• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BINUANG 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BINUANG 2020"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BINUANG

2020

(2)

(3)

Renstra BBPP Binuang 2020-2024

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya Master Plan Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang 2020-2024 dapat diselesaikan.

Rencana Startegis ini merupakan penjabaran dari Rencana Strategis tahun 2020 Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.

Rencana Strategis ini merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dan mungkin timbul, dan disusun untuk menjadi acuan bagi balai dalam penetapan program, kegiatan dan anggaran tahun 2020- 2024.

Sebagai sebuah rencana, masih terbuka kemungkinan adanya perubahan sesuai perubahan lingkungan strategis. Oleh karena itu segala saran untuk penyempurnaan rencana strategis ini sangat kami harapkan.

Binuang, Februari 2020 Kepala BBPP Binuang,

Dr. Ir. Yulia Asni Kurniawati, M. Si Nip. 19670731 199303 2 001

(4)

Renstra BBPP Binuang 2020-2024

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. i

DAFTAR ISI ……… ii

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1

B. Kondisi Umum ………... 2

C. Potensi dan Permasalahan ………. 2

D. Isu Strategis ………... 5

II. ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, TANTANGAN dan STRATEGI A. Kekuatan ………. 7

B. Kelemahan ……….. 7

C. Peluang ……… 8

D. Tantangan……… E. Strategi ……… 8

8 III. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS A. Visi ……….. 9

B. Misi ……….. 11

C. Tujuan ………. 11

D. Sasaran Strategis ………. 12

IV. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN A. Arah Kebijakan ……….. ……… 13

B. Kerangka Regulasi ………. 14

C. Kerangka Kelembagaan………. 14

V. PROGRAM, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU), INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK), TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN A. Program ……….. 15

B. Indikator Kinerja Utama (IKU) ………. 15

C. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) ………... 15

D. Kegiatan Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan.……….. 16

E. Indikator Target Kinerja ……… 17

F. Kerangka Pendanaan ……….. 18

VI. PENUTUP ……….. 19

(5)

Renstra BBPP Binuang 2020-2024

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jumlah Aparatur dan Non Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pelatihan di BBPP Binuang Tahun 2010 sd 2014 ………

21

Lampiran 2 Potensi Ketenagaan pada Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang …. 22 Lampiran 3. Potensi Prssasarana dan Sarana pada Balai Besar Pelatihan Pertanian

Binuang

22

(6)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arah Pembangunan pertanian pada periode 2020 - 2024 adalah Mewujudkan masyarakat Indonesai yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan competitive di berbagai wilayah yang didukung ole h SDM berkualitas dan berdaya saing, artinya bahwa petani Indonesia memiliki kepribadian luhur, harga diri, kebanggaan, serta merasa terhormat dan dihormati sebagai petani. Pertanian mandiri dicirikan dengan adanya kebebasan dan kedaulatan dalam segala hal terkait dengan pelaksanaan program pembangunan pertanian. Pertanian maju tercermin dalam penerapan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang paling baru pada masanya dan yang memiliki keunggulan, khususnya di bidang pertanian tropika.

Pertanian yang adil berkaitan dengan pemerataan dan keberimbangan kesempatan berusahatani, politik dan jaminan penghidupan secara horizontal, spasial, sektoral, bidang pekerjaan, dan sosial. Adapun pertanian yang makmur dicirikan oleh kehidupan seluruh petani yang serba berkecukupan, yang merupakan hasil dari pertanian yang bermartabat, mandiri, maju, dan adil.

Guna mencapai arah pembangunan pertanian tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mempunyai tugas pokok “Melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model teknik pelatihan fungsional dan teknis dibidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur”.

Dalam melaksanakan tugas Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang telah menetapkan Rencana Strategis Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang Periode 2020 – 2024 dan telah menetapkan visi “Menjadi Center of Excellence dalam menyelenggarakan pelatihan.

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Pusat Pelatihan Pertanian yang tertuang dalam rencana strategis (Renstra) Pusat Pelatihan Pertanian periode 2020 - 2024, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang merumuskan Renstra yang berisi upaya- upaya dukungan terhadap Pusat Pelatihan Pertanian terhadap pencapaian kesejahteraan petani melalui SDM berkualitas dan berdaya saing berpenghasilan menengah tinggi yang sejahtera, adil dan bekesinambungan.

(7)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 2

B. Kondisi Umum

Pembangunan sektor pertanian saat ini masih memegang peranan yang sangat penting sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku industri, penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyedia bahan pakan dan bioenergi, penyerap tenaga kerja.

Salah satu faktor kunci untuk meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional adalah sumberdaya manusia pertanian yang profesional, inovatif, mandiri dan berdaya saing. Sumberdaya manusia tersebut terdiri dari petugas/aparatur lingkup pertanian di pusat dan di daerah, pelaku utama (petani, peternak dan pekebun) serta pelaku usaha agribisnis lainnya. Pembangunan sumberdaya manusia pertanian dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalismenya dilakukan antara lain melalui pelatihan. Di lingkungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pelatihan diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian dan Balai Pelatihan Pertanian, di antaranya Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang (BBPP Binuang)

Pelatihan yang dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang saat ini adalah pelatihan berbasis pembangunan SDM pertanian yang professional, mandiri dan berdaya saing.

BBPP Binuang menyelenggarakan pelatihan bagi peserta aparatur dan non-aparatur yang berasal dari wilayah Kalimantan, yakni Provinsi Kalimantan Selatan; Provinsi Kalimantan Tengah; Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Kalimantan Barat. Terdapat 57 kabupaten/kota yang mengirim peserta ke BBPP Binuang, yang terdiri dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan; 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah; 11 kabupaten/kota di Kalimantan Timur; 5 kabupaten/kota di Kalimantan Utara; dan 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat.

C. Potensi dan Permasalahan 1. Potensi

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang

menyelenggarakan fungsi antara lain: (i) pelaksanaan penyusunan bahan

Standar Kompetensi Kerja (SKK) di bidang pertanian; (ii) pelaksanaan

pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur; (iii) pelaksanaan

pelatihan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang

surut bagi aparatur dan non aparatur dalam dan luar negeri; (iv) pelaksanaan

pelatihan profesi di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut

bagi aparatur dan non aparatur; (v) pelaksanaan uji kompetensi di bidang

(8)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 3

pertanian; (vi) pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian; (vii) pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang perkebunan dan teknologi pasang surut; dan (viii) pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2020 ini BBPP Binuang didukung oleh 54 orang Aparatur Sipil Negara (ASN), 30 orang Tenaga Harian Lepas (THL). Berdasarkan tingkat pendidikan, sumberdaya manusia PNS BBPP Binuang terdiri dari 1 orang lulusan S3; 19 orang lulusan S2; 13 orang lulusan S1/D4; 1 orang lulusan D3; 14 orang lulusan SLTA; 4 orang lulusan SLTP; dan 2 orang SD. Diantara 54 orang PNS BBPP Binuang terdapat 11 orang pejabat struktural, yaitu 1 orang Kepala Balai, 3 orang Kepala Bagian/Bidang, dan 7 orang Kepala Sub Bagian / Kepala Seksi.

BBPP Binuang memiliki 8 orang pejabat fungsional Widyaiswara, yang terdiri dari lima orang widyaiswara memiliki spesialisasi Budidaya Pertanian, dua orang widyaiswara memiliki spesialisasi Penyuluhan Pertanian, dari 1 orang memiliki spesialilasi pengolahan hasil pertanian. Semua widyaiswara berpendidikan S2; dan 10 orang Calon Widyaiswara orang berpendidikan S2 .

Komposisi pegawai BBPP Binuang berdasarkan golongan, tingkat pendidikan dan jenis kelamin serta jumlah Pejabat Fungsional Widyaiswara berdasarkan jenjang jabatan, pendidikan, jenis kelamin, dan spesialisasi yang diampu disajikan pada Lampiran 2.

Dalam penyelenggaraan pelatihan diperlukan prasarana dan sarana pelatihan yang memadai. BBPP Binuang memiliki lahan yang telah bersertifikat dengan luas 11,88 Ha. Lahan ini terdiri dari lahan tempat berdirinya bangunan kantor, bangunan kelas dan aula, asrama, ruang makan, guest house, perpustakaan, mushalla, laboratorium, bengkel, screen house, instalasi pengolahan pupuk, lapangan olahraga bulu tangkis, dan lahan praktek berupa kebun karet, kebun kelapa sawit, kebun kakou, kebun palawija, kebun hortikultura, dan sawah. Prasarana diklat yang dimiliki BBPP Binuang sampai saat ini selain kantor dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas BBPP Binuang

adalah:

(9)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 4 a.

Kurangnya jumlah

dan tidak meratanya sebaran spesialisasi Widyaiswara, serta kurangnya kapasitas dan kompetensi Widyaiswara dan tenaga kediklatan lainnya. Tenaga kediklatan yang ada saat ini disamping jumlahnya kurang (57 orang) dan tidak merata kompetensinya untuk memenuhi kebutuhan setiap bagian/bidang, 47,76% masih berpendidikan SLTA ke bawah. Dari keseluruhan tenaga balai yang ada baik Widyaiswara maupun tenaga kediklatan baru empat orang yang mengikuti Management of Training (MOT) dan delapan orang yang mengikuti Training Officer Course (TOC) yang dipersyaratkan bagi tenaga kediklatan.

b. Prasarana dan sarana pelatihan masih belum memadai, seperti berikut ini:

1). Sarana dan prasarana laboratorium masih belum sesuai dengan tuntutan teknologi yang berkembang saat ini. Jumlah dan mutu peralatan laboratorium yang ada (laboratorium pengolahan hasil, penyuluhan, pembenihan, agensia hayati) dan belum mempunyai laboratorium yang lain seperti laboratorium kultur jaringan, organisme penganggu tanaman, dan pangan. Disamping itu kapasitas ruang laboratorium belum memadai untuk ditempati praktek sejumlah peserta pelatihan 30 orang.

2) Sarana dan prasarana praktek di lahan terbuka belum tertata rapi seperti kubung jamur, screen house hidroponik, bengkel alsintan, screen house rumah kompos; sawah mempunyai permasalahan dalam hal irigasi pada lahan surjan dan dan rawa, sedangkan lahan kebun seperti kebun sawit, kakao, karet belum tertata dengan baik. Belum ada lahan yang disediakan secara khusus untuk pertanian organik dan belum ada sarana praktek untuk airoponik dan aquaponik. Masih terdapat lahan yang perlu dibuka dan ditata agar dapat dimanfaatkan sebagai lahan praktek dan lahan produksi.

c. Standarisasi mutu layanan kediklatan sudah menggunakan ISO 9001:2008 namun penerapannya belum dilakukan secara ketat dan konsisten.

d. Program diklat yang dilaksanakan di BBPP Binuang belum semuanya diakreditasi. Dari sejumlah diklat yang diakreditasi belum ada program diklat yang mendapat nilai A. Sampai saat ini terdapat enam program diklat yang telah diakreditasi, yaitu Diklat Pengelolaan Lahan Rawa Pasang Surut (7 hari, 56 JP) dengan nilai akreditasi B; Diklat Optimalisasi Rancang Bangun Paket Teknologi Lahan Rawa Pasang Surut (15 hari, 120 JP) dengan nilai akreditasi B; Diklat Teknis Budidaya Padi Organik (7 hari, 56 JP) dengan nilai akreditasi C; Diklat Agribisnis Kelapa Sawit (7 hari, 56 JP) dengan nilai akreditasi B; Diklat

(10)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 5 Agribisnis Karet (7 hari, 56 JP) dengan nilai akreditasi B; dan Diklat Teknis Budidaya Padi Lahan Rawa (7 hari, 56 JP) dengan nilai akreditasi B.

e. Minat kerjasama Satker pertanian maupun non pertanian, organisasi/kelembagaan untuk kerjasama di wilayah binaan BBPP Binuang masih rendah

f. Kerjasama dengan instansi lingkup pertanian tingkat kabupaten/kota dan tingkat provinsi di wilayah kerja BBPP Binuang terdapat pelatihan kerjasama yaitu pada pelatihan vokasi dan tematik. Kerjasama pelatihan yang sering dilaksanakan yaitu Pelatihan fungsional (Fungsional Dasar Penyuluh Pertanian Ahli, Fungsional Dasar Penyuluh Pertanian Terampil, dan Fungsional Alih Kelompok Bagi Penyuluh Pertanian) yang sangat dibutuhkan oleh para peserta diklat karena merupakan persyaratan bagi jabatan fungsional yang bersangkutan.

Mulai tahun 2020 pelatihan kerjasama akan ada penambahan 2 (dua) pelatihan pada pelatihan fungsional dasar yaitu pelatihan dasar fungsional pengawas benih tanaman ahli dan pengawas organisme penganggu tanaman ahli. Pada pelatihan tematik kerjasama yang ditawarkan adalah pelatihan tematik kakao, pengelolaan kebun karet, dan sistem integrasi sapi-kelapa sawit. Untuk pelatihan vokasi, kerjasama yang ditawarkan adalan pelatihan vokasi asisten kebun kelapa sawit, hidroponik, mandor kebun sawit untuk mandor panen, mandor kebun sawit untuk pemeliharaan, pelaksana panen dan pasca panen sawit, pengolahan rawa, pengolahan susu kedelai, pertanian organik, dan produksi benih tanaman.

g. Kerjasama dengan perusahaan sangat mendukung untuk pertanian organik, perbenihan dan perkebunan sawit atau karet, sesuai dengan mandat BBPP Binuang menyiapkan pendidikan dan pelatihan Perkebunan. Banyak nya perusahaan perkebunan di wilayah kerja BBPP Binuang sangat membuka peluang sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan yang berbasis JOB CREATOR dan JOB SEEKER.

h. Wilayah kerja BBPP Binuang se Kalimantan masih memiliki lahan pertanian yang sangat luas yang belum dimanfaatkan.

D. Isu Strategis

Isu strategis yang saat ini berkembang dan kemungkinan besar dalam jangka waktu lima tahun ke depan akan mempengaruhi perkembangan pelaksanaan tugas BBPP Binuang dalam aspek penyelenggaraan pelatihan dalam membangun SDM pertanian

(11)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 6 yang profesional mandiri dan berdaya saing, sebagai langkah untuk mencapai keberhasilan untuk mendukung pengambil kebijakan adalah :

1. Menumbuhkan dan pengembangan wirausaha muda pertanian (Job Creator) dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi;

2. Menyiapkan pekerja sektor pertanian yang kompeten (Job Sekker) dalam peningkatan kesempatan kerja.

3. Kecukupan produksi (swasembada) komoditas strategis, jagung, kedelai, sapi, tebu, cabai, dan bawang merah serta pengurangan ketergantungan impor.

4. Menyiapkan Tenaga Kerja Perempuan – Pengarusutamaan Gender (PUG).

5. Penumbuhan Minat Generasi Muda di Bidang Pertanian dan Regenarasi Petani.

6. Mendukung Swasembada Pangan Tahun 2024 7. Pemantapan dan peningkatan daya saing produk.

8. Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu.

(12)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 7

II. KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN TANTANGAN

A. Kekuatan

1. BBPP Binuang terletak pada lokasi strategis di tepi jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

2. BBPP Binuang memiliki sarana diklat berupa empat unit asrama full-AC dengan kapasitas tampung 120 orang, serta tiga ruang kelas belajar dan satu aula (full- AC).

3. BBPP Binuang menyelenggarakan enam diklat yang telah terakreditasi (lima program diklat terakreditasi B dan satu program diklat terakreditasi C).

4. Tersedianya pedoman dan petunjuk pelaksanaan di dalam penyelenggaraan diklat dalam bentuk peraturan Menteri Pertanian dan Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

5. Sistem manajemen BBPP Binuang telah tertata dengan adanya Standard Operating Procedures (SOP).

6. Widyaiswara yang ada di BBPP Binuang telah mengikuti diklat metodologi pelatihan dan diklat teknis sesuai spesialisasinya.

7. Sejak tahun 2012 BBPP Binuang telah memiliki sertifikat manajemen mutu ISO 9001:2008.

8. Memiliki sarana dan prasarana laboratorium, lahan praktek (lahan kering, sawah, dan rawa), kolam ikan, kendang (sapi dan itik), lahan perkebunan (sawit, karet, dan kakao.

9. Memiliki 3 (tiga) gedung guest house yang fasilitasnya lengkap.

B. Kelemahan

1. Sarana praktek untuk kegiatan pelatihan dan unit produksi tidak memadai.

2. Kompetensi pejabat struktural dan staf pelaksana belum sesuai standar.

3. Sarana dan prasarana masih perlu ditingkatkan

4. Belum terdapatnya link and match pelaku usah dengan ketersediaan tenaga kerja 5. Belum terukur keperluan pencari kerja dengan keperluan tenaga kerja pelaku

usaha

6. Terbatasnya akses petani muda/milenial dalam wirausaha pertanin 7. Kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani belum efektif

8. Sosialisasi, promosi, dan koordinasi dengan Satker di wilayah lain masih kurang dikarenakan luasnya wilayah binaan.

(13)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 8

C. Peluang

1. Hubungan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan instansi lingkup pertanian dan diluar pertanian di wilayah kerja BBPP Binuang.

2. Banyak nya perusahaan perkebunan di wilayah kerja BBPP binuang yang memerlukan tenaga.

3. Tersedia lahan yang sangat luas dan belum produktif untuk usaha pertanian.

4. Spesifik lokasi sangat kaya.

5. Pengelolaan hasil pertanian belum menjadi hasil nilai tambah.

6. Tersedianya dana pemerintah kabupaten dan provinsi, BUMN dan Swasta di wilayah kerja untuk pelaksanaan kerjasama diklat dengan BBPP Binuang.

7. Terdapat Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di wilayah kerja BBPP Binuang yang memiliki kemampuan yang baik untuk bekerjasama dalam pelaksanaan pelatihan non-aparatur.

8. Tingginya minat masyarakat berusaha dibidang pertanian mulai hulu sampai hilir.

D. Tantangan

1. Besarnya biaya transportasi peserta khususnya yang berasal dari luar wilayah Kalimantan Selatan untuk menghadiri diklat di BBPP Binuang.

2. Globalisasi, terjadi perubahan trand masyarakat terhadap pertanian.

3. Minat generasi muda di bidang pertanian rendah.

E. STRATEGI

1. Standarisasi mutu layanan kediklatan.

2. Peningkatan prasarana dan sarana UPT pelatihan pertanian.

3. Pemberdayaan P4S sebagai penyelenggara diklat non-aparatur danTUK.

4. Peningkatan kapasitas widyaiswara dan tenaga kepelatihan.

5. Pemantapan sistem pelatihan pertanian berbasis kompetensi dan daya saing.

6. Pengembangan program dan jejaring kerjasama pelatihan.

(14)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 9

III. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

A. Visi

Kementerian Pertanian telah menetapkan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Periode 2020 - 2024. Dalam Renstra tersebut, telah ditetapkan Visi Pembangunan Pertanian 2020 - 2024 yaitu “Mewujudkan kedaulatan pangan, kesejahteraan petani dan lumbung pangan dunia 2045” dan Visi Pembangunan SDM Pertanian adalah terwujudnya SDM pertanian yang Profesional, mandiri dan berdaya saing.

percepatan pembangunan diberbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktr perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.”. Misi yang akan ditempuh untuk mewujudkan Visi tersebut adalah:

(1) Misi Pembangunan Pertanian adalah : A. Mewujudkan Ketahanan Pangan

B. Mewujudkan Industri pertanian berdaya saing C. Mewujudkan Kesejahteraan Petani

D. Mewujudkan Revormasi Birokrasi

(2) Misi Pembangunan SDM Pertanian adlah :

A. Mewujudkan pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif

B. Memantafkan system pelatihan vokasi dan sertifikasi profesi pertanian yang berdaya saing

C. Memantafkan system penyuluhan pertanian yang terpadu dan berkelanjutan D. Memantapkan reformasi birokrasi mendukug peningkatan produdksi dan daya

saing pertanian

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 49/Permentan/OT.140/9/2011 tanggal 06 September 2011 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 104/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non-aparatur pertanian.

(15)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 10 Dalam melaksanakan tugasnya BBPP Binuang menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan kerjasama;

2. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;

3. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di bidang pertanian;

4. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur;

5. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur dan nonaparatur pertanian dalam dan luar negeri;

6. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur dan nonaparatur;

7. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang pertanian;

8. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian;

9. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut;

10. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya;

11. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang pertanian;

12. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur;

13. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknis pelatihan fungsional dan teknik di bidang pertanian bagi aparatur dan nonaparatur pertanian;

14. Pengelolaan unit inkubator usaha tani;

15. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang pertanian;

16. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan;

17. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;

18. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan instalasi BBPP Binuang.

Seperti tercantum dalam uraian fungsi-fungsi di atas, BBPP Binuang memiliki kekhasan dalam pelaksanaan diklat teknis pertanian yaitu diklat teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut. Dalam pengertian teknologi pertanian di lahan pasang surut, tercakup pula teknologi pertanian di lahan rawa lebak.

Dalam mendukung visi Pusat Penyuluhan Pertanian Badan PPSDMP yaitu Terwujudnya penyelenggaraan diklat yang profesional untuk mendukung pembangunan pertanian-bioindustri berkelanjutan” maka pada tahun 2020 - 2024 Balai

(16)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 11 Besar Pelatihan Pertanian Binuang menetapkan visi: “Menjadi Center of Exellence dalam menyelenggarakan pelatihan untuk menghasilkan SDM pertanian yang profesional, inovatif, mandiri dan berdaya saing” mendukung Job Creator dan Job Seeker”.

B. Misi

Untuk dapat

menjadi Center of Exellence dalam menyelenggarakan pelatihan untuk menghasilkan SDM pertanian yang profesional, inovatif, mandiri dan berdaya saing maka BBPP Binuang menetapkan misi sebagai berikut:

1. Menguatkan kapasitas kelembagaan pelatihan;

2. Mengembangkan ketenagaan diklat;

3. Mengembangkan manajemen mutu penyelenggaraan diklat;

4. Mengembangkan program dan jejaring kerjasama pelatihan pertanian dalam dan luar negeri.

5. Menyiapkan pelatihan berbasis Job Ceator dan Job Seeker.

C. Tujuan

Sejalan dengan tujuan Badan PPSDMP tujuan yang dicapai oleh BBPP Binuang adalah:

1. Menguatkan kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian mendukung penumbuhan dan pengembangan wirausaha muda pertanian;

2. Menguatkan kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian mendukung penumbuhan dan pengembangan penyiapan pencari kerja sektor pertanian;

3. Menguatkan kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian mendukung Peningkatan kapasitas dan kompetensi ASN dan pekerja bidang pertanian lainnya untuk meningkatkan produksi dan daya saing pertanian

4. Menguatkan kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian mendukung Penguatan dan Pengembangan Penyuluhan/Pedampingan Petani dan Korperasi Petani

(17)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 12

D. Sasaran Strategis

Dalam mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur pertanian, BBPP Binuang pada tahun 2020–2024 akan melakukan 4 (empat) kegiatan utama yang terdiri dari:

1. Meningkatnya kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian

a) Mewujudkan kelembagaan BBPP Binuang yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional melalui perbaikan fasilitas, sarana prasaran praktet, dan peningkatan kompetensi tenaga kepelatihan.

b) Terwujudnya 20 unit Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pelatihan yang mandiri dalam berusahatani dan mampu menyelenggarakan pelatihan/ permagangan berbasis IPTEK Internasional.

c) Terwujudnya pendampingan pembentukan Kelompok Usaha Bersama;

d) Terwujudnya inkubator Usahatani di BBPP Binuang.

2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Peningkatan Ketenagaan kediklatan yang profesional dan berkarakter

a) Meningkatkan kompetensi 18 orang (kumulatif) Widyaiswara BBPP Binuang sesuai spesialisasi utamanya dalam mendukung program prioritas dan pengembangan kawasan pertanian;

b) Menambah 15 orang Widyaiswara melalui rekruitmen baru dan alih fungsi tugas sesuai standar kebutuhan dan kekhasan fungsi BBPP Binuang;

c) Meningkatnya profesionalisme 350 orang tenaga kediklatan pada BBPP Binuang;

e) Meningkatnya kompetensi 150 orang instruktur dan 210 orang pengelola P4S untuk menjadi wirausahawan yang mampu bersaing di pasar nasional dan internasional melalui penguasaan IPTEK.

(18)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 13 3. Berkembangnya Jejaring Kerjasama Diklat Dalam dan Luar Negeri

a) Meningkatnya promosi, publikasi, dan sosialisasi kelembagaan pelatihan melalui berbagai media informasi seperti pameran, profil, media cetak, elektronik, diorama, display, dan lain-lain;

b) Meningkatnya jejaring kerjasama diklat dan/atau permagangan dalam dan luar negeri serta sumber pembiayaannya;

c) Meningkatnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kerjasama diklat dan permagangan pertanian dalam dan luar Negeri dengan pihak terkait.

(19)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 14

IV. ARAH KEBIJAKAN, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan

Arah kebijakan umum Badan PPSDMP dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, adalah:

1. Penguatan pendidikan vokasi pertanian untuk menghasilkan Job Creator dan Job Seeker.

2. Penguatan Pelatihan Vokasi dan Sertifikasi Profesi pertanian untuk menghasilkan Job Creator dan Job Seeker.

3. Penguatan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

4. Penguatan system manajemen peningkatan kompetensi ASN dan Pekerja bidang pertanian untuk meningkatkan produksi dan daya saing pertanian.

Sejalan dengan arah kebijakan Badan PPSDM Pertanian terkait dengan kegiatan Pelatihan Pertanian pada Balai Besar Pelatihan Pertanian difokuskan pada Peningkatan Daya Saing dan Kinerja Pelatihan untuk Mendukung menghasilkan Job Creator dan Job Seeker, yaitu:

1.

Membangun eksistensi dan kemandirian lembaga melalui program berorientasi pasar, pengembangan agribisnis dan optimalisasi sarana prasarana bagi berbagai kegiatan produktif dan bernilai tinggi;

2.

Pengembangan Kelembagaan dan Sarana-Prasarana UPT Pelatihan Menuju Badan Layanan Usaha (BLU);

3.

Peningkatan kompetensi Widyaiswara dan tenaga kediklatan lainnya diarahkan pada pelaksanaan tugas dan fungsi yang profesional dan berkarakter;

4.

Diklat Berbasis Standar Kompetensi Kerja yang berdaya saing;

5.

Pengembangan model dan pola diklat yang berorientasi pasar, bio-industri berkelanjutan, berbasis kawasan, diklat di tempat kerja, berbasis kreatifitas, dan lain-lain;

6.

Fasilitasi P4S sebagai lembaga diklat swadaya;

7.

Pengembangan Jejaring Kerjasama dan Kemitraan dalam dan luar negeri yang saling menguntungkan.

(20)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 15 B. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi yang dijadikan pedoman bagi BBPP Binuang adalah kerangka regulasi yang disusun oleh Pusat Pelatihan Pertanian. Kerangka regulasi selain sebagai alat untuk mencapai tujuan/sasaran pengembangan kapasitas aparatur dan non aparatur pertanian, kerangka regulasi juga disusun sebagai intrumen untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak, dan memiliki dampak besar terhadap pencapaian sasaran pengembangan sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur pertanian. Regulasi yang akan disusun meliputi:

1. Payung hukum transformasi kelembagaan UPT Pelatihan menjadi Lembaga Diklat Mandiri/Badan Layanan Usaha (BLU);

2. Meningkatkan legalitas dasar hukum Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Inkubator Usahatani menjadi Pedoman Umum/Permentan Pengelolaan Inkubator Usahatani.

3. Pemanfaatan payung hukum diklat berbasis kompetensi dengan pemanfaatan IT.

C. Kerangka Kelembagaan

Tugas dan fungsi UPT Pelatihan disesuaikan dengan kondisi lingkungan startegis untuk mendukung pencapaian kinerja organisasi eselon I yang lebih professional.

(21)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 16

V. PROGRAM, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU), INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) DAN TARGET KINERJA

A. Program

Program Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mengacu pada Badan PPSDM Pertanian adalah Peningkatan Daya Saing dan Kinerja Pelatihan untuk Mendukung menghasilkan Job Creator dan Job Seeker, yang dijabarkan pada kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian yaitu Kegiatan Pemantapan Pelatihan Vokasi pertanian dalam meningkatkan kesempatan kerja SDM pertanian, produksi dan daya saing pertanian yang berorientasi eksport. Dalam mengimplementasikan Program tersebut Pusat Pelatihan Pertanian merumuskan kegiatan dan indikator kedalam empat pilar yaitu : (i) Peningkatan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian; (ii) Kelembagaan Pelatihan Pertanian; (iii) Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian; (iv) Pengembangan Jejaring Kerjasama Diklat.

B. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama digunakan sebagai acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Puslatan dengan tujuan :

(1) menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT);

(2) menyampaikan rencana kerja dan anggaran:

(3) menyusun dokumen penetapan kinerja;

(4) menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan

(5) melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai Rencana Strategis BBPP Binuang tahun 2020 - 2024.

Indikator Kinerja Utama pada BBPP Binuang mengacu kepada Indikator Kinerja Utama Pusat Pelatihan Pertanian tahun 2020 - 2024 meliputi:

1. Jumlah kompetenasi ASN dan pekerja pertanian lainnya meningkat.

2. Meningkatnya produktivitas dan pendapatan petani.

C. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Mengacu kepada IKK yang terdapat pada Renstra Pusat Pelatihan Pertanian, IKK BBPP Binuang adalah sebagai berikut:

1. Jumlah kompetenasi ASN dan pekerja pertanian lainnya meningkat.

2. Jumlah kelembagaan pelatihan petani (P4S) yang diklasifikasi (unit);

3. Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian (Widyaiswara, tenaga teknis kediklatan, instruktur P4S dan pengelola P4S) yang ditingkatkan kompetensinya (orang).

(22)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 17 4. Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang 5. Competency Gap Indek (CGI) peserta pelatihan

6. Petani produktivitas dan pendapatan meningkat

D. Kegiatan Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan

Program Kegiatan Utama Tahun 2020 - 2024

KEGIATAN/SUB

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

Pemantapan Pelatihan Vokasi Pertanian dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja SDM Pertanian, Produksi dan Daya Saing pertanian yang berorientasi eksport

Terfasilitasinya Kelembagaan Petalihan Pertanian

Menghasilkan Job Creator dan Job Seeker

Pelayan pelatihan Job Creator dan Job Seeker yang dihasilkan meningkat

Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi untuk menghasilkan Job Creator dan Job Seeker

Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan

Tersusunnya Kurikulum dan Metode Pembelajaran Pelatihan Vokasi Pertanian sesuai keperluan DUDI

Jumlah Kurikulum Pembelajaran Pelatihan Vokasi sesuai kebutuhan DUDI untuk JOB CREATOR

Jumlah Metode Pembelajaran Pelatihan Vokasi sesuai kebutuhan DUDI untuk JOB SEEKER

Tersertifikasnya peserta pelatihan vokasi JOB

CREATOR dan JOB SEEKER sesuai kompetensi

Jumlah Peserta Pelatihan Vokasi yang tersertfikasi

Terlatihnya SDM Pertanian melalui Pelatihan Manajemen dan Fungsional

Jumlah SDM Pertanian yang meningkat kompetensinya

Terfasilitasinya Pengembangan dan Penguatan P4S

Terpenuhinya P4S sebagai tempat Penyiapan JOB CREATOR dan JOB SEEKER

Terbentuknya P4S Sebagai Unit Usaha Agribisnis

(23)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 18 Program Kegiatan Utama Tahun 2020 – 2024

Sasaran Kegiatan Indikator Target

Meningkatka kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan pertanian nasional

Persentase sumber daya manusia pertania yang meningkat kapasitasnya

60,00 %

Reformasi birokrasi BBPP Binuang yang efektif, efisien, dan berorientasi layanan prima

Nilai penilaian mandiri pelaksana reformasi birokrasi (PMPRB) BBPP Binuang

94,45 Nilai

Terkelolanya anggaran BBPP Binuang yang akuntabel dan berkualitas

Persentase rekomendasi reviu laporan keuangan BBPP Binuang

80,00 %

E. Indikator Kinerja Kegiatan

NO PROGRAM/KEGIATAN UTAMA/IKK TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

Pemantapan Pelatihan Vokasi Pertanian dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja SDM Pertanian, Produksi

dan Daya Saing pertanian yang berorientasi eksport

1. Pelayan pelatihan Job Creator dan Job Seeker yang dihasilkan meningkat

Sarana dan Prasarana Layanan Pelatihan 5 5 5 5 5

Sarana dan Prasarana Layanan Lahan Praktek (Ha) 10 10 10 10 10 2. Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang

difasilitasi dan dikembangkan

Peningkatan Kapasitas Ketenagaan Pelatihan (orang) 46 46 46 46 46

3. Jumlah Kurikulum dan Metode Pembelajaran Pelatihan Vokasi sesuai kebutuhan DUDI untuk JOB CREATOR

Pengembangan Kurikulum dan Metode

Pembelajaran Pelatihan Vokasi sesuai kebutuhan DUDI untuk JOB CREATOR

5 5 5 5 5

4. Jumlah Peserta Pelatihan Vokasi dan sersertfikasi

Pelatihan Vokasi (Orang) 2790 3000 3000 3000 3000

Sertifikasi Profesi (Orang) 270 330 330 330 330

5 Jumlah SDM Pertanian yang meningkat kompetensinya

Pelatihan Fungsional (orang) 90 120 120 120 120

(24)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 19

NO PROGRAM/KEGIATAN UTAMA/IKK TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

6. Terpenuhinya P4S sebagai tempat Penyiapan JOB CREATOR dan JOB SEEKER

15 15 15 15 15

F. Kerangka Pendanaan

Sejalan dengan target yang akan dicapai BBPP Binuang dalam kurun waktu 2020–

2024, berikut ini anggaran yang dibutuhkan sebagai berikut:

NO PROGRAM/KEGIATAN UTAMA/IKK Alokasi Anggaran (Rp Juta Rupiah) 2020 2021 2022 2023 2024

Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian dalam Meningkatkan Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian; Daya Tarik Pertanian Bagi Tenaga Kerja Muda;

Pelibatan Perempuan Petani/Pekerja dan Inkubator Usaha Tani Mendukung Peningktan Daya Saing SDM Pertanian

18.000 19.800 22.770 25.047 28.804

(25)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 20

VI. PENUTUP

Rencana Strategis BBPP Binuang tahun 2020–2024 menggambarkan arah kebijakan dan strategi pelaksanaan kegiatan pelatihan pertanian lima tahun mendatang, disusun dengan mengacu kepada: (i) hasil-hasil yang dicapai pada periode 2015 - 2019, (ii) permasalahan dan tantangan yang dihadapi, dan (iii) Rencana Strategis Badan PPSDMP 2020-2024 dan Rencana Strategis Puslatan 2020-2024.

Penyusunan Rencana Strategis BBPP Binuang tahun 2020-2024 dimaksudkan untuk mewujudkan sumberdaya manusia pertanian yang kompeten dan berkarakter untuk mendukung pembangunan pertanian-bioindustri berkelanjutan melalui penyelenggaraan diklat yang profesional dan berdaya saing, sebagai upaya dalam mendukung terwujudnya sasaran pembangunan pertanian, yaitu terdesiminasinya teknologi pertanian ke petani, meningkatnya kualitas SDM Penyuluh Petani dan Pemuda Tani, meningkatnya fungsi kelembagaan petani nasional, dan tercapainya peningkatan produktivitas pertanian.

(26)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 21

LAMPIRAN

(27)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 22 Lampiran 1. Jumlah Aparatur dan Non Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pelatihan di BBPP Binuang Tahun 2015 sd 2019

Tabel 1. Jumlah Aparatur dan Non Aparatur yang Mengikuti Pelatihan dengan Dana DIPA BBPP Binuang tahun 2015 sd 2019

No. Jenis Diklat 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah

1. Pelatihan Teknis Pertanian

Bagi Aparatur 810 884 480

870 2660

9478 2. Pelatihan Teknis Pertanian

Bagi Non Aparatur 1230 360 180

3. Pelatihan Manajemen dan Kewirausahaan Pertanian Bagi Non Aparatur

30 100 60

4. Pelatihan Fungsional

Pertanian Bagi Aparatur 90 360 630 644 90

Jumlah 2160 1704 1350 1514 2750 9478

(28)

GRAND DESIGN 2020 -2024 Page 23 Lampiran 2. Potensi Ketenagaan pada Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

Tabel 2. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan

No Gol. Pendidikan Akhir dan Jenis Kelamin

Jumlah S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD

1. Gol. I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2

2. Gol. II 0 0 0 0 0 1 0 0 8 2 2 13

3. Gol. III 0 11 12 1 0 0 0 0 6 0 0 30

4. Gol. IV 1 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9

Jumlah 1 19 12 1 0 1 0 0 14 4 2 54

Tabel 3. Jumlah Pejabat Fungsional Widyaiswara Berdasarkan Jenjang Jabatan, Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin

No. Jenjang Jabatan Fungsional

S3 S2 S1 D4 Jumlah

L P L P L P L P

1. Widyaiswara Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Widyaiswara Muda 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. Widyaiswara Madya 0 0 6 1 0 0 0 0 7

4. Widyaiswara Utama 0 0 1 0 0 0 0 0 1

Jumlah 0 0 7 1 0 0 0 0 8

Tabel 3. Jumlah Pejabat Fungsional Widyaiswara Berdasarkan Jenjang Jabatan dan Spesialisasi

No. Spesialisasi Widyaiswara WI Pertama WI Muda WI Madya WI Utama Jumlah

L P L P L P L P

1. Budidaya Tanaman 0 0 2 0 1 1 1 0 5

2. Pengelolaan limbah Tanaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. Hama dan Penyakit Tanaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4. Konservasi Lahan dan Klimatologi

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Mekanisasi Pertanian 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Pengolahan Hasil Pertanian 0 0 0 0 2 0 0 0 1

7. Sosial Ekonomi Pertanian 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8. Penyuluhan Pertanian 0 0 2 0 0 0 0 0 2

Jumlah 0 0 4 0 3 0 1 0 8

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk program tertentu pembiayaannya dijamin dan dibebankan pada APBN/APBD, meliputi: pemeriksaan Kesehatan ibu dan anak, imunisasi,

Profil Protein Jaringan Otot Ayam Broiler pada Waktu Inkubasi yang Berbeda Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa protein jaringan otot Ayam Broiler pada waktu

Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Burok, Pulau Rusa, Pulau Keuresek, Pulau Meurandeh, Pulau Bunta, Pulau Batee, Pulau Lumpat, Pulau Geupon, PulauTeunom, Pulau

Untuk menganalisis implementasi Samsung Indonesia dalam mempromosikan produk telepon cerdas- nya peneliti menggunakan konsep Komunikasi Pemasaran Terpadu yang menurut Kotler

Berdasarkan hal tersebut di atas Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang merupakan salah satu UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, berdasarkan Peraturan

Untuk mecapai tujuan pengembangan sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian

Berdasarkan hal tersebut di atas Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang merupakan salah satu UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian,

103/Permentan/OT.140/10/2013 tentang organisasi dan tata kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan adalah melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur,