• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis unjuk kerja pengaruh Hit Ratio pada Squid Proxy terhadap sumber daya komputer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis unjuk kerja pengaruh Hit Ratio pada Squid Proxy terhadap sumber daya komputer."

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Proxy server adalah sebuah program yang dapat bertindak sebagai server

sekaligus klien. Proxy server meneruskan permintaan klien ke web server untuk

mewakili klien yang sebenarnya. Salah satu fungsi Proxy server adalah melakukan

caching terhadap konten web dan menyimpannya dalam disk. Dengan cara tersebut,

Proxy server dapat langsung melayani permintaan dari klien apabila salinan berkas

yang diminta ada dalam media penyimpanan pada Proxy server.

Parameter yang biasa digunakan untuk menilai kinerja Proxy server adalah

hit ratio, yaitu perbandingan jumlah HTTP request yang diminta dengan HTTP

request yang dapat dilayani. Namun, kenaikan hit ratio tentunya memberikan

dampak terhadap sumberdaya yang ada pada komputer server tergantung pada jenis

konten yang diakses. Penelitian ini menguji bagaimana hubungan antara hit ratio

dengan sumberdaya yang dimiliki oleh komputer server, ketika digunakan untuk

mengakses jenis dokumen web yang berbeda. Setelah data terkumpul, dilakukan

analisa dengan melihat model pertumbuhan yang sesuai untuk tiap tiap komponen

yang diuji.

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa pada masing masing jenis

dokumen web yang diteliti, terdapat pola pertumbuhan yang saling terkait antara

kenaikan hit ratio dengan penggunaan data dari Proxy ke internet, penggunaan data

dari Proxy ke klien, CPU, memory, penghematan bit, dan cache disk.

(2)

ABSTRACT

Proxy server is a program that act as intermediary that forwards client

request to the web server by sitting like its the original client. Proxy server can be

regulated to cache some web contents and save it to its disk. By that way, Proxy

server can serve a client request directly if the document copy is available in the

Proxy server’s storage.

Most parameters that mostly used to measure Proxy server’s performance

is hit ratio, which is a ratio of total HTTP request and HTTP request that Proxy can

serve without contacting the origin server. However, the increase of hit ratios

naturally give some impact to the server computer’s resources depends on what kind of requested content. This study concern on how the server computer’s

resources react by increases of hit ratios value, while accessing different kind of

websites. After the data were collected, we do some analyze by look at the growth

line model that well fitted with every tested component.

The result shows us that in every different kind of web documents

inspected, there is a growth pattern that interrelated between hit ratio increases with

data usage from Proxy to the internet, data usage from Proxy to client, CPU usage,

memory usage, byte saving, and the cache disk usage.

(3)

ANALISIS UNJUK KERJA PENGARUH HIT RATIO PADA

SQUID PROXY TERHADAP SUMBER DAYA KOMPUTER

SERVER

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

RN. Tri Hardianto

10 5314 055

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

PERFORMANCE ANALYSIS OF HIT RATIO EFFECT OF

SQUID PROXY TO THE SERVER COMPUTER RESOURCES

A THESIS

In Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Degree of Sarjana Komputer

Informatics Engineering Study Program

By:

RN. Tri Hardianto

10 5314 055

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “ANALISIS

UNJUK KERJA PENGARUH HIT RATIO PADA SQUID PROXY TERHADAP SUMBER DAYA KOMPUTER SERVER ini adalah murni karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang memuat karya atau bagian dari karya

orang lain dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan, kecuali yang

telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya

ilmiah.

Yogyakarta, 13 Maret 2015

Penulis,

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : RN. Tri Hardianto

Nomor Mahasiswa : 105314055

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS UNJUK KERJA PENGARUH HIT RATIO PADA SQUID PROXY TERHADAP SUMBER DAYA KOMPUTER SERVER

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 13 Maret 2015

Yang menyatakan

(9)

ABSTRAK

Proxy server adalah sebuah program yang dapat bertindak sebagai server

sekaligus klien. Proxy server meneruskan permintaan klien ke web server untuk

mewakili klien yang sebenarnya. Salah satu fungsi Proxy server adalah melakukan

caching terhadap konten web dan menyimpannya dalam disk. Dengan cara tersebut,

Proxy server dapat langsung melayani permintaan dari klien apabila salinan berkas

yang diminta ada dalam media penyimpanan pada Proxy server.

Parameter yang biasa digunakan untuk menilai kinerja Proxy server adalah

hit ratio, yaitu perbandingan jumlah HTTP request yang diminta dengan HTTP

request yang dapat dilayani. Namun, kenaikan hit ratio tentunya memberikan

dampak terhadap sumberdaya yang ada pada komputer server tergantung pada jenis

konten yang diakses. Penelitian ini menguji bagaimana hubungan antara hit ratio

dengan sumberdaya yang dimiliki oleh komputer server, ketika digunakan untuk

mengakses jenis dokumen web yang berbeda. Setelah data terkumpul, dilakukan

analisa dengan melihat model pertumbuhan yang sesuai untuk tiap tiap komponen

yang diuji.

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa pada masing masing jenis

dokumen web yang diteliti, terdapat pola pertumbuhan yang saling terkait antara

kenaikan hit ratio dengan penggunaan data dari Proxy ke internet, penggunaan data

dari Proxy ke klien, CPU, memory, penghematan bit, dan cache disk.

(10)

ABSTRACT

Proxy server is a program that act as intermediary that forwards client

request to the web server by sitting like its the original client. Proxy server can be

regulated to cache some web contents and save it to its disk. By that way, Proxy

server can serve a client request directly if the document copy is available in the

Proxy server’s storage.

Most parameters that mostly used to measure Proxy server’s performance

is hit ratio, which is a ratio of total HTTP request and HTTP request that Proxy can

serve without contacting the origin server. However, the increase of hit ratios

naturally give some impact to the server computer’s resources depends on what

kind of requested content. This study concern on how the server computer’s

resources react by increases of hit ratios value, while accessing different kind of

websites. After the data were collected, we do some analyze by look at the growth

line model that well fitted with every tested component.

The result shows us that in every different kind of web documents

inspected, there is a growth pattern that interrelated between hit ratio increases with

data usage from Proxy to the internet, data usage from Proxy to client, CPU usage,

memory usage, byte saving, and the cache disk usage.

(11)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan pada

jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Atas tersusunnya tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak B. Herry Suharto, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir.

2. Ibu, dan seluruh anggota keluarga besar yang selalu memberikan

dukungan baik secara moral maupun material.

3. Bapak Susilo Dwiratno, selaku Kepala Kaboratorium Fakultas Sains dan

Teknologi yang telah memberikan ijin menggunakan infrastruktur

laboratorium untuk menyelesaikan penelitian ini.

4. Semua teman teman Teknik Informatika angkatan 2010.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah

membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kemajuan ilmu

pengetahuan.

Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA ... III

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... IV

ABSTRAK ... V

ABSTRACT ... VI

KATA PENGANTAR ... VII

DAFTAR ISI ... VIII

DAFTAR GAMBAR ...XI

DAFTAR GRAFIK ... XIV

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. LATAR BELAKANG ... 1

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1. SERVER ... 8

2.1.1. Pengertian Server ... 8

2.1.2. Jenis Jenis Server... 8

2.2. PROXY SERVER ... 10

2.2.1. Pengertian Proxy Server ... 10

(13)

2.2.3. Fungsi Proxy Server... 11

2.2.4. Kategori Proxy Server ... 14

2.2.5. Keuntungan Menggunakan Proxy Server ... 14

2.3. SQUID PROXY ... 15

2.3.1. Pengertian Squid Proxy ... 15

2.3.2. Fitur Squid Proxy ... 16

2.3.3. Mendapatkan Squid Proxy ... 16

2.3.4. Kode Keluaran Squid ... 16

2.3.5. Squid Request Method ... 18

2.3.6. Object Caching ... 19

2.3.7. Hit Ratio ... 21

2.4. LINUX ... 21

2.4.1. Pengertian Linux ... 21

2.4.2. Sejarah Linux ... 22

2.4.3. Perbedaan Linux Dengan Sistem Operasi Lain ... 23

2.4.4. Distro Linux ... 23

2.4.5. CentOS ... 24

2.8.1. Gambaran Umum Web Server ... 35

2.8.2. Cara Kerja Web Server ... 36

(14)

2.9.1. Dokumen Web Statis ... 38

2.9.2. Dokumen Web Dinamis ... 39

2.9.3. Dokumen Web Aktif... 40

2.10. PERSAMAAN REGRESI ... 41

2.10.1. Regresi Linier ... 41

2.10.2. Regresi Non Linier ... 43

BAB IIIRANCANGAN PENELITIAN ... 45

3.1. ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM ... 45

3.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras ... 45

3.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak ... 46

3.2. SKENARIO PENGUJIAN ... 46

3.2.1. Topologi Jaringan ... 46

3.2.2. Mekanisme Pengumpulan Data ... 47

3.2.3. Diagram Alur Mekanisme Pengumpulan Data ... 49

3.2.4. Daftar Website ... 50

3.3. PARAMETER PENGUJIAN ... 50

3.4. TABEL PENGUJIAN ... 52

BAB IVIMPLEMENTASI ... 55

4.1. INSTALASI DAN KONFIGURASI SQUID PROXY ... 55

4.1.1. Konfigurasi tata letak partisi ... 55

4.1.2. Instalasi program ... 56

4.1.3. Konfigurasi Squid Proxy ... 56

4.1.4. Parameter konfigurasi squid.conf ... 57

4.2. KONFIGURASI PROGRAM PENGAMBILAN DATA ... 66

(15)

4.4. PERCOBAAN PROGRAM PENGAMBILAN DATA YANG AKAN DIJALANKAN ... 76

BAB VANALISA HASIL ... 79

5.1. TABEL HASIL PENGUJIAN ... 79

5.1.1. Pengujian pada kategori web statis ... 79

5.1.2. Pengujian pada kategori web dinamis ... 80

5.1.3. Pengujian pada kategori web aktif ... 80

5.2. GRAFIK DATA PENGUJIAN ... 81

5.2.1. Analisa ethernet statistic Proxy ke internet ... 84

5.2.2. Analisa ethernet statistic Proxy ke klien ... 89

5.2.3. Analisa persentase penghematan bit (byte saving) ... 93

5.2.4. Analisa disk usage ... 98

5.2.5. Analisa memory usage ... 103

5.2.6. Analisa CPU usage ... 108

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN ... 112

6.1. KESIMPULAN ... 112

6.2. SARAN ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

LAMPIRAN ... 118

DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.2-1CARA KERJA PROXY SERVER ... 10

(16)
(17)

GAMBAR 4.4-2GRAFIK PEROLEHAN HITMENURUT SQUID EFFICIENCY ANALYZER ... 77

TABEL 3.1-1SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS ... 45

TABEL 3.1-2SPESIFIKASI PERANGKAT LUNAK ... 46

(18)

TABEL 5.2-8TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PERSENTASE PENGHEMATAN BANDWIDTH,KATEGORI WEB DINAMIS

... 94

TABEL 5.2-9TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PERSENTASE PENGHEMATAN BANDWIDTH,KATEGORI WEB AKTIF 95 TABEL 5.2-11TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN CACHE DISK,KATEGORI WEB STATIS ... 98

TABEL 5.2-12TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN CACHE DISK,KATEGORI WEB DINAMIS ... 99

TABEL 5.2-13TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN CACHE DISK,KATEGORI WEB AKTIF ... 100

TABEL 5.2-14TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN MEMORY,KATEGORI WEB STATIS ... 103

TABEL 5.2-15TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN MEMORY,KATEGORI WEB DINAMIS ... 104

TABEL 5.2-16TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN MEMORY,KATEGORI WEB AKTIF ... 105

TABEL 5.2-17TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN CPU,KATEGORI WEB STATIS ... 108

TABEL 5.2-18TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN CPU,KATEGORI WEB DINAMIS ... 109

TABEL 5.2-19TABEL CURVE ESTIMATION UNTUK PENGGUNAAN CPU,KATEGORI WEB AKTIF ... 110

DAFTAR GRAFIK GRAFIK 5.2-1GRAFIK PERBANDINGAN TOTAL BYTE USAGE DARI PROXY KE INTERNET ... 87

GRAFIK 5.2-2GRAFIK PERBANDINGAN TOTAL BYTE USAGE DARI PROXY KE KLIEN ... 91

GRAFIK 5.2-3GRAFIK PERBANDINGAN PERSENTASE PENGHEMATAN BIT ... 96

GRAFIK 5.2-4PERBANDINGAN HTTPREQUEST DAN ETH KLIEN... 97

GRAFIK 5.2-5GRAFIK PERBANDINGAN PENGGUNAAN CACHE DISK ... 101

GRAFIK 5.2-6GRAFIK PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEMORY ... 106

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era sekarang ini, internet telah merevolusi banyak aspek dalam

kehidupan manusia modern. Mulai dari cara orang menjalankan bisnis, sampai

dengan cara orang menghabiskan waktu saat bersantai. Mengirim surat, membaca

berita, membayar tagihan, berbelanja, melakukan pembelajaran, atau memesan

kamar hotel, semua hampir bisa dilakukan dengan internet. Layanan yang terus

berkembang di intenet saat ini adalah WWW (website). Menurut suresh (2009),

besarnya popularitas layanan web ini telah menyumbang lonjakan trafik jaringan

internet yang cukup tinggi di seluruh dunia. Dokumen web sendiri pada awalnya

hanya memiliki tampilan berupa teks dan gambar sederhana. Namun, dokumen web

saat ini mampu menyajikan informasi berupa konten interaktif seperti animasi,

video, audio, script penyesuaian tampilan otomatis, dan masih banyak lagi.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, orang mulai

memikirkan cara untuk meningkatkan performa dalam mengakses layanan web.

Menurut Feldmann (1999), salah satu cara yang paling populer adalah dengan

menggunakan teknik Proxy caching. Proxy server adalah sebuah program yang

bertindak sebagai server sekaligus klien. Tugas Proxy ini salah satunya adalah

meneruskan permintaan klien ke webserver untuk mewakili klien yang sebenarnya

(20)

meminta sebuah dokumen, maka Proxyserver dapat langsung memberikan salinan

dokumen yang dimilikinya tanpa harus meminta ke server aslinya. Jika Proxy

server tidak memiliki salinan berkas yang diminta, barulah Proxy server

meneruskan permintaan tersebut ke webserver di internet.

Menurut Wessels (2004), Squid Proxy adalah salah satu program open

source yang paling banyak digunakan sebagai Proxy server. Program ini salah

satunya dapat difungsikan sebagai caching Proxy untuk web dengan dukungan

HTTP, HTTPS, dan FTP. Squid juga menawarkan berbagai macam konfigurasi

yang bisa diatur sesuai kebutuhan untuk keperluan optimasi sebuah jaringan

internet dengan proses instalasi yang mudah. Selain itu, Squid Proxy juga memiliki

kelebihan yaitu relatif stabil dalam menangani data berukuran besar.

Upaya peningkatan performa yang ditawarkan oleh Proxyserver ada tiga

cara. Yang pertama, Proxy server dapat diatur untuk mengurangi waktu yang

diperlukan dalam mengakses sebuah dokumen web. Hal ini dapat tercapai karena

Proxyserver berada lebih dekat dengan klien dibanding dengan penyedia layanan

aslinya. Yang kedua, Proxy server mampu mengurangi beban trafik jaringan.

Penggunaan beban jaringan dapat diminimalisir karena jika Proxyserver memiliki

salinan dokumen yang diminta, maka dapat diberikan langsung kepada klien lokal

tanpa harus menggunakan trafik jaringan ke internet untuk meminta dokumen ke

penyedia layanan aslinya. Yang terakhir, Proxy server dapat mengurangi beban

kerja penyedia layanan di internet, karena klien dapat meminta dokumen kepada

(21)

Menurut Beaumont (2000), teknik Proxy caching hanya memberikan

peningkatan performa jaringan jika Proxy server memiliki salinan berkas yang

dapat langsung diberikan kepada klien ketika ada permintaan dari klien.

Perbandingan antara jumlah yang dapat dilayani oleh Proxy server dibanding

jumlah yang tidak dapat dilayani disebut hit ratio.

Terkait dengan banyaknya variasi pada jenis jenis dokumen web saat ini,

perbedaan jenis dokumen web yang di cache akan mempengaruhi performansi

sumberdaya yang dimiliki oleh mesin server. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui dampak perbandingan perolehan hit ratio pada Squid Proxy yang

digunakan untuk melakukan caching pada dokumen web statis, dinamis, dan aktif,

terhadap beban kerja pada sumberdaya yang dimiliki oleh komputer server.

1.2. Perumusan Masalah

Mengetahui bagaimana hit ratio pada Squid Proxy berpengaruh terhadap

beban kerja komponen yang dimiliki oleh komputer server ketika klien mengakses

dokumen web statis, dinamis, danaktif.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan

analisa terhadap beban kerja beberapa komponen komputer server ketika mencapai

nilai hit ratio yang berbeda, jika digunakan untuk mengakses dokumen web statis,

(22)

1.4. Pembatasan Masalah

Untuk lebih fokus, maka diberikan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Pengujian ini dilakukan pada jaringan wired LAN.

2. Jumlah klien ditentukan sebanyak sepuluh komputer.

3. Program Squid Proxy dipasang pada sistem operasi CentOS 6

dengan konfigurasi standar.

4. Pengujian ini tidak membahas aspek keamanan jaringan.

5. File konfigurasi Squid yang digunakan adalah konfigurasi default.

6. Target hit ratio ditentukan sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, 50%.

7. Nilai hit ratio dihitung berdasarkan perbandingan HTTP request.

8. Protokol yang diuji pada penelitian ini hanya HTTP.

(23)

1.5. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1 Studi literatur

Melakukan pendalaman materi yang berkaitan dengan penelitian yang akan

dilakukan

2 Perancangan

Perancangan meliputi analisis kebutuhan sistem, topologi yang digunakan,

parameter konfigurasi, dan parameter pengujian.

3 Implementasi hasil perancangan

Menerapkan desain yang telah dirancang ke dalam perangkat fisik.

4 Pengujian dan pengukuran

Melakukan pengujian dan pengukuran atas penelitian yang akan dilakukan.

5 Analisa hasil

Menganalisa hasil yang diperoleh pada saat pengujian penelitian.

6 Penarikan kesimpulan

Melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang didapat setelah

(24)

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri atas enam bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penulisan, pembatasan masalah, metodologi

penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang pengertian dan cara kerja Proxy,

Squid Proxy, hit ratio, web, server, serta teori teori lain yang

mendukung penyusunan penelitian ini.

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

Bab ini membahas tentang rancangan dari sistem yang akan

diteliti. Meliputi analisis kebutuhan sistem, topologi

pengujian, skenario pengujian, serta parameter pengujian.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini menyajikan hasil implementasi Squid Proxy berupa

langkah langkah implementasi dan potongan potongan

(25)

BAB V ANALISA HASIL

Bab ini berisi analisis hasil dari pengujian terhadap sistem

yang telah diimplementasikan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Server

2.1.1. Pengertian Server

Sesuai namanya, server adalah sebuah program yang dibuat untuk tujuan

‘melayani’. Data yang dapat dilayani oleh server antara lain halaman web, file,

informasi database, email, dan masih banyak yang lain. Saat ini banyak sekali

program server yang tersedia, misalnya apache, filezilla, vsftpd, bind, mysql.

Biasanya, program server dirancang untuk berjalan secara terus menerus di

background sambil melayani permintaan yang datang. Proses ini disebut juga

dengan istilah daemon process.

2.1.2. Jenis Jenis Server

Menurut Negus (2012), ada beberapa jenis server yang digolongkan

berdasarkan kegunaannya, beberapa diantaranya adalah:

1. System Logging Server: Server ini bertugas untuk mengumpulkan

catatan dari berbagai komponen yang bekerja dalam sebuah sistem.

2. Print Server: Print server adalah sebuah program yang

memungkinkan sebuah printer dapat digunakan oleh banyak orang

(27)

3. Web Server: Sebuah program yang menggunakan protokol HTTP dan

berfungsi untuk menyediakan layanan berupa halaman web kepada

pengguna.

4. FTP Server: Sebuah program yang berfungsi menyediakan layanan

berbagi file dari satu host ke host yang lain melalui jaringan berbasis

TCP.

5. NFS: Network File System (NFS) server adalah fitur standar pada

sistem Linux dan UNIX untuk berbagi berkas melalui jaringan.

6. Mail Server: Sering juga disebut Mail Transfer Agent (MTA). Program

ini bertugas untuk mengirim dan menerima email yang masuk melalui

jaringan lokal, atau meneruskan dan menerima dari jaringan di

luarnya.

7. NTP Server: Netwok Time Protocol (NTP) server adalah sebuah

program yang berfungsi untuk melakukan sinkronsasi waktu pada

komputer secara otomatis melalui jaringan.

8. DNS Server: Sebuah program yang bertugas untuk menerjemahkan

alamat URL atau nama domain seperti www.usd.ac.id ke dalam alamat

IP yang bersangkutan, misalnya 202.94.83.16.

9. SQL Server: Program ini berfungsi untuk menjalankan dan

menyimpan data ke dalam sebuah sistem manajemen basis data

(28)

10.Proxy Server: Proxy server adalah sebuah program yang berada di

antara klien yang meminta berkas dengan server yang memiliki berkas

tersebut.

2.2. Proxy Server

2.2.1. Pengertian Proxy Server

Menurut Saini (2011), Proxy server adalah sebuah sistem yang berada di

antara klien yang meminta dokumen web, dan server sebagai penyedia dokumen.

Proxy server bertindak sebagai gateway untuk setiap komputer klien. Ketika klien

melakukan request ke arah target server, Proxy server bekerja seolah-olah dia

adalah klien tersebut. Ketika target server memberikan response, barulah Proxy

sever meneruskan kepada klien yang sebenarnya.

2.2.2. Cara Kerja Proxy Server

Server

Gambar 2.2-1 Cara kerja Proxy server

Dari sisi klien, Proxy server dianggap seperti penyedia layanan asli. Ketika

klien meminta layanan ke sebuah server di internet, permintaan tersebut akan

(29)

klien, meminta layanan yang diminta oleh klien aslinya kepada target server.

Setelah target server memberikan layanan yang diminta, Proxy server akan

meneruskan layanan tersebut kepada klien aslinya.

2.2.3. Fungsi Proxy Server

Menurut Rafiudin (2008), fungsi Proxy server digolongkan menjadi tiga:

1. Gateway

Dalam sebuah sistem jaringan lokal, klien tidak dapat secara

langsung terhubung ke internet. Klien harus melewati sebuah

gateway yang bertindak sebagai penghubung antara jaringan lokal

dan jaringan di luarnya. Dengan demikian, klien yang berada dalam

suatu jaringan harus terhubung dengan sebuah gateway sebagai

penyedia sambungan. Dalam hal ini, Proxy server dapat difungsikan

sebagai gateway karena menjadi perantara antara jaringan lokal dan

jaringan luar.

Klien

Server Gateway

(30)

2. Filtering

Proxy server dapat digunakan juga untuk tujuan packet filtering

atau firewall. Packet filtering ini bertugas untuk melindungi jaringan

lokal terhadap serangan yang berasal dari luar. Dalam melakukan

fungsinya sebagai packet filter, Proxy server menutup koneksi

Gambar 2.2-3 Proxy sebagai packet filter

3. Caching

Proxy server memiliki mekanisme penyimpanan obyek tertentu

yang pernah diakses dari server-server di internet (caching).

Mekanisme ini memungkinkan sebuah Proxy server untuk

menyimpan data yang pernah diakses oleh pengguna ke dalam ruang

penyimpanan pada Proxy server dalam jangka waktu tertentu. Hal

ini dapat dilakukan karena pada saat klien meminta layanan pada

(31)

langsung ke target server dan menerima layanan yang diminta lebih

dulu sebelum diteruskan ke klien.

Jadi, apabila ada klien meminta layanan yang sama dengan yang

pernah diminta sebelumya, dan masih tersimpan di dalam cache,

maka Proxy server dapat memberikannya kepada klien tanpa harus

meminta lagi ke server aslinya di internet. Klien tidak akan

menyadari apakah dia menerima layanan tersebut secara langsung

dari target server, atau dari cache pada Proxy server. Dari sisi klien,

semuanya akan terlihat sebagai balasan dari target server.

Klien 2

Server Klien 1 Web Caching Proxy

(32)

2.2.4. Kategori Proxy Server

Menurut Suresh (2009), Proxyserver dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

1. Transparent Proxy

Transparent Proxy pada dasarnya mengutamakan tugasnya

sebagai kurir. Transparent Proxy memberikan informasi bahwa dia

adalah Proxy server. Transparent Proxy tidak menyembunyikan

identitasnya sebagai Proxy server.

2. Anonymous Proxy

Anonymous Proxy tidak memberikan informasi kepada target

server bahwa dia adalah Proxy. Target server hanya mengetahui

bahwa yang meminta layanan adalah klien biasa. Proxy tipe ini

memungkinkan klien yang bersembunyi di belakangnya untuk tidak

terlihat identitasnya.

2.2.5. Keuntungan Menggunakan Proxy Server

Beberapa keuntungan secara umum yang bisa dicapai apabila

menggunakan Proxy server antara lain:

1. Mengurangi penggunaan traffic jaringan.

2. Meningkatkan performa web browsing pada klien dengan teknik

(33)

3. Memberikan perlindungan kepada klien karena menyembunyikan

klien yang asli dibelakang mesin Proxy (jika Proxy server diatur

sebagai anonymous Proxy).

4. Dapat digunakan untuk memblokir website tertentu jika diatur sebagai

firewall.

2.3. Squid Proxy

2.3.1. Pengertian Squid Proxy

Squid Proxy adalah aplikasi Proxy server berbasis open source yang

mendukung protokol HTTP, HTTPS, FTP, dan layanan sejenis lainnya. Proyek

Squid dimulai pada tahun 1991 dan didanai oleh NSF (National Science

Foundation) dalam penelitian untuk teknologi caching. Pendanaan berlanjut untuk

beberapa tahun berikutnya. Setelah itu, Squid berkembang dengan donasi sukarela

dan investasi komersil yang dilakukan oleh pihak manajemen.

Sebagai aplikasi Proxy server, Squid mampu menurunkan konsumsi traffic

jaringan sekaligus mempercepat waktu respon dalam mengakses suatu layanan

internet. Hal ini terwujud karena Squid dapat melakukan caching terhadap layanan

web yang sering dikunjungi, kemudian menggunakan ulang data tersebut apabila

ada klien yang meminta layanan yang sama, dan datanya belum kadaluarsa. Karena

disimpan dalam sistem jaringan lokal, maka klien akan lebih cepat mendapat

(34)

2.3.2. Fitur Squid Proxy

Squid sebagai program open source menawarkan banyak fitur yang bisa

digunakan. Fitur yang disediakan antara lain QoS, SSLBump, HTTPS, internal DNS

server, client bandwidth limit, cache diggest, dan masih banyak lagi. Untuk

kedepannya, masih banyak fitur fitur pada Squid Proxy yang masih dalam tahap

pengembangan atau sedang akan dikembangkan.

2.3.3. Mendapatkan Squid Proxy

Sebagai program open source, Squid Proxy menyediakan portal bagi para

pengguna untuk mengunduh secara gratis pada tautan www.Squid-cache.org, atau

bisa didapatkan pada repositori yang disediakan oleh masing masing distro linux.

Cara mendapatkan Squid melalui repositori cukup mudah, untuk CentOS kita hanya

perlu mengetikkan perintah yum install Squid pada jendela terminal.

2.3.4. Kode Keluaran Squid

File access log pada Squid Proxy berisi kode kode keluaran seputar

aktivitas Squid Proxy. berikut ini adalah daftar kode yang dihasilkan oleh file log

pada Squid Proxy.

kode keterangan

TCP_HIT Obyek yang diminta ada dalam cache dan berhasil

dihantarkan ke klien

TCP_MISS Obyek yang diminta tidak ada dalam cache UDP

TCP_REFRESH_HIT Obyek yang direquest telah kadaluarsa.

(35)

TCP_REF_FAIL_HIT Obyek yang diminta ada dalam cache, namun sudah

kadaluarsa. Query IMS tidak dapat dijalankan.

TCP_REFRESH_MISS Obyek yang diminta sudah kadaluarsa

TCP_CLIENT_REFRESH_MISS Klien mengakses obyek non-cache

TCP_IMS_HIT Klien melakukan request IMS untuk sebuah obyek

yang berada dalam cache baru

TCP_SWAPFAIL_MISS Obyek kemungkinan ada dalam cache, namun tidak

dapat diakses

TCP_NEGATIVE_HIT Request untuk obyek yang di cache negatif,

misalnya 404 Not Found

TCP_MEM_HIT Data valid dari obyek yang direquest ada dalam

cache memori, bukan dalam disk

TCP_DENIED Akses TCP diblokir

TCP_OFFLINE_HIT Obyek yang direquest diambil dari cache saat mode

offline

UDP_HIT Data valid dari obyek yang direquest ada dalam

cache

UDP_MISS Obyek yang diminta tidak ada dalam cache UDP

UDP_DENIED Akses UDP diblokir

UDP_INVALID Request invalid diterima

UDP_MISS_NOFETCH Saat startup -Y, atau saat failure, cache hit

menghasilkan kode ini

NONE Terjadi error

(36)

2.3.5. Squid Request Method

Squid mendukung beberapa metode request yang dijelaskan pada

dokumen RFC 2616 (Sumber: http://wiki.squid-cache.org/SquidFaq/SquidLogs):

method defined Cacheable Keterangan

GET HTTP/0.9 ya

Mengambil obyek dan melakukan

pencarian sederhana

HEAD HTTP/1.0 ya Pengambilan metadata

POST HTTP/1.0 - Mengirim data

PUT HTTP/1.1 tidak Mengunggah berkas

DELETE HTTP/1.1 tidak Menghapus item

TRACE HTTP/1.1 tidak Penelusuran rute request

OPTIONS HTTP/1.1 tidak

Opsi komunikasi request yang

tersedia

CONNECT HTTP/1.1r3 tidak Koneksi SSL melalui tunnel

ICP_QUERY Squid tidak Pertukaran ICP

PURGE Squid tidak Membuang obyek dari cache

PROPFIND rfc2518 - Mengambil properti sebuah obyek

(37)

MKCOL rfc2518 tidak Membuat koleksi baru

COPY rfc2518 tidak Membuat salinan berkas

MOVE rfc2518 tidak Memindahkan berkas

LOCK rfc2518 tidak

Mengunci obyek agar tidak dapat

dimodifikasi

UNLOCK rfc2518 tidak Membuka penguncian obyek

Tabel 2.3-2 Squid Request Method

2.3.6. Object Caching

Menurut Merriam Webster, cache (dibaca: /kash/) berasal dari bahasa

Perancis: cacher (/kaʃe/), yang artinya tersembunyi, atau sesuatu yang disimpan.

Dalam terminologi komputasi, cache dapat diartikan sebagai sebuah bagian dalam

memori komputer dimana informasi tersimpan sehingga komputer dapat

menemukannya dengan cepat. Object caching adalah salah satu fitur yang

ditawarkan oleh Proxy server. Fitur ini bekerja dengan cara menyimpan suatu

obyek dari internet baik pada protokol HTTP, FTP, atau yang lainnya ke dalam

sebuah sistem lokal. Dalam bukunya “Squid Proxy Server 3.1 Beginner’s Guide

(2011), Saini menyebutkan ada dua media untuk melakukan caching, yaitu:

1. Caching menggunakan memori utama (RAM)

Melakukan caching pada memori utama memiliki keunggulan,

(38)

RAM yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hard disk. Namun

kelemahan caching dengan memori utama adalah terkait

keterbatasan kapasitas data yang bisa ditampung. Seperti kita

ketahui, bahwa ukuran penyimpanan pada hard disk biasanya jauh

lebih besar dibandingkan dengan memori. Caching dengan memori

ini sebaiknya dilakukan untuk data dengan kemungkinan akses

sangat sering.

2. Caching menggunakan hard disk drive

Berbeda dengan memori utama, kapasitas hard disk jauh lebih

besar. Kita tidak mungkin melakukan caching sepenuhnya dengan

mengandalkan memori utama saja, mengingat kapasitasnya yang

terbatas dan harganya yang jauh lebih mahal. Kelemahan melakukan

caching pada hard disk adalah kecepatan akses yang lebih lambat

(39)

2.3.7. Hit Ratio

Hit ratio adalah salah satu parameter yang biasa digunakan dalam

menentukan kinerja Squid Proxy. Hit ratio adalah perbandingan antara jumlah

request yang dilakukan klien dibanding jumlah yang dapat dilayani oleh Squid.

Server

dihemat, karena klien mengambil layanan langsung dari Proxy pada jaringan lokal.

2.4. Linux

2.4.1. Pengertian Linux

Linux adalah sebuah sistem operasi yang memungkinkan pengguna

(40)

tersebut. Sistem operasi Linux menggunakan basis UNIX dalam pengembangannya.

Namun saat ini, Linux telah berkembang sangat jauh dibandingkan sistem UNIX

pada saat pertama kali. Linux dianggap merupakan sebuah teknologi yang paling

penting dalam perkembangan teknologi di abad 21. Perusahaan perusahaan besar

seperti Facebook dan Google menggunakan sistem operasi Linux untuk menunjang

bisnisnya. Sistem operasi perangkat genggam Android juga dibuat dengan

menggunakan basis sistem operasi Linux. Organisasi finansial dunia juga banyak

mengandalkan sistem operasi Linux seperti New York Stock Exchange, Chicago

Mercantile Exchange, dan Tokyo Stock Exchange.

2.4.2. Sejarah Linux

Sistem operasi open source linux mulai dikenal oleh dunia pada tahun

1991. Dimulai dari seorang mahasiswa bernama Linus Benedict Torvalds. Pada saat

itu, Linus membagi-bagikan program kernel buatannya melalui internet. Tidak

disangka, ternyata kode tersebut melahirkan sebuah sistem operasi yang cukup

tangguh sampai saat ini.

Linux terinspirasi dari sistem operasi Minix yang dikembangkan oleh

Andrew S. Tanenbaum. Minix adalah sebuah sistem operasi Unix-like yang

dijalankan pada suatu komputer. Pada awalnya, Linus sama sekali tidak menyangka

kalau kernel buatannya itu menjadi sistem operasi paling menjanjikan di dunia,

yang digunakan pada server, desktop, tablet, smartphone, instalasi militer, dan

masih banyak lagi. Linus memang bukan orang pertama yang membagikan kode

(41)

pengembang lain untuk membuka kode sumber mereka, seperti Java, Adobe,

Solaris, BSD, dan masih banyak lagi. Menurut Linus, apa yang dilakukannya adalah

sekedar untuk berbagi. Linus tidak terlalu fanatik dengan konsep free software.

Linus hanya mengedepankan sisi keterbukaan kode sumber (open-source) terlepas

dari apakah itu gratis atau berbayar.

2.4.3. Perbedaan Linux Dengan Sistem Operasi Lain

Selain Linux, terdapat banyak sistem operasi lain yang telah ada saat ini.

Sistem operasi yang paling banyak digunakan selain Linux adalah Windows dan

Mac OS. Kedua sistem operasi tersebut bersifat tertutup, yang berarti pengguna

tidak dapat secara bebas melaukan perubahan pada kode sumber untuk disesuaikan

dengan kebutuhannya masing masing.

Berbeda dengan Windows dan Mac OS, saat ini ada banyak sekali program

open source gratis yang tersedia dan dikembangkan untuk sistem operasi Linux. Hal

ini berdampak pada menurunnya biaya pengadaan infrastruktur bagi perusahaan

perusahaan yang menggantungkan dirinya pada sistem operasi Linux.

2.4.4. Distro Linux

Linux distro atau Linux distribution adalah sebutan untuk sistem operasi

atau aplikasi yang menggunakan kernelLinux. Setiap distro mempunyai keunikan

sendiri sendiri. Biasanya, suatu distro dibuat oleh sebuah komunitas tertentu. Linux

(42)

sebelumnya menurunkan distro yang baru lagi, seperti distro Debian yang

menurunkan Ubuntu.

Macam macam distro Linux yang cukup terkenal saat ini antara lain Linux

Mint, Ubuntu, Mageia, Fedora, OpenSuse, Debian, Arch Linux, CentOS, Red Hat,

Puppy, Slackware, dan masih banyak lagi

2.4.5. CentOS

Gambar 2.4-1 Logo CentOS

CentOS atau Community ENTerprise Operating System adalah salah satu

distro linux yang bermain pada segmen enterprise. CentOS ini merupakan turunan

dari RHEL (Red Hat Enterprise Linux). Pada awalnya CentOS dibuat agar menjadi

semirip mungkin dengan induknya, yaitu RHEL. Berbeda dengan RHEL yang

merupakan system operasi berbayar, CentOS dikembangkan oleh relawan dan

sepenuhnya gratis untuk digunakan dan didistribusikan. Biaya pengembangan dan

perawatan aset komunitas murni didapat dari donasi penggunanya dan beberapa

(43)

2.5. Jaringan Internet

Jaringan komputer adalah suatu kumpulan perangkat komputer yang

saling berkomunikasi. Sedangkan internet adalah dua atau lebih jaringan komputer

yang saling terhubung dengan jaringan yang lain. Jaringan internet merupakan hasil

kolaborasi antara banyak jaringan komputer yang saling terhubung di seluruh dunia.

Pada pertengahan era 1960, komputer pada sebuah lembaga merupakan

sebuah perangkat yang berdiri sendiri. Komputer pada suatu lembaga tidak dapat

berkomunikasi dengan komputer yang dimiliki oleh lembaga lain. Departemen riset

milik amerika (ARPA) bersama dengan departemen pertahanan (DoD) mulai

menggagas sebuah konsep untuk menghubungkan perangkat perangkat tersebut

sehingga lembaga lembaga yang ada dapat saling bertukar data melalui jaringan

tersebut, sehingga akan lebih menghemat biaya.

Pada tahun 1967, pada pertemuan Association for Computer Machinery

(ACM), ARPA mempresentasikan gagasannya tentang sebuah jaringan yang

menghubungkan suatu komputer dengan komputer yang lain. Gagasan ini diberi

nama ARPANET. Pada tahun 1969, ARPANET benar benar terwujud. Pada awalnya,

ada empat lembaga yang terhubung dengan jaringan ini yaitu: University of

California at Los Angeles (UCLA), University of Carolina at Santa Barbara

(UCSB), Stanford Research Institute (SRI), dan University of Utah. Untuk bisa

saling terhubung pada jaringan ARPANET, komputer host menggunakan program

bernama Network Control Protocol (NCP) sebagai pengatur komunikasi antar

(44)

Pada tahun 1972, beberapa peneliti mulai menggagas tentang sebuah

protokol yang nantinya dapat digunakan untuk mengatur end to end delivery untuk

paket data. Konsep ini merupakan konsep awal dari Transmission Control Protocol

(TCP) yang memaparkan tentang enkapsulasi, datagram, dan gateway. Tidak lama

kemudian, TCP dipisah menjadi dua bagian: Transmission Control Protocol (TCP)

dan Internetworking Protocol (IP). IP bertugas untuk mengatur datagram routing,

sedangkan TCP mengatur segmentasi, error detection, dan lain lain.

2.6. Jaringan LAN

Jaringan LAN adalah jaringan lokal yang menghubungkan perangkat pada

sebuah kantor, gedung, atau kampus. Jaringan ini dibatasi hanya pada satu subnet

dan terdiri dari minimal dua buah komputer. Jaringan LAN dirancang untuk saling

berbagi antara komputer. Jaringan LAN yang sederhana dapat melibatkan hanya dua

perangkat komputer saja.

Jaringan LAN hanya menggunakan satu macam media transmisi saja.

Bentuk topologi jaringan LAN secara dasar menurut Forouzan (2004), digolongkan

(45)

Gambar 2.6-1 Topologi bus

(46)

Gambar 2.6-3Topologi Star

(47)

2.7. WWW dan HTTP

2.7.1. WWW

Menurut forouzan (2002), WWW adalah sebuah gudang informasi yang

saling terhubung di seluruh dunia. Proyek WWW pertamakali dimulai oleh CERN,

yaitu sebuah lembaga yang meneliti fisika partikel yang berlokasi di Eropa. Pada

awalnya, WWW merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk mendistribusikan

materi materi ilmiah untuk kepentingan penelitian di seluruh dunia.

Server A Server B

request

request

Halaman Web A

Halaman Web B

(48)

Setiap server memiliki satu atau lebih dokumen, yang sering disebut juga

halaman web. Tiap halaman web dapat berisi tautan ke halaman lain. Halaman web

bisa diakses melalui web browser pada klien. Untuk dapat mengaksesnya, klien

perlu tahu beberapa informasi yang dapat menuntunnya ke server A. Klien

mengirimkan request yang ditujukan kepada server A melalui aplikasi browser.

Request ini berisi informasi file yang diminta dan alamat yang dituju, atau disebut

juga URL. Setelah menemukan file yang diminta, server A mengirimkan reply ke

klien yang berisi halaman web A yang tadi diminta. Pada halaman web A, klien

menemukan referensi dengan alamat URLserver B. Maka, jika klien menginginkan

halaman web B, klien melakukan proses yang sama seperti sebelumnya, tapi

langsung ditujukan kepada server B.

2.7.2. HTTP

HTTP atau Hypertext Transfer Protocol adalah sebuah protokol yang

digunakan untuk mengakses data pada WWW. Walaupun HTTP menggunakan

service TCP, namun HTTP ini sendiri merupakan stateless protocol, yaitu protokol

yang memperlakukan setiap request secara independen. Cara kerjanya adalah klien

(49)

server klien

request

response

Gambar 2.7-2 Proses Transaksi HTTP

Isi dari request yang dilakukan klien adalah sebuah pesan yang berisi

method yang diminta. Tipe request dikategorikan dalam tabel dibawah ini:

method action

GET Meminta sebuah dokumen pada suatu server

HEAD Meminta suatu dokumen, tapi bukan dokumen secara keseluruhan

POST Mengirimkan beberapa informasi dari klien ke server

PUT Mengirimkan dokumen dari server ke klien

TRACE Mengulang informasi yang didapat

CONNECT Reserved

OPTION menanyakan opsi yang tersedia

Tabel 2.7-1 HTTP Request Method

Sedangkan balasan atau reply dari server berisi status kode yang terdiri

(50)

awalan 2xx adalah kode sukses, kode 3xx adalah untuk redirect, kode 4xx adalah

kode kesalahan klien, kode 5xx adalah kode server error. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Status Deskripsi

Informational

100 Continue

101 Switching Protocols

102 Processing

Successful Transaction

200 OK

201 Created

202 Accepted

203 Non-Authoritative Information

204 No Content

205 Reset Content

(51)

207 Multi Status

Redirection

300 Multiple Choices

301 Moved Permanently

302 Moved Temporarily

303 See Other

304 Not Modified

305 Use Proxy

307 Temporary Redirect

Client Error

400 Bad Request

401 Unauthorized

402 Payment Required

403 Forbidden

404 Not Found

405 Method Not Allowed

(52)

407 Proxy Authentication Required

408 Request Timeout

409 Conflict

410 Gone

411 Length Required

412 Precondition Failed

413 Request Entity Too Large

414 Request URI Too Large

415 Unsupported Media Type

416 Request Range Not Satisfiable

417 Expectation Failed

422 Unprocessable Entity

424 Locked

424 Failed Dependency

433 Unprocessable Entity

Server Errors

(53)

501 Not Implemented

502 Bad Gateway

503 Service Unavailable

504 Gateway Timeout

505 HTTP Version Not Supported

507 Insufficient Storage

Tabel 2.7-2 HTTP Status Code

2.8. Web Server

2.8.1. Gambaran Umum Web Server

Menurut Gourley (2002), web server adalah sebuah program yang

berfungsi untuk memproses HTTP request dari klien dari aplikasi web browser,

kemudian memberikan response yang berupa dokumen berbentuk HTML yang

nantinya akan diproses oleh web browser milik klien sehingga membentuk sebuah

tampilan. Web server sendiri bisa berarti sebuah perangkat lunak maupun sebuah

komputer yang dikhususkan untuk melayani dokumen web. Secara umum, sebuah

web server dapat dijalankan pada sebuah komputer standar yang terhubung dengan

sebuah jaringan. Program untuk web server saat ini tersedia hampir untuk semua

sistem komputer dan sistem operasi, mulai dari program open-source gratis, sampai

(54)

2.8.2. Cara Kerja Web Server

Secara sederhana, prinsip kerja dari web server adalah menerima request,

kemudian membalas dengan response kepada klien yang meminta. Sedangkan

tahapan tentang apa yang dikerjakan di dalam web server dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 2.8-1 Gambaran Umum WebServer

Penjelasan:

1. Memulai koneksi: Tahap pertama, klien mengirimkan HTTP request kepada web server yang dituju. Pada tahap ini, server dapat menutup koneksi jika klien membatalkan permintaan.

(55)

3. Pemrosesan request: Program web server menerjemahkan permintaan yang diterima untuk menentukan dokumen yang diminta oleh klien.

4. Mengakses sumberdaya: Mengambil dokumen di media penyimpanan

sesuai dengan apa yang diminta oleh klien.

5. Membentuk HTTP response: Membuat pesan HTTP response sesuai dengan permintaan sebelum diberikan kepada klien.

6. Mengirimkan response: Server mengirimkan dokumen yang telah diproses kepada klien. Klien akan menerima dokumen ini sebagai

halaman HTML.

7. Mencatat transaksi: Melakukan pencatatan transaksi yang telah

(56)

2.9. Dokumen Web

Secara garis besar, dokumen pada WWW dapat digolongkan menjadi tiga

yaitu: statis, dinamis, dan aktif.

2.9.1. Dokumen Web Statis

Dokumen web statis adalah dokumen yang bersifat tetap, yang tersimpan

dalam sebuah server. Pihak klien hanya bisa mendapat salinan dari dokumen

tersebut sebagaimana isinya ditentukan pada saat dokumen tersebut dibuat. Pihak

klien tidak dapat melakukan perubahan pada dokumen tersebut. Biasanya dokumen

web statis dibangun dengan hanya menggunakan HTML atau XML.

Klien Server

request

Dokumen Statis

(57)

2.9.2. Dokumen Web Dinamis

Dokumen dinamis dibuat ketika klien melakukan permintaan sebuah

dokumen ke server. Ketika ada permintaan, web server menjalankan program untuk

membentuk sebuah dokumen. Jika pada dokumen statis klien hanya mendapat

salinan secara utuh sebagaimana dokumen tersebut sudah ditentukan dari awal,

pada web dinamis, server menjalankan program untuk membuat sebuah dokumen

terlebih dahulu sebelum diberikan ke klien. Teknologi yang cukup banyak

digunakan dalam pemrograman web dinamis antara lain JSP, PHP, dan ASP.

Klien Server

request

Dokumen Dinamis

Server menjalankan program

(58)

2.9.3. Dokumen Web Aktif

Hampir sama dengan dokumen web dinamis, jika pada web dinamis

dokumen web dieksekusi oleh server, pada web aktif program tersebut dieksekusi

oleh klien. Ketika server mendapatkan permintaan dari klien, server mengirimkan

sebuah program yang akan dijalankan oleh klien. Contoh penggunaan web aktif ini

adalah pada situs yang menyediakan konten berupa flash.

Klien Server

request

Kode program Klien

meneksekusi program

(59)

2.10. Persamaan Regresi

Persamaan regresi adalah persamaan matematika yang dapat digunakan

untuk memprediksi nilai nilai suatu variabel terhadap variabel lain. Istilah regresi

awalnya berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Galton yang pada

waktu itu melakukan penelitian tentang tinggi badan anak laki laki dibanding

ayahnya, yang dari tahun ke tahun mengalami kemunduran (regressed). Saat ini,

istilah regresi digunakan secara luas untuk semua jenis peramalan dan analisis data.

2.10.1.Regresi Linier

Linier dapat juga diartikan sebagai “garis lurus”. Hubungan regresi linier

membentuk pola yang dapat dijelaskan dengan menarik garis lurus. Salah satu cara

untuk mengetahui apakah hubungan dari suatu variabel terhadap variabel lain

membentuk garis linier adalah dapat dilakukan dengan cara visual, yaitu jika dari

diagram pencarnya dapat digambarkan sebuah garis lurus.

Gambar 2.10-1 Hubungan Linier

(60)

Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa sebaran data tersebut dapat

digambarkan dengan sebuah garis lurus. Artinya, pada persamaan linier, jika nilai

variabel X bertambah, nilai variabel Y juga mengalami penambahan searah secara

konstan. Garis lurus tersebut disebut juga garis regresi (regression line). Dalam

regresi linier, terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu variabel yang

mempengaruhi (independent variable) atau regressor, dan variabel yang

terpengaruh (dependent variable) atau response. Hubungan linier sederhana antara

responseY dan regressorx dapat dirumuskan:

= � + �

Dimana � disebut juga intercept atau titik dimana garis regresi

menyentuh sumbu x. sedangkan � atau slope, adalah besarnya kemiringan pada garis regresi tersebut.

Dalam beberapa kasus, bisa saja terdapat lebih dari satu variabel regressor,

ini berarti ada dua atau lebih variabel yang dapat menjelaskan variabel Y atau dependen. Misalnya, variabel Y adalah harga rumah. Sedangkan untuk menjelaskan

Y (harga rumah) misalnya, terdapat dua faktor yang menentukan, yaitu usia dari rumah tersebut (x1) dan harga jual tanah (x2). Dalam kasus ini, persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut:

(61)

2.10.2.Regresi Non Linier

Analisis regresi linier didasarkan pada anggapan bahwa hubungan rata rata

antara dua atau lebih variabel dapat dilukiskan dengan menarik garis lurus. Namun

seringkali, hubungan sebuah data dapat diterangkan dengan lebih baik

menggunakan garis lengkung (curve). Pada regresi nonlinear, garis regresi yang

tergambar dapat tiba tiba berubah arah. Dalam statistika, dikenal lima jenis regresi

nonlinear, yaitu: regresi pertumbuhan eksponensial, penurunan eksponensial,

gaussian model, pertumbuhan logistik, dan model logaritmik. Persamaan yang

digunakan pada model model tersebut antara lain:

Pertumbuhan eksponensial: =

Penurunan eksponensial: = −

Gaussian: = − − /

Pertumbuhan logistik: =

+ −

(62)

Gambar 2.10-2 Model Regresi Nonlinear

Untuk mendapatkan linieritas dari hubungan non linier, dapat dilakukan

transformasi pada variabel dependen atau variabel independen atau keduanya.

Untuk transormasi ke bentuk eksponensial dan logaritma, persamaannya adalah

sebagai berikut:

(63)

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

3.1. Analisis Kebutuhan Sistem

Sebelum melakukan pengujian, dilakukan persiapan berupa pengaturan

perangkat keras dan perangkat lunak. Pengaturan perangkat keras yang dilakukan

antara lain mempersiapkan komputer untuk server dan klien serta perencanaan

topologi jaringan yang akan digunakan pada pengujian. Sedangkan persiapan dari

segi perangkat lunak meliputi instalasi dan konfigurasi server serta beberapa

pengaturan program pada komputer klien. Kebutuhan perangkat keras dan

perangkat lunak dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

3.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras

Server Client

Mainboard Intel Serverboard SE7221BA Dell OT10XW

HDD

Western Digital WD7500AYYS

S-ATA Raid Edition (7200RPM) Toshiba DT01ACA050 S-ATA

(7200RPM) Seagate ST3808110AS

S-ATA (7200RPM)

CPU Intel pentium 4 @3.00GHz Intel G2030 @3.00GHz

Network Card

Intel 82557/8/9/0/1 Ethernet

pro 100 Realtek RTL8186/8111 Gigabit

Ethernet Controller Marvell 88E8050 Gigabit

Ethernet Controller

Main Memory 4x1GB DDR533 dual channel 1x2GB DDR12800 single channel

(64)

3.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Server Client

Sistem Operasi Linux CentOS 6.5 32bit Windows 7 pro 64bit

Browser - Mozilla Firefox 31.0

Proxy Squid Proxy 3.1 -

Tabel 3.1-2 Spesifikasi perangkat lunak

3.2. Skenario Pengujian

3.2.1. Topologi Jaringan

Topologi jaringan yang digunakan pada penelitian ini adalah topologi star

dengan Squid diposisikan sebagai gateway. Sepuluh unit komputer klien terhubung

dengan Proxy server melalui sebuah ethernet switch. Pada komputer Proxy server,

terdapat dua buah ethernet card. Satu untuk koneksi dengan klien melalui switch,

kemudian yang lain digunakan untuk terhubung dengan ISP. Jaringan antara klien

dengan Proxy server terhubung dengan menggunakan blok IP 10.10.10.0/28.

Sedangkan Proxy server ke ISP, mendapatkan IP otomatis yang diberikan oleh ISP

(65)

Gambar 3.2-1 Topologi Jaringan Yang Digunakan

3.2.2. Mekanisme Pengumpulan Data

Banyaknya pengujian dilakukan didasarkan pada target hit ratio yang

ingin dicapai. Pada penelitian ini diberikan rangetargethit pada 10%, 20%, 30%,

40%, dan 50%. Website yang digunakan untuk pengujian dibagi menjadi tiga

golongan, yaitu web statis dengan konten lebih banyak berupa teks, web dinamis

dengan layanan utama berupa galeri gambar, dan web jenis rich content yang

mengandung banyak konten interaktif (web aktif).

Pengujian dilakukan sebanyak tiga puluh kali per target hit yang ingin

dicapai untuk masing masing kategori website. Browser pada komputer klien diatur

untuk tidak melakukan caching pada local computer. Browser yang digunakan pada

(66)

Proxy pada alamat 10.10.10.1:80. Total pengujian adalah empat ratus lima puluh

kali, dengan perhitungan:

5 range target hit × 3 kategori web × 30 pengujian

Pada setiap pengujian, klien diatur untuk mengakses web yang telah

ditentukan dalam tabel 3.2-1. Setelah selesai melakukan satu pengujian, dilakukan

penghapusan cache pada direktori /Squidcache, log pada /var/log/Squid/, serta

mengosongkan catatan aktivitasdatadi ifconfig dan cache memory dengan cara

me-restart ulang komputer server. Kemudian menghapus cache pada web browser di

komputer klien. Setelah itu baru dilanjutkan ke pengujian selanjutnya. Urutan

pengujiannya adalah sebagai berikut:

1 Memastikan bahwa sebelum pengujian dimulai, file log dan cache

sudah dihapus. Kolom TX dan RX pada perintah ifconfig

menunjukkan belum ada aktivitas browsing. Serta cache pada web

browser di komputer klien sudah dikosongkan.

2 Melakukan pengujian dengan cara melakukan browsing ke alamat

website yang sudah ditentukan di masing masing komputer klien.

3 Apabila target hit telah tercapai, komputer server secara otomatis

akan melakukan pencatatan data yang diperoleh selama pengujian.

4 Melakukan pengujian selanjutnya sampai memenuhi jumlah

(67)

5 Apabila sudah selesai melakukan pengujian, dilakukan analisa

keseluruhan terhadap hasil pengukuran yang telah didapat.

3.2.3. Diagram Alur Mekanisme Pengumpulan Data

start

Menghapus squid cache, log, catatan aktivitas data pada ethernet, dan cache pada browser

client

pengujian

pencatatan data

analisa keseluruhan hasil pengujian telah memenuhi jumlah pengujian yang ditentukan

end tidak

ya

(68)

3.2.4. Daftar Website

Dalam pengujian ini, website yang dikunjungi oleh klien ditentukan dalam

tabel berikut:

no Statis Dinamis Aktif

1 wiki.Squid-cache.org 9gag.com kompas.com

2 www.ulo.ucl.ac.uk www.fotografer.net/galeri www.kapanlagi.com

3 xhtml.com fotokita.net/foto detik.com

4 www.washington.edu www.arbainrambey.com tabloidpulsa.co.id

5 www.w3.org/TR/xhtml2 www.latvia.eu okezone.com

6 wiki.centos.org keprifoto.com/gallery www.liputan6.com

7 www.w3schools.com www.photographersgallery.com www.tribunnews.com

8 www.xml.com www.worldphotoday.org/gallery www.lensaindonesia.com

Tabel 3.2-1 Daftar Web Yang Digunakan

3.3. Parameter Pengujian

Pada penelitian ini dilakukan beberapa pengujian dengan skenario berbeda

yang bertujuan untuk mendapatkan perbandingan dan analisa hasil pengukuran.

Parameter yang dibandingkan adalah:

1. Hit ratio: nilai hit ratio diperoleh melalui perbandingan jumlah HIT

dan MISS pada file access.log. Rumus untuk mengetahui jumlah hit

ratio adalah:

∑ �

(69)

Proses penghitungan hit ratio dilakukan oleh script awk yang dibuat

khusus untuk menghitung perolehan hit secara realtime.

2. Eth-ISP: eth-ISP yaitu antarmuka pada komputer server yang terhubung dengan ISP. Diperoleh dari perintah ifconfig pada linux

yang hanya diambil baris RX bytes pada eth1.

3. Eth-klien: eth-klien adalah antarmuka yang terhubung dengan klien melaui switch. Diperoleh dari perintah ifconfig pada linux yang

hanya diambil baris TX bytes pada eth0.

4. Disk: Parameter Disk diambil melalui perintah df –hdan diambil nilai untuk /dev/sdb1 pada kolom Used, yang mana dalam pengujian ini

adalah partisi untuk menyimpan file cache

5. CPU: CPU adalah nilai yang didapat melalui perintah Squidclient -p 80 mgr:info | gre-p \"CPU Usage\"dan hanya diambil nilai pada

baris CPU Usage.

6. Memory: Diambil dengan perintah fgrep Vm /proc/$(pidof

Squid)/statusyang hanya diambil nilainya pada baris VmSize, yaitu

jumlah total memori yang sedang digunakan oleh Squid.

7. Cached request: Jumlah HTTP request yang dapat di cache oleh Squid. Diperoleh dari file access.log, hanya dihitung pada baris log

yang mengandung kata HIT.

8. Total request: Jumlah total HTTP request yang didapat pada saat pengujian berlangsung. Diperoleh dari file access.log. karena

(70)

Squid baik yang ter cache maupun yang tidak, maka dengan kata lain

total request adalah jumlah semua baris yang terdapat pada file

access.log.

Seluruh parameter yang dihitung pada penelitian ini disaring agar

parameter yang dicatat adalah hanya yang dipakai oleh program Squid saja, tepat

pada saat target hit tercapai.

3.4. Tabel Pengujian

Berikut ini adalah tabel yang akan digunakan untuk pengujian:

Tabel Pengambilan Data

Kategori Web: [Statis, Dinamis, Aktif]

Target [10%, 20%, 30%, 40%, 50%]

Tabel 3.4-1 Tabel Pengambilan Data

Tabel 3.4-1 (tabel pengambilan data) adalah tabel yang digunakan untuk

mencatat perolehan data pada saat dilakukan pengujian sebanyak tiga puluh kali per

target hit per kategori, sehingga nantinya akan didapat sebanyak lima belas tabel.

Parameter yang dicatat adalah nilai dari tiap parameter yang dihasilkan tepat pada

Gambar

Gambar 2.2-3 Proxy sebagai packet filter
Gambar 2.2-4 Proxy cache
Tabel 2.3-1 Kode Keluaran Squid
Tabel 2.3-2 Squid Request Method
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kerwin (dalam Nguyen, 2008), menyatakan bahwa financial statement fraud merupakan pemalsuan yang sengaja dilakukan oleh manajemen kepada investor dan kreditor

Wilayah Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari beberapa bagian yang terpisah terutama Kecamatan Mandau dan Kecamaran Bukit Batu mengakibatkan pendistribusian air bersih oleh PDAM

Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis efek variasi sudut Doppler terhadap indeks velocimetry arteri karotis dengan pengujian variasi sudut Doppler 20 o , 40 o ,

[r]

Analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi yang ada pada pemberian kombinasi konsentrasi daun teh ( Camellia sinensis ) dengan asap cair ( Liquid smoke ) dan lama

Tindak pidana narkotika tidak lagi dilakukan secara perseorangan, melainkan melibatkan banyak orang yang secara bersama-sama, bahkan merupakan satu sindikat yang terorganisasi

(1) Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah

Dari uraian tersebut diatas tentang pesan Global Paradox dan Kondisi Nasional dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara,