• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Penyebab Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Merokok.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Penyebab Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Merokok."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dampak buruk rokok bagi kesehatan telah dikenal luas. 57000 orang per tahun meninggal akibat rokok. Meskipun begitu tidak mengurangi niat seseorang untuk merokok khususnya di kalangan para reinaja dan dewasa muda. Ironisnya para perokok ini juga ditemukan diantara para mahasiswa kedokteran, padahal mereka ini yang kelak menjadi dokter dan contoh bagi pasien dan masyrakat agar mereka bebas dari rokok karena dokter adalah pendidik kesehatan bagi masyarakat.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui faktor apa yang menjadi penyebab mahasiswa kedokteran ini merokok.

Dalam penelitian ini survei dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran angkatan I997 dan angkatan I998 yang merokok di Universitas Kristen Maranatha berdasarkan lamanya mahasiswa merokok, pengetahuan tentang bahaya merokok, dan pengaruh lingkungan sekitar.

Dari hasil survei hasil yang diperoleh adalah mahasiswa yang merokok sebanyak 25 orang (sekitar 26.5%) dan yang menjadi pendorong mereka untuk merokok berasal dari 19% dari lingkungan, 2.9% ingin coba-coba/tahu, 2.9% pengaruh film/acara TV, 2.9% mengikuti orang tua.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang menjadi faktor penyebab mahasiswa kedokteran merokok adalah berasal dari lingkungan.

(2)

Had impack of cigarettes has already known by public. 5 7000 per year a man has died becuuse of cigarettes. Although many people were died becuuse of cigarettes, that is not decrease someone 's intention to smoke especially teenagers and young adults. Ironically, the smokers also have, found among of medisch university student, infact they are becoming a doctor and guide for patient and public in order to free

from

cigarettes because a doctor is a educationist of health.

HopefulIy, with this research can be known the ,factors which are cause medisch university student to smoke.

In this research, writer do the survey with several question to medisch maranatha university student periode I997 and 1998 at Maranatha Christian University base on the knowledge about the danger of cigarettes and the affect o f a circle among them.

Rase on the result of the survey, there were 25 persons of the medisch university student who smoke or about 26.5% and which is become the motivation of them to smoke come from 19% a circle friends and another person among them), 2.9% because they want to try/to know the taste of cigarrettes, 2.9% because of' movie/television, and 2.9% becuuse they follow their parents

The factors which are cause the medisch university to smoke from the conclution

of

this research come from the circle.

(3)

DAFTAR ISI

2.2 Faktor-faktor yang Mendorong Seseorang Merokok ... 9

2.2.1 Perilaku Perokok yang Berpengaruh pada Perasaan Positif 2.2.2 Perilaku Perokok yang Berpengaruh pada Perasaan Negatif 2.2.3 Perilaku Perokok yang Adiktif . ... 11

10 10

(4)

viii

BAB III METODE PENELITIAN ...

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Responden yang Merokok ...

Tabel 4.2 Distribusi Responden yang Merokok menurut Waktu

Tabel 4.3 Distribusi Responden yang Tahu Bahaya Merokok ...

Tabel 4.4 Distribusi Responden yang Tahu Bahaya Merokok!

menurut Sumbernya ...

Tabel 4.5 Distribusi Responden yang Merasakan Kerugian Merokok .

Tabel 4.6 Distribusi Responden yang Tahu Larangan Merokok

menurut Sumbernya ... . . . . ....

Tabel 4.7 Distribusi Responden tentang Upaya Pemerintah i dalam Larangan Merokok ...

Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Bahaya Merokok ... Tabel 4.9 Distribusi Responden yang Dilarang Merokok

Oleh Teman/Saudara ... Tabel 4.10 Distribusi Responden tentang Dorongan untuk Merokok ...

Tabel 4.1 1 Distribusi Responden yang Diberi Saran

untuk Tidak Merokok ...

Tabel 4.12 Distribusi Responden tentang Bentuk Saran ... ...

Tabel 4.13 Distribusi Pendapat Responden tentang Saran ...

(6)

X

Tabel 4.15 Distribusi Cara Responden Menanggapi Saran ... 2 5 Tabel 4.16 Distribusi Responden yang Melarang Merokok ... 25

Tabel 4.17 Distribusi Responden yang Memberi Saran

(7)

DAFTAK LAMPIRAN

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah i

Rokok merupakan kata yang tidak asing lagi bagi masyarakat Bahkan, dewasa ini sejumlah remaja, sudah mulai menghisap lintingan tembakau yang disebut rokok itu padahal dampak buruk rokok bagi kesehatan telah dikenal luas.

WHO memperkirakan bahwa dewasa ini terdapat sekitar 1,1 milyar perokok d i dunia ini, dimana 300 juta diantaranya (200 juta pria dan 100 juta wanita ) adaiah penduduk negara maju.(2) Di pihak lain , di negara berkembang jumlah perokoknya hampir tiga kali lebih banyak daripada di negara maju, yaitu sekitar 800 juta orang, terdiri dari 700 juta perokok pria dan 100 juta perokok wanita.(2) Data yang dikeluarkan WHO di tahun 1996 juga menyebutkan bahwa di negara maju sekitar 4 1 % prianya dan 2 1 % wanitanya adalah perokok, sementara di negara berkembang 50% pria dan 8% wanita punya kebiasaan merokok yang merugikan kesehatan ini.(2)

Kebiasaan merokok merupakan penyebab lebih dari sepertiga (36%) kematian para pria usia pertengahan dan sekitar seperdelapan (13%) kematian wanita.(2) Sebuah d a t a yang terkumpul menunjukkan bahwa di negara berkembang di dekade yang sama terdapat sekitar 1 juta kematian akibat rokok yang angkanya akan naik tajam menjadi 7 juta kematian akibat rokok di tahun 2020 kelak.(2)

Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis, penyakit dari berbagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, kanker mulut, tenggorok, dan lain-lain.(2) Data menunjukkan bahwa kebiasaan merokok menjadi i

(9)

2

kronik dan emfisema, 2 1 % kematian pada penyakit koroner dan 18% kematian pada stroke.(2) Di Indonesia saat ini sekitar 59% pria dan 4% perempuan merokok.

Kematian akibat rokok ini mencapai 57.000 orang per tahun.(2) Jika kebiasaan ini

I terus berlanjut tanpa pembatasan konsumsi, diperkirakan dari 85 juta anak dan remaja

yang kini berusia 15 tahun, 25 juta diantaranya akan menjadi perokok berat dan 12-13 juta dari mereka akan meninggal dalam usia setengah baya.( 16) Secara umum,

mereka yang meninggal akibat kebiasaan merokok akan kehilangan 20 sampai 25 tahun kehidupannya akibat kebiasaan yang merugikan ini.( 10) Kebiasaan merokok juga ternyata meningkatkan resiko terjadinya impotensi sebesar 50% pada pria

berusia 30-40 tahunan.( 10)

1.2. Identifikasi Masalah

Salah satu penyebab polusi udara terjadi dari asap yang ditimbulkan oleh rokok tersebut. Polusi udara yang diakibatkan oleh asap sidestream dan asap mainstream yang sudah terekstraksi dinamakan asap “tangan kedua” (secondhand smoke ) atau asap tembakau lingkungan ( environmental tobacco smoke ), dan mereka yang I mengisap asap ini dikenal sebagai perokok pasif atau perokok “terpaksa” (involuntary

I smokers).(9)

(10)

3

Yang menjadi permasalahan disini ialah para perokok ini juga ditemukan diantara para mahasiswa kedokteran. Ironisnya, mereka ini diharapkan kelak menjadi dokter dan contoh bagi pasien dan masyarakat dengan tidak merokok dan dapat melarang mereka yang merokok. Dokter bebas rokok adalah dambaan semua orang, karena dokter adalah pendidik kesehatan bagi masyarakat.

Oleh karena itu, dalam karya tulis ini apa yang sebenarnya mendorong para mahasiswa ini untuk merokok sehingga menjadi penyebab mereka merokok dan bagaimana lingkungan sekitar mereka menanggapi hal tersebut.

1 .3. Maksud dan Tuj uan

Maksud dari penelitian ini adalah membantu program pemerintah dalam mewujudkan kehidupan bebas rokok serta mengetahui sebab-sebab seseorang merokok sehingga dapat membantu melepaskan kebiasaan merokok.

Tuj uan dari penelitian ini untuk mengetahui sebab-sebab merokok khususnya pada mahasiswa kedokteran sehingga keIak dapat mewujudkan dokter bebas rokok yang menjadi contoh bagi pasien dan masyarakat dalam memberi pendidikan tentang kesehatan.

(11)

1.4. Kegunaan Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para mahasiswa betapa pentingnya kehidupan bebas rokok dan dapat membantu mengurangi jumlah perokok.

1.5. Kerangka pemikiran

Untuk mewujudkan kehidupan bebas rokok terutama di kalangan para mahasiswa kedokteran yang kelak menjadi contoh bagi pasien dan masyarakat, perlu diketahui penyebab mahasiswa tersebut merokok.

Seperti yang telah diketahui rokok membawa dampak buruk bagi kesehatan. Hasil penelitian selama 40 tahun di Inggris menunjukkan bahwa sekitar separuh ( 50% ) dari para perokok yang mulai sejak usia remaja akan meninggal akibat berbagai penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokoknya. Di Indonesia sendiri kematian akibat merokok kini mencapai 57000 orang per tahun. Kebiasaan merokok; telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit.

(12)

5

Rokok mendatangkan kenikmatan bagi si perokok tapi apa yang ada dibalik kenikmatan itu, masih ada yang belum tahu. Sementara yang sudah tahu pun, seringkali tidak rnau tahu.

Merokok dapat disebabkan oleh pengaruh sosial-budaya setempat, seperti meniru orang tua, pengaruh teman, pengaruh iklan, rasa ingin tahu, dan coba-coba. Keinginan untuk coba-coba akibat pergaulan dengan rekan sebaya yang gemar merokok sedang merokok, mengikuti mode bahkan pengaruh iklan/promosi rokok, acara-acara televisi dapat mendorong yang bukan perokok untuk mulai merokok dan inendorong perokok untuk merokok lebih banyak lagi. Kesemuanya itu dapat menyebabkan merokok menjadi suatu kebiasaan sehingga pada akhirnya menimbulkan ketergantungan.

Jadi bila seseorang membakar kemudian menghisap rokok maka ia akan sekaligus menghisap bahan kimia yang disebutkan di atas. Bila rokok dibakar maka asapnya juga akan berterbangan di sekitar si perokok. Asap yang berterbangan itu juga mengandung bahan yang berbahaya, dan bila asap itu dihisap oleh orang yang ada di sekitar si perokok maka orang itu juga akan menghisap bahan kimia yang berbahaya ke dalam dirinya, walaupun ia sendiri tidak merokok ( perokok pasif ).

Penanggulangan masalah merokok adalah :

1 .penyuluhan secara terus menerus tentang bahaya merokok.

2. pembatasan iklan rokok, jika perlu melarang secara total segala bentuk iklan rokok 3. pencantuman peringatan bahaya rokok secara efektif pada setiap bungkus rokok.

4. pengurangan kadar tar dan nikotin.

5. menaikkan harga dan cukai rokok.

(13)

6

1.6 Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif sederhana dengan teknik penelitian adalah studi kasus dan sumber data menggunakan data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan cara penelitian survai lapangan dan penelitian kepustakaan berdasarkan alat ukur pengetahuan dan l ingkungan pada whole sampel.

1.7. Lokasi dan Waktu

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN,

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa fakultas kedokteran merokok adalah

Lingkungan :

lingkungan (teman/orang-orang) tempat mahasiswa yang merokok berada cenderung membiarkanpara mahasiswa ini.

-tidak adanya larangan merokok dari lingkungan tempat mereka berada. -dari hasil pengamatan lingkungan tempat para mahasiswa ini berada

cenderung dari lingkungan (orang-orang) yang juga merokok.

5.2 Saran

Saran yang dapat dikemukakan disini adalah : pada perokok diberikan terapi baik secara farmakologis maupun dengan yang non farmakologis.,

Secara farmakologis, dapat digunakan pengganti nikotin, seperti :

-koyok nikotin (nrcotme patch) atau permen kunyah nikotin (nicitocine chewing gum) -dapat pula dengan tehnik akupuntur.

Sedangkan, secara non farmakologis :

1 . Bagi mereka yang tidak merokok jangan sekali-kali mencobanya, sebab sekali I

memulai akan sulit untuk menghentikannya.

(15)

29

(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. ACCP ,ATS ,APSR ,CTS ,ERS IUAT-LD, 1996,Smoking and health : A ,physician responsibility.a statement of the joint committee on smoking

and health.first edition, Resporology, hal 73-77.

2. Aditama. Y.Tjandra, 1994, Rokok dun kesehatan, Jakarta.

3. Aditama. Y.Tjandra, 1995, Kokok masalah dunia, Medika, hal 730-733

4. Atk,Sup, 1999, Bening kliping : PP8 1/1999 Lindungi kesehatan masyarakat, edisi 84. hal 6.

5. Eyp, Sebanyak 57000 orang meninggal akibat rokok, Pikiran Rakyat, 22 April 200 1 , hal 6.

6. Eyp, Berhenti merokok bisa cegah penyakit jantung, Pikiran Rakyat, 3 1 Mei

1999, hal 6.

7. Eyp, Asap rokok kandung unsur berbahaya, Pikiran Rakyat, 3 1 Mei 1999,

hal 6.

8. Eyp, Kematian akibat merokok cakup sepertiga warga dunia, 3 1 Mei 1999,

hal 6 .

9. Hid, 1999, Bening kliping : Rokok dan kanker paru, edisi 90, hal 2 1

10. Ij, 1999, Bening kliping : Resiko jadi perokok pasif, edisi 84, hal 24.

1 1. Ij, 1999, Bening kliping : Rokok dan impotensi, edisi 84, hal 23.

(17)

31

13. Judith.L.Mackay, 1995, Tobacco or health, IUATLD News bulletin on tobacco and health, Eight Edition, hai 15-23.

14. Judith.L.Mackay, 1994, The Fight agamst tobacco in developing country, 75th Edition, hal 8- 12.

15. Ninna, Hilman, Aji, 2000, Bening kliping : Mengubah kebiasaan merokok bukan perkara gampang, edisi 102, hal 27

16. Nri, 1999, Bening kliping : 13 Juta remaja terancam mati muda karena rokok, edisi 84, hai 25.

1 7 . Peto.R, 1994, Smoking and death : The Past 30 Years and the next 40, BMJ, hal 933-936

18. Rse, 1999, Bening kliping : Kapan niat berhenti merokok diwujudkan, edisi 81, hal 7.

19. Rse, 1999, Bening kliping : Perhatikan juga kesehatan konsumen, edisi 90, hal 25.

20. Rsf, 1999, Bening kliping : Merokok bisa sebabkan impotensi, edisi 86, hal 29.

2 1 . Sarah.L.Ann,MBBS DPH FAMS, Soejoenoes.A,Prof,Dr,dkk, 1995, Panduan kesehatun keluarga, Jakarta, Mediprom, hal 71 -75.

i 22. Teddy.H,SpKJ, Konsultasi kesehatan jiwa : Mulai menghisap rokok karena

diajak teman, Pikiran Rakyat 3 Juni 200 1

Referensi

Dokumen terkait

“PENGARUH PROFITABILITAS, SIZE PERUSAHAANDAN MEDIA EXPOSURE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL.. PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG TERDAFTAR

pembuatan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Safety Climate Dengan Safety Behavior Pada Karyawan Departemen Produksi PT. Pura Barutama Unit Offset Kudus” sampai dengan

56 Etika lingkungan hidup menurut Keraf adalah sebuah refleksi kritis tentang norma dan nilai atau prinsip moral yang dikenal umum selama ini dalam kaitan

1.5.2.1 Hasil penelitian berupa hubungan profesi dengan disfonia diharapkan dapat membantu dokter dan tenaga kesehatan untuk membuat suatu protokol pencegahan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja peserta didik non eksperimen pada materi kesetimbangan kimia kelas XI IPA SMA N 8 Muaro Jambi yang layak menurut

Berikut ini ada beberapa parameter “ responsiveness ” dari suatu perencanaan, yang kelihatannya mengacu pada proses, sebagai berikut: (1) sejauh mana masyarakat di wilayah objek

Muhammadiyah, senantiasa mengajak umat muslim melakukan sholat ied di tanah lapang, mengubah arah kiblat, serta menyayangi anak yatim. Ahmad Dahlan dalam bidang pendidikan