• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021 KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021 KATA PENGANTAR"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

COVER

(2)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan i

KATA PENGANTAR

Saat ini upaya pengembangan serealia lain mulai di galakan, hal itu disebabkan karena kebutuhan akan sumber pangan lain selain beras dan jagung tiap tahun terus meningkat sejalan dengan meningkatnya ekonomi masyarakat dan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan.

Pengembangan serealia lain tidak hanya sebagai diversifikasi pangan tetapi juga diarahkan untuk memenuhi kebutuhan industri.

Upaya pengembangan serealia lain beberapa tahun lalu telah dilakukan di beberapa provinsi namun terputus karena sejak tahun 2015 pemerintah terfokus kepada peningkatan produksi padi jagung dan kedelai sehingga komoditas lain tidak mendapat dukungan pengembangan. Komoditas tanaman serealia lain ini sudah biasa di tanam di petani, meskipun produktivitas dan produksinya rendah dan penggunaannya terbatas untuk kalangan tertentu.

Tahun 2021 ini pemerintah melalui dana APBN memberikan bantuan pengembangan serealia lain yaitu sorgum ke daerah yang disesuaikan kebutuhan masing-masing daerah. Sorgum menjadi salah satu serealia paling potensial untuk dapat dikembangkan di Indonesia yang digunakan sebagai substitusi beras karena kandungan gizinya setara, dengan produktivitas biji yang tinggi serta banyak dimanfaatkan untuk keperluan pakan maupun industri.

Secara teknis, Sorgum (Sorghum bicolor L.) memiliki daya adaptasi yang luas, karena merupakan tanaman yang tahan kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik pada lahan-lahan marginal.

Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Serealia Lain ini merupakan

acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Mulai dari tahap persiapan,

pelaksanaan, pengendalian kegiatan, evaluasi dan pelaporan. Kami

mengharapkan semua pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan ini

dengan sebaik-baiknya agar dapat memenuhi prinsip pelaksanaan

kegiatan yang transparan dan akuntabel.

(3)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ii

Jakarta, 16 November 2020 a.n. Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Direktur Serealia

Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si

NIP. 196506171991031002

(4)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN NOMOR: /HK.310/C/21/2020 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA SEREALIA LAIN TAHUN 2021 ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 2

A. Latar Belakang ... 2

B. Tujuan dan Sasaran ... 3

BAB II. KRITERIA CALON PETANI (CP) DAN CALON LOKASI (CL) ... 4

A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan ... 4

B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan ... 5

BAB III. KOMPONEN BANTUAN BUDIDAYA SEREALIA LAIN ... 9

A. Spesifikasi Benih ... 10

B. Spesifikasi Pupuk NPK ... 12

C. Spesifikasi Herbisida ... 12

D. Spesifikasi Pupuk Hayati ... 13

E. Spesifikasi Pupuk Urea ... 14

F. Spesifikasi Pestisida ... 14

BAB IV. MEKANISME PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN ... 16

A. Mekanisme Pengadaan ... 16

B. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan ... 17

C. Mekanisme Penyaluran Bantuan ... 22

D. Organisasi Pengelolaan Kegiatan dan Bantuan ... 24

(5)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan iv

BAB V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ... 27

A. Monitoring ... 29

B. Evaluasi ... 30

C. Pelaporan ... 30

D. Pembiayaan Kegiatan ... 31

LAMPIRAN ... 32

(6)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komponen Bantuan Budidaya Serealia Lain ... 9

(7)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Seleksi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) .. 21

(8)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Form Usulan CPCL dari

Kostratani/BPP/Petugas Lapangan/Penyuluh ... 32 Lampiran 2a. SK Penetapan CPCL Kab/Kota ... 33 Lampiran 2b. Lampiran SK Penetapan CPCL Kab/Kota ... 36 Lampiran 3. Surat Persetujuan CPCL Dinas Pertanian

Provinsi ... 37 Lampiran 4. SK Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah ... 38 Lampiran 5. Contoh Surat Perjanjian Kerjasama

(Bantuan Transfer Uang) ... 42 Lampran 6. Contoh Format Kuitansi ... 48 Lampiran 7. Contoh Format Laporan Kemajuan Penyelesaian

Pekerjaan ... 49 Lampiran 8. Contoh Surat Pernyataan Bersedia Menerima

BAST Hibah BMN (526 DIPA Pusat) ... 50 Lampiran 9. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN (526

DIPA Pusat) ... 55 Lampiran 10. Contoh BAST Hibah BMN (526 DIPA Pusat) ... 51 Lampiran 11. Contoh BAST Hibah BMN Pengadaan Satker

Daerah (526 DIPA TP DEKON) ... 58 Lampiran 12. Usulan Petugas Pengawas Penyaluran Barang ..

(P3B) ... 62 Lampiran 13. Contoh BAST Bantuan Pemerintah Transfer ...

Barang ... 63

(9)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan viii

Lampiran 14. Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang .. 64 Lampiran 15. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ... 65 Lampiran 16. Surat Permohonan Pencairan Dana (Transfer ....

Uang) ... 66 Lampiran 17. Rekomendasi Kesetaraan Hara pada

Penggunaan Pupuk ... 67 Lampiran 18. Contoh Rekomendasi Varietas Sesuai Tipologi ..

Lahan ... 6

(10)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN NOMOR : 262/HK.310/C/11/2020

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA PADI TAHUN ANGGARAN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Bab IV Lampiran Surat Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 261/HK.310/C/11/2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2021, perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun Anggaran 2021;

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

(11)

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 233, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6263);

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2019 Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 332, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7345);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

(12)

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);

16. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);

17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);

18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

(13)

19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK. 02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga;

20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK. 05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar;

22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK. 05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;

23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/ PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;

24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.02/2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar isian Pelaksanaan Anggaran;

25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/ PMK.02/2019 tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2020;

26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/

OT.140/3/2014 Pedoman Perencanaan Pembangunan Pertanian Berbasis e-Planning;

27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

(14)

28. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 33/PER/SM.060/1/7/2017 tentang Penumbuhan dan pengembangan Kelompok Usaha Bersama Petani Muda;

29. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/RC.040/4/2018 Tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani

30. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2019 tentang Komando Strategis Pembangunan Pertanian;

31. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2021;

32. Pertanian Menteri Pertanian Nomor 35 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2021;

33. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472/Kpts/RC.040/6/2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional;

34. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 785 Tahun 2019 tentang Tim Supervisi dan Pendampingan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun Anggaran 2021 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU adalah sebagai dasar bagi Aparatur Negara baik di tingkat Pusat maupun Daerah dalam pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2021.

(15)

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan;

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 November 2020 a.n. DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,

MOH. ISMAIL WAHAB NIP 196506171991031002

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Menteri Pertanian Republik Indonesia;

2. Pimpinan Tinggi Madya Lingkup Kementerian Pertanian;

3. Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;

4. Gubernur seluruh Indonesia;

5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

6. Kepala Dinas Provinsi yang melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia;

7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia;

8. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Kementerian Keuangan.

(16)
(17)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN

NOMOR : /HK.310/C/11/2020 TANGGAL : 16 NOVEMBER 2020

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN

BUDIDAYA SEREALIA LAIN TAHUN 2021

(18)
(19)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komoditi tanaman pangan memiliki peranan pokok dalam memenuhi kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan dan pakan. Sehingga dari sisi Ketahanan Pangan Nasional fungsinya menjadi sangat penting dan strategis.

Kebutuhan akan beras sebagai bahan pangan utama Indonesia cenderung terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Selama ini, peningkatan produksi pangan khususnya beras nasional sangat tergantung pada padi sawah, sementara luas lahan sawah cenderung terus menyusut akibat alih fungsi penggunaan untuk usaha non-pertanian. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras diperlukan upaya peningkatan diversifikasi pangan melalui penganekaragaman pangan alternatif.

Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan

meningkatkan pemanfaatan tanaman penghasil karbohidrat non-

padi sebagai sumber pangan alternatif. Dari jenis serealia,

tanaman pangan penghasil karbohidrat antara lain seperti

sorgum, gandum, barley/jelai (Hordeum vulgare) dan hotong

(Setaria italica). Tanaman tersebut sudah dibudidayakan di

(20)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

wilayah Indonesia tetapi dalam jumlah yang masih sedikit dan harus spesifik lokasi. Tanaman-tanaman tersebut dapat dibudidayakan di lahan kering dan memiliki potensi serta peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut mengingat dapat berfungsi untuk makanan kesehatan kaya serat.

Kementerian Pertanian berupaya mengurangi penggunaan gandum impor sebagai bahan baku tepung terigu dengan jenis bahan baku tepung dari tanaman lokal seperti sorgum, hanjeli, sagu, ubi kayu, dan mokaf. Dengan demikian, Kementan berharap impor bahan baku tepung terigu berkurang hingga 1 juta ton pada tahun depan. Selama 10 tahun, konsumsi tepung terigu naik 1 kg per kapita dari 15,5 kg menjadi 25 kg. Kementerian Pertanian mencatat, impor gandum pada tahun lalu telah mencapai 11,8 juta ton. Oleh sebab itu inovasi pengembangan di sektor pangan nasional untuk mengurangi ketergantungan impor pangan dan mengurangi beban devisa negara. Agar agroindustri bahan baku lokal menjadi ujung tombak peningkatan nilai tambah proses dan produk.

Tahun 2021 ini pemerintah melalui anggaran APBN melakukan pengembangan pangan alternatif serealia lain yaitu sorgum, yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut agar pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Serealia Lain terlaksana maka disusun

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Serealia

(21)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 4

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Lain Tahun 2021 sebagai acuan bagi semua pihak dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di lapangan.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan pangan alternatif sebagai bentuk dukungan penyediaan pangan selain beras dalam diversifikasi pangan di Indonesia.

Sasaran kegiatan ini adalah pengadaan bantuan sarana

produksi pertanian dalam kegiatan pengembangan serealia lain

tahun 2021 seluas 5.000 ha di tujuh provinsi, luasan sesuai

dengan yang tercantum dalam RKAK/L.

(22)
(23)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 4

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

BAB II

KRITERIA CALON PETANI DAN CALON LOKASI

A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan

Penerima bantuan pemerintah pada kegiatan budidaya serealia lain adalah :

1. Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok masyarakat, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kawasan Korporasi petani, kawasan

food estate, Lembaga Pemerintah, dan/atau Lembaga Non

Pemerintah

Tani PetaniKoperasi,

Poktan/Gapoktan/Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)/Kelompok Masyarakat Lainnya

yang memiliki keabsahan (pengukuhan) dari instansi yang berwenang dan/atau ditetapkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota (selanjutnya disebut Calon Penerima Bantuan);

1.2.

Tidak mendapat bantuan pemerintah yang sejenis dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tahun 2021;

2.3.

Calon Penerima Bantuan

yang

diusulkan secara berjenjang

mulai darioleh Konstratani (Petugas

LapanganKCD/

/ Petugas Lapangan/Penyuluh/ KCD), KCD dan Kepala Dinas Kabupaten dan/atau Pembina Kelompok

Masyarakat Lainnya dan ditetapkan oleh Kepala Dinas

Provinsi Kabupaten/Kota setempat selanjutnya disetujui oleh

Kepala Dinas Provinsi;

Formatted: Font: Font color: Auto, English (United States)

(24)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 5

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

3.4.

Calon Penerima Bantuan bersedia

memenuhi kewajiban kelengkapan

administrasi dan mengarsipkannya serta melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dan hasil bantuan sesuai aturan yang berlaku;

4.5.

Calon Penerima Bantuan bersedia menambahkan biaya produksi secara swadaya atau mencari bantuan dari sumber lain untuk memastikan keberhasilan pertanaman karena bantuan pemerintah bersifat sebagai stimulan.

B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan

Syarat calon lokasi untuk menerima bantuan pemerintah kegiatan pengembangan serealia lain Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Lokasi memiliki potensi untuk pengembangan produksi serealia lain

2. Kepemilikan lahan jelas (milik sendiri, sewa, atau kerjasama);

3. Bukan merupakan lahan sengketa;

(25)
(26)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 9

BAB III

KOMPONEN BANTUAN BUDIDAYA SEREALIA LAIN

Paket bantuan pemerintah untuk kegiatan pengembangan serealia lain adalah benih Sorgum sebanyak 10 kg/ha dan pupuk NPK non subidi sebanyak 100 kg/ha.

Pelaksanaan bantuan kegiatan kerjasama pengembangan serealia lain tahun 2021 menggunakan mekanisme transfer barang, mekanisme/tatacara pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 juncto Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga.

Sedangkan mekanisme pengadaan barang dan jasa dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

A. Spesifikasi Benih

Benih yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan benih

bersertifikat. Agar kegiatan pengembangan pangan alternatif

tetap dapat terlaksana maka apabila benih bersertifikat tidak

tersedia, petani dapat menggunakan benih sendiri (tidak

bersertifikat) secara swadaya. Alokasi anggaran untuk

pengadaan benih di kembalikan ke kas negara.

(27)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 10

Spesifikasi teknis mutu benih sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku (Kepmentan No. 991/HK.150/C/

05/2018 tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan), sebagai berikut:

1. Benih dikemas menggunakan bahan plastik PE ukuran 0,8 mm, transparan, kedap air dan udara untuk menjaga mutu benih.

2. Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian Tahun 2021, dilarang untuk diperjualbelikan”.

3. Varietas benih sorgum yang digunakan merupakan benih unggul dan bersertifikat.

4. Apabila benih didatangkan dari provinsi lain, maka penyedia

harus melaporkan pemasukan benih ke BPSB tujuan untuk

dilakukan pengecekan mutu benih, sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

(28)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 11

B. Spesifikasi Pupuk NPK

Spesifikasi Pupuk NPK yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pupuk NPK yang diadakan adalah pupuk NPK non-subsidi minimum mengandung N 15%, P 15%, dan K 15%.

2. Syarat mutu pupuk NPK Padat berdasarkan SNI Nomor 2803:201. Mutu pupuk NPK dibuktikan dengan hasil uji laboratorium yang terakreditasi.

3. Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian

Tahun 2021, dilarang untuk diperjualbelikan”.

(29)
(30)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 16

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

BAB IV

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN

A. Mekanisme Pengadaan

Pengadaan bantuan pemerintah kegiatan padi berupa pengadaan benih, pupuk NPK, pupuk hayati, pestisida, herbisida, dan pupuk urea menggunakan mekanisme transfer barang (akun 526311) sebagai berikut :

1.

.

Pengadaan barang dilakukan melalui belanja di e-

cataloguekatalog atau mekanisme lainnya sesuai peraturan

perundangan yang berlaku.

2. Pengadaan bantuan dilaksanakan oleh satker daerah pelaksana kegiatan.

3. Mekanisme/tata cara pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 jo. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga. Pengadaan komponen bantuan pemerintah kegiatan

padi inbridapadi

mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

1.4.

Penyedia mengadakan bantuan sesuai dengan volume kontrak dan spesifikasi teknis. Penyedia bertanggungjawab atas

Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Indent: Left: 0,12 cm Formatted: Font: Not Italic

Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Font: English (Indonesia) Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Font: (Default) Arial

Formatted: Indent: Left: 0,12 cm, Don't add space between paragraphs of the same style, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27 cm

Formatted: Indent: Left: 0,12 cm

(31)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 17

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

pelaksanaan kontrak meliputi kesesuaian kualitas barang, jenis, jumlah, waktu penyerahan dan kelompok tani penerima sesuai Surat Keputusan PPK tentang Penerima Bantuan Kegiatan Pengembangan Serealia Lain.

B. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan

1. Sosialiasi oleh Dinas Pertanian Provinsi ke Dinas Pertanian Kabupaten dan selanjutnya ke petani sebagai anggota kelompok tani.

2. Kelompok tani atau pihak yang memenuhi kriteria CPCL mengusulkan permohonan bantuan pemerintah kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melalui Kostratani/BPP/Petugas Lapangan dengan persyaratan dan memuat informasi yang lengkap, diantaranya: identitas ketua, anggota kelompok tani disertai NIK, alamat jelas, jenis dan luas lahan, usulan bantuan (benih dan saprodi lainnya), jenis varietas, jadwal tanam, produktivitas existing dan target produktvitas, nomor HP, lampiran foto lahan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan (Lampiran 1. Form Usulan CPCL).

3. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan verifikasi

kebenaran terhadap usulan meliputi kesesuaian dengan

kriteria dan kebenaran usulan CPCL dari

Konstratani/BPP/Penyuluh. Hasil verifikasi dtetapkan dalam

bentuk SK CPCL oleh Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota,

(32)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 18

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

selanjutknya diusulkan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi. (Lampiran 2. Form SK CPCL).

4. Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi atas usulan SK CPCL dari Dinas Pertanian Kab/Kota. Apabila disetujui, Kepala Dinas Pertanian Provinsi membuat Surat Persetujuan dengan lampiran SK CPCL dari Dinas Pertanian Kab/Kota (Lampiran 6). Selanjutnya PPK menetapkan Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah yang disahkan oleh KPA (Lampiran 7).

5. PPK dapat berasal dari Dinas Pertanian Kab/Kota atau dari Dinas Pertanian Provinsi sesuai kewenangan KPA dalam menetapkan PPK.

6. Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap kebenaran CPCL, luas lahan serta identitas penerima bantuan pemerintah.

7. Berdasarkan kontrak kerjasama dengan PPK, bantuan disalurkan oleh penyedia hingga titik bagi (kelompok tani).

Sebelum dilakukan penyaluran, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan atas kesesuaian spesifikasi dan volume bantuan oleh tim pengawasan penyaluran bantuan.

8. Penyaluran bantuan ke anggota kelompok tani menjadi

tanggung jawab ketua kelompok tani diketahui oleh

penyuluh dan atau petugas pertanian setempat.

(33)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 19

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

C. Organisasi Pengelolaan Kegiatan dan Bantuan

Pelaksanaan kegiatan pengembangan pangan alternatif merupakan kegiatan nasional yang melibatkan peran dan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan dari pusat dan daerah. Peran dan tanggung jawab pemangku kepentingan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas Kabupaten/Kota

Kepala Dinas Kabupaten/Kota berperan sebagai pelaksana kegiatan di lapangan bertanggung jawab antara lain:

a. Menghimpun, menerima dan melakukan identifkasi kebenaran usulan dari berbagai pihak sesuai ketentuan (kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, dan lain-lain).

b. Mengelola administrasi usulan antara lain menetapkan SK usulan calon penerima bantuan, meneruskan usulan ke Dinas Pertanian Provinsi.

c. Melakukan pengawasan penyaluran bantuan oleh penyedia

barang sesuai dengan kontrak/SK

penerima bantuan.

d. Melakukan pengawalan terhadap pemanfaatan bantuan sesuai dengan tujuan usulan, tujuan kegiatan, dan sasaran.

e. Mengusulkan penyediaan dana pembinaan

lanjutan maupun penyediaan saprodi pada tahun

selanjutnya untuk keberlanjutan kegiatan.

(34)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 20

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

2. Kepala Dinas Propinsi

Kepala Kepala Dinas Provinsi berperan sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan di wilayahnya, antara lain:

a. Menghimpun, menerima dan melakukan verifikasi usulan dari Dinas Kabupaten/Kota serta berbagai pihak lain sesuai ketentuan (kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, dan lain-lain).

b. Mengelola administrasi usulan antara lain menetapkan surat persetujuan dan meneruskan pelaporan ke Direktur Jenderal Tananam Pangan.

c. Melakukan pengawasan terhadap pengadaan dan penyaluran bantuan sesuai dengan kontrak dan SK penerima bantuan.

d. Melakukan pengawalan terhadap pemanfaatan bantuan sesuai dengan tujuan dan sasaran kegiatan.

3. Pusat

a. Memfasilitasi kegiatan Pengembangan Serealia Lain sebagaimana tercantum dalam DIPA APBN TP Provinsi b. Melakukan supervisi dan monitoring disesuaikan dengan

ketesediaan anggaran

(35)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 21

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain

Tahun 2021

(36)
(37)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 27

BAB V

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pengendalian pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Tujuan pengendalian adalah untuk memastikan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan dan sasaran. Pengendalian dilaksanakan secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota termasuk oleh pihak penyedia sarana produksi pendukung pelaksanaan kegiatan pengembangan serealia lain

pa tTahun 202102019. Pengendalian

dilaksanakan mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 juncto Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen.

Pengawasan pelaksanaan kegiatan pengembangan serealia lain

lahan kering tTahun 202012019 dapat dilakukan oleh pemerintah

melalui aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, BPK, dan BPKP) sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah/prinsip pengelolaan

pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang

(38)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 28

bersih (clean

governance),

maka pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Serealia Lain Tahun 2021, harus memenuhi prinsip- prinsip:

1. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;

2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);

3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan demokratisasi;

4. Memenuhi azas akuntabilitas.

Terdapat 6 (enam) tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Tahap sosialisasi program/kegiatan meliputi penjelasan tujuan dan sasaran, mekanisme pengadaan barang, pertanggungjawab- an administrasi serta pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;

2. Tahap Persiapan berupa Seleksi CPCL, memastikan Calon Petani dan Calon Lokasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam petunjuk ini;

3. Tahap pengadaan bantuan sarana produksi, memastikan kelengkapan dokumen pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta memastikan ketersediaan saprodi sesuai dengan jadwal kontrak;

4. Tahap penyaluran, memastikan bantuan saprodi disalurkan pada lokasi yang sesuai dengan SK PPK;

5. Tahap pemanfaatan bantuan, memastikan kebenaran dan

ketepatan penggunaan, ketersediaan saprodi sesuai dengan

jadwal tanam serta dimanfaatkan sesuai dengan tujuan;

(39)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 29

6. Tahap Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan, memastikan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan antara lain:

administrasi BAST, Berita Acara Hibah Barang Milik Negara, dan lain-lain;

A. Monitoring

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan kegiatan pengembangan serealia lain tahun 2021, maka dilakukan monitoring yang dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan kegiatan baik oleh petugas pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan monitoring, antara lain:

1. Monitoring Perkembangan Penyaluran Bantuan Pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melaporkan realisasi penyaluran bantuan kepada PPK. Apabila ditemukan penyimpangan, maka harus segera dilaporkan kepada PPK agar dapat segera diambil tindakan.

2. Realisasi tanam dan panen

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota selaku pengguna bantuan melaporkan perkembangan realisasi penyaluran bantuan, tanam dan panen.

Hasil monitoring tersebut dikirim ke Dinas Pertanian Provinsi dan

Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jl.

(40)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 30

AUP No. 3 Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12520; Telp. (021) 7806262; email. dit_serealia@pertanian.go.id dan

subditjagung@gmail.com.

B. Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas pusat, provinsi dan kabupaten/kota pada saat dan setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan pangan alternatif. Evaluasi dilaksanakan secara periodik dan berjenjang sesuai dengan tahapan pengembangan usaha kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan. Evaluasi meliputi: (1) efektifitas bantuan, (2) Tingkat pencapaian sasaran areal dan hasil/produksi, (3) Penerapan komponen teknologi budidaya, dan (4) permasalahan dan solusi di lapangan, dan 5) aspek lainnya.

C. Pelaporan

Kegiatan pelaporan dilaksanakan secara berjenjang yaitu dari

Pemandu Lapangan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dari Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota ke Dinas Pertanian Provinsi dan dari

Dinas Pertanian Provinsi ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

c/q Direktorat Serealia.

(41)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 31

Dinas pertanian provinsi sebagai penanggungjawab pelaksana kegiatan wajib melakukan entri BAST online dan entri di aplikasi Sistem Informasi Tanaman Pangan (SITAMPAN).

Laporan kegiatan meliputi pelaksanaan kegiatan budidaya, hasil/produksi dan produktivitas yang telah diperoleh, dan lain-lain.

Laporan akhir memuat hasil evaluasi, kesimpulan, saran serta data dukung lainnya (foto pelaksanaan kegiatan). Laporan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan bantuan pemerintah disampaikan ke Direktorat Serealia Jl. AUP No. 3 Ps. Minggu–Jaksel 12520; Telp.

(021) 7806262; email. dit_serealia@pertanian.go.id dan

subditjagung@gmail.com

.

D. Pembiayaan Kegiatan

Pembiayaan pengadaan barang dan jasa, pengawasan penyaluran

bantuan dan pengawalan pelaksanaan kegiatan pengembangan

serealia lain dialokasikan dalam DIPA Satker Daerah atau TP

Provinsi.

(42)
(43)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 32

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Laampiran 1. Daftar Usulan CPCL Kegiatan Pengembangan Serealia Lain TA 2021

Kode CPCL Kegiatan : 1762. CPCL Kegiatan Kerjasama Pengembangan Serealia Lain Sumber Dana : DIPA Provinsi/DIPA Pusat (Pilih salah satu)

Nama Poktan/Gapoktan : xxxxxxxx Desa / Kec : xxxx/yyyy

Ketua/NIK/HP : yyyyyy/123456789 Kab/Kota: zzzz

Anggota/ Lahan : 25 org / 30 Hektar Prov : aaa

Usulan CPCL

No Petani/NIK Luas Lahan (ha)

Jenis Lahan

Benih (kg)

Varietas Benih

Pupuk NPK (kg)

Jadwal Tanam

Provitas Existing (kw/ha)

Target Provitas (Kw/ha)

Ket. Lain-lain

1 Xxxxxxx 123456789

1 Ladang 10 zzz 100 April ‘20 40,0 45,0 Foto terlampir 2 Yyyyyyyy

196546521

dst Sawah

Jumlah

..., ...2021

Kostratani/Ka BPP/BP3K Kec... Ketua Kelompoktani

Tandatangan tandatangan/stempel

Nama/NIP/No HP Nama/No HP

(44)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 33

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

KOP DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN NOMOR ………

PENETAPAN CPCL/CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN KERJASAMA PENGEMBANGAN SEREALIA LAIN

KABUPATEN/KOTA………… PROV ….. TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang:

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan program ketersediaan,akses dan konsumsi pangan berkualitas, dilaksanakan Bantuan Pemerintah lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

b. dalam rangka usulan penerima Bantuan Pemerintah, perlu ditetapkan Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) untuk diproses lebih lanjut

Mengingat:

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Negara Tahun 2020 Nomor 6570);

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara /Lembaga;

5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/2020 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2021;

Lampiran 2.a. SK Penetapan CPCL Kab/Kota

(45)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 34

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/2020 tentang Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2021;

7. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 238/HK.310/C/10/2020 tentang Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2021 8. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor

250/HK.310/C/11/2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2021

9. Keputusan Direktur ...No...tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan ………

10. ...

Memutuskan Menetapkan:

Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kab...Prov... tentang Penetapan CPCL Bantuan Pemerintah (Sarana Produksi budidaya padi rawa/ padi THLK/ padi biofortifikasi/ …... pilih salah satu) Kab/Kota ... Tahun Anggaran 2021

Kesatu:

CPCL sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini, telah dilakukan verifikasi dan layak diusulkan sebagai calon penerima bantuan pemerintah melalui DIPA Tugas Pembantuan Provinsi/DIPA Pusat Tahun Anggaran 2021 (pilih salah satu)

Kedua:

Saya bertanggung jawab mutlak terhadap : (a)kebenaran calon penerima, calon lokasi, luas lahan yang akan diberikan bantuan; (b)pengelolaan bantuan pemerintah; (c) pencapaian target peningkatan produksi dan produktivitas; dan (d) monitoring, pengendalian, dan pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku.

(46)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 35

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Ketiga:

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, jika kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya

...,...2021 Kadis Pertanian Kab/Kota....

Nama/NIP/tandatangan/stempel

Tembusan:

1. Bupati...

2. Kepala Dinas Pertanian Provinsi……….

3. Direktur ……..

(47)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 36

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Serealia Lain Tahun 2021

Lampiran 2.b. Lampiran SK Penetapan CPCL Kab/Kota

Lampiran SK CPCL No... Tanggal……….

Kegiatan/Dana : 1762.Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia (DIPA TP Prov/ DIPA Pusat) (pilih salah satu) Nama CPCL : Sarana Produksi Budidaya Padi Rawa

Jenis CPCL : (1)PATB (2)PIP (3) Blm pernah terima Banpem (4) Lokasi Food Estate (5) Lokasi Korporasi Petani (6)Lainnya……… (pilih salah satu)

Usulan CPCL

N o

Poktan/

Gapoktan/

jml anggota

Desa / Kec

Ketua/

NIK/

HP

Jenis CPC L (1 s.d 6)

Luas (Ha)

Komponen Bantuan Pemerintah

jdwl tanam

Provitas Rata- rata (Ton/ha)

IP Rata-rata Titik kordinat

Benih (ton)

Var Benih

NPK Non Subsidi (Kg)

Herbi- sida (Lt)

Pupuk Hayati (Lt/Kg)

Exis ting

Tar get

Exis ting

Tar get

Sample Hampa ran

1 Maju Mandiri /25 org

Batu Tungku, Panyipatan

Yunus/

197387466/

081284776

(1) 30 1,500 Inpari

32

1.500 90 90 Jan’20 4.0 5.1 100 200 0.12344

-455.444

2 Makmur Sejahtera/

30 org

Batakan, Panyipatan

Buchori/

1968983736/

0816736366

(3) 50 2.500 Inpari

32

2.500 150 150 Feb’20 5.0 5.9 200 300

Jumlah 50 Poktan

1.900 95.00 0

95.000 5.700 5.700 4.5 6.0 150 250

...,...2021 Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota Ttd & stempel

Nama NIP

(48)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 37

Lampiran 3. Surat Persetujuan CPCL Dinas Pertanian Provinsi KOP DINAS PERTANIAN PROVINSI...

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN PROVINSI………

PERSETUJUAN USULAN CALON PETANI CALON LOKASI (CPCL) BANTUAN PEMERINTAH TAHUN 2021

SARANA PRODUKSI BUDIDAYA PADI RAWA NOMOR...

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :

NIP :

Jabatan : Kepala Dinas Pertanian Provinsi...

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. CPCL sebagaimana terlampir telah dilakukan verifikasi dan disetujui untuk selanjutnya diusulkan sebagai Calon Penerima Bantuan Pemerintah (Sarana Produksi budidaya padi rawa/ padi THLK/ padi biofortifikasi/ …...

pilih salah satu) melalui DIPA Tugas Pembantuan Provinsi/Pusat (pilih salah satu)Tahun 2021 dengan rincian :

a. SK CPCL No... Tgl... Kabupaten/Kota...

b. SK CPCL No... Tgl... Kabupaten/Kota...

c. dst....

2. Saya bertanggung jawab mutlak terhadap : (a) kebenaran calon penerima, calon lokasi, luas lahan yang akan diberikan bantuan; (b) pengelolaan bantuan pemerintah; (c) pencapaian target peningkatan produksi dan produktivitas ; dan (d) monitoring, pengendalian, dan pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku.

...,...2021 Kepala Dinas Pertanian Prov....

Nama/NIP/tandatangan

Tembusan:

1. Gubernur Provinsi...

2. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota...

3. Pejabat Pembuat Komitmen...

4. Direktur ……….. Tanaman Pangan

(49)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 38

Lampiran 4. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah

KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

Nomor : 3.14.b/Kpts/P9/7/2019

TENTANG

PENETAPAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH SARANA PRODUKSI BUDIDAYA PADI RAWA

TAHUN ANGGARAN 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Menimbang : 1. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga Pasal 8 PPK melakukan seleksi penerima Bantuan Pemerintah berdasarkan kriteria/persyaratan yang telah ditetapkan di dalam Petunjuk Teknis; menetapkan Surat Keputusan penerima Bantuan Pemerintah yang disahkan oleh KPA;

2. bahwa Penerima Bantuan Pemerintah yang ditetapkan dalam keputusan ini dipandang tepat dan mampu untuk menerima/mengelola bantuan serta melaksanakan kegiatan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Negara Tahun 2020 Nomor 6570);

3. Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Keuangan No.190/Pmk.05/2012 Tentang Tata cara pembayaran dalam rangka Pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015

(50)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 39

tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;

7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/2020 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2021;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/2020 tentang Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2021;

9. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 238/HK.310/C/10/2020 tentang Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2021;

10. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 250/HK.310/C/11/2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2021;

11. Peraturan Keputusan Direktur ... No...tentang Petunjuk Pelaksanaan;

12. ...

Memperhatikan :

1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor DIPA : 2. SK CPCL dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten... No...

3. Surat Persetujuan CPCL dari Kepala Dinas Pertanian Provinsi No...

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Penerima Bantuan Pemerintah berupa Transfer Barang dan / atau Uang (pilih salah satu atau keduanya) sebagaimana tercantum pada lampiran keputusan ini.

(51)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 40

KEDUA : Penerima Bantuan Pemerintah bertanggungjawab terhadap: (a) penggunaan barang dan / atau dana yang dialokasikan sesuai

dengan peruntukannya; (b) melakukan

penanaman/pemasangan/aplikasi (pilih salah satu) sesuai jadwal;

(c) melakukan upaya peningkatan produksi, produktivitas; (d) menandatangani BAST dan dokumen yang dipersyaratkan; dan (e) membuat laporan pertanggungjawaban dan dokumentasi open camera.

KETIGA : Biaya yang diakibatkan atas kegiatan Bantuan Pemerintah ini dibebankan pada DIPA Nomor ... Satker ………… Tahun 2021.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini maka akan ditinjau kembali untuk diadakan perbaikan maupun perubahan sebagaimana mestinya.

Disahkan oleh

Ditetapkan di ...

Pada tanggal...

Kuasa Pengguna Anggaran

Ttd/stempel/Nama/NIP ...

Pejabat Pembuat Komitmen,

Ttd/stempel/Nama/NIP

...

SALINAN Keputusan ini disampaikan Kepada Yth : 1. Kuasa Pengguna Anggaran

2. Kepala Dinas Pertanian Propinsi

3. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten (DIPA Tugas Perbantuan) 4. Direktur ………. (DIPA Pusat)

(52)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 41

Lampiran 5. Contoh Surat Perjanjian Kerjasama (Bantuan Transfer Uang) PERJANJIAN KERJASAMA

BANTUAN PEMERINTAH MODEL IP PADI 400 TAHUN ANGGARAN 2021

ANTARA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ………

DENGAN KELOMPOK TANI ………

KAB. ……… PROV. ………

NOMOR : ...

Pada hari ini,... tanggal ...bulan ... tahun dua ribu dua puluh satu kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama / NIP : Catur / 123456

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen

Alamat : Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama/NIK : Yunus / 123456

Jabatan : Ketua Kelompok Tani Maju Mandiri Alamat : Desa Batu Tungku / Kec. Panyipatan

Bertindak untuk dan atas nama kelompok tani penerima bantuan pemerintah.

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama, dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pemerintah Model IP Padi 400 tahun 2021 dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1 KETENTUAN UMUM

1. Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian dimana Pihak Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk pelaksanakan ketentuan - ketentuan dalam perjanjian kerjasama ini dengan mengacu pada petunjuk teknis bantuan pemerintah dan petunjuk pelaksanaan kegiatan …….. ;

2. Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan Pihak Kedua tanpa ada unsur paksaan.

(53)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 42

Pasal 2 HAK DAN KEWAJIBAN 1. Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA

a. Menyalurkan Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang kepada Pihak Kedua;

b. Mengawasi penggunaan Bantuan Pemerintah oleh Pihak Kedua;

c. Menerima laporan pertanggungjawaban penggunaan dana, BAST beserta bukti pembelian dan dokumentasi open camera dari Pihak Kedua;

d. Melaporkan pelaksana kegiatan kepada KPA; dan e. Mengarsipkan dokumen pertanggungjawaban 2. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA

a. Menerima penyaluran Bantuan dalam bentuk uang dari Pihak Pertama dan melakukan pembelian komponen bantuan dengan harga wajar, sesuai dengan spesifikasi, tidak melakukan mark-up harga dan tidak fiktif;

b. Mengelola Bantuan Pemerintah yang diterima dari Pihak Pertama secara efisien, efektif dan akuntabel serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

c. Melakukan penanaman/pemasangan/pengerjaan sesuai jadwal dengan mengutamakan kualitas hasil pekerjaan;

d. Mengarsipkan bukti-bukti kuitansi pembelian/pembayaran;

e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana, BAST beserta bukti pembelian dan dokumentasi open camera;

f. Bersedia mengembalikan dana ke kas negara apabila terdapat kelebihan pembayaran, kemahalan harga, atau terdapat sisa bantuan pemerintah;

dan

g. Jika tidak dapat mempertanggung jawabkan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada poin (e) bersedia mengembalikan dana bantuan tersebut ke Kas Negara dan menerima sanksi yuridis berdasarkan ketentuan dan perundang - undangan yang berlaku.

Pasal 3 NILAI BANTUAN

1. Nilai Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang sebesar Rp. ---(nominal),-(--- ---rupiah);

(54)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 43

2. Nilai Bantuan Pemerintah merupakan nilai yang telah ditetapkan dan pasti sepanjang tidak terjadi perubahan kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan adanya perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2021.

Pasal 4 SPESIFIKASI BANTUAN

1. Bantuan Pemerintah berupa uang untuk pembelian/pembiayaan (a) ………; (b)

………… ; (c) …………; (d) …………; (e) ………..; dst.

Pasal 5

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Pekerjaan bantuan Pemerintah program/Kegiatan …... tahun 2021 dilaksanakan dalam jangka waktu --- (dalam huruf) hari kalender dimulai sejak ditanda tanganinya perjanjian ini;

2. Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama, didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari Pihak Kedua dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Pembelanjaan komponen bantuan pemerintah paling lambat 31 Desember 2021 dengan bukti pembelian dan/atau berita acara penitipan barang. Penanaman komoditas dapat melewati tahun anggaran berjalan dengan data dukung dari instansi berwenang (BMKG), sedangkan pekerjaan swakelola konstruksi, perakitan peralatan dilaksanakan sesuai kondisi lapangan.

Pasal 6

TATACARA DAN SYARAT PENCAIRAN

1. Pencairan bantuan dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Pihak Kedua melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS);

2. Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada Pihak Kedua dilakukan dengan satu/dua tahap; (pilih salah satu)

3. Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap pertama sebesar 70% dari keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut :

(55)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 44

a. Surat Perjanjian Kerjasama telah ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua;

b. Pihak Kedua telah menandatangani kuitansi bukti penerimaan uang bantuan dan disahkan oleh Pihak Pertama.

4. Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap kedua sebesar 30% dari keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pihak Kedua telah menandatangani kuitansi bukti penerimaan uang bantuan dan disahkan oleh Pihak Pertama;

b. Pihak Kedua telah melaporkan dan menandatangani kemajuan penyelesaian pekerjaan minimal telah mencapai prestasi pekerjaan 50%.

Pasal 7

KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN

1. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan bantuan Pemerintah program/Kegiatan ……... tahun 2021 sesuai petunjuk teknis pengelolaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi ...

2021.

2. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan bantuan Pemerintah program/Kegiatan …... tahun 2021 sesuai dengan nilai bantuan sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Teknis

Pasal 8 SISA DANA BANTUAN

1. Pihak Kedua diperbolehkan menggunakan sisa dana bantuan untuk perluasan areal tanam, jika pengadaan sarana prasarana telah dilaksanakan sesuai dengan volume dan spesifikasi sebagaimana telah diatur dalam petunjuk teknis;

2. Penggunaan sisa dana bantuan oleh Pihak Kedua harus mendapatkan persetujuan Pihak Pertama;

3. Pihak Kedua siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara jika sudah tidak digunakan.

(56)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 45

Pasal 9 SANKSI

1. Pihak Kedua siap menerima sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

2. Pihak Kedua siap menggembalikan dana bantuan jika tidak dapat mempertanggungjawabkan sesuai dengan petunjuk teknis.

Pasal 10 LAPORAN

1. Pihak Kedua siap dan sanggup memberikan laporan penyelesaian pekerjaan secara berkala (sesuai dengan tahapan pembayaran) kepada Pihak Pertama sebagaimana telah diatur dalam Petunjuk Teknis;

2. Pihak Kedua siap dan sanggup laporan pertanggungjawaban kepada Pihak Pertama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

Pasal 11 FORCE MAJEURE

1. PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK yang digolongkan sebagai force majeure;

2. Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain adanya bencana alam seperti: gempa bumi, taufan, banjir atau hujan terus menerus, wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase, revolusi, pemberontakan, huru-hara, adanya tindakan Pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini;

3. Apabila terjadi force majeure maka pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat - lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force majeure;

4. Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 perjanjian ini tidak menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan force majeure berakhir dan kondisi fasilitas penunjang kegiatan masih dapat dipergunakan, PARA PIHAK akan melanjutkan kerjasama sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini

(57)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 46

Pasal 12 KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Perubahan pada Perjanjian Kerjasama ini hanya dapat dibuat setelah melalui konsultasi dan mendapat persetujuan secara tertulis dari PARA PIHAK, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.

2. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

3. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diselesaikan secara musyawarah diantara PARA PIHAK.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Pejabat Pembuat Komitmen, Ketua Kelompok Tani Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten /Gapoktan

Materai 6000 Materai 6000

--- (nama jelas) ---(nama jelas)

(58)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 47

Lampiran 6. Contoh Format Kuitansi

Gapoktan/Kelompok Tani

Desa , Kecamatan Kabupaten , Provinsi

No:

TA. : 2021

No. Bukti :

MAK : …...

KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN Sudah Terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran Jumlah Uang : Rp. …...

Terbilang :

Untuk Membayar :

materai 6000

NIP. …...

Setuju dibayar : A.n. Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan

…...

…...

Dana Bantuan Pemerintah lainnya berupa transfer uang untuk pembelian ………. sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama

Nomor : Tanggal :

…... 2021 Yang Menerima, Kelompok Tani/ Gapoktan

…...

Ketua

(59)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 48

Lampiran 7. Contoh Format Laporan kemajuan Penyelesaian Pekerjaan

<KOP SURAT>

LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN NOMOR...

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun..., yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ...

Jabatan : Pimpinan Lembaga ...

Alamat : ...

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ... dan Perjanjian Kerjasama nomor ... mendapatkan bantuan ... berupa ... dengan nilai bantuan sebesar ... ( ... ).

1. Sampai dengan tanggal ..., kemajuan penyelesaian pekerjaan ... sebesar...%.

2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia untuk dituntut penggantian kerugian negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

...

Pimpinan/Ketua Lembaga ...

Materai 6000

………

(60)

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 49

Lampiran 8. Contoh Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN (526 DIPA Pusat)

SURAT PERNYATAAN

BERSEDIA MENERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA Nomor :………..

Yang bertanda Tangan dibawah ini :

Nama : ……….

Jabatan : ……….

Alamat : ……….

Dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah Barang Milik Negara yang berasal dari kegiatan ……….. Tanaman Pangan APBN Pusat TA. 2021 dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berupa ……….. dengan nilai Rp

………...… -( ……… ) sebagaimana tercantum dalam lampiran surat ini untuk digunakan sebagai sarana keperluan poktan dibidang pertanian, dengan rincian sebagai berikut :

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

………….., .……..… 2021 Ketua ………..

Materai 6000

………...

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

 Fungsi utama refleksi adalah untuk berbagi cerita dan pengalaman dari interaksi antara relawan dan warga sekolah agar dapat diambil pelajaran dan inspirasi bagi setiap relawan

Sensor dapat dikatakan memiliki rentang nilai minimum ataupun maksimum jika sensor tersebut tidak terjadi perubahan nilai keluaran (dalam hal ini berupa

Rumusan masalah: Apakah ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi beajar remaja panti asuhan Sabilul Ulum AL- Hidayah, Tujuan penelitian ini adalah

Keinginan yang besar dan dalam pada diri Margio ini akan menarik apabila dikaji dengan konsep arketipe arketipe self yang juga akan dihubungkan dengan sistem

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk lebih lanjut meneliti dan mencermati pemberitaan seperti apakah yang sering muncul di media cetak KOMPAS sebagai media

Contohnya, murid-murid harus menjaga nama baik diri dan keluarganya dengan tidak terlibat dalam gejala ponteng sekolah.. Soalan Tanya Nilai dan Huraian..  Selain soalan

Pelaksanaan Pemusnahan terhadap Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Aset Lain-lain yang diserahkan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dilakukan dengan

- Meningkatnya pelayanan sertifikasi benih kotas utama TP unit 18.135 - Meningkatnya perbanyakan benih sumber, padi dan palawija:. - Kelas benih dasar (BD)