• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN MEMBUAT NUGGET IKAN LELE (Clarias gariepinus) PADA WARGA DI PERUMAHAN PERMATA ASRI BLOK I 5 KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN MEMBUAT NUGGET IKAN LELE (Clarias gariepinus) PADA WARGA DI PERUMAHAN PERMATA ASRI BLOK I 5 KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN MEMBUAT NUGGET IKAN LELE (Clarias gariepinus) PADA WARGA DI PERUMAHAN PERMATA ASRI BLOK I 5 KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN THE TRAINING OF MAKING FISH NUGGETS (Clarias gariepinus) FOR

CITIZENS AT PERMATA ASRI BLOK I 5 KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Qorie Astria

Program Studi Budidaya Perairan, Akademi Perikanan Bhima Sakti astriaqorie@yahoo.com

ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk menjadi lebih praktis dan lebih efisien dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu akibatnya adalah terjadinya perubahan pola konsumsi pangan. Perubahan gaya konsumsi menjadikan makanan siap masak dan siap makan menjadi alternatif pilihan masyarakat. Konsumsi fast food mulai menjadi kebiasaan di masyarakat karena jenis makanan tersebut mudah diperoleh dan dapat disajikan dengan cepat. Salah satu produk fast food yang bergizi tinggi adalah produk olahan daging ikan, termasuk daging ikan lele. Pembuatan nugget ikan lele bertujuan agar masyarakat mampu menciptakan produk olahan perikanan yang baik dan terjamin kebersihannya, serta membentuk jiwa seorang pengusaha yang baik (tidak hanya memikirkan keuntungan semata, namun juga lingkungannya). Serta diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga perumahan permata asri blok i 5 kecamatan jati agung kabupaten lampung selatan, dikarenakan sebagian besar para ibu-ibu warga perumahan tersebut merupakan ibu rumah tangga sehingga dengan adanya pembuatan nugget ini nantinya dapat dijadikan peluang usaha dan menambah penghasilan bagi keluarganya.

Kata kunci: Ikan Lele, Nugget, Ekonomi, Clarias gariepinus ABSTRACT

The development with along of times, humans are required to be more pracical and more efficient in carrying out their lives. The result is a change in food consumption patterns. Changes in consumption styles have made ready-to-cook and ready-to-eat food an alternative choice of society. Consumption of fast food is starting to become a habit in society because this type of food is easily available and can be served quickly. One of the highly nutritious fast food products is processed fish meat products, including catfish. The purpose of making catfish nuggets is so that people are able to create good processed fishery products that are guaranteed cleanliness, and form the spirit of a good entrepreneur (not only thinking about profit, but also the environment). And it is hoped that it can improve the economy of the residents of the Permata Asri housing in Blok I 5, Jati Agung sub-district, South Lampung regency, because

(2)

most of the housewives who live in these houses are housewives so that with the making of these nuggets it can be used as business opportunities and increase income for their families.

Keyword: Catfish, Nuggets, Economic, Clarias gariepinus

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik. Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Salah satu makanan biasa yang sering kita temui adalah ikan dengan kandungan protein yang amat tinggi. Namun, masyarakat mulai bosan dengan bentuk dan rasa ikan yang biasa – biasa saja.Beberapa orangpun tidak meyukai makan ikan, dan tidak adanya inovasi dalam mengolah ikan menjadi makanan menarik. Untuk itu, diperlukan inovasi baru dalam mengolah ikan tersebut sehingga ada sesuatu yang baru dalam pengajian ikan itu. Kami mencoba mengkreasikan ikan tersebut dengan mengolah ikan menjadi nugget yang sehat, bergizi, serta bentuk yang mampu mengundang selera. Rendahnya konsumsi ikan di Indonesia

menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, disebabkan oleh lemahnya sistem penawaran, pemasaran, dan kekurangan suplai ikan ke daerah-daerah yang jauh dari pantai atau dari pembudidaya ikan. Jadi untuk itu perlu dilakukan terobosan baru dalam men-dorong masyarakat untuk lebih menyukai mengkonsumsi ikan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan protein, dan selanjutnya untuk meningkatkan ke-cerdasan masyarakat di Indonesia. Rasa ikan yang amis, juga merupakan faktor lain yang menyebabkan masyarakat kurang menyukai produk dari ikan. Oleh karena itu, peluang usaha pengembangan olahan ikan lele masih besar.

Ikan Lele merupakan salah satu hewan yang kaya gizi. Dilihat dari komposisinya kaya akan fosfor. Nilai fosfor pada ikan lele lebih tinggi dari pada nilai fosfor pada telur. Komposisi nilai gizi pada ikan lele adalah sebagai berikut: Protein sebesar 17,37 %, Lemak 4,8 %, Mineral 1,2 %, dan

(3)

Air=75,1 %. Dengan adanya nilai gizi yang tinggi ini, produk ikan lele sangat diminati oleh pasar. Produk olahan nug-get ikan ini nantinya diharapkan dapat menambah nilai ekonomi dan pendapatan warga perumahan permata asri sehingga dapat membantu mensejahterakan perekonomian keluarganya. Dari pelatihan pembuatan nugget ikan lele ini ternyata banyak warga perumahan permata asri blok I 5 ini yang sangat tertarik saat mengikuti pelatihan. Dengan latar belakang yang ada, dengan bagaimanakah menumbuhkan inovasi warga dalam mengolah ikan lele menjadi produk olahan yang bernilai jual tinggi. Dan, diharapkan dapat bermanfaat untuk warga dalam menghasilkan suatu produk dengan meningkatkan perekonomian.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR Nugget merupakan makanan yang pertama kali dikenalkan di Amerika Serikat sebagai makanan yang praktis atau cepat saji, sesuai dengan aktivitas dari masyarakat yang super padat. Bahan utama nugget kebanyakan berasal dari bahan pangan hewani yaitu daging-dagingan seperti daging

ayam dan daging sapi. Yang mana selain terbuat dari daging-dagingan, nugget juga dapat dibuat dengan menggunakan ikan.

Ikan merupakan salah satu pangan dengan sumber hewani yang dikonsumsi masyarakat, selain itu ikan mudah untuk diperoleh serta harganya yang relatif efisien terjangkau ileh masyarakat bawah, menengah dan atas. Karena harga yang relatif terjangkau, ikan lebih efisien untuk digunakan dibandingkan dengan daging. Oleh sebab itu, penglolahan ikan dengan variasi yang menarik dapat memberikan cita rasa yang sangat baik juga.

Nugget yang dibuat dengan bahan baku ikan merupakan produk olahan melalui ikan gilling dan diberi bumbu serta dicampur atau ditambahkan bahan pengikat. Yang kemudian nugget akan dibentuk sesuai selera dan semenarik mungkin. Selanjutnya dilumuri dengan tepung roti atau panir sebagai pelapis kemudian digoreng. Lele atau ikan keli merupakan salah satu ikan yang dapat dijadikan bahan baku untuk pembuatan nugget. Ikan lele adalah ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena

(4)

tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki kumis yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan lele juga merupakan ikan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

METODE PELAKSANAAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan melalui pelatihan ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan pada tanggal 20 Juni sampai 20 Juli 2020. Waktu yang digunakan untuk memberikan pelatian pembuatan nug-get ikan lele ini disesuaikan dengan waktu libur warga khususnya ibu-ibu yaitu hanya pada hari minggu. Pada pelatihan ini tim pemberi pelatihan menyediakan bahan yang akan dipraktekkan dalam pelatihan serta memberi penjelasan cara membuatnya. Warga diberi kesempatan untuk mencoba dan bertanya, hasilnya juga dapat langsung dinikmati bersama. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan di Perumahan Permata Asri Blok I 5 Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Dalam pelatihan ini metode yang digunakan adalah metode langsung

atau mendatangi langsung warga dan memberikan praktek langsung kepada warga tentang permasalahan yang sedang dilaksanakan dan meminta warga untuk mempraktekan serta melihat dan merasakan hasilnya. Metode ini untuk mengumpulkan data primer, pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi langsung antara pelaksana dengan responden. Prosedur pembuatan nugget ikan adalah sebagai berikut:

1) Bersihkan ikan dari sirip, tulang dan bagian lain yang tidak diinginkan lalu cuci hingga bersih.

2) Haluskan daging dengan gilingan daging atau penumbuk atau blender. 3) Campur daging hasil gilingan dengan seluruh bahan, lalu uleni hingga merata. 4) Masukkan adonan ke dalam dandang dan kukus selama 25 meit, lalu dinginkan.

5) Potong-potong adonan sesuai dengan selera.

6) Celupkan potongan adonan ke dalam telur, kemudian gulingkan ke tepung roti beberapa kali.

(5)

ke-ring.

8) Nugget siap dikemas atau dimakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Peserta pelatihan merupakan warga sekitar perumahan permata asri khususnya para ibu-ibu. Langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan Kegiatan antara lain, melakukan observasi untuk mengetahui berapa jumlah produksi ikan lele sehingga kemungkinan ketersediaan bahan baku dapat terpenuhi. Setelah itu sosialisasi program dengan mendata untuk menentukan peserta yang akan mengikuti pelatihan. Lalu membentuk kelompok, untuk memudahkan proses pendampingan selama pelatihan dan sesudah pelatihan.

Hasil dari pelatihan warga sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, semua tahapan-tahapan yang dijelaskan dan dipraktekkan dapat dilakukan warga dengan baik, dan banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait pembuatan nugget ikan lele tersebut. Hal ini menandakan bahwa adanya keingintahuan warga sekitar dalam membuat nugget ikan lele. Dalam pembuatan nugget ikan lele ini juga dibutuhkan kreativitas dan

ino-vasi warga baik dari segi rasa, bentuk, maupun pengemasan, agar dapat meningkatkan nilai jual produk sehingga dapat meningkatkan pendapatan warga. Setelah dilakukannya pelatihan pembuatan nugget ikan lele, penulis mengamati bahwa terdapat beberapa warga yang telah membuka usaha penjualan nugget ikan lele ini, hal ini dikarenakan selain rasanya yang diminati konsumen, harganya pun ekonomis, dan daya simpan produk yang tahan lama. Luaran yang dicapai dan diharapkan dari pelatihan pembuatan nugget ikan lele ini, warga khususnya para ibu-ibu setelah dilakukan pelatihan, terjadinya peningkatan pengetahuan yang signifikan mengenai pembuatan nugget dari daging ikan lele. Keterampilan warga terjadi peningkatan dalam pembuatan nugget setelah dilakukan pelatihan, mulai dari pemilihan ikan lele sebagai bahan dasar sampai dengan pengolahan. Dapat membentuk kelompok-kelompok usaha kecil, serta menimbulkan jiwa wirausaha dan kreativitas warga sekitar sehingga dapat meningkatkan penghasilan.

(6)

SIMPULAN

Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan dapat disimpulkan bahwa besarnya rasa keingintahuan warga untuk membuat nugget ikan yang berbahan dasar ikan lele. Selain itu, rasa kreativitas para ibu-ibu dalam pembuatan nugget ikan lele muncul dengan sendirinya selama pelatihan sehingga diperoleh hasil yang memuasakan dengan rasa dan bentuk nuggget yang bervariasi serta menarik. Serta banyaknya warga yang kemudian menerapkan pelatihan ini dengan menjual nugget dilingkungan sekitar perumahan setelah dilakukan pelatihan ini.

DAFTAR PUSTAKA Evawati, D. 2013. Daya Terima

Konsumen Karage Terhadap Diversifikasi Pengolahan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepius) Dalam Rangka Peningkatan Konsumsi Protein. Jurnal Tata Boga-FKIP Universitas PGRI AdiBuana. Volume IX, No. 16, April 2013

Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga

Soeparno. 2005. Ilmu dan teknologi Daging. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang Kelayakan Usahatani Budidaya Lele Dumbo ditiap Skala Usahatani di Desa Tegalrejo Kabupaten Boyolali dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2011 sampai dengan 20 Juli

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Pacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Kegiatan ini dilaksanakan karena

Namun, terkait dengan waktu ternyata masih ada desa yang belum mendapatkan dana tersebut, ini permasalahan birokrasi ditingkat daerah.. Berkaitan dengan output yang

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. j)

◦ Larutan tanah (sifatnya tersedia untuk diserap oleh akar tanaman) ◦ Bahan organik (mengalami proses perombakan).. ◦ Organisme tanah (komponen

Berdasarkan hasil, pembahasan, dan simpulan yang telah dijabarkan, adapun saran yang ingin peneliti sampaikan untuk penelitian lebih lanjut, diantaranya (a) dapat

Keindahan ruangan, merupakan aspek yang sangat di inginkan semua orang dengan kerapihan ruangan dan hiasan yang ada pada ruangann tersebut, karena hal itulah

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada kata kerja: Doutaidoushi 「動態動 詞 」 ,