PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS
HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA SWASTA BUDI
SATRIYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ICHI ULFAYANA
NIM 209311008
NIM.209411019
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Ici Ulfayana. NIM 209311008. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan menulis Teks Laporan Hasil Observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 354 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 30 orang dari jumlah populasi sebanyak 354 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara random denagan undian. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes essai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen semu atau Quasi eksperiment. Dari pengelolahan data diperoleh nilai rata-rata pretes = 68,23 , standar deviasi = 6,32, dan standar error = 1,33 dan termasuk kedalam 3 kategori yaitu termasuk kategori baik sebanyak 11 siswa atau 36.7%, kategori cukup sebanyak 15 siswa atau 50%, dan kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 13,3%. Berdasarkan uji normalitas,hasil pretes dan poetest dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka diketahui to sebesar 6,19. Setelah t0 diketahui,
maka nilai tersebut akan dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan dk = N – 1= 30- 1 = 29 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 1,658. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui t0 > ttabel,
yaitu 6,19 > 2,04 . Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha
(hipotesis alternatif) diterima.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem
Based Learning terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi
oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.” Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya yang penulis lakukan
dalam penyusunan Skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya
bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Medan.
4. Syairal Fahmi Dalimunthe, S.Sos, M.Kom Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan.
6. Muhammad Surip, S.Pd, M.Si, Ketua Program Studi Sastra Indonesia
Universitas Negeri Medan.
7. Drs. Basyaruddin, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis.
8. Drs. T.R Pangaribuan, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik
9. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd, Dosen Pengarah.
iii
11.Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
12.Drs. Supandi M.Pd, Kepala Sekolah, seluruh Guru Bahasa dan Sastra
Indonesia Kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan, dan Pegawai Tata
Usaha.
13.Siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan yang telah banyak
membantu dalam penelitian.
14.Ayahanda tersayang Milhan dan Ibunda tercinta Yusmadinar Siregar, yang
selama ini membantu penulis baik bantuan moral maupun material serta
jerih payah mengasuh, memberikan semangat, dan kasih sayang yang tiada
ternilai kepada penulis. Tak lupa untuk abang-abang, dan kakak- kakak
yang memberi semangat.
15.Seluruh sahabat saya Inong Rizki Sari, Ardina, Tuti Hariyati Harahap,
Dadang Harini, Kiki Fadillah, Nita Wardani Siregar dan Rozi Poetra.
16.Semua yang berperan dalam kehidupan dan perkuliahan saya, dan semua
yang telah mendoakan keberhasilan penulis.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi, organisasi, maupun kebahasaannya. Oleh sebab itu, Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan Skripsi
ini. Semoga Skripsi ini berguna bagi pembaca.
Medan, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Hakikat Problem Based Learning ... 10
a. Pengertian Model Problem Based Learning ... 10
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode KWL ... 17
2. Menulis Teks Laporan Hasil Observasi ... 19
b. Teks Laporan Hasil Observasi ... 21
B.Kerangka Konseptual ... 30
C.Hipotesis Penelitian ... 32
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ... 33
A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
1. Lokasi Penelitian ... 33
2. Waktu Penelitian ... 33
B.Populasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 34
C.Metode Penelitian ... 35
D.Desain Penelitian ... 36
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 37
F. Instrumen Penelitian ... 38
G.Jalannya Eksperimen ... 41
H.Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A.Hasil Penelitian ... 49
1. Kemampuan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Pre-test ... 49
2. Kemampuan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Post-test ... 54
a. Uji Normalitas Hasil Pre-test ... 59
b. Uji Normalitas Hasil Post-test ... 61
c. Uji Homogenitas ... 62
d. Uji Hipotesis ... 63
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 71
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 76
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 79
Lampiran 3 Soal Eksperimen ... 92
Lampiran 4 Nilai Tes (Pretest) ... 94
Lampiran 5 Nilai Tes (Posttest) ... 97
Lampiran 6 Tabel uji lilifors ... 100
Lampiran 7 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ... 101
Lampiran 8 Tabel Kurva Normal 0 ke Z ... 102
Lampiran 9 Tabel Chi Kuadrat ... 103
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,
mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat
berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar.
Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia selalu disertakan dalam kurikulum
disetiap jenjang pendidikan di sekolah.
Sejalan dengan perkembangan zaman hadirnya kurikulum 2013 bahasa
merupakan wahana untuk mengekpresikan perasaan dan pemikiran secara estesis
dan logis. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang Pendidikan Menengah
Kelas X berbasis teks, baik lisan maupun tulisan. Satuan bahasa yang
mengandung makna, pikiran, dan gagasan lengkap adalah teks. Teks dapat
berwujud, baik teks tulis maupun teks lisan. Teks itu sendiri memiliki dua unsur
utama yang harus dimiliki. Pertama adalah konteks situasi penggunaan bahasa
yang di dalamnya adalah register yang melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu
adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak disampaikan (field).
Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide disampaikan (tenor).
Unsur kedua adalah konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan
kontes budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut
diproduksi
Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 merupakan pembelajaran
berbagai teks. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan
2
menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan
semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa
merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan
makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah
dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu
mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa
merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.
Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks
memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, struktur
teks merupakan cerminan struktur berpikir. Dengan demikian, semakin banyak
jenis teks yang dikuasai siswa, semakin banyak pula struktur berpikir yang dapat
digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya. Dengan cara tersebut,
siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan
mengobservasi hasil analisi secara memadai.
Salah satu teks yang harus dikuasai oleh siswa tingkat SMA, SMK, dan
MA adalah teks laporan hasil observasi. Dalam kompetensi dasar bahasa
Indonesia kurikulum 2013, siswa dituntut untuk mampu menulis teks laporan
hasil observasi. Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi
penjabaran umum untuk melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan
(observasi). Melalui teks ini siswa dituntut untuk mampu melaporkan hasil
pengamatannya melalui observasi-observasi yang ia lakukan.
Timbul suatu masalah dilapangan yang menyebabkan tujuan pembelajaran
3
Trimata dalam jurnalnya (2005:2) menyatakan bahwa, “pembelajaran menulis
telah lama menjadi satu masalah dalam sistem pembelajaran bahasa Indonesia”.
Penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa disampaikan oleh
Aritonang dalam jurnalnya (2009:32) yaitu, “Pembelajaran menulis sulit
dilaksanakan oleh guru, karena kemampuan guru yang belum memadai dalam hal
pengetahuan maupun cara mengajarkannya”. Selain faktor guru, kemampuan dan
minat siswa pun menjadi penghambat dalam pembelajaran itu. Faktor minat siswa
juga dapat menjadi pemicu terhambatnya pembelajaran menulis. Kurangnya minat
dan kemampuan siswa tersebut tidak terlepas dari faktor pemilihan model
pembelajaran yang cocok serta mudah untuk ditiru siswa.
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh
guru kurang bervariatif. Dalam proses belajar mengajar seringkali pembelajaran
menulis sangat menjenuhkan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru
menyuruh siswa menulis tanpa memberikan penjelasan.
Menurut Zulkarnain (2011:145), “adapun masalah yang berkaitan dengan
pembelajaran menulis adalah (1) Keterbatasan pengetahuan menggunakan ejaan,
(2) Keterbatasan berpikir kritis mengorganisasikan isi secara sistematis, (3) Model
pembelajaran menulis tidak berorientasi siswa”. Siswa harus dibekali dengan
pengajaran teori tentang menulis teks laporan hasil observasi daripada
mengajarkan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi itu sendiri,
harapnya agar siswa lebih memiliki pengetahuan menulis teks laporan hasil
4
menunjukkan sebaliknya. Guru menyuruh siswa membaca sebuah teks kemudian
menulis laporan hasil observasi dari teks yang dibacanya. Adapun topik dari teks
yang dibaca seringkali sulit dipahami oleh siswa karena objek yang dibahas asing
bagi mereka. Hal itu membuat siswa menjadi bosan dan malas belajar. Hal ini
juga dibuktikan hasil penelitian Swarso (2011: 7) yaitu sebagai berikut :
Tingkat kreativitas siswa dalam menulis laporan observasi tergolong cukup dan belum menunjukkan hasil maksimal.” Secara umum, hal ini disebabkan pembelajaran yang cenderung menoton, siswa juga masih mengalami hambatan dalam memilih kata yang terjadi terhadap kemampuan menulis laporan observasi.
Sianipar (2012:2) juga mengutarakan bahwa penyebab rendahnya
kemampuan menulis laporan pengamatan siswa yaitu sebagai berikut:
(1) rendahnya penguasaan siswa terhadap materi akibat cara mengajar guru yang biasanya lebih banyak ceramah; (2) rendahnya penguasaan guru dalam pengelolaan pembelajaran, di mana guru cenderung memakai materi yang itu-itu saja dan tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan; (3) fokus pembelajaran ada pada guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi siswa; (4) rendahnya motivasi belajar siswa; dan (5) rendahnya kemampuan guru dalam pemilihan metode, strategi, dan media pembelajaran.
Selain itu, teks laporan observasi merupakan materi baru dalam bidang
studi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menarik minat siswa
dalam belajar dengan berbagai model pembelajaran.
Salah satu solusi yang baik untuk menangani masalah ini adalah dengan
memilih model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang tepat mampu
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satunya dengan model
pembelajaran berbasis masalah. Dengan model pembelajaran berbasis masalah
5
Model pembelajaran berbasis masalah salah satu model pembelajaran yang
berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran artinya dihadapkan
pada suatu masalah, yang kemudian dengan melalui pemecahan masalah, melalui
masalah tersebut siswa belajar keterampilan-keterampilan yang lebih mendasar
(Siburian, dkk, 2010:174). Dengan kata lain, model pembelajaran berbasis
masalah adalah sebuah model pembelajaran yang dilakukan dengan adanya
pemberian masalah, oleh siswa yang diharapkan dapat menambah keterampilan
siswa dalam pencapaian materi pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis masalah dijadikan alternatif karena dalam
pelaksanaannya model ini melibatkan guru dan siswa serta memanfaatkan
penggunaan media yang sejalan dengan kemajuan teknologi sehingga dapat
menambah minat belajar siswa. Dalam hal ini, guru memilih bahan pelajaran
dapat dipecahkan yang bisa diambil dari buku teks, rekaman, atau sumber lain
yang merupakan peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar (peristiwa keluarga
atau peristiwa kemasyarakatan) yang sesuai dengan materi yang diajarkan
sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan.
Dalam pembelajaran berbasis masalah diharapkan secara optimal siswa
dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ide-idenya dalam bentuk tek hasil
observasi. Hal ini sejalan dengan prinsip belajar kontekstual yang menekankan
pada hal-hal yang meliputi : (1) menekankan pada pemecaham masalah, (2)
mengenal kegiatan belajar yang terjadi pada berbagai konteks seperti rumah,
masyarakat, dan tempat kerja, (3) mengajar siswa untuk memantau atau
6
(4) menekankan pembelajaran dalam konteks kehidupan siswa, (5) mendorong
siswa belajar dari satu dengan yang lainnya dan bersama-sama, (6) menggunakan
penilaian autentik (Muslich dalam Kusumaningsih, 2013: 50)
Pada dasarnya keberhasilan sebuah pembelajaran dimotori oleh guru
sebagai sutradara yang bertugas menyusun scenario pembelajaran sekaligus
sebagai pengatur jalannya proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis tertarik ingin menjadikan
permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti oleh penulis. Adapun judul
yang dipilih sesuai permasalahan tersebut yaitu “ Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap
Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Swasta
Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi masih
sangat rendah,
2. rendahnya minat siswa dalam menulis,
3. metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis kurang
7
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini pada masalah 1 dan 3 pada identifikasi
masalah di atas, yaitu kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil
observasi masih sangat rendah, dan metode yang digunakan guru dalam
pembelajaran membaca kurang bervariatif. Sehingga dipergunakan model
pembelajaran berbasis masalah karena metode ini sangat mengutamakan peran
aktif siswa dalam kegiatan menulis.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari tiga hal.
1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa
kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan sebelum menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah?
2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa
kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan sesudah menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah?
3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah terhadap kemampuan kemampuan menulis teks laporan hasil
observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan
8
1. untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis teks laporan hasil
observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan sebelum
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah,
2. untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis teks laporan hasil
observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan sesudah
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah,
3. untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah terhadap kemampuan kemampuan menulis teks laporan hasil
observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat
praktis. Hal ini diuraikan lebih lanjut di bawah ini.
1. Manfaat Teoretis
Sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dalam pengajaran membaca dapat
menggunakan metode ini untuk meningkatkan kemampuan memahami
teks.
2. Manfaat Praktis
Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
menulis teks laporan hasil observasi, bagi guru penelitian ini diharapkan
dapat digunakan sebagai ajang latihan dalam menggunakan model
9
dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran yang sesuai
71
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, tentang
pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemapuan
menulis teks laporan hasil observasi Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Satrya
Medan Pembelajaran 2014/2015, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai
berikut:
1. Kemampuan Menulis teks laporan hasil observasi Siswa Kelas X SMA
Swasta Budi Satrya Medan Pembelajaran 2014/2015 sebelum
menggunakan model problem based learning tergolong dalam kategori
cukup dengan nilai rata-rata 68,23.
2. Kemampuan Menulis teks laporan hasil observasi Siswa Kelas X SMA
Swasta Budi Satrya Medan Pembelajaran 2014/2015 sesudah
menggunakan model problem based learning tergolong dalam kategori
baik dengan nilai rata-rata 79,2.
3. Model pembelajaran problem based learning berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas
Kelas X SMA Swasta Budi Satrya Medan Pembelajaran 2014/2015. Hal
ini dilihat dari hasil pre-test dengan nilai rata-rata 68,23 sedangkan nilai
rata-rata post-test yaitu 79,2 dan dapat dilihat dari uji normalitas data
post-72
test yaitu Lhitung<Ltabel (0,1548< 0,161). Dari uji homogenitas juga terbukti
bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Nilai uji
homogenitas yaitu, Fhitung < Ftabel yakni 1,29 < 1,84. Melalui pengujian
hipotesis, yaitu to > ttabel yakni 6,19> 2,04 telah membuktikan bahwa
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan adanya
peningkatan yang positif dari tes awal.
B. Saran
1. Simpulan di atas menunjukkan bahwa hasil menulis teks laporan hasil
observasi siswa dengan model pembelajaran problem based learning
memberikan pengaruh yang signifikan (positif) terhadap kemampuan
menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi
Satrya Medan Pembelajaran 2014/2015. Oleh karena itu, guru bahasa
Indonesia hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran problem
based learning dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
teks laporan hasil observasi.
2. Para siswa perlu meningkatkan minat dan perhatian terhadap
pembelajaran menulis, khususnya menulis teks laporan hasil observasi.
Hal itu berguna untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara
tertulis.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi
73
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil