• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEKNIK FEEL SWING DALAM INSTRUMEN SAXOPHONE PADA LAGU ORNITHOLOGY OLEH CHARLIE PARKER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN TEKNIK FEEL SWING DALAM INSTRUMEN SAXOPHONE PADA LAGU ORNITHOLOGY OLEH CHARLIE PARKER."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TEKNIK FEEL SWING DALAM INSTRUMEN

SAXOPHONE PADA LAGU ORNITHOLOGY

OLEH CHARLIE PARKER

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

EPALINDA PARAPAT

NIM 209342041

PROGRAM STUDI SENI MUSIK

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yesus Kristus yang sangat luar biasa yang terus menerus melingkupi dan mencurahkan berkat berkatNya sehingga akhirnya Skripsi yang berjudul “ Kajian Teknik Feel Swing Dalam Instrumen Saxophone Pada Lagu Ornithology Oleh Charlie Parker” dapat penulis selesaikan.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan hasil yang terbaik dalam menyelesaikan Skripsi ini, dan penulis juga menyadari tanpa bantuan berbagai pihak, Skripsi ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Dra. Tuti Rahayu, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Panji Suroso, M.Si, Selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Medan.

5. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd. Selaku Dosen PS I 6. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Selaku PS II

7. Adina Sastra Sembiring, M.Pd Selaku Dosen PA.

8. Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung selama perkuliahan.

(7)

iii

10. Nixon Alfredy Sianturi S.Pd yang juga telah menjadi narasumber untuk memaksimalkan isi tulisan ini serta memberikan arahan-arahan dalam memahami teknik-teknik permainan pada alat musik saxophone.

11. Kakak saya Roida Parapat S.Pd terimakasih buat dukungan serta materi yang sudah dihibahkan kepada penulis serta abang Rickson Hero Parapat terimakasih sudah menjadi Bapak sekaligus sebagai abang bagi saya.

12. Teman-teman Pend. Seni Musik stambuk 2009 William, Dwi Nova Pandia, Desman Ambarita, Monika Soarez, Rema, serta teman-teman yang lain yang tak mampu penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita smua.

Medan, Juli 2014 Penulis

(8)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A.

Landasan Teoritis ... 10

7.2 Spesifikasi Saxophone ... 17

7.3 Teknik dalam instrumen Saxophone ... 20

B.

Kerangka Konseptual ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 33

B. Populasi Dan Sampel ... 34

(9)

v

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Studi Kepustakaan ... 36

2. Wawancara ... 38

3. Dokumentasi ... 39

4. Kerja Laboratorium ... 39

E. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Teknik feel swing yang terdapat pada ornithology ... 44

B. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Ketika Memainkan Teknik Feel Swing Dalam Instrumen Saxophone Pada Lagu Ornithology ... 54

C. Suara yang dihasilkan dengan menggunakan teknik feel swing dan yang tidak menggunakan teknik feel swing ………. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni musik merupakan salah satu media atau sarana dalam

mengekspresikan diri. Manusia menggunakan bunyi melalui suara manusia atau

melalui ragam alat musik. Instrumen musik berperan sebagai media yaitu alat

pengantar/penyalur ide-ide komponis dalam suatu komposisi yang ditulis dalam

bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya

mewujudkan partitur dalam bentuk nada-nada yang dapat didengar. Dengan kata

lain, pemain musik mewujudkan simbol-simbol musik yang tertulis menjadi nada

dengan menggunakan satu atau beberapa alat musik.

Alat musik digolongkan berdasarkan cara memainkannya, alat musik tiup

menghasilkan suara ketika suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi

rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan

panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh

bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya, contoh alat musik

tiup ini adalah trompet, trombone, flute, dan saxophone.

Saxophone merupakan alat musik jenis aerophone, artinya alat musik yang

memiliki sumber bunyi berdasarkan udara yang bergetar. Pada saxophone bunyi

dihasilkan dengan cara menggetarkan single reed yang melekat pada mouthpiece

dengan cara menempelkan gigi atas pada mouthpiece dan bibir bawah menahan

(12)

dalam woodwind (alat musik tiup kayu) bahan alat musik saxophone terbuat dari

logam tipis. Alat musik saxophone memiliki lubang-lubang kecil sepanjang

badannya yang dapat dibuka dan ditutup dengan jari-jari atau dengan

pengontrolan pada pad-nya. Dengan cara itu, pemain dapat mengubah-ubah

panjang pendeknya getaran bunyi sehingga menimbulkan perubahan pitch atau

tinggi rendahnya nada. Alat musik saxophone lebih bersifat individual dan lebih

mempunyai perbedaan warna suara diantara beragam instrumen lain.

Dalam memainkan sebuah lagu atau mengisi sebuah lagu baik itu lagu

pop, keroncong, dangdut, bahkan jazz tentunya diperlukan sebuah teknik yang

baik agar lagu tersebut lebih enak didengar. Teknik dalam memainkan alat musik

saxophone merupakan suatu cara untuk memainkan berbagai macam

variasi-variasi teknik sesuai tingkat kesulitan yang bermanfaat bagi usaha pengembangan

keterampilan untuk memainkan berbagai jenis repertoar secara terampil. Adapun

berbagai macam teknik yang terdapat dalam memainkan alat musik saxophone

seperti breathing(pernapasan), embouchure (formasi bibir, gigi, rahang, dan

otot-otot disekitar mulut), tongue (teknik lidah), fingering (teknik penjarian), teknik

extra tone/altissimo (nada-nada tinggi), digglisando (bending), slur (teknik

memainkan nada yang berlegato), feel swing. Variasi teknik yang digunakan

dalam alat musik saxophone dapat diaplikasikan ketika saat latihan dengan

menggunakan backing track atau minus one, atau pada saat jamming bersama

teman guna memperlancar berbagai macam teknik serta memiliki tone yang baik.

(13)

membaca reportoar merupakan hal yang perlu dilakukan oleh seorang pemain

saxophone untuk memperlancar musikalitas dalam membaca reportoar.

Awalnya saxophone digunakan untuk kelompok-kelompok seperti

marching band dan brass section kemudian saxophone mulai diterapkan pada

musik – musik dansa diera swing. Era swing muncul pada tahun 1930 sampai

dengan 1940-an dimana alat musik saxophone sudah dipergunakan untuk

mengiringi acara disebuah club . Hal ini sesuai dengan tulisan yang pernah dibuat

oleh Hadi (2011:14) yang mengatakan bahwa “Dalam perkembangan sejarah,

Saxophone sangat berperan penting dalam perkembangan musik Jazz. Pada tahun

1930 kelompok musik Jazz dominan dengan permainan alat musik saxophone

yang disebut dengan brass section. Saxophone semakin popular dan makin

diminati banyak orang, tidak hanya orang yang ingin belajar dan menjadi pemain

saxophone, tetapi para penikmat musik pada waktu itu pun selalu menantikan

pertunjukan musik yang menggunakan alat musik saxophone”. Hadi menjelaskan

bahwa pada waktu itu yaitu pada tahun 1930 saxophone sudah popular dikalangan

orang banyak. Setelah era swing berakhir muncullah beberapa musisi yang

disebut-sebut sebagai pelopor munculnya musik era baru yang disebut dengan

bebop salah satu musisi yang disebut sebagai pelopor munculnya era baru tersebut

adalah Charlie Parker.

Charlie Parker merupakan seorang pemain saxophone sekaligus sebagai

arranger dan komposer. Charlie Parker memiliki ciri-ciri seperti orang negro

lainnya yaitu mempunyai kulit gelap lahir di kansas city, New York- Amerika

(14)

menghasilkan beberapa karya musik dalam bentuk instrumental. Oleh beberapa

penggemarnya Charlie Parker mempunyai nickname atau nama panggilan dengan

nama „yardbird‟. Dalam bidang musik Charlie Parker memberikan semacam

pengaruh kepada penikmat musik bahkan kepada orang-orang yang ingin belajar

musik pada saat ini. Musik yang disuguhkan oleh Parker lebih bersifat kepada jati

diri sebagai seniman daripada sebagai musik hiburan yang produktif. Beberapa

karya Charlie Parker yang terdapat pada realbook (sebuah buku yang menyajikan

sejumlah partitur lagu jazz standar) berjudul billy’s bounce, ornithology, yardbird

suite, now’s the time, dona lee, dan antroplogy.

Ciri khas permainan saxophone oleh Charlie Parker pada umumnya

mempunyai tempo yang cepat bahkan tidak ada dijumpai tempo yang lambat,

kromatis tapi tetap melodis dan masih tetap terdengar harmonis pada jalur akor.

Teknik permainan Charlie Parker sangat susah untuk ditiru karena kecepatan jari

tangannya menekan klep saxophone sangat cepat dan rapi sehingga nada-nada

kromatis dengan menggunakan beberapa teknik seperti teknik feel swing pun tetap

mempunyai suara yang jelas dan tidak seperti adanya suatu kesalahan serta tidak

seperti dipaksakan. Teknik lain yang Parker pergunakan untuk memainkan

saxophone adalah teknik dengan menggunakan tanda istirahat penuh dalam satu

bar, hal tersebut Parker lakukan untuk memanfaatkan situasi dimana adanya suatu

kesempatan untuk mengambil nafas. Hal lain yang mendukung teknik permainan

Parker adalah memainkan notasi ghost note yaitu memainkan nada dengan

(15)

Bebop muncul setelah era swing yang merupakan sub genre dari jazz

memiliki karakter tempo yang cepat, teknik virtuoso dan improvisasi yang

diambil dari struktur harmonik. Ciri khas Frase yang terdapat pada bebop lebih

panjang dan tidak begitu repetitif dan sekaligus tidak terstruktur. Secara umum

melodi bebop tidak simetris tetapi lebih kromatis dengan menggunakan duabelas

nada dalam satu oktaf. sumber, szwed (2008:130). Didalam bebop tidak

dipergunakan pola irama atau ritme yang lurus atau straight eight note seperti

bermain pada musik klasik dan pop, akan tetapi menggunakan irama yang lebih

memberikan kesan aksen pada setiap upbeat atau nada-nada yang berada diatas

ketukan bawah. Jenis pola Irama atau ritme tersebut merupakan sebuah aset atau

sebuah modal dalam belajar dasar bebop karena irama tersebut tidak dapat

diterapkan disetiap aliran musik. Jika dipaksakan untuk memainkan irama tersebut

dalam sebuah lagu yang mempunyai irama-irama lurus seperti lagu pop misalnya,

maka lagu tersebut terkesan aneh dan tidak wajar demikian sebaliknya jika irama

lurus dimainkan pada bebop akan sangat aneh. Jenis pola ritem yang terdapat pada

musik bebop menggunakan istilah feel swing.

Feel swing menjadi salah satu ciri khas pola ritem pada musik bebop. Jika

diamati dengan serius pada musik bebop feel swing sangat terasa dan sangat jelas

didengar oleh para pendengarnya. Kata feel swing berarti memiliki arti rasa

swing, akan tetapi pada tulisan ini feel swing yang dimaksud adalah memainkan

pola ritem yang berbeda dari penulisannya. Memahami bagaimana cara

memainkan feel swing adalah dengan cara mendengarkan lagu jazz standar

(16)

straigh feel yaitu irama-irama yang lurus seperti klasik dan pop kemudian

bandingkan irama straigh feel dengan feel swing. Pada musik klasik serangkai

notasi seperdelapan dimainkan dengan nilai perbandingan yang sama sedangkan

pada musik bebop dengan menggunakan teknik feel swing rangkaian notasi

seperdelapan tersebut dimainkan secara tidak merata. Perbandingan tersebut tentu

saja memiliki efek suara yang ditimbulkan yang selanjutnya akan penulis bahas di

bab IV.

Penulis melihat teknik feel swing ini terdapat pada lagu Ornithology yang

merupakan salah satu karya oleh Charlie Parker. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk mengangkat judul penelitian “Kajian Teknik Feel swing Dalam Instrument

Saxophone Pada lagu Ornithology Oleh Charlie Parker”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang di hadapi maka

umumnya penelitian menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian yang

dilakukan menjadi terarah serta cakupan tidak terlalu luas. Identifikasi masalah

tersebut sesuai dengan pendapat Tanjung (2007:25) yang mengatakan bahwa:

“Mengidentifikasikan masalah tidak lain menguraikan lebih jelas tentang masalah

yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Di dalamnya berisi

perumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena”.

Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

(17)

1. Bagaimana teknik memainkan feel swing pada instrumen saxophone yang

terdapat pada lagu Ornithology yang dimainkan oleh Charlie Parker?

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi ketika memainkan teknik feel

swing dalam instrumen saxophone pada lagu Ornithology

3. Bagaiman suara yang dihasilkan dengan menggunakan teknik feel swing?

4. Jenis lagu apakah yang sesuai untuk dimainkan dengan mempergunakan

teknik feel swing?

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi dibandingkan

waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa perlu

memberi batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan jelas,

masalah dalam penelitian ini dibatasi yaitu:

1. Bagaimana teknik permainan feel swing pada instrumen saxophone yang

terdapat pada lagu Ornithology yang dimainkan oleh Charlie Parker?

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi ketika memainkan teknik feel

swing dalam instrumen saxophone pada lagu Ornithology

3. Bagaiman suara yang dihasilkan dengan menggunakan teknik feel swing?

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan titik fokus dari sebuah penelitian yang

(18)

menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,

sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban.

Hal ini sejalan dengan pendapat Idrus (2009:48) yang mengatakan bahwa :

“Rumusan penelitian merupakan serangkaian pertanyaan yang dijadikan dasar pijakan bagi peneliti untuk menentukan berbagai desain dan strategi penelitiannya. Adapun untuk lebih operasionalnya, rumusan masalah penelitian harus dituliskan dalam wujud kalimat tanya dengan bahasa yang singkat dan jelas”.

Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar

belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Kajian

Teknik Feel swing Dalam Instrumental Saxophone Pada Lagu Ornithology Oleh

Charlie Parker.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian mempunyai tujuan, tanpa adanya tujuan yang

jelas maka arah kegiatan yang dilakukan tidak mencapai hasil yang diinginkan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Riduan (2006:25) : “Tujuan penelitian merupakan

keinginan-keinginan peneliti atau hasil penelitiannya dengan mengetengahkan

indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian terutama yang

berkaitan deengan variabel-variabel penelitian”. Berdasarkan pendapat tersebut

maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui teknik permainan feel swing pada instrumen saxophone

(19)

2. Untuk mengetahui gaya permainan saxophone Charlie Parker pada saat

menggunakan teknik feel swing pada lagu Ornythology

3. Untuk mengetahui tingkat kesulitan yang ditemukan untuk memainkan

teknik feel swing dalam instrumen saxophone pada lagu Ornithology

4. Untuk mengetahui perbedaan suara yang dihasilkan teknik feel swing

dengan yang tidak menggunakan teknik feel swing.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan

sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka

penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan untuk studi kepustakaan di Jurusan Sendratasik Program

Studi Seni Musik Universitas Negeri Medan, Khususnya mahasiswa yang

mengikuti mata kuliah saxophone.

2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat khususnya kepada pecinta

saxophone

3. Sebagai bahan referensi dikemudian hari yang ingin meneliti dengan kasus

yang sama

4. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori

yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Charlie Parker lahir di kota Kansas pada 29 Agustus 1920. Sebelum

mempelajari alto saxophone Charlie Parker awalnya mempelajari Bariton.

Pada tahun 1936 Parker mulai bekerja reguler disebuah cafe di New York.

Charlie Parker dijuluki dengan nama Yardbird oleh para penggemarnya.

Charlie Parker disebut sebagai salah satu revolusioner masa transisi swing ke

era bebop.

2. Ornithology merupakan salah satu karya musik intrumental saxophone yang

dimainkan oleh Charlie Parker. Ornithology ini direkam pada tanggal 24

Desember 1945 di Carniage Hall, New York bersama sahabatnya Red

Rodney pada terompet, Al Halg pada piano, Tommy Potter pada bass, Roy

Haynes pada drum dan Charlie Parker pada alto saxophone. Ornithology ini

adalah musik intrumental saxophone yang beraliran bebop yang mempunyai

durasi 3:29 menit dengan jumlah 128 bar, tempo 168-232 BPM, birama 4/4

dengan nada dasar E = do.

3. Teknik feel swing merupakan cara untuk memainkan berbagai macam variasi

pola ritem yang dalam penulisannya berbeda dengan cara memainkannya.

(21)

swing itu adalah Feel swing bagian I adalah teknik memainkan notasi

seperdelapan swing, bagian II adalah teknik memainkan notasi seperdelapan

yang digabungkan dengan notasi seperdelapan triplet, bagian III adalah teknik

memainkan notasi seperenambelas triplet dengan not seperdelapan, feel swing

bagian IV adalah teknik memainkan notasi seperenambelas yang

digabungkan dengan notasi seperdelapan triplet, feel swing bagian V adalah

teknik memainkan notasi dimana setelah notasi tersebut terdapat tanda

istrahat, feel swing bagian VI adalah teknik memainkan slur pada notasi

seperdelapan, feel swing bagian VII adalah teknik memainkan slur pada

notasi seperenambelas dengan jumlah ketukan selama 3 ketuk dimana notasi

tersebut terdapat 14 notasi, feel swing VIII adalah teknik memainkan ghost

note.

4. Kendala-kendala yang dihadapi pada saat menggunakan tekni feel swing pada

lagu ornithology adalah Kesulitan dalam mengikuti tempo yang cepat yang

menyebabkan penggunaan tongue atau teknik sentuhan lidah pada ujung reed

tidak tepat sehingga intonasi yang dihasilkan oleh alat musik saxophone

kurang jelas dan pola ritem menjadi tidak sesuai dengan teknik feel swing.

kemudian kesulitan yang lain berupa kesulitan dalam memainkan frasering

yang seharunya yang terdapat pada lagu ornithology.

5. Ada perbedaan suara berupa perubahan pada nada dengan menggunakan

teknik feel swing dan yang tidak menggunakan teknik feel swing. Perubahan

tersebut adalah apabila menggunakan teknik feel swing nada-nada yang

(22)

pada setiap nada offbeat atau upbeat walaupun secara tertulis tidak ditandai

dengan aksentuasi berupa aksen, sedangkan sebuah lagu yang tidak

menggunakan teknik feel swing atau straight feel nada – nada yang dimainkan

terdengar rata atau mempunyai perbandingan yang sama disetiap ritem yang

ditulis.

B. SARAN

Berdasarkan dari beberapa kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis

mengajukan beberapa saran diantaranya:

1. Banyak mendengarkan lagu jazz standart

2. Pergunakan waktu latihan sebaik mungkin

3. Sight reading sangat diperlukan untuk menambah kemampuan untuk

membaca notasi secara baik dan benar

4. Pada saat latihan, gunakan metronom agar tempo tetap terjaga

5. Pada saat latihan membaca notasi usahakan untuk memainkan teknik feel

swing karena teknik feel swing tersebut merupakan modal awal atau modal

dasar dalam bermain musik Jazz.

6. Mengenal genre-genre dalam musik karena tidak semua genre musik

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Desman Ferinata. Skripsi. Teknik Permainan Saxophone Pada Lagu Together Again Oleh Dave Koz. FBS. Unimed

Azwar, Saifuddin. 1997. Metode Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Hariman, Herman. 2008. Improvisasi Jazz Siapa Takut?.Jakarta : Gramedia pustaka utama

Mulyanto, Eko. 2008. Panduan Dasar Bermain Jazz. Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Rizzo, Jacques. 1989. The New Method For Learning to Read Written Jazz Music. U.S.A: International copyright Secured

Sianturi, Nixon Alfredy. Skripsi. 2012. Teknik Permainan Saxophone Dalam Musik Tradisonal Batak Toba Di Wisma Bethesda Medan. FBS. Unimed.

Sihombing, Boy Hadi. Skripsi.2010. Teknik Permainan Saxophone Pada Lagu Hey Jude Karya Warren Hill.FBS Universitas HKBP Nommensen.

Sinaga, Doli. Skripsi. 2013. Pembelajaran Saxophone Alto Pada Lagu Nothing Gonna Change My Love Mahasiswa Prodi Seni Musik Universitas Negeri Medan.FBS.Unimed.

Soekarno, Ari. 2002. Buku Pintar Musik. Inovasi : Jakarta

Sugyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Szwed, John F.2008. Memahami Dan Menikmati Jazz. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

Tanjung, Bahdin Nur.2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Taylor,Dennis. 2002. Amazing Pharasing 50 Way To Improve Your Improvisational Skill. Nashville: Hal Leonard Corporation

Teal, Larry. 1963. The Art Of Saxophone playing. USA : Scoth

Yoyok. 2008. Teknik Bermain Saxophone. Jakarta : Grafindo.

Yusuf, Muhammad.Skripsi. 2005. Aspek Kesejarahan Instrumen Saxophone dan Analisa Concertino Op.26 Instrumen Klarinet Karya C.M.Weber Yang

Diadaptasikan Pada Saxophone Alto.FBS.Universitas HKBP

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat risiko pajanan mikroplastik melalui konsumsi ikan kurisi dan ikan

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyusun skripsi yang berjudul DESKRIPSI

perulangan, kemudian nilai i pertama kali akan berisi 1, kemudian akan diuji apakah nilai i habis dibagi dua, jika benar maka dicetak nilai i , kemudian pengulangan

Menjadi Panglima Tertinggi Angkatan Tentera Malaysia dengan kuasanya dilaksanakan oleh Majlis Angkatan Tentera Mengisytiharkan darurat apabila keselamatan negara

Pada proses ini, jumlah piksel yang terkandung pada citra direduksi (dikurangi) dengan metode PCA dan prinsip ruang eigen, di mana hasil dari reduksinya berupa vektor ciri yang

Bagi penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan tema peristiwa pemanfaatan teknologi informasi yang lain selain internet banking untuk menggali event studi

Kompetensi Umum Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Hukum Perlindungan Konsumen serta mampu menganalisa kasus-kasus perlindungan konsumen yang terjadi

[r]