Konsep dan Teori Etika
PRADNYA PARAMITA
Deskripsi Mata Ajaran
Dibahas pengertian Etik dan ruang lingkup Hukum Kesehatan, Etika Profesi Kes Masy, Etika
Pelayanan RS dan etika Periklanan yang terkait aspek Kes Masy, etika biomedik &
permasalahannya.
Selain itu, didiskusikan juga Etika penelitian pada binatang maupun manusia, hak
pasien/konsumen kesehatan serta jejaring
penanganan masalahnya serta isu aktual terkait
UU dan Peraturan terkait masalah kesehatan di
Indonesia.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa
memahami Etika dan Hukum Kesehatan
dalam konteks Kesehatan Masyarakat di
Indonesia.
Tujuan Instruksional Khusus (1)
• Mampu menjelaskan pengertian Etika dan ruang lingkup Hukum Kesehatan.
• Mampu menjelaskan Etika Profesi Kesehatan Masyarakat dan Etika Pelayanan Rumah Sakit,
• Mampu menjelaskan Etika Biomedik dan
permasalahannya (definisi kematian, abortus,
Euthanasia dsb) dan aspek Malpraktek Profesi,
Pencegahan dan Aspek Legal Penanganannya.
Tujuan Instruksional Khusus (2)
• Mampu menjelaskan Etika Penelitian pada binatang dan manusia, prosedur lolos Etika dan ‘Inform
Consent” pada penelitian.
• Mampu menjelaskan hak pasien / konsumen kesehatan dan jejaring penanganan masalah konsumen kesehatan dan Etik Periklanan,
• Mampu menjelaskan isu aktual etika &
hukum/peraturan kesehatan : UU Desentralisasi dan
implikasinya di bidang Kesehatan, Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN), dan Program Kompensasi
Subsidi Bahan Bakar Minyak (KSBBM)
Pengertian Etika
Berasal dari bahasa Yunani, ‘ethos’
(bentuk tunggal), yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir
Dalam bentuk jamak ‘ta etha’, artinya
adat kebiasaan
Pengertian Etika (2)
• Ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
• Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
• Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988)
Pengertian Etika (2)
• Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok untuk mengatur tingkah lakunya
• Kumpulan asas atau nilai moral (kode etik)
• Ilmu tentang yang baik dan yang buruk
(K. Bertens, 2001)
Diskusi
Apa persamaan dan perbedaan etika dan etiket ?Persamaan Etika dan Etiket
Mengatur perilaku
manusia secara normatif Menyangkut perilaku
manusia
Perbedaan Etika dan Etiket
• Etiket terkait cara suatu perbuatan harus dilakukan. Etika memberi norma atas perbuatan itu sendiri
Contoh :
Etika : menghormati orang yang lebih tua
Etiket : memberi sesuatu kepada orang yang lebih tua dengan tangan kanan
Perbedaan Etika dan Etiket (2)
• Etiket hanya berlaku dalam pergaulan.
Etika selalu berlaku meski tidak ada orang lain
• Etiket bersifat relatif. Etika lebih absolut Contoh : memanggil orang tua
dengan nama tanpa ada sebutan misalnya ‘pak’ atau ‘bu’
• Etiket hanya bersifat lahiriah. Etika menyangkut dari segi dalam
Moral dan Agama
• Agama mengatur etika untuk internal misal makanan yang diharamkan, tata cara
beribadah
• Agama mengatur etika lintas agama misal jangan membunuh, jangan berdusta
• Etika diterima karena alasan keimanan dan
alasan rasional (filsafat)
Moral dan Hukum
• Hukum tidak berarti bila tidak disertai moral.
• Hukum lebih dikodifikasi (norma yuridis) daripada moral
• Sanksi hukum lebih bisa dipaksakan
daripada sanksi moral
Peran Hati Nurani
Penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan dengan
tingkah laku konkret kita
Tidak mengikuti hati nurani berarti menghancurkan integritas
pribadi atau mengkhianati martabat terdalam kita
Sesuatu yang tidak sesuai hati nurani akan menimbulkan
kegelisahan
Teori-teori Etika
Hedonisme
Eudemonisme Utilitarisme
Deontologi
Hedonisme
Tinjauan kritis :
Apakah manusia selalu mencari
kesenangan?
Apakah kesenangan selalu
sejalan dengan akhlak (moral)
yang baik?
Apakah kesenangan mengandung unsur obyektif?
Hedonisme mengandung
egoisme
Kesenangan adalah sesuatu yang dianggap baik bagi
manusia, kesenangan sebagai
tujuan hidup manusia
Eudemonisme
Manusia yang baik yang menjalankan keutamaannya (rasio dan akal budi) Seseorang mencapai tujuan akhir jika
menjalankan fungsinya dengan baik (Aristoteles)
Tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan
(eudaimonia)
Eudemonisme (2)
• Tinjauan kritis:
• Yang disebut keutamaan mencerminkan pandangan masyarakat atas Yunani
• Apakah keutamaan merupakan jalan tengah antara “terlalu
kurang” dan “terlalu banyak”?
• Tidak terlalu membantu
permasalahan moral zaman sekarang seperti penggunaan nuklir, kloning
Utilitarisme
A. Utilitarisme klasik:
• Tujuan hukum untuk memajukan kepentingan warga bukan
memaksakan perintah-perintah Tuhan
• Berat tidaknya pelanggaran diukur dari besar kecilnya akibat
penderitaan yang ditimbulkan.
• Contoh: hubungan seksual suka sama suka bukan
pelanggaran
• Moralitas ditentukan dengan
menimbang kegunaannya untuk mencapai kebahagiaan manusia
• Prinsip “the greatest happiness of the greatest number”
Utilitarisme (2)
• Tinjauan Kritis:
• Prinsip dasar manusia yang digunakan adalah manusia mencari kesenangan dan
menghindari ketidaksenangan
• Bagaimana jika kesenangan pelaku kejahatan lebih besar daripada penderitaan sedikit orang?
• Tidak menjamin kebahagiaan terdistribusi dengan adil
Utilitarisme (3)
B. Utilitarisme Aturan
− Prinsip kegunaan tidak harus diterapkan atas perbuatan
tetapi atas aturan-aturan moral yang mengatur perbuatan kita
• Misal apakah aturan
menepati janji merupakan aturan yang paling berguna bagi masyarakat
− Tinjauan kritis:
• Bagaimana jika terjadi konflik antara dua atau lebih aturan moral?
Misal : Aturan dilarang
mencuri v.s aturan ayah harus menyelamatkan anaknya
Deontologi
• Berasal dari kata ‘deon’ artinya apa yang harus dilakukan
• Etika berdasarkan maksud si pelaku dalam melakukan sesuatu perbuatan
• Immanuel Kant : baik adalah kehendak yang baik manusia.
Kehendak baik adalah sesuai dengan kewajiban
• Kewajiban ‘prima facie’, suatu
kewajiban akan berlaku sampai timbul kewajiban yang lebih penting
Deontologi (2)
• Tinjauan Kritis
• Sistem moral yang kaku dan suram.
Seseorang melakukan kebaikan hanya karena kewajiban bukan kecendurungan spontanitas
• Mengabaikan konsekuensi jelek dari perbuatan baik menurut teori ini.
• Misal : berkata jujur tetapi mencelakakan orang lain
Tugas
Kelompok
Di Indonesia, strategi pencegahan
HIV/AIDS adalah ABC (Abstinence, Be Faithfull, Condom).
Di negara-negara Barat, Condom merupakan strategi pertama.
KENAPA?
Program membagi-bagikan kondom kepada mahasiswa FIKES UHAMKA.
Setujukah?
Kaidah Dasar bioetika
PRADNYA PARAMITA
Kaidah Dasar bioetika dan teori etika
• Etika
• Merupakan bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi orang yang baik, berbuat baik dan
menginginkan hal yang baik dalam hidup (mempelajari moralitas) … mengandung permusyawaratan dan
argumen eksplisit untuk membenarkan tindakan tertentu
… etika praktis
• Asas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode etik profesi tertentu … etika normatif
• Etika menjadi alasan untuk memilih nilai yang benar di tengah belantara norma
• Ciri-ciri moralitas :
1. Norma yang sangat penting, lebih bernilai
2. Bersifat universal (dimana, kapan dan siapa saja) 3. Normal rasional dan objektif
4. Menyangkut kebahagiaan orang lain
• Dokter melanggar janji shg datang tidak tepat waktu
… tidak etis
• Dokter meracuni pasiennya … tidak bermoral
Bioetika
Bioetika atau Biomedical Ethics
• merupakan cabang dari etika normatif
• merupakan etik yang berhubungan
dengan praktek kedokteran dan atau
penelitian dibidang biomedis
ETIK vs HUKUM
Hukum mengatur perilaku manusia dalam kaitannya dengan ketertiban hubungan
antar manusia, dengan aturan yang tertentu dan
baku.
Etik mengatur manusia dalam membuat keputusan dan dalam berperilaku (profesi),
dengan menggunakan
“dialog” antar beberapa kaidah moral, dengan hasil
yang tidak selalu seragam.
Contoh cara berpikir Hukum:
Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah formulir persetujuan telah ditandatangani oleh pasien atau
“yang mewakilinya”
Contoh cara berpikir etik
Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah keputusan pasien dibuat setelah memahami semua informasi yang diperlukan dalam membuat keputusan tersebut.
HUKUM ETIKA
DISIPLIN
NORMA
DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
ATURAN HUKUM
KEDOKTERAN ATURAN
PENERAPAN ETIKA
KEDOKTERAN (KODEKI)
ATURAN PENERAPAN KEILMUAN KEDOKTERAN
• Etika kedokteran yang mencantumkan kewajiban memiliki standar profesi. Etik yang memiliki sanksi moral dipaksa berbaur dengan keprofesian yang memiliki sanksi disiplin/administratif
• Para ahli hukum menganggap standar prosedur dan standar pelayanan medis sebagai domain hukum.
Sementara profesi menganggap bahwa pemenuhan
standar profesi adalah bagian dari sikap etis dan
profesi.
Beberapa pertanyaan
1. Apakah membuka rahasia kedokteran dapat dibenarkan secara moral?
2. Apakah euthanasia dapat dibenarkan secara moral?
3. Apakah dibenarkan secara etik apabila dibuat hukum yang mengharuskan memasukkan
seorang penderita penyakit jiwa ke RS meskipun bertentangan dengan keinginan pasien?
4. Apakah dapat dibenarkan aturan yang
membolehkan tindakan medis apa saja yang diminta oleh pasien, meskipun tidak ada
indikasi?
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK 1. NORMA MORAL
- MASALAH MORAL
2. PELANGGARAN:
DILEMA NORMA INTERNAL
(BAIK - BURUK) 3. DAMPAK
- KUALITAS MORAL - KEHORMATAN
PROFESI 4. LINGKUP
- PERILAKU ETIK
1. NORMA DISIPLIN
~ STD PROFESI (KOMPETENSI, YAN, PRLKU) 2. PELANGGARAN →
LANGGAR STANDAR PROFESI
(BENAR - SALAH) 3. KUALITAS PROFESI
(LAYANAN, PERILAKU) - KEHORMATAN
PROFESI 4. KOMPETENSI
YANMEDIK
PERILAKU PROF
1. NORMA HUKUM
2. PELANGGARAN NORMA HUKUM (BENAR – SALAH)
3. PENYELESAIAN KONFLIK/
KEDAMAIAN
4. PERATURAN HK TTG YAN
KEDOKTERAN
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK 5. BENTUK: KODE
ETIK PROFESI 6. DISUSUN: ORG.
PROFESI 7. SANKSI
- MORAL/HT NURANI - NASEHAT/
TEGURAN - PENGUCILAN
8. YANG MEMERIKSA - MKEK
- MKEKG
- ANGG PROFESI
5. ATURAN DISIPLIN KEDOKTERAN
6. KOMPILASI OLEH KKI
7. SANKSI
~ TEGURAN - RE-EDUKASI
~ CABUT STR /SIP
8. MKDKI:
- DOKTER
- DOKTER GIGI
- SARJANA HUKUM
5. UU, PP, PERMEN, KEPPRES DLL
6. NEGARA (DPR + PEMERINTAH) 7. SANKSI
- PID: DENDA/
PENJARA - PDT:
GANTI RUGI
- ADMINISTRASI:
PENCABUTAN 8.PENGADILAN:
-NEGERI -TUN
ANGGOTA: HAKIM
Kaidah Dasar bioetika
Bertolak dari Childress & Beauchamp yang memaparkan adanya 4 kaidah dasar moral (KDM atau moral
principle/principle-based ethics atau
ethical guidelines) dalam ”buku suci”nya The Principles of Biomedical Ethics (1994) yakni beneficence, non-maleficence,
justice dan autonomy.
kemudian ditinjau melalui etika sehingga merupakan maxim (kaidah dasar) yang berlaku normatif ketika dokter
menghadapi kasus kongkrit di klinik
4 KDM → Kaidah Dasar Bioetika (KDB)
4 KDB:
•Tindakan berbuat baik (beneficence)
•Tidak merugikan (non-maleficence)
•Keadilan (justice)
•Otonomi (self determination)
Prinsip turunan
1. Kejujuran 2. Kesetiaan 3. Privacy
4. Konfidensialitas
5. Menghormati kontrak 6. Ketulusan
7. Menghindari membunuh
Tugas
MENCARI LITERATUR TERKAIT PERKEMABANGAN ETIKA DAN
MORAL DALAM BIDANG KESEHATAN