KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SPESIFIKASI KHUSUS – INTERIM SKh-1 7.11.1
EXPANSION JOINT
SALINAN
SPESIFIKASI KHUSUS -INTERIM SEKSI 7.11
EXPANSION JOINT SKh-1 7.11.1
SKh-1 7.11.1.1 UMUM 1) Uraian
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan siar muai yang terbuat dari logam, karet, aspal karet (rubbertic asphalt), bahan pengisi (filler) atau bahan penutup (sealent) yang digunakan untuk sambungan antar struktur dan sesuai dengan Gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
SKh-1 7.11.1.2 PERSYARATAN 1) Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
SNI 06-2434-1991 : Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter SNI 06-2441-1991 : Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Padat
SNI 03-3456-1994 : Bentuk Sambungan Penutup Elastomeric Karet Sintetik untuk Perkerasan Beton
SNI 03-4429-1997 : Metode Pengujian Karet Spon sebagai Bahan Pengisi Siar Muai Pada Konstruksi Beton
SNI 03-4432-1997 : Spesifikasi Karet Spon sebagai Bahan Pengisi Siar Muai pada Perkerasan Beton dan Konstruksi Bangunan
SNI 03-4814-1998 : Spesifikasi Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang Panas
SNI 03-4815-1998 : Spesifikasi Pengisi Siar Muai Siap Pakai untuk Perkerasan dan Bangunan Beton
American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) : AASHTO M120 : Steel for Expansion Joint Class A.
AASHTO T187 : Method of Test for Concrete Joint Sealer
AASHTO M33 : Preformed Expansion Joint Filler for Concrete (Bituminous Type)
AASHTO T42 : Standard Method of Test for Preformed Expansion Joint Filler for Concrete Construction
American Society for Testing and Materials (ASTM) :
ASTM D3183 : Standard Practice for Rubber-Preparation of Pieces for Test Purposes from Product.
ASTM D575 : Standar Test Methods for Rubber Properties in Compression ASTM D518 : Standar Test Methods for Rubber Deterioration - Surface
Cracking
SALINAN
ASTM D1149 : Standar Test Methods for Rubber Deterioration - Surface Ozone Cracking in a Chamber
ASTM D2240 : Standar Test Methods for Rubber Property - Durometer Hardness
ASTM D412 : Standar Test Methods for Vulcanized Rubber and Thermoplastic Rubbers Elastomers - Tension.
ASTM D471- : Standard Test Methods for Rubber Property-Effect of Liquids ASTM D395 : Standar Test Methods for Rubber Property - Compression set ASTM D545 : Standard Test Methods for Preformed Expansion Joint Filler
for Concrete Construction (Nonextruding and Resilient Types) ASTM A108 : Standard Specification for Steel Bars, Carbon, Cold Finished,
Standard Quality
ASTM D2628 : Standard Specification for Preformed Polychloroprene Elastomeric Joint Seals for Concrete Pavements
ASTM D5973 : Standard Specification for Elastomeric Strip Seals with Steel Locking Edge Rails Used in Expansion Joint Sealing
ASTM D624 : Standard Test Method for Tear Strength of Conventional Vulcanized Rubber and Thermoplastic Elastomers
ASTM A 36M : Specification for Carbon Structural Steel
ASTM C 579 : Standard Test Methods for Compressive Strength of Chemical - Resistant Mortars, Grouts, Monolithic Surfacings, and Polymer Concretes
ASTM D5325 : Standard Test Method for Determination of Weight Percent Volatile Content of Water-Borne Aerosol Paints
ASTM D573 : Standard Test Method for Rubber Deterioration in an Air Oven ASTM D36 : Standard Test Method for Softening Point of Bitumen (Ring-
and-Ball Apparatus)
ASTM D 4070 : Standard Specification for Adhesive Lubricant for Installation of Preformed Elastomeric Bridge Compression Seals in Concrete Structures
ASTM D5329-2009 : Standard Test Methods for Sealants and Fillers, Hot-Applied, for Joints and Cracks in Asphaltic and Portland Cement Concrete Pavements
ASTM D638 : Standard Test Method for Tensile Properties of Plastics
ASTM D69 : Standard Test Method for Compressive Properties of Rigid Plastics
ASTM D5628 : Standard Test Method for Impact Resistance of Flat, Rigid Plastic Specimens by Means of A Falling Dart (Tup or Falling Mass)
ASTM D882 : Standard Test Method for Tensile Properties of Thin Plastic Sheeting
ASTM D6690 : Standard Specification for Joint and Crack Sealants, Hot Applied, for Concrete and Asphalt Pavements
ASTM A240/A240M : Standard Specification for Chromium and Chromium-Nickel Stainless Steel Plate, Sheet, and Strip for Pressure Vessels and for General Applications
ASTM D5167-2013 : Standard Practice for Melting of Hot-Applied Joint and Crack Sealant and Filler for Evaluation
Chinese National Standards (Taiwan) :
SALINAN
CNS 10018-1983 : Method of Test for Ozone Cracking of Vulcanized Rubber CNS 10018-2008 : Resistance to Ozone Cracking of Rubber,Vulcanized or
Thermoplatic Methods of Test for Static and Dynamic Strain Unifica zione Italian no (UNI) :
UNI 6065-2001 : Rubber - Tests on Vulcanized or Thermoplastic Rubber - Tensile Test Elastomer
European Standards (EN) :
EN 10083-1-2007 : Steels for Quenching and Tempering EN 10025-6-2009 : Hot Rolled Products of Structural Steels
2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini a) Beton : Seksi 7.1
b) Beton Prategang : Seksi 7.2 c) Baja Struktur : Seksi 7.4 3) Persyaratan bahan
a) Struktur Sambungan Siar Muai
Jenis struktur sambungan siar muai bergantung pada jenis pergerakan struktur yang disambungkan dan sesuai dengan Gambar rencana. Jenis-jenis struktur sambungan siar muai terdiri dari tipe sambungan siar muai terbuka yang berbentuk pelat atau siku, baja bergerigi (steel finger joint) dan tipe sambungan siar muai yang tertutup seperti karet atau jenis Asphaltic Plug. Bahan struktur sambungan siar muai tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
1) Sambungan Siar Muai Tipe Terbuka.
Bahan jenis siar muai yang berbentuk pelat, baja siku dan baja bergerigi harus merupakan bahan yang dapat menahan perubahan temperatur dan perilaku struktur jembatan sesuai dengan Gambar rencana. Jenis sambungan yang menggunakan baja dan baut angkur tersebut harus mengacu pada AASHTO M120 dan harus dilindungi terhadap korosi.
Bahan sambungan siar muai tipe terbuka jenis Stripseal yang dipasang pada beton maupun Polyurethane Header System terdiri dari Profil Karet Sintetik yang dipasang memakai Lubricant Adhesive dan terkunci secara mekanis pada profil baja. Profil Baja dapat dipasang pada beton yang diberi Fibermesh maupun pada Polyurethane Header.
Tabel 7.11.2-1
Komponen Bahan Jenis Stripseal
Uraian Material Standar
Seal Sintetik Rubber ASTM D 5973
Komponen Baja Steel Profile, special extrude ASTM A 36 Angkur Stud anchor / Loop anchor / Sinusoidal ASTM 108 Lubricant
Adhesive
Polyurethane & hydrocarbon solvent mixture
ASTM D 4070-81
SALINAN
Ketentuan dari jenis Stripseal harus memenuhi Bridge Design Manual LRFD M 23- 50.03
Untuk memenuhi standar AASHTO, produsen siar dilatasi jenis Stripseal joint harus memiliki sertifikat test yang menunjukkan produknya telah lulus test terhadap :
(1) Seal Push - Out (SPO) Test (2) Seal Pull - Out Test
(3) Water Tightness Test
Tabel 7.11.2-1.1 Ketentuan Bahan Profil Karet Sintetik
Uraian Metode Test
ASTM Ketentuan
Material D 5973 Sintetik
Rubber
Kuat Tarik, min. D 412 13.8 MPa
Pemuluran sampai putus, min D 412 250%
Kekerasan, Shore A durometer D 2240 60 ± 5
Percepatan Penuaan (aging), 70 jam @ 100oC - Kuat tarik, penurunan maks.
- Pemuluran sampai putus, penurunan maks - Kekerasan, Shore A , perubahan
D 573
20%
20%
0 to + 10 pts Ketahanan terhadap minyak, 70 jam @ 100oC
Perubahan berat, maks D 471 45 %
Ketahanan terhadap Ozone,
(100 pphm, 20% strain,70 jam @ 40oC )
D 1149 No Crack
Tabel 7.11.2-1.2 Ketentuan Bahan Polyurethane Header
Uraian Metode Test ASTM Ketentuan
Kuat tekan setelah 5 jam, min. C 579-01 (modified) 3,45 MPa Kuat tekan setelah 24 jam, min. C 579-01 (modified) 14 MPa
Kuat Tarik, 7 hari, min. D 638 1
Kuat Sobek, 7 hari, min. D 624 7 kN/m
Resilience @ 5% deflection, min. C 579-01 70 %
Slant Shear Bond Strength to concrete, min.
D 882 (modified) 1.72 Ketahanan terhadap Impact (Ball
drop), 14 hari
@ 0oC
@ -29oC
@ 70oC
D 5628 No Crack
No Crack No Crack
Pot Life 10 menit @
24oC
SALINAN
2) Sambungan Siar Muai Tipe Tertutup
Sambungan jenis siar muai yang menggunakan bahan seperti karet atau aspal karet harus dapat menahan pergerakan struktur secara longitudinal, transversal, rotasi.
Bahan tersebut juga harus fleksibel, menahan air, tahan terhadap cuaca, dapat menahan beban dinamis kendaraan dan dapat memberikan kenyamanan terhadap pengguna jalan.
Bahan sambungan siar muai tertutup jenis asphaltiq plug, terdiri dari rubberised bitumen binder, single size aggregate, pelat baja dan angkur. Bitumen binder merupakan campuran dari bitumen, polymer, filler dan surface active agent.
Aggregat merupakan single size yang mempunyai kekerasan setara dengan basalt, gritstone, gabbro, atau kelompok granit. Batuan yang digunakan harus bersih, berbentuk kubus (cubical ) dengan ukuran antara 14-20 mm dan tahan terhadap temperatur sampai 150 derajat Celcius.
Pelat baja yang digunakan sebagai dasar sambungan siar muai jenis ini harus dapat menahan dampak pemuaian akibat panas yang ditimbulkan pada saat pelaksanaan dan mempunyai tebal dan lebar yang sesuai dengan ukuran celah sambungan.
Ketebalan sambungan siar muai jenis asphaltiq plug bergantung pada ukuran celah sambungan dan besarnya pergerakan dengan tebal minimum 75 mm dan lebar minimum terisi oleh bahan asphaltiq plug 400 mm.
Bahan sambungan siar muai tipe tertutup jenis ”Seamless dengan Buried Seal Joint System” terdiri dari Profil Karet Sintetik yang dipasang pada celah siar dilatasi dengan memakai bahan perekat epoxy dan sistem pemompaan udara ke dalam profil (air inflation) guna penyempurnaan kelekatannya. Profil karet yang telah dipasang ditutup aspal dan di atasnya diberi surface sealant dengan jenis Direct Fire Sealant yang mempunyai kemampuan elongasi minimum 1000 %.
Bahan sambungan siar muai tipe tertutup jenis Karet dengan Header System terdiri dari Profil Karet Sintetik yang dipasang pada Polyurethane Header merupakan bahan mortar yang tahan terhadap benturan roda-roda kendaraan dengan memakai perekat epoxy dan sistem kompresi atau sistem pemompaan udara ke dalam profil (air inflation) guna penyempurnaan kelekatannya
Tabel 7.11.2-2
Ketentuan Bahan Profil Karet Sintetik
Uraian Metode
Test ASTM Ketentuan
Material D 2628-91 Sintetik
Rubber
Kuat Tarik, min. D 412 13.8 MPa
Pemuluran sampai putus, min D 412 250%
Kekerasan, Shore A durometer D 2240 65 ± 5
Percepatan Penuaan (aging), 70 jam @ 100oC - Kuat tarik, penurunan maks.
- Pemuluran sampai putus, penurunan maks - Kekerasan, Shore A , perubahan
D 573
20%
20%
0 to + 10 pts Ketahanan terhadap minyak, selama 70 jam
Perubahan berat, % maks
D 471 45
Ketahanan terhadap Ozone, 70 jam @ 40oC D 1149 No Crack
SALINAN
Tabel 7.11.2-2.1 Ketentuan Pengaspalan Sekitar Joint untuk Buried Seal Joint System
Uraian Ketentuan
Kepadatan aspal ± 98 %
Void maks. 5%
Pengaspalan block out sebagai layer 1
Pemadatan aspal block out dengan pemadatan silang
Tabel 7.11.2-2.2 Ketentuan Bahan Surface Sealant untuk Buried Seal Joint System
Uraian Metode Tes
ASTM Ketentuan
Titik lembek, min D 36 200oF (93oC)
Resilience, min. D 5325 60 %
Cone Penetration, 77oF (25oC), maks D 5329 60 dmm
Flow, 77oF (60oC), maks D 5329 1 mm
Pemuluran 77oF (25oC), min - 1000%
Curing time, max - 30 menit
Temperatur pemanasan, maks. D 6690 400oF (204oC)
Temperatur yang disarankan pada saat pengaplikasian, D 5167 380 - 400oF (193 - 204oC)
Tabel 7.11.2-2.3 Ketentuan Bahan Polyurethane Header
Uraian Metode Test ASTM Ketentuan
Kuat tekan setelah 5 jam, min. C 579-01 (modified) 3,45 MPa Kuat tekan setelah 24 jam, min. C 579-01 (modified) 14 MPa
Kuat Tarik, 7 hari, min. D 638 1
Kuat Sobek, 7 hari, min. D 624 7 kN/m
Resilience @ 5% deflection, min. C 579-01 70 %
Slant Shear Bond Strength to concrete, min. D 882 (modified) 1.72 Ketahanan terhadap Impact (Ball drop), 14 hari
@ 0oC
@ - 29oC
@ 70oC
D 5628 No Crack
No Crack No Crack
Pot Life 10 menit @ 24oC
3) Sambungan Siar Muai Tipe Khusus
Sambungan siar muai tipe khusus ini pada umumnya digunakan untuk pergerakan struktur yang cukup besar. Bahan untuk jenis sambungan ini bergantung pada pergerakan struktur, ukuran celah sambungan, tingkat kepentingan struktur
SALINAN
jembatan. Apabila digunakan bahan dari produk tertentu, maka harus dilengkapi dengan sertifikat mutu dari pabrik pembuat.
Bahan sambungan siar muai tipe khusus untuk jenis Modular Expansion Joint System dan jenis Steel Reinforced Elastomeric Joint terdiri dari banyak komponen material yang berkaitan dan sangat berpengaruh terhadap mutunya.
Tabel 7.11.2-3
Komponen Bahan pada Jenis Modular Expansion Joint System
Uraian Material Standar
Seal Sintetik Rubber ASTM D 5973
Edge Beam Steel Profile Min. ASTM A36
Center Beam Solid Steel Profile, special extruded &
machined, monolithic cross section dengan berat ≥ 50 kg/m’/batang
Grade 50
Support Bar Bar terbuat dari Solid Steel Plate, potongan
berbentuk bujur sangkar padat Grade 50 Control Spring Cellular Polyurethane Foam ASTM M 264 Sliding
Component Urethane Epoxy -
Komponen Sliding
PTFE
Stainless Steel Type 304 ASTM A 240/ S 240
M
Anchoring Gr. C 1010 to C 1020 ASTM 108
Corrosion Protection
Epoxy Coating Lubricant
Adhesive
Polyurethane & hydrocarbon solvent mixture ASTM D 4070 - 81
Tabel 7.11.2-3.1 Ketentuan Bahan Profil Karet Sintetik
Uraian Metode Test
ASTM Ketentuan
Material D 5973 Sintetik Rubber
Kuat Tarik, min. D 412 13.8 MPa
Pemuluran sampai putus, min D 412 250%
Kekerasan, Shore A durometer D 2240 60 ± 5
Percepatan Penuaan (aging), 70 jam @ 100oC
- Kuat tarik, penurunan maks.
- Pemuluran sampai putus, penurunan maks
- Kekerasan, Shore A , perubahan
D 573
20%
20%
0 to + 10 pts Ketahanan terhadap minyak, 70 jam @
100oC
Perubahan berat, maks
D 471 45 %
Ketahanan terhadap Ozone, D 1149 No Crack
SALINAN
(100 pphm, 20% strain,70 jam @ 40oC )
Ketentuan jenis Modular Expansion Joint harus memenuhi standar AASHTO LRFD Bridge Desain Specification Article 14.5 “ Bridge Joints”.
Untuk memenuhi standar AASHTO, produsen Modular Bridge Joint System (MBJS) harus memiliki sertifikat test yang menunjukkan produknya telah lulus test terhadap :
(1). Opening Movement and Vibration ( OMV ) Test
Test terhadap longitudinal movement hingga 27.400 cycles setara dengan 75 tahun umur kelayakan.
(2) Seal Push - Out (SPO) Test (3) Fatique Test
Tabel 7.11.2-4
Komponen Bahan Pada Jenis Steel Reinforced Elastomeric Joint
Uraian Material Standar
Elastomer Rubber CNR 10018-87
Steel Reinforced S 275 JR UNI EN 10025
Angkur Galvanis atau Chemical Anchor UNI EN 10083-1 Washer Galvanis Washer atau Chemical
Anchor set UNI 6592
Nut Galvanis Nut atau Chemical Anchor set
UNI 5588
Levelling Mortar Epoxy Mortar ASTM D 695
Epoxy Resin Epoxy Grout D 1149
Penutup Lubang Angkur
Tigitar-A -
Transition Strip Elastomeric Concrete - Polyurethane Header
ASTM C579-01 (modified) Tabel 7.11.2 - 4.1 Ketentuan Bahan Karet dari Steel Reinforced Elastomeric Joint
Uraian Metode Test Ketentuan
Kekerasan UNI 4916 65 ± 5 shore A
Kuat Tarik UNI 6065 ≥ 170 kg/cm2
Pemuluran Ultimate UNI 6065 ≥ 450 %
Ketahanan terhadap ozone
96 jam - 50 pphm - 40°C - A = 20% UNI 6067-6068 No Crack
Brittleness point UNI 7320 < - 25°C
Tabel 7.11.2- 4.2 Ketentuan Bahan Transition Strip - Polyurethane Header
Uraian Metode Test ASTM Ketentuan
Kuat tekan setelah 5 jam, min. C 579-01 (modified) 3,45 MPa Kuat tekan setelah 24 jam, min. C 579-01 (modified) 14 MPa
Kuat Tarik, 7 hari, min. D 638 1
Kuat Sobek, 7 hari, min. D 624 7 kN/m
SALINAN
Resilience @ 5% deflection, min. C 579-01 70 % Slant Shear Bond Strength to
concrete, min.
D 882 (modified) 1.72 Ketahanan thd Impact (Ball drop), 14
hari
@ 0oC
@ -29oC
@ 70oC
D 5628
No Crack No Crack No Crack
Pot Life Gardco Gel Timer 10 menit @ 24oC
b) Bahan Pengisi Sambungan (Filler)
Bahan pengisi sambungan harus terbuat dari jenis bahan yang kenyal dan sesuai dengan SNI 03-4432-1997 atau SNI 03-4815-1998.
c) Bahan Penutup Sambungan (Sealer)
Spesifikasi bahan yang digunakan sebagai penutup celah sambungan horisontal harus sesuai dengan SNI 03-4814-1998 dan sebagai alternatif, bahan penutup dapat juga terbuat dari bitumen karet yang dicor panas seperti Expandite Plastic Grade 99 atau yang sejenis dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Untuk celah sambungan yang posisinya vertikal atau miring harus ditutup dengan jenis sambungan Expandite Plastic, dempul bitumen, Thioflex 600 yang terdiri dari dua bagian persenyawaan polysulfida, atau bahan sejenis yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Campuran bahan yang digunakan sebagai bahan dasar sambungan (joint priming compound) harus sesuai dengan saran pabrik bahan penutup yang dipilih.
Bahan dasar untuk sambungan (primer) dan penutup sambungan (sealant) dan penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
d) Waterstops
Jenis dan bahan waterstops harus sesuai dengan Gambar rencana dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
e) Bahan-bahan Lain
Semua bahan lain yang diperlukan untuk sambungan harus sesuai dengan Gambar rencana dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
4) Persyaratan Kerja
a) Pengajuan Kesiapan Kerja
(1) Penyedia Jasa harus menyerahkan data bahan yang akan digunakan sebagai sambungan siar muai, bahan pengisi (filler) dan penutup (sealent) untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
(2) Bilamana diusulkan jenis sambungan siar muai yang telah dipatenkan dari produk tertentu, maka Penyedia Jasa harus menyerahkan spesifikasi jenis sambungan tersebut secara lengkap untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, termasuk gambar kerja, sertifikat produk tersebut dan setiap modifikasi pekerjaan struktur .
SALINAN
SKh-1 7.11.1.3 PELAKSANAAN
1) Penyimpanan Bahan
Bahan sambungan yang dikirim ke lapangan harus ditempatkan diatas landasan setinggi 30 cm di atas permukaan tanah dan ditutupi. Bahan ini harus terlindungi terhadap kerusakan, bebas dari kotoran, minyak, gemuk atau benda-benda asing lainnya.
2) Pengisi Sambungan Pracetak dan Penutup Sambungan Elastis
Sambungan siar muai pada lantai atau dinding harus dibentuk sesuai dengan garis dan elevasi sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan pengisi sambungan yang digunakan harus dalam lembaran yang seluas mungkin tanpa sambungan dan untuk luas sambungan yang lebih kecil dari 0,25 m2 harus dibuat dalam satu lembaran.
Bahan sambungan yang dipotong harus menghasilkan tepi yang rapi. Bahan tersebut harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terpasang dengan kokoh dalam celah sambungan dan terekat dengan baik pada tepi beton. Untuk memastikan bahwa bahan tidak terlepas selama penggunaan akibat dari pergerakan struktur, maka jika perlu dapat digunakan paku beton.
Bahan pengisi (filler) sambungan tidak boleh diisi sampai melebihi celah sambungan yang seharusnya terisi oleh bahan penutup (sealant). Pemasangan bahan pengisi harus disesuaikan dengan ukuran celah sambungan pada temperatur rata-rata struktur.
Pemasangan penutup sambungan harus sedikit cembung, dan penyelesaian akhir dapat menggunakan spatula atau alat yang sejenis untuk mendapatkan hasil akhir yang halus.
3) Struktur Sambungan Siar Muai
Sambungan harus dapat meredam goyangan, suara dan merupakan struktur yang kedap air.
Struktur sambungan siar muai harus dipasang sesuai dengan Gambar rencana dan petunjuk pabrik pembuatnya. Ukuran celah harus sesuai (compatible) dengan temperatur jembatan rata-rata pada saat pemasangan. Temperatur ini harus ditentukan sesuai dengan pengaturan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
4) Sambungan Siar Muai Tipe Terbuka
Pada sambungan siar muai terbuka pemasangan pelat baja, baja siku, atau pelat bergerigi harus mempunyai elevasi dan kerataan dengan permukaan jalan. Semua baut yang dicor di dalam beton atau semua lubang bor yang dibuat dalam beton harus ditentukan dengan akurat dengan menggunakan mal. Uliran sekrup harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari karat. Jalan alih harus disediakan dan dipelihara untuk melindungi semua sambungan ekspansi dari beban kendaraan sampai sambungan ini diterima dan Direksi Pekerjaan mengijinkan pembongkaran jalan alih tersebut. Dalam pelaksanaan pekerjaan siar muai tipe terbuka ini harus dilengkapi dengan fasilitas drainase pada lapisan atas abutment untuk mengendalikan air, kotoran yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem landasan.
Pada waktu operasional harus diperhatikan masalah pemeliharaan rutin untuk mencegah masuknya benda-benda asing ke dalam celah yang dapat mengakibatkan siar muai ini tidak berfungsi.
5) Sambungan Siar Muai Tipe Tertutup
Pelaksanaan sambungan siar muai harus sesuai dengan tipe yang dipasang.
a). Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltiq Plug
SALINAN
Pemasangan sambungan siar muai jenis ini dapat dilaksanakan minimal 1 minggu (perkerasan sudah mantap) setelah struktur jembatan selesai diberi lapisan permukaan aspal. Sebelum dilakukan pengaspalan, celah sambungan ditutupi terlebih dahulu dengan kayu lapis agar bahan aspal tidak dapat mengisi celah.
(1) Pemotongan Lapisan Aspal
Pelaksanaan pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar 40 cm. Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran, bagian tersebut harus dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa aspal
(2) Pemasangan Tali, Pin dan Pelat Baja
Setelah bagian sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian celah sedalam 30 mm dari bagian dasar yang akan diberi pelat baja dimasukkan tali goni yang berfungsi sebagai pengikat antara pelat baja dan pin. Lebar pelat baja yang dipasang tidak boleh kurang dari 250 mm
(3) Pemasangan Agregat dan Aspal Karet
Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 180 derajat dengan alat pemanas tertentu (inderect heating) dimana suhu dapat terkontrol dengan baik dan dapat menghasilkan panas yang merata pada seluruh agregat.
Penghamparan lapis pertama setebal 40 mm yang kemudian dicor dengan aspal karet yang sudah dipanaskan dengan cara indirect heating sampai suhu 180 derajat agar aspal karet tersebut dapat berpenetrasi ke dalam semua rongga antar agregat.
Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan.
b) Sambungan Siar Muai Jenis Penutup Karet
Pemasangan sambungan siar muai jenis ini dapat dilaksanakan minimal 1 minggu (perkerasan sudah mantap) setelah struktur jembatan selesai diberi lapisan permukaan aspal. Sebelum dilakukan pengaspalan, celah sambungan ditutupi terlebih dahulu dengan kayu lapis agar bahan aspal tidak dapat mengisi celah.
(1) Pemotongan Lapisan Aspal
Pelaksanaan pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan selebar yang disyaratkan dalam Gambar rencana. Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran, bagian tersebut harus dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa aspal.
(2) Pemasangan Polyurethane Header
Bahan polyurethane header dipasang pada bagian sisi celah yang berhubungan langsung dengan lapisan perkerasan aspal, dengan ketebalan dan elevasi sesuai dengan yang ditentukan. Pada block out diberi tulangan untuk menahan geser yang timbul akibat lalu lintas
(3) Pemasangan Karet
Profil karet sintetik, ditanamkan dalam celah yang ada dengan diberikan perekat antara bahan mortar dan karet dengan persyaratan sesuai pasal 7.11.2.
6) Sambungan Siar Muai Tipe Khusus
Pelaksanaan Sambungan Siar Tipe Khusus harus mengacu pada persyaratan yang diberikan oleh pabrik pembuat jenis sambungan tersebut berdasarkan pedoman pelaksanaannya dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
SALINAN
SKh-1 7.11.1.4 PENGENDALIAN MUTU
1) Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukan bahwa bahan-bahan yang telah diterima harus sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan pada pasal 7.11.2.4
2) Jaminan mutu
Mutu bahan yang dipasok, kemampuan pelaksanaan dan hasil akhir pekerjaan harus sesuai dengan Standar Rujukan dalam pasal 7.11.2.1
3) Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan
a. Bilamana celah sambungan belum terisi penuh oleh bahan pengisi (filler) sampai batas yang ditentukan dan bahan penutup (sealant) telah dipasang, maka bahan penutup (sealent) harus dibongkar dan celah sambungan harus diisi kembali sesuai dengan ketentuan
b. Bilamana bahan penutup (sealent) mengalami kegagalan karena mengeras, mengalir atau menggelembung harus diganti sesuai dengan ketentuan.
c. Sambungan siar muai produk tertentu yang rusak sebelum, selama atau sesudah pemasangan yang disebabkan oleh kesalahan dalam salah penanganan, penyimpanan, pemasangan atau pelaksanaan dilapangan diganti sesuai dengan ketentuan.
Semua bahan sambungan siar muai dari produk tersebut harus diperiksa pada saat tiba ditempat kerja dan setiap kerusakan harus dilaporkan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Penyedia jasa harus bertanggung jawab untuk melindungi dan menjaga keamanan bahan dan pelaksanaan pekerjaan sambungan tersebut selama periode kontrak.
4) Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas pemeliharaan rutin dan berfungsinya hasil pekerjaan sambungan siar yang telah selesai dan diterima selama minimum 30 bulan sejak terpasang
SKh-1 7.11.1.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran
Pengukuran struktur sambungan siar muai didasarkan pada jumlah meter panjang sambungan siar muai terpasang dan diterima. Waterstops, bahan pengisi sambungan siar muai, penutup sambungan ditentukan dalam meter panjang.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diukur akan dibayar sesuai dengan Harga Kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini. Harga dan pembayaran ini termasuk penyediaan dan pemasangan semua bahan, tenaga kerja, perkakas, peralatan dan biaya tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan. Apabila jenis sambungan siar muai lainnya akan dibayar dengan memasukkannya ke dalam harga satuan untuk mata pembayaran lain dimana sambungan tersebut dikerjakan, maka sambungan ini tidak dibayar dalam mata pembayaran yang terpisah.
SALINAN
Nomor Mata
Pembayaran Uraian Satuan
Pengukuran
SKh-1.7.11.1 Expansion Joint Tipe Modular Lebar
800mm Meter