BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan hasil analisis berdasarkan permasalahan yang diteliti dalam area populasi yang sudah ditentukan sehingga hasil yang ditemukan dapat memiliki makna dari sebuah pendeskripsian tersebut. Dalam penelitian deskriptif kuantitatif ini dijelaskan suatu penjabaran mengenai temuan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif (Danim, 2002).
3.2 Populasi dan sampel
Populasi adalah kumpulan subyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. (Brockopp & Tolsma, 2000). Populasi pada penelitian ini adalah orang tua dan balita di wilayah kerja Puskesmas Jetak sedangkan orang tua dan balita dengan gizi kurang akan menjadi sampel penelitian. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, yaitu dengan mengambil secara keseluruhan populasi balita penderita gizi kurang sebanyak 62 balita.
3.3 Waktu penelitian
Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 1 sampai dengan 3 juni 2014 dan pengujian instrument dilakukan pada 25 sampai 29 Juni 2014, sedangkan untuk penelitian terhadap subyek dalam area populasi dilakukan pada tanggal 2 sampai dengan tanggal 7 Juli tahun 2014.
3.4 Variabel Penelitian
a. Variabel Independen (variabel bebas) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi variabel dependen.
Variabel independen pada studi ini yaitu pengetahuan orang ibu, tingkat pendidikan ibu, pemberian ASI ekslusif, tingkat pendapatan, kelengkapan imunisasi, dan berat badan bayi saat lahir.
b. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas (Pearson & Timothy, 2008).
Variabel dependen pada studi ini adalah gizi kurang pada balita dengan jumlah sampel sebanyak 62 balita.
3.5 Definisi Operasional
Defiisi operasional memberikan pengertian dan pendefinisian suatu variabel dan menggambarkan aktivitas-
aktivitas yang diperlukan untuk mengukurnya (Brockopp &
Tolsma, 2000).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
1. Pengetahuan Ibu
Pengetahuan Ibu adalah seberapa mengerti dan seberapa banyak dan benar orang tua balita terpapar informasi dan mengetahui tentang hal-hal berkaitan dengan gizi kurang dn gizi buruk dan hal-hal apa saja yang dapat bermanifestasi menjadi gizi kurang dan gizi buruk.
Responden memilih salah satu pilihan dari 4 item pilihan yang ada pada kuisioner
Kuisioner dengan pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan Ibu tentang gizi
Pernyataan Negatif berada pada no:
2, 7, 9, 10, 12, 14, 15,16
Pada hasil ukur tingkat pengetahuan ibu tentang gizi di ukur dengan menggunakan skala likert 4=sangat setuju
3=setuju 2=tidak setuju 1=sangat tidak setuju
Dari skala diatas diatas didapatkan rentang:
1=Sangat rendah yaitu 8-32 2=Rendah yaitu
33-48 3=Tinggi yaitu 49-64
4=Sangat tinggi yaitu 65-80
Ordinal
2 .
Tingkat pendidikan Ibu
Pendidikan dalam penelitian ini diartikan sebagai tingkatan pendidikan yang diperoleh Ibu balita melalui lembaga formal (SD,SMP,SMA, dan Perguruan Tinggi).
Responden memilih salah satu pilihan dari 4 item pilihan yang ada pada kuisioner
Kuisioner dengan pertanyaan mengenai tingkat pendidikan ibu
Pada hasil ukur tingkat pendidikan Ibu di gunakan skor
4= Perguruan Tinggi (diploma-S1) 3=SMA/SMK
2=SMP/Sederajat 1=SD
Dengan nilai 4= Sangat tinggi 3=Tinggi 2=Rendah 1=Sangat rendah
ordinal
3 .
Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan diartikan sebagai kemampuan keluarga dalam memperoleh penghasilan secara materil dan financial
Responden diberikan pertanyaan terbuka mengenai tingkat pendapatan
Kuisioner dengan pertanyaan mengenai Tikngkat Pendapatan
Pada hasil ukur Tingkat pendapatan keluarga di gunakan skor
Dengan nilai
1= Rendah (500.000-900.000) 2=Sedang(1.000.000.-1400.000) 3=Tinggi (1.500.000-2.000.000)
Ordinal
untuk diproyeksikan dalam kecukupan kebutuhan keluarga.
keluarga per bulan, selanjutnya saat data terkumpul peneliti dapat mengukur range untuk dilihat penghasilan tertinggi sampai terendah untuk selanjutnya di klasifikasikan dengan skala ukur ordinal
4 .
Kelengkapan ImunisasiPem berian
Kelengkapan imunisasi adalah seberapa lengkap atau kurang anak
Responden memilih salah satu pilihan dari 4 item
Kuisioner dengan pertanyaan mengenai kelengkapan imunisasi anak
4 = Sangat Lengkap(5 imunisasi dasar dan imunisasi tambahan) 3 = lengkap(5 imunisasi dasar) 2 = kurang lengkap(3-4 imunisasi
Ordinal
diberikan imunisasi.
Imunisasi didefinisikan sebagai pemberian vaksin (bibit penyakit menular yang telah dilemahkan atau dimatikan) kepada bayi atau anak- anak.
pilihan yang ada pada kuisioner
dasar)
1= kurang dari 3 imunisasi dasar (sangat-sangat kurang lengkap)
5 Imunisasi Dasar:
- BCG - DPT - Polio - Campak - Hepatitis B
5 .
ASI ekslusif Pemberian ASI eksklusif merupakan bagian dari progam dan rekomendasi pemerintah untuk diinstruksikan kepada orang tua menyusui dalam memberikan ASI eksklusifnya untuk bayinya dalam
Responden memilih salah satu pilihan dari 2 item pilihan yang ada pada kuisioner
Kuisioner dengan pertanyaan mengenai pemberian ASI eksklusif
1= Eksklusif 2=tidak ekslusif
Nominal
rentan waktu minimal 6 bulan sejak bayi dilahirkan.
6 .
Berat bayi saat lahir
Berat bayi saat lahir diartikan sebagai berat anak saat dilahirkan
Responden memilih salah satu pilihan dari 4 item pilihan yang ada pada kuisioner
Kuisioner dengan pertanyaan mengenai berat bayi saat lahir
1=< 1000 gram ( Kurang dari 1 kg) 2=1000-1500 gram (Kurang dari 1,5 kg)
3=1500- 2500 gram ( Kurang dari 2,5 kg)
4= > 2500 gram ( Lebih dari 2,5 kg)
Dengan nilai
1=Sangat sangat rendah 2=Sangat rendah 3=Rendah 4=Normal
Standard yang digunakan adalah : a.Bayi dengan berat badan normal, yaitu 2500-4000gram.
b.Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu 1500-
Ordinal
2500gram
c.Bayi dengan berat badan sangat rendah (BBLSR), dimana berat lahirnya adalah 1000-1500 gram.
d.Bayi dengan berat badan lahir rendah ekstrim < 1000 gram (Sinclair,2009)
3.6 Teknik Pengumpulan data
● Data Sekunder
Data variabel dependen (anak penderita gizi kurang) didapatkan melalui melihat catatan medis yang terdapat pada catatan medis Puskesmas Jetak dengan mengklasifikasikan berdasarkan kategori gizi kurang.
● Data Primer
Data variabel independen (pengetahuan orang tua, pendidikan, status ekonomi, pemberian susu eksklusif, kelengkapan imunisasi, berat bayi saat lahir) akan diperoleh dengan cara survei menggunakan kuesioner. Survei adalah suatu rancangan yang digunakan untuk menyediakan informasi berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan instrument yang diberikan kepada koresponden untuk dimintai tanggapannya mengenai sampel (Gulo, 2000). Sedangkan kuisioner adalah daftar pertanyaan yang telah disusun untuk memperoleh data sesuai yang diinginkan peneliti.
Skala yang digunakan adalah dengan menggunakan skala ukur nominal dan skala ukur Ordinal (Wasis, 2006). Dalam penggunaan kuisioner pengetahuan digunakan alternative jawaban Favorable dan Unfavorable.
Tabel 3.2 Alternatif jawaban
Pernyataan SS S TS STS
Positif (Favorable) 4 3 2 1
Negatif (Unfavorable) 1 2 3 4
3.7 Proses Pengolahan Data
Setelah mempelajari jawaban dari seluruh pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner , perlu dilakukan proses editing, coding, tabulasi, dan entry data sehingga lebih memudahkan
dalam pembacaan data dan meningkatkan kredibilitas analisa (Efendi, 2012).
3.7.1 Editing data
Memastikan kelengkapan dan kejelasan setiap aspek yang diteliti, yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap kuisioner untuk memastikan bahwa kuisioner telah lengkap.
3.7.2 Coding data
Teknik coding ini digunakan untuk memudahkan dalam proses analisis data. Penggunaan kode yang sudah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya digunakan untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisis data.
3.7.3 Tabulasi
Memasukan data kedalam diagram atau tabel-tabel dengan mengatur frekuensi setiap variabel yang disajikan dalam bentuk diagram presentase.
3.7.4 Entery data
Data dari kuisioner diolah dengan menggunakan progam SPSS (statistical Packages for Sosial Science) dan juga Microsoft Exel untuk mempermudah proses analisis data.
3.8 Keabsahan data
Untuk menetapkan keabsahan data , maka peneliti menggunakan uji validitas (konstruk dan isi) dan reliabilitas.
Tahap pertama
Pada tahap pertama dilakukan penyusunan pertanyaan dalam pembuatan kuisioner. Kuisioner yang telah tersusun dilakukan uji validitas isi dengan meminta pendapat pakar keperawatan anak, Progam Studi Ilmu Keperawatan di Universitas Diponegoro.
Tahap kedua
Pada tahap kedua adalah melakukan validitas konstruk yaitu menguji konstruk pertanyaan dari subuah instrument
penelitian dengan menggunakan statistika melalui aplikasi SPSS untuk diuji ke-validan dan realibitasnya.
Tahap ketiga
Pada tahap ketiga yaitu melakukan uji reliabilitas merupakan kemampuan data untuk memberikan hasil yang sama sekalipun dilakukan pengukuran secara berulang. Reliabilitas merupakan alat ukur yang penting untuk menjamin pengumpulan data yang akurat (Assaf, 2003). Dalam melakukan uji validitas digunakan metode pearson correlation. Data dianggap valid jika nilai korelasi > 0,361 (Priyatno, 2010) Pengujian validitas untuk kuisioner dilakukan di Desa Bener pada balita dengan gizi kurang dengan sampel sebanyak 21 balita. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut
Tabel 3.3
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
soal1 58.38 84.248 .430 .927
soal2 58.95 82.248 .392 .930
soal3 58.00 79.900 .664 .923
soal4 57.81 80.762 .678 .923
soal5 58.05 77.248 .824 .919
soal6 58.38 78.648 .643 .923
soal7 57.81 83.062 .480 .926
soal8 57.95 80.348 .679 .923
soal9 58.71 80.014 .597 .924
soal10 58.38 78.648 .643 .923
soal11 57.81 84.162 .542 .926
soal12 58.00 79.900 .664 .923
soal13 57.81 80.762 .678 .923
soal14 57.90 82.290 .570 .925
soal15 58.05 77.248 .824 .919
soal16 57.90 82.290 .570 .925
soal17 58.62 79.148 .663 .923
soal18 58.05 81.348 .642 .923
soal19 58.24 82.690 .412 .928
soal20 57.81 84.162 .542 .926
Item dinyatakan valid apabila nilai korelasi lebih besar dari r tabel. Dengan demikian item soal nomor 1 sampai dengan 20 valid.
Untuk mencari reliabilitas angket digunakan rumus Alpha Croncbach :
r11= (k) (1- ∑ σ b2) (k1) σ2t
Keterangan :
r11 : realibilitas instrument
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σ b2 : jumlah varians butir
σ2t : varians total
Jika hasil rhitung > rtabel maka item dikatakan signifikan, dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item dikatakan tidak signifikan.
Jika nilai koefisien > 0,7 maka instrument dikatakan reliable (Arikunto, 2006).
Hasil Uji Validitas dan reliabilitas untuk kuisioner pengetahuan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Hasil dari uji reliabilitas menunjukan Cronbach’s Alpha sebesar 0,928 dengan jumlah item sebanyak 20. Karena nilai lebih besar dari 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa instrument pada pengetahuan adalah reliable.
3.9 Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dalam statistika deskriptif ini digunakan menu dalam aplikasi SPSS untuk menghitung mean, standard deviation, variance, nilai maksimum dan nilai minimum. Data yang diperoleh
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.928 20
di interpretasikan dalam sebuah deskripsi (Purnomo, 2014;
Stanislaus, 2006).
3.10 Etika Penelitian
Proses pengambilan dan proses penelitian berlangsung aspek-aspek yang diperhatikan adalah mengenai hak-hak responden untuk tidak dilakukan unsur-unsur paksaan dalam pengambilan data , dilindungi privacy-nya dan menyesuaikan kaidah-kaidah atau norma yang ada dalam ruang lingkup penelitian , hal tersebut dilakukan secara formal dengan pemberian lembar persetujuan atau informed consent (Brink &
Wood, 2000).
Secara rinci hak-hak dan kewajiban peneliti dan yang diteliti (informan) adalah sebagai berikut:
1. Responden di berikan jaminan kerahasiaan.
2. Penjelasan kepada responden mengenai manfaat penelitian.
3. Penjelasan dan persetujuan kepada responden untuk kemungkinan ketidaknyamanan selama proses peneliitian.
4. Hak responden untuk mengundurkan diri sebagai subjek penelitian.
5. Penjelasan terhadap manfaat potensial yang didapat dalam penelitian.
6. Subjek berhak bertanya mengenai ketidakjelasan penelitian dan peneliti berkewajiban untuk menjelaskannya ( Dempsey, 2002).