• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Kaliakah - Kecamatan Negara - Kabupaten Jaliakah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Kaliakah - Kecamatan Negara - Kabupaten Jaliakah."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : KALIAKAH

KECAMATAN : NEGARA

KABUPATEN : JEMBRANA

NAMA MAHASISWA : FITRIA ZUBAIDAH RAHMA

FAK/PS : FTP/ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

NIM : 1311105031

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapa Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan KKN PPM di Desa Kaliakah tepat pada waktunya. Sehubungan dengan telah terselesaikannya laporan ini maka diucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, antara lain:

1. Ibu Naomi Vembriati, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing lapangan karena dengan rendah hati telah memberikan dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan sebaik mungkin.

2. Bapak I Made Bagiarta selaku Perbekel Desa Kaliakah beserta staf pegawai yang

senantiasa memberikan informasi.

3. Keluarga Bapak I Gede Pasek selaku KK Dampingan yang senantiasa menerima dengan

baik penulis ketika berkunjung ke rumah.

4. Teman-teman Mahasiswa KKN PPM Unud Periode XIII di Desa Kaliakah yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis. Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan dan kurangnya referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan pada penulisan yang lain kedepannya.

Penglumbaran, 28 Agustus 2016

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

HALAMAN PENGESAHAN ...iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1Profil Keluarga Dampingan ...1

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan...3

1.2.1. Pendapatan Keluarga ...3

1.2.2. Pengeluaran Keluarga ...4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ...6

2.2 Masalah Prioritas ...7

BAB III USULAN SOLUSI MASALAH 3.1 Program Kegiatan ...8

3.2 Jadwal Kegiatan ...9

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ...13

4.2 Lokasi ...13

4.3 Pelaksanaan ...13

4.4 Permasalahan ...14

4.5 Solusi ...14

4.6 Dampak ...14

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...15

5.2 Rekomendasi ...15

(4)
(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari KKN PPM Universitas Udayana adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dengan pemberdayaan keluarga yaitu menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Program KK dampingan ini mewajibkan satu orang mahasiswa mendampingi satu keluarga pra-sejahtera. Sasaran pendampingan keluarga ini adalah rumah tangga miskin atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga prasejahtra atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan mampu memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di 6 Banjar di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yaitu Banjar Kaliakah, Peh, Munduk, Pangkung Liplip, Pangkung Buluh, dan Banyubiru. Penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi satu KK yang bertempat tinggal di Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah. Pemilihan KK dampingan merupakan rekomendasi dari Perbekel dan Kelian Banjar setempat agar KK dampingan ini lebih tepat sasaran, sehingga tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

(6)

2 mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Banyubiru, yakni keluarga Ibu Isrinah. Berikut adalah identitas dari keluarga Ibu Isrinah sebagai objek keluarga dampingan.

Tabel 1.1. Identitas Keluarga Ibu Isrinah

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 Isrinah Kawin 66 Belum

Sekolah Buruh

Kepala Keluarga

2 Tahari Kawin 43 SD Buruh Anak

3 Tuhro Kawin 41 SD Buruh Anak

4 Nur Halimah Kawin 39 SD Buruh Anak

Keluarga Ibu Isrinah merupakan sebuah keluarga kecil yang sangat sederhana, yang termasuk ke dalam keluarga Kurang Sejahtera (KS). Ibu Isrinah telah ditinggal oleh suaminya (alm) sehingga Ibu Isrinah merupakan kepala keluarga yang memiliki tiga anggota keluarga. Ibu Isrinah memiliki tiga orang anak dimana tiga orang anaknya bertempat tinggal bersama keluarga masing-masing dan sudah bekerja, namun anak pertama dari Ibu Isrinah telah almarhum dahulunya bekerja sebagai buruh tani yang penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan masing-masing, anak kedua dari Ibu Isrinah yang bernama Tuhro tinggal bersama istri dan keluarganya di Jawa Timur dan bekerja sebagai buruh tani. Beliau jarang mengunjungi Ibu Isrinah dikarenakan telah memiliki tanggungjawab lain yakni menghidupi keluarganya. Pada hari raya Idul Fitri tidak setiap tahun beliau menjenguk Ibu Isrinah. Begitu pula dengan anak ketiganya yang bekerja membantu suami yakni sebagai buruh tani. Anak ketiga Ibu Isrinah yang benama Nur Halimah tinggal bersama suami di Pengambengan. Ibu Isrinah tinggal sendiri di sebuah rumah di Banjar Banyubiru letaknya di belakang masjid Jami’.

(7)

3 menggunakan air sumur yang ia alirkan menggunakan pipa air dari sumur yang terdapat di rumah beliau. Air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak dan juga digunakan untuk minum yang telah direbus terlebih dahulu. Sedangkan untuk penerangan beliau telah mendapatkan aliran listik dari PLN karena hampir semua rumah di Banjar Banyubiru telah dialiri oleh listrik.

Ibu Isrinah tinggal di Banjar Banyubiru Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Ibu Isrinah menempati rumah utama dengan lantai yang beralaskan tanah. Rumah Ibu Isrinah memiliki luas 10 x 5 m2 yang terdisi dari 2 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Luas rumah keseluruhan termasuk halaman yaitu 1 are.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Ibu Isrinah merupakan salah satu dari keluarga yang tinggal di daerah Banjar Banyubiru yang berada pada situasi kurang mampu. Akibat pendidikan Ibu Isrinah yang hanya belajar Taman Pendidikan Quran dan alm suami Ibu Isrinah bekerja sebagai buruh tani. Ibu Isrinah tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain menjadi pengupas singkong, keladi, sukun dan tukang pijet. Sehari-hari Ibu Isrinah bekerja sebagai pengupas singkong yang dimulai dari pukul delapan pagi sampai dengan sore terkadang jika lembur sampai larut malam (waktu kerja tidak tentu tergantung kontrak). Pada saat bekerja sebagai pengupas singkong, sukun, keladi Ibu Isrinah bekerja digaji setelah dua hari kerja. Sementara untuk pendapatan dari memijat tidak begitu menentu dan hanya dijadikan sampingan.

(8)

4 1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari Ibu Isrinah dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Belanja perhari : Rp 10.000 x 30 hari = Rp 300.000 Perlengkapan mandi dan cuci : Rp 10.000 x 4 minggu = Rp 40.000

Total =Rp 340.000 b. Kesehatan

Ibu Isrinah memiliki biaya khusus untuk kesehatan karena telah memiliki kartu jamkesmas namun Ibu Isrinah tidak memiliki uang tunai yang banyak untuk kepentingan bila penyakit datang mendadak, apabila sedang sakit yang ringan maka Ibu Isrinah lebih memilih menggunakan obat tradisional ataupun istirahat dengan tidak bekerja sementara. Selain itu Ibu Isrinah juga mengkonsumsi susu anlene yang direkomendasikan dari pihak rumah sakit. Pada suatu hari Ibu Isrinah merasa sakit dibagian perut lalu tetangga disekitar rumah Ibu Isrinah membawa beliau ke rumah rakit setelah mendapatkan perawatan Ibu Isrinah mulai membaik, beliau bercerita bahwa disaat dirawat selang masuk ke dalam tubuhnya sangat banyak membuat ruang gerak beliau menjadi terbatas sedangkan pada rambut beliau menunjukkan mulai rontok sampai menipis.

c. Lain-lain

Biaya rutin yang harus di keluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp 45.000,00.

(9)

6 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan yaitu Ibu Isrinah. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga dampingan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan Ibu Isrinah mengenai program KKN terutama KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami oleh Ibu Isrinah, perekonomian serta melihat-lihat suasana rumah tinggal KK dampingan.

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 22 kali pertemuan dengan Ibu Isrinah. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang di alami oleh Ibu Isrinah. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut:

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

(10)

7 ibu Isrinah yang bernama Nur Halimah bekerja sebagai buruh tani dan suaminya bekerja sebagai penjaring ikan yang gajinya adalah Rp 15.000,00

Dengan pekerjaan dan penghasilan yang tidak banyak. Ibu Isrinah cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun sejauh ini beliau tetap bersyukur dan belum ada permasalahan yang cukup serius.

2.1.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga

Untuk masalah kesehatan sejauh ini belum ada permasalahan yang cukup serius. Ibu Isrinah sendiri telah memiliki kartu jamkesmas yang dapat digunakan pada saat terserang penyakit namun tidak dapat digunakan untuk operasi besar. Namun kesadaran akan hidup bersih dan mencegah penyakit sudah dilakukan oleh Ibu Isrinah. Hal ini dapat dipantau dari lingkungan luar dan dalam rumah yang cukup bersih.

Hanya saja ketika perbincangan kami mengarah ke kandang ayam yang ada di belakang rumah beliau mengatakan bahwasannya kandang kurang masalah kebersihan sehingga banyak kotoran ayam dibelakang rumah beliau.

2.1.3 Permasalahan Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik.

Begitupula dengan Ibu Isrinah ini, meskipun Ibu Isrinah hanya belajar di Taman Pendidikan Quran akan tetapi Ibu Isrinah mempunyai keinginan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya.

2.1.4 Ketidak Keharmonisan Antara Keluarga

(11)
(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan beberapa masalah diatas, pendamping mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga yang di dampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah masalah ekonomi keluarga, kesehatan keluarga, serta masalah sosial.

Kegiatan

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survey ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama di keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Baik dengan cara mengobrol biasa ataupun sebatas basa-basi. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu, dan tidak lupa mengedepankan sopan santun baik bertata krama dan bertutur kata.

Berbagai permasalahan ditemukan dengan survey yang dilakukan. Namun, terdapat 3 masalah prioritas yang dapat diselesaikan oleh mahasiswa. Permasalahan tersebut meliputi permasalahan ekonomi, kesehatan, sosial.

3.1.1 Penyelesaian Masalah Ekonomi atau Pendapatan

(13)

Pendapatan Ibu Isrinah yang tidak begitu besar diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan kesehariannya. Memperhatikan hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan adalah membiasakan untuk membuat laporan keuangan yang sederhana setiap harinya untuk mengetahui arus kas laba/rugi dan menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Agar mempunyai tabungan jika ada kebutuhan yang sangat amat mendesak. Dapat pula dengan membuat usaha kecil-kecil seperti membuat keripik yang dahulunya telah ditekuni oleh anak ibu Isrinah namun setelah menikah usahanya tidak dilanjuti.

Selain itu, Ibu Isrinah juga sebaiknya meminta bantuan kepada anak-anaknya agar diberi bantuan atau dinafkahi. Dengan demikian Ibu Isrinah tidak akan merasa hidup sendiri karena anak-anaknya masih sering menjenguk, merawat dan menafkahinya

3.1.2 Penyelesaian Masalah Kesehatan

Permasalahan yang dihadapi Ibu Isrinah dalam permasalahan kesehatan sejauh ini cukup baik. Ibu Isrinah paham dan tanggap terhadap kesehatannya. Nampak dari fisik Ibu Isrinah beliau begitu lincah untuk seumuran beliau. Solusi yang dapat penulis berikan adalah lebih menjaga kebersihan lingkungan rumah karena dapur beliau dekat dengan kandang ayam, sehingga kemungkinan terkontaminasi akan besar.

Keluarga Ibu Isrinah sudah mempunyai dan mempergunakan fasilitas kesehatan yang diberikan pemerintah Provinsi Bali yaitu melalui Jamkesas, maka harus dipergunakan sebaik-baiknya karena sudah memperoleh hak atau fasilitas kesehatan secara gratis di Puskesmas setempat dengan menyertakan kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat utama. Solusi selanjutnya yaitu menjaga Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

3.1.3 Penyelesaian Masalah Pendidikan

(14)

Solusi yang diberikan oleh penulis adalah sebisa mungkin cucu dari ibu Isrinah mendapat pendidikan 12tahun. Untuk di Kabupaten Jembrana pemerintah sudah menyediakan pendidikan gratis untuk SD dan SMP.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke kediaman Ibu Isrinah. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak 22 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut :

No Hari/Tanggal Kegiatan Tempat Peserta Jam Volume JKEM 1 Selasa/ 26 Juli

2016 Pengambilan data KK dampingan Kantor Perbekel Kaliakah

3 1 3

2 Rabu/ 27 Juli 2016 Kerumah kelian banjar untuk meminta didampingi ke KK dampingan Rumah Banyubir u

1 1 1

3 Sabtu/ 30 Juli 2016 Berkunjung ke KK dampingan untuk berkenalan serta melakukan pendekatan dan dengan berbincang-bincang ke keluarga dampingan di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

4 2 8

4 Senin/01 Agustus 2016 Berkunjung ke kk dampingan membantu bekerja dan mengikuti kegiatan sehari-hari di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

1 4 4

5 Selasa/02 Agustus 2016 Berkunjung ke kk dampingan membantu Ibu Isrinah bekerja di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

(15)

6 Selasa/02 Agustus 2016 Berkunjung ke kk dampingan membantu ibu Isrinah memasak dan bersih-bersih rumah Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

1 1 1

7 Rabu/03 Agustus 2016

Kunjungan ke kk dampingan membantu ibu Isrinah bekerja di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

4 3 12

8 Senin/08 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan memasak dan menginventarisa si masalah-masalah yang di

hadapi oleh beliau Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

1 2 2

9 Senin/08 Agustus 2016 Ke KK dampingan untuk membantu ibu Isrinah memasak dan bersih-bersih rumah Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

1 2 2

10 Selasa/09 Agustus 2016 Membantu KK dampingan mengikuti kegiatan sehariannya di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

4 3 12

11 Kamis/11 Agustus 2016 Membantu KK dampingan mengikuti kegiatan sehariannya bekerja di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

4 3 12

12 Jumat/12 Agustus 2016 Membantu KK dampingan mengikuti kegiatan di tempat kerja Indusri Rumah Tangga,

(16)

sehariannya bekerja

Banyubir u

13 Sabtu/13 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan untuk mensosialisasika n terkait pentingnya menabung di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

5 2 10

14 Senin/15 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan membantu bekerja di Industri rumah tangga di Banyubiru (mengupas singkong) di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

5 3 15

15 Jumat/19 Agustus 2016

Kunjungan ke KK dampingan sekaligus sensus

KK miskin dari BPS dan membantu aktivitas

sehari-hari ibu Isrinah

Di rumah ibu Isrinah Banyubir

u

1 4 4

16 Sabtu/20 Agustus 2016

Kunjungan ke Kk dampingan

untuk mensosialisasika

n hidup sehat di rumah ibu Isrinah serta membantu kegiatan kesehariannya yakni bekerja sebagai pengupas singkong, sukun, keladi di tempat kerja Indusri Rumah Tangga, Banyubir u

4 4 16

17 Minggu/21 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan membawa beras Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

(17)

18 Senin/22 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan membantu memasak Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

1 1 1

19 Selasa/23 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan untuk membantu bersih-bersih rumah Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

1 1 1

20 Rabu/24 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan membantu memasak Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

1 1 1

21 Kamis/25 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan untuk membantu memasak dan bersih-bersih rumah Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

1 1 1

22 Jumat/26 Agustus 2016 Kunjungan ke KK dampingan membawa kenang-kenangan Di rumah ibu Isrinah Banyubir u

3 3 6

(18)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Jenis Kegiatan 4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 22 kali dengan total waktu kunjungan selama 137 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari Ibu Isrinah adalah di Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

4.1.3 Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Kaliakah dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

(19)

Indonesia. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 22 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 3-4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 137 jam.

4.1.4 Permasalahan

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain yang telah dibuat.

4.1.5 Solusi

Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin dan melakukan kunjungan di saat waktu senggang setelah pelaksanaan program dan ketika tidak ada program kegiatan. Biasanya kunjungan dilakukan pada siang hari setelah program kerja selesai dilaksanakan.

4.1.6 Dampak

Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan Ibu Isrinah dan sekeluarga mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik guna meningkatkan taraf hidup, serta menjadi lebih memperhatikan masa tuanya dengan menjalani hidup yang sehat dan selalu harmonis.

4.1.7 Hasil

(20)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Agustus – September 2016 terhadap keluarga Ibu Isrinah, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pengeluaran bulanan lebih ditekan agar dapat menyisihkan uang untuk tabungan sehingga tidak dapat membebani anak-anaknya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2. Untuk masalah kesehatan di rumah Ibu Isrinah sudah cukup baik. Dilihat dari rumah serta pekarangannya yang bersih sehingga mencerminkan akan sadarnya pola hidup bersih. Namun untuk kandang ayam beliau saran yang dapat dianjurkan yaitu dengan meningkatkan kebersihan kandang.

5.2 Rekomendasi

1. Keluarga dampingan disarankan untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan serta memperhatikan masalah kebersihan lingkungan.

(21)
[image:21.595.146.479.143.391.2]

LAMPIRAN

Gambar 1. Membantu Ibu Isrinah bekerja di Industri Rumah Tangga, Banyubiru

[image:21.595.207.417.426.724.2]
(22)
[image:22.595.194.431.109.432.2]

Gambar 3. Dikediaman Ibu Isrinah sedang dijenguk oleh anak ketiga dan menantunya

[image:22.595.152.473.484.720.2]
(23)
[image:23.595.155.469.139.340.2]

Gambar 5. Kondisi kamar mandi rumah ibu Isrinah

[image:23.595.197.429.376.687.2]
(24)
[image:24.595.195.431.109.425.2]

Gambar 7. Membantu merebus kedelai menggunakan tungku kayu bakar di rumah Ibu Isrinah

[image:24.595.170.454.477.690.2]
(25)
[image:25.595.149.478.111.358.2]

Gambar 9. Kondisi dapur ibu Isrinah

[image:25.595.150.475.394.641.2]
(26)
[image:26.595.151.477.111.357.2]

Gambar 11. Rumah Ibu Isrinah tampak depan

[image:26.595.149.476.390.637.2]
(27)
[image:27.595.125.502.190.473.2]

Gambar

Gambar 1. Membantu Ibu Isrinah bekerja di Industri Rumah Tangga, Banyubiru
Gambar 3. Dikediaman Ibu Isrinah sedang dijenguk oleh anak ketiga dan menantunya
Gambar 5. Kondisi kamar mandi rumah ibu Isrinah
Gambar 7. Membantu merebus kedelai menggunakan tungku kayu bakar di rumah Ibu Isrinah
+4

Referensi

Dokumen terkait

The findings of my analysis, however, may not represent jokes in general; therefore, a further research on ambiguity in jokes by using the same theories may also be worth doing

AN ALLS IS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PA DA HARI RA YA IDUL EITRI2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA 2000-IX.. Budihardja Murtiunta , Andreas

Model budidaya pertanian yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Teknologi jenis tanaman yang

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai conflict resolution style yang terdiri dari positive problem solving, conflict engagement, withdrawal dan

Memberi masukan dan bahan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan fungsi STA sebagai kelembagaan pemasaran di tingkat petani, sehingga dapat

[r]

[r]