Glueck dan Lawrence (1999:162) menerangkan bahwa lingkungan internal adalah proses dimana perencana strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil analisis data SWOT pada usaha jasa sewa “ Color Futsal” berdasarkan keterangan pada tabel faktor eksternal dan internal maka dapat dijabarkan sebagai