• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH TETAP DI KABUPATEN JENEPONTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH TETAP DI KABUPATEN JENEPONTO"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH TETAP

DI KABUPATEN JENEPONTO

RUSTAM

Nomor Stambuk : 10561 3348 09

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

(2)

KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH TETAP

DI KABUPATEN JENEPONTO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh RUSTAM

Nomor Stambuk : 10561 3348 09

Kepada

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

(3)

PERSETUJUAN

Judul Proposal Penelitian : Koordinasi Pemerintah Daerah Dan KPU Dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap Di Kabupaten Jeneponto

Nama Mahasiswa : Rustam

Nomor Stambuk : 10561 3348 09

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si Samsir Rahim, S.Sos., M.Si

Mengetahui :

Dekan Ketua Jurusan

Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara

Dr. H. Muhlis Madani., M.Si Burhanuddin, S.Sos., M.Si

(4)

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan surat keputusan/undangan menguji ujian skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar, Nomor: 341/fsp/A.I-VIII/II/35/2014 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S.I) dalam program studi Ilmu Administrasi Negara di Makassar pada hari Jum’at tanggal 28 bulan Februari tahun 2014.

TIM PENILAI

Ketua, Sekretaris,

Dr. Muhlis Madani, M.Si Drs. H. Muhammad Idris, M.Si

Penguji:

1. Dr. Jaelan Usman, M.Si (...) 2. Dr. Nuryanti Mustari, S.IP, M.Si (...) 3. Drs. Anwar Kuba (...) 4. Burhanuddin, S. Sos, M. Si (...)

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tengan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : Rustam

Nomor Stambuk : 10561 3348 09

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 01November 2013

Yang Menyatakan,

Rustam

(6)

ABSTRAK

RUSTAM. Koordinasi Pemerintah Daerah Dan Komisi Pemilihan Umum Dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap Di Kabupaten Jeneponto ( Di

bimbing oleh Dr.Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si dan Samsir Rahim, S.Sos., M.Si).

Skripsi ini membahas tentang Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Berdasarkasn hal tersebut, peneliti terdorong untuk menjelaskan Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum dalam Pemutakhiran daftar pemilih tetap.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana data yang diperoleh dari beberapa tanggapan atau uraian informan secara purposive sampling kemudian melakukan verifikasi data hingga benar-benar valid.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum koordinasi pemerintah daerah dan komisi pemilihan umum dalam pemutakhiran daftar pemilih tetap di Kabupaten Jeneponto terdapat beberapa faktor; yaitu faktor pendukung Sumber Daya Manusia dan faktor penghambat Kurangnya Kerjasama antara pemerintah daerah dan komisi pemilihan umum dalam pemutakhiran daftar pemilih tetap, dan Kurangnya komunikasi didalam pemutakhiran daftar pemilih.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum Dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di kabupaten Jeneponto.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Samsir Rahim,S.Sos., M.Si selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

2. Bapak Dr. H. Muhlis Madani.,M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Burhanuddin, S.Sos., M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun materil.

(8)

5. Rekan-rekan sejawat atas segala bantuan, baik selama menempuh kuliah hingga pada bantuan penelitian dan penulisan laporan penelitian berupa skripsi ini.

Sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekurangan serta tidak luput dari kesalahan dan kelemahan penulis menyadari bahwa karya tulis yang sangat sederhana ini masih terdapat kekurangan didalamnya, untuk itu segala saran, kritik yang membangun. Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermamfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 27 November 2014

Rustam

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ... ii

Halaman Persetujuan …….. ... iii

Penerimaan Tim ... iv

Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… ... 1

B. Rumusan Masalah……….. ... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Konsep dan Teori ... 7

B. Kerangka Pikir……… ... 24

C. Fokus Penelitian ………... ... 25

D. Defenisi Fokus Penelitian ... 26

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian. ... 28

B. jenis Dan Tipe Penelitian ……… ... 28

C. Sumber Data ………... 28

D. Informan Penelitian ……… ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ………... ... 29

F. Teknik analisis data ... 30

G. Pengabsahan Data ……… ... 31

BAB IV METODE PENELITIAN A. Deskripsi Atau Karakteristik Obyek Penelitian ... ... 33

(10)

B. Koordinasi Pemerintah Daerah Dan KPU ……… ... 45 C. Faktor Yang Mempengaruhi Koordinasi Daerah Dan KPU Dalam

Pemuktahiran DPT di Kabupaten

Jeneponto………... ... 55 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……….. ... 62 B. Saran………. ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(11)

KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH TETAP

DI KABUPATEN JENEPONTO

RUSTAM

Nomor Stambuk : 10561 3348 09

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

(12)

KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH TETAP

DI KABUPATEN JENEPONTO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh RUSTAM

Nomor Stambuk : 10561 3348 09

Kepada

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

(13)

PERSETUJUAN

Judul Proposal Penelitian : Koordinasi Pemerintah Daerah Dan KPU Dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap Di Kabupaten Jeneponto

Nama Mahasiswa : Rustam

Nomor Stambuk : 10561 3348 09

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si Samsir Rahim, S.Sos., M.Si

Mengetahui :

Dekan Ketua Jurusan

Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara

Dr. H. Muhlis Madani., M.Si Burhanuddin, S.Sos., M.Si

(14)

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan surat keputusan/undangan menguji ujian skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar, Nomor: 341/fsp/A.I-VIII/II/35/2014 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S.I) dalam program studi Ilmu Administrasi Negara di Makassar pada hari Jum‟at tanggal 28 bulan Februari tahun 2014.

TIM PENILAI

Ketua, Sekretaris,

Dr. Muhlis Madani, M.Si Drs. H. Muhammad Idris, M.Si

Penguji:

1. Dr. Jaelan Usman, M.Si (...)

2. Dr. Nuryanti Mustari, S.IP, M.Si (...)

3. Drs. Anwar Kuba (...)

4. Burhanuddin, S. Sos, M. Si (...)

(15)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tengan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : Rustam

Nomor Stambuk : 10561 3348 09

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 01November 2013

Yang Menyatakan,

Rustam

(16)

ABSTRAK

RUSTAM. Koordinasi Pemerintah Daerah Dan Komisi Pemilihan Umum Dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap Di Kabupaten Jeneponto ( Di bimbing oleh Dr.Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si dan Samsir Rahim, S.Sos., M.Si).

Skripsi ini membahas tentang Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Berdasarkasn hal tersebut, peneliti terdorong untuk menjelaskan Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum dalam Pemutakhiran daftar pemilih tetap.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana data yang diperoleh dari beberapa tanggapan atau uraian informan secara purposive sampling kemudian melakukan verifikasi data hingga benar-benar valid.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum koordinasi pemerintah daerah dan komisi pemilihan umum dalam pemutakhiran daftar pemilih tetap di Kabupaten Jeneponto terdapat beberapa faktor; yaitu faktor pendukung Sumber Daya Manusia dan faktor penghambat Kurangnya Kerjasama antara pemerintah daerah dan komisi pemilihan umum dalam pemutakhiran daftar pemilih tetap, dan Kurangnya komunikasi didalam pemutakhiran daftar pemilih.

(17)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum Dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di kabupaten Jeneponto.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Samsir Rahim,S.Sos., M.Si selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

2. Bapak Dr. H. Muhlis Madani.,M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Burhanuddin, S.Sos., M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun materil.

(18)

5. Rekan-rekan sejawat atas segala bantuan, baik selama menempuh kuliah hingga pada bantuan penelitian dan penulisan laporan penelitian berupa skripsi ini.

Sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekurangan serta tidak luput dari kesalahan dan kelemahan penulis menyadari bahwa karya tulis yang sangat sederhana ini masih terdapat kekurangan didalamnya, untuk itu segala saran, kritik yang membangun. Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermamfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 27 November 2014

Rustam

(19)

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ... ii

Halaman Persetujuan …….. ... iii

Penerimaan Tim ... iv

Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… ... 1

B. Rumusan Masalah……….. ... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Konsep dan Teori ... 7

B. Kerangka Pikir……… ... 24

C. Fokus Penelitian ………... ... 25

D. Defenisi Fokus Penelitian ... 26

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian. ... 28

B. jenis Dan Tipe Penelitian ……… ... 28

C. Sumber Data ………... ... 28

D. Informan Penelitian ……… ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ………... ... 29

F. Teknik analisis data ... ... 30

G. Pengabsahan Data ……… ... 31

BAB IV METODE PENELITIAN A. Deskripsi Atau Karakteristik Obyek Penelitian ... ... 33

(20)

B. Koordinasi Pemerintah Daerah Dan KPU ……… ... 45 C. Faktor Yang Mempengaruhi Koordinasi Daerah Dan KPU Dalam

Pemuktahiran DPT di Kabupaten

Jeneponto………... ... 55 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……….. ... 62 B. Saran………. ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan umum menjadi salah satu indikator stabil dan dinamisnya demokratisasi suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia, penyelenggaraan pemilu memang secara periodik sudah berlangsung sejak awal-awal kemerdekaan bangsa ini, akan tetapi proses demokratisasi lewat pemilu-pemilu yang terdahulu belum mampu menyamai nilai-nilai demokrasi yang matang akibat sistem politik yang otoriter. Masalah yang ada didalam proses pelaksanaan pemutakhiran daftar pemilih tetap yang ada di Kabupaten Jeneponto yang sering terjadi pada saat pemilihan Kepala daerah dan wakil Kepala daerah adalah daftar pemilih tetap yang tidak akurat.

Untuk dapat mengatasi masalah tersebut perlu adanya sebuah koordinasi antara pemerintah daerah dan komisi pemilihan umum, karena koordinasi merupakan sebuah alat utama dalam menyelesaikan sebuah masalah dan persoalan yang ada, timbulnya tumpang tindih dalam tugas merupakan akibat dari kurang koordinasi antar bidang,Sehingga yang menjadi sasaran dan tujuan utama peneliti, dimana tujuan penelitian ini tidak lain hanya untuk melihat sejauh mana koordinasi berfungsi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan komisi pemilihan umum, karena diduga bahwa koordinasi antara pemerintah dan KPU belum berjalan sesuai dengan harapan yang diinginkan dan pelaksanaannya belum bisa dikatakan maksimal.

1

(22)

Oleh karena itu didalam pelaksanaan pemutakhiran daftar pemilih tetap antara Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan umum tidak menjalin koordinasi dengan baik sehingga daftar pemilih tetap pada tahun 2013 tidak sesuai yang diharapkan.

Suatu pemerintahan dimana para Kepala Daerah dan wakilnya dipilih secara langsung oleh masyarakat, penyelenggaraan masyarakat pemerintahan haruslah dilakukan oleh pemerintah yang representatif. Representatif adalah suatu penyelenggaraan pemerintahan yang dicirikan setidaknya tiga karakteristik berikut: responsitif terhadap aspirasi masyarakat, mampu menartikulasikan isu-isu, program dan janji-janji partai politik dalam pemilu (kampanye) menjadi kebijakan publik dan akuntabel. Tugas ini harus dilakukan secara sinergis baik oleh eksekutif maupun lembaga legislatif di Daerah.

Menurut Asfar, (2005:6). Penciptaan pemerintahan yang refresentatif dibutuhkan banyak kondisi, seperti para pejabat publik yang selalu menggunakan signal masyarakat sebagai dasar pengambilan keputusan politik, anggota parlemen yang selalu komitmen dengan janji politiknya, akuntabilitas penyelenggaraan negara, sistem politik yang demokratis dan semacamnya.

Oleh karena itu sistem politik yang demokrasi, dengan adanya pilkada yang dilakukan secara reguler, lazimnya akan mendorong munculnya pemerintahan yang representatif.

Menurut undang-undang No. 22 tahun 2007 pelaksanaan pemilihan kepala daerah ini dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) yang bertempat tugasdi daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Komisi ini

(23)

melaksanakan tugasnya sebagai badan pelaksana pemerintah yang mengurus masalah pemilihan Kepala Daerah yang ada di daerah. Olehnya secara sadar penyelenggara pemilu harus memahami pentingnya keterlibatan secara langsung masyarakat dalam membangun hubungan dengan negaranya melalui pemilihan kepala daerah yang akan mengisi jabatan-jabatan guna mengemban amanah kekuasaan yang akan diserahkan pada pemilihan umum tersebut, dengan tujuan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, kewenangan KPUD sebagai penyelenggara pemilu adalah sebuah bentuk tanggung jawab yang besar untuk memaksimalkan seluruh potensi yang ada demi penegakan hak konstitusi tersebut.

Pemilihan Kepala Daerah yang akan berlangsung di Kabupaten Jeneponto yang tentunya diharapkan dapat menjadi pelayan yang baik, dalam kondisi demikian perlu kiranya mendorong masyarakat sebagai kekuatan utama demokrasi untuk turut mengawasi proses pilkada. Masyarakat yang telah memberikan hak untuk memilih harus disadarkan bahwa juga memiliki kewajiban mengawasi pilkada tersebut. Dengan pemilihan kepala daerah secara langsung, yang akan dipilih oleh rakyat.

Secara umum kondisi masyarakat Kabupaten Jeneponto dalam proses pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah masyarakat selaku pemilih tentu harus memiliki persyaratan untuk menggunakan hak pilihnya agar dapat dicantumkan sebagai daftar pemilih tetap. DPT inilah yang terkadang menjadi masalah dalam pilkada.

(24)

Pemilihan umum yang baik dan bersih, mensyaratkan adanya pemilih yang mempunyai pengetahuan, kesadaran dan bebas dari intimidasi berbagai pihak.dalam rangka itulah, proses pemilu baik legislatif, presiden dan wakil presiden maupun pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah perlu ditanggapi secara kritis oleh masyarakat, khususnya pemilih. Maka komisi pemilihan umum sebagai penyelenggara pemilu terus melakukan upaya melalui regulasi serta bekekerjasama dengan pemangku kepentingan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat pemilih. Salah satu kategori pemilih yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan demokrasi dimasa mendatang adalah pemilih pemula, selain jumlahnya yang akan terus bertambah, potensi daya kritis mereka dapat menentukan sebuah hasil pemilu. Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali akan melakukan penggunaan hak pilihnya.

Pentingnya peranan pemilih pemula karena sebanyak 20% dari seluruh pemilih adalah pemilih pemula, dengan demikian jumlah pemilih pemula sangatlah besar, sehingga hak warga negara dalam menggunakan hak pilihnya janganlah sampai tidak berarti akibat dari kesalahan-kesalahan yang tidak di harapkan, misalnya jangan sampai sudah memiliki hak pilih tidak dapat menggunakan hak pilihnya karena tidak terdaftar atau juga masih banyak kesalahan dalam menggunakan hak pilihnya, sehingga koordinasi yang dilakukan antara Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum tentang masalah pentingnya pemilih pemulah, ternyata tidak sejalan antara Pemerintah

(25)

Daerah dengan Komisi Pemilihan Umum, dikarenakan komisi pemilihan umum melakukan pendataan langsung yang dijadikan daftar pemilih tetap.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana Koordinasi Pemerintah Daerah dan KPU dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Jeneponto.

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi Koordinasi Pemerintah Daerah dan KPU dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Jeneponto.

C. Tujuan dan Kegunaan penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui koordinasi pemerintah daerah dan KPU dalam pemutakhiran daftar pemilih tetap di Kabupaten Jeneponto.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi koordinasi pemerintah daerah dan KPU dalam pemutakhiran daftar pemilih tetap di Kabupaten Jeneponto.

2. Kegunaan Penelitian a. Secara teoris/ilmiah

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dalam pengembangan pengetahuan tentang pemutakhiran daftar pemilih tetap.

(26)

b. Secara praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah khususnya di kantor komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto.

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep dan Teori 1. Pengertian Koordinasi

Istilah koordinasi berasal dari kata asing: “Cum” yang artinya berbeda-beda dan “Ordinare” yang artinya susunan atau penempatan sesuatu pada keharusannya (Westra,1983:5). Hal ini sangat diperlukan dalam suatu organisasi dimana adanya perbedaan dalam satuan tugas dan wewenang maupun tanggung jawab seseorang atau pejabat terhadap suatu pekerjaan sebagai konsekwensi berorganisasi atau bekerja sama.

Didalam kamus besar bahasa Indonesia, edisi yang tiga (2002:323), koordinasi adalah perihal yang mengatur suatu organisasi atau kegiatan didalamnya, sehingga peraturan-peraturan dan tindakan yang akan dilaksanakan, dan tidak saling bertentangan atau simpang siur.

Selain beberapa pengertian diatas, didalam Edwin (2009) dijelaskan pula bahwa koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan yang terposa pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien, beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi dilakukannya koordinasi antara lain; kesamaan fungsi-fungsi, kedekatan geografis tingkat pengawasn langsung yang dibutuhkan tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan dan bantuan organisasi yang tersedia bagi pengawas.

Pengertian lain tentang koordinasi dalam Leonard Blog 2007) adalah penyederhanaan yang menyangkut masalah strategi kebijaksanaan program

7

(28)

dalam organisasi dengan metode komunikasi yang baik, yang dilakukan secara vertikal maupun horizontal di dalam organisasi yang formal, agar segala kegiatan sinkron terpadu tertuju pada pencapaian tujuan bersama.

Dalam hubungan dengan koordinasi sebagai kegiatan pemerintahan yaitu koordinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi yang terkait.

Secara jelas pengertian koordinasi dikemukakan oleh S.P Siagian (1995:15), bahwa “koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk, menperoleh kesatuan tindakan dalam usaha pencapaian tujuan bersama pula. Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur agar pembagian kerja berbagai orang atau kelompok dapat tersusun suatu kebulatan yang terintegrasi dengan cara seefisien mungkin”.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka dengan sendirinya koordinasi adalah suatu fungsi untuk menyatukan kegiatan dari semua organisasi untuk melkasanakan tugas yang berkaitan dengan kegiatan pemerintahan.

Pengertian Koordinasi coba ditawarkan oleh soekarno. K (1987:84), yakni” koordinasi adalah suatu usaha kerjasama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan dalam tugas-tugas tertentu sedemikian rupa, sehingga dapat saling pengertian, saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi”.

Selanjutnya Ero H. Rosyadi (1982:127), mengemukakan bahwa

“Coordinating-pengkoordinasian, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan

(29)

usaha menyatukan dan mengarahkan berbagai kegiatan dari seluruh organisasi itu agar dalam setiap gerak dan langkah tertuju pada tujuan “.

Selain pengertian tersebut diatas, pengertian koordinasi juga dikemukan oleh soekarno Handayaniningrat (1982:82), bahwa koordinasi adalah suatu proses dimana pimpinan mengembangan polo usaha kelompok secara teratur diantara bawahanya dan menjadi kesatuan dalam mencapai tujuan bersama.

Selanjutnya Leonard D. White memberikan pengertian tentang koordinasi, sebagai berikut;

“Koordinasi adalah suatu penyatuan terhadap masing-masing bagian antara satu dengan yang lainnya dan menyerahkan usaha-usaha atau kegiatan- kegiatan beserta gerak operasinya agar mereka dapat memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi keberhasilan usaha bersama (1989:126)”.

Sehingga jelas jika dikaitkan dari pendapat-pendapat tersebut diatas, bahwa koordinasi antara bagian terkait penetapan dan pengembangan kebijaksanaan dalam organisasi sangat berperan penting. Sejalan dengan pengertian tersebut, Sutarto dalam bukunya “Dasar-Dasar Organisasi”, menjelaskan bahwa koordinasi adalah pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur untuk menciptakan suatu tindakan dalam mengusahakan tercapainya tujuan bersama.

(30)

2. Jenis-Jenis Koordinasi

a. Koordinasi Hierarkhis (koordinasi Vertikal)

Koordinasi hierarkhis (vertical) adalah koordinasi yang di lakukan oleh seorang pejabat pimpinan dalam suatu instansi pemerintah terhadap pejabat (pegawai) atau instansi bawahannya.Setiap pimpinan berkewajiban untuk mengkoordinasikan kegiatan bawahannya.

b. Koordinasi Fungsional

Koordinasi fungsional adalah koordinasi yang di lakukan oleh seorang pejabat atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnya yang tugasnya saling berkaitan berdasarkan azas fungsional.Dalam koordinasi fungsional dapat di bedakan menjadi tiga yaitu :

a. Koordinasi Fungsional Horizontal

Koordinasi ini di lakukan oleh seorang pejabat atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lain yang setingkat.

b. Koordinasi Fungsional Diagonal

Koordinasi ini di lakukan oleh seorang pejabat atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lain yang lebih rendah tingkatannya tetapi bukan bawahannya

c. Koordinasi Fungsional Teritorial

Koordinasi ini di lakukan oleh seorang pejabat atau pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnya yang berada dalam satu wilayah (territorial) tertentu dimana semua urusan yang ada

(31)

dalam wilayah tersebut menjadi wewenang atau tanggung jawabnya selaku penguasa atau penanggung jawab tunggal.

Untuk melihat kemampuan seorang manajer dalam memimpin dan melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya bawahan atau pegawai yang ada dalam tanggung jawabnya yang dikenalkan sebagai rentang manajemen.

Koordinasi didefenisikan sebagai proses penyatuan tujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri. Oleh karena itu koordinasi berpedoman beberapa hal, yaitu;

1. Koordinasi harus terpusat sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.

2. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.

3. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.

(32)

4. Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.

Koordinasi adalah merupakan usaha untuk mengatur, mengharmoniskan atau menselaraskan seluruh kegiatan atau aktifitas dalam kelompok dimana prosesnya memerlukan penataan yang terintegrasi, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Koordinasi yang merupakan salah satu fungsi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, serta motivasi dengan kata lain bahwa koordinasi adalah fungsi organik pada tiap-tiap bagian dalam beraktivitas. Dengan demikian, maka jelaslah apabila suatu instansi lembaga, dan semacamnya yang utamanya berada dalam lingkup pemerintahan menginginkan kinerja yang baik dikatakan berhasil, haruslah memperhatikan masalah koordinasi tersebut.

Menurut E. F. L. Brech dalam bukunya, The Principle and Practice of Management: Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya diantara para anggota itu sendiri.

Menurut G. R. Terry dalam bukunya, Principle of Management : koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron/teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditetukan.

3. Pemutakhiran Data Pemilih

(33)

Daftar pemilih yang digunakan pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum terakhir di daerah dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Pemerintah Kota Jeneponto, digunakan sebagai data awal daftar pemilih untuk Pemilukada Kota Jeneponto Tahun 2013. Daftar pemilih tersebut dimutakhirkan dan divalidasi oleh PPS dengan dibantu oleh Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP) untuk digunakan sebagai bahan penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS).

Hasil pemutakhiran DP4 tersebut disusun menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS), kemudian DPS tersebut diumumkan oleh PPS pada tempat yang mudah terjangkau oleh masyarakat untuk mendapat tanggapan dari masyarakat sehingga dapat memberikan kesempatan kepada hak pilih yang belum terdaftar sebagai pemilih.

Daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tambahan yang telah diperbaiki disahkan dan diumumkan oleh PPS untuk menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari hasil pemutakhiran data pemilih di wilayah Jeneponto diketahui bahwa jumlah hak pilih berdasarkan DPT pada Pemilukada Kota Jeneponto Tahun 2013 adalah sebanyak hak pilih yang terdiri dari laki-laki 134.127 dan 145.199 perempuan.

Komisi Pemilihan Umum dan/atau Komisi Pemilihan Umum kabupaten/Kota paling lama 6 (enam) bulan sebelum hari dan tanggal pemungutan suara memberitahukan kepada pemerintah Daerah untuk menyampaikan data kependudukan kepada komisi pemilihan umum Provinsi dan/atau komisi pemilihan umum Kabupaten/Kota yang akan digunakan dalam

(34)

pemilu kepala daerah dan wakil Kepala Daerah terinci untuk tiap Desa/Kelurahan atau sebutan nama lainnya.

Data kependudukan sebagaimana yang dimaksud diatas adalah data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang sekurang-kurangnya meliputi:

a. Nomor urut;

b. Nomor KTP;

c. Nama lengkap;

d. Tempat/tanggal lahir (umur);

e. Jenis kelamin;

f. Status perkawinan;

g. Alamat tempat tinggal;

h. Jenis cacat yang disandang.

Sebelum penyerahan Data Penduduk Potensial Pemilih pemilu (DP4) sebagaimana yang dimaksud diatas dari pemerintah daerah kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi atau komisi pemilihan umum Kabupaten/Kota, terlebih dahulu dilakukan koordinasi antara pemerintah daerah Provinsi atau pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota berkenaan dengan pemutakhiran dan validasi data pemilih.

Untuk kseperluan koordinasi dengan pemerintah daerah Provinsi atau pemerintah daerah Kabupaten/Kota. DP4 dapat dilengkapi dengan daftar pemilih tetap pemilu terakhir sebagai bahan untuk penyusunan data pemilih/daftar pemilih pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

(35)

Penyerahan DP4 sebagaimana yang dimaksud diatas dilakukan oleh pemerintah Daerah kepada KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam berita acara serah terima dan disertai dengan cetakan (hardcopy) dan data elektronik (softcopy). Penyerahan DP4 sebagaimana yang dimaksud dengan memperhatikan jadwal pelaksanaan penetapan/pengesahaan daftar pemilih sementara, yaitu paling lama 5 (lima) bulan sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota menyusun data/daftar berdasarkan DP4 sebagaimana yang dimaksud di atas, dengan menggunakan formulir model A-KWK.KPU, paling lama 4 (empat) bulan sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. Data/daftar pemilih oleh KPU Kabupaten/Kota dibuat sebanyak jumlah PPS dan jumlah rukun tetangga (RT) dan/atau rukun warga (RW) disampaikan kepada PPS melalui PPK, dengan ketentuan :

a. 1 (satu) rangkap untuk diumumkan oleh PPS pada tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat; dan

b. 1 (satu) rangkap masing-masing disampaikan kepada ketua RT dan/atau RW atau sebutan lainnya untuk

c. Pemilih mendapat tanggapan masyarakat.

4. Daftar pemilih Sementara dan Daftar Pemilih Tambahan

PPS setelah menerima data/daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kota sebagaimana yang dimaksud diatas, melakukan pemutakhiran daftar pemilih, dengan kegiatan sebagai berikut :

(36)

a. Menyusun daftar pemilih sementara dengan membagi pemilih untuk tiap TPS paling tinggi 600 0arang, dengan memperhatikan, antara lain:

1. Tidak mengabungkan Desa/Kelurahan;

2. Memudahkan pemilih;

3. Hal-hal yang berkenan dengan aspek geografis;

4. Tenggat waktu pemungutan suara di TPS;

5. Jarak dan waktu tempuh menuju TPS.

b. Melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi daftar pemilih sementara kepada pengurus RT/RW atau sebutan lain di wilayahnya untuk mendapatkan tanggapan perbaikan .

c. Memperbaiki daftar pemilih sementara berdasarkan tanggapan perbaikan pengurus RT/RW atau sebutan lain.

d. Menetapkan, mengesahkan, dan mengumumkan daftar pemilih sementara untuk mendapat tanggapan masyarakat.

PPS dalam menyusun Daftar Pemilih Sementara dibantu oleh PPDP dengan menggunakan formulir model A1-KWK.KPU yang berbasis RT/RW.

PPDP sebagaimana yang dimaksud terdiri dari 1 (satu) orang untuk setiap TPS.

PPDP dapat berasal dari perangkat Kelurahan/ Desa atau RT atau RW atau sebutan lain atau warga masyarakat setempat, diangkat dan diberhentikan dengan keputusan PPS yang bersangkutan. Kegiatan penyusunan Daftar Pemilih Sementara dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari dengan ketentuan pengalokasian waktu kegiatan penyusunan Daftar Pemilih Sementara oleh PPDP ditetapkan oleh PPS yang bersangkutan.

(37)

Berdasarkan pemutakhiran daftar pemilih, PPS dengan di bantu PPDP menuyusun dan menetapkan Daftar Pemilih Sementara dengan menggunakan formulir model A1-KWK.KPU. Daftar Pemilih Sementara ( model A1- KWK.KPU) dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan ditetapka/disahkan (ditanda tangani) PPS sertai dibubuhi cap PPS.

Daftar Pemilih Sementara diumumkan oleh PPS pada tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat dan disampaikan oleh ketua rukun tetangga/rukun warga atau sebutan lainnya untuk mendapat tanggapan masyarakat. Daftar Pemilih Sementara diumumkan dalam jangkau waktu 21 (dua puluh satu) hari.

Dalam jangka waktu pengumuman pemilih atau anggota keluarga atau pihak yang berkepentingan dapat mengajukan usul perbaikan mengenai penulisan nama dan/atau identitas lainnya kepada PPS. Selain usul perbaikan pemilih atau anggota keluarga atau pihak yang berkepentingan dapat memberikan informasi tentang pemilih kepada PPS, yaitu berkenaan dengan pemilih :

a. Yang telah memenuhi syarat pemilih;

b. Yang sudah kawin dibawah umur 17 (tujuh belas) tahun;

c. Yang sudah pensiun dari tentara nasional Indonesia dan kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau pemilih yang berubah status menjadi tentara nasional indonesia dan kepolisian negara Republik Indonesia;

d. Yang terdaftar sudah meninggal dunia;

e. Sudah tidak berdomisili di Desa/Kelurahan tersebut;

(38)

f. Yang terdaftar ganda pada domisili yang berbeda;

g. Yang sudah terdaftar tetapi sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai pemilih.

Apabila usul perbaikan dan informasi diterima PPS segera mengadakan perbaikan daftar pemilih sementara. Apabila terdapat nama pemilih yang tidak tercantum dalam daftar pemilih sementara, nama pemilih tersebutn dimasukkan dalam daftar pemilih tambahan dengan menggunakan formulir model A3.2-KWK.KPU.

Pemilih (tambahan) sebagaimana yang dimaksud diatas, secara aktif melaporkan kepada PPS diKelurahan/Desa melalui pengurus RT/RW atau sebutan lain. Pencatatan data pemilih tambahan dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhirnya pengumuman daftar pemilih sementara.

Pemilih tambahan yang sudah di daftar diberikan tanda bukti terdaftar sebagai pemilih. Tanda bukti terdaftar ditukarkan dengan kartu pemilih setelah daftar pemilih tetap disahkan oleh PPS dengan menggunakan formulir model A3.3- KWK.KPU. PPS dibantu oleh PPDP mencatat data/nama pemilih (tambahan) ke dalam daftar pemilih tambahan untuk setiap TPS dengan menggunakan formulir model A2-KWK.KPU. Pencatatan data/nama pemilih (tambahan) berpedoman kepada ketentuan sebagaimana yang dimaksud diatas.

Daftar Pemilih Tambahan (Model A2-KWK.KPU) dibuat dalam 3 rangkap dan ditanda tangani oleh petugas pemutakhiran data pemilih serta ditetapkan/disahkan (ditanda tangani) oleh PPS serta dibubuhi cap PPS. Daftar pemilih tambahan diumumkan oleh PPS pada tempat yang mudah dijangkau

(39)

oleh masyarakat dengan bantuan petugas Kelurahan/Desa, pengurus RT/RW atau sebutan lain untuk mendapat tanggapan masyarakat. Jangkau waktu pengumuman daftar pemilih tambahan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhirnya jangka waktu penyusunan daftar pemilih tambahan.

Dalam jangka waktu sabagaimana yang dimaksud pemilih tambahan dapat mengajukan usul atas perbaikan penulisan nama dan identitas lainnya. Apabila usul sebagaimana yang dimaksud dapat diterima, PPS segera mengadakan perbaikan daftar pemilih tambahan dengan menggunakan formulir model A3.1- KWK.KPU.

5. Daftar Pemilih Tetap

Daftar pemilih sementara (model A1-KWK-KPU) dan daftar pemilih tambahan (model A2-KWK.KPU), disusun oleh PPS menjadi daftar pemilih tetap dengan menggunakan formulir model A3-KWK.KPU. Daftar pemilih tetap disahkan/ditetapkan/ditanda tangani oleh PPS serta dibubuhi cap PPS.

Daftar Pemilih Tetap (model A3-KWK.KPU) diumumkan di PPS/Desa/RT/RW atau tempat lain yang strategis, mudah dijangkau/diketahui oleh masyarakat.

Jangka waktu pengumuman Daftar Pemilih Tetap dilaksanakan selama 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhirnyya jangka waktu penyusunan daftar pemilih tetap. Dalam jangka waktu pengumuman apabila terdapat pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih sementara tetapi ternyata tidak tercantumdalam Daftar Pemilih Tetap, PPS segera memperbaiki dengan memasukkan nama pemilih tersebut dalam daftar pemilih tetap, dengan ketentuan bahwa pemilih tersebut masih memenuhi syarat sebagai pemilih sebagaimana yang dimaksud

(40)

dalam peraturan ini. Daftar Pemilih Tetap disahkan/ditetapkan (ditanda tangani) oleh PPS serta dibubuhi cap PPS paling lama 50 (lima puluh) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. Daftar pemilih tetap disampaikan PPS kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK untuk dicetak sesuai kebutuhan.

Rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dan Daftar Pemlih Tetap yang diterima dari PPS melalui PPK, digunakan oleh KPU Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan rekapitulasi jumlah pemilih. Penyusunan dan penetapan rekapitulasi jumlah pemilih dilaksanakan dalam rapat pleno KPU Kabupaten/Kota, PPK, Panwaslu Kabupaten/Kota, atau tim kampanye pasangan calon dapat memberikan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. Masukan harus disertai dengan data-daa-ta autentik dan bukti tertulis berupa nama pemilih, tanggal lahir pemilih dan lokasi TPS. KPU Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti masukan dan dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU Kabupaten/Kota.

Hasil rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU Kabupaten/Kota. KPU Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi pemilih terdaftar untuk tiap PPK diwilayah kerjannya dalam 4 rangkap. Dalam hal pemilu Bupati dan wakil Bupati, KPU Kabupaten/Kota menyusun dan menetapkan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar tiap kecamatan yang terinci untuk tiap Desa/Kelurahan atau sebutan nama lainnya dalam wilayah Kabupaten/Kota dengan menggunakan formulir model A6-KWK.KPU, paling lama 45 hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. KPU Kabupaten/Kota menyampaikan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar kepada:

(41)

1. Pemerintah Daerah sebanyak 1 (satu) rangkap 2. KPU Provinsi sebanyak 1 (satu) rangkap 3. Panwaslu Kabupaten/Kota 1 (satu) rangkap

4. KPU sebanyak 1 (satu) rangkap dalam bentuk data elektronik (softcopy).

Rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dan daftar pemilih tetap yang diterima dari KPU Kabupaten/Kota, digunakan oleh KPU Provinsi sebagai bahan penyusunan rekapitulasi jumlah pemilih. Penyusunan dan penetapan rekapitulasi jumlah pemilih dilaksanakan dalam rapat pleno KPU Provinsi yang dihadiri KPU Kabupaten/Kota, Panwaslu Provinsi, dan tim kampanye pasangan calon. Dalam rapat pleno KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, panwaslu kabupaten/kota atau tim kampanye pasangan calon dapat memberikan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi, harus disertai data-data yang autentik dan bukti tertulis berupa nama pemilih, tanggal lahir pemilih, dan lokasi TPS.

KPU Provinsi wajib menindaklanjuti masukan dan dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU Provinsi. Hasil rapat pleno KPU Provinsi, dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU Provinsi. KPU Provinsi membuat rekapitulasi pemilih terdaftar untuk tiapa KPU Kabupaten/Kota di wilayah kerjannya dalam rangkap 4 (empat). KPU Kabupaten/Kota menyampaikan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar kepada :

a. Pemerintah Daerah sebanyak 1 (satu) rangkap;

b. Panwaslu Provinsi 1 (satu) rangkap;

c. KPU sebanyak 1(satu) rangkap dalam bentuk data elektronik (softcopy).

(42)

Untuk keperluan pemeliharaan daftar pemilih tetap, dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sebelum hari pemungutan suara, tidak dapat diadakan perubahan, kecuali terdapat pemilih yang meninggal dunia. Dalam hal terdapat pemilih yang meniggal dunia, PPS membubuhkan catatan dalam daftar pemilih tetap dalam kolom keterangan “meninggal dunia”. Selain hal tersebut, daftar pemilih tetap dapat diadakan perubahan, apabila berdasarkan laporan pemilih atau anggota keluarganya kepada PPS terdapat pemilih yang terdaftar dalam data pemilih atau daftar pemilih sementara tetapi tidak terdapat dalam daftar pemilih tetap. PPS berdasarkan laporan pemilih atau anggota keluarganya, apabila ternyata nama pemilih tersebut terdapat dalam data pemilih atau daftar pemilih sementara, nama pemilih tersebut dimasukkan dalam daftar pemilih tetap.

Untuk keperluan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS, PPS menyampaikan salinan daftar pemilih tetap untuk tiap TPS kepada KPPS, dengan ketentuan:

a. Untuk pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS sebanyak 2 (dua) rangkap, masing-masing untuk anggota KPPS ke-2 dan ditempel di TPS;

b. Untuk disampaikan kepada saksi tiap pasangan kepada pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah masing-masing sebanyak 1 (satu) rangkap;

c. Untuk disampaikan kepada pengawas pemilu lapangan pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah sebanyak 1 (satu) rangkap.

(43)

Penyampaian salinan daftar pemilih tetap untuk tiap TPS, paling lama 5 (lima) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara sudah diterima oleh KPPS. Dalam hal terjadi pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah putaran kedua tidak dilakukan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilu. Dalam pelaksanaan tahap pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih dalam pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana diatur dalam peraturan ini, tidak menggunakan jenis bentuk formulir sebagaimana dimaksud dalam lampiran II peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2005 sebagaimana diubah terakhir dengan peraturan pemerintah nomor 49 tahun 2008.

Bentuk dan jenis formulir untuk keperluan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih pemilu pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah, adalah sebagaimana dimaksud dalam lampiran peraturan ini. Pengadaan formulir pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih pemilu pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah, dilaksanakan oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota. Untuk keperluan pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah, KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan pedoman teknis tentang tata cara pemutakhiran data dan daftar pemilih dalam pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan berpedoman kepada peraturan ini.

Daftar pemilih sementara dan/atau daftar pemilih tetap sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan ini dapat diserahkan kepada pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah serta dipublikasikan melalui website.

Daftar pemilih tetap yang telah ditetapkan dan/atau disahkan (ditanda tangani) oleh PPS dan dibubuhi cap PPS.

(44)

B. Kerangka Pikir

Pemerintah daerah dan komisi pemilihan umum pada umumnya memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan pemutakhiran daftar pemilih tetap di Kabupaten Jeneponto. Sehingga untuk melaksanakan tugas tersebut, perlu adanya koordinasi yang harus dilakukan dan dilaksakan oleh tiap-tiap bidang yang ada di pemerintahan dan komisi pemilihan umum di Kabupaten Jeneponto, yang tidak lain kesemuanya itu hanya untuk mendapatkan pemutakhiran daftar pemilih tetap yang akurasi.

(45)

BAGAN KERANGKA PIKIR

C. Fokus penelitian

Fokus penelitian ini berangkat dari latar belakang masalah kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah dan dikaji berdasarkan teori dalam tinjauan pustaka adapun fokus penelitian yang berpijak dari rumusan masalah adalah Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum dalam

KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH & KPUD

INDIKATOR/KOORDINASI:

 Kerjasama

 Komunikasi

 Koordinator Faktor Pendukung :

SDM

Faktor Penghambat : Kurangnya kerja sama dan komunikasi

AKURASI DPT KAB. JENEPONTO

(46)

Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Jeneponto. Fokus penelitian ini terdiri dari beberapa hal pokok yang perlu diuraikan yaitu:

1. Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Jeneponto.

2. Faktor yang mendukung didalam pemutakhiran daftar pemilih tetap adalah sumber daya manusia.

3. Faktor yang menghambat didalam pemutakhiran daftar pemilih tetap adalah kurangnya kerjasama dan komunikasi.

D. Defenisi Fokus Penelitian

1. Koordinasi adalah penyatuan sifat dan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

2. Kerjasama adalah suatu proses pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan suatu tujuan yang sama.

3. Komunikasi adalah penyampaian pesan atau proses pertukaran informasi.

4. Koordinator adalah sesorang yang mengkoordinasi setiap kegiatan.

5. Indikator Koordinasi adalah yang melatarbelakangi atau faktor penyebab terlaksananya suatu kegiatan di dalam ruang lingkup pemerintahan. Adapun indikator koordinasi antara pemerintah daerah dan Komisi pemilihan umum yaitu kerjasama, komunikasi dan koordinator.

6. Akurasi daftar pemilih tetap Kabupaten Jeneponto adalah semua data yang sudah rampung dari para petugas pemilihan umum untuk dijadikan daftar pemilih tetap.

(47)

7. Faktor pendukung adalah hal-hal yang menjadi pendorong suatu rangkaian kegiatan dalam pemutakhiran data dan yang menjadi faktor pendukung yaitu sumber daya manusia.

8. Faktor penghambat adalah suatu keadaan dimana terdapatnya kendala- kendala dalam melaksanakan suatu kegiatan dan yang menjadi faktor penghambat yaitu kurangnya kerja sama dan kurangnya komunikasi.

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kabupaten Jeneponto, di mana lokasi tersebut akan menghadapi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan di laksanakan pada bulan september 2013, dan waktu penelitian yang digunakan adalah kurang lebih dua bulan lamanya.

B. Jenis dan Tipe Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Kualitatif. Kualitatif yaitu data berupa bentuk informasi dalam bentuk tulisan atau kalimat secara lisan maupun secara tertulis.

2. Tipe Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran secara menyeluruh dan mengenai objek yang diteliti, terutama mengenai Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Jeneponto.

C. Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang bersumber atau data yang diperoleh dari responden berdasarkan hasil wawancara, seperti masyarakat dan pegawai di Kantor Komisi Pemilihan Umum.

28

(49)

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan.

Refernsi-referensi, peraturan perundang-undangan, dokumen, observasi yang diperoleh dari lokasi penelitian.

D. Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

1. Kantor Komisi Pemilihan Umum a. Komisioner KPU

b. Sub bagian teknis dan humas.

2. Kantor Catatan Sipil

a. Kepala dinas kependudukan dan catatan sipil ( Bakkarang SH.MH ) 3. Kantor Badan pusat statistik

a. Koordinator Statistik Kecamatan ( Jufri )

Dengan pertimbangan bahwa mereka dapat mengetahui masalah yang diteliti tentang Koordinasi Pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Jeneponto.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian, maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi (pengamatan)

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunkan observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari. Orang atau subjek yang sedang diamati, sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut terlibat pada sumber data.

Dengan observasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh akan lebih

(50)

lengkap, tajam, sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku subjek.

Jenis kegiatan yang di observasi adalah aktivitas masyarakat dalam pemilihan Kepela Daerah di Kabupaten Jeneponto.

b. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara tidak terstuktur atau terbuka yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dan observasi dilakukan dengan para masyarakat pemilih atau orang dianggap mengetahui tentang subtansial data dalam penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan sebuah data kedalam kategori, menjabarkan, melakukan sintesa, memilih mana yang penting dan membuat kesimpulan agar mempermudah diri sendiri maupun orang lain.

Sedangkan berbicara proses analisis data penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai.

Nasution dalam Sugiyono (2007:336) menyatakan “telah mulai semenjak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data sebelum dilapangan

(51)

Sebelum peneliti masuk kewilayah objek penelitian maka sebelumnya peneliti menyiapkan data-data studi pendahuluan atau data sekunder untuk menentukan fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama berada dilapangan. Kemudian selama dilapangan peneliti harus menganalisis setiap orang yang diwawancarai dan dapat mengambil kesimpulan, jika datanya belum valid, maka peneliti dapat mengembangkan pertanyaan sampai tahap tertentu, sehingga diperoleh data yang dianggap kredibel.

G. Pengabsahan Data

Validitas data sangat mendukung hasil akhir penelitian, oleh karena itu diperlukan teknik untuk memeriksa keabsahan data. Keabsahan data dalam penelitian ini diperiksa dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi bermakna silang yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran data yang akan dikumpulkan dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain serta pengecekan pada waktu yang berbeda.

a. Triangulasi Sumber dilakukan dengan cara mengecek pada data sumber lain yang telah diperoleh sebelumnya.

b. Triangulasi Metode bermakna data yang diperoleh dari satu sumber dengan menggunakan metode atau teknik tertentu, diuji keakuratan atau ketidak akuratannya.

c. Triangulasi waktu berkenaan dengan waktu pengambilan data penelitian.

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) instansi yang penulis harus teliti untuk mendapatkan kecocokan data kependudukan yang dijadikan daftar pemilih tetap yang akurat. Instansi tersebut diantaranya:

1. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)

Sejak tahun 2003 Komisi Pemilihan Umum terbentuk di Kabupaten Jeneponto dengan istilah perwakilan sekretariat umum, dan pada saat itu yang menjadi sekretaris adalah H. Zaenal Lau. Setelah terbentuk Komisi Pemilihan Umum, maka dipilih anggota-anggota yang akan membantu di dalam penyelenggaraan pemilihan umum.

Komisi pemilihan umum pada saat ini menyelenggarakan pemilihan anggota KPU baru dimana pemilihan ini terdapat banyak calon yang diselenggarakan 5 tahun sekali, dan adapun peneliti mempunyai tugas dari KPU untuk menjalankan amanah sebagai anggota relawan demokrasi di Kabupaten Jeneponto.dimana tugas tersebut akan terjun langsung kepada masyarakat untuk bersosialisasi seperti apa kedepannya.

Menurut Undang-undang No.22 tahun 2007 (2007:33) sebagai penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KPUD bertanggung jawab kepada DPRD yang bersangkutan, serta bertanggung jawab pula pada KPU pusat melalui KPU Provinsi. Adapun yang menjadi tugas dan wewenang KPUD Jeneponto Yaitu:

32

(53)

a. Merencanakan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

b. Menyusun dan menetapkan tata kerja PPK,PPS,KPPS dalam pemilu Kepala Daerah dengan memperhatikan pedoman dari KPU Provinsi.

c. Membentuk PPK, PPS, KPPS dalam pemilu kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah .

d. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan semua tahapan penyelenggaraan pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berdasarkan perundang-undangan dan memperhatikan pedoman dari KPU dan KPU Provinsi.

e. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih.

f. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi.

g. Menetapkan pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten yang telah memenuhi persyaratan.

h. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi perhitungan suara pemilu Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Kabupaten berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara dari seluruh PPK dengan membuat berita acara perhitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara.

(54)

i. Membuat acara perhitungan suara serta sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta pemilu, panwaslu Kabupaten dan KPU Provinsi.

j. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten untuk mengesahkan hasil pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kabupaten dan mengumumkannya

2. Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS, dahulu Biro Pusat Statistik), adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia yang mempunyai fungsi pokok sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum, secara nasional maupun regional.

Setiap sepuluh tahun sekali, BPS menyelenggarakan sensus penduduk. Di samping itu, BPS juga melakukan pengumpulan data, menerbitkan publikasi statistik nasional maupun daerah, serta melakukan analisis data statistik yang digunakan dalam pengambilan kebijakan pemerintah.

BPS juga terdapat di setiap provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Dinamakan perwakilan BPS di daerah, karena BPS merupakan instansi vertikal, yakni instansi pemerintah pusat yang berada di daerah, sehingga bukan merupakan bagian dari instansi milik daerah, Tugas lain BPS di daerah adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan statistik regional.

(55)

Setiap sepuluh tahun sekali BPS menyelenggarakan:

a. Sensus Penduduk (SP) yaitu pada setiap tahun berakhiran "0" (nol)..

b. Sensus Pertanian (ST) pada setiap tahun berakhiran "3" (tiga).

c. Sensus Ekonomi (SE) pada setiap tahun berakhiran "6" (enam).

Di samping memiliki kantor perwakilan hingga daerah tingkat II (Kabupaten/Kota), aparat BPS ada di setiap Kecamatan, yaitu Penanggungjawab Kegiatan BPS Tingkat Kecamatan atau saat ini disebut sebagai KSK (Koordinator Statistik Kecamatan), selain itu setiap ada kegiatan yang cukup besar seperti Sensus BPS selalu merekrut petugas lapangan yang berasal dari berbagai kalangan yaitu yang disebut Mitra Statistik.

Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001 (yang diperbaharui dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2007) Dalam menjalankan tugas, fungsi, dan kewenangannya seperti tercantum di bawah ini, BPS juga dibatasi oleh 10 prinsip etika perstatistikan yang tercantum dalam United Nations Fundamental Principles of Official Statistics.

1) Tugas dan fungsi

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi pemerintah Daerah di bidang statistik sesuai dgn undang- undang yg berlaku yaitu:

a) Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan statistik.

b) Penyelenggaraan statistik dasar.

(56)

c) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS.

d) Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik.

e) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

2) Wewenang

a) Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.

b) Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

c) Penetapan sistem informasi di bidangnya;

3. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Catatan sipil adalah Catatan Kependudukan / kewarganegaraan oleh pemerintah untuk memberikan kedudukan hukum terhadap peristiwanya yang membawa akibat hukum keperdataan dari diri seseorang dimulai sejak kelahiran sampai peristiwa kematian.

Dinas kependudukan dan catatan sipil adalah salah satu kantor yang melayani masyarakat didalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Akte Kelahiran. Capil salah satu instansi yang berperan penting dalam pengambilan data-data kependudukan, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki KTP,KK, dan Akte, sehingga data kependudukan yang ada dicatatan sipil belum maksimal untuk dijadikan daftar pemilih, peneliti

(57)

mengambil data dari kantor badan pusat statistik untuk mencocokkan dan dijadikan daftar pemilih tetap.

Koordinasi antara pemerintah daerah dan komisi pemilihan umum tidak menjaling kerjasama yang baik sehingga didalam pemutakhiran daftar pemilih tetap terjadi banyak kesalahan.

4. Koordinasi Pemerintah Daerah Dan KPU Dalam Pemuktahiran Daftar Pemilih Tetap Di Kabupaten Jeneponto

Koordinasi adalah merupakan usaha untuk mengatur, mengharmoniskan atau menselaraskan seluruh kegiatan atau aktifitas dalam kelompok dimana prosesnya memerlukan penataan yang terintegrasi, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Koordinasi yang dilakukan antara pemerintah Daerah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kurang baik, karena kurang kerja sama di dalamnya masing-masing mengurus kepentingan pribadi. Sehingga di dalam pemuktahiran daftar pemilihan tetap terjadi banyak kesalahan. Maka sering terjadi pendataan ulang dikarnakan masih banyak wajib pilih belum terdaftar didalam daftar pemilih tetap yang akurat.

5. Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)

Organisasi dapat dilihat sebagai alat untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain organisasi adalah wadah kegiatan beberapa orang yang melakukan kerja sama dalam usaha mencapai tujuan dalam organisasi setiap orang harus jelas tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya serta hubungan tata kerjannya.

(58)

Untuk mengetahui dan mengenal struktur organisasi biasanya dengan memperhatikan bagan organisasi, pengambaran mengenai struktur organisasi melalui bagan tersebut suatu upaya untuk memperoleh gambaran yang jelas atau menyeluruh tentang obyek atau dengan kata lain bagan tersebut dapat memperlihatkan Hirarki kepemimpinan dalam suatu organisasi.

(59)

STRUKTUR ORGANISASI

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

Sumber data KPUD Kab. Jeneponto

KETUA

ANGGOTA

SEKRETARIS

KASUBAG PROGRAM DAN DATA

KASUBAG TEKNIS DAN

HUMAS

KASUBAG HUKUM

KASUBAG UMUM DAN

LOGISTIK

(60)

Tugas pokok dan fungsi pejabat struktural KPUD Kabupaten Jeneponto.

1. Program kerja sekertaris

a. Mengkordinir kasubag dalam menetapkan dan melaksanakan tupoksi b. Memimpin sekretariat dalam melaksanakan dan penciptaan program

KPUD Kab. Jeneponto

c. Memimpin rapat-rapat staf sekertariat

d. Memberikan dukungan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas KPUD Kab. Jeneponto

e. Melaksanakan rapat pleno KPUD Kab. Jeneponto

f. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait 2. Program kerja sub bagian Program dan Data

a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pemilu

b. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebutuhan sarana dan prasarana pemilu

c. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan kerjasama dengan lembaga pemerintahan lain yan g terkait

d. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan kerjasama dengan lembaga non pemerintah

e. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan petunjuk teknis pelaksanaan pemilu

(61)

f. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan data pemutakhiran penduduk dan daftar pemilih

g. Mengumpulkan dan menghimpun dalam penyusunan laporan hasil pemilu khusus DPT

h. Mengumpulkan dan mengolah bahan pengembangan dan penggunaan teknologi informasi

i. Melaksanakan pengeporasian pengembangan aplikasi pengolahan dan penyajian data dan informasi pemilu

j. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan hasil monitoring penyelenggaraan pemilu

k. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan dokumentasi penyelenggaraan pemilu

l. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan serta pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolaan keuangan pemilu

m. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan subbagian program dan data n. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemutakhiran data

kependudukan dan data pemilih

o. Menjalankan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.

3. Program kerja subbagian Teknis dan Humas

a. Mengumpulkan dan mengindentifikasi bahan dan informasi pembagian daerah pemilihan dan alokasi kursi untuk pemilu anggota DPRD Provinsi

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan uji pendahuluan dengan variasi konsentrasi tersebut didapatkan hasil bahwa semua larva yang diuji mengalami kematian pada semua konsentrasi, hal

Karakteristik Kimia Kopi Kawa dari Berbagai Umur Helai Daun Kopi yang Diproses dengan Metode Berbeda.. Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil

Purwakanthi guru swara vokal /a/ tersebut, bersumber dari kata becak, yang merupakan pokok bahasan utama pada bagian pertama. Dengan kata becak diturunkan menjadi

Diambil kembali dari Menelisik Layanan Subscription Video on Demand yang Makin Digemari Masyarakat Indonesia:

Disetujui Oleh :…….. Diserahkan oleh :………. 1) Staf administrasi kantor atau sekretaris membuat permohonan pengisian dana kas kecil (mengisi formulir pengajuan dana

OCBC Bank Singapore adalah salah satu Bank tertua di Singapura yang didirikan tahun 1912 dan merupakan salah satu perusahaan keuangan terbesar di Asia, dengan aset grup usaha lebih

Dari delapan motif yang di paparkan sebelumnya terdapat lima motif yang sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh penelilti.Sedangkan ada tiga motif yang

Gambar 3.8 Analisis kinematika dan geometri sesar dari data bidang sesar, kekar gerus dan kelurusan sungai untuk Sesar Malekko