25 BAB III
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian akan dilaksanakan di TK Aisyiyah Busthanul Athfal (ABA) se-Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Terdiri dari 12 TK Aisyiyah Busthanul Athfal. Berikut adalah tabel daftar Taman Kanak-Kanak yang akan digunakan untuk penelitian :
Tabel 3. 1 Daftar Nama TK untuk Penelitian
No. Nama TK ABA
1 TK ABA BABADAN
2 TK ABA GROGOL I 3 TK ABA GROGOL II 4 TK ABA KLAROHAN
5 TK ABA SIDOWAYAH
6 TK ABA TAWANG
7 TK ABA TEGALSARI 8 TK ABA WERU I 9 TK ABA WERU II 10 TK ABA SAWAHAN 11 TK ABA WARUREJO 12 TK ABA TUREN
Peneliti melakukan penelitian di TK Aisyiyah Busthanul Athfal se- Kecamatan Weru didasarkan beberapa pertimbangan, yakni: 1) penelitian jenis dan tema ini belum pernah dilakukan di TK Aisyiyah Busthanul Athfal se- Kecamatan Weru, 2) adanya keterbukaan aktif dari pihak sekolah, 3) berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa kepala sekolah TK ABA se- kecamatan Weru mengindikasikan bahwa terdapat beberapa kendala mengenai kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun, 4) adanya kerelaan dari pihak sekolah untuk diteliti.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan selama kurang lebih 7 bulan, mulai dari bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Juli 2021 yang terdiri atas pengajuan judul, penyusunan proposal, verifikasi proposal, pengurusan surat izin penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data dan analisis data, penyusunan laporan, ujian skripsi dan revisi skripsi. Penjelasan jadwal penelitian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 hal 67.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian untuk mendapatkan data pada masa lalu atau data saat ini tentang keyakinan, pendapat, pandangan, tingkah laku, korelasi variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis variabel sosiologis dan psikologis dari sampel pada suatu populasi tertentu (Sugiyono, 2019).
Penelitian survei digunakan untuk menjabarkan suatau keadaan. Effendi &
Tukiran (2017) menjelaskan bahwa penelitian survei digunakan untuk menjabarkan fenomena atau kejadian yang terdiri dari dua instrumen ilmu pengetahuan (logika atau rasionalitas) dan observasi terkait fakta data tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan pemahaman teoritis tentang kemampuan membaca permulaan anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini diawali dengan munculnya minat peneliti terhadap kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun. Minat tersebut kemudian diolah menjadi masalah penelitian yang terperinci dan sistematis menggunakan informasi ilmiah yang ada. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan data untuk mencari dukungan empiris dengan kuisioner melalui google form yang bertujuan untuk mengetahui tentang kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun yang melalui mediator orangtua. Tujuan penelitian menggunakan metode survei ini untuk mengumpulkan dan memaparkan data hasil lapangan tentang kemampuan membaca permulaan anak usia 4-5 tahun. Informasi data yang diperoleh akan
digunakan untuk mengetahui profil kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun TK ABA se-Kecamatan Weru.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan wilayah umum yang terdiri atas obyek/subyek yang dengan kuantitas dan karakter tertentu yang dipilih peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2019). Populasi penelitian ini adalah anak usia 4- 5 tahun di TK Aisyah Busthanul Athfal se-Kecamatan Weru yang terdiri dari 12 TK Aisyah Busthanul Athfal dengan jumlah 117 anak.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Pola simple random sampling diambil karena pengambilan anggota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2019). Teknik simple random sampling digunakan karena TK ABA di Kecamatan Weru terdiri dari 12 Taman Kanak- kanak, masing-masing Taman Kanak-kanak memiliki jumlah anak usia 4-5 tahun yang tidak sama. Oleh karena itu, pengambilan sampel dilakukan secara random tanpa memperhatikan strata populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 90 anak dari TK ABA se-Kecamatan Weru.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling. Probability sampling adalah tekni pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap kelompok populasi menjdi sampel (Sugiyono, 2019). Adapun jenis yang digunakan adalah simple random sampling, karena pengambilan sampel dari populasi dilakkan secara acak tanpa memperhatikan keasaan yang ada dalam populasi itu. Peneliti menentukan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Yamane, Isaac & Michael sebagai berikut:
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang diperlukan N = Jumlah populasi
𝓮 = Tingkat kesalahan sampel (sampling error), 5%
𝒏 = 𝑵 𝟏 + 𝑵 (𝒆)𝟐
= 117
1+117 (0,05)2
= 117
1+0,30
= 90
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode, yaitu:
a. Kuisioner Kemampun Membaca Permulaan
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan pemberian seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada sasaran penelitian untuk dijawab. Menurut Sugyono (2019) Kuisioner adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan pemberian seperangkat pertanyaan atau pernyataan nyata tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Kuisioner dalam penelitian ini diberikan kepada orangtua/wali anak didik yang digunakan sebagai sasaran penelitian untuk mengetahui kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun.
Tujuan dilakukannya kuisioner dalam penelitian ini untuk mendapatkan jawaban yang sesuai dengan alur pertanyaan dan memudahkan responden untuk memberikan jawaban.
Pertanyaan dalam kuisioner dapat disajikan dengan bermacam-macam bentuk, terdiri dari pertanyaan terbukaa, pertanyaan terstruktur, dan pertanyaan
tertutup (Cresswell, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner tertutup (terstruktur), hal itu didasarkan pada kemampuan dan perkembangan pengetahuan yang tidak sama dari setiap anak dan menghindari meluasnya informasi. Kuisioner akan diberikan kepada orang tua anak usia 4-5 tahun untuk mengetahui kemmapuan membaca permulaan anak usia 4-5 tahun. Peneliti memakai kuisioner tertutup, oleh karena itu responden dapat memilih salah satu jawaban yang ada.
Skala penelitian yang digunakan untuk kuisioner adalah skala Guttmaan.
Alasan penggunaan skala Guttmann karena peneliti menginginkan jawaban yang tegas dan pasti terhadap permasalahan yang dialami. Menurut Sugiyono (2019) skala Guttman adalah skala pengukuran data dengan hasil yang berupa data interval atau rasio dikotomi (dua jawaban alternatif). Adapun nilai skala perhitungan untuk jawaban responden dalam skala Guttman adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Skoring Skala Guttman Pilihan Jawaban Skor Nilai
Belum Muncul (BM) 0
Muncul (M) 1
Jawaban responden dangan penentuan skor nilai tertingi bernilai satu dan nilai terendah bernilai nol untuk pilihan skor nilai dalam kuisioner, peneliti menetapkan skor jawaban Belum Muncul = 0 dan Muncul = 1. Perolehan data dalam kuisioner menggunakan skala Guttman dengan checklist yang terdiri dari 9 aspek indikator yang dijabarkan menjadi 35 item. Dengan item soal yang berjumlah 35 item, maka skor yang akan dihasilkan adalah 0-35, kemudian dibuat hasil skor maksimal menjadi 100. Aspek dan indikator kemampuan membaca permulaan tertera pada tabel berikut:
Tabel 3. 2 Indikator Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia 4-5 Tahun
No. Indikator
1. Menyebutkan simbol huruf yang dikenal 2. Mengenal bunyi huruf
3. Pengetahuan bunyi awal
4. Pengetahuan membedakan huruf 5. Membedakan suara hewan disekitarnya 6. Membedakan suara benda disekitarnya 7. Membaca suku kata
8. Membaca kata
9. Menjodohkan kata dengan gambar
Tabel 3. 3 Aspek Kemampuan Membaca Permulaan Anak 4-5 Tahun
No. Kemampuan membaca permulaan
Penilaian anak Belum
Muncul (BM)
Muncul (M) 1 Anak dapat menyebutkan huruf vokal (a,i,u,e,o)
2 Anak dapat menyebutkan huruf konsonan bilabial (p,b,m) 3 Anak dapat menyebutkan huruf konsonan dental (t,d,s,n,r,l) 4 Anak dapat menyebutkan huruf konsonan palatal (c,j,y) 5 Anak dapat menyebutkan huruf konsonan velar (k,q) 6 Anak dapat menyebutkan huruf konsonan glotah (h)
7 Anak dapat menunjuk huruf sesuai dengan perintah orang tua 8 Anak dapat membaca huruuf vokal (a,i,u,e,o)
9 Anak dapat membaca huruf konsonan bilabial (p,b,m) 10 Anak dapat membaca huruf konsona dental (t,d,s,n,r,l) 11 Anak dapat membaca huruf konsonan palatal (c,j,y) 12 Anak dapat membaca huruf konsonan velar (k,q) 13 Anak dapat membaca huruf konsonan glotah (h)
14 Anak dapat melafalkan huruf yang ditunjuk oleh orang tua 15 Anak dapat menyebutkan nama benda disekitarnya dengan huruf
awal yang sama. Misal: S untuk sapu, S untuk Sepatu 16 Anak dapat menyebutkan kata degan huruf awal yang sama.
Misal: B untuk Buku, B untuk Baju
17 Anak dapat menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awal yang sama. Misal: gambar awan dan angin
18 Anak dapat membedakan huruf b dan d 19 Anak dapat membedakan huruf m dan w 20 Anak dapat membedakan huruf p dan q
21 Anak dapat membedakan huruf l dengan angka I
22 Anak dapat menunjuk huruf yang disebutkan oleh orang tua
No. Kemampuan membaca permulaan
Penilaian Anak Belum
Muncul (BM)
Muncul (M) 23 Anak dapat menyebutkan nama huruf yang ditunjuk
24 Anak dapat membedakan tulisan dan gambar
25 Anak dapat membedakan suara-suara hewan. Misal: suara kucing, sapi, kambing
26 Anak dapat menyebutkan suara-suara hewan disekitarnya 27 Anak dapat membedakan suara-suara benda disekitarnya. Misal:
Suara sirine ambulance, suara kereta api, suara bus
28 Anak dapat menyebutkan suara-suara benda disekitarnya
29 Anak dapat merangkai huruf satu dengan huruf lain membentuk suku kata
30 Anak dapat membaca suku kata terbuka. Misal: ma-ta, pa-pa, ma-ma
31 Anak dapat merangkai 2 suku kata menjadi kata. Misal : ba-ju, ma-ta, bi-ru
32 Anak dapat menyebutkan huruf-huruf penyusun dari namanya 33 Anak dapat membaca namanya sendiri
34 Anak dapat menjodohkan kata dengan gambar
35 Anak dapat menyebutkan nama gambar yang ditunjuk oleh orang tua
Adaptasi dari : Permendikbud No. 137, 2014, Bowles, dkk (2014), Fitria, Suparno (2016), Hadini (2017), Partijem (2017), Pertiwi (2016), Tjoe (2013), Wulandari (2015).
F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen
Uji validalitas penelitian ini menggunakan validitas konten (isi) , yaitu penyusunan validitas yang didasarkan atas pengajuan penyusunan pertanyaan untuk menggambarkan pengukuran terhadap sesuatu.Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur yang semestinya harus diukur (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini, validitas konten diuji oleh dosen ahli (expert judgement). Expert judgement merupakan pemvalidasian instrumen penelitian dengan mengkonsultasikan instrumen kepada ahlinya, dan para ahli dapat memutuskan jika instrumen tersebut layak untuk diuji kepada sasaran penelitian tanpa perbaikan atau bisa direvisi (Sugiyono, 2019). Pengujian instrumen dalam penelitian ini mengacu pada Permendikbud No. 137, 2014, Bowles, dkk (2014),
Fitria, Suparno (2016), Hadini (2017), Partijem (2017), Pertiwi (2016), Tjoe (2013), Wulandari (2015), yang kemudian dikonsultasikan dengan dosen ahli perkembangan bahasa anak usia dini. Setelah instrumen dinyatakan valid oleh para ahli, peneliti melakukan penelitian dengan instrumen tersebut.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas merupakan tolok ukur prngukuran untuk dapat dipercaya atau disndalkan dalam penelitian (Effendi & Tukiran, 2017). Analisis membaca permulaan dilakukan dengan penghitungan hasil pengisian kuisioner, dan ditentukan dengan kriteia yang telah ditentukan. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dengan uji internal consistency teknik Kuder Richardson (KR) 21, teknik tersebut digunakan peneliti karena pengujian instrumen hanya dilakukan satu jawaban benar saja. Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa instrumen dengan satu jawaban benar dan pengujian instrumen hanya diujikan sekali saja kepada responden, dapat menggunakan uji internal consistency teknik KR 21. Berikut rumus disajikan rumus KR 21 :
Keterangan:
Ri = reliabilitas internal instrumen k = jumlah item soal dalam instrumen M = rata-rata skor total
St2 = varians total
Berdasarkan hasil perhitungan dari rumus diatas, tingkat reabilitas instrumen penelitian ini bernilai 1,4. Menurut Fraenkel, Wallen, & Hyun (2012) reliabelnya nilai koefisien ditentukan oleh nilai KR lebih dari 0,70 (ri > 0,70).
Dengan demikian, disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini reliabel.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data statistik deskriptif yaitu hasil dari kuesioner dianalisis menggunakan skala Guttman dengan rata-rata skor dan persentase skor. Persentase dapat dicari dengan rumus:
Setelah data dianalisis dan diolah menggunakan microsoft excel kemudian diinterpretasikan menjadi empat kategori nilai menurut Arikunto (2013) dengan ketentuan skor persentase sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Kriteria Penelitian Menurut Arikunto (2013)
Selain itu, kegunaan persentase untuk memberikan informasi bagi pembaca laporan penelitian guna mengetahui sejauh mana peranan setiap aspek permasalahan penelitian.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian akan dilakukan di 12 TK ABA se-Kecamatan Weru. Penelitian dilakukan dengan empat tahapan, yaitu 1) Tahap persiaapan awal, 2) Tahap pelaksanaan penelitian, 3) Tahap pengolahan data penelitian, 4) Tahap penyajian data penelitian, berikut ini adalah rincian prosedur yang akan digunakan dalam proses penelitian:
No. Kriteria Penilaian Kategori Penilaian Nilai
1 Baik Paham 76%- 100%
2 Cukup Cukup paham 51%- 75%
3 Kurang baik Kurang paham 26%- 50%
4 Tidak baik Tidak paham 0%-25%
1. Tahap Persiapan Awal
Tahap persiapan awal terdiri dari : 1) penyusunan proposal penelitiann, 2) izin tempat penelitian, 3) penentuan lokasi penelitian, 4) penyusunan instrumen penelitian, 5) melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan pembagian link google form/kuisioner kepada orang tua untuk mengukur kemampuan membaca permulaan anak usia 4 samapi 5 tahun.
3. Tahap Pengolahan Data
Olah data dilakukan dengan meneliti kembali data yang telah terkumpul.
Langkah selanjutnya adalah melakukan penganalisisan data dengan menggunakan statistika.
4. Tahap Penyajian Data
Penyajian data dilakukan saat data telah selese dianalisis. Hasil analisis data kemudian disimpulkan. Kesimpulan disajikan dalam bentuk narasi.