• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PRAKTEK BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PRAKTEK BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PRAKTEK BERPASANGAN TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DINA ERMAWATI MAHARAJA NIM 2103111015

NIM.209411019

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Praktek Berpasangan Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya yang penulis lakukan dalam penyusunan Skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan dan Sebagai Dosen Pengarah.

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan.

6. Muhammad Surip, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan.

7. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. 8. Drs. M. Joharis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik 9. Suprakisno, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pengarah.

10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

(3)

12. Siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak membantu dalam penelitian.

13. Ayahanda tersayang Alm. M. Maharaja dan Ibunda tercinta M. Br. Situmorang yang selama ini membantu penulis baik bantuan moral maupun material serta jerih payah mengasuh, memberikan semangat, dan kasih sayang yang tiada ternilai kepada penulis. Tak lupa untuk abang-abang, kakak dan adikku Samuel Maharaja, May Hendry Maharaja, Ida Juliana Maharaja, Rentika Sari Maharaja yang memberi semangat.

14. Seluruh sahabat saya di kelas B Reguler 2010 Desy, Salmi, Lia, Novita, Tina, Surya, angkatan 2010 dan sahabat saya Rismalina Nasution.

15. Semua yang berperan dalam kehidupan dan perkuliahan saya, dan semua yang telah mendoakan keberhasilan saya.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, organisasi, maupun kebahasaannya. Oleh sebab itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini berguna bagi kita semua. Amin.

Medan, September 2014 Penulis

(4)

ABSTRAK

Dina Ermawati Maharaja. NIM 2103111015. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Praktek Berpasangan Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Praktek Berpasangan terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 354 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 30 orang dari jumlah populasi sebanyak 144 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara random denagan undian. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes essai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen semu atau Quasi eksperiment. Dari pengelolahan data diperoleh nilai rata-rata pretes = 67,83 , standar deviasi = 6,79, dan standar error = 1,26 dan termasuk kedalam 3 kategori yaitu termasuk kategori baik sebanyak 10 siswa atau 30%, kategori cukup sebanyak 16 siswa atau 60%, dan kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 10%. Berdasarkan uji normalitas,hasil pretes dan poetest dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka diketahui to sebesar. Setelah t0 diketahui, maka nilai tersebut akan dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan dk = N – 1= 30- 1 = 29 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 1,658. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui t0 > ttabel, yaitu 7,09 > 1,66 . Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima.

Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran praktek berpasangan berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(5)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah ………... 5

C. Pembatasan Masalah ……….. … 5

D. Rumusan Masalah ………. 6

E. Tujuan Penelitian ………... … 7

F. Manfaat Penelitian ………. … 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA,LANDASAN TEORITIS,KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………. 9

A. Landasa Teoritis ……… 9

1. Model Pembelajaran Praktek Berpasangan ………..…. 9

2. Menulis Paragraf Eksposisi ………...…….. 15

B. Kerangka Konseptual ……….. 22

C. Hipotesis Penelitian ……….. 24

BAB III METODE PENELITIAN ……… 25

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 25

(6)

2. Waktu Penelitian ……….. 25

B. Populasi dan Sampel ………... ……….. 26

1. Populasi ……… 26

2. Sampel ……… 26

C. Metode Penelitian ……… 27

D. Desain Penelitian ……….…... 28

E. Definisi Operasional ……….…... 29

F. Instrumen Penelitian ………..……... …….. 29

G. Jalannya Eksperimen ………. 29

H. Teknik Pengambilan Data ……….. 31

I. Organisasi Pengolahan Data ……….. 32

J. Teknik Analisis Data……….. 33

1. Uji Normalitas ……….. 34

2. Uji Homogenitas ………. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 36

A. Hasil Penelitian ………. 36

1. Kemampuan Siswa Sebelum Perlakuan ………. 36

2. Kemampuan Siswa Sesudah Perlakuan ………. 39

3. Pengujian Hipotesis ……….. 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……… 54

A. Simpulan ……… 54

(7)
(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Populasi Penelitian ………. 26

Tabel 3.1 : Perincian Sampel Penelitian ………...…… 27

Tabel 3.3 : Desain Eksperimen ………...…… ……. 28

Tabel 3.4 : Jalan Eksperimen ………...……… 29

Tabel 3.5 : Kategori Penilaian ……….. 31

Tabel 3.6 : Pedoman Penilaian……….. 32

Tabel 4.1 : Data Hasil Pre-Test ………. 36

Tabel 4.2 : Kategori Penilaian Pre-Test ………..……… 38

Tabel 4.3 : Data Hasil Post-Test ……… 39

Tabel 4.4 : Kategori Penilaian Posttest……… 41

Tabel 4.5 : Uji Normalitas Data Pre-Test ……… 42

Tabel 4.6 : Uji Normalitas Data Post-Test ……….. 45

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus pembelajaran ……….. 57

Lampiran 2 : RPP ……….. 60

Lampiran 3 : Soal Eksperimen ……….. 67

Lampiran 4 : Nilai Tes (pretest) ……… 68

Lampiran 5 : Nilai Tes(posttest) ……….. 69

Lampiran 7 : Table uji lilifors ……….. 70

Lampiran 8 : Daftar distribusi ‘t’ ………. 71

Lampiran 9 : Tabel nilai ‘T’ ……… 72

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Hal ini dimaksudkan agar semua siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berbahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia, Dalam berbahasa terdapat beberapa keterampilan yang kesemuanya saling berhubungan. Ada empat keterampilan dalam berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan erat berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Setiap keterampilan erat pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Keempat keterampilan tersebut merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kita tidak terlepas dari keterampilan membaca dan menulis. Bahkan permasalahan terbesar dan mendasar di dalam pembelajaran bahasa Indonesia saat ini adalah permasalahan berkenaan dengan kemampuan dan kebiasaan membaca dan menulis. Saat ini keterampilan membaca dan menulis mendapat porsi yang lebih dibandingkan keterampilan yang lain. Hal ini dilakukan mengingat masih minimnya budaya membaca dan menulis pada siswa.

(11)

2

dan membaca. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Disebut sebagai kegiatan produktif karena kegiatan menulis menghasilkan tulisan, dan disebut kegiatan ekspresif karena kegiatan menulis sebagai tempat/wadah untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, pengalaman, dan pengetahuan.

Pandangan umum meyakini bahwa ada hubungan yang positif antara perkembangan kemampuan membaca dan menulis. Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat.

Membaca dapat digunakan untuk membangun konsep, mengembangkan perbendaharaan kata, memberi pengetahuan, menambah proses pengayaan pribadi, mengembangkan intelektualitas, membantu mengerti, dan memahami masalah orang lain, mengembangkan konsep diri, dan sebagai suatu kesenangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca sangat bermanfaat dan dapat membuat seseorang menjadi berkembang.

Pada tahap akhir keterampilan berbahasa seseorang dituntut untuk dapat menuangkan ide dalam bentuk bahasa tulis. Tahap ini merupakan suatu tingkatan yang paling rumit karena selain menuangkan ide, seseorang dituntut untuk dapat menuangkan gagasan, konsep perasaan, dan kemauan atau harapan orang lain yang disampaikan melalui tulisannya. Namun, pada kenyataannya keterampilan menulis kurang disenangi siswa. Oleh sebab itu, siswa sering mendapat nilai kurang baik pada keterampilan menulis.

(12)

3

menulis yang dinilai penting ini tidak sejalan dengan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran menulis.

Menulis karangan eksposisi adalah salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X semester 1, salah satu standar kompetensi dari keterampilan menulis adalah mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragaraf (naratif, deskriptif, ekspositif) . Adapun yang menjadi kompetensi dasarnya adalah menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.

(13)

4

Didalam pembelajaran disekolah diperlukan model pembelajaran yang efektif agar siswa lebih bersemangat dan termotivasi, karena tanpa model pembelajaran, proses belajar mengajar itu akan membosankan bagi siswa.

Menulis paragraf eksposisi merupakan hal yang sulit bagi siswa. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana guru masih mnyampaikan materi dengan ceramah lalu siswa mendengarkan dan mencatat. Hal ini juga di ungkapkan oleh Silvia Ariani setelah melakukan pengamatan di SMP Kartiyoso Semarang bahwa :

“Salah saru metode pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar dikelas adalah metode ceramah disertai dengan mencatat. Berdasarkan pengamatan, pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah disertai dengan mencatat ini tidak efektif, karena masih berlangsung satu arah sehingga kegiatan ini terpusat pada guru. Guru menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa mendengarkan dan mencatat. Hal ini menyebabkan siswa yang belum jelas tidak terdeteksi oleh guru. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya hanya sedikit siswa yang melakukannya, dikarenakan siswa takut atau bingung mengenai apa yang mau ditanyakan, selain itu siswa kurang terlatih dalam mengembangkan ide-idenya dalam memecahkan masalah”.

Melihat kondisi itu, peneliti berusaha memberikan solusi dalam pembelajaran menulis supaya permasalahan serta kendala kurang mampunya siswa dalam menulis paragaraf eksposisi, serta menotonnya cara pengajaran yang dilakukan oleh guru dapat teratasi.

(14)

5

diantaranya adalah Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs. Practice Rehearsal Pairs atau Praktek Berpasangan adalah model sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktekan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar. Tujuannya adalah untuk menyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan benar. Materi-materi yang bersifat psikomotorik adalah materi yang baik untuk diajarkan dengan model ini (Instarani, 2011:219).

Berdasarkan uraian di atas dan pentingnya keterampilan menulis karangan eksposisi maka ditetapkan judul penelitian ini adalah : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA NEGERI 11 Medan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kemampuan menulis karangan eksposisi siswa masih rendah 2. Siswa mengalami kesulitan menulis karangan eksposisi.

3. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

C. Batasan Masalah

(15)

6

Penelitian ini hanya dibatasi pada masalah ketiga yakni Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan guru tersebut menyebabkan kemampuan menulis siswa menjadi rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka ditawarkan sebuah model pembelajaran yaitu model praktek berpasangan yang secara teoretis hasilnya akan mengakibatkan kemampuan menulis siswa menjadi lebih baik. Peneliti memilih model pembelajaran praktek berpasangan. Karena penggunaan model ini merupakan upaya untuk menciptakan suasana baru dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi. Dengan demikian, dengan penggunaan model pembelajaran praktek berpasangan ini akan tercipta proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga memacu kreativitas siswa dalam menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA NEGERI 11 MEDAN Tahun Pembelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Dari pembatasan masalah diatas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

(16)

7

2. Bagaimana kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan setelah menggunakan model pembelajaran praktek berpasangan?

3. Adakah pengaruh yang posistif dan signifikan dalam penggunaan model pembelajaran praktek berpasangan terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini dirumuskan yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa siswa kelas

X SMA Negeri 11 Medan sebelum menggunakan model pembelajaran praktek berpasangan.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan sesudah menggunakan model pembelajaran praktek berpasangan.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran praktek berpasangan terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan.

F. Manfaat Penelitian

(17)

8

1. Untuk guru Bahasa Indonesia, sebagai bahan masukan agar lebih meningkatkan kemampuan penguasaan siswa terhadap keterampilan berbahasa dengan menggunakan model pembelajaran.

2. Untuk siswa agar dapat lebih mudah menguasai empat aspek keterampilan berbahasa.

(18)

54

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum menggunakan Model Pembelajaran Praktek Berpasangan berada pada nilai rata-rata 67,83.

2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 sesudah menggunakan Model Pembelajaran Praktek Berpasangan berada pada nilai rata-rata 97,67.

3. Ada Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Praktek Berpasangan Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.

(19)

55

tepatnya teknik yang digunakan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Oleh karena itu, perlu adanya referensi mengenai sekumpulan teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan materi.

2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi dengan menggunkan model Praktek Berpasangan perlu adanya pembenahan , dan pengembangakan teknik pembelajaran yang telah diterapkan peneliti agar lebih mengena bagi siswa. Oleh karena itu, para peneliti dalam bidang pendidikan dan bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan memadukan atau menerapkan metode pembelajaran lain, sehingga didapatkan alternative lain untuk pembelajaran menulis paragraf eksposisi yang mampu meningkatkan kemampuan siswa menjadi lebih baik lagi.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani Silvia. 2013. Skripsi: Keefektifan Model Modelling The Way Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi Pada Siswa Kelas VIII SMP Kartiyoso Semarang Tahun Ajaran 2012/2013.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Aunurrahman. 2008.Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Dalman. 2012.Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Depdiknas. 2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Enre, Fachrudin Amvo. 1988. Meningkatkan Keterampilan Menulis. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Finoza, Laminuddin. 2007.Komposisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Diksi Insan Mulia Hadi. A. 2003.Teknik Belajar Secara Sistematik.Jakarta: Rineka Cipta

Istarani. 2011. 58ModelPembelajaranInovatif.Medan : Media Persada

Kosasih, E. 2008.Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya

Nurjamal, Daeng, dkk. 2011. Terampil Berbahasa Menyusun Karya Tulis Akademik, Memancu Acara (MC-Moderator) dan Menulis Surat. Bandung: Alfabeta

Rahmawati Fitri. 2013. Skripsi:Pengaruh Penguasaan Kompetensi Sintaksis Terhadap Kemampuan Menulis Kalimat Efektif Pada Karangan Eksposisi Siswa Kelas XI SMAN 19 Bandung.

Semi, M. Atar. 1993.Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya

Silberma. 2009.Active Learning.Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Suprijono, Agus. 2009.Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Referensi

Dokumen terkait

Adanya peningkatan kadar protein tubuh, retensi protein, laju pertumbuhan harian dan efisiensi pakan yang semakin meningkat pada perlakuan B, C dan D ini

tentang sectio caesaria yang berhubungan dengan ketuban pecah dini. Melaksanakan pengkajian pada post

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

[r]

Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lingkar kampus mengenai manajemen yang baik dan profesional serta pembuatan proposal

[r]

Berpijak dari keadaan tersebut bahwa kondisi siswa yang sangat bervariasi dalam menerima materi dan menguasai materi pembelajaran dari guru serta dewasa ini metode

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata