• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN MALANG"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

ii

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

LAPORAN KINERJA(LKJ)

TAHUN 2020

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rakhmat dan hidayahnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (LKJ) Tahun 2020, yang merupakan suatu laporan wajib yang harus dibuat oleh masing-masing unit kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang.

Pada laporan ini disajikan gambaran umum tentang keberadaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang serta Tugas Pokok dan Fungsi yang diemban dalam menjalankan kegiatan di sektor perindustrian, perdagangan dan pengelolaan pasar. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dijabarkan dalam tujuan, sasaran serta kebijakan dan program pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang.

Pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2020 dapat dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan, baik dari aspek keuangan maupun implementasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020. Target peningkatan jumlah PAD dari sektor restribusi pelayanan pasar, serta peningkatan pertumbuhan industri kecil menengah formal dan informal merupakan fokus utama dalam capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Terlaksananya program dan kegiatan pada hakikatnya demi terwujudnya peningkatan pertumbuhan ekonomi baik secara mikro maupun makro di Kabupaten Malang.

Namun kondisi tersebut tidak lepas dari banyaknya hambatan atau kendala di dalam pelaksanaannya, baik itu kendala internal maupun eksternal. Oleh karena itu berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan didalam strategi pemecahannya. Secara umum kendala internal masih perlunya semangat kemajuan baik segi pola pikir, pola juang dan memiliki jiwa interpreuner disetiap sumber daya manusia pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang terlibat langsung sebagai penggerak ekonomi. Sedangkan pada sisi faktor eksternal juga merupakan pendorong faktor keberhasilan dari kinerja dalam mendukung upaya pertumbuhan ekonomi, yaitu perlunya peningkatan penataan kembali prinsip-prinsip demokrasi, partisipasi dan peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan keaneka ragaman potensi dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.

(3)

ii Kendala belum kondusifnya iklim ekonomi bukan berarti menjadi penghalang untuk berkembangnya perekonomian di Kabupaten Malang. Hal ini justru menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dicari solusi pemecahannya sesuai kondisi dan keadaan setempat.

Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang dalam menghadapi permasalahan maupun kendala diatas, diantaranya dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia Dinas Perindustrian dan Perdagangan melalui pendidikan formal maupun non formal seperti diklat teknis. Memperbanyak pembuatan profil industri dan sentra yang berpotensi didaerah serta memfasilitasi secara langsung pengiriman produk-produk unggulan para pengusaha, pengrajin dalam mengikuti promosi potensi daerah baik dalam negeri maupun luar negeri guna meningkatkan ekspor perdagangan.

Demikian laporan ini dibuat, mudah-mudahan Allah SWT senantiasa dapat memberi bimbingan bagi kita semua.

Malang, Januari 2021

KEPALA DINAS

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MALANG

Dr. AGUNG PURWANTO, MSi Pembina Utama Muda NIP. 19650412 199703 1 006

(4)

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Visi Kabupaten Malang yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Malang adalah:

"Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP"

Dengan penjabaran sebagai berikut: “Terwujudnya Kabupaten Malang

yang Istiqomah dan Memiliki Mental Bekerja Keras Guna Mencapai Kemajuan Pembangunan yang Bermanfaat Nyata untuk Rakyat Berbasis Pedesaan”.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang merupakan salah satu SKPD yang mendukung pada terlaksananya Misi ke-4 “Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata, dan industri kreatif”, pada Tujuan ke-1 “Meningkatkan perekonomian masyarakat”, serta Sasaran ke-1 “Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor pertanian, pariwisata dan industri kreatif”.

Bahwa dengan melalui peningkatan peran Perindustrian dan Perdagangan diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan berdaya saing serta memperluas kesempatan kerja untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Malang yang Madep Manteb Manetep. Selain itu melalui berbagai program dan kegiatan juga akan menumbuh kembangkan industri kecil menengah formal dan non formal melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang ada menjadi berbagai produk industri kreatif.

Tujuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan efesiensi perdagangan dalam negeri, pengawasan peredaran barang/ jasa dan pengembangan ekspor.

2. Meningkatkan peranan Industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dipasar global.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan mewujudkan pasar yang baik.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Instansi Pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan.

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut :

(5)

iv 1. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa.

2. Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal.

3. Tercapainya peningkatan jumlah pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman serta terpelihara.

Pembangunan di sektor industri, perdagangan dan pengelolaan pasar, sebagai motor penggerak perekonomian, akan terus didorong peran dan kontribusinya terhadap pembangunan.

Dengan berakhir dan selesainya tahun anggaran 2020 serta menyongsong tahun anggaran 2021, bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang masih berpedoman pada RENSTRA yang dipakai sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan acuan dalam pembangunan tahun-tahun mendatang.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Malang, Januari 2021

KEPALA DINAS

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MALANG

Dr. AGUNG PURWANTO, MSi Pembina Utama Muda NIP. 19650412 199703 1 006

(6)

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... Ringkasan Eksekutif ... Daftar Isi ... BAB I Pendahuluan ... A. Latar Belakang ... B. Maksud dan Tujuan ... C. Gambaran Umum ...

1. Organisasi Perangkat Daerah... 2. Capaian Kinerja Tahun 2020... D. Sistematika... BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ... A. Perencanaan Strategis... 1. Tujuan dan Sasaran ... 2. Kebijakan dan Program ………... B. Perjajian Kinerja... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... A. Capaian Kinerja Organisasi...

1. Capaian Kinerja ... 1.1. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja

Tahun 2020 ……… 1.2. Perbandingan Capaian Target Kinerja Tahun 2020

Dengan Tahun 2019 ………. 1.3. Perbandingan Capaian Kinerja Sampai Dengan Akhir Periode Renstra ……… 2. Analisis Penyebab Kerberhasilan/Kegagalan dan Solusi 3. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran...

3.1. Alokasi Per Sasaran Pembangunan ………. 3.2. Perbandingan Pencapaian Dan Anggaran ………… 3.3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ……… B. Realisasi Anggaran... C. Pretasi Tahun 2020... BAB IV PENUTUP ... i iii v 7 7 7 8 8 11 15 17 17 17 19 24 31 31 31 32 32 33 34 38 38 39 40 41 54 55 58

(7)

vi LAMPIRAN – LAMPIRAN

- Matriks Renstra 2016 – 2021 - Perjanjian Kinerja 2020 - Rencana Kinerja Tahun 2020 - Pengukuran Kinerja 2020

(8)

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja ( LKJ ) merupakan media yang menerangkan tentang kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam bentuk pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan satu organisasi kepada pihak yang memiliki

hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawaban.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan sebagai unsur pelaksana teknis Pemerintah Daerah yang bertugas untuk mengawasi, membina dan mengelola rumah tangga daerah dibidang industri, perdagangan dan pengelolaan pasar, berkewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan tentang hasil kegiatan atau pelaksanaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya tersebut kepada Bupati. Untuk itu Laporan Kinerja (LKJ)disusun sebagai salah satu media pertanggungjawaban SKPD dalam satu tahun anggaran.

Laporan Kinerja (LKJ) ini juga berfungsi menggambarkan kemampuannya dalam pencapaian tujuan dan sasaran dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang tahun 2016-2021.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang ini adalah terwujudnya bentuk pertanggungjawaban Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kepada Bupati Malang dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di sektor industri, perdagangan dan pengelolaan pasar di

(9)

8 wilayah Kabupaten Malang yang merupakan kewenangan wajib dalam menyelenggarakan Otonomi Daerah.

Evaluasi terhadap pelaksanaan capaian kinerja bertujuan untuk :

1. Peningkatan akuntabilitas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang

2. Umpan balik bagi peningkatan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang

3. Meningkatkan kredibilitas terhadap pemberi wewenang.

4. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tugas, sehingga tugas-tugas telah dilaksanakan lebih responsive terhadap lingkungannya.

C. Gambaran Umum

1. Organisasi Perangkat Daerah

a. Sejarah Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang salah satu Perangkat Daerah Teknis dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Malang Nomor 41 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Adapun Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang terdiri dari 1 Sekretariat, 4 Bidang dan 1 UPT yaitu :

a. Sekretariat;

b. Bidang Industri Agro; c. Bidang Industri Non Agro; d. Bidang Perdagangan;

e. Bidang Pengelolaan Pasar dan PKL; f. UPT Metrologi Legal

b. Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang merupakan unsur pelaksana Otonomi daerah bidang Perindustrian dan Perdagangan yang mempunyai tugas :

(10)

9 a. melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang perindustrian dan perdagangan berdasarkan kewenangan dan tugas pembantuan; dan b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang

tugasnya.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian dan perdagangan; b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang perindustrian dan perdagangan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perindustrian dan

perdagangan;

d. pelaksanaan administrasi Dinas perindustrian dan perdagangan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

c. Tujuan dan Sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan a) Tujuan

a. Meningkatkan perdagangan dalam negeri, pengawasan peredaran barang/ jasa dan pengembangan ekspor.

b. Meningkatkan peranan Industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha c. serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dipasar

global.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan dan mewujudkan pasar yang baik

b) Sasaran

a. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa.

b. Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal dan berkembangnya industri kecil, menengah dan industri rumah tangga. Meningkatnya volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa.

c. Meningkatnya jumlah pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman dan terwujudnya peningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar.

(11)

10 Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut didukung oleh 396 orang terdiri dari 179 orang berstatus pegawai negeri sipil dan 217 orang berstatus sebagai tenaga kontrak/ non PNS. Apabila dilihat dari segi kualitas pendidikan : Pasca Sarjana (S2) : 10 Orang, Sarjana (S1): 83 orang, D-III: 5 orang, SLTA: 224 orang, SMP: 43 orang, SD: 31 orang. Sedangkan apabila dilihat dari Golongan: Golongan IV : 9 orang, Golongan III : 60 orang, Golongan II : 88 orang dan Golongan I : 22 orang. Ini berarti bahwa SDM Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang dalam segi kuantitas belum memadai dari segi kualitas masih diperlukan beberapa orang yang mempunyai kualifikasi pendidikan seperti Sarjana Bahasa Inggris, Sarjana Ekonomi atau Akuntansi, serta Sarjana Teknik Hasil Pertanian, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan Hidup.Kemudian bila dilihat dari jumlah personil dibandingkan luas wilayah dan beban kerja masih belum optimal.

Dari segi fasilitas gedung kantor sampai saat ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang masih menempati gedung kantor secara terpisah yang beralamatkan di Jl. Panji No. 119 Kepanjen.Luas lahan yang ditempati sebesar 1.197 M2, kondisi ini cukup ideal dengan adanya tuntutan tugas-tugas yang setiap saat membutuhkan pelayanan dan koordinasi, namun demikian masih diperlukan adanya pembaharuan terhadap kursi, meja kerja, almari dan komputer mengingat usia pemakaian yang sudah cukup lama.

Sedangkan untuk mobilitas kegiatan operasional, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang sampai dengan tahun 2020 didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana berupa: 14 Unit Mobil (1 unit untuk Kepala Dinas, 1 unit untuk mobil sekretaris, 2 unit sekretariat, 1 unit untuk Bidang Pengelolaan Pasar dan PKL, 1 unit mobil untuk bidang Industri Non Agro, 3 unit mobil untuk bidang Industri Agro,1 unit untuk Bidang Perdagangan, 2 unit untuk mobil Metrologi, dan 2 unit untuk Pasar Daerah). Kebutuhan sarana transportasi dimaksud pada masing-masing bidang digunakan untuk melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas. Demikian juga dengan kendaraan roda dua sejumlah 80 unit, serta kendaraan roda tiga sejumlah 20 unit.

(12)

11 2. Capaian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020

Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang secara lengkap tergambar pada tabel berikut ini:

2.1 Indikator Persentase Industri Kreatif (%)

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa Indikator Persentase Industri Kreatif (%) telah mampu mencapai target. Perkembangan usaha industri kreatif pada tahun 2020 sebesar 435 pelaku usaha. Untuk indikator Persentase Industri Kreatif dapat terealisasi sebesar 15,08% dengan hitungan :

Persentase Industri Kreatif (%) =

Nilai Industri Kreatif Tahun (n) - Nilai

Industri Kreatif Tahun Tahun (n-1) x 100% Industri Kreatif Tahun Tahun (n-1)

=

435-378

x 100% 378

= 15,08%.

Hal ini dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang dengan menumbuhkembangkan industri kreatif melalui berbagai kegiatanpelatihan ketrampilan dan bimbingan teknis industri sehingga industri kreatif semakin berkembang.

2.1.1 Indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%)

Indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal dapat mencapai target yang ditetapkan sebesar 0,53%, dengan hitungan :

Persentase Tingkat Pertumbuhan

Industri Kecil Menengah Formal

dan Non Formal (%)

=

Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal s.d Tahun (n) - Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non

Formal s.d Tahun (n-1) x 100% Jumlah Industri Kecil Menengah Formal

dan Non Formal s.d Tahun (n-1) =

24.005 – 23.530

x 100% 23.530

(13)

12 Hal ini dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang dengan menumbuhkembangkan industri non formal melalui berbagai kegiatanpelatihan ketrampilan dan bimbingan teknis industri.Sehingga industri non formal semakin berkembang dan mendaftarkan legalitas usahanya menjadi industri kecil formal. Sedangkan untuk industri besar formal, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian NOMOR 41/M-IND/PER/6/2008 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perizinan Pemberi Perizinan Industri, dan Tanda Daftar Industri, bahwa mulai Tanggal 25 Juni 2008 untuk Ijin Usaha Industri Besar ditangani oleh Dinas Perindustriandan dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Dan untuk industri menengah formal, sesuai dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Pelimpahan Sebagai Urusan yang Menjadi Wewenang Bupati di Bidang Pelayanan Administrasi Perijinan Kepada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, bahwa mulai Tanggal 19 Agustus 2014, untuk Ijin Usaha Industri Menengah ditangani oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Malang. Sehingga untuk pencatatan register perijinan diperlukan adanya koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Malang.

Dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang telah melakukan langkah yaitu pengembangan IKM yang sudah ada dengan memberikan berbagai pelatihan, pembinaan serta terus menerus dan berkelanjutan dan informasi pasar, menumbuhkan jumlah wirausaha baru, peningkatan keterkaitan IKM dengan industri besar dan sector ekonomi lainnya, fasilitasi permasalahan (klinik bisnis) serta mendukung terciptanya iklim usaha yang kondusif.

Dalam hal pencapaian kinerja terhadap indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%) tersebut, program/kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung adalah:

a. Program lingkungan sosial yang dijabarkan dalam Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan, Pembinaan dan

(14)

13 Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Minuman dan Tembakau, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan, Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Mesin, Alat Transportasi, Elektronika, dan Telematika, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Aneka dan Desain Produk, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Logam dan Kimia, dan Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Aneka dan Desain Produk.

b. Program Pembinaan Industri yang dijabarkan dalam Kegiatan Pendataan dan pengawasan kepemilikan atau penggunaan mesin pelinting rokok sigaret dan pemberian sertifikat/kode registrasi mesin pelinting rokok sigaret, dan Pemetaan Industri Hasil Tembakau.

2.1.2 Persentase Pencapaian Target Omset Perdagangan (%)

Dari hasil capaian indikator kinerja pada Persentase Pencapaian Target Omset Perdagangan yang mencapai -9.33 % dengan hitungan :

Persentase Pencapaian Target

Omset Perdagangan

=

Jumlah Omset Perdagangan Tahun (n) - Jumlah Omset Perdagangan Tahun (-n)

x 100% Jumlah Omset Perdagangan Tahun(n-1)

=

8.765.982.264.622,91 –

9.668.365.604.661,78 x 100%

9,668,365,604,661.78

= -1.46%.

Dalam rangka meminimalisir kegagalan dan meningkatkan omset ekspor impor pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menjalin dan menjaga komunikasi baik secara vertikal dengan lembaga di tingkat propinsi maupun pusat, serta secara horizontal

(15)

14 dengan pelaku usaha perdagangan dan pihak swasta lain sehingga dapat menangkap setiap informasi peluang pasar ekspor yang ada. b. Mengadakan sosialisasi secara berkala mengenai peraturan dan

tata cara ekspor impor kepada para pelaku usaha.

c. Melakukan pembinaan di bidang ekspor impor secara berkala. Sedangkan dalam rangka meminimalisir kegagalan meningkatkan omset pasar daerah pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. melakukansosialisasi di masing-masing pasar tentang ketertiban, kebersihan dan kerapian untuk mewujudkan pasar yang tertib, bersih, indah dan aman sehingga para pedagang yang beraktifitas di pasar memiliki budaya bersih,

b. mengadakan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar sehingga dapat mewujudkan kenyamanan bagi para pelaku pasar, c. mengadakan pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam manajemen pengelolaan pasar agar dapat bekerja secara optimal,

d. Program Revitalisasi Pasar dapat membantu pengelolaan pasar menjadi pasar yang dapat bersaing dengan pasar modern (swalayan),

e. dalam rangka mengadapi pandemi COVID-19 diadakan protokol kesehatan pada seluruh pasar dan,

f. adanya aplikasi TUMBASIN dan SILABIL (Pasar Karangploso) sebagai bentuk fasilitas untuk pedagang agar dapat berjualan secara online.

Dalam hal pencapaian kinerja tersebut, program/kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah:

a. Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang yang dijabarkan dalam Kegiatan Penyediaan Sarana Prasarana Ketertiban, Keamanan dan Kebersihan pasar, Intensifikasi dan Ekstensifikasi retribusi Pasar, dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pasar.

b. Program Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan yang dijabarkan dalam Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Ekspor dan Impor.

(16)

15 D. Sistematika

Untuk memudahkan memahami Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang tahun 2020 ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut :

Kata Pengantar Daftar Isi

Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum

1. Organisasi Perangkat Daerah 2. Capaian Kinerja Tahun 2020 D. Dasar Hukum

E. Sistematika

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

A. Perencanaan Strategis 1. Tujuan dan Sasaran 2. Kebijakan dan Program B. Perjajian Kinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Organisasi

1. Capaian Kinerja

1.1. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 1.2. Perbandiangan Capaian Target Kinerja Tahun 2020 Dengan

Tahun 2019

1.3. Perbandingan Capaian Kinerja Sampai Dengan Akhir Periode Renstra

2. Analisis Penyebab Kerberhasilan/Kegagalan dan Solusi

3. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran 3.1. Alokasi Per Sasaran Pembangunan

3.2. Perbandiangan Pencapaian Dan Anggaran 3.3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

(17)

16 B. Realisasi Belanja Anggaran

C. Prestasi Tahun 2019

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN – LAMPIRAN

- Renstra 2016 – 2021 - Perjanjian Kinerja 2020

- Rencana Kinerja Tahunan 2020 - Pengukuran Kinerja 2020

(18)

17

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bab ini adalah sesuai dengan Review Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016 – 2021 yang telah disesuaikan dalam aplikasi E-Renstra.

1. TUJUAN DAN SASARAN

Adapun Tujuan Dan Sasaran Jangkah Menengah Dinas Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Malang adalah sebagai berikut: a) Tujuan

a. Meningkatkan efesiensi perdagangan dalam negeri, pengawasan peredaran barang/ jasa dan pengembangan ekspor.

b. Meningkatkan peranan Industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dipasar global. c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan mewujudkan pasar yang baik b) Sasaran

a. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa.

b. Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal.

c. Tercapainya peningkatan jumlah pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman serta terpelihara.

Pernyataan tujuan dan sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel berikut:

(19)

18 Tabel 2.1

Tujuan dan Sasaran

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

RUMUS / FORMULA TARGET

Misi 4:

Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata dan industri kreatif

Meningkatkan perkembangan usaha industri kreatif Persentase perkembangan usaha industri kreatif (%)

Jumlah Industri Kreatif Formal s. d Tahun (n) −

Jumlah Industri Kreatif Formal s. d Tahun (n − 1) Jumlah Industri Kreatif Formal

s. d Tahun (n − 1) 𝑥 100% 15,00 % Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal

Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%) Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal

s. d Tahun (n) − Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal

s. d Tahun (n − 1) Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal

s. d Tahun (n − 1) 𝑥 100% 2,00 % Tercapainya peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa.

Persentase Omset Perdagangan (%)

Omset Perdagangan Tahun (n) − Omset Perdagangan Tahun (n − 1)

Omset Perdagangan Tahun (n − 1) 𝑥 100%

(20)

19 2. KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Adapun Kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan Peranan Industri, Perdagangan dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing di pasar global,

b. Meningkatkan perdagangan yang berkeadilan, efisien dan efektif dengan memanfaatkan ketersediaan barang dan jasa, kelancaran arus distribusi, perlindungan kepentingan konsumen dan produsen,

c. Meningkatkan pelayanan terhadap pemakai Jasa Pasar.

d. Meningkatnya Peningkatan Disiplin Aparatur dalam pelayanan kepada masyarakat.

Sehingga keterkaitan tujuan, sasaran dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Malang sebagai berikut:

Tabel 2.2

Strategi dan Kebijakan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

MISI 4: Mengembangkan masyarakat berbasis pertanian, pariwisata dan industri kreatif TUJUAN 1: Meningkatkan perekonomian masyarakat

SASARAN 1: Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor pertanian, pariwisata dan industri kreatif

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

1 Meningkatkan perkembangan usaha industri kreatif 1 Tercapainya peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa.

1 Meningkatkan peranan ekspor dalam memacu pertumbuhan ekonomi

1 Meningkatkan perdagangan yang berkeadilan, efisien dan efektif dengan

memanfaatkan ketersediaan barang dan jasa, kelancaran arus distribusi, perlindungan kepentingan konsumen dan produsen 2 Pembinaan pengembangan usaha, Lembaga Perdagangan, dan Pendaftaran Perusahaan, 3 Peningkatan koordinasi dan

kerjasama baik dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat maupun Swasta dan Dunia usaha

(21)

20

1 Peningkatan ketertiban, kebersihan dan keindahan pasar dengan didukung sarana dan prasaran pasar yang memadai, penataan pedagang serta data yang akurat dan valid.

1 Meningkatkan pelayanan terhadap pemakai Jasa Pasar.

2 Pembinaan kedisiplinan kepada pedagang.

3 Sosialisasi tentang ijin hak

pakai. 2 Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal.

1 Peningkatan pelayanan dan fasilitasi dalam

meningkatkan daya saing industri secara berkelanjutan serta meningkatkan upaya pengembangan industri unggulan daerah. 1 Meningkatkan Peranan Industri, Perdagangan dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing di pasar global 2 Peningkatan ketrampilan,

teknologi proses dan jaringan distribusi serta menyediakan fasilitas, konsultasi dan informasi bagi industri (utamanya industri kecil) dan perdagangan untuk memperluas akses pasar dan daya saing,

2 Meningkatnya Peningkatan Disiplin Aparatur dalam pelayanan kepada masyarakat. 3 Mengembangkan sentra-sentra industri potensial. 4 Penyediaan layanan

informasi yang dapat digunakan oleh masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan pihak-pihak yang membutuhkan serta berpartisipasi aktif dalam pameran-pameran.

(22)

21

5 Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana serta administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntable. 6 Mengikutsertakan Aparatur yang berkompeten dalam berbagai diklat dan penekanan penerapan Good Governance.

a) PROGRAM

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistimatis dan terpadu yang dilaksanakan oleh Sekretariat, Bidang Teknis dan UPT guna mencapai tujuan dan sasaran. Hal-hal yang menjadi landasan penetapan program kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan tahun 2020 adalah :

1) Kesekretariatan

־ Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

־ Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur ־ Program Peningkatan Disiplin Aparatur

־ Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

־ Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

2) Bidang Industri Agro

־ Program Pembinaan Dan Pengembangan Industri Agro ־ Pembinaan Lingkungan Sosial

־ Program Pembinaan Industri 3) Bidang Industri Non Agro

־ Pembinaan Lingkungan Sosial 4) Bidang Perdagangan

־ Program Pembinaan Dan Pengembangan Perdagangan 5) Bidang Pengelolaan Pasar dan PKL

־ Program Peningkatan Pengelolaan Pasar Dan Pembinaan Pedagang

b) KEGIATAN

Adapun kegiatan dari program diatas pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah :

1) Kesekretariatan

(23)

22 Kegiatan:

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik 2. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 4. PenyediaanAlatTulis Kantor

5. PenyediaanBarangCetakan Dan Penggandaan

6. PenyediaanKomponen InstalasiListrik/PeneranganBangunan Kantor

7. Penyediaan Bahan Logistik Kantor 8. Penyediaan Makanan Dan Minuman

9. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Keluar Daerah 10. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Kedalam Daerah ־ Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Kegiatan:

1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 2. Pengadaan Mebeleur

3. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor

4. Pemeliharaan Rutin/ Berkala KendaraanDinas/ Operasional 5. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor ־ Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan:

Pengadaan Mesin/Kartu Absensi

־ Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan:

Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

־ Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

Kegiatan:

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

2. Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran 3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

(24)

23 2) Bidang Industri Agro

־ Program Pembinaan Dan Pengembangan Industri Agro Kegiatan:

1. Pembinaan dan Pengembangan Industri Olahan Makanan ־ Program Pembinaan Lingkungan Sosial

Kegiatan:

1. Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan

2. Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Minuman dan Tembakau

3. Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan 4. Fasilitasi Promosi bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri

Olahan Makanan

5. Fasilitasi Promosi bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan

־ Program Pembinaan Industri Kegiatan:

1. Pendataan dan Pengawasan Kepemilikan atau Penggunaan Mesin Pelinting Rokok dan Pemberian Sertifikat / Kode Registrasi Mesin Pelinting Rokok

3) Bidang Industri Non Agro

־ Program Pembinaan Lingkungan Sosial Kegiatan:

1. Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Mesin, Alat Transportasi, Elektronika dan Telematika

2. Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Aneka dan Desain Produk

3. Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Logam dan Kimia

4. Fasilitasi Promosi bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Aneka dan Desain Produk

(25)

24 4) Bidang Perdagangan

־ Program Pembinaan Dan Pengembangan Perdagangan Kegiatan:

1. Pembinaan dan Pengembangan Ekspor dan Impor

2. Pembinaan dan Pengembangan Usaha dan Prasarana Perdagangan

3. Pembinaan dan Pengembangan Kemetrologian, Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Perdagangan

4. Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Metrologi Legal

5) Bidang Pengelolaan Pasar dan PKL

־ Program Peningkatan Pengelolaan Pasar Dan Pembinaan Pedagang

Kegiatan:

1. penyediaan Sarana Prasarana Ketertiban, Keamanan dan Kebersihan Pasar

2. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Retribusi Pasar 3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pasar

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Untuk melaksanakan program dan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang di dasarkan pada Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Dinas dan Bupati Malang. Adapun Perjanjian Kinerja yang di sampaikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

SASARAN INDIKATOR

SASARAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

1 2 3 4 5 6 TUJUAN: Meningkatkan Perkembangan Usaha Industri Kreatif Persentase Industri Kreatif 15%

(26)

25 1 2 3 4 5 6 SASARAN: Tercapainya Peningkatan Daya Saing Industri melalui Peningkatan Kualitas Produk untuk Menumbuhkemban gkan Industri Kecil

Persentase Industri Kecil Formal dan Non Formal 2,00% Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan 1.020.000.000 Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Hutan 950.000.000 Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Minuman dan Tembaku 865.000.000 Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan - Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan -

(27)

26 1 2 3 4 5 6 Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Mesin, Alat Transportasi, Elektronika dan Telematika 579.000.000 Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Logam dan Kimia 1.171.000.000 Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Aneka dan desain Produk 1.181.065.000 Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Aneka dan desain Produk 68.935.000 Program Pembinaan dan PengembanganIndustri Agro Pembinaan dan Pengembangan Industri Olahan Makanan 347.798.600

(28)

27 1 2 3 4 5 6 Program Pembinaan Industri Pendataan dan Pengawasan Kepemilikan atau Penggunaan Mesin Pelinting Rokok dan Pemberian Sertifikat/Kode Registrasi Mesin Pelintiing Rokok 75.000.000 Pemetaan Industri Hasil Tembakau 90.000.000 SASARAN: Tercapainya Peningkatan Volume Perdagangan melalui Peningkatan Daya Saing Komoditi Ekspor, Volume Perdagangan serta Kelancaran Jaringan Distribusi Barang dan Jasa

Persentase Nilai Omset Perdagangan 9,00% Program Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Pembinaan dan Pengembangan Ekspor dan Impor 482.320.000 Pembinaan dan Pengembangan Usaha dan Prasaranan Perdagangan 335.785.100 Pembinaan dan Pengembangan Kemetrologian, Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Perdagangan 46.981.000 Operasional dan Pengembangan UPT Metrologi Legal 126.648.500 Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang Penyediaan Sarana Prasarana Ketertiban, Keamanan dan Kebersihan Pasar 973.651.100 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pungutan Retribusi Pasar 84.604.000 Penyediaan Saranan dan Prasarana Pasar 3.247.199.500

(29)

28 1 2 3 4 5 6 Penyediaan Saranan dan Prasarana Pasar (DAK) -

Pada Tujuan , yaitu Tercapainya peningkatan perkembangan usaha industri kreatif yang ditargetkan sebesar 15,00%.

Pada sasaran pertama, yaitu Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang dengan indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan

Non Formal (%) yang ditargetkan sebesar 2,00 % dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 6.000.000.000,00.

Pada sasaran ketiga, yaitu Tercapainya Peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa yang ditargetkan sebesar 9,00 % dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 4.787.774.600,00.

Sedangkan anggaran belanja pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2020, baik sebelum maupun setelah PAK adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Anggaran

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020

KODE

REKENING PROGRAM DAN KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PAK ANGGARAN SESUDAH PAK 1 2 3 4 7. BELANJA

7.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 15.385.339.353,64 13.725.376.173,97

7.1.1 Belanja Pegawai 15.385.339.353,64 13.725.376.173,97 7.2 BELANJA LANGSUNG 12.297.261.116,00 18.156.969.055,37 3.07.3.07.1.0 1

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

5.566.414.716,00 6.352.631.255,37

3.07.3.07.1.0 1.02

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

45.600.000,00 129.300.000,00 3.07.3.07.1.0

1.06

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

(30)

29

1 2 3 4

3.07.3.07.1.0 1.07

Penyediaan Jasa Administrai Keuangan

5.066.352.037,00 5.395.978.037,00 3.07.3.07.1.0

1.10

Penyediaan Alat Tulis Kantor 107.873.944,00 216.779.944,00 3.07.3.07.1.0

1.11

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

86.814.735,00 130.484.274,37 3.07.3.07.1.0

1.12

Penyedia Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

3.000.000,00 3.000.000,00 3.07.3.07.1.0

1.16

Penyediaan Bahan Logistik Kantor 960.000,00 960.000,00 3.07.3.07.1.0

1.17

Penyediaan Makanan dan Minuman 14.640.000,00 14.640.000,00 3.07.3.07.1.0

1.18

Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

58.834.000,00 109.054.000,00 3.07.3.07.1.0

1.19

Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

166.490.000,00 331.435.000,00

3.07.3.07.1.0 2

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

24.700.000,00 41.400.000,00

3.07.3.07.1.0 2.22

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 0,00 0,00 3.07.3.07.1.0 2.24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 18.500.000,00 31.000.000,00 3.07.3.07.1.0 2.28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

6.200.000,00 10.400.000,00

3.07.3.07.1.0 5

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

27.025.000,00 60.000.000,00

3.07.3.07.1.0 5.02

Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 27.025.000,00 60.000.000,00 3.07.3.07.1.0 6 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

24.001.600,00 57.950.000,00

3.07.3.07.1.0 7.01

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

21.251.600,00 55.200.000,00

3.07.3.07.1.0 7.03

Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran

1.325.000,00 1.325.000,00 3.07.3.07.1.0

7.04

Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

1.425.000,00 1.425.000,00

3.04.3.07.01. 13

Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang

402.457.700,00 4.305.454.600,00

3.04.3.07.01. 13.02

Penyediaan sarana prasarana ketertiban, Keamanan dan Kebersihan pasar

309.067.100,00 973.651.100,00

3.04.3.07.01. 13.04

Intensifikasi dan Ekstensifikasi retribusi Pasar

8.314.900,00 84.604.000,00 3.04.3.07.01.

13.05

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pasar

85.075.700,00 3.247.199.500,00 3.04.3.07.01.

13.06

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pasar (DAK)

0,00 0,00

3.04.3.07.01. 17

Program Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan

214.863.500,00 991.734.600,00

3.04.3.07.01. 13.01

Pembinaan dan Pengembangan Ekspor dan Impor

49.425.000,00 482.320.000,00 3.04.3.07.01.

13.02

Pembinaan dan Pengembangan Usaha dan Prasarana Perdagangan

(31)

30

1 2 3 4

3.04.3.07.01. 13.03

Pembinaan dan Pengembangan Kemotrologian, Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Perdagangan

18.200.000,00 46.981.000,00

3.04.3.07.01. 13.05

Operasional dan Pengembangan UPT Metrologi Legal

38.898.500,00 126.648.500,00

3.07.3.07.1.0 2

Program Pembinaan Lingkungan Sosial

5.750.000.000,00 5.835.000.000,00

3.07.3.07.1.0 8.04

Pembinaan dan Pelatihan

Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan

1.000.000.000,00 1.020.000.000,00

3.07.3.07.1.0 8.05

Pembinaan dan Pelatihan

Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Minuman dan Tembakau

750.000.000,00 865.000.000,00

3.07.3.07.1.0 8.06

Pembinaan dan Pelatihan

Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan

1.000.000.000,00 950.000.000,00

3.07.3.07.1.0 8.07

Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan

0,00 0,00

3.07.3.07.1.0 8.09

Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan

0,00 0,00

3.07.3.07.1.0 8.13

Pembinaan dan Pelatihan

Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Mesin, Alat Transportasi, Elektronika, dan Telematika

579.000.000,00 579.000.000,00

3.07.3.07.1.0 8.14

Pembinaan dan Pelatihan

Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Aneka dan Desain Produk

1.181.065.000,00 1.181.065.000,00

3.07.3.07.1.0 8.15

Pembinaan dan Pelatihan

Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Logam dan Kimia

1.171.000.000,00 1.171.000.000,00

3.07.3.07.1.0 8.16

Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Aneka dan Desain Produk

68.935.000,00 68.935.000,00

3.07.3.07.01. 20

Program Pembinaan Industri 250.000.000,00 165.000.000,00

3.07.3.07.01. 20.01

Pendataan dan Pengawasan

Kepemilikan atau Penggunaan Mesin Pelinting Rokok dan Pemberian Sertifikasi / Kode Registrasi Mesin Pelinting Rokok

100.000.000,00 75.000.000,00

3.07.3.07.01. 20.02

Pemetaan Industri Hasil Tembakau 150.000.000,00 90.000.000,00

3.07.3.07.01. 21

Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Agro

37.798.600,00 347.798.600,00

3.07.3.07.01. 21.01

Pembinaan dan Pengembangan Industri Industri Olahan Makanan

(32)

31 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Untuk menghitung capaian kinerja dimulai dengan pengumpulan data kinerja dimaksudkan agar diperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah, dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan efektivitas. Untuk melakukan pengumpulan data kinerja secara efektif dan efisien, maka perlu dibangun sistem informasi kinerja yang mengintegerasikan data yang dibutuhkan dari unit-unit yang bertanggung jawab dalam pencatatan secara terpadu dengan sistem informasi yang ada.

Pengukuran indikator-indikator kunci keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis Dinas Perindustrian dan Perdagagan, didasarkan pada indikator outcome yang merupakan hasil dari indikator pemicu (performance driven), yaitu input dan output pada setiap kegiatan. Capaian kinerja atas sasaran-sasaran strategis adalah sebagai berikut:

1. CAPAIAN KINERJA

Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja organisasi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang.

1.1. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

Tabel 3.1

Pencapaian Kinerja Sasaran

NO TUJUAN SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Meningkatkan perkembangan usaha industri kreatif Persentase Industri Kreatif 15.00 % 15,08% 100,53%

(33)

32 1 2 3 4 5 6 7 Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal. Persentase Industri Kecil Formal dan Non Formal 2,00% 2,02% 101% Tercapainya peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Persentase Omset Perdagangan 9,00% -1,46% -16,22%

1.2. Perbandiangan Capaian Target Kinerja Tahun 2020 Dengan Tahun 2019

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2019 2020 1 2 3 4 5 6 7 1 Meningkatkan perkembangan usaha industri kreatif Persentase Industri Kreatif 15,00% 40% 15,08%

(34)

33 1 2 3 4 5 6 7 Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal. Persentase Industri Kecil Formal dan Non Formal 2,00% 2,45% 2,02% Tercapainya peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Persentase Omset Perdagangan 9,00% 20,26% -1,46%

1.3. Perbandingan Capaian Kinerja Sampai Dengan Akhir Periode Renstra Tabel 3.3

Perbandingan Capaian Kinerja s.d Akhir Periode RENSTRA

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR RPJMD 2016-2021 REALISASI TAHUN 2020 TINGKAT KEMAJUAN 1 2 3 4 5 6 7 1 Meningkat kan perkemba ngan usaha industri kreatif Persentase Industri Kreatif 15% 15,08% 100,53%

(35)

34 1 2 3 4 5 6 7 Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembang kan Industri kecil, menengah formal dan non formal. Persentase Industri Kecil Formal dan Non Formal 2,00% 2,02% 101% Tercapainya peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Persentase Omset Perdagangan 9,00% -1,46% -16,22%

2. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN / KEGAGALAN DAN SOLUSI Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa Indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan.

2.1 Indikator Persentase Industri Kreatif (%)

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa Indikator Persentase Industri Kreatif (%) telah mampu mencapai target. Perkembangan usaha industri kreatif pada tahun 2020 sebesar 435 pelaku usaha. Untuk indikator Persentase Industri Kreatif dapat terealisasi sebesar 15,08% dengan hitungan :

Persentase Industri Kreatif (%) =

Nilai Industri Kreatif Tahun (n) - Nilai

Industri Kreatif Tahun Tahun (n-1) x 100% Industri Kreatif Tahun Tahun (n-1)

(36)

35 = 435 – 378 x 100% 378 = 15,08%.

Hal ini dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang dengan menumbuh kembangkan industri kreatif melalui berbagai kegiatan

pelatihan ketrampilan dan bimbingan teknis industri sehingga industri kreatif semakin berkembang.

2.1.1 Indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%)

Indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal dapat mencapai target yang ditetapkan sebesar 2,02%, dengan hitungan :

Persentase Tingkat Pertumbuhan

Industri Kecil Menengah Formal

dan Non Formal (%)

=

Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal s.d Tahun (n) - Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non

Formal s.d Tahun (n-1) x 100% Jumlah Industri Kecil Menengah Formal

dan Non Formal s.d Tahun (n-1) =

24.005 – 23.530

x 100% 23.530

= 2,02%.

Hal ini dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang dengan menumbuhkembangkan industri non formal melalui berbagai kegiatan pelatihan ketrampilan dan bimbingan teknis industri.Sehingga industri non formal semakin berkembang dan mendaftarkan legalitas usahanya menjadi industri kecil formal. Sedangkan untuk industri besar formal, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian NOMOR 41/M-IND/PER/6/2008 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perizinan Pemberi Perizinan Industri, danTanda Daftar Industri bahwa mulai Tanggal 25 Juni 2008 bahwa untuk Ijin Usaha Industri Besar ditangani oleh Dinas Perindustrian dan dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Dan untuk industri menengah formal, sesuai dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Pelimpahan Sebagai Urusan yang Menjadi Wewenang Bupati di Bidang Pelayanan Administrasi Perijinan Kepada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, bahwa mulai Tanggal 19

(37)

36 Agustus 2014, untuk Ijin Usaha Industri Menengah ditangani oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Malang. Sehingga untuk pencatatan register perijinan diperlukan adanya koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Malang.

Dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang telah melakukan langkah yaitu pengembangan IKM yang sudah ada dengan memberikan berbagai pelatihan, pembinaan serta terus menerus dan berkelanjutan dan informasi pasar, menumbuhkan jumlah wirausaha baru, peningkatan keterkaitan IKM dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya, fasilitasi permasalahan (klinik bisnis) serta mendukung terciptanya iklim usaha yang kondusif.

Dalam hal pencapaian kinerja terhadap indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%) tersebut, program/kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung adalah:

a. Program lingkungan sosial yang dijabarkan dalam Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Minuman dan Tembakau, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Olahan Makanan, Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Mesin, Alat Transportasi, Elektronika, dan Telematika, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Aneka dan Desain Produk, Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat Sektor Industri Logam dan Kimia, dan Fasilitasi Promosi Bagi Usaha Mandiri Masyarakat Sektor Industri Aneka dan Desain Produk.

(38)

37 b. Program Pembinaan Industri yang dijabarkan dalam Kegiatan Pendataan dan pengawasan kepemilikan atau penggunaan mesin pelinting rokok sigaret dan pemberian sertifikat/kode registrasi mesin pelinting rokok sigaret, dan Pemetaan Industri Hasil Tembakau

2.1.3 Persentase Pencapaian Target Omset Perdagangan (%)

Dari hasil capaian indikator kinerja pada Persentase Pencapaian Target Omset Perdagangan yang mencapai -1,46 % dengan hitungan:

Persentase Pencapaian Target

Omset Perdagangan

=

Jumlah Omset Perdagangan Tahun (n) - Jumlah Omset Perdagangan Tahun (-n)

x 100% Jumlah Omset Perdagangan Tahun (n-1)

=

9.527.456.879.606,51 –

9,668,365,604,661.78 x 100%

9,668,365,604,661.78

= -1,46%.

Maka dapat dijelaskan bahwa target indikator tidak dapat tercapai karena adanya dampak dari terjadinya wabah Covid19 yang menyebabkan turunnya omset perdagangan yang meliputi omset ekspor impor dan omset pasar.

Dalam rangka meminimalisir kegagalan dan meningkatkan omset ekspor impor pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menjalin dan menjaga komunikasi baik secara vertikal dengan lembaga di tingkat propinsi maupun pusat, serta secara horizontal dengan pelaku usaha perdagangan dan pihak swasta lain sehingga dapat menangkap setiap informasi peluang pasar ekspor yang ada. b. Mengadakan sosialisasi secara berkala mengenai peraturan dan

tata cara ekspor impor kepada para pelaku usaha.

c. Melakukan pembinaan di bidang ekspor impor secara berkala Sedangkan dalam rangka meminimalisir kegagalan meningkatkan omset pasar daerah pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. melakukansosialisasi di masing-masing pasar tentang ketertiban, kebersihan dan kerapian untuk mewujudkan pasar yang tertib,

(39)

38 bersih, indah dan aman sehingga para pedagang yang beraktifitas di pasar memiliki budaya bersih,

b. mengadakan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar sehingga dapat mewujudkan kenyamanan bagi para pelaku pasar, c. mengadakan pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia

dalam manajemen pengelolaan pasar agar dapat bekerja secara optimal.

d. Program Revitalisasi Pasar dapat membantu pengelolaan pasar menjadi pasar yang dapat bersaing dengan pasar modern (swalayan).

Dalam hal pencapaian kinerja tersebut, program/kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah:

a. Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang yang dijabarkan dalam Kegiatan Penyediaan Sarana Prasarana Ketertiban, Keamanan dan Kebersihan pasar, Intensifikasi dan Ekstensifikasi retribusi Pasar, dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pasar.

b. Program Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan yang dijabarkan dalam Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Ekspor dan Impor.

3. ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN 3.1. Alokasi Per Sasaran Pembangunan

TABEL 3.4

Alokasi Per Sasaran Pembangunan

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA ANGGARAN % 1 2 3 4 5 6 1 Meningkatkan perkembanga n usaha industri kreatif Persentase Industri Kreatif

(40)

39 1 2 3 4 5 6 Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal. Persentase Industri Kecil Formal dan Non Formal 6.347.798.600 34,96% Tercapainya peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Persentase Omset Perdagangan 4.787.774.600 26,37% Jumlah 11.135.573.200

Total Belanja Langsung

18.156.969.055,37

3.2. Perbandiangan Pencapaian Dan Anggaran

TABEL 3.5

Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKAT OR KINERJA KINERJA ANGGARAN TARGET REALI SASI % ALOKASI REALI SASI % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Meningk atkan perkemb angan usaha industri kreatif Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal

Persentas e Industri Kecil Formal dan Non Formal 2,00% 2,02% 101% 6.347.798. 600 6.341.2 98.600 99,9 %

(41)

40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tercapainya peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa.

Persentas e Omset Perdagan gan 9,00% -1,46% -16,22% 4.787.774.6 00 4.718.2 66.050 98,5 0%

3.3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

TABEL 3.6

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA % PENYERAPAN ANGGARAN % TINGKAT EFISIENSI 1 2 3 4 5 6 Meningkatkan perkembangan usaha industri kreatif Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal. Persentase Industri Kecil Formal dan Non Formal 101% 99,99% 1,01% Tercapainya peningkatan volume perdagangan melalui peningkatan daya saing komoditi ekspor, volume perdagangan serta kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Persentase Omset Perdagangan -16,22% 98,50% -114,72%

(42)

41 B. REALISASI BELANJA ANGGARAN

Untuk realisasi belanja anggaran pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang untuk Tahun Anggaran 2020, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Realisasi Belanja Anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020

KODE

REKENING PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % SISA ANGGARAN % KET

1 2 3 4 5 6 7 8

7. BELANJA

7.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 13.725.376.173,97 11.982.528.973,00 87,3% 1.742.847.200,97 12,7%

7.1.1 Belanja Pegawai 13.725.376.173,97 12.965.772.799,00 94,5% 759.603.374,97 5,5%

7.2 BELANJA LANGSUNG 18.156.969.055,37 17.951.958.667,00 98,9% 205.010.388,37 1,1%

3.07.3.07.1.01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

6.352.631.255,37 6.255.419.917,00 98,5% 97.211.338,37 1,5%

3.07.3.07.1.01.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

129.300.000,00 125.630.426,00 97,2% 3.669.574,00 2,8% 3.07.3.07.1.01.06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional

21.000.000,00 19.172.800,00 91,3% 1.827.200,00 8,7% 3.07.3.07.1.01.07 Penyediaan Jasa Administrai Keuangan 5.395.978.037,00 5.304.356.720,00 98,3% 91.621.317,00 1,7%

(43)

42

1 2 3 4 5 6 7 8

3.07.3.07.1.01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 216.779.944,00 216.779.944,00 100,0% 0,00 0,0% 3.07.3.07.1.01.11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 130.484.274,37 130.484.200,00 100,0% 74,37 0,0% 3.07.3.07.1.01.12 Penyedia Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

3.000.000,00 3.000.000,00 100,0% 0,00 0,0% 3.07.3.07.1.01.16 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 960.000,00 958.000,00 99,8% 2.000,00 0,2% 3.07.3.07.1.01.17 Penyediaan Makanan dan Minuman 14.640.000,00 14.640.000,00 100,0% 0,00 0,0% 3.07.3.07.1.01.18 Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar

Daerah

109.054.000,00 108.967.827,00 99,9% 86.173,00 0,1% 3.07.3.07.1.01.19 Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke

Dalam Daerah

331.435.000,00 331.430.000,00 100,0% 5.000,00 0,0%

3.07.3.07.1.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

41.400.000,00 41.400.000,00 100,0% 0,00 0,0%

3.07.3.07.1.02.22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 0,00 0,00 0,0% 0,00 0,0% 3.07.3.07.1.02.24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

31.000.000,00 31.000.000,00 100,0% 0,00 0,0% 3.07.3.07.1.02.28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung

Kantor

10.400.000,00 10.400.000,00 100,0% 0,00 0,0%

3.07.3.07.1.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

60.000.000,00 60.000.000,00 100,0% 0,00 0,0%

3.07.3.07.1.05.02 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 60.000.000,00 60.000.000,00 100,0% 0,00 0,0%

3.07.3.07.1.06 Program Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

57.950.000,00 57.950.000,00 100,0% 0,00 0,0%

3.07.3.07.1.07.01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

55.200.000,00 55.200.000,00 100,0% 0,00 0,0% 3.07.3.07.1.07.03 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi

Anggaran

Gambar

Tabel 2.4  Anggaran

Referensi

Dokumen terkait

Isolasi dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi secara partisi dengan berbagai tingkat kepolaran pelarut

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk validitas software Pharmacy Support System melalui uji diagnostik (sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif) dari

Historia y Comunicación Social (Madrid: Universidad Complutense, núm. 15, 2010) La globalización y sus efectos en las lenguas y los medios de comunicación son parte de

Sedangkan untuk mobilitas kegiatan operasional Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang terdapat 8 Unit Mobil, 1 unit untuk Kepala Dinas, 1

Tabel 2.2.1 di atas, menunjukkan bahwa dekonsentrasi adalah bagian dari desentralisasi administrasi, yaitu pembagian kewenangan dalam pengambilan keputusan diantara

Document capture = perubahan format dari bentuk asli ke digital (PDF). Document capture dapat diproses dengan dua cara, yaitu 1) dengan proses scaning ( untuk jenis format awal

Pandangan Integrasi juga disebut sebagai tuntutan alamiah dari pendekatan Dialog karena telah disadari bahwa sains dan agama merupakan dua wilayah yang kita alami

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 1 siklus dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu pada siswa menggunakan model