Dinas Pariwisata Yogyakarta saat ini masih mendata semua data tempat wisata secara
manual. Semua data tempat wisata dibuat sebuah buku manual tempat wisata dan peta
manual tempat wisata. Hal ini tentunya membutuhkan waktu yang lama. Dari latar
belakang diatas, maka akan dibuat situs tempat wisata dimana admin Dinas Pariwisata
bisa mendata semua data tempat wisata di dalam sistem. Selain itu, wisatawan domestik
juga dapat mengakses web untuk melihat profil Dinas Pariwisata ini, data tempat wisata
juga agenda wisata secara detail. Dengan adanya Situs Tempat Wisata yang menyajikan
informasi secara multimedia yang dapat ditampilkan secara visual sehingga membuat para
wisatawan domestik lebih tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.
Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman JSP dan pengolahan
data menggunakan Oracle 11g. Situs ini juga memanfaatkan basis data multimedia untuk
dapat memanipulasi data multimedia image dan video.
Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Situs Tempat Wisata Yogyakarta berbasis
web yang memiliki kemampuan untuk melihat profil Dinas Pariwisata Yogyakarta, data
tempat wisata serta agenda wisata secara detail. Selain itu terdapat halaman user admin
yang memiliki kemampuan untuk pengelolaan tempat wisata.
Berdasarkan pengujian terhadap wisatawan domestik, situs tempat wisata ini memiliki
Ministy of Yogyakarta Tourism, is currently managing all data of tourist attractions
manually. All data of tourits attractions are compiled into a manual book which also
consits of manual maps of tourist attraction.This certainly takes a long time. From the
background above, it will be createdtourist attractions sitewhere Yogyakarta Tourism
admin can record all data of tourist attractions in the system. In addition, travelers can
access the site to review the profile of Ministry of Tourism, the data of tourist attraction,
and also a detailed travelingevents. With the Tourist Attraction Site that provide
information based on multimedia that can be displayed visually, it can make the
travelersbe more interested to visit the tourist attractions.
The application is developed using JSP programming language and data management
(DBMS) using Oracle 11g. The site also utilizes multimedia database to be able to
manipulate multimedia data image and video for inclusion in the site.
The final result is a Yogyakarta Tourism Website which has the ability to show the
profile of Yogyakarta Tourism Ministry, tourist attractions data, and also detailed
travelingevents. As well as the admin user pages which have the ability to collect tourist
attractions.
Based on the testing of domestic travelers,tourist attractions sites have a high degree of
IMPLEMENTASI BASIS DATA MULTIMEDIA
DALAM APLIKASI SITUS TEMPAT WISATA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
IMAS NINDYA WIKANDARU
125314078
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ii THE IMPLEMENTATION OF MULTIMEDIA DATABASE IN
YOGYAKARTA TOURISM WEBSITE
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineerring Study Program
By:
IMAS NINDYA WIKANDARU
125314078
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY
v HALAMAN PERSEMBAHAN
Apapaun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
(Kolose 3 : 23)
Karya ini saya persembahkan teristimewa kepada :
Tuhan Yesus Kristus, Keluarga, Dosen & Sahabat
Terimakasih Kasih untuk semua doa, kasih sayang, semangat, motivasi
vii ABSTRAK
Dinas Pariwisata Yogyakarta saat ini masih mendata semua data tempat
wisata secara manual. Semua data tempat wisata dibuat sebuah buku manual
tempat wisata dan peta manual tempat wisata. Hal ini tentunya membutuhkan
waktu yang lama. Dari latar belakang diatas, maka akan dibuat situs tempat
wisata dimana admin Dinas Pariwisata bisa mendata semua data tempat
wisata di dalam sistem. Selain itu, wisatawan domestik juga dapat mengakses
web untuk melihat profil Dinas Pariwisata ini, data tempat wisata juga
agenda wisata secara detail. Dengan adanya Situs Tempat Wisata yang
menyajikan informasi secara multimedia yang dapat ditampilkan secara
visual sehingga membuat para wisatawan domestik lebih tertarik untuk
mengunjungi tempat wisata tersebut.
Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman JSP
dan pengolahan data menggunakan Oracle 11g. Situs ini juga memanfaatkan
basis data multimedia untuk dapat memanipulasi data multimedia image dan
video.
Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Situs Tempat Wisata
Yogyakarta berbasis web yang memiliki kemampuan untuk melihat profil
Dinas Pariwisata Yogyakarta, data tempat wisata serta agenda wisata secara
detail. Selain itu terdapat halaman user admin yang memiliki kemampuan
untuk pengelolaan tempat wisata.
Berdasarkan pengujian terhadap wisatawan domestik, situs tempat wisata
ini memiliki tingkat kegunaan yang tinggi dan memiliki tingkat kemudahan
viii ABSTRACT
Ministy of Yogyakarta Tourism, is currently managing all data of tourist
attractions manually. All data of tourits attractions are compiled into a
manual book which also consits of manual maps of tourist attraction.This
certainly takes a long time. From the background above, it will be created
tourist attractions site where Yogyakarta Tourism admin can record all data
of tourist attractions in the system. In addition, travelers can access the site
to review the profile of Ministry of Tourism, the data of tourist attraction,
and also a detailed travelingevents. With the Tourist Attraction Site that
provide information based on multimedia that can be displayed visually, it
can make the travelers be more interested to visit the tourist attractions.
The application is developed using JSP programming language and data
management (DBMS) using Oracle 11g. The site also utilizes multimedia
database to be able to manipulate multimedia data image and video for
inclusion in the site.
The final result is a Yogyakarta Tourism Website which has the ability
to show the profile of Yogyakarta Tourism Ministry, tourist attractions data,
and also detailed traveling events. As well as the admin user pages which
have the ability to collect tourist attractions.
Based on the testing of domestic travelers,tourist attractions sites have a
x KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karunia sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penelitian ini berjalan dengan baik dari awal hingga akhir karena adanya
dukungan doa, semangat dan motivasi yang diberikan oleh banyak pihak. Untuk
itu, penulis ingin mengucapkan terimaksih kepada :
1. Ibu Agnes Maria Polina S.Kom., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing saya dengan sabar serta memberikan saran dan selalu
memberikan motivasi.
2. Kedua orang tua terkasih, Bapak Joko Kusdianto, S.Sos dan Mama Femmy
Komba Wangloan, untuk setiap doa, kasih sayang, perhatian serta dukungan
yang selalu diberikan.
3. Adik tersayang Kintan Laksmi Maya Sari. Terimakasih sudah memberikan
semangat dan bantuan dalam segala hal kepada penulis.
4. Romo Cyprianus Kuntoro Adi, S.J. M.A.,Sc. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan membantu penulis selama melakukan
studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Sudi Mungkas S.Si., M. Math.Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Dr. Anastasia Rita selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Seluruh Dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama
penulis menjalani studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Pihak sekretariat dan laboran yang turut mebantu penulis menyelesaikan
xii DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRISPI...iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR TABEL ... xxv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan Penelitian ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 3
1.6 Metode Penelitian ... 3
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Daerah Istimewa Yogyakarta ... 7
xiii
2.2 Metode Waterfall ... 10
2.3 Analisis Pieces ... 12
2.4 Basis Data Multimedia ... 13
2.4.1 Kelebihan dan Kekurangan Basis Data Multimedia ... 13
2.4.1.1 Kelebihan Basis Data Multimedia ... 13
2.4.2 Objek Multimedia ... 14
2.4.3 Oracle Database... 15
2.5 Website ... 18
2.5.1 Unsur-Unsur dalam penyediaan Website atau Situs ... 18
2.5.2 Elemen Website ... 21
2.6 JSP ... 22
2.6.1 Kode JSP ... 24
2.6.2 Arsitektur JSP ... 24
2.6.3 Kelebihan JSP ... 26
2.7 Pemodelan Proses dan Pemodelan Data ... 27
2.7.1 Use Case Diagram ... 27
2.7.2 Data Flow Diagram (Diagram Aliran Data) ... 28
2.7.3 Database Conceptual Design ... 30
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 32
3.1 Communication ... 32
3.2 Analisa Sistem ... 32
3.2.1 Gambaran Umum Sistem ... 32
3.2.1.1 Analisa Kebutuhan Pengguna ... 33
3.2.1.2 Use Case ... 34
3.2.1.2.1 Use Case Diagram Sistem ... 34
xiv
3.3.1 Pemodelan Proses (Data Flow Diagram) ... 37
3.3.1.1 Diagram Konteks ... 37
3.3.1.2 Diagram Berjenjang ... 38
3.3.1.3 Overview Diagram... 40
3.3.1.4 Data Flow Diagram Level 1 proses 2 ... 41
3.3.1.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 ... 42
3.3.1.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 4 ... 43
3.3.1.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 5 ... 44
3.3.1.8 Data Flow Daigram Level 1 Proses 6 ... 45
3.3.1.9 Data Flow Diagram Level 1 Proses 7 ... 46
3.3.1.10 Data Flow Diagram Level 1 Proses 8 ... 47
3.3.1.11 Data Flow Diagram Level 1 Proses 9 ... 48
3.4 Perancangan Sistem ... 49
3.4.1 Perancangan Basis Data ... 49
3.4.1.1 Perancangan Basis Data secara Konseptual (ER Diagram) ... 49
3.4.1.2 Perancangan Basis Data secara Logikal (Relational Model) ... 50
3.4.1.3 Perancangan Basis Data secara Fisikal (Physical Model) ... 51
3.4.2 Desain Antarmuka ... 54
3.4.2.1 Admin ... 54
3.4.2.2 Menu Utama Login ... 54
3.4.2.2.1 Menu Utama Admin ... 54
3.4.2.2.2 Menu Admin Data Kategori ... 55
3.4.2.2.3 Menu Admin Edit Kategori ... 55
xv
3.4.2.2.5 Menu Admin Tempat Wisata... 56
3.4.2.2.6 Menu Admin Edit Tempat Wisata ... 57
3.4.2.2.7 Menu Admin Detail Tempat Wisata ... 57
3.4.2.2.8 Menu Admin Gambar ... 58
3.4.2.2.9 Menu Admin Edit Data ... 58
3.4.2.2.10 Menu Admin Edit Gambar ... 59
3.4.2.2.11 Menu Upload Gambar Wisata ... 59
3.4.2.2.12 Menu Detail Gambar Wisata ... 60
3.4.2.2.13 Menu Admin Kategori Fasilitas... 60
3.4.2.2.14 Menu Edit Kategori Fasilitas ... 61
3.4.2.2.15 Menu Detail Kategori Fasilitas ... 61
3.4.2.2.16 Menu Data Fasilitas ... 61
3.4.2.2.17 Menu Edit Fasilitas ... 62
3.4.2.2.18 Menu Detail Fasilitas ... 62
3.4.2.2.19 Menu Gambar Fasilitas ... 62
3.4.2.2.20 Menu Edit Data Gambar Fasilitas... 63
3.4.2.2.21 Menu Edit Gambar Fasilitas ... 63
3.4.2.2.22 Menu Upload Gambar Fasilitas ... 63
3.4.2.2.23 Menu Detail Gambar Fasilitas ... 64
3.4.2.2.24 Menu Admin Agenda ... 64
3.4.2.2.25 Menu Admin Edit Data Agenda ... 64
3.4.2.2.26 Menu Admin Edit Gambar Agenda ... 65
3.4.2.2.27 Menu Admin Edit Video Agenda ... 65
xvi
3.4.2.2.29 Admin Komentar ... 66
3.4.2.2.30 Menu Tanggapi Komentar ... 66
3.4.2.2.31 Wisatawan domestik ... 67
3.4.2.2.32 Menu Utama Wisatawan domestik ... 67
3.4.2.2.33 Menu Kategori Wisatawan domestik... 67
3.4.2.2.34 Menu Tempat Wisata ... 68
3.4.2.2.35 Menu Deskripsi Tempat Wisata ... 68
3.4.2.2.36 Menu Agenda Wisata ... 69
3.4.2.2.37 Menu Deskripsi Gambar Agenda Wisata ... 69
3.4.2.2.38 Menu Deskripsi Video Agenda Wisata ... 70
3.4.2.2.39 Menu Komentar Wisatawan domestik ... 71
3.4.2.2.40 Gallery ... 71
3.4.2.2.41 Help... 72
3.4.2.2.42 Peta ... 72
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 73
4.1 Construction ... 73
4.2 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 73
4.3 Implementasi Basis Data ... 73
4.4 Implementasi Sistem ... 75
4.4.1 Admin ... 75
4.4.1.1 Menu Login Admin ... 75
4.4.1.2 Menu Utama Admin ... 76
4.4.1.3 Menu Data Kategori ... 77
xvii
4.4.1.5 Menu Detail Kategori ... 78
4.4.1.6 Menu Data Tempat Wisata ... 79
4.4.1.7 Menu Edit Data Tempat Wisata ... 79
4.4.1.8 Menu Detail Tempat Wisata ... 80
4.4.1.9 Menu Gambar ... 80
4.4.1.10 Menu Edit Gambar ... 81
4.4.1.11 Menu Upload Gambar Wisata ... 82
4.4.1.12 Menu Admin Detail Gambar ... 83
4.4.1.13 Menu Data Kategori Fasilitas ... 84
4.4.1.14 Menu Edit Kategori Fasilitas ... 84
4.4.1.15 Menu Detail Kategori ... 85
4.4.1.16 Menu Data Fasilitas ... 85
4.4.1.17 Menu Edit Data Fasilitas ... 86
4.4.1.18 Menu Detail Fasilitas ... 86
4.4.1.19 Menu Gambar Fasilitas ... 87
4.4.1.20 Menu Edit Gambar Fasilitas ... 87
4.4.1.21 Menu Upload Gambar Fasilitas ... 88
4.4.1.22 Menu Admin Detail Gambar Fasilitas ... 89
4.4.1.23 Menu Agenda... 89
4.4.1.24 Menu Edit Gambar Agenda ... 90
4.4.1.25 MenuEdit Video Agenda ... 90
4.4.1.26 Menu Upload Agenda ... 91
4.4.1.27 Menu Admin Komentar ... 92
xviii
4.4.2 Wisatawan domestik ... 92
4.4.2.1 Menu Utama Wisatawan domestik ... 92
4.4.2.2 Menu Kategori Wisatawan domestik... 93
4.4.2.3 Menu Tempat Wisata ... 94
4.4.2.4 Menu Deskripsi Tempat Wisata ... 94
4.4.2.5 Menu Deskripsi Gambar Tempat Wisata ... 95
4.4.2.6 Menu Kategori Fasilitas Wisatawan domestik ... 95
4.4.2.7 Menu Fasilitas ... 96
4.4.2.8 Menu Deskripsi Fasilitas ... 96
4.4.2.9 Menu Agenda Wisatawan domestik ... 97
4.4.2.10 Menu Deskripsi Agenda ... 97
4.4.2.11 Menu Deskripsi Video Agenda ... 98
4.4.2.12 Menu Cari ... 99
4.4.2.13 Menu Komentar Wisatawan domestik... 100
4.4.2.14 Galeri ... 100
4.4.2.15 Help... 101
4.4.2.16 Peta ... 101
BAB V ANALISIS HASIL ... 102
5.1 Deployment ... 102
5.2 Analisa Hasil Situs Tempat Wisata Yogyakarta ... 102
5.3 Analisa Hasil Uji Coba terhadap Admin ... 103
5.3.1 Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna... 103
5.3.2 Form Kuisioner ... 104
xix
5.3.3.1 Uji Validitas ... 107
5.3.3.2 Uji Reliabilitas ... 108
5.4 Pengujian Kegunaan dan Kemudahan Pemakaian Situs Tempat Wisata... 109
5.4.1 Data Hasil Responden... 109
5.4.2 Interpretasi Skor... 109
5.5 Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 111
BAB VI PENUTUP ... 113
6.1 Kesimpulan ... 113
6.2 Saran ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 115
xx DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Metode Waterfall... 10
Gambar 2.2 Kode Dasar JSP ... 24
Gambar 2.3 Arsitektur dari JSP ... 25
Gambar 2.4 Komponen-komponen use case ... 28
Gambar 2.5 Simbol Terminator ... 28
Gambar 2.6 Simbol Proses ... 29
Gambar 2.7 Simbol Arus Data ... 29
Gambar 2.8 Simbol Penyimpanan Data ... 29
Gambar 2.9 Simbol ERD ... 31
Gambar 3.1 Use Case Diagram Sistem ... 34
Gambar 3.2 Use Case Data Tempat Wisata ... 34
Gambar 3.3 Use Case Data Kategori Tempat Wisata ... 35
Gambar 3.4 Use Case Gambar ... 35
Gambar 3.5 Use Case Data Kategori Fasilitas ... 35
Gambar 3.6 Use Case Data Fasilitas ... 36
Gambar 3.7 Use Case Gambar Fasilitas ... 36
Gambar 3.8 Use Case Komentar ... 36
Gambar 3.9 Use Case Agenda ... 37
Gambar 3.10 Diagram Konteks (Context Diagram) ... 37
Gambar 3 1.1 Diagram Berjenjang (1) ... 38
Gambar 3.12 Diagram Berjenjang (2) ... 39
Gambar 3.13 Overview Diagram ... 40
Gambar 3.14 DFD Level 1 proses 2 ... 41
Gambar 3.15 DFD Level 1 Proses 3 ... 42
Gambar 3.16 DFD Level 1 proses 4... 43
Gambar 3.17 DFD Level 1 proses 5... 44
xxi Gambar 3.19 DFD Level 1 proses 7... 46
Gambar 3.20 DFD Level 1 proses 8... 47
Gambar 3.21 DFD Level 1 proses 9... 48
Gambar 3.22 ER Diagram ... 49
Gambar 3.23 Relational Model ... 50
Gambar 3.24 Interface Menu Utama Login ... 54
Gambar 3.25 Interface Menu Utama Admin... 54
Gambar 3.26 Interface Menu Admin Kategori ... 55
Gambar 3.27 Interface Admin Edit Kategori ... 55
Gambar 3.28 Interface Menu Admin Detail Kategori ... 56
Gambar 3.29 Interface Admin Tempat Wisata ... 56
Gambar 3.30 Interface Menu Admin Edit Tempat Wisata ... 57
Gambar 3.31 Interface Menu Admin Detail Tempat Wisata ... 57
Gambar 3.32 Interface Menu Admin Gambar ... 58
Gambar 3.33 Interface Admin Edit Data ... 58
Gambar 3.34 Interface Menu Admin Edit Gambar ... 59
Gambar 3.35 Menu Upload Gambar Wisata ... 59
Gambar 3.36 Menu Detail Gambar ... 60
Gambar 3.37 Interface Menu Admin Kategori Fasilitas ... 60
Gambar 3.38 Interface Edit Kategori Fasilitas ... 61
Gambar 3.39 Interface Detail Kategori Fasilitas... 61
Gambar 3.40 Interface Data Fasilitias ... 61
Gambar 3 .41 Interdace Edit Fasilitas ... 62
Gambar 3.42 Interface Detail Fasilitas ... 62
Gambar 3.43 Interface Gambar Fasilitas ... 62
Gambar 3.44 Interface Edit Data Gambar Fasilitas ... 63
Gambar 3.45 Interface Edit Gambar Fasilitas ... 63
Gambar 3.46 Menu Upload Gambar Fasilitas... 63
Gambar 3.47 Menu Detail Gambar Fasilitas... 64
Gambar 3.48 Interface Menu Admin Agenda ... 64
xxii Gambar 3.50 Interface Menu Admin Edit Gambar Agenda ... 65
Gambar 3.51 Interface Menu Admin Edit Video Agenda ... 65
Gambar 3.52 Menu Upload Agenda ... 65
Gambar 3.53 Inteface Menu Admin Komentar... 66
Gambar 3.54 Menu Tanggapi Komentar ... 66
Gambar 3.55 Interface Menu Utama Wisatawan domestik ... 67
Gambar 3.56 Interface Menu Kategori Wisatawan domestik ... 67
Gambar 3.57 Interface Menu Tempat Wisata ... 68
Gambar 3.58 Interface Menu Deskripsi Tempat Wisata ... 68
Gambar 3.59 Interface Menu Agenda Wisata ... 69
Gambar 3.60 Interface Menu Deskripsi Gambar Agenda Wisata... 69
Gambar 3.61 Interface Menu Deskripsi Video Agenda Wisata ... 70
Gambar 3.62 Interface Menu Komentar Wisatawan domestik ... 71
Gambar 3.63 Interface Gallery ... 71
Gambar 3.64 Interface Help ... 72
Gambar 3.65 Interface Peta ... 72
Gambar 4.1 Menu Login Admin ... 76
Gambar 4.2 Menu Utama Admin ... 76
Gambar 4.3 Menu Data Kategori ... 77
Gambar 4.4 Menu Edit Kategori ... 78
Gambar 4.5 Menu Detail Kategori ... 78
Gambar 4.6 Menu Data Tempat Wisata ... 79
Gambar 4.7 Menu Edit Tempat Wisata... 79
Gambar 4.8 Menu Detail Tempat Wisata ... 80
Gambar 4.9 Menu Gambar ... 81
Gambar 4.12 Menu Edit Gambar ... 82
Gambar 4.14 Menu Upload Gambar Wisata ... 82
Gambar 4.15 Menu Upload Gambar Wisata ... 83
Gambar 4.16 Menu Admin Detail Gambar ... 83
xxiii Gambar 4.4 Menu Edit Kategori Fasilitas... 85
Gambar 4.5 Menu Detail Kategori Fasilitas ... 85
Gambar 4.6 Menu Data Fasilitas ... 86
Gambar 4.7 Menu Edit Data Fasilitas ... 86
Gambar 4.8 Menu Detail Fasilitas ... 87
Gambar 4.9 Menu Gambar Fasilitas ... 87
Gambar 4.12 Menu Edit Gambar Fasilitas ... 88
Gambar 4.14 Menu Upload Gambar Fasilitas... 88
Gambar 4.16 Menu Admin Detail Gambar Fasilitas ... 89
Gambar 4.17 Menu Agenda ... 90
Gambar 4.19 Menu Edit Gambar Agenda... 90
Gambar 4.20 Menu Edit Video Agenda ... 91
Gambar 4.22 Menu Upload Agenda ... 91
Gambar 4.23 Menu Admin Komentar ... 92
Gambar 4.24 Menu Tanggapan Komentar ... 92
Gambar 4.37 Menu Utama Wisatawan domestik ... 93
Gambar 4.38 Menu Kategori Wisatawan domestik ... 93
Gambar 4.39 Menu Tempat Wisata ... 94
Gambar 4.40 Menu Deskripsi Tempat Wisata ... 94
Gambar 4.41 Menu Deskripsi Gambar Tempat Wisata ... 95
Gambar 4.42 Menu Kategori Fasilitas Wisatawan domestik ... 96
Gambar 4.43 Menu Fasilitas ... 96
Gambar 4.44 Menu Deskripsi Fasilitas ... 97
Gambar 4.45 Menu Agenda Wisatawan domestik ... 97
Gambar 4. 46 Menu Deskripsi Agenda ... 98
Gambar 4. 47 Menu Deskripsi Video Agenda ... 98
Gambar 4.48 Menu Cari Tempat Wisata ... 99
Gambar 4.49 Menu Cari Tempat Wisata ... 99
Gambar 4.50 Menu Komentar Wisatawan domestik ... 100
Gambar 4.51 Gallery ... 100
xxiv Gambar 4.54 Peta ... 101
Gambar 5.1 Analisis Situs Tempat Wisata Yogyakarta ... 102
xxv DAFTAR TABEL
Tabel 31 Gambaran Umum ... 33
Tabel 3.2 Analisa Kebutuhan Pengguna ... 33
Tabel 3.3 Tabel admin... 51
Tabel 3.4 Tabel Kategori... 51
Tabel 3.5 Tabel Tempat Wisata ... 51
Tabel 3.6 Tabel Komentar ... 52
Tabel 3.7 Tabel Agenda ... 52
Tabel 3.8 Tabel Gambar ... 52
Tabel 3.9 Tabel Kategori Fasilitas ... 53
Tabel 3.10 Tabel Fasilitas ... 53
Tabel 3.11 Tabel Gambar Fasilitas ... 53
Tabel 5.1 Tabel Data Kegunaan ... 106
Tabel 5.2 Tabel Data Kemudahan ... 106
Tabel 5.3 Tabel hasil uji validasi kegunaan ... 107
Tabel 5.4 Tabel hasil uji validasi kemudahan ... 108
Tabel 5.5 Tabel hasil uji reliabilitas kegunaan... 108
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Yogyakarta adalah
salah satu dari kota di Indonesia yang merupakan kota tujuan wisata utama.
Kota ini mempunyai tempat wisata yang banyak menarik perhatian para
wisatawan baik domestik maupun manca negara. Yogyakarta memiliki
banyak kesenian budaya dan tempat wisata seperti wisata alam, wisata
budaya, wisata kuliner, wisata museum, wisata desa, wisata kerajinan dan
wisata berbelanja yang sangat digemari oleh para wisatawan domestik.
Sebagai daerah tujuan yang terkenal akan kekayaan tempat wisatanya, harga
yang ditawarkan untuk menikmati wisata tersebut juga sangat terjangkau.
Maka dari itu, banyak orang yang datang dengan motivasi melakukan wisata
keluarga selama liburan sekolah, study tour, dan ada pula yang ingin tinggal
menetap.
Tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan saat ini, hanya dapat
dilihat dari buku panduan wisata, informasi di internet dan dari para kerabat
mereka yang pernah berlibur di Yogyakarta, sehingga wisatawan kurang
mendapat informasi atau penjelasan tentang tempat wisata yang lengkap
dalam satu situs multimedia. Walaupun wisatawan memang diberikan tenaga
pemandu wisata untuk membantu wisatawan mengenal tempat-tempat wisata
yang akan dikunjunginya. Namun untuk menggunakan jasa pemandu wisata,
wisatawan harus menyediakan biaya tambahan dan belum tentu pemandu
wisata yang mendampingi adalah pemandu wisata yang handal dalam
mengetahui semua tempat wisata dan lokasi tempat wisata yang akan
dikunjungi.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu Situs Tempat
2 secara visual sehingga membuat para wisatawan lebih tertarik untuk
mengujungi tempat wisata tersebut. Dengan multimedia, pengenalan tempat
wisata akan lebih menarik dan praktis yang dikemas dengan berbasis web
agar mudah diakses.
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil obyek
tentang tempat wisata yang ada di Yogyakarta untuk para wisatawan, agar
dapat digunakan sebagai suatu media pengenalan yang lebih khusus yaitu
kebudayaan dan tempat wisata di Yogyakarta baik untuk wisatawan maupun
untuk umum dan membantu mereka menemukan berbagai tempat wisata
dengan mudah, cepat dan terjangkau, melalui gambar tempat wisata dan
video-video yang dapat membuat wisatawan tertarik untuk mengunjungi
tempat wisata tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana membangun situs untuk memperkenalkan tempat wisata di
Yogyakarta bagi wisatawan domestik dengan memanfaatkan basis data
multimedia?
b. Apakah wisatawan domestik dapat mengakses informasi dengan cepat,
efektif (tepat guna), efisien (hemat waktu) dalam mencari berbagai
tempat wisata?
c. Apakah situs tempat wisata ini jelas, mudah, dan sangat fleksibel
digunakan bagi wisatawan domestik?
1.3 Batasan Masalah
Pada penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah yang terdiri dari :
a. Situs pengenalan tempat wisata ini mengambil studi kasus di
Yogyakarta dan tempat wisata pilihan di sekitarnya.
b. Tempat wisata dikhususkan untuk wisata desa, wisata museum, wisata
alam, wisata kuliner, wisata kerajinan, wisata budaya sejarah, wisata
atraksi, wisata belanja, wisata buatan, wisata pendidikan dan fasilitas
3 c. Pengembangan situs ini tidak memperhatikan lokasi pemberangkatan
wisatawan domestik.
d. Data multimedia yang digunakan meliputi : video dan gambar (image).
1.4 Tujuan Penelitian
1. Membangun Situs Tempat Wisata Yogyakarta yang sesuai bagi Dinas
Pariwisata maupun wisatawan domestik.
2. Membantu wisatawan domestik untuk mengetahui informasi tempat
wisata di Yogyakarta dan informasi fasilitias wisata seperti hotel,
restoran dan SPA.
3. Memberikan kemudahan dalam memilih tujuan tempat-tempat wisata
dengan cepat tanpa harus menunggu para pemandu wisata ataupun
membaca buku panduan wisata.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, antara lain :
a. Sebagai wadah penyedia informasi bagi wisatawan domestik yang
membutuhkan informasi tempat wisata di Yogyakarta
b. Mempromosikan tempat wisata di Yogyakarta ke wisatawan domestik
yang ingin mengetahui tentang tempat-tempat wisata yang ada di kota
Yogyakarta.
c. Mempermudah wisatawan domestik yang ingin mengetahui informasi
tempat wisata yang ada di Yogyakarta dimanapun wisatawan
domestik tersebut berada.
1.6 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah adalah :
a. Survei awal
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang akan
digunakan untuk membuat perencanaan Situs Tempat Wisata di
4 Pariwisata dan mengamati langsung serta memahami aktifitas
wisatawan domestik.
b. Studi Pustaka
Metode ini digunakan dengan mencari, mengumpulkan dan
mempelajari informasi-informasi yang berkaitan dengan wisata dan
teori-teori tentang pengembangan basis data multimedia.
c. Pembangunan Sistem
Pembangunan sistem dengan metode waterfall menurut Pressman
(2010) meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan
software, dimana diadakan pengumpulan data dengan
melakukan pertemuan dengan pihak Dinas Pariwisata
Yogyakarta, kemudian melakukan wawancara dengan
mewawancara secara langsung wisatawan domestik dan
pemandu wisata untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan oleh wisatawan domestik.
2. Planning
Pada langkah ini akan dihasikan dokumen user requirement
yang digambarkan dalam bentuk diagram usecase, diagram
aliran data (DFD) dan diagram ER.
3. Modeling
Langkah ini merupakan proses perancangan perangkat lunak
yang dapat diperkirakan sebelum membuat program. Proses
ini berfokus pada database danuser interface.
4. Construction
Langkah ini merupakan proses coding dengan menggunakan
JSP dan Oracle 11g.
5. Deployment
Langkah ini merupakan proses terakhir dalam pembuatan
5 maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh admin
Dinas Pariwisata dan wisatawan domestik. Pada penelitian
ini dilakukan uji coba.
d. Uji coba Situs Tempat Wisata di Yogyakarta Berbasis Web ini
dilakukan terhadap wisatawan domestik untuk mengetahui :
1. Apakah situs tempat wisata ini dapat mengakses informasi dengan cepat, efektif (tepat guna), efisien (hemat waktu),
berguna dalam mencari berbagai tempat wisata?
2. Apakah situs tempat wisata ini jelas, mudah, dan sangat fleksibel digunakan bagi wisatawan domestik?
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas teori dan teknik dasar mengenai pembuatan situs tempat
wisata, yaitu memberikan gambaran umum mengenai tempat pariwisata yang
meliputi penjelasan mengenai Daerah Istimewa Yogyakarta, tempat wisata,
pariwisata dan wisata, metode waterfall, multimedia, website, bahasa
pemograman JSP, Pemodelan Proses dan Pemodelan Data.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis dan perancangan sistem yang digunakan dalam
pembangunan situs ini meliputi gambaran umum sistem, analisis sistem,
rancangan proses, rancangan basis data, dan rancangan antar muka (user
6 BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi tentang implementasi sistem yang dibuat berdasar dari
rancangan sistem kedalam bahasa pemograman JSP dan multimedia DBMS
Oracle.
BAB V ANALISA HASIL
Bab ini berisi analisa hasil implementasi dan pembahasan kekurangan dan
kelebihan dan kekurangan sistem. Bab ini juga membahas hasil uji coba
sistem terhadap pengguna yaitu wisatawan domestik dan admin Dinas
Pariwisata Yogyakarta.
BAB VI PENUTUP
7 BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelasan mengenai teori atau konsep yang terkait dengan
topik dalam penelitian ini. Pembahasan meliputi penjelasan mengenai D.I
Yogyakarta, tempat wisata, pariwisata dan wisata, metode waterfall, analisis
pieces, multimedia, website, bahasa pemograman JSP, pemodelan proses dan
pemodelan data. Setiap konsep berisi penjelasan mengenai definisi dari peran
masing-masing bagian dalam penelitian ini. Hal-hal tersebut dapat diuraikan
dalam beberapa sub bab di bawah ini :
2.1 Daerah Istimewa Yogyakarta
2.1.1 Keistimewaan Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu kota
kuno di Indoesia yang tetap hidup, bahkan makin hari makin
berkembang, baik dalam segi kehidupan masyarakatnya maupun
segi budayanya, sehingga DIY memiliki berbagai predikat, seperti
kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar dan kota pariwisata.
Sebagai kota berpredikat pariwisata, kota DIY memiliki investasi
dan permintaan perjalanan wisata yang cukup tinggi
(Arliani,2009),(Suryanto,2006). DIY juga masih masuk dalam
kategori kota di Indonesia karena kepadatan penduduk tahun 2011
yang terdapat di kota Yogyakarta mencapai 15.197/km² dengan
jumlah penduduk 490.433 jiwa dan luas wilayah 32,5 Km² hal ini
berarti setiap 1 km² rata-rata dihuni oleh 15.197 penduduk sehingga
kota Yogyakarta dapat dikatakan sebagai salah satu wilayah yang
padat penduduknya seperti layaknya kota-kota besar lain di
Indonesia. DIY juga telah berdiri banyak mall-mall megah sebagai
pusat perbelanjaan. Selain itu, masih ada juga pasar-pasar tradisional
8 Meskipun daerahnya menjadi salah satu daerah yang unik dan
spesifik, namun dalam hal ini Yogyakarta memberikan sumbangan
besar bagi ekonomi negara terutama dalam bidang pariwisata.
2.1.2 Tempat Wisata
Tempat wisata adalah suatu tempat yang digunakan untuk
melakukan kegiatan wisata dan juga merupakan suatu tempat yang
memiliki daya tarik yang dapat berupa keunikan, keindahan, sejarah
atau nilai lainnya sehingga didatangi banyak wisatawan. Tempat
wisata dapat berupa tempat wisata alam dan bangunan. Tempat
wisata alam dapat berupa pantai, gunung dan lain-lain, sedangkan
tempat wisata bangunan dapat berupa peninggalan sejarah, museum
dan lain-lain. Menurut pemerintah, tempat wisata adalah
tempat-tempat yang mempunyai nilai budaya.
2.1.2.1 Pariwisata
Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila
seseorang wisatawan melakukan perjalanan itu sendiri, atau
dengan kata lain aktivitas dan kejadian yang terjadi ketika
seorang wisatawan melakukan perjalanan (Sutrisno, 1998).
Pariwisata secara singkat dapat dirumuskan sebagai kegiatan
dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan
(Soekadijo, 2000).
Menurut Pendit (1994), ada beberapa jenis pariwisata yang
sudah dikenal, antara lain:
a. Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang
dengan cara mengadakan kunjungan ke tempat lain atau
ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan
adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan
9 b. Wisata komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang
bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran
dagang dan sebagainya.
c. Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh
rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang
awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian,
dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan
atau penelitian.
d. Wisata Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan
dengan danau, pantai atau laut.
e. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya
diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang
mengkhususkan usaha-usaha dengan mengatur wisata ke
tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya
dilindungi oleh undang-undang.
Menurut Soekadijo (2000), wisatawan adalah pengunjung di
Negara yang dikunjunginya setidak-tidaknya tinggal 24 jam
dan yang datang berdasarkan motivasi:
1. Mengisi waktu senggang atau untuk
bersenang-senang, berlibur, untuk alasan kesehatan, studi,
keluarga, dan sebagainya.
2. Melakukan perjalanan untuk keperluan bisnis.
3. Melakukan perjalanan untuk mengunjungi
pertemuan-pertemuan atau sebagai utusan (ilmiah, administrative,
diplomatik, keagamaan, olahraga dan sebagainya).
4. Dalam rangka pelayaran pesiar, jika kalau ia tinggal
10 2.2 Metode Waterfall
Menurut Pressman (2010) salah satu model pengembangan
sistem adalah dengan model waterfall. Waterfal model adalah mdel
yang paling populer dan sering dianggap sebagai pendekatan klasik
yang bersifat dinamis, berurutan dalam membangun software.
Berikut ini adalah gambaran dari waterfall model. Fase-fase dalam
model waterfall menurut referensi Preesman:
Gambar 2.1 Metode Waterfall
1. Communication
Pada tahap ini merupakan analisis terhadap kebutuhan
software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data
dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun
mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada dijurnal,
artikel, maupun dari internet.
2. Planning
Tahap ini merupakan lanjutan dari proses communication
(analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan
dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data
yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan
11 3. Modeling
Tahap ini merupakan tahap perancangan dimana perancang
menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan
software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.
Tahap ini lebih difokuskan pada atribut program, seperti
struktur data, arsitektur software, representasi interface dan
detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini menghasilkan
dokumen yang disebut software requirement.
4. Construction
Tahap ini merupakan tahap dimana perancangan
diterjemahkan kedalam bahasa yang dimengerti oleh mesin
(coding). Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara
nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan
ini. Setelah itu dilakukan pengetesan/pengujian terhadap
sistem yang telat dibuat. Tujuannya untuk menemukan
kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk
kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Setelah proses pengkodean dan pengujian selesai, maka
sistem akan di implementasi kepada masyarakat luas. Pada
tahap ini juga dilakukan pemeliharaan, perbaikan , dan
pengembangan agar sistem tersebut tetap dapat berjalan
sebagaimana fungsinya.
Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian
menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah
ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh,
ekplisit dan benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE)
dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah juga kualitas dari
12 pelaksanannya secara bertahap. Sehingga tidak berfokus pada
tahapan tertentu.
2.3 Analisis Pieces
Analisis PIECES (Performance, Information, Economics,
Control, Efficiency, dan Service) yang diusulkan oleh James
Wetherbe menyebutkan bahwa tujuan dari analisis PIECES ini
adalah untuk mengoreksi atau pemperbaiki sistem dalam hal yang
telah disebutkan di atas. Berikut ini penjelasan singkat dari
masing-masing variabel :
1. Performance (kinerja): menilai apakah proses atau prosedur
yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal
ini kinerja diukur dari throughput, yaitu jumlah
pekerjaan/output/deliverables yang dapat
dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu dan response time,
yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
serangkaian kegiatan untuk menghasilkan
output/deliverables tertentu.
2. Information (informasi) : menilai apakah prosedur yang ada
saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas menjadi
semakin baik. Yang dimaksud kualitas informasi yang
semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, andal dan
lengkap serta disajikan secara tepat waktu.
3. Economics (ekonomi) : menilai apakah prosedur yang ada
saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya)
atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.
4. Control (pengendalian) : menilai apakah prosedur yang ada
saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas
pengendalian menjadi semakin baik dan kemampuannya
untuk mendeteksi kesalahan/kecurangan menjadi semakin
13 5. Efficiency (efisiensi) : menilai apakah prosedur yang ada saat
ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan
efisiensi operasi.
6. Service (layanan) : menilai apakah prosedur yang ada saat ini
masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai
peningkatan kualitas layanan.
2.4 Basis Data Multimedia
Menurut Tay Vaughan (2011) multimedia adalah kombinasi
dari teks, foto, seni, grafis,suara, animasi, dan video yang
dimanipulasi secara digital. Multimedia yang memperbolehkan
penggunanya untuk menentukan apa dan kapan elemen multimedia
disampaikan disebut sebagai multimedia interakif. Sedangkan
multimedia interaktif yang menyedikan struktur elemen yang
terhubung satu sama lainnya dan pengguna dapat menavigasikannya
disebut sebagai hypermedia.
Saat ini banyak pengguna yang menggunakan multimedia
dengan beberapa alasan, diantaranya mudah digunakan, menarik,
banyak perhatian, penyimpanan yang lebih baik, antarmuka yang
intutif (mudah dimengerti), pengertian yang lebih baik terhadap
konten, dan lebih menyenangkan sehingga menjadi lebih efektif.
2.4.1 Kelebihan dan Kekurangan Basis Data Multimedia
2.4.1.1 Kelebihan Basis Data Multimedia
1. MMDB ( multimedia database ) dapat menangani
object multimedia dalam jumlah besar dimana
Relational Database tidak dapat melakukannya
14 2. Lebih lengkap karna dilengkapi dengan data bukan
hanya text tetapi gambar, video, audio, dan lain –
lain.
3. MMDB sangat membantu dalam pengembangan
aplikasi multimedia.
2.4.1.2 Kekurangan Basis Data Multimedia
1. Pengaksesan yang relatif memakan waktu
dibandingkan dengan data berupa text.
2.4.2 Objek Multimedia
Menurut Tay Vaughan (2011) multimedia terdiri dari beberapa
objek, yaitu teks, grafik, image, animasi, audio dan video.
a. Teks
Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi
berbasis multimedia.
b. Image
Secara umum image berarti still image (gambar tetap) seperti
foto dan gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual
(visual oriented), dan gambar merupakan sarana yang sangat
baik untuk menyajikan informasi.
c. Audio
Penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih memperjelas
pengertian suatu informasi. Contohnya, narasi merupakan
kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara
dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya
musik dan suara efek (sound effect).
d. Video
Video menyediakan sumber yang kaya dan hidup untuk aplikasi
multimedia. Dengan video dapat menerangkan hal-hal yang
15 menggambarkan emosi dan psikologi manusia secara lebih
jelas.
2.4.3 Oracle Database
Oracle database adalah sistem manajemen database objek
relasional yang mana dalam pengelolaannya aman dan efisien, dan
relasional menyediakan dukungan untuk definisi jenis objek,
termasuk data terkait dengan objek dan operasi(metode) yang dapat
dilakukan.
2.4.4 Oracle Intermedia
Oracle Intermedia (“Intermedia”) adalah fitur yang
memperbolehkan atau mengizinkan Database Oracle untuk
menyimpan, mengelola, dan mengambil gambar, audio, video atau
media data heterogen lainnya secara terpadu dengan informasi
lainnya.
2.4.5 Method-Method Basis Data Multimedia
Method-method yang digunakan dalam setiap tipe data yaitu:
16
17
Tabel 2.1 Tabel Daftar Method-method Basis Data Multimedia
Berikut merupakan pengertian dari setiap method yang digunakan :
Method Pengertian
getMimeType() Mendapatkan ukuran MIME pada data yang disimpan.
getContentLength() Mendapatkan ukuran panjang media data
getSimpleFileName() Mendapatkan nama file
process() Memodifikasi media data
prosessCopy() Mengcopy proses media data
deleteContent() Memperbaharui objek dengan objek baru.
setContentLength() Memasukkan ukuran panjang media data
getWidth() Mendapatkan ukuran lebar
getHeight() Mendapatkan ukuran tinggi
setWidth() Memasukkan ukuran lebar
setHeight Memasukkan ukuran tinggi
setMimeType() Memasukan ukuran MIME pada data akan yang disimpan
18 2.5 Website
Website merupakan kumpulan halaman web yang saling
terhubung dan file – filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau
halaman dan kumpulan halaman yang dinamakan
homepage.Homepage berada pada posisi teratas, dengan
halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman-halaman di
bawah homepage disebut chile page, yang berisi hyperlink ke
halaman lain dalam web (Gregorius, 2000).
Website awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi
yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer atau
pengguna internet melakukan penelusuran informasi di internet.
Informasi yang disajikan dengan web menggunakan konsep
multimedia, informasi dapat disajikan dengan menggunakan banyak
media, seperti teks, gambar, animasi, suara film dan gabungan dari
semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang
berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website.
Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah,
dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta
pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil
perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster,
Multiply, dan lain-lain. Dalam sisi pengembangannya, website statis
hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website
dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.
2.5.1 Unsur-Unsur dalam penyediaan Website atau Situs
Menurut Saputro (2007) untuk menyediakan sebuah website,
maka kita harus menyeediakan unsur-unsur penunjangnya,
19 1. Nama domain (Domain name/URL - Uniform Resource
Locator)
Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau
URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan
untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain
domain name adalah alamat yang digunakan untuk
menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh :
http://www.nama situs .com Nama domain diperjualbelikan
secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Setelah
Nama Domain itu terbeli di salah satu penyedia jasa
pendaftaran, maka pengguna disediakan sebuah kontrol
panel untuk administrasinya. Jika pengguna lupa/tidak
memperpanjang masa sewanya, maka nama domain itu akan
di lepas lagi ketersediaannya untuk umum. Nama domain
sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai
dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut.
Contoh nama domain ber-ekstensi internasional adalah com,
net, org, info, biz, name, ws.
2. Hosting
Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam
hard disk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar
dan lain sebagainya yang akan ditampilkan pada website.
Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari
besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar
web hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan
dan ditampilkan dalam website.
3. Bahasa Program
Bahasa Program adalah bahasa yang digunakan untuk
menerjemahkan setiap perintah dalam website yang pada saat
diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis,
20 ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat
website semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus.
4. HyperText Transfer Protocol (HTTP)
HyperText Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah
protokol yang digunakan oleh World Wide Web. HTTP
mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan
dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur
aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga
web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada
pada protokol HTTP ini. Sebagai contoh, ketika Anda
mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser
Anda, maka sebenarnya web browser akan mengirimkan
perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan
menerima perintah ini dan melakukan aktifitas sesuai dengan
perintah yang diminta oleh web browser (misalnya akses ke
database, file, e-mail dan lain sebagainya). Hasil aktivitas
tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk
ditampilkan kepada pengguna. Sewaktu melakukan transfer,
dokumen atau data webnya dengan menggunakan format
HTML (hypertext transfer protokol). HTML sendiri adalah singkatan dari “hypertext markup language”. Disebut dengan markup language karena HTML berfungsi untuk
memperindah file tulisan (text) biasa untuk dapat dilihat pada
web browser-web browser yang ada.
5. World Wide Web (WWW)
WWW adalah layanan yang paling sering digunakan dan
memiliki perkembangan yang sangat cepat karena dengan
layanan ini kita bisa menerima informasi dalam berbagai
format (multimedia). Untuk mengakses layanan WWW dari
sebuah komputer (yang disebut WWW server atau web
21 browser atau browser saja. Jenis-jenis browser yang sering
digunakan adalah Netscape Navigator/Comunicator, Internet Explorer, NCSA Mosaic, Arena, Lynx dan lain-lain.
2.5.2 Elemen Website
Kleindl (2010) menyatakan bahwa terhadap 13 poin
pertimbangan dalam merancang suatu design website, yaitu :
1. Accessbility
User harus dapat dengan mudah mengakses website dengan
segala jenis bentuk fisik dan kemampuan komputer yang user
gunakan.
2. Advertising
Jenis dan jumlah iklan yang ada pada website perusahaan harus
dapat memenuhi kebutuhan pasar.
3. Content
Jenis informasi dan bentuk perusahaan harus berdasarakan
kepada target market yang ingin dicapai.
4. Customization
Dengan memberikan fitur “personalized content” pada website
merupakan hal baik yang perlu dilakukan oleh perusahaan.
5. Feedback
Informasi mengenai kontak perusahaan harus ada pada website,
dan kontak tersebut harus memiliki respon yang tepat waktu.
6. Graphics
Warna latar belakang, ukuran font, graphics, dan lamanya
waktu loading mempengaruhi perilaku user terhadap website
22 7. Links
Penempatan dan banyaknya link pada web page harus sesuai
dengan kebutuhan pasar.
8. Navigation
Website perusahaan harus konsisten pada setiap web pagenya.
9. Ordering
Pembelian secara online harus simple dan sesuai.
10.Privacy
Harus terdapat kebijaksanaan privasi yang efektif.
11.Search
Layanan pencarian pada website harus akurat dan mudah
untuk digunakan.
12. Speed
Kecepatan loading dari grafik dan text pada website
merupakan hal yang penting.
13.Update
Format dan konten dalam website harus di update secara
berkala.
2.6 JSP
JSP (Java Server Page) adalah teks dokumen yang dapat
menghasilkan halaman web yang statis (HTML, XHTML dll) dan
dinamis (Kode Java). Ada 3 bentuk bagaimana menyisipkan kode
Java pada JSP :
1. Expressions
Pada saat dieksekusi expressions akan dievaluasi dan
dikonversi menjadi String. String tersebut kemudian
23 Format : <%=expressions%> atau
<jsp:expression>...</jsp: expression>
2. Scriptlet
Digunakan untuk menyisipkan kode Java pada halaman JSP.
Kode Java disini sama dengan kode Java pada aplikasi java
lainnya seperti eksekusi perulangan, kondisi, akses
database, dll.
Format : <%code%>
Contoh : <%
Out.print(“Selamat belajas JSP”); %>
3. Declaration
Digunakan untuk mendefinisikan variable atau method.
Biasanya digunakan bersama dengan expression dan scritlet.
Format: <%! Declaration%>
Contoh : <%!
String buku;
int harga=2000;
%>
JSP adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemograman
java dan berjalan di platform java, serta merupakan bagian teknologi
J2EE (Java 2 Enterprise Edition). JSP sangat sesuai untuk
menangani presentasi di web, sedangkan J2EE merupakan platform
java untuk pengembangan system aplikasi enterprise dengan
dukungan API (Application Programming Interface) yang lengkap
dan portabilitas serta memberikan sarana untuk membuat suatu
aplikasi yang memisahkan antara bussines logic(sistem), presentasi
dan data (Chopra, 2005).
Teknologi JSP menyediakan cara yang lebih mudah dan
24 dinamik. Teknologi JSP di desain untuk membuat lebih mudah dan
cepat dalam membuat aplikasi berbasis web yang bekerja dengan
berbagai macam web server, aplikasi server, browser, dan
development tool. Microsystem bekerja dengan sejumlah vendor web server, application server, dan development tool serta
komunitas yang tergabung dalam Java Community Proces. Hasilnya
pendekatan yang memiliki keseimbangan antara portabilitas dan
kemudahan penggunaan untuk developer.
2.6.1 Kode JSP
Kode JSP pada dasarnya adalah kode HTML yang dilengkapi
dengan tag-tag JSP. Berikut adalah contoh gambar kode JSP yaitu :
Gambar 2.2 Kode Dasar JSP
2.6.2 Arsitektur JSP
User yang ingin mengakses halaman web mula-mula
mengirimkan permintaan halaman web melalui protokol
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) berbentuk JSP
(berekstensi.jsp). Permintaan ini akan disampaikan ke web
server. Kemudian web server mengambil dokumen JSP dan
mengirimkan ke JSP Servlet Engine. Bagian inilah yang
melakukan pemrosesan kode-kode JSP (termasuk
didalamnya melakukan pengompilasian) dan membentuk
kode HTML.
Selanjutnya, kode HTML disampaikan oleh web server
25 diproses oleh browser sehingga user bisa memperoleh
informasi dari halaman web yang dikehendaki. Perlu
diketahui bahwa pengompilasian kode JSP hanya dilakukan
sekali saja yaitu pada pemanggilan dokumen pertama kali.
Oleh karena itu, user yang memanggil dokumen yang baru
saja dibuat atau diperbarui akan merasakan bahawa
tanggapan terhadap permintaan halaman web cukup lama.
Untuk menghindari keadaan seperti ini, pengembang dapat
memanggil terlebih dahulu dokumen tersebut setelah
dilakukan perubahan. Detail pemrosesan JSP Servlet Engine
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pemilahan (parsing) kode JSP.
2. Membangkitkan kode sumber Servlet.
3. Mengkomplikasi kode sumber Servlet menjadi sebuah kelas.
4. Membuat instant Servlet.
5. Memberikan keluaran Servlet ke Web Server.
26 2.6.3 Kelebihan JSP
Kelebihan kelebihan yang membuat JSP patut
dipertimbangkan sebagai bahasa pemograman web untuk
pembuatan aplikasi web yang tangguh antara lain :
1. Memisahkan resentasi statis dan isi yang dinamik.
Dengan teknologi JSP, dapat memudahkan pembuatan
maupun
pemeliharaan situs, desain presentasi harus dapat
dipisahkan dengan kode pemrograman, dimana web
programmer dapat menyisipkan tag atau scriptlet dengan
data atau isi dinamik akan ditampilkan pada bagian-bagian
dari halaman web yang telah didesain. Proses logic yang
menampilkan data dinamik juga dapat terenkapsulasi
menggunakan tag JSP maupun Java Bean.
2. Menekankan komponen reusable
Teknologi JSP merupakan komponen yang reusable dan
cross platform untuk melakukan pemrosesan yang lebih
kompleks. Dengan komponen, developer dapat menggunakannya untuk operasi yang umum sehingga
memungkinkan sharing dan distribusi komponen kepada
public atau komunitas di Internet. Penggunaan komponen
dapat mempercepat pembuatan aplikasi web karena proses
logic yang diperlukan sudah tersedia dan langsung dapat
digunakan.
3. Berbasis bahasa pemograman Java
Karena berbasis Java, maka aplikasi yang dibuat dengan
JSP juga memiliki manajemen memori dan sekuritas yang
baik. Selain itu, JSP mudah dipelajari dan dapat
27 4. Bagian dari platform Java
JSP merupakan bagian dari platform Java, sehingga JSP memiliki karakteristik “Write Once, Run Anywhere” yaitu pertabilitas yang tinggi.
5. Terintegrasi dalam J2EE
Karena JSP merupakan bagian integral J2EE, maka aplikasi
JSP dapat dikembangkan ke aplikas berskala enterprise.
2.7 Pemodelan Proses dan Pemodelan Data
Pemodelan Proses (Whitten, 2004) adalah teknik yang
digunakan untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan
proses dari sistem. Sedangkan Pemodelan Data adalah proses yang
digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data
yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis dalam lingkup
sistem informasi yang sesuai dalam organisasi. Oleh karena itu,
proses pemodelan data melibatkan pemodel data profesional bekerja
sama dengan pemangku kepentingan bisnis, serta pengguna
potensial dari sistem informasi. Berikut merupakan pemodelan
proses dan pemodelan data terhadap analisis sistem.
2.7.1 Use Case Diagram
Use case (Schmuller, 1990), adalah sebuah gambar
dari fungsi system yang dipandang dari sudut pandang
pemakai. Actor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi
dengan system untuk pertukaran informasi (Whitten, 204).
System boundary menunjukkan cakupan dari sistem yang
28 Berikut ini merupakan gambar dari tiga komponen sistem
dalam use case diagram :
Gambar 2.4 Komponen-komponen use case
2.7.2 Data Flow Diagram (Diagram Aliran Data)
Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) atau DFD adalah “Suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol-simbol untuk
menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan”. Walau nama diagram ini menekanan pada data, situasinya justru sebaliknya
penekanannya ada pada proses. Terdiri dari empat
simbol-simbol DFD (Leod, 1995), yaitu:
a. Elemen-elemen lingkungan
Elemen-elemen lingkungan berada diluar batas
sistem. Elemen-elemen menyediakan data bagi
sistem input data, dan menerima output data sistem
pada DFD. Tidak dibuat perbedaan antara data dan
informasi. Semua arus dipandang sebagai data. Nama
Terminator digunakan untuk menggambarkan
elemen-elemen lingkungan, yang menandai titik-titik
berakhirnya sistem. Terminator digambarkan dalam
DFD dengan suatu kotak atau segi empat. Tiap simbol
terminator diberi label nama elemen lingkungan.
29 b. Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi
output. Proses dapat digambar dengan lingkaran. Tiap
simbol proses diidentifikasikan dengan label. Teknik
pembuatan label yang paling umum adalah dengan
menggunakan kata kerja dan objek, tetapi anda dapat
juga menggunakan nama sistem atau program
komputer.
Gambar 2.6 Simbol Proses
c. Arus Data
Arus data terdiri dari sekelompok elemen data yang
berhubungan secara logis yang bergerak dari satu titik
atau proses ke titik atau proses yang lain. Tanda
panah digunakan untuk menggambarkan arus itu.
Panah tersebut dapat digambar sebagai garis lurus
atau garis lengkung.
Gambar 2.7 Simbol Arus Data
d. Penyimpanan Data
Jika perlu dipertahankan karena suatu sebab, maka
digunakan penyimpanan data. Dalam istilah DFD,
penyimpanan data (data store) adalah suatu
penampungan. Data store digambarkan dengan garis
sejajar.
30
2.7.3 Database Conceptual Design
Hasil dari fase ini disebut sebagai conseptual
schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD
adalah tingkat tinggi, diagram menunjukkan semua entitas
dalam cakupan integrasi dan hubungan langsung antar entitas
tersebut (Inmon, 2005). Dua komponen utama pembentuk
ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek
yang nyata ada dan dibedaka dari sesuatu yang lain. Setiap
entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan
karateristik dari entitas tersebut. Sedangkan relasi adalah
hubungan antara entitas. Ada beberapa macam relasi yang
dapat digambarkan dalam ERD yaitu :
1. Relasi Satu lawan Satu (One to One Relationalship)
Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya
boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entity
B. Hubungan 1 : 1 mencakup juga relasi 1 : 0 dan 0 :
berpasngan dengan lebih dari satu anggota entity B,
31 berpasangan dengan lebih dari satu angota entity A.
Relasi ini mencakup 1 : *, 1 : 1, 1 : 0, 0 : 1
32 BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Communication
Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan pihak Dinas
Pariwisata. Berikut ini merupakan pertanyaan wawancara :
3.2 Analisa Sistem
3.2.1 Gambaran Umum Sistem No Petanyaan Jawaban 1 Berapa banyak tempat wisata
yang ada di dalam data Dinas Pariwisata Yogyakarta ?
76 tempat wisata terdiri dari wisata kuliner, museum, pendidikan, belanja, kampung, atraksi wisata, sejarah budaya, alam)
2 Dalam sehari berapa banyak wisatawan domestik yang datang di Dinas Pariwisata Yogyakarta untuk menanyakan tempat wisata Yogya?
Sekitar 20 wisatawan domestik perhari.
3 Bagaimana sistem pengenalan tempat wisata Yogyakarta?
Memberikan buku panduan wisata, peta wisata dan menawarkan pemandu wisata.
SISTEM LAMA SISTEM BARU
Performance Membutuhkan waktu
lama untuk mencari data tempat wisata jika hanya menggunakan peta dan membaca buku panduan tempat wisata.
Admin dapat melakukan pencarian data tempat wisata berdasarkan nama tempat wisata dan nama daerah tempat wisata.
Information Data tempat wisata
tidak update
Data tempat wisata terupdate
Kemudahan dalam
mendapatkan informasi yang jelas tentang tempat wisata yang ingin dituju.
33
Tabel 3.1 Gambaran Umum
3.2.1.1Analisa Kebutuhan Pengguna
User yang terlibat dalam sistem ini :
Aktor Wewenang
Admin Yogyakarta 1. Melalukakan proses Login dan
Logout
2. Mengupdate dan menambah data tempat wisata
3. Menanggapi pertanyaan dan saran dari wisatawan domestik
Wisatawan domestik 1. Melihat isi menu tempat wisata 2. Menginputkan pertanyaan dan saran
Tabel 3.2 Analisa Kebutuhan Pengguna
Efficiency Butuh tenanga extra
untuk mencetak data tempat wisata.
Lebih cepat, efektis dan efisien
Control Terdapat resiko potensi
human error
Data dapat dikontrol dengan baik
Economic Biaya untuk mencetak
data wisata
Menghemat tenaga kerja (karyawan pariwisata)
Service Menghasilkan
infromasi yang kurang akurat
34 3.2.1.2Use Case
3.2.1.2.1 Use Case Diagram Sistem
LOGOUT LOGIN
DATA TEMPAT WISATA
DATA KATEGORI TEMPAT WISATA
DATA KATEGORI FASILITAS
Lihat detail tempat wisata
Cari tempat wisata
Lihat detail kategori tempat wisata
Lihat detail kategori fasilitas
Lihat detail fasilitas
Gambar 3.1 Use Case Diagram Sistem
Wisatawan
Lihat detail tempat wisata
Cari tempat wisata
35
Wisatawan Admin
DATA KATEGORI TEMPAT WISATA
Tambah kategori tempat wisata
Edit kategori tempat wisata
Hapus kategori tempat wisata
Lihat detail kategori tempat wisata
Gambar 3.3 Use Case Diagram Data Kategori Tempat Wisata
Wisatawan
Admin
GAMBAR
Tambah gambar
Lihat gambar
Hapus gambar
Edit gambar
Cari gambar
Gambar 3.4 Use Case Diagram Gambar Wisata
Wisatawan
Admin
DATA KATEGORI FASILITAS
Edit kategori fasilitas Tambah kategori fasilitas
Hapus kategori fasilitas
Lihat detail kategori fasilitas
36
Wisatawan Admin
DATA FASILITAS
Edit fasilitas Tambah fasilitas
Hapus fasilitas
Lihat detail fasilitas
Cari fasilitas
Gambar 3.6 Use Case Diagram Data Fasilitas
Wisatawan Admin
GAMBAR FASILITAS
Tambah gambar fasilitas
Lihat gambar fasilitas
Hapus gambar fasilitas
Edit gambar fasilitas
Cari gambar fasilitas
Gambar 3.7 Use Case Diagram Gambar Fasilitas
Wisatawan Admin
KOMENTAR
Tambah komentar
Lihat komentar
Hapus komentar
Tanggapi komentar