• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

39

BAB III

GAMBARAN UMUM

Pada bagian gambaran umum wilayah studi akan dijelaskan mengenai kondisi umum wilayah studi yaitu Kabupaten Tanggamus dan wilayah studi mikro Kecamatan Kelumbayan.

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Tanggamus

Secara geografis Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104°18’ – 105°12’ Bujur Timur dan 5°05’ – 5°56’ Lintang Selatan. Luas wilayah 285,546 Ha yang meliputi wilayah daratan maupun perairan. Satu dari dua teluk besar yang ada di Provinsi Lampung terdapat di Kabupaten Tanggamus yaitu Teluk Semaka dengan panjang daerah pantai 210 Km2 dan sebagai tempat bermuaranya 2 (dua) sungai besar yaitu Way Sekampung dan Way Semaka. Selain itu Wilayah Kabupaten Tanggamus dipengaruhi oleh udara tropical pantai dan dataran pegunungan dengan temperature udara yang sejuk dengan rata-rata 28°C.

Kabupaten Tanggamus bagian barat semakin ke utara cenderung mengikuti lereng bukit barisan. Bagian selatan meruncing dan mempunyai sebuah teluk yang besar yaitu teluk semaka. Diteluk semaka terdapat sebuah pelabuhan yang merupakan pelabuhan antar pulau dan terdapat tempat pendaratan ikan.

Berikut batas-batas wilayah adminitrasi Kabupaten Tanggamus :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Lampung Tengah.

b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Teluk Semaka.

c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.

d. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu.

Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Tanggamus sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Selain itu, masih terdapat beberapa

(2)

sumber daya alam lain yang potensial untuk dikembangkan antara lain pertambangan emas, bahan galian seperti granit dan batu alam atau marmer.

Berikut merupakan kecamatan dalam Kabupaten Tanggamus berikut luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel III. 1

Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tanggamus

No. Kecamatan Ibukota

Kecamatan

Luas Wilayah (Ha)

Persentase (%)

1 Wonosobo Tanjung Kurung 209,63 4,50

2 Semaka Sukaraja 170,90 3,67

3 Bandar Negeri Semuong Sanggi 98,12 27,64

4 Kota Agung Kota Agung 76,93 1,65

5 Pematang Sawa Way Nipah 185, 29 3,98

6 Kota Agung Barat Negara Batin 101,30 2,18

7 Kota Agung Timur Kagungan 73,33 1,58

8 Pulau Panggung Tekad 437,21 9,39

9 Ulubelu Ngarip 323,08 6,94

10 Air Naningan Air Naningan 186,35 4,00

11 Talang Padang Talang Padang 45,13 0.97

12 Sumberrejo Margoyono 56,77 1,22

13 Gisting Kuta Dalom 32,53 0,70

14 Gunung Alip Banjar Negeri 25,68 0,55

15 Pugung Rantau Tijang 232,40 4,99

16 Bulok Sukamara 51,68 1,11

17 Cukuh Balak Putih Doh 133,76 2,87

18 Kelumbayan Napal 121,09 2,60

19 Limau Kuripan 240,61 5,17

20 Kelumbayan Barat Sidoarjo 53,67 1,15

Jumlah 285,546 100,00

Sumber : Kabupaten Tanggamus Dalam Angka, Tahun 2018

(3)

Sumber : Hasil Pengolahan Arcgis dan Bappelitbang Kabupaten Tanggamus, 2020.

Gambar 3. 1

Peta Administrasi Kabupaten Tanggamus

3.1.1 Kondisi Demografi Kabupaten Tanggamus

Berdasarkan data Kabupaten Tanggamus dalam angka oleh BPS Tanggamus, tercatat jumlah penduduk dalam tahun 2017 sebanyak 589.599 jiwa, tahun 2016 sebanyak 577.772 jiwa, tahun 2015 sebanyak 556.530 jiwa.

Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa penduduk Kabupaten Tanggamus tiap tahunnya terus mengalami peningkatan jumlah penduduk .

Laju pertumbuhan penduduk Wilayah Kabupaten Tanggamus sendiri pada tahun 2016 – 2017 sebesar 1,08%. Dan Kepadatan penduduk di Kabupaten Tanggamus setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 kepadatan penduduk Wilayah Kabupaten Tanggamus mencapai 206 Jiwa/Km2, sedangkan sebaran jumlah penduduk relatif tidak merata. Untuk lebih jelas melihat jumlah penduduk, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan penduduk dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(4)

Tabel III. 2

Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tanggamus 3 Tahun Terakhir

NO Kecamatan

Luas Lahan (Km2)

Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan penduduk (jiwa/Km2)

Tahun Tahun

2015 2016 2017 2015 2016 2017

1 Wonosobo 209,63 34.649 34.68 34690 165 165 165

2 Semaka 170,9 35.225 35.334 35422 206 207 207

3 Bandar Negri

Semuoang 98,12 19.399 19.599 19787 198 200 202

4 Kota agung 76,93 41.918 41.918 42739 545 545 556

5 Pematang sawa 185,29 16.639 16.812 16977 90 91 92

6 Kota agung barat 101,3 23.87 24.441 25047 236 241 247

7 Kota agung timur 73,33 19.125 19.387 19641 261 264 268

8 Pulau panggung 437,21 34.648 35.136 35608 79 80 81

9 Ulu belu 323,08 30.185 45.52 49587 93 141 153

10 Air naningan 186,35 27.051 27.608 31357 145 148 168 11 Talang padang 45,13 44.407 45.52 44687 984 1009 990 12 Sumberrejo 56,77 32.718 32.963 33188 576 581 585

13 Gisting 32,53 38.862 39.362 39844 1195 1210 1225

14 Gunung alip 25,68 17.965 18.066 18156 700 704 707

15 Pugung 232,4 53.412 53.609 53773 230 231 231

16 Bulok 51,68 20.948 21.192 21425 405 410 415

17 Cukuh balak 133,76 22.871 23.188 23494 171 173 176

18 Kelumbayan 121,09 10.83 10.822 10829 89 89 89

19 Limau 240,61 17.509 17.665 17727 73 73 74

20 Kelumbayan barat 53,67 14.299 14.95 15621 266 279 291 Jumlah 2855,5 556.53 577.772 589.599 195 202 206

Sumber : BPS Kabupaten Tanggamus (Kab. Tanggamus dalam angka 2017 dan 2018)

3.1.2 Kondisi Perekonomian Kabupaten Tanggamus

PDRB Kabupaten Tanggamus berdasarkan harga berlaku menurut lapangan usaha pada tahun 2014-2017 terus meningkat hingga puncak

(5)

kenaikannya pada tahun 2017 mencapai 13.47 Triliun rupiah untuk PDRB sedangkan untuk PDRB tanpa migas mencapai 13.06 Triliun rupiah.

Tabel III. 3

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Tanggamus (Juta Rupiah), 2014-2017

No Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4696556 5017019 5416727 5801075 2 Pertambangan dan Penggalian 652992 759124 813537 918423

3 Industri Pengolahan 693417 770286 901803 963264

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4687 5729 7548 10021

5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 11839 13067 14023 15806

6 Konstruksi 614032 642055 748258 870144

7 Perdagangan Besar, dan Eceran, Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 958105 1019419 1144082 1270167 8 Trasportasi dan Pergudangan 463806 561156 649188 702916 9 Penyediaan Akomodasi dan Makanan

Minuman 172873 200779 229595 250537

10 Informasi dan Komunikasi 305809 362286 435001 487272 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 220351 226649 245711 265900

12 Real Estate 278080 298344 345189 396220

13 Jasa Perusahaan 8502 9310 10972 11822

14

Administrasi Pemerintahan Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

478198 523371 580516 644424

15 Jasa Pedidikan 414120 458471 491277 530928

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 123370 139725 158431 176958

17 Jasa Lainnya 104979 123580 136444 153871

PDRB 10201715 11130370 12328303 13469750

PDRB TANPA MIGAS 9890094 10779305 11963149 13064023

Sumber : Kabupaten Tanggamus Dalam Angka 2018.

(6)

Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Tanggamus berdasarkan harga Konstan Menurut Lapangan Usaha tahun 2014-2017 diketahui di dominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Tabel III. 4

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Tanggamus (Juta Rupiah), 2014-2017

No Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 38874432 40778937 42260336 43675530 2 Pertambangan dan Penggalian 5646032 6326832 6596231 7024735 3 Industri Pengolahan 5502539 5824133 6341234 6538136 4 Pengadaan Listrik dan Gas 51430 55235 61537 73934 5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 94237 96834 100834 107931

6 Konstruksi 5168933 5244639 5708736 6384232

7 Perdagangan Besar, dan Eceran, Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 8661435 8785336 9220634 9752537 8 Trasportasi dan Pergudangan 3849432 4304430 4575532 4871639 9 Penyediaan Akomodasi dan Makanan

Minuman 1240534 1379035 1467432 1599234

10 Informasi dan Komunikasi 2626332 2842935 3159738 3513337 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1724339 1705339 1772035 1838734

12 Real Estate 2462734 2619735 2762439 2923634

13 Jasa Perusahaan 65133 69732 74731 78931

14

Administrasi Pemerintahan Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

3409135 3602738 3816137 4031031

15 Jasa Pedidikan 3179538 3415231 3631930 3871830

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1009136 1087830 1155133 1218539

17 Jasa Lainnya 894235 963333 1014838 1102539

PDRB 84459737 89102435 93719639 98606634

PDRB TANPA MIGAS 81486335 85670635 90213635 94986830

Sumber : Kabupaten Tanggamus Dalam Angka 2018.

(7)

Distribusi PDRB Tanggamus tahun 2017 dengan harga berlaku didominasi oleh sektor pertanian dengan distribusi diatas (43.07 %) dengan nilai PDRB mencapai (5.8 triliun rupiah). Distribusi terbesar kedua adalah sektor Perdagangan dengan nilai PDRB mencapai 1.27 triliun rupiah (9.43 %), sedangkan distribusi terkecil ada pada sektor Listrik dan Gas (0,07%).

3.2 Gambaran Umum Kecamatan Kelumbayan

Kecamatan Kelumbayan merupakan salah satu dari 20 Kecamatan yang ada di kabupaten Tanggamus, Luas Kecamatan Kelumbayan sendiri adalah 121,09 Km2 atau dengan persentase sebesar 2,60 % dari total keseluruhan luas Kabupaten Tanggamus, Berdasarkan Demografi Kecamatan Kelumbayan mem- iliki penduduk berjumlah 10.822 Jiwa. Kecamatan Kelumbayan sendiri terdiri dari 8 Pekon.

Berikut batas-batas wilayah adminitrasi Kabupaten Tanggamus:

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Kelumbayan Barat.

b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Teluk Kiluan.

c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Cukuh Balak.

d. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran.

(8)

Sumber : Hasil Pengolahan Arcgis dan Bappelitbang Kabupaten Tanggamus, 2020.

Gambar 3. 2

Peta Administrasi Kecamatan Kelumbayan

Adapun luasan tiap desa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III. 5

Luasan Tiap Desa di Kecamatan Kelumbayan

No. Desa Luas Desa(Ha) Persentase (%)

1 Umbar 20,50 16,93

2 Paku 14,06 11,61

3 Napal 5,27 4,35

4 Negri Kelumbayan 5,27 4,35

5 Pekon Susuk 10,30 8,51

6 Penyandingan 19,91 16,44

7 Pekon Unggak 13,47 11,12

8 Kiluan Negeri 32,32 26,69

Jumlah 121,10 100

Sumber : Kabupaten Tanggamus Dalam Angka, Tahun 2018

(9)

3.2.1 Kondisi Demografi Kecamatan Kelumbayan

Kecamatan Kelumbayan memiliki jumlah penduduk sebesar 10.829 jiwa.

Pada tahun 2017, dimana jumlah penduduk tersebut terdiri dari 5.813 jiwa penduduk laki-laki dan 5.016 jumlah penduduk perempuan. Sementara itu besarnya angka sex ratio penduduk pada tahun 2017 yaitu sebesar 116 yang berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 116 jiwa penduduk laki-laki.

Angka sex ratio didapat dengan membagi jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk wanita yang kemudian dikalikan dengan 100. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Kelumbayan lebih banyak dari penduduk berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III. 6

Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Kelumbayan

No. Desa Laki-Laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin (sex ratio)

1 Umbar 915 798 1,15

2 Paku 401 370 1,08

3 Napal 685 625 1,10

4 Negri Kelumbayan 734 598 1,23

5 Pekon Susuk 371 343 1,08

6 Penyandingan 1523 1282 1,19

7 Pekon Unggak 468 376 1,24

8 Kiluan Negeri 716 624 1,15

Jumlah 5813 5016 1,16

Sumber : Kecamatan Kelumbayan Dalam Angka, 2018.

3.2.2 Kondisi Fisik Wilayah 3.2.2.1 Topografi dan Kelerengan

Kondisi topografi Kecamatan Kelumbayan terletak pada ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut, akan tetapi sebagian besar Kecamatan Kelumbayan berada pada ketinggian 0- 200 meter diatas permukaan laut. Adapun Kondisi topografi Kecamatan Kelumbayan dapat dilihat sebagai berikut :

(10)

Sumber : Hasil Pengolahan Arcgis dan Bappelitbang Kabupaten Tanggamus, 2020.

Gambar 3. 3

Peta Topografi Kecamatan Kelumbayan

Berdasarkan Hasil Pengolahan Peta Kelerengan Kecamatan Kelumbayan diketahui bahwa, Kecamatan Kelumbayan memiliki kondisi kelerengan rata-rata berada di kelas 15-40% yang berarti Kecamatan Kelumbayan memiliki kondisi kelerengan yang curam dan berbukit. Selain itu, di Pekon Unggak, Penyandingan dan Susuk berada di kelas >40 % yang berarti memiliki kondisi kelerengan yang sangat curam. Adapun Kondisi Kelerengan Kecamatan Kelumbayan dapat dilihat sebagai berikut :

(11)

Sumber : Hasil Pengolahan Arcgis dan Bappelitbang Kabupaten Tanggamus, 2020.

Gambar 3. 4

Peta Kelerengan Kecamatan Kelumbayan

3.2.2.2 Klimatologi

Berdasarkan curah hujan dari Badan Meteorologi dan Geofisika, curah hujan Kabupaten Tanggamus berkisar antara < 1.500 – 3.000 mm per tahun atau curah hujan rata-rata 161,7 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 15 hari per bulan.

Tinggi curah hujan di Kabupaten Tanggamus terbagi atas : a. Curah hujan < 1.500 mm per tahun

b. Curah hujan antara 2.000 – 2.500 mm per tahun c. Curah hujan antara 2.500 – 3.000 mm per tahun

Sebagian besar dari wilayah Kabupaten Tanggamus dipengaruhi oleh udara tropikal pantai dan daratn dengan temperaturnya berselang antara 21,3o C sampai 33,0o C. Adapun Kondisi curah hujan Kecamatan Kelumbayan dapat dilihat sebagai berikut :

(12)

Sumber : Hasil Pengolahan Arcgis dan Bappelitbang Kabupaten Tanggamus, 2020.

Gambar 3. 5

Peta Curah Hujan Kecamatan Kelumbayan

3.2.3 Kondisi Kebencanaan Kabupaten Tanggamus dan Kecamatan Kelumbayan

Berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), Kabupaten Tanggamus tercatat 5 (lima) jenis bencana terjadi dari tahun 1986 sampai 2020, yaitu banjir, banjir bandang, gelombang ekstrim dam abrasi, kekeringan dan tanah longsor. Gelombang ekstrim dan abrasi pernah terjadi namun tidak memiliki dampak yang berarti di Kabupaten Tanggamus. Bencana yang sering terjadi dan memiliki dampak yang besar adalah banjir, yang terjadi sebanyak 21 kali tercatat dari rentang tahun 1986-2020. Total korban meninggal akibat bencana banjir ini adaah 22 orang, hilang satu orang, luka-luka 31 orang, mengungsi 341, rumah rusak berat 35 unit, rumah rusak ringan 106 dan kerusakan lahan 1.747 Ha.

Kerusakan dan jumlah kejadian bencana di Kabupaten Tanggamus dapat dilihat pada tabel berikut.

(13)

Tabel III. 7

Tabel Sejarah Kejadian Bencana di Kabupaten Tanggamus 1986-2020

No Jenis Bencana

Jumlah Kejadian

Meninggal

& Hilang

Luka -luka

Menderita dan Mengungsi

Rumah (unit)

Kerusakan

Lahan Sawah

1 Banjir 24 22 31 6935 614 1.747 7222

2 Cuaca

Ekstrim 1 - - - 1 - -

3

Gelombang Ekstrim dan

Abrasi

1 - - - - - -

4 Kekeringan 6 - - 300 193 1.759 -

5 Tanah

Longsor 9 - - - - - 1693

Jumlah 41 22 31 7235 1616 3.506 8915

Sumber : Kajian Resiko Bencana Kab. Tanggamus Tahun 2017-2021

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan total jumlah kejadian bencana 41 kali dengan bencana yang sering terjadi adalah banjir, kemudian kekeringan.

Bencana yang terjadi menimbulkan dampak, baik korban jiwa, kerugian fisik dan ekonomi maupun kerusakan lingkungan.

Salah satu Kecamatan di Kabupaten Tanggamus yang paling rawan bencana adalah Kecamatan Kelumbayan. (Kecamatan Kelumbayan merupakan wilayah dengan kondisi morofologi yang beragam. Dimana beberapa wilayah yang ada terdiri dari tingkat kelerengan yang curam sehingga rawan terjadi longsor, sebagian merupakan dataran rendah yang rawan banjir, dan sebagian wilayah lainnya lagi merupakan daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan Teluk Semaka di bagian selatannya dan memungkinkan terjadinya tsunami.

Bencana yang sering terjadi di Kecamatan Kelumbayan adalah banjir, banjir rob, dan longsor. Selain itu, Kecamatan Kelumbayan juga rawan terhadap terjadinya bencan tsunami karena sebagian besar wilayahnya merupakan derah pesisir.

Berikut merupakan trend kejadian bencana yang terjadi di Kecamatan Kelumbayan tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut :

(14)

Tabel III. 8

Tabel Kejadian Bencana di Kecamatan Kelumbayan Tahun 2014-2018

Tahun Jumlah Kejadian Jenis Kejadian

2014 1 Banjir Rob

2015 1 Banjir

2016 1 Longsor

2017 1 Banjir

2018 3 Banjir, Longsor, dan Tsunami Sumber: BPBD Kabupaten Tanggamus Tahun, 2019

Dalam hal ini bencana yang terjadi telah menyebabkan banyak kerusakan diantaranya kerusakan sarana dan prasarana. Berdasarkan data-data tentang risiko bencana yang telah dipaparkan, maka upaya penanggulangan bencana dalam rangka menciptakan manusia yang sadar dan tanggap bencana harus ditingkatkan.

Adapun dampak kerusakan yang pernah terjadi adalah sebagai berikut :

(15)

Tabel III. 9

Tabel Dampak Kerusakan Pasca Bencana Banjir di Kecamatan Kelumbayan Tahun 2018-2019

SEKTOR/

SUB SEKTOR

SARANA DAN PRASARANA

LOKASI (Kecamatan/Pekon)

DATA KERUSAKAN

RB RS RR SATUAN

A. PERMUKIMAN

Rumah

Pekon Napal, Pekon Paku, Pekon

Penyandingan, Pekon umbar, dan Pekon Kiluan

44 17 175 Unit

B. Infrastruktur Sumber Daya

Air Pekon Kiluan 1 M2

Transportasi Darat

Pekon Peyandingan

dan Pekon Umbar 3 1 M2

Transportasi

Laut Pekon Kiluan Infrastruktur

Pertanian

Pekon Napal dan

Pekon Umbar 4000 1600 M3

C. Sosial Sektor

Pendidikan Pekon Penyandingan 1 Unit

D. Ekonomi Perkebunan Pekon Umbar 80 62 Hektar

Pertanian

Pekon Napal, Pekon Penyandingan, dan Pekon Umbar.

25 62 Hektar

Pertenakan Pekon Umbar 217 Ekor

Perikanan

Pekon Kiluan, Pekon Penyandingan dan Pekon Paku

80 0 28 Unit

Pariwisata Pekon Kiluan 4 1 Unit

Sumber :Laporan Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Banjir di Kabupeten Tanggamus Tahun 2019

Gambar

Tabel III. 1
Tabel III. 2
Tabel III. 3
Tabel III. 4
+5

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup perencanaan struktur gedung bertingkat tinggi ditinjau dari segi teknis adalah disain struktur gedung bertingkat tinggi direncanakan diaplikasikan di zonasi

Sebagai hasilnya, jika Anda memilih untuk menggunakan M600 dalam salah satu bahasa yang tidak didukung, bahasa aplikasi Polar pada jam tangan pintar Anda akan menjadi English

Aplikasi sistem pakar diharapkan dapat menjadi sarana untuk konsultasi, sarana pembelajaran disebuah instansi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu serta dapat

Pada menu data kegiatan dapat diakses oleh seluruh pengguna yang ada di sistem, sub menu tambah data kegiatan digunakan untuk memasukan data kegiatan yang dilakukan

Abstrak: Tujuan pembuatan knowledge management system berbasis web ini adalah untuk menghasilkan media yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan dan berbagi pengetahuan

[r]

Perancangan konstruksi rangka merupakan perancangan awal karena perancangan mesin ini didasarkan atas kekuatan untuk menahan berat bagi komponen yang lainnya seperti

Aspek aktualisasi nilai religius dan moral peserta didik responden menjawab baik artinya MTs Mathlaul Anwar dalam pembelajaran di kelas atau di luar kelas sudah