i
MEDIA DAN PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA PONORAGAN
(Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok Di Acara
Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo)
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Komunikasi
Minat Utama Riset dan Pengembangan Teori Komunikasi
Oleh :Eli Purwati
S221008005
PROGRAM PASCASARJANA ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSAYARATAN PUBLIKASI
Saya menyatakan degan sebenar-benarya bahwa :
1. Tesis yang berjudul : “Media Dan Penanaman Nilai-Nilai Sosial Budaya
Ponoragan (Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok
Di Acara Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo)” ini adalah
karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah di
ajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali
yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah
karangan atau daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat di
buktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima sangsi,
baik Tesis beserta gelar Megister saya di batalkan serta di proses sesuai dengan
peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Publikasi sebagia atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau Forum ilmiah harus
menyertakan TIM propomotor sebagai author dan PPS UNS sebagai
institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentua publikasi ini,
maka saya bersedia mendapatkan sangsi akademik yang berlaku.
Surakarta, November 2016
v ABSTRAK
Eli Purwati - S221008005 – 2016 - Media Dan Penanaman Nilai-Nilai Sosial Budaya
Ponoragan (Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok Di Acara Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo). Komisi Pembimbing I : Dra. Prahastiwi Utari, M.Si,Ph.D. Komisi Pembimbing II : Dr. Mahendra Wijaya, M.S, Tesis Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Reog merupakan budaya lokal yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Menurut Astra, kearifan lokal (local genius) pertama kali digunakan oleh Wales dalam tulisannya
berjudul “ Culture Change in Greater India” yang kemudian diperluas lagi dalam
Karakter Warok dalam perspektif Masyarakat Ponorogo adalah sosok yang sangat sederhana, santun, andap asor, elegan, tegas serta memiliki kemampuan olah kanuragan maupun olah batin yang sangat tinggi. Nilai Warok yang ditampilkan adalah nilai-nilai Kejujuran, Kesederhanaan, Kerendahan Hati dan Ketegasan dalam berprinsip. Perilaku Warok bukanlah sosok yang Adigang, Adigung dan Adiguno meskipun memiliki kemampuan keilmuan yang tinggi baik ilmu kanuragan maupun ilmu kebatinan tapi Perilaku Warok justru mencerminkan Falsafah Padi, semakin berilmu sosok seorang Warok adalah semakin tawadu. Bahasa warok Karakter warok yang dianggapa sesepuh dialeg atau penggunaan bahasa yang keras itu sebenarnya tidak ada. Dan dialeg yang dikembangkan oleh media merupakan stressing suara berharap bias menimbulkan aura kewibawaan warok. Realitas Objektif media. Acara ini sebagai upaya untuk mencirikan kehidupan atau perilaku warok, dalam bentuk siaran yang dilambangkan dengan gaya siaran. warok hanya sebagai simbol , seperti apa kondisi warok yang sebenarnya kita tidak mengetahuinya. Namun paling tidak karakter warok dengan kekhasannya tersendiri seperti yang sering ditampilkan di pagelaran reog. Realitas Objektif pendengar, Persepsi Pendengar radio pada program radio dangdut ponoragan lebih cenderung mempersepsikan warok lebih terlihat pada watak yg keras kepala., Karakter Warok yang dikemas oleh media sangat bertolak belakang dengan kondisi sebenarnya. Sebagai salah satu contoh penggunaan logat Warok
vii ABSTRACT
Eli Purwati - S221008005 – 2016 - Media And Socio-Cultural Cultivation Values Of
Ponoragan (A Case Study Of Social Cultivation Values Of Warok Character In Dangdut Ponoragan Program Of Duta Nusantara Radio Of Ponorogo). First Commission Of Counselor : Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D. Second Commission Of Counselor : Dr. Mahendra Wijaya, M.S., Thesis : Communications Science Study Program, Postgraduate Program. Surakarta sebelas Maret university.
Reog is a local culture that has local wisdom values. According to Astra, local wisdom (local genius) was first used by Wales in his essay "Culture Change in Greater India" which was later expanded again in his book The Making of Greater India: A Study in the Southeast Asian Culture. By another comprehension local knowledge or local wisdom is often confused with the local culture. In addition, other terms are also often arises that is local knowledge. (Ratna 2011, 91). In the Reyog exhibition there is a figure called Warok that has presented and figured by sinister faces. For Ponorogo people, Warok is a designation that girded by someone with the certain criterion. The main criteria is physics, that is supranatural power and invulnerability. The influence of media role toward culture is very dominant. The power of media can be infiltrated culture and even able to build own character. Television, newspaper and radio has a consumer. Similar occur in Ponorogo the city that well known with its Reyog, also shows this potential effect of media in influencing culture. The most influence media is Radio. Duta Nusantara Radio construct and inform the different character of Warok. In the way to make the differentiation between social reality and its fans, the domination that have been arise is to create social community with the understanding of Warok character depends on announcer information. So that, it is become important to pull back and straighten the image of Warok that was shifted by media frame. This research is case study. With the approach of cultivation theory it is interesting to study how radio media have cultivated certain beliefs about the fact that something commonly considered by consumers of mass communication. The assumptions analysis of cultivation, radio is essentially and fundamentally different from other mass media, because radio easily accessible and available to anyone, radio has established the way of thinking and make connections to the public. The process of cultivation on the analysis of messaging system, consisting of content analysis detailed of radio programming to show the theme, value and description of warok figures that most often repeated and consistent in the Ponoragan dangdut broadcast program.
The Appearance of Warok. According to Reni said that the appearance of Warok
attitude of the figure of Warok According to Reni, the figure of Warok has behavior of
assertive, harsh, respected, with black clothes that has meaning of firmness. The description about Warok character by Media According to Alip, it has several differences between Warok that is published by media and the actual conditions. For example, the use of Warok dialect in the era of the deceased Warok HS which tend to be harsh and high pitch. But the reality is different, Warok has a soft-spoken, polite and has power to motivate the people who to talk to. The dialect of Panoragan based on Warok
HS ever given an input by another Warok such as Warok BGW from Plunturan, Warok
TT from Kauman, but the use of media is more easily to spread this dialect such as a cassette, CD and Radio that is recognizable for the community.
ix
PERSEMBAHAN
1.
Suami Tercinta Ayah Bambang Edy Suprapto, ST yang selalu Setia
menemani dan sabar mengantar di saat proses menempuh Studi
2.
Ibunda dan Ayah Tercinta yang memberikan terbaik untuk saya dan
selalu mendukung di saat saya lemah
3.
Almarhum Jagoan Kecil nya Bunda Ahmad Mujahidin Putra Eldie
MOTTO
“Tumbuklah Baja Menjadi Jarum”
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’aalamin,segala puja dan puji syukur penulis panjatkan
kepada Allah Yang Maha Penyayang.Tanpa karunia-Nya, mustahillah penelitian ini
dapat menyelesaikan Tesis dengan judul Media Dan Penanaman Nilai-Nilai Sosial
Budaya Ponoragan (Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok
Di Acara Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo). Penulis benar-benar
merasa tertantang untuk mewujudkan penelitian ini sebagai bagian untuk
mempertahankan karya penelitian tentang budaya.
Tesis ini disusun utuk memenuhi syarat akademik dalam menempuh jenjang
pendidikan Megister di Jurusan Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyak rintangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan laporan
Tesis ini. Namun berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak , baik yang bersifat
langsung maupun tidak langsung Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan
ini. Dalam menyusun Tesis ini penulis juga mengganti identitas nama menjadi
“MINTEN”. Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Kedua Orag tua dan Kedua Mertua saya yang selalu memberikan do’a serta
motivasi.
2. Suami tercinta ayah Bambang Edy Suprapto, ST yang senantiasa
memberikan semangat dan kesabaran untuk menemani di saat sedih maupun
3. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si,Ph.D. dan Bapak Dr. Mahendra Wijaya,
M.S, selaku pembimbig pertama dan kedua terimaksih atas bimbingan nya
dan kesabaran nya.
4. Prof. Drs. Pawito, Ph.D dan Bapak Dr. Sutopo JK, MS selaku penguji yang telah memberikan masukan dan ilmu nya kepada saya.
5. Mas Brow Ayub Dwi Anggoro, M.Si yang bersedia untuk memberikan ilmu
nya kepasa saya.
6. Mas Brow Adi Ingit yang telah membantu koreksi.
7. Mas Zulkarnain selaku Humas Univ. Muhammadiyah Ponorogo sudah bantu
menata Artikel.
8. Crew Duta Nusantara mas Ade, mas deni, mbak Risa dan bapak manajer
H.Sultoni Idris matursuwun banyak informasinya.
9. Bapak Drs.Jusuf Harsono,M.Si, bapak Rido Kurnianto, M.Si, bapak Slamet
Santoso, mbah bikan, mbah Misdi, yu jeboh, mbok suro om fersan, mbak
menik, mbak desty, dan mas Alip atas kesediaan nya untuk memberikan
informasi.
10.Sekretaris Paguyuban Reyog bapak Budi Satrijo yang memberikan informasi
tentang warok.
11.Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan do’a, semoga
xiii
Maka dari itu kami sangat mengharap kririk dan saran yang membangun dari
pembaca hasil Tesis ini, Hal ini kami lakukan agar dalam melangkah ke depan kita
mampu menciptakan hal yang lebih dari yang sekarang. Apabila ada kesalahan
penulisan atau pengejaannya kami mohon maaf yang sebesar - besarnya, Atas perhatian
para pembaca kami haturkan terima kasih.
Ponorogo, Oktober 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
Halaman pengesahan ... ii
Pernyataan keaslian tesis ... iii
Abstrak ... iv
A. Komunikasi sebagai proses ... 11
B. Komunikai massa ... 13
C. Kostruksi sosial ... 14
D. Teori kultivasi ... 17
E. Komunikasi budaya ... 23
F. Penelitian terdahulu ... 28
G. Kerangka pikir ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Tempat dan waktu penelitian ... 33
B. Jenis penelitian ... 33
C. Subjek penelitian ... 32
D. Data dan sumber data ... 32
E. Teknik pengumpulan data ... 33
F. Tekik analisa data ... 35
BAB IV ... 37
xv
1.1.Pribadi Yang Mencapai kesempurnaan ... 46
1.2.Meguasai ilmu(ngelmu) ... 47
1.3.Sosok yang mampu menjaga kesucian ... 50
2. KARAKTERSITIK WAROK ... 51
2.1.Sikap Bijaksana ... 51
2.2.Jiwa Kesatria... 52
3. BAHASA ... 54
3.1.Bahasa Kromo Inggil ... 54
4. FISIK WAROK ... 57
5. PERAN WAROK DALAM MASYARAKAT ... 58
5.1.Megemban nilai-nilai social ... 58
5.2.Peran politik ... 61
5.3.Sebagai tokoh agama ... 64
E. REALITAS MEDIA ... 67
1. SEJARAH DANGDUT PONORAGAN ... 67
1.1.Ide kreatif ... 67
1.2.Menggunakan dialeg Ponoragan ... 68
1.3.Memunculkan sifat kedaerahan ... 69
2. PENGGUNAAN BAHASA DALAM ACARA DANGDUT PONORAGAN ... 70
2.1.Menggunaan bahasa Ala Ponoragan ... 70
2.2.Intonasi Tiggi ... 70
2.3.Bahasa ngoko (jawa) ... 71
2.4.Melestarikan bahsa daerah ... 72
3. MUSIK PENGIRING ... 73
3.1.Musik senterewe ... 73
3.2.Musik Dangdut Lokal ... 74
4. ISI PESAN ACARA DANGDUT PONORAGAN ... 75
4.1.Melestarikan budaya Ponoragan ... 75
4.2.Sebagai hiburan ... 77
5. GAMBARAN WAROK DI MEDIA ... 78
5.1.Tidak Sombong ... 78
5.2.Sosok yang tegas ... 79
5.3.Memiliki identitas nama jawa ... 80
F. REALITAS PENDENGAR ... 82
1. SEJARAH WAROK ... 82
1.1.Memiliki kemampuan spiritual (dukun) ... 82
1.3.Kemarok ... 83
1.4.Sebagai gemblak ... 84
2. KARAKTER WAROK ... 85
2.1.Berbudi pekerti baik ... 85
2.2.Gagah perkasa ... 86
2.3.Memiliki sikap social ... 87
3. PERILAKU WAROK DI TAMPILKAN... 88
3.1.Memiliki perilaku tegas ... 88
3.2.Berperilaku kasar ... 89
4. BAHASA WAROK ... 90
4.1.Ngoko ... 90
TABEL ANALISIS ... 92
DISKUSI TEORI ... 93
BAB V KESIMPULAN ... 97
IMPLIKASI TEORI ... 99
SARAN ... 101