• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEAFLET IPA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP PADA KELAS III SD NEGERI NO.203 INPRES BARUGAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEAFLET IPA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP PADA KELAS III SD NEGERI NO.203 INPRES BARUGAYA"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEAFLET IPA

MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP PADA KELAS III SD NEGERI NO.203 INPRES BARUGAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

ISMI HASRIDA 105401120618

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

20222

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Nama : Ismi Hasrida

Nim : 105401108017

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Judul Skripsi :

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sangsi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 15 Agustus 2022 Yang Membuat Pernyataan

Ismi Hasrida Pengembangan Bahan Ajar Leaflet IPA Materi

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III SD Negeri N0.203 Inpres Barugaya

(5)

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Nama : Ismi Hasrida

Nim : 105401108017

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 15 Agustus 2022 Yang Membuat Perjanjian

Ismi Hasrida

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dicapai

Tidak ada sesuatu yang mustahil untuk diselesaikan

...Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu (QS.At.Talaq : 3).

Sebuah karya yang berupa skripsi ini,maka ku persembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta, pendamping hidupku, dan keluargaku yang telah memberi segala bentuk dukungan dan motivasi serta kasih sayang yang tak pernah putus. Kepada teman- teman yang memberi semangat dan kepada kedua dosen pembimbing

yang senantiasa memberi arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan karya ini.

(7)

vii

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohiim

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberikan nikmat, rahmat, taufiq dan hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa pula terucap atas junjungan Nabi Muhammad SAW. yang menyempurnakan Islam serta membawa manusia dari zaman biadab menuju zaman yang beradab, karena atas nikmat kesehatan yang diberikan maka penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Leaflet IPA Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya” dapat dirampung dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademis guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berbekal dari kekuatan dan ridha Allah SWT. semata, maka penulisan skripsi ini dapat diselesaikan meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan. Oleh sebab itu, hanya dari pertolongan Allah SWT. yang hadir lewat uluran tangan serta dukungan dari berbagai pihak. Karenanya, Penulis ingin menyampaiakan rasa terima kaish kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini, Izinkan penulis menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan nikmat, kesehatan dan kelancaran serta petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

Rasa hormat penulis berterima kasih kepada kedua orang tua ibu dan bapak yang telah berjuang, berdoa untuk penulis. Terima kasih kepada Ma’ruf, S.Pd.,M.Pd., dan Andi Muafiah, S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Terima kasih kepada kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Prof. Dr. H.Ambo Asse, M,Ag. Terima kasih kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D.

dan terima kasih kepada ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati,senantiasa mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran sehingga penulis dapat berkarya di masa yang akan datang. Semoga segala arahan, bantuan dan bimbingan dari semua pihak mendapat berkat dan rahmat Allah SWT. mudah-mudahan dengan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis penulis.

Aamiin yaa rabbal alamiin.

Gowa, 19 Januari 2022

Penulis

(9)

ix DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

SURAT PERJANJIAN ... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. TujuanPenelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Spesifikasi Produk ... 10

F. Defenisi Istilah ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Kajian Teori ... 13

B. Kajian Hasil Penelitian Relevan ... 16

C. Kerangka Konseptual ... 17

BAB III METODE PENELITIAN... 19

A. Jenis Penelitian ... 19

B. Model Pengembangan ... 19

(10)

x

C. Prosedur Pengembangan ... 19

D. Uji Coba Produk ... 20

E. Desain Uji Coba Produk... 20

F. Jenis Data ... 21

G. Teknik Pengumpulan Data ... 21

H. Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN ... 26

A. Hasil Penelitian... 26

B. Pembahasan ... 41

BAB V PENUTUP ... 44

A. Kesimpulan... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis Data ... 21

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Validasi Ahli ... 25

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Persentase Respon Guru dan Peserta Didik ... 25

Tabel 3.4 Kategori Tingkat N-Gain ... 25

Tabel 4.1 Saran dan Revisi Bahan Ajar Leaflet oleh Ahli ... 29

Tabel 4.2 Hasil Revisi Bahan Ajar Leaflet Berdasarkan Saran Ahli ... 30

Tabel 4.3 Rekaptulasi Hasil Validasi Penilaian Ahli Media Bahan Ajar .. 32

Tabel 4.4 Rekaptulasi Hasil Validasi Penilaian Ahli Materi Bahan Ajar .. 32

Tabel 4.5 Rekaptulasi Hasil Angket Respon Peserta Didik ... 35

Tabel 4.6 Rekaptulasi Hasil Angket Respon Guru ... 38

Tabel 4.7 Hasil Uji N-Gain ... 41

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Pengembangan Bahan Ajar ... 18 Gambar 3.1 Langkah-Langkah Metode Research and Development ... 20 Gambar 3.2 Desain Eksperimen (before-after) ... 21

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik ... 49

Lampiran 2. Angket Tanggapan Guru dan Peserta Didik ... 50

Lampiran 3. Penilaian Ahli ... 57

Lampiran 4. RPP ... 67

Lampiran 5. LKPD ... 71

Lampiran 6. Hasil Perhitungan Uji N-Gain ... 73

Lampiran 7. Dokumentasi ... 74

(14)

xiv ABSTRAK

Ismi Hasrida. 2022. Pengembangan Bahan Ajar Leaflet IPA Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Bapak Ma’ruf, dan Pembimbing II Ibu Andi Muafiah.

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran IPA dengan menggunakan bahan ajar Leaflet pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan). Peneliti bertujuan untuk mengetahui tingkat Validitas, Kepraktisan dan Keefektifan media ini sebagai bahan ajar. Rancangan penelitian menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation).

Berdasarkan hasil penelitian bahan ajar Leaflet ini memiliki tingkat kevalidan pada validasi ahli materi diperoleh nilai 97,5% dan validasi ahli media diperoleh nilai 89,7%. Keefektifan dan kepraktisan pada proses pembelajaran yang mana juga dapat dikatakan bahwa bahan ajar Leaflet layak untuk digunakan sebagai bahan ajar dalam kelas pada tingkat SD Kelas III. Respon guru dan peserta didik dianalisis dengan menggunakan data kuantitaif, untuk menguji respon guru dan peserta didik serta kelayakan tentang produk yang dikembangkan. Oleh karena itu, media ini dapat dikatakan sangat layak untuk menjadi bahan ajar pada tingkat SD Kelas III.

Kata Kunci : Bahan Ajar Leaflet, IPA, Pengembangan

(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peran pendidikan sangat penting untuk meningkatkan harkat serta martabat suatu masyarakat dan bangsa. Pendidikan menjadi hal yang mendasar bagi kehidupan seseorang, dengan pendidikan yang baik pola pikir dan perilaku seseorang menjadi makin baik pula. Selain itu, pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang bergerak maju dan suatu kegiatan terencana. pengajar pada era globalisasi ini haruslah lebih aktif serta kreatif mendapatkan perubahan, karena pengajar yang lambat mendapatkan perubahan, merasa dirinya hebat, terpaku pada pendidikan pola lama yang tidak sesuai dengan kebutuhan zaman, itulah pengajar yang sudah merampas masa depan peserta didik (Nasrul, 2018).

Pembelajaran merupakan suatu proses dasar dari pendidikan, sehingga pembelajaran dapat dikatakan sebagai dasar penentu dalam dunia pendidikan berjalan baik atau tidak. Pembelajaran merupakan proses membangun kondisi yang kondusif guna adanya hubungan belajar antara guru, peserta didik, serta komponen lainnya buat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. dalam kurikulum 2013 aktivitas pembelajaran diarahkan agar bisa membangkitkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik sehingga mereka bisa memiliki kompetensi yang diharapkan melalui upaya menumbuhkan serta mengembangkan perilaku, pengetahuan, serta keterampilan. Pada kurikulum 2013 pelaksanaan pembelajaran di Sekolah

(16)

2

Dasar dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik. Taraf perkembangan peserta didik Sekolah

Dasar masih berada pada rentangan melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan dan hanya mampu memahami korelasi antara konsep secara sederhana.

Begitu juga pada proses pembelajaran, umumnya mereka masih bergantung pada objek-objek yang bersifat nyata dan pengalaman yang dialaminya secara langsung. Kemampuan peserta didik untuk memahami serta menyerap bahan ajar yang diajarkan sudah pasti tidak sinkron. Bisa saja ada yang cepat, sedang, dan ada juga yang lambat. Oleh karena itu, peserta didik harus menempuh cara yang tidak sama agar mampu memahami serta menyerap bahan ajar yang sama. (Kartikasari, Rohmanurmeta, & Widyaningrum , 2018).

Perkembangan ilmu pengertahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan insan, baik ekonomi, sosial, budaya juga pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuian. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan pada pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada proses belajar mengajar (Maulida et al., 2019).

Pada saat melaksanakan aktivitas proses pembelajaran, guru tentunya seringkali menggunakan strategi pembelajaran kegiatan yang beragam, juga tak jarang guru melakukan pembelajaran yang klasikal secara individual atau mungkin kelompok masing-masing strategi pembelajaran tersebut

(17)

3

menuntut keterampilan mengajar yang tidak sinkron. Gurupun dituntut untuk dapat tahu situasi serta kondisi dari masing-masing ciri dari berbagai macam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran akan mudah bagi guru juga peserta didik untuk memanfaatkan bahan pada proses pembelajaran.

Bagi guru juga peserta didik bahan ajar sangat penting, karena merupakan panduan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Pembuatan bahan ajar hendaklah sesuai teori-teori seperti teori belajar, teori komunikasi, teori mengajar serta mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya ialah dengan adanya perubahan situasi untuk memungkinkan keberhasilan belajar. Pengembangan bahan ajar dapat digunakan mulai dari tingkat Sekolah Dasar, sekolah lanjutan ataupun perguruan tinggi yang diawali dari suatu judul utama bahasan dan untuk pengembangan mata pelajaran pada hakekatnya melibatkan beberapa guru.

Dalam pengembangan bahan ajar guru hendaklah; 1) mengetahui atau menguasai bahan ajar yang akan diajarkan; 2) mengetahui cara pengembangan materi ajar secara sistematika sebagai akibatnya tetap berdasarkan satuan pengajaran; 3) membuat suatu kegiatan evaluasi.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan tugasnya adalah kemampuan mengembangkan bahan ajar. Hal ini penting bagi guru agar pembelajaran efektif, efisien, dan tidak melenceng dari kompetensi yang ingin dicapai. Materi pembelajaran penting bagi guru dan peserta didik. Guru akan kesulitan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Tanpa buku teks yang lengkap, akan sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu pelajaran tanpa buku teks. Lebih parah lagi jika guru

(18)

4

menjelaskan materi pembelajaran dengan cepat dan tidak jelas. Oleh karena itu, bahan ajar merupakan konten yang penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas (Panggabean, 2020).

Menurut Mudlofar (Gaffar, 2020) menyatakan bahwa bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan agar dapat membantu pengajar atau pelatih dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Peranan media atau bahan ajar sangat penting agar materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh peserta didik, dengan itu bahan ajar menjadi salah satu komponen penting dalam pembelajaran. materi ajar perlu didesain sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik pada setiap satuan Pendidikan, sehingga pengajar dituntut mampu membuat dan memilih bahan ajar yang sesuai menggunakan kebutuhan serta kemampuan peserta didik.

Menurut Samani (Cahyadi, 2019) menyatakan bahwa pengajar dituntut agar mempunyai kemampuan yaitu dengan pengetahuan serta keterampilan teknis pada sebuah proses belajar mengajar, disamping itu pula dapat menguasai ilmu dan bahan yang akan diajarkan. dalam hal ini, pengajar memegang peranan dalam

keberhasilan proses belajar mengajar.

Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi sangat bergantung pada kelancaran komunikasi antara guru dan peserta didik.

Ketidakefektifan komunikasi dapat mempengaruhi pesan yang diberikan oleh guru. Hanya saja realitanya adalah bahwa masalah yang seringkali dihadapi guru pada aktovitas pembelajaran adalah dengan menentukan atau memilih

(19)

5

materi dan bahan ajar yang sempurna dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Menurut Magdalena et al., (2020) dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa seorang guru dalam menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Guru merupakan pelaku utama yang memiliki tanggung jawab penuh pada keberhasilan pendidikan karena guru merupakan tenaga pendidik yang berhubungan dengan peserta didik secara langsung. Baik atau buruknya selama proses pembelajaran dan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran sangat bergantung terhadap keempat kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru khsususnya kompetensi pedagogik.

Pada proses kegiatan belajar mengajar masih banyak guru yang menggunakan pendekatan, strategi, model dan metode yang konvensional seperti ceramah dan demontrasi. Dampaknya, peserta didik merasa bosan dan jenuh ketika mengikuti proses kegiatan belajar mengajar yang secara otomatis berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang tidak maksimal bahkan tidak jarang peserta didik memperoleh hasil belajar di bawah standar yang telah ditetapkan. Kemampuan pedagogik seorang guru dalam menyampaikan materi belajar tidak hanya mengandalkan sumber atau bahan ajar yang sudah ada. Guru harus kreatif mengembangkan bahan ajar sebagai upaya untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik dan bermakna.

Pengembangan bahan ajar yang relevan terhadap materi ajar dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik tentu akan menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran yang

(20)

6

diharapkan dapat tercapai dengan maksimal dan memuaskan (Bujuri &

Baiti, 2019)

Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, maka diperlukan suatu bahan ajar yang inovatif dan kreatif sehingga mampu menarik minat dan motivasi peserta didik untuk secara aktif mempelajari dan mudah memahami materi pada mata pelajaran IPA.

Dalam hal ini peneliti mengembangkan bahan ajar Leaflet sebagai penunjang bahan ajar di sekolah.

Leaflet berbasis android tidak jauh berbeda jika kita menggunakan aplikasi media sosial seperti Whatsapp Messenger. Pengguna dapat memilih menu sesuai dengan kebutuhan pembelajaran (Meiristanti & Puspasari, 2020).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan pengetahuan dan sikap lebih efektif diperoleh melalui media Leaflet dibandingkan dengan menggunakan media modul (Emmy et al., 2019).

Oleh karena itu, salah satu upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar adalah menghasilkan materi yang menyenangkan dan mudah dipahami peserta didik. Untuk hasil belajar yang optimal, peserta didik tidak hanya perlu mengandalkan pengetahuan atau keterampilan yang berlangsung di dalam kelas, mereka juga harus mau dan mampu mengeksplorasi berbagai materi yang mereka butuhkan. (Kosasih.E, 2021).

Bahan ajar dipandang sebagai sesuatu yang memungkinan untuk memperoleh kekayaan informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan belajar di antara berbagai faktor problematik yang telah diuraikan, salah

(21)

7

satunya adalah kurangnya guru untuk berkreasi dalam membuat bahan ajar yang akan digunakan saat belajar dikelas. Dengan adanya permasalahan tersebut maka peneliti menemukan sebuah solusi yang dapat membantu guru di kelas III SD. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan produk bahan ajar Leaflet yang sudah dikembangkan oleh peneliti lain khususnya pada mata pelajaran IPA dengan materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. Alasan dipilihnya bahan ajar leaflet ini adalah karena Leaflet ini berbeda dengan buku-buku yang biasa digunakan oleh guru-guru pada umumnya. Mengikuti perkembangan zaman yang dimana peserta didik sudah relatif banyak menggunakan handphone, maka bahan ajar Leaflet ini sangat cocok untuk diaplikasikan oleh guru, disamping pembuatannya yang praktis, Leaflet ini pun didesain dengan warna dan gambar yang menarik untuk dibaca peserta didik, sehingga pemahaman peserta didik, motivasi dan minat belajarnya akan lebih meningkat dibandingkan sebelumnya.

Oleh karena itu, berdasarkan masalah dan solusi yang telah ditemukan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengembangkan bahan ajar leaflet. Adapun judul penelitian yang diambil adalah “Pengembangan Bahan Ajar Leaflet IPA Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup di Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(22)

8

1. Bagaimana tingkat validitas bahan ajar Leaflet IPA materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup di Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya?

2. Bagaimana tingkat kepraktisan bahan ajar Leaflet IPA materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya?

3. Bagaimana tingkat keefektifan bahan ajar Leaflet IPA materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup di Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat validitas bahan ajar Leaflet IPA materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup di Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya!

2. Untuk mengetahui tingkat kepraktisan bahan ajar Leaflet IPA materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup di Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya!

3. Untuk mengetahu tingkat keefektifan bahan Leaflet IPA materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup di Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya!

D. Manfaat Penelitian

Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

(23)

9

Bagi akademis atau Lembaga, sebagai bahan informasi yang bermanfaat dalam rangka usaha peningkatan mutu Pendidikan pada umumnya. Bagi peneliti, sebagai bahan perbandingan untuk mengembangkan peneliti lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan membawa manfaat praktis, yaitu :

a. Bagi Peserta Didik, yaitu memudahkan peserta didik paham terhadap materi pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet berbasis android.

b. Bagi Guru, yaitu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mengajar yang lebih bervariatif dalam pelaksanaan pembelajaran.

c. Bagi sekolah, yaitu sebagai sumber informasi dan referensi kajian dalam pengambilan keputusan menyangkut peningkatan profesionalisme guru dan pencapaian kualitas pendidik sekolah.

d. Bagi peneliti, yaitu untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

e. Bagi pembaca, yaitu menjadi sumber referensi dan informasi bagi orang yang membaca.

E. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Produk yang dihasilkan berupa bahan ajar Leaflet IPA Pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III SD yang dapat digunakan peserta didik dan guru sebagai bahan pembelajaran, yaitu dengan

(24)

10

spesifikasi produk yang akan dikembangkan adalah : Produk bahan ajar Leaflet dengan materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya.

F. Defenisi Istilah 1. Pengembangan

Pengembangan adalah studi yang digunakan untuk mengembangkan, memvalidasi, dan menguji keefektifan suatu produk untuk digunakan dalam pendidikan. Pengembangan adalah proses merancang pembelajaran secara logis dan sistematis sehingga segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran ditentukan dengan memperhatikan potensi dan kemampuan peserta didik. Penelitian ini berfokus pada pengembangan bahan ajar Leaflet IPA Berbasis Android pada Materi Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya.

2. Bahan Ajar

Bahan ajar mengacu pada semua bahan atau alat tertulis dan tidak tertulis yang membantu guru dan peserta didik secara sistematis mengatur proses belajar mengajar mereka untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan menarik. Buku teks terstruktur dan sistematis, menjelaskan struktur pedagogis yang ingin dicapai. Buku teks disebut juga bahan ajar adalah buku teks yang disusun secara sistematis untuk digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Leaflet

Leaflet merupakan bahan ajar yang dapat membantu seorang guru untuk menyampaikan materi yang akan dibahas, berisi poin-poin

(25)

11

penting dengan kalimat sederhana yang mudah dipahami oleh peserta didik. Leaflet dibuat semenarik mungkin dilengkapi dengan sebuah gambar ilustrasi untuk menarik minat belajar peserta didik.

(26)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Bahan Ajar

Prastowo pada (Nasrul, 2018) menyatakan bahwa “bahan ajar merupakan bahan ajar materi yang disusun secara sistematis supaya tercipta suasana yang memungkinkan peserta didik buat belajar”. Bahan ajar artinya bagian yang penting pada menentukan kualitas pembelajaran. Desain pengembangan bahan ajar perlu memperhatikan contoh pengembangannya buat memastikan kualitas bahan ajar dalam menunjang efektifitas pembelajaran, sebab pengembangan bahan ajar di dasarnya merupakan proses yang bersifat linier dengan proses pembelajaran.Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah (Husada & Zikri, 2020).

Pada suatu pembelajaran tentu tidak akan berjalan optimal tanpa adanya bantuan asal bahan ajar. Bahan ajar sangat membantu dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Bahan ajar merupakan sesuatu yg digunakan oleh pengajar atau peserta didik buat memudahkan proses pembelajaran dengan adanya bahan ajar, pengajar lebih terfokus dalam materi yang disampaikan, begitu juga peserta didik yang akan lebih mengerti apabila menggunakan bahan ajar pada pembelajaran.

Bahan ajar berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik sehingga bahan ajar disusun berdasarkan kebutuhan dan motivasi peserta didik. Hal itu bertujuan agar peserta didik lebih antusias serta semangat dalam proses pembelajaran.

(27)

13

Bahan ajar ini juga dapat dipergunakan peserta didik secara mandiri tanpa wajib melibatkan guru. Bagi guru, bahan ajar ini hendaknya mampu mengarahkan pengajar pada menentukan langkah-langkah pembelajaran di kelas. Pola hidangan bahan ajar disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta didik sehingga mudah dipahami (Nurbaeti, 2019).

Beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis. Baik tertulis juga tak tertulis dan wajib dikuasai oleh peserta didik pada rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu yang memungkinkan peserta didik buat belajar.

Didalam bahan ajar terdapat uraian materi tentang pengetahuan, pengalaman, serta teori-teori yg secara khusus dipergunakan oleh guru serta peserta didik menggunakan tujuan buat mempermudah memahami sejumlah materi atau utama bahasan tertentu yang sudah digariskan pada kurikulum.

dengan keberadaan bahan ajar guru lebih simpel dalam menyebutkan utama- utama bahasan serta peserta didik melanjutkannya menggunakan cara membaca bahan ajar yang relefan dan lebih kompleks (Kosasih.E, 2021).

Fungsi bahan ajar bagi peserta didik, yaitu : (1) peserta didik bisa belajar tanpa harus ada guru atau teman yang lain, (2) peserta didik bisa belajar kapan saja dimana saja, (3) peserta didik dapat belajar sinkron menggunakan kecepatannya masing masing menngunakan bahan ajar yang terdapat, (4) peserta didik bisa belajar berdasarkan urutan yang dipilih sendiri, (5) bisa membantu potensi peserta didik buat belajar mandiri, (6) sebagai pedoman bagi peserta didik dalam mengarahkan kegiatan

(28)

14

pembelajarannya. Beberapa literatur memaparkan bahwa maksud serta tujuan penggunaan bahan ajar pada pembelajaram artinya, sebagai berikut: (1) Tujuan pendidikan dapat dicapai secara efisien serta efektif (2) Peserta didik dapat mengikuti acara pendidikan sinkron menggunakan kecepatan serta kemampuannya sendiri. sehingga, dapat mengakomodasi berbagai taraf serta kecepatan belajarnya (3) Peserta didik bisa sebanyak mungkin menghayati dan melakukan aktivitas belajar mandiri, baik pada bawah bimbingan atau tanpa bimbingan guru (4) Peserta didik bisa menilai dan mengetahui yang akan terjadi belajarnya sendiri (lima) Peserta didik menjadi titik sentra kegiatan belajar mengaj (Fajri, 2018).

2. Leaflet

Leaflet ialah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tak dimatikan atau dijahit. agar terlihat menarik umumnya leaflet dibuat secara cermat dilengkapi dengan gambaran serta menggunakan bahasa yang sederhana,singkat, serta mudah dipahami (Afridah et al., 2018). Jika ingin terlihat menarik, umumnya Leaflet memang dibuat secara cermat serta dilengkapi menggunakan sebuah ilustrasi menggunakan bahasa yang sangat sederhana, singkat, dan simpel buat dipahami. Leaflet merupakan bahan ajar yang membantu seorang pendidik buat memberikan materi yang akan dibahas, berisi poin-poin dengan Bahasa sederhana yang nudah dipahami oleh peserta didik (Meiristanti &

Puspasari, 2020).

Menurut Maulana dalam (Meiristanti & Puspasari, 2020) terdapat kelebihan Leaflet, yakni: (1) bentuk dan ukuran Leaflet sangat ringkas sehingga mudah dibagikan dan mudah dibawa; (2) Leaflet biasanya awet

(29)

15

dan tahan lama, serta cukup tebal sehingga meningkatkan peluang untuk terus disimpan; (3) lebih jelas dan rinci dalam penyampaian isi informasi;

(4) Leaflet mempunyai daya tarik untuk dibaca. Selain kelebihannya, terdapat beberapa kekurangan Leaflet sebagai berikut: (1) selain di dalam mendesain, leaflet tidak akan menarik sang pembaca; (2) Leaflet hanya untuk dibagikan, tidak untuk dipajang/ditempel.

3. Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD). Ipa merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.

Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi. Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dengan penerapan yang lebih dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran IPA tidak terlepas dari praktik yang dilakukan oleh peserta didik secara pribadi sebagai akibatnya peserta didik mengalami sendiri (berupa pengalaman) pengetahuan yang dipelajarinya. Pengalaman yang dialami sendiri tersebut oleh peserta didik akan lebih bermakna dari pada pengetahuan yang hanya sekedar dibaca, sebagai akibatnya peserta didik mampu menerapkan pengetahuan yang dipelajarinya tadi pada kehidupannya sehari-hari. Pembelajaran IPA pada SD hendaknya mampu menyajikan konsep-konsep IPA dalam bentuk pengalaman eksklusif, sebagai

(30)

16

akibatnya pengajar tak hanya menyajikan teori dalam pembelajaran IPA namun juga praktik tentang konsep tadi (Kusumaningrum, 2018).

B. Kajian Hasil Penelitian Relevan

Berdasarkan hasil penelitian (Emmy et al., 2019) menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan pengetahuan serta sikap lebih efektif diperoleh melalui media Leaflet dibandingkan dengan memakai media modul.

Menurut (Magdalena et al., 2020) dari hasil penelitiannya mengambarkan bahwa seorang pengajar dalam merancang atau menyusun bahan ajar sangatlah memilih keberhasilan proses belajar serta pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar bisa pula diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara mandiri serta dibuat sesuai menggunakan kurikulum yang berlaku.

Menurut (Darsad, 2020) hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan dalam dua siklus dapat dikatakan bahwa telah terjadi peningkatan akibat belajar IPA materi Sistem Pencernaan manusia dengan Bahan Ajar Leaflet pada peserta didik kelas V SDN Sewar.

Menurut (Meiristanti & Puspasari, 2020) dari hasil penelitiannya memberikan hasil rekapitulasi skor keseluruhan sebesar 99% yang dapat dikategorikan sangat kuat. sehingga bisa disimpulkan bahwa Leaflet berbasis android menerima kriteria sangat kuat dan sangat menarik digunakan pada proses pembelajaran.

C. Kerangka Konseptual

Masalah utama yang seringkali terjadi pada pendidikan pada Sekolah Dasar (SD) artinya lemahnya taraf pemahaman materi peserta didik, termasuk

(31)

17

pada mata pelajaran IPA. Keberhasilan dalam proses pembelajaran bisa didukung oleh beberapa faktor, yaitu : ketersediaan bahan ajar, strategi pembelajaran metode dan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar. pengajar bukanlah satu-satunya sumber ilmu bagi peserta didik melainkan bisa menajdi fasilitator yang sangat dibutuhkan yaitu menggunakan upaya menciptakan suasana pembelajaran supaya mampu mendorong peserta didik buat merasa suka serta bersemangat buat mengikuti pembelajaran. salah satu cara yg bisa dilakukan oleh guru adalah menggunakan mengembangkan bahan ajar seperti memvariasikan bahan ajar menjadi sumber belajar yang bisa menarik perhatian serta minat belajar peserta didik buat membaca materinya. Penggunaan bahan ajar Leaflet berbasis android dibutuhkan dapat membantu peserta didik buat lebih cepat memahami materi pelajaran.

Bahan ajar Leaflet berbasis android disusun dari beberapa sumber belajar menggunakan menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dipahami serta dimengerti peserta didik. Penggunaan bahan ajar Leaflet ini bisa didesain menggunakan gambar-gambar yang mendukung sehingga memberi peluang kepada peserta didik buat lebih memahami materi pelajaran. oleh karena itu, dengan penggunaan bahan ajar Leaflet berbasis android dalam pembelajaran dapat menaikkan pemahaman materi pelajaran IPA peserta didik.Berikut adalah kerangka konseptual Pengembangan bahan ajar Leaflet IPA pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup di Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya.

(32)

18

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran IPA Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya

Sumber belajar yang digunakan di kelas hanya buku tematik

Masalah Akibat

Kurangnya variasi dan inovasi pada bahan ajar yang digunakan

Tingkat pemahaman materi peserta didik masih kurang

Kurangnya minat belajar peserta didik Solusi

Pengembangan bahan ajar leaflet IPA pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup di

Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya

(33)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian serta pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga membuat produk baru, serta menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2021).

B. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini merupakan model ADDIE. menurut Dick and Carry (Sugiyono, 2021) memakai istilah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation), dan Development Research, yang dapat diterjemahkan menjadi penelitian pengembangan. ADDIE ialah sebuah model yang dikembangkan dari model ID (Instructional Design) yang digunakan buat tujuan pengembangan landasan teoritis desain pembelajaran (Rokhim, 2021).

C. Prosedur Pengembangan

Model penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan langkah-langkah yg berpedoman di teori Sugiyono (2017) terdapat 6 tahapan yang sudah dikemukakan, antara lain ialah : (1) Potensi serta masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Finalisasi Produk.Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar sebagai berikut :

(34)

20

Gambar 1.2 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D) Menurut (Sugiyono, 2017).

D. Uji coba Produk

Uji coba produk yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat dipergunakan menjadi dasar untuk mengetahui validitas, ke praktisan serta keefektifan bahan ajar Leaflet. Uji coba produk bisa dilakukan dengan cara uji coba terbatas. Uji coba terbatas ini dilakukan pada peserta didik kelas III SD dalam hal ini, peserta didik diminta buat memberikan tanggapan berupa penilaian terhadap bahan ajar Leaflet yang sudah diperlihatkan.

Bentuk desain uji coba yang akan digunakan pada penelitian serta pengembangan ini merupakan desain one group before-after atau pretest and posttest class design. Eksperimen dapat dilakukan menggunakan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan setelah menggunakan sistem baru (before-after) atau dengan membandingkan kelompok yang tetap memakai sistem lama

. Dalam hal ini ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2021). Dengan demikian model eksperimen pertama dan kedua dapat digambarkan seperti gambar berikut :

O

1 X

O

2

Potensi

dan Masalah

Pengumpul -an Data

Desain Produk

Validasi Desain

Finalisasi Produk

Revisi Produk

Uji Coba

Produk Revisi

Desain

(35)

21

Gambar 1.3 Desain eksperimen (before-after).

O

1 nilai sebelum treatment dan

O

2 nilai sesudah treatment (Sugiyono, 2021).

Keterangan : O1 : Pre test

X : Perlakuan (treatment) O2 : Post test

E. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3.1 Tabel Jenis Data

No. Jenis Data Instumen Penelitian Sumber Data

1. Bahan ajar Leaflet Lembar validasi ahli Validator 2. Kepraktisan bahan ajar

Leaflet

Angket Peserta didik 3. Keefektifan bahan ajar

Leaflet Tes hasil belajar

peserta didik (pre test- post tes)

Peserta didik

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan dua teknik pada mengumpulkan data, yaitu dengan menggunakan teknik tes serta non tes.

Adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Teknik Tes

Tes yang dipergunakan yaitu soal posttest untuk mengukur keefektifan bahan ajar yang dipergunakan. Bentuk pertanyaan posttest dalam bentuk

(36)

22

deskripsi uraian (essay) diberikan setelah peserta didik belajar menggunakan memakai bahan ajar Leaflet berbasis android.

2. Teknik Non Tes

Non tes ialah cara evaluasi yang akan terjadi belajar peserta didik yg dilakukan tanpa menguji peserta didik namun menggunakan melakukan pengamatan secara sistematis. Teknik penilaian non tes yaitu melaksanakan penilaian dengan tidak memakai tes. Teknik penilaian ini umumnya buat menilai kepribadian peserta didik secara menyeluruh yang mencakup sikap, tingkah laku, sifat, perilaku sosial, dan lain-lain. Hal ini bekerjasama dengan aktivitas belajar pada pendidikan, baik secara individu maupun kelompok.

Teknik non tes artinya evaluasi atau mengevaluasi hasil belajar peserta didik yang bisa dilakukan dengan pengamatan secara sistematis yaitu observasi (observasi), menyebar angket (questionnaire), dan dokumentasi (decumentation). Ada beberapa teknik non tes yang akan dilakukan di penelitian serta pengembangan ini, antara lain menjadi berikut :

1) Observasi

Sugiyono (2015 : 310) menyebutkan bahwa observasi merupakan utama atau dasar dari seluruh ilmu pengetahuan. Ilmuan-ilmuan hanya bisa melakukan pekerjaan berdasarkan menggunakan istilah yaitu keterangan yang nyata dihasilkan asal hasil observasi. Observasi diklasifikasikan sebagai observasi berpartisipasi, selanjutnya tidak tersruktur. Jenis observasi yg digunakan sang peneliti yaitu melakukan observasi secara terperinci-terangan dan tersamar dalam artian peneliti menumpulkan data dengan berterusterang

(37)

23

menggunakan sumber data bahwa peneliti sedang melaksanakan penelitian (Sugiyono, 2015 : 310).

1) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan kegiatan atau kejadian yang pernah terjadi, dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, ataupun berbagai karya yang bernilai oleh individu (Sugiyono, 2015 : 329). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa daftar nilai peserta didik kelas III SD Inpres No.203 Inpres Barugaya pada pembelajaran IPA sebelum menggunakan bahan ajar Leaflet berbasis android yang akan dikembangkan oleh peneliti.

2) Angket

Angket merupakan suatu teknik dalam mengumpulkan data yang dilaksanakan melalui pemberian seperangkat pertanyaan tertulis untuk responden untuk dijawab. Metode ini dipakai untuk memperoleh validasi oleh dosen atau ahli guna uji coba produk bahan ajar Leaflet terhadap guru. Angket yang dipakai sebagai evaluasi bahan ajar Leaflet b untuk dosen ahli berupa check-list yang harus diisi oleh ahli dan guru didasarkan pada instrumen penilaian bahan ajar Leaflet. Selanjutnya angket digunakan untuk responden peserta didik serta guru terhadap produk bahan ajar yang dikembangkan.

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis kelayakan

Intrumen penilaian kelayakan media oleh oleh ahli dilakukan analisis Percentage Correction dengan lebih mudah dan praktis. Penilaian dengan

(38)

24

presentase ini menggunakan skala 5 atau skala Likert, dengan rumus sebagaiberikut:

𝑁𝑝 = 𝑅

𝑠𝑚× 100 Sumber: (Purwanto, 2013) Keterangan:

Np = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh

M = Skor maksimal ideal 100 = Konstanta

Hasil presentase data kelayakan kemudian di konversikan dengan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Validasi Ahli

Presentase Kriteria

82% -100% Sangat layak

63% - 81% Layak

44% - 62% Cukup layak

25% - 43% Tidak layak

Sumber: (Purwanto, 2013) 2. Analisis Respons Guru dan dan Peserta Didik

Data dari angket penelitian respons guru dan peserta didik bisa dianalisis dengan memakai rumus sebagai berikut:

𝑁𝑝 = 𝑅

𝑠𝑚× 100 Sumber: (Purwanto, 2013) Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang di peroleh

M = Skor maksimal

(39)

25 100 = Konstanta

Hasil presentase data kelayakan kemudian di konsevasikan dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3 kriteria hasil persentase respons guru dan peserta didik

Presentase kreteria

82% -100% Sangat layak

63% - 81% layak

44% - 62% Cukup layak 25% - 43% Tidak layak

Sumber: (Purwanto, 2013)

3. Analisis Data Keefektifan Bahan Ajar Leaflet Berbasis Android Analisis keefektifan bahan ajar Leaflet berbasis android menggunakan tes hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar peserta didik didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, peserta didik dapat dikatakan berhasil dalam belajar jika memperoleh nilai minimal 75. Oleh karena itu untuk mengetahui keefektifan bahan ajar Leaflet yang dikembangkan yaitu dengan menggunakan uji N- Gain, tes hasil belajar dianalisis dengan rumus :

(𝑔) = (𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡)−(𝑆𝑝𝑟𝑒) (𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠)−(𝑆𝑝𝑟𝑒)

Keterangan :

(Spost) = Skor rata-rata pretest (Spre) = Skor rata-rata posttest (Smaks) = Skor maksimum

Adapun interpretasi (𝑔) yang diperoleh maka kriteria ditunjukkan pada tabel berikut :

(40)

26

Tabel 3.4 Kategori Tingkat N-Gain

Batasan Kategori

(𝑔) ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ (𝑔) < 0,7 Sedang

(𝑔) < 0,3 Rendah

(41)

27 BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian pengembangan dengan bahan ajar Leaflet pada Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup yang dilaksanakan di Kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya pada bulan Agustus-Oktober 2022.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Bahan ajar Leaflet dibuat untuk melatih kemampuan memahami materi pembelajaran peserta didik yang valid berdasarkan penilaian ahli, respon guru dan peserta didik.

Bahan ajar Leaflet merupakan bahan ajar yang dibuat dalam bentuk cetak dan sengaja dibuat secara menarik guna meningkatkan suatu ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran. Bahan ajar Leaflet ini dibuat penyajian materi dibuat secara detail agar mudah dipahami peserta didik. Pengembangan dengan model ADDIE ini dipilih dengan pertimbangan adanya kemudahan dan kecocokan dalam melakukan pengembangan bahan ajar Leaflet.

Berikut beberapa rincian dari masing-masing tahapan pengembangan bahan ajar Leaflet.

1. Analisis (Analysis) a. Analisis Kurikulum

(42)

28

Kurikulum yang diterapkan di SD Negeri No.203 Inpres Barugaya adalah kurikulum 2013 revisi 2018 yang menekankan peserta didik untuk mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari untuk mampu memcahkan masalah.

b. Analisis Materi Pelajaran

Materi pelajaran yang digunakan bersifat konseptual. Peserta didik hanya dilatih untuk membaca, mencatat, mendengar dan penyajian materi berpusat pada buku paket yang digunakan sebagai sumber informasi bagi peserta didik. Sedangkan dalam hal ini, peserta didik membutuhkan materi yang nyata.

c. Analisis Bahan Ajar

Bahan ajar yang digunakan guru masih sangat dasar yang dimana masih berpatokan pada buku paket, dalam hal ini kurangnya kreatifitas guru untuk membuat bahan ajar. Analisis bahan ajar ini dengan menelaah apa yang ingin dikembangkan sehingga menghasilkan suatu produk media bahan ajar Leaflet berbasis android.

2. Desain (Design)

Tahap perancangan ini bertujuan untuk merancang suatu bahan ajar Leaflet berbasis android. Pada tahap ini merancang bahan ajar dengan melanjutkan materi yang telah dianalisis dari indikator yang telah dituangkan dalam RPP sehingga menjadi beberapa materi yang dapat disajikan dalam sebuah bahan ajar Leaflet. Rancangan desain yang akan

(43)

29

dibuat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Berikut merupakan tampilan produk yang dirancang oleh peneliti :

(44)

30 1. Pengembangan (Development)

Tahap ini merupakan tahap penilaian ahli. Adapun tujuan pengembangan adalah untuk menghasilkan bahan ajar yang sudah direvisi oleh para ahli. Tahap ini meliputi validasi ahli media dan ahli materi.

Proses awal pembuatan bahan ajar Leaflet yaitu dengan menggunakan aplikasi “Canva”. Bahan ajar Leaflet ini didesain semenarik mungkin dengan materi yang detail agar peserta didik mudah paham dan menambah minat belajar peserta didik.

a. Perbaikan Desain

Setelah desain bahan ajar di validasi oleh validator ahli materi dan ahli media, peneliti mendapat kritik dan saran dari bahan ajar yang telah dibuat. Peneliti melakukan revisi terhadap desain bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan saran atau masukan. Adapun saran atau masukan untuk diperbaiki sebagai berikut :

Tabel 4.1 Saran dan Revisi Bahan Ajar Leaflet oleh Ahli

Ahli Saran Revisi yang dilakukan

Peneliti Materi 1. Rapikan tulisan bagian

Tujuan Pembelajaran. 1. Merapikan tulisan Tujuan Pembelajaran.

Media Perbaiki sampul depan,

menambahkan logo

UNISMUH dan tata letak penulisan kelas

Menambahkan gambar

ilustrasi untuk mendudukng bahan ajar yang dibuat.

Memperbaiki sampul depan,

menambahkan logo

UNISMUH dan tata letak penulisan kelas.

Menambahkan gambar ilustrasi untuk mendukung bahan ajar yang dibuat.

Berikut adalah tabel hasil revisi yang sudah dibuat berdasarkan saran dari masing-masing ahli pada bahan ajar Leaflet :

Tabel 4.2 Hasil Revisi Bahan Ajar Leaflet Berdasarkan Saran Ahli

(45)

31

Sebelum Revisi Setelah Revisi

(46)

32 a. Data Hasil Validasi

1) Analisis Validasi Ahli Media Bahan Ajar Leaflet

Penilaian kelayakan media bahan ajar Leaflet berbasis oleh ahli media, instrumen validasi berisi 16 pertanyaan yang diklasifikasi menjadi 3 aspek penilaian. Tiga aspek penilaian tersebut yaitu terdapat aspek penilaian sampul, bentuk dan aspek isi dari media pada bahan ajar Leaflet. Untuk rentang 82%-100% mendapat kriteria sangat layak, rentang 63%-100%

mendapat kriteria layak, rentang 44%-62% mendapat kriteria cukup layak, dan rentang 25%-43% mendapat kriteria kurang layak. Berikut hasil rekaptulasi validasi penilaian oleh ahli media, sebagai berikut :

Tabel 4.3 Rekaptulasi Hasil Validasi Penilaian Ahli Media Bahan Ajar Leaflet

Aspek yang dinilai

Validator

Ahli Jumlah

Nilai/Skor Total

Skor Persentase Kriteria Penilaian Komponen

Penyajian

Media 61 64 89,7% Sangat

Layak

Tabel diatas memberikan pengetahuan bahwa berdasarkan penilaian ahli media, menunjukkan bahwa semua aspek yang berisi 16 butir pertanyaan mencakup sampul, bentuk dan isi media bahan ajar Leaflet berbasis android sudah terpenuhi.

2) Analisis Validasi Ahli Materi Bahan Ajar Leaflet

Instrumen validasinya berisi 10 butir pertanyaan. Penilaian pada tahan ini dibuat dengan menggunakan angket-angket sesuai dengan jenis komponen yang dilakukan oleh peneliti. Angket kelayakan berisi kelayakan

(47)

33

isi yang dilakukan oleh ahli materi. Hasil rekaptulasi validasi penilaian oleh ahli materi bahan ajar Leaflet berbasis android sebagai berikut :

Tabel 4.5 Rekaptulasi Hasil Validasi Ahli Materi Pada Bahan Ajar Leaflet Berbasis Android

Aspek yang dinilai

Validator Ahli

Jumlah Nilai/Skor

Total Skor

Persentase Kriteria Penilaian Komponen

Penyajian

Materi 39 40 97,5% Sangat

Layak Instrumen validasi penilaian pada komponen kelayakan isi yang dilakukan ahli materi mencakup aspek isi materi, penyajian dan kebahasaan.

Pada aspek penyajian materi yaitu materi yang diberikan harus otentik dan aktual. Instrumen validasi penilaian komponen penyajian yang dilakukan ahli materi, ada tiga aspek yang disusun menjadi berbagai deskiptor. Aspek- aspek tersebut yaitu meliputi aspek prinsip umum dalam media visual, pengoperasian serta tampilan dari media bahan ajar. Pada aspek prinsip umum dalam media visual, deskriptornya yaitu sederhana, pemberian tekanan, dan padu. Aspek pengoperasian media deskriptornya yaitu berupa kemudahan, kenyamanan, serta petunjuk dalam penggunaan media, dan juga media interaktif. Sedangkan dalam aspek tampilan media deskriptornya yaitu ukuran dari gambar dan huruf, komposisi warnanya, tata letak dan ukuran, serta desain keseluruhannya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, hasil validasi penilaian pada komponenkelayakan isi yang dilakukan ahli materi, komposisi penyajian yang dilakukan oleh ahli media memaparkan bahwa bahan ajar Leaflet ini sudah mencakup semua aspek didalam sebuah media bahan ajar yang ada.

Bisa diberikan kesimpulan bahwa bahan ajar Leaflet berbasis android sudah

(48)

34

sangat layak digunakan dalam proses belajar mengajar dalam materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III Sekolah Dasar.

Penilaian kelayakan isi yang dilakukan ahli materi merupakan skor atau nilai 39 dengan persentase 97,5% sehingga masuk dalam kriteria sangat layak. Sedangkan penilaian komponen penyajian yang dilakukan ahli media mendapatkan skor atau nilai 61 dengan persentase 89,7% sehingga masuk dalam kriteria sangat layak.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap ini dengan menerapkan sekaligus uji coba bahan ajar Leaflet yang telah dibuat berdasarkan revisi dari kritik dan saran para ahli yaitu ahli media dan ahli materi. Hal ini dapat dilihat bagaimana respon peserta didik setelah menggunakan bahan ajar Leaflet tersebut. Apakah peserta didik mudah memahami materi yang diajarkan dalam bahan ajar Leaflet serta dapat menambah minat belajar peserta didik atau tidak.

a. Kepraktisan Bahan Ajar Leaflet 1) Angket Respon Peserta Didik

Menurut guru, angket respon peserta didik yaitu instrumen yang ditujukan kepada peserta didik untuk diberikan respon berdasarkan dengan ketepatan/keterpaduan bahan ajar Leaflet pada pembelajaran IPA materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. Angket tersebut disusun menjadi butir pertanyaan sebanyak 10. Pengisian angket tersebut dibimbing oleh peneliti disesuaikan dengan analisis peserta didik yang melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan bahan ajar Leaflet dalam tahap uji coba produknya. Selanjutnya, setiap butir pertanyaannya diakumulasi guna

(49)

35

mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Berikut adalah rekapan hasil angket respon peserta didik :

Tabel 4.5 Rekaptulasi Hasil Angket Respon Peserta Didik Pada Tahap Uji Coba Produk

No.

Aspek yang ditanyakan

Jawaban Peserta

didik yang menjawab

“Ya”

Peserta didik yang

menjawab

“Tidak”

Skor Persentase (%)

1. Judul menarik minat unutuk dibaca dalam bahan ajar Leaflet

14 - 14 100

2. Warna backround menarik dalam bahan ajar Leaflet

13 1 13 80

3. Materi mudah dipahami dalam bahan ajar Leaflet

14 - 14 100

4. Tulisan mudah dibaca dalam bahan ajar Leaflet

14 - 14 100

5. Jumlah gambar ilustrasi lebih banyak dibanding tulisan

14 - 14 100

6. Tata letak penulisan materi jelas dalam bahan ajar Leaflet

14 - 14 100

7. Isi dari bahan ajar Leaflet menarik untuk dibaca

14 - 14 100

8. Bahan ajar Leaflet meningjatkan

motivasi belajar peserta didik

14 - 14 100

9. Jenis huruf menarik perhatian dalam bahan ajar Leaflet

14 - 14 100

10. Soal evaluasi selaras dengan isi buku dalam bahan ajar Leaflet

14 - 14 100

Total skor yang diperoleh 139 99

(50)

36

Tabel respon peserta didik kelas III SD Negeri No.203 Inpres Barugaya pada tahap uji coba tersebut menunjukkan bahwa 10 butir pertanyaan, peserta didik memberikan respon positif dengan maksimal 100%

dan 1 butir pertanyaan memperoleh 80% persentasenya. Berikut adalah tampilan data hasil angket respon peserta didik dalam bentuk diagram :

Diagram 4.2 Persentase Respon Peserta Didik

Keterangan :

1. Judul menarik minat unutuk dibaca dalam bahan ajar Leaflet 2. Warna backround menarik dalam bahan ajar Leaflet

3. Materi mudah dipahami dalam bahan ajar Leaflet 4. Tulisan mudah dibaca dalam bahan ajar Leaflet 5. Jumlah gambar ilustrasi lebih banyak dibanding tulisan 6. Tata letak penulisan materi jelas dalam bahan ajar Leaflet 7. Isi dari bahan ajar Leaflet menarik untuk dibaca

8. Bahan ajar Leaflet meningjatkan motivasi belajar peserta didik 9. Jenis huruf menarik perhatian dalam bahan ajar Leaflet

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Persentase

Pertanyaan

(51)

37

10. Soal evaluasi selaras dengan isi buku dalam bahan ajar Leaflet

Diagram angket tanggapan peserta didik tersebut menunjukkan bahwa terlihat persentase rendahnya yaitu 80% dan persentase tertingginya yaitu 100%. Persentase terendah adalah butir pertanyaan 2 yaitu warna backround . Selanjutnya persentase tertinggi yaitu terdapat di butir pertanyaan yang lain.

2) Angket Respon Guru

Angket respon guru adalah instrumen yang disajikan pada pendidik untuk dilakukan penganalisisan ketetapan media bahan ajar Leaflet pada pembelajaran IPA materi “Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan”.

Angket tersusun atas 10 butir pertanyaan yang dilengkapi dengan kolom catatan. Catatan yang disajikan oleh guru digunakan peneliti sebagai masukan untuk memperbaiki media selanjutnya. Angket diberikan pada guru setelah guru mengamati dan menggunakan bahan ajar Leaflet dalam tahap uji coba produk.

Kriteria sangat baik dengan rentang 81%-100%, kriteria baik dengan rentang 61%-80%, kriteria cukup baik dengan rentang 41%-60%, kriteria baik dengan rentang 21%-40%, dan kriteria tidak baik dengan rentang 0%-20%. Hasil penganalisisan angket respon guru dapat penguji cobaan produk ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel 4.6 Rekaptulasi Hasil Angket Respon Guru pada Tahap Uji Coba Produk

No. Aspek yang ditanyakan Jumlah Skor yang diperoleh

Persentase (%) 1. Keseluruhan tampilan bahan

ajar Leaflet menarik dan mewakili isi buku

5 100

2. Bahan ajar Leaflet sesuai KI, 5 100

(52)

38

KD dan Indikator

pembelajaran.

3. Bahan ajar Leaflet praktis dan menarik

5 100

4. Jenis dan ukuran huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca peserta didik

4 80

5. Kesesuaian bahan ajar sesuai dengan materi yang dijelaskan

4 80

6. Gaya bahasa yang digunakan

sesuai untuk peserta didik 4 80

7. Ukuran bahan ajar Leaflet sesuai, sehingga mudah dipahami peserta didik

5 100

8. Bahan ajar Leaflet membantu dan memudahkan guru dalam menyampaiakan materi

“Pertumbuhan dan

Perkembangan Makhluk Hidup

4 80

9. Materi yang disajikan jelas dan mudah dipahami sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik kelas III SD

5 100

10. Evaluasi yang diberikan sesuai

materi dan tujuan

pembelajaran

4 80

Total skor yang diperoleh 45 90

Tabel angket tanggapan guru diatas menunjukkan bahwa terdapat 5 butir aspek pertanyaan yang memperoleh respon positif yakni 80% pada nomor 4,5,6,8,10. Sedangkan sisanya mendapat respon positif 100%. Hasil tersebut selanjutnya diolah dan ditunjukkan dalam diagram berikut :

Diagram 4.2 Persentase Respon Guru

Referensi

Dokumen terkait

Modul bahan ajar dengan desain didaktis merupakan modul berupa panduan peserta didik yang berisi informasi, materi-materi tentang Aljabar, contoh-contoh soal serta

Modul bahan ajar dengan desain didaktis merupakan modul berupa panduan peserta didik yang berisi informasi, materi-materi tentang Aljabar, contoh-contoh soal serta

hasil komentar peserta didik dalam kelompok kecil, dalam uji coba pemakaian produk yang berupa bahan ajar matematika digunakan peserta didik kelas VIIB yang

Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen:1995)?. Bahan ajar adalah

Penelitian ini yang mendeskiripsikan analisis kebutuhan bahan ajar berbasis model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah peserta didik pada

guru atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran. 4) Buku bahan ajar, merupakan buku yang disusununtuk kegiatan. proses pembelajaran dan berisi bahan bahan pelajaran

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran ekstrkurikuler Sekolah Siaga Bencana (SSB), mengembangkan bahan

Karena buku ajar tematik ini menjadi sumber belajaran, maka penulis perlu melakukan analisis guna untuk memetakan kembali kelebihan dan kekurangan yang dapat dijadikan sebagai