• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN TEORI

2.1 Cloud Computing

2.1.1 Sejarah & Definisi Cloud Computing

Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata “Komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum.” Ide dari Cloud Computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, Cloud Computing melalui internet menjadi realitas.

Cloud Computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan Teknologi Informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita “menyewa”

sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja.

Cloud Computing merupakan evolusi dari virtualization, service- oriented architecture, autonomic dan utility computing. Cara kerja dari Cloud Computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, kontrol akan, teknologi infrastruktur dari Cloud Computing

(2)

untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Mereka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.

Gambar 2.1 Diagram Cloud Computing

Sebagai contoh gambaran sederhananya, kita bisa bayangkan Cloud Computing seperti sebuah jaringan listrik. Jika kita butuh listrik, kita tidak harus punya pembangkit listrik. Kita hanya perlu menghubungi penyedia layanan listrik, yaitu PLN untuk menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik dan kita tinggal menikmatinya saja. Dan pembayaran kita lakukan sesuai dengan besaran pemakaiannya.

Perusahaan dapat melakukan order dengan menghubungi server pusat penyedianya untuk menghubungkan perusahaannya (dalam hal ini

(3)

melalui internet) dan tinggal menggunakannya pada komputer yang ingin menggunakan apapun yang dibutuhkan. Pembayaran atas pemakaian/peminjaman resource yang digunakan juga disesuaikan dengan besar pemakaiannya dan pembayaran tersebut dapat dilakukan per bulan, per triwulan, per semester, per tahun, atau sesuai kontrak yang telah disetujui.

Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi besar-besaran. Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiap organisasi akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan di sisi Teknologi Informasi.

Cloud Computing secara sederhana dapat didefinisikan adalah

“layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet“. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia Teknologi Informasi yang digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).

2.1.2 Karakteristik dari Cloud Computing 1. On-demand Self-service

User tidak akan mengalami kesulitan ketika mereka membutuhkan sesuatu dari provider. Mereka dapat tetap meminta suatu layanan terhadap Cloud tanpa harus menghubungi provider secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta suatu layanan melalui web portal, management interface, dsb. Provider

(4)

akan mengerjakan permintaan tersebut nantinya. Dengan kata lain, Cloud menjadi jembatan penghubung antara provider dengan user dengan sedikit interaksi di antara keduanya.

2. Broad Network Access

Akses ke software menjadi tersedia di mana saja melalui jaringan yang ada sehingga semua alat dapat mengaksesnya, seperti laptop, PDA dan handphone.

3. Resource Pooling

Infrastruktur dari Cloud menyediakan resource yang dapat digunakan oleh user.

4. Rapid Elasticity

Keuntungan dari Cloud Computing yang sangat penting adalah kemampuan scalability. Scalability artinya kapabilitas dari Cloud dapat diturunkan atau pun dinaikkan secara otomatis sesuai dengan kebutuhan dari user. Hal ini dapat menaikkan efisiensi dan efektivitas dari resource yang berada di Cloud.

5. Measured Service

Measured Service berarti bahwa Sistem dari Cloud Computing dapat dengan otomatis mengontrol dan mengoptimasi resources yang ada dengan mengontrol tipe dari layanan yang sedang digunakan.

(5)

2.1.3 Cloud Computing Layer

Gambar 2.2 Tingkatan Layer Cloud Computing

Cloud Computing mempunyai 5 layer layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:

1. Client

Cloud Client terdiri dari hardware dan software komputer yang bergantung pada Cloud Computing untuk dapat mengerjakan tugas- tugasnya.

2. Application / Software as a Service (SaaS)

SaaS merupakan layanan Cloud Computing yang paling dahulu populer. SaaS ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan, sehingga tidak perlu

(6)

mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi.

Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan.

Hanya saja dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu.

Meskipun demikian, kustomisasi tidak serta-merta diharamkan, meskipun hanya untuk skala dan fungsi yang terbatas. Tapi dengan berkembangnya pasar dan kemajuan teknologi pemrograman, keterbatasan-keterbatasan itu pasti akan berkurang dalam waktu tidak terlalu lama.

Untuk contoh layanan SaaS, tentu saja kita harus menyebut layanan CRM online Salesforce.com–yang dikomandai Marc Benioff dan telah menjadi ikon SaaS ini. Selain itu Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, dari mulai layanan word processor seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online.

Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified

(7)

communication. Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri masih sangat sedikit yang mau berinvestasi untuk menyediakan layanan SaaS ini.

3. Platform as a Service (PaaS)

Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang menyediakan modul- modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut.

Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django. Kemudian Salesforce juga menyediakan layanan PaaS melalui Force.com, menyediakan modul- modul untuk mengembangkan aplikasi diatas platform Salesforce yang menggunakan bahasa Apex.

Dan mungkin yang jarang sekali kita ketahui, bahwa Facebook juga bisa dianggap menyediakan layanan PaaS, yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi diatasnya.

(8)

4. Infrastructure as a Service (IaaS)

IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. Ini adalah sebuah layanan yang “menyewakan” sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.

Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS.

Yang penting, permintaan mereka atas sumberdaya dasar teknologi informasi itu dapat dipenuhi. Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat ini adalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis.

Salah satu pionir dalam penyediaan IaaS ini adalah Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Computing Cloud). Layanan Amazon EC2 ini menyediakan berbagai pilihan persewaan mulai CPU, media penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan juga platform pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan jam-jaman.

Untuk di dalam negeri sendiri, rencananya ada beberapa provider yang akan menyediakan layanan sejenis mulai pertengahan tahun ini.

(9)

5. Server

Layer server terdiri dari hardware dan software komputer yang telah dibuat secara khusus untuk menangani kinerja dari layanan Cloud.

2.1.4 Jenis-jenis Cloud Computing 1. Public Cloud

Sesuai dengan namanya, jenis Cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya dan dapat diakses oleh siapa saja dengan menggunakan internet.

Gambar 2.3 Public Clouds

(10)

2. Private Cloud

Di mana sebuah infrastruktur layanan Cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur Cloud itu bisa saja dikelola oleh organisasi yang bersangkutan atau oleh pihak ketiga.

Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola Private Cloud ini.

Gambar 2.4 Private Clouds

3. Community Cloud

Dibuat dan dikembangkan oleh beberapa organisasi/perusahaan yang menjadi sebuah komunitas dan memiliki tujuan yang sama.

Konsep dari Community Cloud sama dengan Private Cloud di mana hanya user yang telah diregistrasikan dalam Cloud ini yang dapat

(11)

mengaksesnya. Perbedaannya adalah tipe Cloud ini dibuat untuk beberapa organisasi / perusahaan.

4. Hybrid Cloud

Untuk jenis ini, infrastruktur Cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur Cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar Cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antar Cloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal.

2.1.5 Mekanisme Akses Cloud Computing

Mekanisme akses ke Cloud Computing dapat dijalankan secara beraneka ragam seperti akses standard melalui LAN (apabila menggunakan private cloud) dan internet melalui browser yang terhubung ke sebuah web portal atau management interface dari penyedia layanan Cloud Computing. Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam, tetapi hal ini tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi end- user karena bersifat transparan, dimana end-user cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada Cloud Computing.

(12)

2.1.6 Kelebihan & Kekurangan Cloud Computing 2.1.6.1 Kelebihan

1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.

2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.

3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi / perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.

4. Meningkatkan performa dari komputer.

5. Menghemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.

6. Maintenance mudah dilakukan.

7. Mempunyai kapasitas penyimpanan yang tak terhingga. Michael Millner berkata bahwa Cloud menyediakan kapasitas penyimpanan yang tak terbatas secara virtual. Ini berarti bahwa tidak adanya batas pada tempat penyimpanan data jika dibandingkan dengan sebuah PC (Personal Computer).

8. Kolaborasi dengan grup menjadi lebih mudah. Kolaborasi pada grup akan menjadi lebih baik karena semua user dalam grup tersebut dapat mengakses data pada saat yang bersamaan dan apabila terjadi perubahan pada data tersebut, perubahan tersebut akan langsung terjadi pada data tersebut.

(13)

2.1.6.2 Kekurangan

1. Membutuhkan koneksi internet yang konstan.

2. Kecepatan dari koneksi internet memiliki pengaruh yang sangat besar. Apabila koneksi internet pelan, maka user akan menghadapi masalah dalam mengakses aplikasi yang terdapat pada Cloud.

3. Masalah penyimpanan data. Apabila server dari Cloud rusak dan data belum di-backup, maka data akan hilang semua.

(14)

2.2 Proxmox Virtual Environtment (Proxmox VE)

Gambar 2.5 Contoh Screen Shoot Proxmox

2.2.1 Definisi Proxmox VE

Proxmox merupakan software open source Virtualization Platform untuk menjalankan Virtual Appliances dan Virtual Machine.

Proxmox VE adalah distro khusus yang didedikasikan secara khusus sebagai mesin host virtualisasi sistem dan memuat 2 teknologi virtualisasi, yaitu KVM dan OpenVZ.

(15)

Proxmox VE menggunakan Container Virtualization dan Full Virtualization:

‐ Container Virtualization (OpenVZ)

Merupakan teknologi yang disarankan untuk menjalankan server Linux. OpenVZ membuat beberapa container yang secure dan terisolasi (disebut juga CT, VE atau VPS). Setiap container melakukan dan mengeksekusi persis seperti layaknya sebuah stand- alone server, sebuah container dapat di-reboot secara independen dan memiliki akses root, user, IP address, memori, proses, file, aplikasi, system libraries, dan file konfigurasi tersendiri.

‐ Full Virtualization (KVM)

KVM (singkatan dari Kernel-based Virtual Machine) adalah solusi virtualisasi penuh untuk hardware berbasis x86 yang memiliki ekstensi virtualisasi (Intel VT atau AMD-V CPU). Setiap virtual machine memiliki hardware pribadi yang virtual: network card, disk, adapter grafis, dll. KVM mirip dengan XEN, tetapi KVM merupakan bagian dari Linux dan menggunakan sistem scheduler dan memory management regular dari Linux.

2.2.2 Fitur-Fitur Proxmox

‐ Bare-metal ISO Installer

Proxmox VE menginstal sistem operasi yang lengkap dan alat manajemen dalam 3 sampai 5 menit (tergantung pada perangkat keras

(16)

yang digunakan). “Bare-metal” berarti bahwa anda mulai dari server kosong – tidak perlu untuk menginstal sistem operasi dasar.

‐ Central Web-based Management

Tidak perlu menginstal alat manajemen yang terpisah, semuanya dapat dilakukan melalui web browser anda (IE6/7/8/9, Firefox 2/3/4), dengan fitur-fiturnya seperti: tampilan konsol terintegrasi ke virtual machines, integrasi dan manajemen Proxmox VE cluster yang mulus, teknologi AJAX untuk update dinamis sumber daya dan akses yang aman ke semua mesin virtual melalui enkripsi SSL (https).

‐ Backup - Restore - Live Migration

Salah satu fitur terintegrasi terpenting pada Proxmox VE dengan menggunakan VZDump (sebuah utilitas untuk membuat snapshot yang konsisten dalam menjalankan Virtual Machines (OpenVZ containers dan KVM)).

‐ Proxmox VE Cluster

Memungkinkan manajemen pusat beberapa server fisik, di mana sebuah Proxmox VE Cluster terdiri dari satu master dan beberapa node (minimum adalah satu master dan satu node). Fitur- fiturnya terdiri dari: web management tersentralisasi, satu ID login dan password untuk mengakses semua node dan guest, console dapat melihat semua virtual machine, migrasi dari virtual machines antara physical hosts, virtual appliance template store yang tersinkronisasi.

(17)

Proxmox VE lebih fokus pada pasar perusahaan. Dengan memberikan pilihan virtual appliances berguna, perusahaan dapat fokus pada target utama mereka. Proxmox VE tidak hanya menyediakan platform-bahkan lebih. Anda dapat menjalankan virtual appliances yang open source dan komersial, hanya apa yang anda butuhkan dan juga campuran keduanya.

Saat ini orang dihadapkan dengan perangkat lunak server dan metode instalasi yang lebih kompleks. Tapi Proxmox VE berbeda.

Proxmox VE mudah digunakan karena:

‐ Pre-built virtual appliances.

‐ Menginstal dan mengatur dengan beberapa klik tampilan.

‐ Proxmox VE dilisensikan di bawah GPLv2 (Open Source).

2.2.3 Kelebihan & Kelemahan 2.2.3.1 Kelebihan

1. Produk pilihan untuk penggunaan dalam perusahaan.

2. Optimasi instalasi yang sempurna, siap dijalankan dalam hitungan detik.

3. Kinerja terbaik karena Container Virtualization.

4. Manajemen yang mudah.

2.2.3.1 Kelemahan

1. Satu Pusat Masalah: Jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara

(18)

otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over / clustering.

2. Satu Pusat Serangan: Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server-server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk.

2.2.4 Spesifikasi Server Untuk Menggunakan Proxmox 2.2.4.1 Rekomendasi:

1. Dual Socket, Quad Core CPU.

2. CPU: 64 bit (Intel EMT64 atau AMD64), direkomendasikan Multi core CPU.

3. Intel VT / AMD-V capable CPU / Mainboard (untuk KVM Full Virtualization support).

4. 4 GB RAM.

5. Hardware RAID with batteries protected write cache (BBU) 6. Hard drive yang cepat.

7. Dua Gbit NIC (for bonding).

2.2.4.2 Minimum (untuk testing):

1. CPU: 64bit (Intel EMT64 atau AMD64)

(19)

2. Intel VT / AMD-V capable CPU / Mainboard (untuk KVM Full Virtualization support)

3. Minimum 1 GB RAM 4. Hard drive

5. One NIC

2.2.5 Kenapa menggunakan Proxmox?

a. Menggunakan GUI (Graphic User Interface), bukan lagi CLI (command- line Interface) seperti UEC.

b. Permintaan spesifikasi sistem lebih rendah; cukup memerlukan 1 buah server kelas Xeon.

c. Manajemen terpusat melalui web.

d. Satu ID login dan password untuk mengakses semua node dan guest.

e. Console dapat melihat semua virtual machine.

f. Melakukan migrasi dari VM antara berbagai mesin yang secara fisik berbeda.

g. Sinkronisasi virtual appliances template store.

h. Open Source.

Gambar

Gambar 2.1 Diagram Cloud Computing
Gambar 2.2 Tingkatan Layer Cloud Computing
Gambar 2.3 Public Clouds
Gambar 2.4 Private Clouds
+2

Referensi

Dokumen terkait

Erti juga memahami, sebagai guru yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengurusi studi pascasekolah siswa, UNAIR merupakan salah satu kampus favorit yang diidamkan

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran IPS pada materi kenampakan alam Kabupaten Pati dengan indikator menjelaskan kenampakan Alam Kabupaten Pati di kelas IV

turbin angin dengan penambahan 1 fin horisontal. Oleh karena itu variasi ini mampu mengekstraksi gaya drag yang lebih besar daripada variasi lainnya. Semakin besar gaya

Untuk variabel part time , dari data yang diambil untuk mahasiswa dengan lama studi kurang dari sama dengan 4 tahun (tepat waktu) dan pernah melakukan pekerjaan

paling lama 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman hasil lelang Transaksi Repo. c) Setelmen Surat Berharga dilakukan Peserta OPT dengan memindahkan Surat Berharga

Desa-desa di kecamatan Kotanopan yang belum di masuki jaringan listrik tersebut meliputi Desa Batahan, Sopo Sorik, Muara Potan, Patialo, Simandolam, Gunung Tua Simandolam dan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan dalam penelitian ini adalah melalui media kepala boneka dapat mengembangkan kemampuan kognitif dalam