• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SALINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SALINAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

SPESIFIKASI KHUSUS – INTERIM SKh-1 7.11.1

EXPANSION JOINT

SALINAN

(2)

SPESIFIKASI KHUSUS -INTERIM SEKSI 7.11

EXPANSION JOINT SKh-1 7.11.1

SKh-1 7.11.1.1 UMUM 1) Uraian

Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan siar muai yang terbuat dari logam, karet, aspal karet (rubbertic asphalt), bahan pengisi (filler) atau bahan penutup (sealent) yang digunakan untuk sambungan antar struktur dan sesuai dengan Gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

SKh-1 7.11.1.2 PERSYARATAN 1) Standar Rujukan

Standar Nasional Indonesia (SNI) :

SNI 06-2434-1991 : Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter SNI 06-2441-1991 : Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Padat

SNI 03-3456-1994 : Bentuk Sambungan Penutup Elastomeric Karet Sintetik untuk Perkerasan Beton

SNI 03-4429-1997 : Metode Pengujian Karet Spon sebagai Bahan Pengisi Siar Muai Pada Konstruksi Beton

SNI 03-4432-1997 : Spesifikasi Karet Spon sebagai Bahan Pengisi Siar Muai pada Perkerasan Beton dan Konstruksi Bangunan

SNI 03-4814-1998 : Spesifikasi Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang Panas

SNI 03-4815-1998 : Spesifikasi Pengisi Siar Muai Siap Pakai untuk Perkerasan dan Bangunan Beton

American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) : AASHTO M120 : Steel for Expansion Joint Class A.

AASHTO T187 : Method of Test for Concrete Joint Sealer

AASHTO M33 : Preformed Expansion Joint Filler for Concrete (Bituminous Type)

AASHTO T42 : Standard Method of Test for Preformed Expansion Joint Filler for Concrete Construction

American Society for Testing and Materials (ASTM) :

ASTM D3183 : Standard Practice for Rubber-Preparation of Pieces for Test Purposes from Product.

ASTM D575 : Standar Test Methods for Rubber Properties in Compression ASTM D518 : Standar Test Methods for Rubber Deterioration - Surface

Cracking

SALINAN

(3)

ASTM D1149 : Standar Test Methods for Rubber Deterioration - Surface Ozone Cracking in a Chamber

ASTM D2240 : Standar Test Methods for Rubber Property - Durometer Hardness

ASTM D412 : Standar Test Methods for Vulcanized Rubber and Thermoplastic Rubbers Elastomers - Tension.

ASTM D471- : Standard Test Methods for Rubber Property-Effect of Liquids ASTM D395 : Standar Test Methods for Rubber Property - Compression set ASTM D545 : Standard Test Methods for Preformed Expansion Joint Filler

for Concrete Construction (Nonextruding and Resilient Types) ASTM A108 : Standard Specification for Steel Bars, Carbon, Cold Finished,

Standard Quality

ASTM D2628 : Standard Specification for Preformed Polychloroprene Elastomeric Joint Seals for Concrete Pavements

ASTM D5973 : Standard Specification for Elastomeric Strip Seals with Steel Locking Edge Rails Used in Expansion Joint Sealing

ASTM D624 : Standard Test Method for Tear Strength of Conventional Vulcanized Rubber and Thermoplastic Elastomers

ASTM A 36M : Specification for Carbon Structural Steel

ASTM C 579 : Standard Test Methods for Compressive Strength of Chemical - Resistant Mortars, Grouts, Monolithic Surfacings, and Polymer Concretes

ASTM D5325 : Standard Test Method for Determination of Weight Percent Volatile Content of Water-Borne Aerosol Paints

ASTM D573 : Standard Test Method for Rubber Deterioration in an Air Oven ASTM D36 : Standard Test Method for Softening Point of Bitumen (Ring-

and-Ball Apparatus)

ASTM D 4070 : Standard Specification for Adhesive Lubricant for Installation of Preformed Elastomeric Bridge Compression Seals in Concrete Structures

ASTM D5329-2009 : Standard Test Methods for Sealants and Fillers, Hot-Applied, for Joints and Cracks in Asphaltic and Portland Cement Concrete Pavements

ASTM D638 : Standard Test Method for Tensile Properties of Plastics

ASTM D69 : Standard Test Method for Compressive Properties of Rigid Plastics

ASTM D5628 : Standard Test Method for Impact Resistance of Flat, Rigid Plastic Specimens by Means of A Falling Dart (Tup or Falling Mass)

ASTM D882 : Standard Test Method for Tensile Properties of Thin Plastic Sheeting

ASTM D6690 : Standard Specification for Joint and Crack Sealants, Hot Applied, for Concrete and Asphalt Pavements

ASTM A240/A240M : Standard Specification for Chromium and Chromium-Nickel Stainless Steel Plate, Sheet, and Strip for Pressure Vessels and for General Applications

ASTM D5167-2013 : Standard Practice for Melting of Hot-Applied Joint and Crack Sealant and Filler for Evaluation

Chinese National Standards (Taiwan) :

SALINAN

(4)

CNS 10018-1983 : Method of Test for Ozone Cracking of Vulcanized Rubber CNS 10018-2008 : Resistance to Ozone Cracking of Rubber,Vulcanized or

Thermoplatic Methods of Test for Static and Dynamic Strain Unifica zione Italian no (UNI) :

UNI 6065-2001 : Rubber - Tests on Vulcanized or Thermoplastic Rubber - Tensile Test Elastomer

European Standards (EN) :

EN 10083-1-2007 : Steels for Quenching and Tempering EN 10025-6-2009 : Hot Rolled Products of Structural Steels

2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini a) Beton : Seksi 7.1

b) Beton Prategang : Seksi 7.2 c) Baja Struktur : Seksi 7.4 3) Persyaratan bahan

a) Struktur Sambungan Siar Muai

Jenis struktur sambungan siar muai bergantung pada jenis pergerakan struktur yang disambungkan dan sesuai dengan Gambar rencana. Jenis-jenis struktur sambungan siar muai terdiri dari tipe sambungan siar muai terbuka yang berbentuk pelat atau siku, baja bergerigi (steel finger joint) dan tipe sambungan siar muai yang tertutup seperti karet atau jenis Asphaltic Plug. Bahan struktur sambungan siar muai tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

1) Sambungan Siar Muai Tipe Terbuka.

Bahan jenis siar muai yang berbentuk pelat, baja siku dan baja bergerigi harus merupakan bahan yang dapat menahan perubahan temperatur dan perilaku struktur jembatan sesuai dengan Gambar rencana. Jenis sambungan yang menggunakan baja dan baut angkur tersebut harus mengacu pada AASHTO M120 dan harus dilindungi terhadap korosi.

Bahan sambungan siar muai tipe terbuka jenis Stripseal yang dipasang pada beton maupun Polyurethane Header System terdiri dari Profil Karet Sintetik yang dipasang memakai Lubricant Adhesive dan terkunci secara mekanis pada profil baja. Profil Baja dapat dipasang pada beton yang diberi Fibermesh maupun pada Polyurethane Header.

Tabel 7.11.2-1

Komponen Bahan Jenis Stripseal

Uraian Material Standar

Seal Sintetik Rubber ASTM D 5973

Komponen Baja Steel Profile, special extrude ASTM A 36 Angkur Stud anchor / Loop anchor / Sinusoidal ASTM 108 Lubricant

Adhesive

Polyurethane & hydrocarbon solvent mixture

ASTM D 4070-81

SALINAN

(5)

Ketentuan dari jenis Stripseal harus memenuhi Bridge Design Manual LRFD M 23- 50.03

Untuk memenuhi standar AASHTO, produsen siar dilatasi jenis Stripseal joint harus memiliki sertifikat test yang menunjukkan produknya telah lulus test terhadap :

(1) Seal Push - Out (SPO) Test (2) Seal Pull - Out Test

(3) Water Tightness Test

Tabel 7.11.2-1.1 Ketentuan Bahan Profil Karet Sintetik

Uraian Metode Test

ASTM Ketentuan

Material D 5973 Sintetik

Rubber

Kuat Tarik, min. D 412 13.8 MPa

Pemuluran sampai putus, min D 412 250%

Kekerasan, Shore A durometer D 2240 60 ± 5

Percepatan Penuaan (aging), 70 jam @ 100oC - Kuat tarik, penurunan maks.

- Pemuluran sampai putus, penurunan maks - Kekerasan, Shore A , perubahan

D 573

20%

20%

0 to + 10 pts Ketahanan terhadap minyak, 70 jam @ 100oC

Perubahan berat, maks D 471 45 %

Ketahanan terhadap Ozone,

(100 pphm, 20% strain,70 jam @ 40oC )

D 1149 No Crack

Tabel 7.11.2-1.2 Ketentuan Bahan Polyurethane Header

Uraian Metode Test ASTM Ketentuan

Kuat tekan setelah 5 jam, min. C 579-01 (modified) 3,45 MPa Kuat tekan setelah 24 jam, min. C 579-01 (modified) 14 MPa

Kuat Tarik, 7 hari, min. D 638 1

Kuat Sobek, 7 hari, min. D 624 7 kN/m

Resilience @ 5% deflection, min. C 579-01 70 %

Slant Shear Bond Strength to concrete, min.

D 882 (modified) 1.72 Ketahanan terhadap Impact (Ball

drop), 14 hari

@ 0oC

@ -29oC

@ 70oC

D 5628 No Crack

No Crack No Crack

Pot Life 10 menit @

24oC

SALINAN

(6)

2) Sambungan Siar Muai Tipe Tertutup

Sambungan jenis siar muai yang menggunakan bahan seperti karet atau aspal karet harus dapat menahan pergerakan struktur secara longitudinal, transversal, rotasi.

Bahan tersebut juga harus fleksibel, menahan air, tahan terhadap cuaca, dapat menahan beban dinamis kendaraan dan dapat memberikan kenyamanan terhadap pengguna jalan.

Bahan sambungan siar muai tertutup jenis asphaltiq plug, terdiri dari rubberised bitumen binder, single size aggregate, pelat baja dan angkur. Bitumen binder merupakan campuran dari bitumen, polymer, filler dan surface active agent.

Aggregat merupakan single size yang mempunyai kekerasan setara dengan basalt, gritstone, gabbro, atau kelompok granit. Batuan yang digunakan harus bersih, berbentuk kubus (cubical ) dengan ukuran antara 14-20 mm dan tahan terhadap temperatur sampai 150 derajat Celcius.

Pelat baja yang digunakan sebagai dasar sambungan siar muai jenis ini harus dapat menahan dampak pemuaian akibat panas yang ditimbulkan pada saat pelaksanaan dan mempunyai tebal dan lebar yang sesuai dengan ukuran celah sambungan.

Ketebalan sambungan siar muai jenis asphaltiq plug bergantung pada ukuran celah sambungan dan besarnya pergerakan dengan tebal minimum 75 mm dan lebar minimum terisi oleh bahan asphaltiq plug 400 mm.

Bahan sambungan siar muai tipe tertutup jenis ”Seamless dengan Buried Seal Joint System” terdiri dari Profil Karet Sintetik yang dipasang pada celah siar dilatasi dengan memakai bahan perekat epoxy dan sistem pemompaan udara ke dalam profil (air inflation) guna penyempurnaan kelekatannya. Profil karet yang telah dipasang ditutup aspal dan di atasnya diberi surface sealant dengan jenis Direct Fire Sealant yang mempunyai kemampuan elongasi minimum 1000 %.

Bahan sambungan siar muai tipe tertutup jenis Karet dengan Header System terdiri dari Profil Karet Sintetik yang dipasang pada Polyurethane Header merupakan bahan mortar yang tahan terhadap benturan roda-roda kendaraan dengan memakai perekat epoxy dan sistem kompresi atau sistem pemompaan udara ke dalam profil (air inflation) guna penyempurnaan kelekatannya

Tabel 7.11.2-2

Ketentuan Bahan Profil Karet Sintetik

Uraian Metode

Test ASTM Ketentuan

Material D 2628-91 Sintetik

Rubber

Kuat Tarik, min. D 412 13.8 MPa

Pemuluran sampai putus, min D 412 250%

Kekerasan, Shore A durometer D 2240 65 ± 5

Percepatan Penuaan (aging), 70 jam @ 100oC - Kuat tarik, penurunan maks.

- Pemuluran sampai putus, penurunan maks - Kekerasan, Shore A , perubahan

D 573

20%

20%

0 to + 10 pts Ketahanan terhadap minyak, selama 70 jam

Perubahan berat, % maks

D 471 45

Ketahanan terhadap Ozone, 70 jam @ 40oC D 1149 No Crack

SALINAN

(7)

Tabel 7.11.2-2.1 Ketentuan Pengaspalan Sekitar Joint untuk Buried Seal Joint System

Uraian Ketentuan

Kepadatan aspal ± 98 %

Void maks. 5%

Pengaspalan block out sebagai layer 1

Pemadatan aspal block out dengan pemadatan silang

Tabel 7.11.2-2.2 Ketentuan Bahan Surface Sealant untuk Buried Seal Joint System

Uraian Metode Tes

ASTM Ketentuan

Titik lembek, min D 36 200oF (93oC)

Resilience, min. D 5325 60 %

Cone Penetration, 77oF (25oC), maks D 5329 60 dmm

Flow, 77oF (60oC), maks D 5329 1 mm

Pemuluran 77oF (25oC), min - 1000%

Curing time, max - 30 menit

Temperatur pemanasan, maks. D 6690 400oF (204oC)

Temperatur yang disarankan pada saat pengaplikasian, D 5167 380 - 400oF (193 - 204oC)

Tabel 7.11.2-2.3 Ketentuan Bahan Polyurethane Header

Uraian Metode Test ASTM Ketentuan

Kuat tekan setelah 5 jam, min. C 579-01 (modified) 3,45 MPa Kuat tekan setelah 24 jam, min. C 579-01 (modified) 14 MPa

Kuat Tarik, 7 hari, min. D 638 1

Kuat Sobek, 7 hari, min. D 624 7 kN/m

Resilience @ 5% deflection, min. C 579-01 70 %

Slant Shear Bond Strength to concrete, min. D 882 (modified) 1.72 Ketahanan terhadap Impact (Ball drop), 14 hari

@ 0oC

@ - 29oC

@ 70oC

D 5628 No Crack

No Crack No Crack

Pot Life 10 menit @ 24oC

3) Sambungan Siar Muai Tipe Khusus

Sambungan siar muai tipe khusus ini pada umumnya digunakan untuk pergerakan struktur yang cukup besar. Bahan untuk jenis sambungan ini bergantung pada pergerakan struktur, ukuran celah sambungan, tingkat kepentingan struktur

SALINAN

(8)

jembatan. Apabila digunakan bahan dari produk tertentu, maka harus dilengkapi dengan sertifikat mutu dari pabrik pembuat.

Bahan sambungan siar muai tipe khusus untuk jenis Modular Expansion Joint System dan jenis Steel Reinforced Elastomeric Joint terdiri dari banyak komponen material yang berkaitan dan sangat berpengaruh terhadap mutunya.

Tabel 7.11.2-3

Komponen Bahan pada Jenis Modular Expansion Joint System

Uraian Material Standar

Seal Sintetik Rubber ASTM D 5973

Edge Beam Steel Profile Min. ASTM A36

Center Beam Solid Steel Profile, special extruded &

machined, monolithic cross section dengan berat ≥ 50 kg/m’/batang

Grade 50

Support Bar Bar terbuat dari Solid Steel Plate, potongan

berbentuk bujur sangkar padat Grade 50 Control Spring Cellular Polyurethane Foam ASTM M 264 Sliding

Component Urethane Epoxy -

Komponen Sliding

PTFE

Stainless Steel Type 304 ASTM A 240/ S 240

M

Anchoring Gr. C 1010 to C 1020 ASTM 108

Corrosion Protection

Epoxy Coating Lubricant

Adhesive

Polyurethane & hydrocarbon solvent mixture ASTM D 4070 - 81

Tabel 7.11.2-3.1 Ketentuan Bahan Profil Karet Sintetik

Uraian Metode Test

ASTM Ketentuan

Material D 5973 Sintetik Rubber

Kuat Tarik, min. D 412 13.8 MPa

Pemuluran sampai putus, min D 412 250%

Kekerasan, Shore A durometer D 2240 60 ± 5

Percepatan Penuaan (aging), 70 jam @ 100oC

- Kuat tarik, penurunan maks.

- Pemuluran sampai putus, penurunan maks

- Kekerasan, Shore A , perubahan

D 573

20%

20%

0 to + 10 pts Ketahanan terhadap minyak, 70 jam @

100oC

Perubahan berat, maks

D 471 45 %

Ketahanan terhadap Ozone, D 1149 No Crack

SALINAN

(9)

(100 pphm, 20% strain,70 jam @ 40oC )

Ketentuan jenis Modular Expansion Joint harus memenuhi standar AASHTO LRFD Bridge Desain Specification Article 14.5 “ Bridge Joints”.

Untuk memenuhi standar AASHTO, produsen Modular Bridge Joint System (MBJS) harus memiliki sertifikat test yang menunjukkan produknya telah lulus test terhadap :

(1). Opening Movement and Vibration ( OMV ) Test

Test terhadap longitudinal movement hingga 27.400 cycles setara dengan 75 tahun umur kelayakan.

(2) Seal Push - Out (SPO) Test (3) Fatique Test

Tabel 7.11.2-4

Komponen Bahan Pada Jenis Steel Reinforced Elastomeric Joint

Uraian Material Standar

Elastomer Rubber CNR 10018-87

Steel Reinforced S 275 JR UNI EN 10025

Angkur Galvanis atau Chemical Anchor UNI EN 10083-1 Washer Galvanis Washer atau Chemical

Anchor set UNI 6592

Nut Galvanis Nut atau Chemical Anchor set

UNI 5588

Levelling Mortar Epoxy Mortar ASTM D 695

Epoxy Resin Epoxy Grout D 1149

Penutup Lubang Angkur

Tigitar-A -

Transition Strip Elastomeric Concrete - Polyurethane Header

ASTM C579-01 (modified) Tabel 7.11.2 - 4.1 Ketentuan Bahan Karet dari Steel Reinforced Elastomeric Joint

Uraian Metode Test Ketentuan

Kekerasan UNI 4916 65 ± 5 shore A

Kuat Tarik UNI 6065 ≥ 170 kg/cm2

Pemuluran Ultimate UNI 6065 ≥ 450 %

Ketahanan terhadap ozone

96 jam - 50 pphm - 40°C - A = 20% UNI 6067-6068 No Crack

Brittleness point UNI 7320 < - 25°C

Tabel 7.11.2- 4.2 Ketentuan Bahan Transition Strip - Polyurethane Header

Uraian Metode Test ASTM Ketentuan

Kuat tekan setelah 5 jam, min. C 579-01 (modified) 3,45 MPa Kuat tekan setelah 24 jam, min. C 579-01 (modified) 14 MPa

Kuat Tarik, 7 hari, min. D 638 1

Kuat Sobek, 7 hari, min. D 624 7 kN/m

SALINAN

(10)

Resilience @ 5% deflection, min. C 579-01 70 % Slant Shear Bond Strength to

concrete, min.

D 882 (modified) 1.72 Ketahanan thd Impact (Ball drop), 14

hari

@ 0oC

@ -29oC

@ 70oC

D 5628

No Crack No Crack No Crack

Pot Life Gardco Gel Timer 10 menit @ 24oC

b) Bahan Pengisi Sambungan (Filler)

Bahan pengisi sambungan harus terbuat dari jenis bahan yang kenyal dan sesuai dengan SNI 03-4432-1997 atau SNI 03-4815-1998.

c) Bahan Penutup Sambungan (Sealer)

Spesifikasi bahan yang digunakan sebagai penutup celah sambungan horisontal harus sesuai dengan SNI 03-4814-1998 dan sebagai alternatif, bahan penutup dapat juga terbuat dari bitumen karet yang dicor panas seperti Expandite Plastic Grade 99 atau yang sejenis dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Untuk celah sambungan yang posisinya vertikal atau miring harus ditutup dengan jenis sambungan Expandite Plastic, dempul bitumen, Thioflex 600 yang terdiri dari dua bagian persenyawaan polysulfida, atau bahan sejenis yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Campuran bahan yang digunakan sebagai bahan dasar sambungan (joint priming compound) harus sesuai dengan saran pabrik bahan penutup yang dipilih.

Bahan dasar untuk sambungan (primer) dan penutup sambungan (sealant) dan penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.

d) Waterstops

Jenis dan bahan waterstops harus sesuai dengan Gambar rencana dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

e) Bahan-bahan Lain

Semua bahan lain yang diperlukan untuk sambungan harus sesuai dengan Gambar rencana dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

4) Persyaratan Kerja

a) Pengajuan Kesiapan Kerja

(1) Penyedia Jasa harus menyerahkan data bahan yang akan digunakan sebagai sambungan siar muai, bahan pengisi (filler) dan penutup (sealent) untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

(2) Bilamana diusulkan jenis sambungan siar muai yang telah dipatenkan dari produk tertentu, maka Penyedia Jasa harus menyerahkan spesifikasi jenis sambungan tersebut secara lengkap untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, termasuk gambar kerja, sertifikat produk tersebut dan setiap modifikasi pekerjaan struktur .

SALINAN

(11)

SKh-1 7.11.1.3 PELAKSANAAN

1) Penyimpanan Bahan

Bahan sambungan yang dikirim ke lapangan harus ditempatkan diatas landasan setinggi 30 cm di atas permukaan tanah dan ditutupi. Bahan ini harus terlindungi terhadap kerusakan, bebas dari kotoran, minyak, gemuk atau benda-benda asing lainnya.

2) Pengisi Sambungan Pracetak dan Penutup Sambungan Elastis

Sambungan siar muai pada lantai atau dinding harus dibentuk sesuai dengan garis dan elevasi sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan pengisi sambungan yang digunakan harus dalam lembaran yang seluas mungkin tanpa sambungan dan untuk luas sambungan yang lebih kecil dari 0,25 m2 harus dibuat dalam satu lembaran.

Bahan sambungan yang dipotong harus menghasilkan tepi yang rapi. Bahan tersebut harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terpasang dengan kokoh dalam celah sambungan dan terekat dengan baik pada tepi beton. Untuk memastikan bahwa bahan tidak terlepas selama penggunaan akibat dari pergerakan struktur, maka jika perlu dapat digunakan paku beton.

Bahan pengisi (filler) sambungan tidak boleh diisi sampai melebihi celah sambungan yang seharusnya terisi oleh bahan penutup (sealant). Pemasangan bahan pengisi harus disesuaikan dengan ukuran celah sambungan pada temperatur rata-rata struktur.

Pemasangan penutup sambungan harus sedikit cembung, dan penyelesaian akhir dapat menggunakan spatula atau alat yang sejenis untuk mendapatkan hasil akhir yang halus.

3) Struktur Sambungan Siar Muai

Sambungan harus dapat meredam goyangan, suara dan merupakan struktur yang kedap air.

Struktur sambungan siar muai harus dipasang sesuai dengan Gambar rencana dan petunjuk pabrik pembuatnya. Ukuran celah harus sesuai (compatible) dengan temperatur jembatan rata-rata pada saat pemasangan. Temperatur ini harus ditentukan sesuai dengan pengaturan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

4) Sambungan Siar Muai Tipe Terbuka

Pada sambungan siar muai terbuka pemasangan pelat baja, baja siku, atau pelat bergerigi harus mempunyai elevasi dan kerataan dengan permukaan jalan. Semua baut yang dicor di dalam beton atau semua lubang bor yang dibuat dalam beton harus ditentukan dengan akurat dengan menggunakan mal. Uliran sekrup harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari karat. Jalan alih harus disediakan dan dipelihara untuk melindungi semua sambungan ekspansi dari beban kendaraan sampai sambungan ini diterima dan Direksi Pekerjaan mengijinkan pembongkaran jalan alih tersebut. Dalam pelaksanaan pekerjaan siar muai tipe terbuka ini harus dilengkapi dengan fasilitas drainase pada lapisan atas abutment untuk mengendalikan air, kotoran yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem landasan.

Pada waktu operasional harus diperhatikan masalah pemeliharaan rutin untuk mencegah masuknya benda-benda asing ke dalam celah yang dapat mengakibatkan siar muai ini tidak berfungsi.

5) Sambungan Siar Muai Tipe Tertutup

Pelaksanaan sambungan siar muai harus sesuai dengan tipe yang dipasang.

a). Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltiq Plug

SALINAN

(12)

Pemasangan sambungan siar muai jenis ini dapat dilaksanakan minimal 1 minggu (perkerasan sudah mantap) setelah struktur jembatan selesai diberi lapisan permukaan aspal. Sebelum dilakukan pengaspalan, celah sambungan ditutupi terlebih dahulu dengan kayu lapis agar bahan aspal tidak dapat mengisi celah.

(1) Pemotongan Lapisan Aspal

Pelaksanaan pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar 40 cm. Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran, bagian tersebut harus dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa aspal

(2) Pemasangan Tali, Pin dan Pelat Baja

Setelah bagian sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian celah sedalam 30 mm dari bagian dasar yang akan diberi pelat baja dimasukkan tali goni yang berfungsi sebagai pengikat antara pelat baja dan pin. Lebar pelat baja yang dipasang tidak boleh kurang dari 250 mm

(3) Pemasangan Agregat dan Aspal Karet

Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 180 derajat dengan alat pemanas tertentu (inderect heating) dimana suhu dapat terkontrol dengan baik dan dapat menghasilkan panas yang merata pada seluruh agregat.

Penghamparan lapis pertama setebal 40 mm yang kemudian dicor dengan aspal karet yang sudah dipanaskan dengan cara indirect heating sampai suhu 180 derajat agar aspal karet tersebut dapat berpenetrasi ke dalam semua rongga antar agregat.

Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan.

b) Sambungan Siar Muai Jenis Penutup Karet

Pemasangan sambungan siar muai jenis ini dapat dilaksanakan minimal 1 minggu (perkerasan sudah mantap) setelah struktur jembatan selesai diberi lapisan permukaan aspal. Sebelum dilakukan pengaspalan, celah sambungan ditutupi terlebih dahulu dengan kayu lapis agar bahan aspal tidak dapat mengisi celah.

(1) Pemotongan Lapisan Aspal

Pelaksanaan pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan selebar yang disyaratkan dalam Gambar rencana. Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran, bagian tersebut harus dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa aspal.

(2) Pemasangan Polyurethane Header

Bahan polyurethane header dipasang pada bagian sisi celah yang berhubungan langsung dengan lapisan perkerasan aspal, dengan ketebalan dan elevasi sesuai dengan yang ditentukan. Pada block out diberi tulangan untuk menahan geser yang timbul akibat lalu lintas

(3) Pemasangan Karet

Profil karet sintetik, ditanamkan dalam celah yang ada dengan diberikan perekat antara bahan mortar dan karet dengan persyaratan sesuai pasal 7.11.2.

6) Sambungan Siar Muai Tipe Khusus

Pelaksanaan Sambungan Siar Tipe Khusus harus mengacu pada persyaratan yang diberikan oleh pabrik pembuat jenis sambungan tersebut berdasarkan pedoman pelaksanaannya dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

SALINAN

(13)

SKh-1 7.11.1.4 PENGENDALIAN MUTU

1) Penerimaan Bahan

Bahan yang diterima harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukan bahwa bahan-bahan yang telah diterima harus sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan pada pasal 7.11.2.4

2) Jaminan mutu

Mutu bahan yang dipasok, kemampuan pelaksanaan dan hasil akhir pekerjaan harus sesuai dengan Standar Rujukan dalam pasal 7.11.2.1

3) Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan

a. Bilamana celah sambungan belum terisi penuh oleh bahan pengisi (filler) sampai batas yang ditentukan dan bahan penutup (sealant) telah dipasang, maka bahan penutup (sealent) harus dibongkar dan celah sambungan harus diisi kembali sesuai dengan ketentuan

b. Bilamana bahan penutup (sealent) mengalami kegagalan karena mengeras, mengalir atau menggelembung harus diganti sesuai dengan ketentuan.

c. Sambungan siar muai produk tertentu yang rusak sebelum, selama atau sesudah pemasangan yang disebabkan oleh kesalahan dalam salah penanganan, penyimpanan, pemasangan atau pelaksanaan dilapangan diganti sesuai dengan ketentuan.

Semua bahan sambungan siar muai dari produk tersebut harus diperiksa pada saat tiba ditempat kerja dan setiap kerusakan harus dilaporkan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Penyedia jasa harus bertanggung jawab untuk melindungi dan menjaga keamanan bahan dan pelaksanaan pekerjaan sambungan tersebut selama periode kontrak.

4) Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima

Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas pemeliharaan rutin dan berfungsinya hasil pekerjaan sambungan siar yang telah selesai dan diterima selama minimum 30 bulan sejak terpasang

SKh-1 7.11.1.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran

Pengukuran struktur sambungan siar muai didasarkan pada jumlah meter panjang sambungan siar muai terpasang dan diterima. Waterstops, bahan pengisi sambungan siar muai, penutup sambungan ditentukan dalam meter panjang.

2) Dasar Pembayaran

Kuantitas yang diukur akan dibayar sesuai dengan Harga Kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini. Harga dan pembayaran ini termasuk penyediaan dan pemasangan semua bahan, tenaga kerja, perkakas, peralatan dan biaya tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan. Apabila jenis sambungan siar muai lainnya akan dibayar dengan memasukkannya ke dalam harga satuan untuk mata pembayaran lain dimana sambungan tersebut dikerjakan, maka sambungan ini tidak dibayar dalam mata pembayaran yang terpisah.

SALINAN

(14)

Nomor Mata

Pembayaran Uraian Satuan

Pengukuran

SKh-1.7.11.1 Expansion Joint Tipe Modular Lebar

800mm Meter

SALINAN

Gambar

Tabel 7.11.2-1.1 Ketentuan Bahan Profil Karet Sintetik
Tabel 7.11.2-2.1 Ketentuan Pengaspalan Sekitar Joint untuk Buried Seal Joint System
Tabel 7.11.2-3.1 Ketentuan Bahan Profil Karet Sintetik

Referensi

Dokumen terkait

a) Pekerjaan yang diuraikan dalam Spesifikasi ini harus mencakup pengadaan, pemasangan (perakitan), pengetesan dan komisioning dari semua material dan peralatan

a) Tailing yang diatur dalam spesifikasi ini adalah Tailing yang diambil dari daerah deposit Ajkwa, Timika yang memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun

kerb jenis bukaan (dengan lubang drainase) dan kerb jenis pelandaian, pengukuran dilakukan dalam satuan buah yang telah terpasang dalam pembuatan kerb. iv)

Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;.. Direktur Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jenderal

Pekerjaan Lapis penutup bubur aspal emulsi (emulsified asphalt slurry seal) ini diterapkan pada jalan dengan perkerasan beraspal dalam kondisi pelayanan mantap

1) Apabila terdapat lajur sepeda motor, maka jalur sepeda berada di sisi kiri dari lajur sepeda motor. 2) Apabila terdapat tempat parkir bagi kendaraan bermotor di

Pekerjaan ini meliputi pembuatan Perkerasan Beton Porous (Perkerasan Beton Berpori/Permeable Concrete Pavement) yang dilaksanakan sesuai dengan ketebalan dan bentuk

Sesuai dengan formula campuran hasil perancangan, Penyedia wajib melakukan uji coba pencampuran dengan menggunakan mesin pencampur lapis penutup dengan bubur aspal