• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan Buletin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan Buletin"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan Buletin Bulanan Stasiun Geofisika Kelas I – Jayapura periode Bulan Desember 2019. Tujuan pembuatan buletin bulanan yaitu untuk mewadahi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan operasional Stasiun Geofisika Kelas I – Jayapura. Kegiatan yang di rangkum dalam buletin bulanan yaitu memuat hasil – hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data-data Geofisika dan Klimatologi yang di peroleh dari peralatan yang terpasang dan dioperasikan di Stasiun Geofisika Kelas I - Jayapura.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada seluruh pegawai Stasiun Geofisika Kelas I - Jayapura, khususnya yang telah membantu dalam persiapan pembuatan Buletin ini. Namun demikian Buletin ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik kami harapkan untuk perbaikan pembuatan Buletin selanjutnya serta besar harapan kami kiranya Buletin ini dapat bermanfaat bagi penggunanya.

KATA PENGANTAR

Jayapura, Januari 2019 Kepala Stasiun

MARGIONO, S,Si

(3)

ii

Pelindung

Penanggung Jawab

Ketua Pelaksana

Wakil Pelaksana

Alamat Redaksi

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN GEOFISIKA KELAS I - JAYAPURA

Jl. Drs.Krisna Sunarya No.26 Kelas I Telp. (0967) 533533, Fax (0967) 533533

Email : stageof.angkasa@bmkg.go.id

REDAKSI

Editor

Netty Yufita Baru,S.Si Tim Redaksi :

Penanggung Jawab Data Gempabumi:

Netty Yufita Baru, S.Si Akram Mujahid,S.Tr

Penanggung Jawab Data Tanda Waktu : Jambari,S.Tr

Penanggung Jawab Data Kelistrikan Udara:

Purnama David Anwar, S.T.

Nalindera Karismawati,S.Tr

Penanggung Jawab Data Magnet Bumi : Muhammad Syawal, S.Si

Penanggung Jawab Data Klimatologi : Danang Pamuji D.L.Y,S.Si

Lidya Natalia Hutapea, A.md

Design Cover:

Muhammad Syawal, S.Si

CANGGIH PERSADA.S.D, S.Si Kepala Seksi Data dan Informasi

MARGIONO., S.Si Kepala Stasiun Geofisika Kelas I - Jayapura

RULLY OKTAVIA H, S.Kom, M.Kom Kepala Seksi Observasi

JOSINA AKIHARY, S.E Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Buletin Bulanan Stasiun Geofisika Kelas I - Jayapura edisi bulan Desember 2019. Tugas dan fungsi Stasiun Geofisika Kelas I - Jayapura di bidang geofisika sangat penting dalam memberikan Pelayanan dan Informasi tentang kegempaan di Wilayah Kota Jayapura dan Sekitarnya.

(4)

iii Hal

KATA PENGANTAR i

REDAKSI ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

I. INFORMASI GEMPABUMI

1. Distribusi kejadian Gempabumi Bulan Desember 2019 2. Gempabumi Dirasakan

1 1 4

II. INFORMASI DATA PETIR 6

III. INFORMASI TANDA WAKTU

1. Informasi Terbit Terbenam Matahari dan Bulan 2. Informasi Hilal Awal Bulan Jumadal Akhirah1440 H

8 9

IV. INFORMASI CURAH HUJAN 10

K E S I M P U L A N REPORTASE

11 12

PROFIL STASIUN 13

DAFTAR ISTILAH 18

LAMPIRAN 20

DAFTAR ISI

(5)

iv Hal Tabel Data Gempabumi berdasarkan Seiscomp3 Bulan Desember 2019 22

Tabel Skala Modified Mercally Intensity (MMI) 27

Tabel Status Peringatan Tsunami 28

DAFTAR LAMPIRAN

(6)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 1 I. INFORMASI GEMPABUMI

1. Distribusi Kejadian Gempabumi Bulan Desember 2019

Produk layanan Data dan Informasi gempabumi diperoleh dari hasil analisa Seiscomp3 yang ada pada Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura. Berdasarkan hasil monitoring selama bulan Desember 2019 tercatat 146 gempabumi yang lokasi episenternya dominan di darat dan 4 diantaranya gempabumi signifikan atau dirasakan.

Gambar 1.1 Peta Seismisitas Hasil Analisis Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura Bulan Desember 2019

Wilayah Papua di guncang gempabumi kuat tepatnya di Kabupetan Jayapura dan Kota Jayapura. Kejadian gempabumi tersebut disebabkan aktivitas Sesar Anjak Mamberamo. Zona Sesar Anjak Mamberamo merupakan Sesar yang terletak dari ujung Timur Pulau Yapen menerus hingga Jayapura. Dari bagian ujung Timur Pulau Yapen (137°BT) ke arah Timur hingga Sungai Mamberamo (138°BT), zona sesar ini memiliki arah Barat-Timur sepanjang ±96 km. Dari sebelah Timur Sungai Mamberamo (138°BT), zona Sesar Mamberamo berbelok ke arah Tenggara (merupakan sesar naik dengan morfologi hanging wall berupa perbukitan dan footwall berupa dataran, Lebar zona sesar secara umum berkisar antara 10 km di bagian sekitar Sungai Mamberamo hingga 30 km di beberapa bagian sesar naik) sepanjang ±83 km melewati lembah Sungai Apauwar hingga sebelah Selatan Kota Sarmi (138°40‘ BT). Dari sebelah Selatan Kota Sarmi

(7)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 2 (138°40‘ BT), Zona Sesar Mamberamo kembali berarah Barat-Timur dan memanjang hingga 139°30‘ BT. Pada area 139°40‘BT, zona sesar bergeser ke Selatan sejauh ±43 km (2°40‘ LS). Daerah 2° 15‘-2°40‘ LS - 139°10‘-139°40‘ BT didominasi oleh geomorfologi poton/gunung lumpur. Dari 139°40‘ BT hingga 141° BT, zona Sesar Mamberamo berarah Tenggara dengan beberapa sesar pendek Barat-Timur (merupakan sesar mendatar).

Berdasarkan Magnitudo atau kekuatan gempabumi, dari hasil pengamatan gempabumi selama Desember 2019 tercatat 65 kejadian gempabumi dengan Magnitudo kurang dari 3,0 SR (M < 3,0 SR), 71 kejadian gempabumi dengan Magnitudo 3,0 – 5,0 SR (3,0 SR ≤ M ˂ 5,0 SR) dan 10 kejadian gempabumi dengan Magnitudo di atas 5,0 SR (M ≥ 5,0 SR) Sedangkan dilihat dari distribusi gempabumi berdasarkan jarak antara lokasi gempabumi dan stasiun pengamatan, terdapat 2 kejadian gempabumi gempabumi dengan jarak kurang dari 20 dan 144 kejadian gempabumi dengan jarak lebih dari 20.

Gambar 1.2. Grafik Distribusi Gempabumi berdasarkan Magnitudo

Bulan Desember 2019.

Gambar 1. 3. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Magnitudo Bulan Desember 2019

44%

0% 49%

PERSENTASE GEMPABUMI BERDASARKAN MAGNITUDE

M<3 3<=M<5 M>= 5

(8)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 3

Gambar 1.4. Histogram Gempabumi Berdasarkan Jarak Bulan Desember 2019

Gambar 1.5. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Jarak Bulan Desember 2019

1.37%

98.63%

Prosentase Berdasarkan Jarak

∆≤2⁰ ∆>2⁰

(9)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 4 2. Gempabumi Dirasakan

Selama Bulan Desember 2019 tercatat 4 kejadian gempabumi dirasakan untuk wilayah Papua.

1) Gempabumi yang terjadi pada tanggal 14 Desember 2019

 Waktu : 09:04:57 WIT

 Pusat Gempa :-1,380 LS – 134,330 BT

 Magnitudo : 3,7 SR

 Kedalaman : 12 Km

 Lokasi dan Jarak : 65 Km, Tenggara Manokwari Selatan-Papua Barat

 Tidak Berpotensi Terjadi Tsunami

 Dirasakan : II MMI di Oransbari-Papua Barat

Gambar 2.1 Shakemap Gempabumi Manokwari Selatan pukul 09:04:57 WIT

(10)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 5 2) Gempabumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2019

 Waktu : 01:19:18 WIT

 Pusat Gempa : -0,630 LS – 131,740 BT

 Magnitudo : 4,0 SR

 Kedalaman : 10 Km

 Lokasi dan Jarak : 56 km, Timur Laut Kota Sorong, Papua Barat

 Tidak Berpotensi Terjadi Tsunami

 Dirasakan : II MMI di Kota Sorong, Papua Barat

Gambar 2.2 Shakemap Gempabumi Kota Sorong pukul 01:19:18 WIT

(11)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 6 3) Gempabumi yang terjadi pada tanggal 27 Desember 2019

 Waktu : 13:21:12 WIT

 Pusat Gempa : -2,670 LS – 140,630 BT

 Magnitudo : 2,8 SR

 Kedalaman : 10 Km

 Lokasi dan Jarak : 18 km, BaratDaya Kota Jayapura, Papua

 Tidak Berpotensi Terjadi Tsunami

 Dirasakan : II MMI di Kota Jayapura

Gambar 2.3 Shakemap Gempabumi Kota Jayapura pukul 13:21:12 WIT

(12)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 7 4) Gempabumi yang terjadi pada tanggal 30 Desember 2019

 Waktu : 00:06:39 WIT

 Pusat Gempa : -2,490 LS – 140,440 BT

 Magnitudo : 4,3 SR

 Kedalaman : 10 Km

 Lokasi dan Jarak : 30 km, BaratDaya Kab. Jayapura, Papua Tidak Berpotensi Terjadi Tsunami

 Dirasakan : II - III MMI di Sentani, Papua

Gambar 2.3 Shakemap Gempabumi Kota Jayapura pukul 00:06:39 WIT

(13)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 8

II. INFORMASI TANDA WAKTU

1. Informasi Terbit Terbenam Bulan dan Matahari

Informasi data tanda waktu untuk kota Jayapura dan sekitarnya, adalah berupa informasi terbit terbenamnya matahari dan bulan. Yang mana Lokasi Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura dengan kordinat 140°42'16.8" BT-2°30'53.5 LS digunakan sebagai dasar perhitungan awal. Hasil perhitungan untuk bulan Desember 2019 diperoleh informasi data tanda waktu terbit terbenam matahari dan bulan yang ditampilkan pada tabel 3.1.

Tabel 2.1 Informasi Terbit Terbenam Bulan dan Matahari Periode Desember 2019

Rise Az. Set Az. Rise Az. Set Az.

01/12/2019 05.18 112 17.34 248 09.15 112 21.47 249

02/12/2019 05.19 112 17.34 248 10.05 109 22.35 252

03/12/2019 05.19 112 17.34 248 10.52 106 23.19 256

04/12/2019 05.19 112 17.35 248 11.37 102

05/12/2019 05.20 112 17.35 248 12.20 98 00.01 260

06/12/2019 05.20 112 17.36 247 13.02 93 00.42 264

07/12/2019 05.20 113 17.36 247 13.44 88 01.22 269

08/12/2019 05.21 113 17.37 247 14.27 83 02.03 274

09/12/2019 05.21 113 17.37 247 15.11 79 02.45 279

10/12/2019 05.22 113 17.38 247 15.59 75 03.29 283

11/12/2019 05.22 113 17.38 247 16.49 71 04.16 287

12/12/2019 05.23 113 17.39 247 17.43 68 05.07 291

13/12/2019 05.23 113 17.39 247 18.40 67 06.02 293

14/12/2019 05.23 113 17.40 247 19.38 67 06.59 293

15/12/2019 05.24 113 17.40 247 20.36 69 07.57 292

16/12/2019 05.24 113 17.41 247 21.32 72 08.55 290

17/12/2019 05.25 113 17.41 247 22.25 76 09.52 286

18/12/2019 05.25 113 17.42 247 23.17 81 10.46 282

19/12/2019 05.26 113 17.42 247 11.38 276

20/12/2019 05.26 113 17.43 247 00.06 86 12.29 271

21/12/2019 05.27 113 17.43 247 00.55 92 13.19 265

22/12/2019 05.27 114 17.44 246 01.43 98 14.11 260

23/12/2019 05.28 114 17.44 247 02.33 103 15.03 255

24/12/2019 05.28 113 17.45 247 03.25 107 15.58 251

25/12/2019 05.29 113 17.45 247 04.19 111 16.53 248

26/12/2019 05.29 113 17.46 247 05.14 113 17.49 247

27/12/2019 05.30 113 17.46 247 06.09 113 18.44 247

28/12/2019 05.30 113 17.46 247 07.03 113 19.37 248

29/12/2019 05.31 113 17.47 247 07.55 111 20.26 251

30/12/2019 05.31 113 17.47 247 08.44 108 21.13 254

31/12/2019 05.32 113 17.48 247 09.30 104 21.56 258

MATAHARI BULAN

Date

(14)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 9 2. Informasi Hilal Awal Bulan Jumadal Akhirah 1441 H

Keteraturan peredaran bulan dalam mengelilingi bumi juga bumi dan bulan dalam mengelilingi matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriyah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Almanak Hijriyah ditetapkan menurut peredaran bulan. Satu tahun terdiri atas 12 bulan yang masing-masing mempunyai 29 dan 30 hari berganti- ganti. Hal ini dikarenakan perjalanan bulan memakan waktu 29 ½ hari lebih sedikit, sehingga untuk menyamakan dengan kelebihannya perlu diadakan tahun-tahun kabisat yang jumlah harinya 1 hari lebih banyak daripada tahun biasa, jadi 355 hari.

Informasi astronomis hilal dan matahari saat matahari terbenam tanggal 25 Januari 2020 M (Masehi) adalah informasi dasar penentu awal bulan Jumadal Akhirah 1441 H. Dalam buku almanak 2020 yang dikeluarkan oleh BMKG, tanggal 25 Januari 2020 M merupakan awal Jumadal Akhirah 1441 H. Berdasarkan perhitungan terhadap awal bulan Jumadal Akhirah 1441 H yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2020, ketinggian hilal 40 21.25’ dengan waktu terbenam matahari pada tanggal 25

Januari 2020 pada pukul 17:56 WIT dan waktu terbenam bulan pukul 18 : 18 WIT dengan Fraksi Illuminasi (FI) bulan sebesar 0,20%.

Penentuan waktu terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di horizon-teramati. Dalam perhitungan standar waktu terbenam Bulan, efek refraksi atmosfer dianggap 34’, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan semi diameter Bulan adalah nilainya pada saat tersebut. Azimuth adalah besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri bidang horizon ke arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang horizon. Benda langit yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan.

Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan.

Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan, yaitu persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan.

(15)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 10 III. INFORMASI CURAH HUJAN

Stasiun Geofisika Angkasapura-Jayapura mengoperasikan 2 (dua) penakar hujan yaitu tipe Hillman dan Obs, dan 1 (satu) ARWS (Automatic Rain Weather Sampler) dengan tipe penakar hujan Tipping Bucket. Nilai curah hujan yang menjadi acuan untuk pelaporan data klimatologi mengacu pada data hasil pengukuran curah hujan dengan tipe penakar Obs. Oleh karena itu, hasil pengolahan yang akan disajikan selanjutnya bersumber dari data pengamatan curah hujan dengan penakar tipe Obs.

Berdasarkan pengamatan curah hujan di Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura pada bulan Desember 2019, tercatat jumlah curah hujan sebanyak 231 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 17 hari hujan, dan intenstas hujan per hari berkisar antara 92,5 – 0,2 mm.

Jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 31 Desember 2019 sebanyak 92,5 mm termasuk dalam kategori curah hujan sangat lebat. Gambar 3.1 menunjukkan Grafik curah hujan harian bulan Desember 2019.

Gambar 3.1. Grafik curah hujan harian bulan Desember 2019 -20

0 20 40 60 80 100

0 5 10 15 20 25 30 35

Jumlah Hujan (mm)

Tanggal

(16)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 11

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data geofisika dan klimatologi yang terjadi di Wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya pada Bulan Desember 2019 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Jumlah kejadian gempabumi yang terjadi pada bulan Desember 2019 yaitu sebanyak 146 kejadian yang terdiri atas gempabumi dengan magnitudo kurang dari 3,0 SR (M< 3,0 SR) sebanyak 65 kejadian, gempabumi dengan magnitudo 3,0–,.0 SR (3,0SR

≤ M < 5,0SR) sebanyak 71 kejadian dan terdapat 10 kejadian gempabumi dengan magnitudo lebih dari 5,0 SR (M>5.0 SR). Sedangkan berdasarkan kedalaman, kejadian gempabumi didominasi pada kedalaman kurang dari atau sama dengan 70 km ( h <= 70 km) yaitu sebanyak 131 kali dan pada kedalaman 71 km s.d 300 km terdapat 15 kejadian gempabumi serta tidak ada kejadian gempabumi pada kedalaman lebih dari 300 km. Kemudian terdapat 4 kejadian gempabumi dirasakan pada bulan Desember 2019.

2. Berdasarkan perhitungan terhadap awal bulan Jumadal Akhirah 1441 H yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2020, ketinggian Hilal di atas 40 21.25’ dengan waktu terbenam matahari pada tanggal 25 Januari 2020 pada pukul 17:56 WIT waktu terbenam matahari dan waktu terbenam bulan pukul 18 :18 WIT.

3. Jumlah curah hujan di Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura selama bulan Desember 2019 terukur 231 mm, dengan jumlah hari hujan yaitu 17 hari dan curah hujan tertinggi pada tanggal 31 Desember 2019 sebanyak 92,5 mm.

(17)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 12

REPOR TASE

PENGAMATAN GERHANA MATAHARI CINCIN DI STASIUN GEOFISIKA KELAS 1 JAYAPURA

Jayapura, Kamis (26/12)

Bertempat di Satsiun Geofisika Kelas 1 Jayapura dilakukan pengamatan Gerhana Matahari Cincin.

Pengamatan dilakukan oleh petugas dari Stasiun Geofisika Kelas 1 Jayapura. Selama proses pengamatan beberapa pengunjung datang untuk melihat langsung proses terjadinya Gerhana Matahari cincin (GMC) 26 Desember 2019 di halaman Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura.

Gerhana Matahari Cincin adalah peristiwa terhalangnya hampir semua bagian tengah piringan Matahari oleh piringan Bulan, sehingga saat puncak gerhana, Matahari yang terlihat dari Bumi akan terlihat seperti cincin.

Namun tidak semua daerah dapat mengamati Gerhana Matahari Cincin tersebut, kali ini Kota Jayapura hanya dapat menikmati Gerhana Matahari

(18)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 13 PROFIL STASIUN

Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura terletak di jalan Drs. Krisna Sunarya No. 26 Kelurahan Angkasapura Distrik Jayapura Utara Provinsi Papua.Titik dasar stasiun terletak pada 02°30'52,59375" Lintang Selatan dan 140°42'15,52086" Bujur Timur dengan elevasi 444.97 meter dan gravitasi sebesar 978105.39 mgal. Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura merupakan salah satu dari dua Stasiun Geofisika yang terdapat di Papua dan merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.

SEJARAH

Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura mulai beroperasi sejak tahun 1972 dibawah Lembaga Meteorologi dan Geofisika Jakarta dan pada tanggal 9 Pebruari1973diresmikan operasionalnya oleh Menteri Perhubungan Drs. Frans Seda.Pada tanggal 3 Pebruari 1973 pertama kali dioperasikan peralatan Seismograph Fotografik Sprengnether 3 Komponen. Melalui kerjasamaPusat Meteorologi dan Geofisika dengan UNESCO, pada tahun 1977 dibantu peralatan operasional Visual Seismograph Short Period SPS-1 (Kinematric) dan Strong Motion Accelerograph (SMA-1) untuk deteksi gempabumi kuat.

Pada tahun 1998 kerjasama BMG dengan ERI Tokyo University sebagai bagian dalam OHP (Ocean Hemisphere of Pacific Project)yang diprakarsai oleh JAMSTEC (Japan Agency for Marine-Earth Science And Technology), mengoperasikanperalatan Digital

Broadband Seismograph STS-1 Very Broadband Seismometer.Kemudian pada tahun 2000, kerjasama BMG denganCTBTO (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization) sebagai salah satu stasiun pendukung (Auxialary Station) dengan kode

AS041, mengoperasikan peralatan Digital Broadband Seismograph CMG-3T, danpada tanggal 10 Desember 2011 digantikan denganDigital Broadband Seismograph Trilium.Pasca gempabumi Aceh 26 Nopember 2004, pada tahun 2005dibangun peralatanInaTEWS(Indonesia Tsunami Early Warning System)berupa peralatan Digital Broadband Seismograph STS-2dengan sarana komunikasi LIBRA.Duplikasi fungsi antara peralatan CTBTO dan InaTEWS Libra maka kemudian pada tahun 2010 peralatan Digital Broadband Seismograph STS-2dipindahkan ke Nabire. Fungsi jaringan Ina-TEWS di Jayapura hanya mengoperasikan peralatan CTBTO.Pada tahun 2010 dan 2012 berturut-turutmelalui kegiatan Belanja Modal BMKG Jakarta, Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura mendapat tambahan peralatan survery berupa Portable Digital

(19)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 14 Seismograph Taide TDV-23S, dan Accelerograph Titan_0077 untuk mengukur nilai PGA (Peak Ground Acceleration).

Laporan Geopotensial

Laporan geopotensial terdiri dari hasil pengamatan magnet bumi, listrik udara dan pengamatan tanda waktu.Berikut adalah spesifikasi peralatan geopotensial di Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura.

1. Pengamatan Magnetbumi, pada tahun 2010 mengoperasikanperalatanObservasi Variasi Magnetik Harianberupa peralatan Fluxgate Magnetometer LEMI-018 dan Pos-1 Proton Overhausser, danpengolahannya menggunakanSoftware IAGA V.20 dan Anal Magnet. Pada tanggal 18 April 2012 diinstal peralatan MAGDAS hasil kerjasama BMKG dengan LAPAN, untuk observasi magnetbumi.Pada tahun 2013 mendapatkan peralatan Theodolite Fluxgate Magnetometer dan DIM (Deklination Inklination Magnetometer) untuk pengamatan absolute magnet bumi.Pada tahun 2014 juga mendapatkan peralatan PPM (Proton Precission magnetometer) portable.

Sehingga setelah peralatan pengamatan absolute lengkap, terhitung sejak bulan Juni 2014 Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura telah melakukan pengamatan absolute magnet bumi.

2. Pengamatan Listrik udara, pada tahun 1992 mengoperasikan peralatan Lightning Counter.Pada tahun 2008 pergantian peralatan observasi petir dari Lightning Counter menjadi Lightning Detectormenggunakan 250 dan pada Desember 2014 Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura mulai mengoperasikan PCI Storm Tracker untuk pengamatan listrik udara, yang juga dilengkapi software Lightning 2000 versi 5.4.3 dari Aninoquisi.

3. Pengamatan Tanda Waktu, pada tahun 2012 atau dimulai sejak 1 Syawal 1433 H pengamatan tanda waktu dimulai, dengan peralatan teropong jenis Vixen GP

4. Pengamatan hujan harian, polusi udara, kimia Air hujan (KAH) pada tahun 1992 diadakan penambahan peralatan Klimatologi berupa Penakar Hujan Obs,Penakar Hujan Otomatis (Hilman), HV Sampler dan Wet & Dry Automatic Rain Sampler. Hasil pengamatan berupa data hujan harian, sampel hujan dan sampel debu.

Selanjutnya sampel hujan dan debu dikirim ke Laboratorium Kualitas Udara untuk dianalisa. Hasil analisa diambil melalui web: www.bmkg.go.id

(20)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 15 Keterangan mengenai Profil Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura, dapat dilihat seperti dibawah ini:

1. CODE : JAY

2. ALAMAT : Jl. Drs. Krisna Sunarya No.26Angkasapura - Jayapura 9113

Tlp : ( 0967 ) 533533

Fax : ( 0967 ) 536211

3. ALAMAT SURAT : P.O BOX 1201 Jayapura99113

ALAMAT E-MAIL : geofjay@yahoo.com, stageof.angkasa@bmkg.go.id 4. INSTALASI

a) STS – I (JAMSTEC) : 1998 b) Trilium (CTBTO) : 2009 5. PERALATAN

6. STS – I (JAMSTEC) = 1 set terdiri 3 komponen yaitu :Vertikal (Z) dan Horizontal ( NS danEW)

a) STS – I (JAMSTEC) : Very Broadband Seismometer b) Trilium (CTBTO) : Broadband Seismometer 7. KALIBRASI

a) STS – I (JAMSTEC) : 3 Maret 2013 (STS – 1) b) Trilium (CTBTO) : 30Nopember 2013 (Trilium) 8. KOORDINAT :02°30'52,59375"S– 140°42'15,52086" E 9. KETINGGIAN : 444,97mdpl

10. BATUAN : Tuf

(21)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 16 Tugas Pokok dan Fungsi Stasiun Geofisika

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nomor: 08 Tahun 2019 tentang Tata Laksana Organisasi dan peraturan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nomor: 11 Tahun 2014 maka Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Melakukan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, analisis dan pengolahan serta pelayanan jasa geofisika.

2. Fungsi

Menyelenggarakan pengamatan dan analisa/pengolahan : a. Gempabumi dan tsunami

b. Percepatan tanah (PGA) c. Curah hujan

d. Petir atau listrik udara e. Kualitas udara f. Magnet Bumi

(22)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 17

STRUKTUR ORGANISASI

STASIUN GEOFISIKA KELAS I JAYAPURA

Kepala Stasiun MARGIONO, S.Si

Kepala Seksi Observasi

RULLY OKTAVIA,S.Kom,M.Kom

Kelompok Jabatan Fungsional

Staf Pegawai Stasiun Geofisika Angkasapura- Jayapura

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

JOSINA AKIHARY, S.E

Kepala Seksi Data dan Informasi

CANGGIH PERSADA, S.Si

(23)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 18

DAFTAR ISTILAH

Gempabumi :merupakan pancaran energi yang disebabkan karena adanya tekanan pada batuan yang bersifat kaku yang tidak dapat lagi menahan sehingga terjadi patahan. Jadi gempa bumi adalah guncangan tiba – tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman tertentu atau pergeseran tiba – tiba dari lapisan tanah dibawah permukaan bumi.

OT (Origin Time) :adalah waktu saat terjadinya gempa di hiposenter. Pada saat terjadi gempa bumi, sejumlah besar energi dilepaskan dari sumber gempa

Episenter :Merupakan pusat atau titik gempabumi di permukaan

Magnitude:Magnitudo gempabumi merupakan kekuatan dari gempabumi atau ekspresi dari energi yang dipancarkan oleh sumber gempabumi dalam bentuk gelombang seismik.

Curah Hujan :Merupakan ketinggian air hujan yang dikumpulkan dalam tempat datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir.

Sifat Hujan :Merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selaa rentang

Petir :Suatu fenomena alam yang pembentukkannya berasal dari terpisahnya muatan didalam awan Cumulunimbus (Cb ). Terbentuk akibat adanya pergerakan udara keatas akibat panas dari permukaan laut serta adanya udara yang lembab.

Strokes : adalah Aktifitas kelistrikan yang teridentifikasi sebagai kejadian petir

Flashes : adalah Aktifitas kelistrikan yang merupakan / terdiri dari beberapa strokes, ditandai dengan adanya kilatan petir.

Noise : adalah aktifitas kelistrikan yang tidak dapat diidentifikasikan sebagai kejadian petir.

Signal Strength adalah Kekuatan relatif dari kejadian petir, bergantung dari jarak petir dengan detector, semakin dekat jaraknya semakin besar kekuatan petir yang terdeteksi (ketika menggunakan LD-250, parameter signal strength menampilkan komponen EW dan NS dari petir).

(24)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 19 waktu yang ditetapkan satu periode musim

hujan dengan jumlah curah hujan normalnya (rata rata : 30 tahun periode).

pH Air Hujan : Tingkat keasaman air hujan.

SPM (Suspanded Particulate Metter) : Adalah partikel yang mengembang di udara yang mempunyai diameter lebih kecil 100 micrometer.

MagnetBumi : Merupakan besaran vektor yang mempunyai arah dan besaran (Intesitas), dinyatakan dalam komponen-komponen Horisontal dan Vertikal

Deklinasi : Adalah sudut yang dibentuk oleh arah vektor medan magnet bumi disuatu tempat dengan arah utara geografis.

Inklinasi : Adalah sudut yang dibentuk oleh arah medan magnet bumi di suatu tempat dengan bidang Horisontal

Radius Acquisition: Adalah jangkauan / range wilayah yang digunakan dalam deteksi petir ( km ).

Komponen H : Merupakan komponen ang berada di bidang Horizontal pada arah utara magnetik Komponen D : Merupakan sudut yang dibentuk antara utara sejati dan utara magnetik yang disebut diklinasi magnetik.

Komponen Z : Merupakan komponen Vertikal dari medan magnet bumi

Komponen F :Merupakan komponen yg berada dibidang vertikal dan merupakan resultan dari komponen Z dan H.

Komponen I :Merupakan sudut yang dibentuk antara komponen F dan H, bisa disebut inklinasi magnetik.

Baseline:Merupakan nilai garis lurus yang didapat pada hasil pengamatan Magnetbumi Absoluth.

(25)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 20

LAMPIRAN

Tabel Data Gempabumi berdasarkan Seiscomp3 Bulan Desember 2019

No Tanggal Origin Lintang Bujur Mag Kedalaman Keterangan

1 01-12-2019 23:53:00.2 -3.05 140.19 2.7 10 63 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 2 01-12-2019 20:22:49.2 -3.04 140.02 3 10 74 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 3 01-12-2019 17:31:52.8 -1.89 140.75 2.9 10 71 km TimurLaut KOTA-JAYAPURA-PAPUA 4 01-12-2019 15:34:50.0 -3.60 130.88 3.5 81 75 km Tenggara SERAMBAGIANTIMUR-MALUKU 5 01-12-2019 09:19:44.3 -2.84 139.42 2.9 69 105 km BaratLaut YALIMO-PAPUA 6 01-12-2019 01:51:13.2 -2.96 140.62 2.6 10 45 km BaratLaut KEEROM-PAPUA 7 01-12-2019 00:53:03.0 -3.01 140.20 2.4 10 59 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 8 02-12-2019 22:25:16.7 -2.74 140.51 2.5 10 19 km Tenggara KAB-JAYAPURA-PAPUA 9 02-12-2019 16:01:16.0 -4.40 133.93 3 10 88 km Tenggara KAIMANA-PAPUABRT 10 02-12-2019 12:50:04.3 -2.88 140.25 2.5 10 44 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 11 02-12-2019 06:27:07.5 -4.05 133.60 3 10 46 km BaratDaya KAIMANA-PAPUABRT 12 03-12-2019 11:24:26.7 0.58 122.49 5.2 127 28 km Tenggara BOALEMO-GORONTALO 13 03-12-2019 03:46:46.8 -3.19 140.86 3.3 10 20 km TimurLaut KEEROM-PAPUA 14 04-12-2019 22:33:02.5 -3.16 139.75 3 49 77 km TimurLaut YALIMO-PAPUA 15 04-12-2019 20:38:25.6 -2.37 140.28 3.1 10 32 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 16 04-12-2019 20:37:22.0 -2.93 140.30 2.4 10 45 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 17 04-12-2019 18:56:04.4 -2.91 139.30 2.8 10 98 km BaratLaut YALIMO-PAPUA 18 04-12-2019 16:49:14.9 -3.08 140.07 2.9 10 74 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 19 04-12-2019 15:44:43.2 -2.27 140.18 2.7 10 48 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 20 04-12-2019 03:51:53.7 -1.79 140.71 2.9 10 82 km BaratLaut KOTA-JAYAPURA-PAPUA 21 04-12-2019 03:51:41.7 -3.83 140.76 3.3 10 53 km BaratDaya KEEROM-PAPUA 22 04-12-2019 00:03:43.4 -2.85 140.23 2.4 10 43 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 23 04-12-2019 00:03:43.4 -2.86 140.23 2.6 8 44 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 24 04-12-2019 00:03:43.4 -2.86 140.23 2.6 8 44 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 25 06-12-2019 13:38:10.0 -2.84 140.59 2.6 7 32 km Tenggara KAB-JAYAPURA-PAPUA 26 06-12-2019 13:23:42.5 -2.91 139.11 3.1 10 94 km TimurLaut TOLIKARA-PAPUA 27 06-12-2019 06:28:01.5 -2.88 140.39 2.3 10 36 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 28 06-12-2019 02:22:40.8 -1.62 140.01 4.4 10 118 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 29 07-12-2019 23:30:00.9 -2.80 140.82 2.4 10 31 km Tenggara KOTA-JAYAPURA-PAPUA 30 07-12-2019 12:05:00.4 -2.92 140.31 2.1 10 44 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 31 07-12-2019 11:04:15.2 -2.60 140.71 2 10 7 km BaratDaya KOTA-JAYAPURA-PAPUA 32 07-12-2019 05:56:27.1 -3.43 138.58 3.7 10 12 km TimurLaut TOLIKARA-PAPUA 33 08-12-2019 23:10:21.4 -3.25 133.82 4.1 4 45 km TimurLaut KAIMANA-PAPUABRT 34 08-12-2019 21:28:20.1 -2.63 138.84 3.2 10 64 km Tenggara MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 35 08-12-2019 21:20:28.9 -2.08 138.52 3.4 10 35 km BaratDaya SARMI-PAPUA 36 08-12-2019 05:58:18.5 -2.75 140.97 2.9 10 37 km Tenggara KOTA-JAYAPURA-PAPUA 37 08-12-2019 01:27:33.9 -2.80 140.38 2.1 10 28 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 38 09-12-2019 22:55:59.1 -3.20 140.92 2.7 10 23 km TimurLaut KEEROM-PAPUA 39 09-12-2019 21:34:32.5 -2.86 140.38 2 10 35 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 40 09-12-2019 14:47:21.3 -3.02 140.44 3.8 10 50 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 41 09-12-2019 14:38:37.5 -2.24 138.99 2.7 10 50 km Tenggara SARMI-PAPUA 42 09-12-2019 09:10:41.6 -2.30 140.62 2.5 16 28 km BaratLaut KOTA-JAYAPURA-PAPUA 43 09-12-2019 06:13:35.7 -2.21 138.59 3.4 10 35 km TimurLaut MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 44 09-12-2019 05:01:32.0 -2.88 140.20 2.3 10 47 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 45 10-12-2019 08:40:38.8 -20.86 169.17 5.8 10 359 km Tenggara PORTVILA-VANUATU 46 10-12-2019 06:00:33.0 -2.64 140.26 3.5 40 27 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 47 10-12-2019 02:42:56.2 -6.65 130.04 4.4 217 176 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT 48 11-12-2019 22:09:10.8 -3.26 140.27 3 10 55 km BaratLaut KEEROM-PAPUA 49 11-12-2019 17:12:10.5 -3.44 140.05 3.3 15 77 km TimurLaut YALIMO-PAPUA 50 11-12-2019 14:06:48.5 -2.52 138.39 3.2 10 17 km Tenggara MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 51 11-12-2019 13:22:58.6 -1.97 135.03 3.6 10 125 km TimurLaut TELUKWONDAMA-PAPUABRT 52 11-12-2019 10:34:06.4 -2.22 140.11 2.1 10 57 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 53 11-12-2019 08:16:13.8 -5.48 129.76 3.6 236 234 km BaratDaya SERAMBAGIANTIMUR-MALUKU 54 11-12-2019 07:30:22.5 -3.26 140.31 3.5 10 51 km BaratLaut KEEROM-PAPUA 55 11-12-2019 06:12:15.9 -0.44 132.90 3.4 10 67 km TimurLaut TAMBRAUW-PAPUABRT 56 11-12-2019 05:59:53.4 -1.40 138.64 3.2 10 51 km BaratLaut SARMI-PAPUA 57 11-12-2019 02:13:07.1 -0.38 124.36 4.9 3 104 km Tenggara BOLAANGMONGONDOWSEL-SULUT 58 12-12-2019 22:27:46.6 -0.68 133.89 4.5 10 27 km BaratLaut MANOKWARISEL-PAPUABRT 59 12-12-2019 19:06:22.4 -2.02 138.53 3.4 103 30 km BaratDaya SARMI-PAPUA 60 12-12-2019 18:06:16.9 -2.65 140.07 2.2 43 48 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA

(26)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 21

61 12-12-2019 17:12:43.0 -2.83 139.45 2.4 82 106 km TimurLaut YALIMO-PAPUA 62 12-12-2019 15:41:20.8 -2.96 140.18 2.5 18 56 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 63 12-12-2019 13:58:56.5 -3.07 140.17 2.2 10 66 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 64 12-12-2019 06:57:17.2 -1.27 130.77 2.8 10 26 km BaratDaya RAJAAMPAT-PAPUABRT 65 12-12-2019 00:45:24.3 -2.50 140.03 3.4 10 52 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 66 12-12-2019 00:18:56.5 -2.47 140.21 2.8 50 33 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 67 12-12-2019 00:05:18.9 -2.75 140.21 2.3 10 37 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 68 13-12-2019 22:17:23.9 -2.82 139.03 2.9 10 93 km Tenggara MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 69 13-12-2019 17:04:54.8 -0.90 127.88 5.4 44 70 km TimurLaut HALMAHERASELATAN-MALUT 70 13-12-2019 12:43:20.3 -7.05 129.32 5.2 136 233 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT 71 13-12-2019 08:35:04.9 -3.07 140.15 2.6 10 67 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 72 13-12-2019 05:31:04.4 -2.79 140.36 2.1 10 29 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 73 14-12-2019 22:53:22.1 -1.65 139.52 3.4 10 88 km TimurLaut SARMI-PAPUA 74 14-12-2019 20:38:26.5 -0.93 134.48 3.7 10 47 km Tenggara MANOKWARISEL-PAPUABRT 75 14-12-2019 15:17:58.9 -1.88 133.21 3.2 10 44 km BaratLaut TELUKBINTUNI-PAPUABRT 76 14-12-2019 12:36:17.5 -2.90 140.19 2 10 50 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 77 14-12-2019 10:19:52.5 -2.57 141.47 3.5 10 83 km Tenggara KOTA-JAYAPURA-PAPUA 78 14-12-2019 09:04:57.9 -1.38 134.33 3.7 12 65 km Tenggara MANOKWARISEL-PAPUABRT 79 14-12-2019 05:23:49.8 -6.63 130.18 4.6 193 165 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT 80 14-12-2019 04:58:03.1 -12.62 166.96 5.9 174 588 km BaratLaut PORTVILA-VANUATU 81 14-12-2019 02:19:04.3 -4.78 134.27 4.6 10 141 km Tenggara KAIMANA-PAPUABRT 82 15-12-2019 01:44:57.3 -2.43 140.31 2.8 10 25 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 83 15-12-2019 00:59:26.0 -3.55 140.06 2.7 10 72 km TimurLaut YALIMO-PAPUA

84 16-12-2019 20:10:48.6 -3.30 141.31 4 146 61 km TimurLaut KEEROM-PAPUA

85 16-12-2019 19:42:43.0 -2.04 140.43 2.6 10 59 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 86 16-12-2019 16:05:29.3 -3.61 133.97 3.6 25 30 km TimurLaut KAIMANA-PAPUABRT

87 16-12-2019 15:28:34.3 -3.40 141.52 4 13 84 km Tenggara KEEROM-PAPUA

88 16-12-2019 15:04:33.4 -2.79 140.32 2.4 10 31 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 89 17-12-2019 20:07:58.1 -2.85 141.08 2.3 4 53 km Tenggara KOTA-JAYAPURA-PAPUA 90 17-12-2019 13:09:28.5 -2.99 138.77 2.9 4 63 km TimurLaut TOLIKARA-PAPUA 91 17-12-2019 12:54:53.9 -0.74 128.02 4.1 165 91 km TimurLaut HALMAHERASELATAN-MALUT 92 17-12-2019 09:34:40.9 -2.71 140.49 1.9 10 15 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 93 17-12-2019 03:18:06.3 -3.13 140.41 3.1 10 45 km BaratLaut KEEROM-PAPUA 94 18-12-2019 19:46:23.5 -2.57 138.94 3.3 50 72 km Tenggara MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 95 18-12-2019 19:22:14.8 -2.82 140.29 2.1 10 36 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 96 18-12-2019 18:45:19.1 -1.73 139.25 4.5 19 57 km TimurLaut SARMI-PAPUA 97 18-12-2019 13:56:26.3 -3.38 140.16 3.1 28 67 km BaratDaya KEEROM-PAPUA 98 19-12-2019 22:31:19.2 -2.49 135.07 4.7 8 92 km TimurLaut TELUKWONDAMA-PAPUABRT 99 19-12-2019 13:36:55.7 -3.17 134.36 4.2 10 35 km Tenggara TELUKWONDAMA-PAPUABRT 100 19-12-2019 06:04:49.3 -2.87 140.99 2.9 10 48 km Tenggara KOTA-JAYAPURA-PAPUA 101 20-12-2019 20:35:16.3 -2.42 139.14 3.3 10 76 km Tenggara SARMI-PAPUA 102 21-12-2019 16:22:23.3 -3.09 139.59 2.9 30 78 km TimurLaut YALIMO-PAPUA 103 21-12-2019 15:42:28.5 -2.75 140.52 2.1 10 20 km Tenggara KAB-JAYAPURA-PAPUA 104 21-12-2019 13:59:27.9 -0.75 131.00 2.9 10 31 km BaratLaut KOTA-SORONG-PAPUABRT 105 21-12-2019 11:25:34.5 -5.02 133.82 5.4 29 136 km TimurLaut TUAL-MALUKU 106 21-12-2019 06:17:57.3 -3.17 139.88 5.2 28 83 km TimurLaut YALIMO-PAPUA 107 22-12-2019 18:56:20.5 -1.84 139.27 3.3 57 57 km TimurLaut SARMI-PAPUA 108 22-12-2019 18:29:03.3 -7.09 129.91 4.5 167 168 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT 109 22-12-2019 16:49:27.1 -20.05 -173.72 5.5 16 898 km BaratDaya SUVA-FIJIISLAND 110 22-12-2019 11:14:46.6 -4.25 128.32 3.5 224 125 km BaratDaya SERAMBAGIANBARAT-MALUKU 111 22-12-2019 02:44:43.8 -1.8 139.13 3.2 15 42 km TimurLaut SARMI-PAPUA 112 22-12-2019 02:27:17.8 -3.32 140.11 2.7 10 72 km BaratLaut KEEROM-PAPUA 113 23-12-2019 22:21:18.4 -0.74 134.95 4.3 10 76 km BaratDaya SUPIORI-PAPUA 114 23-12-2019 08:32:07.8 -2.45 138.9 3.2 10 65 km Tenggara MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 115 23-12-2019 07:40:39.9 -1.79 139.13 3.8 17 42 km TimurLaut SARMI-PAPUA 116 24-12-2019 21:01:56.2 -2.49 140.46 2.5 10 9 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 117 24-12-2019 17:54:09.8 -2.7 140.55 2 10 15 km Tenggara KAB-JAYAPURA-PAPUA 118 24-12-2019 16:12:37.0 -2.84 140.66 2.7 11 34 km BaratDaya KOTA-JAYAPURA-PAPUA 119 24-12-2019 16:02:41.9 -3.21 133.61 2.8 10 48 km BaratLaut KAIMANA-PAPUABRT 120 24-12-2019 16:02:40.6 -3.16 133.72 2.9 10 53 km TimurLaut KAIMANA-PAPUABRT

(27)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 22

121 24-12-2019 13:55:03.2 -2.86 140.46 1.9 10 32 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 122 25-12-2019 13:28:06.2 -4.88 133.42 4.4 10 111 km TimurLaut TUAL-MALUKU 123 25-12-2019 03:55:46.4 -2.32 138.78 2.8 10 51 km Tenggara SARMI-PAPUA 124 25-12-2019 00:33:29.9 -3.01 140.02 2.7 10 72 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 125 26-12-2019 19:59:25.3 -2.28 140.12 2.6 17 52 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 126 26-12-2019 18:30:10.5 -2.45 138.9 3 10 65 km Tenggara MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 127 26-12-2019 17:30:47.3 -3.48 130.54 3.4 10 35 km Tenggara SERAMBAGIANTIMUR-MALUKU 128 26-12-2019 11:23:39.2 -2.89 140.55 3.5 12 36 km Tenggara KAB-JAYAPURA-PAPUA 129 26-12-2019 11:23:39.2 -2.89 140.55 3.5 12 36 km Tenggara KAB-JAYAPURA-PAPUA 130 26-12-2019 09:01:28.0 -2.61 139.13 3.1 10 93 km Tenggara MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 131 26-12-2019 06:15:22.1 -2.5 137.9 3.7 10 15 km TimurLaut MAMBERAMORAYA-PAPUA 132 26-12-2019 04:03:34.3 -2.18 140.41 3.1 10 44 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 133 26-12-2019 03:35:22.1 -2.85 140.53 3.6 10 31 km Tenggara KAB-JAYAPURA-PAPUA 134 26-12-2019 01:19:18 -0.63 131.74 4 10 56 km TimurLaut KOTA-SORONG-PAPUABRT 135 27-12-2019 13:21:12.5 -2.67 140.63 2.8 10 18 km BaratDaya KOTA-JAYAPURA-PAPUA 136 27-12-2019 04:24:17.0 -3.32 140.24 3.3 24 58 km BaratLaut KEEROM-PAPUA 137 28-12-2019 21:43:18.6 -2.77 139.86 3 10 74 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 138 28-12-2019 16:30:57.4 -0.21 135.73 4 27 58 km TimurLaut SUPIORI-PAPUA 139 28-12-2019 12:08:33.9 -6.41 130.31 5.5 151 170 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT 140 28-12-2019 12:08:33.1 -6.43 130.39 5.2 169 163 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT 141 28-12-2019 11:23:54.3 -2.95 139.89 2.9 10 79 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 142 29-12-2019 22:39:18.4 -1.86 140.47 2.7 10 78 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 143 29-12-2019 06:42:41.0 -2.66 140.45 2.7 10 11 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 144 30-12-2019 08:21:13.1 -1.21 138.54 3.8 10 75 km BaratLaut SARMI-PAPUA 145 30-12-2019 00:06:39 -2.49 140.44 4.3 10 30 km BaratDaya KAB-JAYAPURA-PAPUA 146 31-12-2019 16:43:04.1 -2.72 138.32 3.5 10 38 km Tenggara MAMBERAMOTENGAH-PAPUA

(28)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 23

INTENSITAS GEMPABUMI SKALA MMI

(MODIFIED MERCALLI INTENSITY SCALE)

Skala Keterangan

I Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang

II Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang

III Getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergerincing dan dinding berbunyi.

V

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, jendela dan sebagainya pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan berlari ke luar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII

Setiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan dengan kontruksi yang kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII

Kerusakan ringan pada bangunan dengan kontruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan kontruksi yang kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh

IX

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak-retak. Rumah tampak berpindah dari pondasinya. Pipa-pipa di dalam rumah putus.

X

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondasinya, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa di dalam tanah tidak bisa dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII Hancur sama sekali. Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(29)

Stasiun Geofisika Kelas I -Jayapura | 24 STATUS PERINGATAN TSUNAMI

Gambar

Gambar 1.1  Peta Seismisitas Hasil Analisis Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura  Bulan Desember 2019
Gambar 1.2. Grafik Distribusi Gempabumi berdasarkan Magnitudo
Gambar 1.5. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Jarak  Bulan Desember 2019
Gambar 2.1 Shakemap Gempabumi Manokwari Selatan pukul 09:04:57 WIT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data-data di atas juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan terhadap 40 mahasiswa fakultas Psikologi Unisba yang tergolong lama dalam penyelesaian skripsinya

Rata-rata curah hujan bulanan di pos Bandung periode tahun 1990 – 2003, jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan jumlah curah hujan dengan jumlah curah

Stasiun Geofisika Angkasapura-Jayapura | 5 Berdasarkan pengolahan data petir dan pemetaan frekuensi sambaran petir bulan Juli 2018, daerah dengan jumlah sambaran petir yang

Analisa Stasiun Geofisika Angkasapura-Jayapura dari keseluruhan gempabumi yang terjadi bulan Februari 2018 didominasi oleh kejadian gempabumi dengan kedalaman kurang dari 60

Berdasarkan data curah hujan dari, Stasiun Klimatologi Kediri serta pos hujan kerjasama BMKG di wilayah NTB tercatat bahwa curah hujan dengan intensitas

Analisis hujan bulan Desember 2014 merupakan kondisi aktual curah hujan yang terjadi selama bulan Desember 2014 berdasarkan data hasil pengamatan dari stasiun UPT BMKG

Didapatkan hasil bahwa faktor-faktor dalam inspeksi yang tidak dilakukan dengan benar pada tahap fabrikasi sebelum perbaikan adalah pada faktor inspeksi profil

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rangkaian CMOS detektor detak jantung janian yang akan diimplemtasikan ke dalam rangkaian terpadu /chip sehingga