• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Karakteristik Perjalanan Sepeda Motor Di Tiga Kota.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Karakteristik Perjalanan Sepeda Motor Di Tiga Kota."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN

SEPEDA MOTOR DI TIGA KOTA

FAISAL GERARDO

NRP : 0821027

Pembimbing : Tri Basuki Joewono, Ph.D.

ABSTRAK

Di Indonesia, sepeda motor adalah moda transportasi yang mempunyai populasi tertinggi dibandingkan dengan moda lainnya. Hal ini menyebabkan diperlukannya studi untuk mengetahui karakteristik perjalanan sepeda motor di Indonesia.Tujuan studi ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik perjalanan menggunakan sepeda motor yang meliputi penggunaan, rata-rata jarak, serta rata-rata waktu menggunakan sepeda motor dan membandingkannya di tiga kota yaitu Kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Data yang digunakan adalah data sekunder. Responden untuk jumlah penggunaan di tiga kota menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan tertinggi adalah di Kota Surabaya dengan mayoritas sebanyak dua kali. Responden tertinggi untuk rata-rata jarak per perjalanan sejauh lebih dari empat km dan rata-rata jarak perjalanan per hari sejauh lebih dari delapan km terdapat di Kota Yogyakarta. Responden paling tinggi untuk rata-rata waktu per perjalanan selama 15 menit sampai 20 menit dan untuk rata-rata waktu perjalanan per hari selama 30 menit sampai satu jam terdapat di kota yang sama. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antar karakteristik perjalanan sepeda motor di tiga kota.

(2)

COMPARISON OF TRIP CHARACTERISTICS

USING MOTORCYCLE IN THREE CITIES

FAISAL GERARDO

NRP : 0821027

Supervisor : Tri Basuki Joewono, Ph.D.

A

BSTRACT

In Indonesia, motorcycles has the highest population compared with the other modes. This causes the need for studies to discover the characteristics of motorcycles trip in Indonesia. The purpose of this study is to describe the characteristics of trip using motorcycles, namely frequency, the average distance, and average time on motorcycles and then compared in the three cities, that is Bandung, Yogyakarta, and Surabaya. Data used in this study is secondary data. Respondent for the amount of usage in the three cities shows that the average usage is highest in the city of Surabaya with a majority of two times. Respondents to the highest average distance per trip so far is more than four km and the average distance traveled per day by more than eight km are in the city of Yogyakarta. Respondents to the highest average time per trip for 15 minutes to 20 minutes is the city of Yogyakarta and the average travel time per day is also found in the same city. Analysis show that there is significant differences between the characteristics of a motorcycle trip in three cities.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi

KATA PENGANTAR vii

2.2 Karakteristik Perilaku Penggunaan Kendaraan 5 2.3 Karakteristik Penggunaan Sepeda Motor Di Indonesia 7 2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Sepeda Motor 9

2.5 Metode Analisis Statistika 10

2.6 Uji Kruskal Wallis 10

2.7 Uji Kai Kuadrat (χ2) 12

BAB 3 METODE PENELITIAN 14

3.1 Tahapan Penelitian 14

3.2 Deskripsi Data Karakteristik Responden Tiga Kota 18 3.3 Deskripsi Data Responden Karakteristik Perjalanan

Sepeda Motor Di Tiga Kota 20

BAB 4 ANALISIS DATA 26

(4)

4.2 Analisis Klasifikasi Silang Karakteristik Perjalanan

Sepeda Motor Di Tiga Kota 31

4.3 Analisis Perbandingan Karakteristik Perjalanan

Sepeda Motor Di TigaKota 37

4.4 Analisis Perbandingan Penggunaan sepeda Motor Di Tiga Kota 40 4.5 Analisis Perbandingan Rata-Rata Jarak Perjalanan Di Tiga Kota 41 4.6 Analisis Perbandingan Rata-Rata Waktu Perjalanan

Di Tiga Kota 43

4.7 Diskusi Hasil Analisis 45

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 46

5.1 Kesimpulan 46

5.2 Saran 46

DAFTAR PUSTAKA 48

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tujuan Perjalanan Sepeda Motor di Kota Hanoi 6 Gambar 2.2 Pangsa Pasar Sepeda Motor Di Pulau Jawa 8 Gambar 3.1 Skema Besar Rencana Kegiatan Penelitian (Joewono, 2010) 15

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 17

Gambar 3.3 Usia Responden Di Tiga Kota 18

Gambar 3.4 Jenis Kelamin Responden Di Tiga Kota 19

Gambar 3.5 Pendidikan Responden Di Tiga Kota 19

Gambar 3.6 Pekerjaan Responden Di Tiga Kota 20

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah kendaraan Pribadi Di Kota Surabaya 5 Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Kuesioner Perjalanan Dan Kepemilikan

Sepeda Motor 21

Tabel 3.2 Frekuensi Penggunaan Sepeda Motor Di Tiga Kota 22

Tabel 3.3 Jarak Per Perjalanan Di Tiga Kota 23

Tabel 3.4 Waktu Per Perjalanan Di Tiga Kota 24

Tabel 3.5 Waktu Perjalanan Per Hari Di Tiga Kota 25 Tabel 4.1 Perbandingan Proporsi Penggunaan Sepeda Motor 26 Tabel 4.2 Perbandingan Jarak Perjalanan Per Hari Di Tiga Kota 28 Tabel 4.3 Hubungan Penggunaan Dengan Jarak Per Perjalanan Di Tiga Kota 31 Tabel 4.4 Kontingensi Penggunaan Dengan Jarak Per Perjalanan

Di Kota Bandung 32

Tabel 4.5 Hasil Analisis Hubungan Antara Penggunaan Dengan Jarak

Per Perjalanan Di Tiga Kota 34

Tabel 4.6 Hubungan Penggunaan Dengan Jarak Perjalanan Per Hari 35 Tabel 4.7 Hubungan Penggunaan Dengan Waktu Per Perjalanan 36 Tabel 4.8 Hubungan Penggunaan Dengan Waktu Perjalanan Per Hari 36 Tabel 4.9 Mean Rank Jumlah Penggunaan Sepeda Motor Di Tiga Kota 37 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Nilai T untuk Jumlah Penggunaan

Sepeda Motor Di Tiga Kota 38

(7)

DAFTAR NOTASI

α = Nilai Keterandalan

χ2

= Kai kuadrat

% = Persen

Cramer = Nilai Kekuatan df = Derajat Kebebasan

H = Kruskal Wallis

H0 = Hipotesis null

Ha = Hipotesis Alternatif

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

L. 1 Tabel Nilai kai kuadrat 51

(9)

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, melalui surat No. 1303/TA/FTS/UKM/II/2012 tanggal 22 Februari 2012, dengan ini saya selaku Pembimbing Tugas Akhir memberikan tugas kepada:

Nama : Faisal Gerardo

NRP : 0821027

untuk membuat Tugas Akhir bidang Transportasi dengan judul: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK

PERJALANAN SEPEDA MOTOR DI TIGA KOTA

Pokok pembahasan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan

2. Tinjauan Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Analisis Data

5. Kesimpulan Dan Saran

Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulisan Tugas Akhir ini.

Bandung, 23 Februari 2012

(10)

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa:

Nama : Faisal Gerardo

NRP : 0821027

Menyatakan bahwa Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut diatas dengan judul: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK

PERJALANAN SEPEDA MOTOR DI TIGA KOTA

dinyatakan selesai dan dapat diajukan pada Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA).

Bandung, 9 Agustus 2012

(11)
(12)

LAMPIRAN 2

L. 2 Cover Kuesioner Perjalanan Dan Kepemilikan Sepeda Motor

(13)

L. 3 Halaman pertama Kuesioner Perjalanan Dan Kepemilikan Sepeda motor

Sumber: Joewono (2010)

(14)

L. 4 Halaman kedua Kuesioner Perjalanan Dan Kepemilikan Sepeda motor

Sumber: Joewono (2010)

(15)

L. 5 Halaman ketiga Kuesioner Perjalanan Dan Kepemilikan Sepeda motor

Sumber: Joewono (2010)

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia menganggap sepeda motor mempunyai peranan yang cukup penting untuk memenuhi kebutuhan perjalanannya. Aksesibilitas yang cukup tinggi menjadi salah satu alasan dipilihnya sepeda motor sebagai moda transportasi alternatif. Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam hal penggunaan sepeda motor. Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan dan kepemilikan jumlah penggunaan sepeda motor di Indonesia, yaitu pada tahun 2007 mencapai 42 juta unit dan pada tahun 2012 menjadi kira-kira 60 juta unit (Arizudin, 2012). Fenomena ini menunjukkan bahwa sepeda motor dipandang sebagai sarana transportasi efektif dan efisien, sehingga menjadikan sepeda motor sangat diminati masyarakat pada umumnya.

Kepemilikan sepeda motor dianggap memainkan peranan penting dalam menentukan perilaku perjalanan bagi penggunanya di negara sedang berkembang. Frekuensi penggunaan sepeda motor di Hanoi telah mencapai 60% dari jumlah total kendaraan yang ada di jalan raya (Tuan dan Shimizu, 2005). Di negara-negara Asia lainnya, seperti China, Thailand, Malaysia, atau Taiwan, sepeda motor juga memainkan peran penting dalam pola perjalanan harian masyarakat. Sekitar 86% perjalanan di Vietnam menggunakan sepeda motor sebagai perjalanan sehari-harinya (Hsu et al., 2003).

Kota-kota besar di Indonesia seperti, Kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya mengalami peningkatan pesat dalam hal penggunaan sepeda motor di jalan raya. Proporsi sepeda motor yang beroperasi di Kota Bandung, misalnya pada tahun 2010 sekitar 70%, dengan rata-rata peningkatan pertumbuhannya sekitar 17,69% pertahun (Adriyana, 2011).

(17)

informasi jarak tempuh perjalanan yang dilakukan selama satu tahun. Studi tersebut, menunjukkan pula bahwa karakteristik jumlah perjalanan yang dilalui bergantung pada letak demografi dan tujuan perjalanan sehari-hari (McGuckin dan Srinivasan, 2004). Boyce dan Bargera (2003) mengembangkan penelitian tentang kombinasi perjalanan yang diterapkan di daerah perkotaan di Chicago yang mengestimasi model perjalanan rumah tangga serta perbandingan jumlah tujuan perjalanan dengan waktu tempuh perjalanan.

Studi tentang kepemilikan dan perjalanan sepeda motor sudah banyak dilakukan di berbagai negara. Sillaparchan (2007) membahas tentang kepemilikan kendaraan bermotor di Thailand dan Hsu et al. (2003) melakukan studi tentang kepemilikan dan penggunaan di Taiwan, Malaysia, dan Vietnam. Permodelan kepemilikan dan penggunaan sepeda motor juga dilakukan oleh Hai dan Susilo (2009) di Hanoi. Senbil et al. (2006) juga membahas tentang karakteristik kepemilikan dan penggunaan sepeda motor dilihat dari karakteristik rumah tangga di Jabotabek, Indonesia.

Namun, penelitian yang komprehensif belum dilakukan di Indonesia. Studi tentang karakteristik perjalanan sepeda motor belum banyak dilakukan, khususnya di kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Studi mengenai keterkaitan waktu dan frekuensi penggunaan lebih banyak dilakukan untuk mobil pribadi, (Lamondia et al., 2008). Studi menggunakan data perkotaan di Indonesia diharapkan dapat melengkapi studi-studi yang sudah ada sebelumnya.

1.2 Inti Permasalahan

(18)

Penggunaan sepeda motor dapat dijelaskan dengan beberapa variabel, misalnya jumlah perjalanan dan waktu tempuh serta jarak tempuh (McGuckin dan Srinivasan, 2004). Variabel tersebut perlu dianalisis dengan menggunakan data dari kota-kota di Indonesia. Studi tersebut dapat memberikan informasi penggunaan sepeda motor berdasarkan karakteristik perjalanan yang masih belum dipelajari secara mendalam di Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan karakteristik perjalanan yang meliputi jumlah penggunaan dalam satu hari, rata-rata jarak per perjalanan, rata-rata jarak perjalanan per hari, rata-rata waktu per perjalanan, dan rata-rata waktu perjalanan per hari menggunakan sepeda motor.

2. Membandingkan karakteristik perjalanan sepeda motor di tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari sebagian studi yang dilakukan oleh Joewono (2010) tentang psikologi pengguna sepeda motor.

2. Studi dilakukan di tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. 3. Data yang dianalisis adalah jumlah penggunaan dalam satu hari perjalanan,

rata-rata jarak perjalanan satu kali dan satu hari, dan rata-rata waktu perjalanan satu kali dan satu hari yang ditempuh menggunakan sepeda motor.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai perbandingan karakteristik penggunaan sepeda motor di tiga kota, maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Data responden untuk jumlah penggunaan sepeda motor di tiga kota menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan tertinggi di Kota Surabaya dengan mayoritas sebanyak dua kali. Kota Yogyakarta adalah responden tertinggi untuk rata-rata jarak per perjalanan sejauh lebih dari empat km dan rata-rata jarak perjalanan per hari sejauh lebih dari delapan km. Untuk waktu perjalanan paling tinggi dengan rata-rata waktu per perjalanan selama 15 menit sampai 20 menit dan rata-rata waktu perjalanan per hari selama 30 menit sampai satu jam juga terdapat di kota yang sama.

2. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya terhadap karakteristik perjalanan menggunakan sepeda motor dalam hal penggunaan, rata-rata jarak per perjalanan, rata-rata jarak perjalanan per hari, rata-rata waktu per perjalanan dan rata-rata waktu perjalanan per hari.

5.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, maka diberikan saran-saran sebagai berikut:

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Adriyana, D. (2011), “Studi Fenomena Pertumbuhan Penggunaan Moda Sepeda Motor di Kota Bandung (Studi Kasus: Koridor Jalan Abdul Haris Nasution)”, Tugas Akhir, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Arizudin, F., (2004). “Sepeda motor sebagai solusi transportasi masa kini”. (http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/01/13/sepeda-motor sebagai-solusi transportasi-masa-kini-benarkah/), (Online) di akses 18 maret 2012.

Bargera, H. dan Boyce, D., (2003), “The Validation of Multi class Urban Travel Forecasting Models Combining Origin-Destinion, Mode an Route Choises”,

Journal of Regional Science, Vol. 43, No.3, hal 517-540.

Hai, P.K. dan Susilo, Y.O., (2009), “The Motorcycle Ownership Behaviour in Hanoi City, Vietnam:How Unique They are Compare to Other Countries?”,

Proceeding of the Eastern Asia Society for TransportationStudies, Vol. 7.

Hsu, T.P., Sadullah, A.F.M., dan Dao, N.X., (2003), “A Comparison Study on Motorcycle Traffic Development in Some Asian Countries-Case of Taiwan,Malaysia,and Vietnam” ,(http://www.easts.info/activities/icra/2001-Comparison Study Motorcycle Development.pdf, diakses 3 April 2012)

Hanny., (2011), ” Angkutan Pribadi Vs Angkutan Umum Di Surabaya

(http://hanitheplanner.wordpress.com/tag/transportasi/), (online) di akses 24 juli 2012.

Joewono, T.B. (2010), “ Pengembangan Psikologi Lalu Lintas dalam manajemen Lalu Lintas Perkotaan di Indonesia “, Laporan Hibah Kompetensi tahun ke

dua, Bandung.

Lamondia, J., Bhat, R.C., dan Hensher, D.A., (2008), “Anannual time use model for domestic vacation travel “, Journal of Choice Modelling, (1), hal.70-97. Levinson, D. dan Kumar, A., (1995) “Activity, Travel, and the Allocation of

Time”, Journal of the American Planning Association, Vol 61(4): 458-470.

Lubis, H.A.R.S., (2009), “Motorcycle Growth and Its Impacts to Urban Transportation.”, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 7.

(22)

McGuckin, N. dan Srinivasan, N., (2004), “The Journey-to-Work in the Context of Daily Travel For the Cencus Data For Transportation Planning Conference”, (http:/www.trb.org/conferences/nhts/McGuckin-pdf,di akses 29 Maret 2012.).

McGuckin, N., Murakami, E., (1999). “Examining Trip-Chaining Behavior Comparison of Travel by Men and Women”.

McGuckin, N.A., (2011), “Travel Behavior Analyst”, (Online),

(http://www.travelbehavior.us), di akses 26 Juli 2012

Pusat Bahasa., (2008) “Kamus Besar Bahasa Indonesia” , Edisi Keempat, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rusyanto, E., (2011), “Jawa Pasar Motor 2011”, (Online),

(http://edorusyanto.wordpress.com/page/62/), di akses 2 Agustus 2012

Senbil, M., Zhang, J. dan Fujiwara, A., (2006),“Motorcycle Ownership and Use In Jabotabek(Indonesia)MetropolitanArea”, Discussion Paper Series, Graduate School Of International Development And Cooperation,Hiroshima University,Vol. 3.

Siegel, S., (1992), “Statistik Nonparametrik untuk ilmu-ilmu social”, PT. Gramedia cetakan kelima, Jakarta.

Sillaparchan, P., (2007), “Vehicle Ownership and Trip Generation Modelling a Case Study of Thailand.”, Research Student, Institute for Transport Studies,

University of Leeds, Leeds.

Sugiyono, (2012),”Statistika untuk Penelitian”, Alfabeta cetakan ke-20, Bandung.

Tamin, O.Z., (2000),”Perencanaan dan Permodelan Transportasi”,Edisi Kedua,

Institut Teknologi Bandung.

Taylor, M.A.P., and Prabnasak, J., (2008), “Study on Mode Choice and Vehicle Ownership in a Medium-Sized Asian City”, The 30thConference of Austalian Institutes of Transport Research Proceedings (CAITR2008 Proccedings),

University of Western Australia, Perth.

Tuan, V.A. dan Shimizu, T., (2005), “Modeling Of Household Motorcycle Ownership Behavior In Hanoi City”, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6

(23)

Warpole, E.R., Myer. H.Raymond (1989), “Probability and Statistics For Engineers And Scientist”, Fourth Edition, Mac millon, Publishing Co.,Inc

Hal 1055.

Watson. B., Tunnicliff. D., White.K., Schonfeld. C., Wishart. D., (2007)

Psychological and Social Factors Influencing Motorcycle Rider Intentions and Behavior ”, ATSB Research and Analysis Report Road Safety Research Grant Report, Queensland University of Technology, Queensland.

World Bank, (1996), “Sustainable Transport:Priorities for Policy Reform”, The

Referensi

Dokumen terkait

“Sebagai unit yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengelola O&M PLTGU, kinerja tersebut jelas sekali mencoreng nama baik Indonesia Power,

Sysflow Pelaporan Dosen Sistem Start Berkas Nilai Mahasiswa Berkas Nilai Simpan Nilai Mahasiswa KRS IPS IPK Laporan Nilai, Laporan Kelulusan End 0 Sistem Informasi

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yaitu rendahnya hasil belajar matematika siswa, hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa yaitu

setidakn daknya ya suda sudah h men menera erapkan pkan  Remedial  Remedial Teaching Teaching dalam setiap kompetensi dalam setiap kompetensi dasarnya $KD* guna mencapai

Pada tahun 2020 merupakan tahun pertama Trihamas Finance memulai rencana implementasi program Keuangan Berkelanjutan. Dukungan dari pihak internal yaitu karyawan dan

(Saya tidak katakan bahwa pak Idealisman dan pak Hukuasa adalah Nehemia yang kembali membangun Yerusalem di Nias Selatan...tetapi yang saya mau ingatkan

(6) Seseorang anggota jemaat yang telah dikucilkan, yang bersangkutan sungguh-sungguh berbalik dan bertobat serta dengan tindakan nyata meninggalkan dosanya,

Penelitian Produk Terapan PENGEMBANGAN MODEL ASAS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA (CRIMINAL LIABILITY) DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA.. BERBASIS NILAI KEADILAN