• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA BUDI SATRIYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA BUDI SATRIYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM

BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS

HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA SWASTA BUDI

SATRIYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ICHI ULFAYANA

NIM 209311008

NIM.209411019

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Ici Ulfayana. NIM 209311008. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan menulis Teks Laporan Hasil Observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 354 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 30 orang dari jumlah populasi sebanyak 354 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara random denagan undian. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes essai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen semu atau Quasi eksperiment. Dari pengelolahan data diperoleh nilai rata-rata pretes = 68,23 , standar deviasi = 6,32, dan standar error = 1,33 dan termasuk kedalam 3 kategori yaitu termasuk kategori baik sebanyak 11 siswa atau 36.7%, kategori cukup sebanyak 15 siswa atau 50%, dan kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 13,3%. Berdasarkan uji normalitas,hasil pretes dan poetest dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka diketahui to sebesar 6,19. Setelah t0 diketahui,

maka nilai tersebut akan dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan dk = N – 1= 30- 1 = 29 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 1,658. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui t0 > ttabel,

yaitu 6,19 > 2,04 . Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha

(hipotesis alternatif) diterima.

Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem

Based Learning terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.” Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya yang penulis lakukan

dalam penyusunan Skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya

bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Negeri Medan.

4. Syairal Fahmi Dalimunthe, S.Sos, M.Kom Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan.

6. Muhammad Surip, S.Pd, M.Si, Ketua Program Studi Sastra Indonesia

Universitas Negeri Medan.

7. Drs. Basyaruddin, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing penulis.

8. Drs. T.R Pangaribuan, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik

9. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd, Dosen Pengarah.

(8)

iii

11.Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

12.Drs. Supandi M.Pd, Kepala Sekolah, seluruh Guru Bahasa dan Sastra

Indonesia Kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan, dan Pegawai Tata

Usaha.

13.Siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan yang telah banyak

membantu dalam penelitian.

14.Ayahanda tersayang Milhan dan Ibunda tercinta Yusmadinar Siregar, yang

selama ini membantu penulis baik bantuan moral maupun material serta

jerih payah mengasuh, memberikan semangat, dan kasih sayang yang tiada

ternilai kepada penulis. Tak lupa untuk abang-abang, dan kakak- kakak

yang memberi semangat.

15.Seluruh sahabat saya Inong Rizki Sari, Ardina, Tuti Hariyati Harahap,

Dadang Harini, Kiki Fadillah, Nita Wardani Siregar dan Rozi Poetra.

16.Semua yang berperan dalam kehidupan dan perkuliahan saya, dan semua

yang telah mendoakan keberhasilan penulis.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik

dari segi isi, organisasi, maupun kebahasaannya. Oleh sebab itu, Penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan Skripsi

ini. Semoga Skripsi ini berguna bagi pembaca.

Medan, April 2015

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Hakikat Problem Based Learning ... 10

a. Pengertian Model Problem Based Learning ... 10

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode KWL ... 17

2. Menulis Teks Laporan Hasil Observasi ... 19

(10)

b. Teks Laporan Hasil Observasi ... 21

B.Kerangka Konseptual ... 30

C.Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ... 33

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

1. Lokasi Penelitian ... 33

2. Waktu Penelitian ... 33

B.Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 34

C.Metode Penelitian ... 35

D.Desain Penelitian ... 36

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 37

F. Instrumen Penelitian ... 38

G.Jalannya Eksperimen ... 41

H.Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A.Hasil Penelitian ... 49

1. Kemampuan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Pre-test ... 49

2. Kemampuan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Post-test ... 54

(11)

a. Uji Normalitas Hasil Pre-test ... 59

b. Uji Normalitas Hasil Post-test ... 61

c. Uji Homogenitas ... 62

d. Uji Hipotesis ... 63

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 71

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 76

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 79

Lampiran 3 Soal Eksperimen ... 92

Lampiran 4 Nilai Tes (Pretest) ... 94

Lampiran 5 Nilai Tes (Posttest) ... 97

Lampiran 6 Tabel uji lilifors ... 100

Lampiran 7 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ... 101

Lampiran 8 Tabel Kurva Normal 0 ke Z ... 102

Lampiran 9 Tabel Chi Kuadrat ... 103

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat

berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar.

Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia selalu disertakan dalam kurikulum

disetiap jenjang pendidikan di sekolah.

Sejalan dengan perkembangan zaman hadirnya kurikulum 2013 bahasa

merupakan wahana untuk mengekpresikan perasaan dan pemikiran secara estesis

dan logis. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang Pendidikan Menengah

Kelas X berbasis teks, baik lisan maupun tulisan. Satuan bahasa yang

mengandung makna, pikiran, dan gagasan lengkap adalah teks. Teks dapat

berwujud, baik teks tulis maupun teks lisan. Teks itu sendiri memiliki dua unsur

utama yang harus dimiliki. Pertama adalah konteks situasi penggunaan bahasa

yang di dalamnya adalah register yang melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu

adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak disampaikan (field).

Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide disampaikan (tenor).

Unsur kedua adalah konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan

kontes budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut

diproduksi

Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 merupakan pembelajaran

berbagai teks. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan

(14)

2

menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan

semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa

merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan

makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah

dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu

mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa

merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.

Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks

memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, struktur

teks merupakan cerminan struktur berpikir. Dengan demikian, semakin banyak

jenis teks yang dikuasai siswa, semakin banyak pula struktur berpikir yang dapat

digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya. Dengan cara tersebut,

siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan

mengobservasi hasil analisi secara memadai.

Salah satu teks yang harus dikuasai oleh siswa tingkat SMA, SMK, dan

MA adalah teks laporan hasil observasi. Dalam kompetensi dasar bahasa

Indonesia kurikulum 2013, siswa dituntut untuk mampu menulis teks laporan

hasil observasi. Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi

penjabaran umum untuk melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan

(observasi). Melalui teks ini siswa dituntut untuk mampu melaporkan hasil

pengamatannya melalui observasi-observasi yang ia lakukan.

Timbul suatu masalah dilapangan yang menyebabkan tujuan pembelajaran

(15)

3

Trimata dalam jurnalnya (2005:2) menyatakan bahwa, “pembelajaran menulis

telah lama menjadi satu masalah dalam sistem pembelajaran bahasa Indonesia”.

Penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa disampaikan oleh

Aritonang dalam jurnalnya (2009:32) yaitu, “Pembelajaran menulis sulit

dilaksanakan oleh guru, karena kemampuan guru yang belum memadai dalam hal

pengetahuan maupun cara mengajarkannya”. Selain faktor guru, kemampuan dan

minat siswa pun menjadi penghambat dalam pembelajaran itu. Faktor minat siswa

juga dapat menjadi pemicu terhambatnya pembelajaran menulis. Kurangnya minat

dan kemampuan siswa tersebut tidak terlepas dari faktor pemilihan model

pembelajaran yang cocok serta mudah untuk ditiru siswa.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis dapat disebabkan oleh

beberapa faktor, salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh

guru kurang bervariatif. Dalam proses belajar mengajar seringkali pembelajaran

menulis sangat menjenuhkan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru

menyuruh siswa menulis tanpa memberikan penjelasan.

Menurut Zulkarnain (2011:145), “adapun masalah yang berkaitan dengan

pembelajaran menulis adalah (1) Keterbatasan pengetahuan menggunakan ejaan,

(2) Keterbatasan berpikir kritis mengorganisasikan isi secara sistematis, (3) Model

pembelajaran menulis tidak berorientasi siswa”. Siswa harus dibekali dengan

pengajaran teori tentang menulis teks laporan hasil observasi daripada

mengajarkan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi itu sendiri,

harapnya agar siswa lebih memiliki pengetahuan menulis teks laporan hasil

(16)

4

menunjukkan sebaliknya. Guru menyuruh siswa membaca sebuah teks kemudian

menulis laporan hasil observasi dari teks yang dibacanya. Adapun topik dari teks

yang dibaca seringkali sulit dipahami oleh siswa karena objek yang dibahas asing

bagi mereka. Hal itu membuat siswa menjadi bosan dan malas belajar. Hal ini

juga dibuktikan hasil penelitian Swarso (2011: 7) yaitu sebagai berikut :

Tingkat kreativitas siswa dalam menulis laporan observasi tergolong cukup dan belum menunjukkan hasil maksimal.” Secara umum, hal ini disebabkan pembelajaran yang cenderung menoton, siswa juga masih mengalami hambatan dalam memilih kata yang terjadi terhadap kemampuan menulis laporan observasi.

Sianipar (2012:2) juga mengutarakan bahwa penyebab rendahnya

kemampuan menulis laporan pengamatan siswa yaitu sebagai berikut:

(1) rendahnya penguasaan siswa terhadap materi akibat cara mengajar guru yang biasanya lebih banyak ceramah; (2) rendahnya penguasaan guru dalam pengelolaan pembelajaran, di mana guru cenderung memakai materi yang itu-itu saja dan tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan; (3) fokus pembelajaran ada pada guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi siswa; (4) rendahnya motivasi belajar siswa; dan (5) rendahnya kemampuan guru dalam pemilihan metode, strategi, dan media pembelajaran.

Selain itu, teks laporan observasi merupakan materi baru dalam bidang

studi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menarik minat siswa

dalam belajar dengan berbagai model pembelajaran.

Salah satu solusi yang baik untuk menangani masalah ini adalah dengan

memilih model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang tepat mampu

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satunya dengan model

pembelajaran berbasis masalah. Dengan model pembelajaran berbasis masalah

(17)

5

Model pembelajaran berbasis masalah salah satu model pembelajaran yang

berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran artinya dihadapkan

pada suatu masalah, yang kemudian dengan melalui pemecahan masalah, melalui

masalah tersebut siswa belajar keterampilan-keterampilan yang lebih mendasar

(Siburian, dkk, 2010:174). Dengan kata lain, model pembelajaran berbasis

masalah adalah sebuah model pembelajaran yang dilakukan dengan adanya

pemberian masalah, oleh siswa yang diharapkan dapat menambah keterampilan

siswa dalam pencapaian materi pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis masalah dijadikan alternatif karena dalam

pelaksanaannya model ini melibatkan guru dan siswa serta memanfaatkan

penggunaan media yang sejalan dengan kemajuan teknologi sehingga dapat

menambah minat belajar siswa. Dalam hal ini, guru memilih bahan pelajaran

dapat dipecahkan yang bisa diambil dari buku teks, rekaman, atau sumber lain

yang merupakan peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar (peristiwa keluarga

atau peristiwa kemasyarakatan) yang sesuai dengan materi yang diajarkan

sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan.

Dalam pembelajaran berbasis masalah diharapkan secara optimal siswa

dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ide-idenya dalam bentuk tek hasil

observasi. Hal ini sejalan dengan prinsip belajar kontekstual yang menekankan

pada hal-hal yang meliputi : (1) menekankan pada pemecaham masalah, (2)

mengenal kegiatan belajar yang terjadi pada berbagai konteks seperti rumah,

masyarakat, dan tempat kerja, (3) mengajar siswa untuk memantau atau

(18)

6

(4) menekankan pembelajaran dalam konteks kehidupan siswa, (5) mendorong

siswa belajar dari satu dengan yang lainnya dan bersama-sama, (6) menggunakan

penilaian autentik (Muslich dalam Kusumaningsih, 2013: 50)

Pada dasarnya keberhasilan sebuah pembelajaran dimotori oleh guru

sebagai sutradara yang bertugas menyusun scenario pembelajaran sekaligus

sebagai pengatur jalannya proses pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis tertarik ingin menjadikan

permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti oleh penulis. Adapun judul

yang dipilih sesuai permasalahan tersebut yaitu “ Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap

Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Swasta

Budi Satriya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi masih

sangat rendah,

2. rendahnya minat siswa dalam menulis,

3. metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis kurang

(19)

7

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini pada masalah 1 dan 3 pada identifikasi

masalah di atas, yaitu kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil

observasi masih sangat rendah, dan metode yang digunakan guru dalam

pembelajaran membaca kurang bervariatif. Sehingga dipergunakan model

pembelajaran berbasis masalah karena metode ini sangat mengutamakan peran

aktif siswa dalam kegiatan menulis.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari tiga hal.

1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa

kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan sebelum menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa

kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan sesudah menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis

masalah terhadap kemampuan kemampuan menulis teks laporan hasil

observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan

(20)

8

1. untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis teks laporan hasil

observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan sebelum

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah,

2. untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis teks laporan hasil

observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan sesudah

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah,

3. untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis

masalah terhadap kemampuan kemampuan menulis teks laporan hasil

observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi Satriya Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat

praktis. Hal ini diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

1. Manfaat Teoretis

Sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya untuk

mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dalam pengajaran membaca dapat

menggunakan metode ini untuk meningkatkan kemampuan memahami

teks.

2. Manfaat Praktis

Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

menulis teks laporan hasil observasi, bagi guru penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai ajang latihan dalam menggunakan model

(21)

9

dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran yang sesuai

(22)

71

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, tentang

pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemapuan

menulis teks laporan hasil observasi Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Satrya

Medan Pembelajaran 2014/2015, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai

berikut:

1. Kemampuan Menulis teks laporan hasil observasi Siswa Kelas X SMA

Swasta Budi Satrya Medan Pembelajaran 2014/2015 sebelum

menggunakan model problem based learning tergolong dalam kategori

cukup dengan nilai rata-rata 68,23.

2. Kemampuan Menulis teks laporan hasil observasi Siswa Kelas X SMA

Swasta Budi Satrya Medan Pembelajaran 2014/2015 sesudah

menggunakan model problem based learning tergolong dalam kategori

baik dengan nilai rata-rata 79,2.

3. Model pembelajaran problem based learning berpengaruh signifikan

terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas

Kelas X SMA Swasta Budi Satrya Medan Pembelajaran 2014/2015. Hal

ini dilihat dari hasil pre-test dengan nilai rata-rata 68,23 sedangkan nilai

rata-rata post-test yaitu 79,2 dan dapat dilihat dari uji normalitas data

(23)

post-72

test yaitu Lhitung<Ltabel (0,1548< 0,161). Dari uji homogenitas juga terbukti

bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Nilai uji

homogenitas yaitu, Fhitung < Ftabel yakni 1,29 < 1,84. Melalui pengujian

hipotesis, yaitu to > ttabel yakni 6,19> 2,04 telah membuktikan bahwa

hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan adanya

peningkatan yang positif dari tes awal.

B. Saran

1. Simpulan di atas menunjukkan bahwa hasil menulis teks laporan hasil

observasi siswa dengan model pembelajaran problem based learning

memberikan pengaruh yang signifikan (positif) terhadap kemampuan

menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Swasta Budi

Satrya Medan Pembelajaran 2014/2015. Oleh karena itu, guru bahasa

Indonesia hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran problem

based learning dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

teks laporan hasil observasi.

2. Para siswa perlu meningkatkan minat dan perhatian terhadap

pembelajaran menulis, khususnya menulis teks laporan hasil observasi.

Hal itu berguna untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara

tertulis.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi

(24)

73

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil

Referensi

Dokumen terkait

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

MEMR/ the Centre for Data and Information on Energy and Mineral.. Resources (PUSDATIN) and the IEA may work together to

1. Triyono, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anton Agus Setyawan, SE, M.Si., selaku ketua Jurusan Manajemen

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

Sesuai dengan yang tercantum dalam buku panduan penyelenggaraan program rintisan SMA bertaraf internasional, pengembangan program rintisan SMA bertaraf internasional

PENGUMPULAN DATA &amp; INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING

PENGUMPULAN DATA &amp; INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

Sekretaris P2K3 mendatangi kantor Instansi Pemerintahan setempat dengan membawa data-data di atas untuk mengonsultasikan perihal perizinan- perizinan yang diperlukan,