BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Informasi
Terdapat berbagai definisi mengenai informasi, dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Informasi adalah “Data yang diproses, atau data yang memiliki arti”.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : 1 Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, akurat juga berarti harus mencerminkan maksudnya, harus akurat dari sumber sampai penerima informasi.
2 Tepat Waktu
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah tidak berlaku tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan diadakannya pengambilan keputusan, bila keputusan terlambat maka akan berakibat fatal bagi organisasi/perusahaan.
3 Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap- tiap orang berbeda.
2.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi
yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi, atau sebuah sistem
terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung
operasi, manajemen dalam suatu organisasi demi mencapai tujuan tertentu. Komponen-
komponen dalam organisasi tersebut adalah manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan
komunikasi dan sumber data yang dapat menyimpan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi yang bersangkutan.
Dalam lingkungan berbasis komputer, sistem informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan telekomunikasi, manajemen basis data berbasis komputer dan berbagai bentuk teknologi informasi yang bertujuan untuk mengubah sumber data menjadi berbagai macam hasil informasi yang dibutuhkan.
2.2.1 Komponen-komponen Sistem Informasi
Suatu sistem informasi menggunakan sumber orang/manusia (end user dan spesialis sistem informasi), sumber data, sumber hardware (mesin dan media), dan sumber software (program dan prosedur) untuk melakukan proses informasi yaitu input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Proses informasi merupakan suatu kegiatan yang mengubah sumber-sumber data ke dalam produk informasi.
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
Dapat disimpulkan bahwa terdapat empat konsep utama yang dapat digunakan pada semua jenis sistem informasi, yaitu:
a. Manusia, hardware, software dan data adalah empat sumber dasar dari sistem informasi
b. Sumber manusia terdiri dari end user (pengguna akhir) dan spesialis sistem informasi.
Sumber hardware terdiri dari mesin dan media. Sumber software adalah program dan prosedur serta sumber data adalah data dan pengetahuan dasar.
c. Sumber data yang ada diolah oleh kegiatan proses informasi ke dalam berbagai produk informasi untuk end user.
d. Proses informasi terdiri dari input, pemrosesan, output, penyimpanan dan kegiatan pemeriksaan.
2.3 Pengertian CCTV
CCTV memiliki kepanjangan Closed Circuit Television, yang berarti menggunakan sinyal yang bersifat tertutup, tidak seperti televisi biasa yang merupakan sinyal siaran. Pada umumnya CCTV digunakan sebagai pelengkap keamanan dan banyak dipakai di dalam industri- industri seperti militer, bandara, toko, kantor, pabrik dan bahkan sekarang perumahan pun telah banyak yang menggunakan teknologi ini.
Kamera CCTV berfungsi sebagai alat pengambil gambar, ada beberapa tipe kamera yang
membedakan dari segi kualitas, penggunaan dan fungsinya 2 hal yang paling utama adalah,
kamera CCTV Digital dan kamera CCTV Analog dimana kamera CCTV Digital atau yang biasa
di sebut IP (Internet Protocol) CCTV, bisa menggunakan jejaring yang berarti akan menghemat
dari segi instalasi. Karena berbasis network (jaringan) yang bersifat pararel dan bercabang, tidak
memerlukan satu kabel khusus untuk tiap kamera, sedangkan kamera analog harus menggunakan
satu kabel untuk setiap kamera, yang berarti setiap kamera harus terhubung ke DVR (Digital Video Recorder) atau alat perekam secara langsung.
NVR (Network Video Recorder), ini adalah alat yang digunakan pada sistem kamera CCTV Digital untuk merekam kejadian berupa video, sedangkan pada sistem kamera CCTV Analog menggunakan DVR (Digital Video Recorder). Dalam sistem ini banyak fitur yang bisa dimanfaatkan sebagai alasan keamanan, salah satunya adalah merekam kejadian kriminal, lalu hasil rekaman ini dapat digunakan di pengadilan untuk membuktikan kejadian tersebut.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV Digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui komputer atau telepon genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja, selama ada komunikasi dengan internet. Jika mengacu pada jenis output dan teknologi, kamera CCTV dapat dibedakan menjadi kamera CCTV digital dan kamera CCTV analog.
2.3.2 Kamera CCTV Digital
Dalam membangun sebuah sistem CCTV Digital, berikut ini peralatan dan material yang diperlukan :
1. NVR (Network Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun ada pula yang di upgrade hingga 1 atau 2 Terabyte).
Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 AVIdan H264. Dan
biasanya input NVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
Gambar 2.2 NVR (Network Video Recorder)
2. Konektor RJ-45 adalah tipe konektor yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel UTP, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan switch atau router yang kemudian diteruskan ke personal komputer.
Gambar 2.3 Konektor RJ-45
3. Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), karena harganya relatif murah dan mudah dipasang. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.
Gambar 2.4 Kabel UTP
4. Tang Crimp kabel UTP digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP.
Gambar 2.5 Tang Crimp Kabel UTP
5. Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa komputer untuk membentuk jaringan yang lebih besar.
6. Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau
power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit.
Gambar 2.7 Kabel Power
7. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun hal ini tergantung jenis atau tipe kamera yang digunakan.
Gambar 2.6 Switch