Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Gusmira1, Haryati Ahda Nasution2
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah; Jl. Garu II No. 93 Medan, Indonesia1,2 Email : [email protected]. Telp. +6281362678921
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel dan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa. Pendekatan dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs PP Saifullah. Pengambilan data dalam penelitian ini diperoleh dari pemberian tes soal kemampuan pemahaman konsep siswa agar dapat mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang dialami siswa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 15 orang siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep yang dikategori rendah, ada 12 orang siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep yang dikategori sedang, da nada 3 orang siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep yang dikategori tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut memilki kemampuan pemahaman konsep yang berbeda dan termasuk dalam kata rendah.
Kata kunci: Kemampuan Pemahaman Konsep dan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Analysis Of Understanding Ability Of Students' Mathematics Concept On Two Variable System Of Linear Equations
Abstract
This study aims to describe the ability to understand students' mathematical concepts on the material of a two-variable linear equation system and to determine the level of students' ability to understand mathematical concepts. The research approach used in this research is qualitative. The subjects in this study were students of class VIII MTs PP Saifullah. The data collection in this study was obtained from giving a test about the ability to understand students' mathematical concepts in order to know the level of students' ability to understand mathematical concepts experienced by these students. The results showed that there were 15 students who had the ability to understand mathematical concepts in the low category, there were 12 students who had the ability to understand mathematical concepts in the medium category, and 3 students who had the ability to understand the concepts of the students in the high category. This shows that these students have the ability to understand different mathematical concepts and are included in low words.
Keywords: Ability to Understand Mathematical Concepts and Two Variable Linear Equation System.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mengubah dan membina kepribadian berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun kebudayaan melalui proses pendidikan.
Dalam hal ini, pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembelajaran. Dimana belajar pada dasarnya merupakan kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan (Suraji, Maimunah, & Saragih, 2018). Matematika merupakan salah satu bagian yang penting dalam bidang ilmu pengetahuan. Apabila dilihat dari sudut pengklasifikasian bidang ilmu pengetahuan, matematika termasuk ke dalam ilmu-ilmu eksakta yang lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada hapalan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menuntut peserta didik untuk berpikir secara sistematis dan terstruktur Purba, (Ginting & Sutirna, 2021). Oleh karena itu, matematika merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik di setiap jenjang yaitu mulai dari jenjang SD hingga Perguruan Tinggi. Dengan adanya pembelajaran matematika di sekolah, peserta didik akan dibekali kemampuan berpikir (Budiarti, Purwanto, & Hendriana, 2019). Selain itu, pembelajaran matematika juga dapat melatih daya pikir dan kreativitas peserta didik untuk menyelesaikan masalah matematika.
Salah satu organisasi pendidikan matematik internasional melalui Nasional Council of Teacher of Mathematics (NCTM) dalam (Suraji, Maimunah dan Saragih, 2018) juga menyatakan bahwa ada beberapa aspek yang termasuk dalam kemampuan berpikir matematis diantaranya adalah kemampuan pemahaman konsep, pemecahan masalah matematis, komunikasi matematis, penalaran dan pembuktian matematis, koneksi matematis dan representasi matematis dari tujuan tersebut dalam mempelajari matematika siswa dituntut untuk memahami kemampuan pemecahan konsep dan dan pemecahan masalah
matematis dalam menyelesaikan masalah matematika.
Kemampuan pemahaman konsep merupakan dua kemampuan yang telah dinyatakan berdasarkan standar isi mata pelajaran matematika untuk satuan pendidikan, dengan tujuan pembelajaran matematika di sekolah agar siswa memiliki kemampuan yaitu, memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien dan tepat dalam pemecahan masalah, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Pemahaman konsep juga merupakan salah satu kecakapan atau kemampuan untuk memahami dan menjelaskan suatu situasi atau tindakan suatu kelas atau kategori, yang memiliki sifat-sifat umum yang diketahuinya dalam matematika (Rahayu, 2012). Menurut (Susanto, 2013), pemahaman konsep adalah kemampuan menjelasakan suatu situasi dengan kata-kata
yang berbeda dan dapat
menginterpretasikan atau menarik kesimpulan dari tabel, data, grafik,dan sebagainya. Siswa dikatakan memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika jika dia dapat merumuskan strategi penyelesaian, menerapkan perhitungan sederhana, menggunakan simbol untuk memperesentasikan konsep, dan mengubah suatu bentuk ke bentuk lain seperti pecahan dalam pembelajaran matematika, Susanto (Mawaddah &
Marianti, 2016).
Sudirta dalam (Suraji, Maimunah dan Saragih, 2018) mengidentifikasi faktor utama penyebab rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa, yaitu pembelajaran yang dilaksanakan selama ini belum mampu mengembangkan kemampuan mengomunikasikan ide-ide matematika siswa secara tepat,
mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.
Dari hasil observasi yang dilakukan di Mts.
Saifullah Namorambe dengan melakukan sebuah wawancara dengan siswa didapatkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal- soal cerita yang masih rendah. Banyak siswa yang belum mampu memahami maksud dari soal cerita dan mengubah soal cerita dalam bentuk matematika. Siswa belum dapat menarik kesimpulan dari suatu permasalahan (soal cerita). Menurut Fadhila (Astuti, 2021) menyatakan kemampuan pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa untuk dapat mengerti konsep yang diajarkan guru. Lebih lanjut menurut Fadhila kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep yang telah dipelajari dengan menggunakan kata-kata sendiri. Sudirta dalam (Suraji, Maimunah,
& Saragih, 2018) mengidentifikasi faktor utama penyebab rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa, yaitu pembelajaran yang dilaksanakan selam ini belum mampu mengembangkan kemampuan mengomunikasikan ide-ide matematika siswa secara tepat, mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.
Berdasarkan uraian-uraian masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik MTS dalam menyelesaikan soal matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
Analisis ini dilakukan guna untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pemahaman konsep matematis pada peserta didik.
Berdasarkan latar belakang diatas sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Subjek penelitian ini adalah siswa Mts. Saifullah Namorambe berjumlah 30 siswa. Pemilihan subjek dalam peneitian ini menggunakan purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Data penelitian diperoleh melalui tes dengan memberikan soal sesuai dengan indikator kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran sistem persamaan linear dua variabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes dan wawancara untuk mengetahui gambaran kemampuan pemahaman konsep siswa disesuaikan dengan indikator variabel penelitian.
Analisis kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dalam penelitian ini akan mengelompokkan subjek penelitian menjadi tiga kategori yaitu, rendah, sedang dan tinggi. Adapun penggolongan persentase secara kolaboratif data kemampuan pemahaman konsep matematika siswa adalah:
25%-50% = Rendah;
51%-75% = Sedang;
76%-100% = Tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil tes soal kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dalam mata pelajaran matematika tersebut, akan dianalisis sesuai dengan indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu pengelompokkan data untuk dikategorikan sesuai dengan rumus yang telah ditentukan menjadi 3 kategori rendah, sedang dan tinggi. Pengelompokkan nilai siswa ini ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep siswa kelas VIII Mts.
Saifullah dalam pelajaran matematika disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Pengelompokkan Nilai Siswa Kategori Interval Jumlah
Siswa
Rendah x 15
Sedang 65 12
Tinggi 80 3
Hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada Tabel 4.4.
Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep siswa terlihat bahwa pada kelas VIII Mts Saifullah siswa yang termasuk dalam kategori kemampuan pemahaman konsep matematika siswa rendah, sedang dan tinggi. Siswa yang termasuk dalam kategori kemampuan pemahaman konsep matematika rendah sebanyak 15 siswa, siswa yang termasuk dalam kategori kemampuan pemahaman konsep matematika sedang sebanyak 12 siswa, dan siswa yang termasuk dalam kategori kemampuan pemahaman konsep matematika tinggi sebanyak 3 siswa.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada saat menyelesaikan tes yang diberikan, siswa juga cenderung tidak mampu menuhi indikator kemampuan pemahaman konsep seperti kemempuan menyatakan ulang sebuah konsep yang masih rendah, tidak menambahkan indikator contoh dan bukan contoh dari konsep serta hanya beberapa siswa yang mengaplikasikan konsep atau alogaritma pada pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan pemahaman konsep siswa kelas VIII Mts Saifullah yang dilakukan menggunakan instrumen penelitian berupa tes soal dan wawancara menunjukkan bahawa tingkat kemampuan pemahaman konsep matematika termasuk dalam kategori rendah, sedang dan tinggi
dengan indikator kemampuan pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika.
Metode yang peneliti lakukan untuk memperoleh data tersebut adalah dengan mengadakan uji instrument untuk mengidentifikasi kemampuan pemahaman konsep dan melakukan wawancara kepada siswa/siswi. Peneliti mengindikasikan adanya kemampuan pemahaman konsep pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV), setelah dianalisis ternyata ditemukan bahwa terdapat kemampuan pemahaman konsep yang kurang pada materi SPLDV, serta masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik pada saat menyelesaikan soal tes yang diberikan peneliti, bahkan ada beberapa peserta didik yang sebenarnya belum siap untuk menerima materi SPLDV tersebut karena peserta didik tersebut belum sepenuhnya menguasai materi SPLDV yaitu pada saat penyelesaian subtitusi, eliminasi dan grafik.
Hal ini semakin menegaskan bahwa adanya kemampuan pemahaman konsep siswa yang baik bersifat konseptual dan instrumental pada materi SPLDV.
Berdasarkan hasil tes soal siswa dalam pembelajaran matematika terkait indikator kemampuan pemahaman konsep dari masing-masing kategori. Yang pertama, siswa yang tergolong dalam kategori rendah berjumlah 15 orang siswa.
Yang kedua, siswa yang tergolong dalam kategori sedang berjumah 12 orang siswa.
Dan yang ketiga, siswa yang tergolong dalam kategori tinggi berjumlah 3 orang siswa.
Berdasarkan yang sudah dijelaskan sebelumnya dan mengacu pada pengertian pemahaman konsep, pemahaman peserta didik mengenai konsep terkait materi SPLDV masih terbatas. Hal ini terungkap dengan sebelumnya peserta didik masih belum bisa sepenuhnya menggunakan konsep SPLDV untuk dapat menyelesaikan soal tes tertulis yang telah diberikan peneliti. Kemudian dari penjelesannya sebelumnya peneliti menemukan bahwa
pengalaman peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal atau latihan- latihan yang berbentuk grafik maupun penyelesaian masih kurang sehingga hal ini mengakibatkab peserta didik mengalami kesulitan ketika menyelesaikan soal-soal SPLDV. Hal inilah yang mengindikasikan bahwa adanya kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi SPLDV.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa siswa MTs Saifullah memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika siswa terdiri dari kategori rendah, sedang dan tinggi. Kemampuan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika secara umum berdasarkan seluruh indikator, yaitu siswa yang termasuk dalam kategori kemampuan pemahaan konsep rendah sebanyak 15 orang siswa, kemampuan pemahaman konsep sedang sebanyak 12 orang siswa dan untuk kemampuan pemahaman konsep tinggi sebanyak 3 orang siswa. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti kemampuan pemahaman siswa dalam materi SPLDV belum tercapai dengan baik untuk materi prasyarat, pembelajaran yang menekankan pada hafalan rumus tanpa disertai dengan kemampuan pemahaman konsep.
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pemikiran demi meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam pembelajaran matematika di MTs Saifullah. Untuk ini penulis berusaha memberikan beberapa saran dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa agar siswa dapat melaksanakan pembelajaran secara aktif, dan tidak bergantung kepada keadaan fisik dan psikis ketika menghadapi pembelajaran matematika.
Sehingga adanya keterbukaan dengan
guru dan orangtua bisa memahami keadaan yang dialami peserta didik.
2. Bagi pengajar atau tenanga pedidik, diharapkan dapat memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa dalam aktivitas disekolah agar menumbuhkan kemampuan pemahaman konsep dalam belajar dan meminialisir kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Guru diharrapkan menggunakan metode dan pendekatan dalam pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Guru dalam membentuk pola pembelajaran matematika hendaknya tidak semata-mata ditunjukan pada keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal.
3. Bagi peneliti selanjutnya semoga penelitian ini dapat menjadi acuan untuk mengembangkan penelitian lebih dalam mengenai kemampuan pemahaman konsep matematika siswa terhadap kemandirian belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P. (2021). Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII SMPN 4
Batang Gansal Dalam
Menyelesaikan Masalah Matematika. PRISMA , 121-129.
Budiarti, C. D., Purwanto, S. E., &
Hendriana, B. (2019). Kontribusi Model Pembelajaran M-Apos Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa . KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika , 15-22.
Ginting, I. R., & Sutirna. (2021). Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
Maju, 350-357.
Suraji, Maimunah, & Saragih, S. (2018).
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Pada Materi Sistem
Persamaan Linearr Dua Variabel (SPLDV). Suska Jouernal Of Mathematics Education , 9-16.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenamedia Group.
Rahayu, S. (2012). Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education Terhadap Pemaham Konsep Matematika Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Hasanah Pekanbaru. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Mawaddah, S., & Marianti, R. (2016).
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP dalam Pembelajaran Menggunakan Model Penemuan Terbimbing (Discovery Learning). EDU-MATH Jurnal Pendidikan Matematika , 76-85.