PENGARUH METODE MENULIS CEPAT DENGAN BANTUAN
TIGA KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN
BERBASIS BUDAYA KARO OLEH SISWA KELAS X SMA
MASEHI GBKP BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DEWI AGUS FERNITA BR GINTING
NIM 2103111014
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universita Negeri Medan dengan judul “Pengaruh Metode
Menulis Cepat dengan Bantuan Tiga Kata oleh Siswa Kelas X SMA Masehi GBKP Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikaan Skripsi ini masih terdapat kekurangan sehingga dibutuhkan saran dan keritik yang membangun dari pembaca. Berkat kerja keras serta bimbingan dari berbagai pihak, maka Skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan arahan serta masukan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan juga Dosen Pembimbing Skripsi.
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia.
iii
8. Drs. Basyarudin, M.Pd., selaku Dosen Pengarah.
9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Medan.
10. Dra.Keriahen Sinuhaji, selaku Kepala SMA Masehi GBKP Berastagi, Guru-Guru, Staf/Pegawai, dan Siswa-Siswi yang telah meluangkan waktu dan
tenaganya dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
11. Teristimewa buat Bapak Bangsa Ginting, S.H., Mamak Malem Kita, S. Pd., adik-adikku tercinta Dewi Merettha Feronita Br Ginting, Dewi Febri Anita Br
Ginting, dan Des Sandi Fernando Ginting, yang telah mencurahkan kasihnya serta memberikan dukungan doa, moral, materil serta motivasi kepada
penulis.
12. Bang Arpha C. Sinaga dan kedua sahabatku, Feronika Hutahaean dan Monalisa F. Sianturi, yang telah mecurahkan kasihnya yang tulus.
13. Teman-teman Reg A 2010 yang telah memberi dorongan semangat dan motivasi selama penulis menyelesaikan Skripsi.
14. Semua pihak yang turut membantu menyelesaikan Skripsi yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat serta
memberi wawasan kepada semua pembaca.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
iv
B. Identifikasi Masalah………..……... 5
C. Batasan Masalah ………...……... 6
D. Rumusan Masalah……….. …….. 6
E. Tujuan Penelitian………...……… 7
F. Manfaat Penelitian……….…….. 8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Kerangka Teoretis 1. Hakikat Metode Menulis Cepat dengan Bantuan Tiga Kata ………... 9
2. Kemampuan Menulis Cerpen Berbasis Budaya Karo ……….……….... 20
B.Kerangka Konseptual ……… 32
C.Hipotesis penelitian ……….. 34
BAB III Metodologi penelitian A.Lokasi dan Waktu Penelitian ………..…………. 35
B. Populasi dan Sampel ……….… 35
1. Populasi Penelitian ……… ... 35
v
C.Defenisi Operasional ……… 38
D.Metode Penelitian ……… 37
E. Desain Penelitian ……….… 39
F. Instrumen penelitian ……… 43
G.Organisasi Pengolahan Data ……… 47
H.Teknik Analisis Data ……… 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian 1. Penyajian Data ... 51
2. Deskripsi Data ……….. 51
B.Uji Persyaratan Analisis Data ……….. 58
1. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Cerpen Berbasis Budaya Karo Tanpa Penerapan Metode Menulis Cepat dengan bantuan Tiga Kata ……… .. 58
2. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Cerpen Berbasis Budaya Karo dengan Penerapan Metode Menulis Cepat dengan Bantuan tiga Kata……….. 59
C.Uji Homogenitas Data ……… 60
D.Pengujian Hipotesis ……….. 61
E. Temuan Penelitian ……… 63
F. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ……….. 67
B.Saran ………..……. 68
DAFTAR PUSTAKA……….... 69
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perincian Jumlah Siswa Kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi
Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... . 36
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design ………. 39
Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One-Group Pretest-Posttes Design pengaruh metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata terhadapa kemampuan menulis cerpen berbasis budaya Karo ……… .. 40
Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Menulis Cerpen ……… 41
Tabel 3.5 Kategori Penilaian ………... 43
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Posttest ……….. . 51
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pretest ……….... 53
Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pretest ……… 54
Table 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest……… 56
Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Hasil Posttest ……… 57
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Kelompok Pretest ………. 59
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Posttest ………. 60
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahapan proses penulisan .. ... 13
Gambar 2.2 Fungsi Hemisfer Kanan dan Kiri .. ... 14
Gambar 4.1 Frekuensi Hasil Pretest ... 55
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Budaya merupakan suatu kebiasaan dari suatu masyarakat. Budaya bisa menyangkut kepercayaan, keseniaan, sastra, dan adat istiadat yang sukar untuk
diubah. Budaya diwariskan dari generasi ke generasi yang akan menjadi peraturan atau menjadi tatanan hidup di suatu masyarakat. Budaya di setiap tempat pastilah
berbeda karena karakter masyarakatnya juga berbeda. Salah satu budaya yang ada di Indonesia adalah budaya Karo. Budaya Karo berasal dari suku Karo yang
tinggal di Sumatra Utara.
Budaya sangat erat hubungannya dengan sastra. Ambarita (2010:26) mengatakan bahwa sastra dipelajari hubungannya dengan masyarakat di mana
sastra itu terlahir atau tercipta serta dukungan-dukungan yang diperolehnya dari masyarakat itu sendiri. Sastra tidak hanya dipelajari nilainya pada masanya namun juga pada masa-masa setelahnya. Munculnya sastra karena adanya kebutuhan
akan pemenuhan hasrat manusia mengenai kesenangan. Sekalipun sastra bersifat untuk menghibur, tetap ada nilai-nilai yang dapat diteladani.
Adanya keeratan hubungan antara sastra dan budaya menjadikan pembelajaran sastra lebih mudah karena masyarakat tidak akan terlepas dari budaya. Namun pada kenyataannya, siswa kewalahan dalam menulis sastra di
dalam hal ini menulis cerpen. Menulis cerpen adalah salah satu keterampilan yang seharusnya dikuasai oleh siswa kelas X. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran
2
Pendidikan) pada kelas X semester genap. Yang didasari pada SK 16. Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen dengan KD 16.2 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen
(pelaku, peristiwa, latar). Sehingga, kemampuan menulis cerpen menjadi suatu tuntutan.
Di lapangan siswa mengalami banyak hambatan untuk menulis cerpen sehingga terjadi kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa SMA Masehi GBKP Berastagi,
keterampilan menulis cerpen merupakan hal yang sulit. Siswa kewalahan ketika disuruh menulis cerpen. Mereka tidak tahu mau menulis apa. Sehingga proses
pembelajaran terganggu karena mereka lebih memilih bercerita dengan teman-temanya daripada menuliskan apa yang sedang ditugaskan.
Kesulitan-kesulitan tersebut tidak hanya terjadi pada siswa yang berada di
SMA Masehi GBKP Berastagi. Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2013) yang meyatakan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh Siswa SMA Mas Pab Helvetia hanya 60,1. Sejalan dengan itu Sukma
(2012) menyatakan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh siswa SMA Teladan hanya 69,67. Serta Saragi (2012) menyatakan rata-rata nilai yang dipeeroleh siswa
SMA Gajah Mada Medan hanya 67, 45. Kalau dilihat dari nilai yang diperoleh oleh siswa maka hal tersebut belum memuaskan karena masih berada pada taraf cukup.
3
pengalam hidup orang lain. Para siswa kesulitan dalam menemukan ide saat menulis. Hal ini tentu mengakibatkan kekurangtarikan siswa untuk mulai menulis cerpen. Padahal menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain dapat
disangkutkan dengan menulis cerpen berbasis budaya Karo karena siswa yang akan diteliti hidup di lingkungan budaya Karo.
Menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena menuntut siswa banyak membaca dan menyimak untuk bahan yang akan dituliskannya dan juga siswa harus membicarakan apa yang sedang dipikirkan sebelum menuliskannya.
Kegiatan tulis-menulis sering dianggap sulit, hal ini dikarenakan ketidaktepatan penggunaan metode saat pembelajaran. Siswa mengganggap kalau pelajaran
menulis khususnya cerpen tidak penting sehingga menimbulkan ketidaktertarikan yang akhirnya mengakibatkan kebosanan. Bagi kebanyakan siswa lebih penting menghafal teori-teori daripada menuliskan apa yang dapat dihasilkan dari teori itu
sendiri.
Hal tersebut tidak mengherankan karena siswa berorientasi pada nilai yang berupa angka. Penilaian yang diberikan oleh guru pada umumnya bukan pada
hasil prestasi yang mampu dicapai siswa. Guru menuntut siswa untuk mendapat nilai yang tinggi tanpa memerhatikan apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh siswa.
Penggunaan metode yang kurang tepat oleh guru, hanya memaksakan otak belahan kiri siswa untuk belajar tanpa pendayagunaan dari otak belahan kanan. Padahal untuk menghasilkan siswa yang kreatif dan inovatif kedua belahan otak
4
Dalam menulis cerpen, seorang siswa harus memanfaatkan kedua belahan otak. Pertama siswa harus mengembangkan imajinasinya melalui belahan otak kanan dan untuk mulai menulis lalu mengedit cerpennya sehingga memiliki tata
bahasa yang baik melalui belahan otak kiri. Jadi, menulis cerpen bukanlah hal yang mudah dilakukan ketika guru tidak cerdas dalam memilih metode yang tepat.
Hal ini akan berimbas pada motivasi siswa dalam belajar.
Jadi, sangat diharapkan kreativitas dari seorang guru untuk menumbuhkembangkan ketertarikan siswa terhadap kegiatan tulis-menulis, dalam
hal ini menulis karya sastra, yaitu cerpen. Lewat pemilihan metode yang tepat diharapkan siswa memiliki kemampuan menulis cerpen yang baik.
Oleh karena permasalahan-permasalahan tersebut peneliti ingin memberikan solusi dengan pemilihan metode, yakni metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata. Metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata adalah cara
yang disusun secara sitematis untuk menyelesaikan tulisan dalam hitungan waktu tertentu dengan menggunakan tiga kata bebas untuk membuat suatu cerita. Hal ini juga berarti metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata merupakan cara
mengatasi masalah, baik itu kendala waktu ataupun suasana hati, saat menulis. Pengunaan metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata akan mempermudah
siswa untuk mulai menuliskan apa yang ada di pikiran mereka. Diharapkan dengan penggunaaan metode tersebut siswa lebih tertarik untuk menulis cerpen
Untuk menulis cerpen berbasis budaya Karo dengan metode menulis cepat
5
menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakann sesuatu yang telah ada. Diharapkan dengan adanya tiga kata yang disusun terlebih dahulu dapat memacu kinerja otak untuk menulis dan menghubungkannya menjadi cerpen yang bagus
untuk dibaca.
Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian
mengenai berpengaruh tidaknya metode tersebut dalam menulis cerpen berbasis budaya Karo di SMA Masehi GBKP kelas X yang akan dilaksanakan pada Tahun pembelajaran 2013/2014.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, adapun masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa SMA Masehi GBKP Berastagi dalam menulis cerpen masih
rendah.
2. Rendahnya kreativitas siswa SMA Masehi GBKP Berastagi dalam menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain.
3. Kurangnya minat siswa SMA Masehi GBKP Berastagi dalam menulis cerpen.
4. Sulitnya menemukan ide saat mulai menulis oleh siswa SMA Masehi GBKP
Berastagi.
6
C.Batasan Masalah
Penelitian ini memusatkan perhatian untuk melihat pengaruh metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata yang digunakan guru untuk mengatasi
kesulitan siswa dalam menemukan ide dan membantu siswa untuk menumbuhkan minat dalam menulis cerpen. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan waktu dan
dana yang dimiliki peneliti. Jadi, pengaruh dari metode tersebut hanya dibatasi pada siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi pada tahun pembelajaran 2013/2014 dalam kegiatan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman
orang lain yang dapat dikaitkan dengan budaya budaya Karo sehingga cerpen yang dihasilkan nantinya adalah cerpen berbasis budaya Karo.
D.Rumusan Masalah
Suatu masalah penelitian harus dirumuskan secara jelas, jika tidak, akan
sulit bagi penulis untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis cerpen berbasis budaya Karo
yang diajarkan sebelum menggunakan metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi pada tahun
pembelajaran 2013/2014?
7
tiga kata oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi pada tahun pembelajaran 2013/2014?
3. Apakah penggunaan metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata
berpengaruh terhadap kemampuan menulis cerpen berbasis budaya Karo oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi pada tahun pembelajaran
2013/2014?
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan dasar untuk mencapai sasaran penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis cerpen berbasis budaya Karo yang diajarkan sebelum menggunakan metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi pada tahun
pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis cerpen berbasis budaya Karo yang diajarkan setelah menggunakan metode menulis cepat dengan
bantuan tiga kata oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi pada tahun pembelajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui penggunaan metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata berpengaruh terhadap kemampuan menulis cerpen berbasis budaya Karo oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi pada tahun pembelajaran
8
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini terdapat manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan orang
yang ingin membaca hasil penelitian ini dan memperkaya kazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam menulis cerpen.
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai kerikut. a. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan masukan untuk peningkatan kinerja guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dengan menggunakan metode yang tepat. Mendorong guru dalam menggunakan pembelajaran yang inovatif dan
kreatif sehingga siswa dapat mengoptimalkan penggunaan otak kanan dan kirinya serta meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis cerpen.
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi peneliti yang lain yang ingin melakukan penelitian serupa. Serta mengembangkan
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang pengaruh penerapan metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata terhadap
kemampuan menulis cerpen berbasis budaya Karo oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi diambil simpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis cerpen berbasis budaya Karo oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi tahun pembelajaran 2013/2014 sebelum penerapan metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata berada pada kategori cukup. Hal
ini terlihat pada nilai rata-rata 65.93, dengan standar deviasi 7.64 dengan perolehan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50.
2. Kemampuan menulis cerpen berbasis budaya Karo oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP Berastagi tahun pembelajaran 2013/2014 setelah penerapan metode
menulis cepat dengan bantuan tiga kata berada pada kategori baik. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata 74.88, dengan standar deviasi 8.59 dengan perolehan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60.
3. Kemampuan menulis cerpen berbasis budaya Karo sesudah penerapan metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata oleh siswa kelas X SMA Masehi GBKP
68
terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung > ttabel (10.44 >2.02) telah membuktikan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima.
B.Saran
1. Kemampuan siswa perlu ditingkatkan lagi untuk menulis cerpen berbasis budaya Karo. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut diperlukan suatu metode yang efektif dalam proses belajar mengajar di kelas. Salah satu metode tersebut adalah
metode menulis cepat dengan bantuan tiga kata. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan latihan yang maksimal kepada siswa.
2. Selain menggunakan metode pembelajaran, guru hendaknya menggunakan sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian siswa.
69
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Biner. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Asura, Enang Rokajat. 2005. Panduan Praktis Menulis Skenario dari iklan sampai sinetron. Yogyakarta: Andi
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguitik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2013. Quantum Laerning. Bandung: Kaifa
Elbow, Peter. 1998. Writing With Power Techiniques for Mastering the Writing Process.New York: Oxford University Press
Hairston, Maxine and John J. Ruszkiewicz. 1993. The Scott, Foresman Handbook for Writers Third Edition. United States of America: HarperCollins College Publishers
Hasanah, Nurul. 2013. Pengaruh Metode Image Streaming Terhadap Keterampilan Menulis Cerpen pada Siswa Kelas X Mas Pab Helvetia Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan: Unimed
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Kusmayadi, Ismail. 2009. Lebih Dekat dengan Cerpen.Jakarta: Trias Yoga Kreasindo
70
Langan, Jhon. 2001. College Writing Skills with Readings Fifth Edition. Singapore: McGraw-Hill Companies, inc
Means, Beth dan Lindy Linder.1998. Teaching Writing in Middle School. Colorado: Libraries Unlimeted, Inc
Mursini. 2011. Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung: Citapustaka Media Perintis
Nugraheni, Esti. Tanpa Tahun. Membentuk Kearifan Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Cerpen. E- Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Nurudin, Moh. 2013. Novel Working Woman Karya Ita Sembiring Analisis Tema, Penokohan, dan Nilai Pendidikan. Bojonegoro: IKIP PGRI Bojonegoro
Prinst, Darwan. 2004. Adat Karo. Medan: Bina Media Perintis
Purba, Antilan. 2009. Sastra dan Manusia. Medan: USU Press
Riduwan. 2008. Metode dan teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Bandung
Saragih, Mazdalifah. 2012. Efektivitas Metode Mengalirkan Bayangan dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X SMA Perguruan Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2012/1013. Medan: Unimed
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sitepu, Sempa, dkk. 1996. Pilar Budaya Karo. Medan: Forum Komunikasi Masyarakat Karo (FKMK) USU
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
71
Sukma, Dani.2012. Efektivitas Metode Circuit Learning Terhadap Kemampuan Menyimak Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Teladan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Medan: Unimed
Wadi, Rama. 2013. Hubungan Kemampaun Menyimak Lagu, Kemampuan Menulis Cerpen, Hubungan Antara Kemampuan Menyimak Lagu dengan Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X MAS As-Syarif Desa Kuala Beringin Tahun Pelajaran 2013/2014. Medan: Unimed