• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III : DATA DAN ANALISA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III : DATA DAN ANALISA

3.1. Data Fisik dan Non Fisik

Stasiun Senen memiliki data – data sebagai berikut : 1. Pemilik, Jenis dan pelayanan Stasiun Kerta Api Senen

a. Pemilik : Badan Usaha Milik Negara b. Nama : PT. Kereta Api Indonesia c. Kelas : Persero

d. Sasaran Pelayanan : Transportasi Umum

2. Data Teknis

a. Lokasi Jalan Senen Raya, Senen Jakarta Pusat

1) Kelurahan : Senen

2) Kecamatan : Gambir

3) Kota Administrasi : Jakarta Pusat

4) Provinsi : DKI Jakarta

b. Luas Tanah : 25.087 m

2

c. Daerah Perencanaan (DP) : - m

2

d. Koefisien Dasar Bangunan dari DP : 60%

e. Koefisien Lantai Bangunan : 6

f. Lapis Bangunan Maksimum : 24 lantai

3. Bangunan

a. Jenis bangunan : Cagar Budaya Type A

b. Peron :

1) Jumlah lantai : 1 Lantai 2) Jumlah peron : 6 Peron

c. Fasilitas Parkir : Landed

3.2. Analisa Aspek Lingkungan

Perencanaan dan Perancangan Stasiun Senen Jakarta dimulai dengan

menganalisa berbagai hal yang berkaitan, yang bertujuan untuk mencari solusi pada

(2)

diterapkan dalam desain dan konsep bangunan yang akan dirancang.

3.2.1 Batas Tapak

Batas – batas tapak site antara lain :

1. Sebelah barat : Jl. Stasiun Senen, yang merupakan jalur dua arah dan jalur kendaraan antar kecamatan, entrance utama berada pada jalur ini yang terhubung langsung dengan jalur pedestrian.

2. Sebelah timur : Jl. Bungur besar, yang merupakan jalur jalur satu arah dan juga jalur kendaraan antar kecamatan

3. Sebelah Selatan : Jl. Keramat Bundar, yang merupakan jalur utama kendaraan antar profinsi

4. Sebelah utara : Area kantor pemerintah wilayah Senen dan Kantor Polisi

Gambar 3 1 Peta lokasi tapak Sumber : www.Google map.com

(3)

3.2.2 Analisa Kondisi Eksisting Stasiun

1. Human issues ( permasalahan manusia)

a. Sebagai stasiun pusat kegiatan keberangkatan dan kepergian kereta dari luar Jakarta ataupun jabodetabek yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan di bidang transportasi kereta api sehingga waktu menjadi lebih efisien dan produktif

b. Stasiun Pasar Senen Sebagai salah satu gerbang masuk pemberhentian pertama kereta-kereta dari luar Jakarta yang harus mewakili image kota Jakarta

c. Stasiun Pasar Senen nantinya diproyeksikan sebagi pusat distribusi transportasi yang melayani kegiatan transportasi monorel, MRT, bus kota dan kereta api itu sendiri.

d. Kurangnya kesadaran untuk tertib berlalu lintas ataupun tidak tertatanya pedagang kaki lima di sekitar Stasiun menambah ketidakrapihan akses menuju stasiun.

2. Site issues ( permasalahan Tapak) a. Akses pencapaian

- Minimnya papan petunjuk arah untuk mencapai lokasi stasiun sehingga cukup menyusahkan khususnya bagi pengguna luar jakarta yang menggunakan kendaraan pribadi.

- Pintu masuk kedalam stasiun macet dikarenakan dekat dengan perlintasan kereta api dan terletak pada area putar balik kendaraan dijalan utama.

- Jalur pejalan kaki menyatu dengan pintu masuk kendaraan mobil - Pedagang kaki lima, Ojek maupun Angkutan umum tidak tertata dan

tidak tertib

Gambar 3 2 Kondisi tapak akses pencapaian yang tidak teratur dengan baik

(4)

b. Jalur Pejalan kaki

- Pada jalur pejalan kaki tidak disediakan jalur untuk penyandang difabel baik yang berada di lantai maupun pada pagar

- Handrail untuk lansia tidak di sediakan sedangkan level jalan dengan jalur pejalan kaki cukup tinggi sekitar 30 cm

- Tidak adanya pagar pembatas pada jalur pejalan kaki sehingga di manfaatkan untuk duduk-duduk.

Gambar 3 3 Kondisi jalur pejalan kaki

c. Mushola

- Pintu masuk ada satu dan laki-laki ataupun perempuan tercampur - Area teras menjadi tempat tunggu

- Suhu cukup panas walaupun ada AC dan Kipas

Gambar 3 4 Mushola dibagian selatan St.Senen

(5)

d. Toilet Selatan

- Untuk Toilet Pria terlalu kecil sehingga terjadi antrian , terdapat dua closed dan 3 Urinoir

- Disamping toilet ada retail yang cukup besar

Gambar 3 5 Mushola dibagian selatan St.Senen

e. Ruang Tunggu Selatan

- Suhu ruangan cukup nyaman karena ada AC dan kipas angin

- Bau makanan karena dibiarkan makan sembarang tempat sehingga tidak nyaman selama di ruang tunggu

- Masih ada calon penumpang yang tidur di atas kursi sehingga memakan tempat

- Terdapat TV dan loker pengisian baterai handphone sehingga ada hiburan

- Calon penumpang membludak karena calon penumpang datang ke stasiun 2-3 jam sebelum keberangkatan khususnya calon penumpang luar kota.

Gambar 3 6 Ruang tunggu selatan

(6)

f. Loket pembelian tiket KRL selatan

- Tidak ada layanan informasi pada area selatan stasiun

- Loket pembelian hanya ada 2 yang beroperasi pada saat jam sibuk terjadi antrian

- Tidak ada batas antrian

- Suhu cukup panas karena berada diluar bangunan

Gambar 3 7 Loket pembelian Tiket KRL Selatan

g. Sirkulasi kedatangan dan keberangkatan

- Pintu masuk KRL dan kedatangan luar kota terjadi crossing

- Penumpang dari luar kota yang akan naik KRL harus keluar membeli tiket KRL kemudian masuk lagi

- Tidak di berikan loket pembelian tiket KRL yang tidak harus keluar - Tidak ada jalur untuk difabel

- Tidak ada jalur khusus untuk penumpang yang membawa barang banyak

- Suhu panas

Gambar 3 8 Sirkulasi keberangkatan KRL dan kedatangan Luar kota terjadi crossing

(7)

h. Peron / platfoam

- Atap yang tinggi dan bantuan kipas angin suhu cukup nyaman - Bukaan lebar

- Pada area peron tidak ada pendeteksi barang saat keluar ataupun masuk kearea paid

- Tempat duduk kurang

- Ruang porter seharusnya difasilitasi agar lebih tertib dan tidak membahayakan

- Keamanan dan informasi di area platfoam tidak ada

Gambar 3 9 Kondisi Platfoam/Peron

i. Parkir

- Area parkir cenderung sempit dengan kapasitas parkir mobil sekitar 200 mobil dan parkir motor sekitar 500 kendaraan

- Pada saat momen liburan terjadi kekurangan tempat parkir yang akhirnya banyak kendaraan parkir di pinggir jalan

- Tidak ada parkir inap

- Tidak ada pemberhentian khusus taxi

- Parkir diarea parkir tidak tertib dan cenderung berebut

(8)

Gambar 3 10 Kondisi Parkir

3.2.3 Potensi Tapak

Gambar 3 11 . Potensi Tapak

- Letak tapak yang dikelilingi jalan lebar dan dilewati berbagai kendaraan menjadikan kelebihan karena pencapaian lebih mudah

- Terdapat terminal Bus dan Angkotan umum sebagai moda transportasi yang terintegrasi dengan moda kereta api

- Lahan tapak yang luas sehingga dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau - Pembangunan apartment yang menjadi solusi untuk pemukiman disekitar tapak

yang padat penduduk

JL. Kramat Bunder Kawasan Padat

Penduduk

Lahan pengembangan apartment

Kawasan Perdagangan

Terminal Senen Stasiun Senen

Gelanggang Olahraga

Kawasan Padat Penduduk

(9)

- Bangunan asli yang merupakan cagar budaya menjadi daya tarik masyarakat

Gambar 3 12 Potensi dalam tapak

Kesimpulan :

Dari data diatas maka diketahui bahwa tapak eksisting tidak berkontur. Lokasi lahan

yang cukup luas dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau dan plasa sebagai

tempat berinteraksi. Bangunan cagar budaya yang menjadi daya tarik tersendiri

yang nantinya dipadukan dengan bangunan baru yang saling beterkaitan.

(10)

Gambar 3 13 . Kekurangan Tapak

-

Terletak pada daerah ramai yang banyak dilalui kendaraan mengakibatkan terjadi crossing antar pengguna jalan dan para pengunjung stasiun

-

Kemacetan yang terjadi menjadi hambatan untuk pencapaian ke stasiun

Kesimpulan :

Dari data diatas maka diketahui bahwa tingkat kemacetan yang tinggi akibat ramainya lalu lintas dan banyak kendaraan umum yang akan mempengauhi pencapaian pada stasiun, maka pengolahan sirkulasi kendaraan dan manusia harus dilakukan dengan baik. Serta polusi udara yang dapat dikurangi dengan membuat ruang terbuka hijau dan menambah pepohonan di area sekitar tapak.

JL. Kramat Bunder Kawasan Padat

Penduduk yang tidak tertata

Kawasan Perdagangan

Terminal Senen Stasiun Senen

Kawasan Padat Penduduk yang tidak tertata

(11)

3.3. Analisa Pencapaian Menuju Tapak

Beberapa pertimbangan dalam menentukan perletakan pencapaian ke dalam tapak, diantaranya :

 Kondisi sirkulasi sekitar tapak, kepadatan lalu lintas dan kendaraan umum yang menunjang pencapaian

 Lebar jalan yang melalui tapak

 Kemudahan dan kenyamanan pengunjung

Gambar 3 14 Pencapaian ke Stasiun

Akses pejalan kaki menjadi satu dengan akses keluar masuk motor dan keluar mobil, sehingga terjadi penumpukan pengguna stasiun di area tersebut. Dan juga kendaraan umum yang sering kali berhenti dan menurunkan penumpang di depan akses tersebut, menghalangi kendaraan yang akan masuk ke stasiun

Akses utama Jl. Kramat Bundar (Masuk Mobil)

Akses kedua Jl. Stasiun Senen (Masuk Keluar Motor, Keluar Mobil, Akses Pejalan Kaki)

(12)

Gambar 3 15 Kesimpulan Pencapaian ke Stasiun

Akses masuk utama dipindahkan ke tengah site bertujuan untuk mengurai kemacetan akibat keluarnya kendaraan umum dari terminal yang posisinya berhadapan dengan pintu masuk eksisting. Penambahan signed sangat penting untuk memberikan informasi kepada para pengunjung stasiun.

3.4. Analisa Kegiatan

Analisa kegiatan yang terjadi dalam stasiun ini dibagi berdsarkan kegiatan utamanya seperti tertera pada table dibawah ini. Fasilitas dibagi menjadi fasilitas utama, fasilitas penunjang, dan fasilitas pelengkap.

Akses dari Jl. Kramat Bundar & Jl. Stasiun Senen (Pejalan Kaki) Akses ke Jl. Bungur Besar (Keluar Kendaraan)

Akses dari Jl. Stasiun Senen (Masuk keluar Kendaraan)

(13)

Table 1 Analisa Kegiatan

Fungsi Fasilitas Pengguna Kegiatan Utama

Stasiun

(Utama) Pelayanan

penumpang - Penumpang moda - Membeli atau memesan tiket

transportasi - Naik atau turun dari moda

- Pengantar penumpang transportasi

- Pengunjung umum - Perpindahan satu moda ke moda

- Karyawan yang lainnya

- Mengantar atau menjemput

- Meminta pelayanan di bagian

informasi

- Mengawasi kegiatan penumpang

- Melayani penumpang

Pelayanan

umum - Penumpang moda - Menggunakan fasilitas pelayaran

transportasi yang ada

- Pengunjung umum - Men-drop atau menjemput

- Pengantar penumpang penumpang

- Pengelola - Mengurus fasilitas pelayaran umum

- Karyawan

Pengelolaan - Pengelola - Bekerja di kavling (perasional dan - Karyawan - Mengurus stasiun

administrasi) - Melayani penumpang

- Mengadakan rapat

- Istirahat

- Menerima tamu

Penunjang - Karyawan - Bongkar muat barang atau

sampah

- Mengurus sistem utilitas bangunan

Fungsi Fasilitas Pengguna Kegiatan Utama

Komersil Retail/jasa - Penumpang moda - Membeli barangatau menggunakan

transportasi jasa yang di tawar

- Pengunjung umum - Melihat-lihat

- Pengantar Penumpang - Melayani pelanggan

(14)

- Karyawan kantor sewa - Bongkar muat barang retail - Pengelola mengelola usaha retail atau jasa

- Karyawan

- Pengusaha

Pelayanan

umum - Penumpang moda - Menggunakan fasilitas pelyanan

transportasi yang ada

- Pengunjung umum - Men-drop atau menjemput

- Pengantar penumpang penumpang

- Karyawan kantor sewa - Mengurus fasilitas pelayanan

- Pengelola umum

- Karyawan

Pengelolan - Pengelola - Bekerja di kavling

(operasional dan - Karyawan - Mengurus stasiun

administrasi) - Melayani penumpang

- Mengadakan rapat

- Istirahat

- Menerima tamu

Penunjang - Karyawan - Bongkar muat barang atau

sampah

- Mengurus sistem utilitas bangunan

3.5. Analisa Pemakai

Analisa pemakai stasiun berdasarkan pada kecenderungan pergerakan didalam stasiun. Analisa ini mempengaruhi perancangan sirkulasi pada bangunan stasiun serta penentuan kebutuhan ruang.

Table 2 Analisa Pemakai

Pengguna Kecendrungan Kriteria Perancangan

Penumpang

moda - Ingin berjalan sependek mungkin dan - Penghubung antar moda transportasi mengeuarkan energi sedikit mungkin yang jelas dan dekat

- Mencari tempat duduk bila menunggu - Di sediakan ruang-ruang mengalir - Berjalan sambil melihat-lihat dan dalam jarak tertentu harus ada - Jika menunggu terlalu lama akan pengarahan

mencari pertokoan yang menjual - Perlu ada ruang utama dengan inti

buku-buku, majalah atau makanan rung yang jelas

(15)

untuk bertemu

rancang untuk jangka waktu menunggu

- Mudah membawa barang panjang dan sebentar, di tempatkan - Budaya masarakat indonesia yang pada ruang tunggu

tidak menyukai antrian -

Disediakan jalur bagi penyandang cacat

- Menyediakan loket dengan perhitung-

an jumlah penumpang terbanyak pada

jam sibuk

- Butuh tanda-tanda yang jelas dan

menarik dengan ketinggian skala

manusia

Pengantar - Kemudahan memperoleh informasi - Tersedia tempat menunggu yang - Kemudahan melihat arah kedatangan nyaman

dan keberangkatan penumpang

- Ingin mengantarkan sampai kereta atau kendaraan umum berangkat Pengunjung

umum - Butuh orientas atau penanda pada - Olahan pintu masuk yang menarik

pintu masuk - Butuh tanda-tanda yang jelas dan

- Jika menungghu terlalu lama akan menarik dengan ketinggian skala mencari tempat yang menjual buku, manusia

majalah, atau makanan - Menciptakan squensi atau pemanda- - Ingin melihat moda transportasi ngan setempat

yang datang dan pergi. - Mengarah pemandangan ke alam - Ingin melihat-lihat pemandangan yang ada

di lingkungan sekitar - Perlu adanya pemisah yang jelas - Mudah membawa barang antara free area dengan paid area

- Bidang sirkulasi yang tidak patah

dan berliku-liku

Karyawan

stasiun - Saat istirahat mencari tempat makan -

Di sediakan semacam pusat makanan

- Bisa melihat pergerakan moda atau kantin

transportasi - Ruang-ruang kantor yang efisien

- Bisa mengontrol penumpang yang

datang ataupun pergi

- Bekerja dengan kenyamanan tinggi Pengelola

stasiun - Saat istirahat mencari tempat makan -

Di sediakan semacam pusat makanan

- Bisa melihat pergerakan moda atau kantin

transportasi Ruang-ruang kantor yang efisien

- Bisa mengontrol penumpang yang

datang ataupun pergi

- Bekerja dengan kenyamanan tinggi

Pengusaha - Berada di tempat yang banyak - Berada di jalur sirkulasi atau tempat

Retail/jasa dilewati pengunjung tunggu

(16)

- Mudah untuk bingkar muat barang Pengelola

bangunan - Saat istirahat mencari tempat makan -

Di sediakan semacam pusat makanan

Komersial - Bisa melihat pergerakan moda atau kantin

transportasi - Ruang - ruang kantor yang efisien

- Bisa mengontrol penumpang yang

datang ataupun pergi

- Bekerja dengan kenyamanan tinggi Karyawan - Saat istirahat mencari tempat makan -

Di sediakan semacam pusat makanan

bangunan

komersial - Bisa melihat kegiatan pengunjung - Ruang-ruang kantor yang efisien - Bisa mengontrol penumpang yang

datang ataupun pergi

- Bekerja dengan kenyamanan tinggi

3.6. Program Ruang

Analisa program ruang dari stasiun yaitu :

a. Kelompok kegiatan utama (Penumpang KA Jabotabek)

b. Kelompok Kegiatan Pengelola (Pengelola Stasiun dan Commercial Area) c. Kelompok Kegiatan Penunjang

d. Kelompok kegiatan Servis e. Kelompok Kegiatan Kereta Api

Table 3 Program Ruang

NO NAMA RUANG PENGGUNA KAPASITAS

Org

UKURAN

STANDART KEBUTUHAN RUANG REF

I Fasilitas Administrasi dan

Manajemen

1 Ruang Kepala Stasiun Kepala Stasiun 1 Org 24 m² 24 m² TSS

2 Ruang Wk.Ka Stasiun Wk.Ka.Stasiun 1 Org 18 m² 18 m² TSS

3 Ruang Tamu VIP Tamu 10 Org 3 m² 30 m² AS

4 Ruang Rapat Kecil Pimpinan dan Staff 20 Org 3 m² 60 m² DA

5 Ruang Tata Usaha/Administrasi Staff 10 Org 5 m² 50 m² DA

6 Gudang Arsip Staff 20 m² DA

7 R.Bagian Peralatan dan Logistik 40 m² DA

8 Sirkulasi 40% 96.8 m²

(17)

II Fasilitas Operasional 1 Ruang Kepala Pengatur Perjalanan

Kereta Api Kepala Pengatur

Perjalanan Kereta Api 1 Org 18 m² 18 m² DA

2 Ruang Wk.Ka Pengatur Perjalanan

Kereta Api Wk.Ka.Stasiun

Perjalanan Kereta Api 1 Org 15 m² 15 m² DA

3 Ruang Sinyal Staff 8 Org 0.

5 m² 4 m² DA

4 Ruang Telegraf Staff 4 Org 9 m² 36 m² DA

5 Ruang Komputer Staff 6 Org 9 m² 54 m² DA

6 Ruang Istirahat Masinis dan

Kondektur Masinis dan Kondektur 5 Org 4 m² 20 m² DA

7 Ruang Ganti dan Loker Staff 30 m² AS

8 Ruang Inap Staff 10 Org 6 m² 60 m² AS

9 Information Room/Customer Service Staff 5 Org 4 m² 20 m² DA

10 Toilet Pengelola Staff 32 m² AS

11 Smoking Area Staff dan Penumpang 5 Org 1.

6 m² 8 m² DA

12 Gudang Teknisi 50 m² DA

13 Ruang Mekanikal Elektrikal Staff 180 m² DA

14 Ruang Polisi Stasiun Kerta Api Polisi Stasiun 8 Org 4 m² 32 m² DA

15 Ruang Tahanan 4 Org 2 m² 8 m² DA

16 Sirkulasi 40% 226.8 m²

TOTAL + SIRKULASI 793.8 m²

III Fasilitas Penjualan Tiket

1 Kantor Penjualan Tiket Staff Penjual Tiket 10 Org 1.

8 M2 18 m² DA

2 Mesin Tiket Otomatis Penumpang 100 Org 1.

67 M2 167 m² AFF

3 Counter Penjualan Tiket Penumpang 100 Org 1.

5 m² 150 m² DA

16 Sirkulasi 40% 134 m²

TOTAL 469 m²

IV Fasilitas Penumpang

1 Toilet Penumpang 100 Org 1.

8 M2 180 m² AFF

2 Restoran Penumpang 100 Org 1.

67 M2 167 m² DA

3 Retail Penumpang 100 Org 2.

5 m2 250 m² DA

4 Smoking Room Penumpang 25 Org 1.

8 M2 45 m² DA

5 ATM Center Penumpang 10 Unit 1.

8 M2 18 m² HPD

6 Telepon Umum Penumpang 4 Unit 1.

8 M2 7.2 m² DA

7 Ruang Kesehatan/P3K Penumpang 10 Org 1.

8 M2 18 m² DA

8 Unpaid Area Penumpang 2500 Org 1.

8 M2 4500 m² AFF

9 Paid Area Penumpang 2000 Org 1.

8 M2 3600 m² AFF

12 Checking Area Penumpang 50 Org 1.

8 M2 90 m² DA

14 Ruang Informasi Penumpang 10 Org 1.

8 M2 18 m² DA

15 Ruang Ibadah/Musholla Penumpang 50 Org 1.

2 M2 60 m² DA

16 Parkir Motor Penumpang/Penganta

r 500 Org 1.

6 M2 800 m² DA

17 Parkir Mobil Penumpang/Penganta

r 300 Org 1.

2 M2 360 m² DA

18 Drop Off Penumpang/Penganta

r 60 m² AS

(18)

TOTAL + SIRKULASI 14242.48 m²

1 Peron Penumpang Penumpang 5000 Org 1.

2 m² 6000 m² DA

2 R.Keamanan Staff 5 Org 1.

2 m² 6 m² DA

3 R.Informasi Staff 5 Org 1.

8 m² 9 m² DA

5 Sirkulasi 40% 2406 m²

TOTAL + SIRKULASI 8421 m²

V Area Servis

1 Ruang Genset Teknisi 1 Unit 100 m² AS

2 Ruang ME Teknisi 1 Unit 50 m² AS

3 Ruang AHU Teknisi 1 Unit 50 m² AS

4 Ruang Mesin AC Teknisi 1 Unit 100 m² DA

5 Ruang Pompa Teknisi 1 Unit 50 m² DA

6 Gudang Teknisi 1 Unit 30 m² DA

7 Tempat Sampah Teknisi 1 Unit 25 m² AS

8 Ruang Sound dan CCTV Teknisi 1 Unit 36 m² AS

9 Janitor Teknisi 1 Unit 25 m² AS

10 Sirkulasi 40% Teknisi 186.4 m²

TOTAL + SIRKULASI 652.4 m²

TOTAL KESELURUHAN+ SIRKULASI 24917.48 m²

NO NAMA RUANG PENGGUNA KAPASITAS

Org

UKURAN

STANDART KEBUTUHAN RUANG REF

VI Type Kamar

1 Type 1 (3x6) Tamu 212 Unit 21

.6 m²

4,579.20 m² PRUPH

2 Type 2 (6x6) Tamu 38 Unit 43

.2 m²

1,641.60 m² PRUPH

3 Type 3 (9x6) Tamu 18 Unit 63 m²

1,134.00 m² PRUPH

5 Sirkulasi 40%

2,941.92 PRUPH

TOTAL + SIRKULASI

10,296.72 m²

VII Pengelola Apartment

1 Main Lobby Staff 150 Unit 1.

20

180.00 m² TSS

2 Cashier Staff 150 Unit 0.

02

3.00 m² TSS

3 Reservasi Staff 150 Unit 0.

04

5.40 m² AS

4 Operator Telephon Staff 150 Unit 0.

03

4.05 m² DA

5 cashier Staff 150 Unit 0.

03

4.50 m² DA

6 Safe Deposit Staff 150 Unit 0.

02

2.25 m² DA

7 Lunggage Staff 150 Unit 0.

03

4.05 m² DA

8 Toilet Staff 10 Unit 0.

75

7.50 m² DA

9 Sirkulasi 40%

84.30 m²

TOTAL + SIRKULASI

295.05 m²

VII Pengelola Apartment

(19)

1

Kepala pengelola

Staff 1 org

15.0

0

15.00 m²

PHD 2

Receptionist Staff 2 org

50 4. 9.00 m² NAD 3

Keuangan

Staff 3 org

00 5. 15.00 m² PHD

4 Pemasaran Staff 4 org 1.50 m²

6.00 m² NAD 5

Personalia

Staff 2 org

2.00 4.00 m² NAD 6

Rapat Staff 12 org

1.80 21.60 m² TSS 7

Tunggu Staff 12 org

1.80 21.60 m² PHD 7

Toilet Staff 4 unit

80 1. 7.20 m² PHD

9 Sirkulasi 20%

39.76 m²

TOTAL + SIRKULASI

139.16 m²

VIII Kegiatan Service & Penujang

1 Service Staff 12 org

1.80

750.00

2 Penunjang Staff 13 org

2.80

1,200.00

3 Penunjang Outdoor Staff 14 org

3.80

400.00

4 Mall Staff 15 org

4.80

6,400.00

9 Sirkulasi 20%

3,574.45 m²

TOTAL + SIRKULASI

12,510.57 m²

TOTAL KESELURUHAN+ SIRKULASI

23,241.50 m²

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum pasar memiliki ciri yang khas yaitu kerumunan pengunjung dan kemacetan arus lalu-lintas, kemacetan arus lalu lintas merupakan akibat dari parkir yang berada di

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Tingkat Kemacetan Lalu Lintas dengan

Kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan dan persimpangan utamanya pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari, hal ini disebabkan oleh makin banyaknya pemakaian kendaraan pribadi

Hambatan samping adalah dampak dari perilaku lalu lintas dan aktifitas pada suatu pendekat akibat gerakan pejalan kaki, kendaraan parkir dan berhenti, kendaraan

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa kecepatan arus bebas kendaraan pada ruas Jalan Lintas Sumatera Medan-Tebing Tinggi Desa Kampung Pon akibat

Jika sepatu dibuat menggunakan jenis kulit asli yang memiliki tekstur dan tingkat elastisitas tinggi, sudah dapat dipastikan bahwa harga dari sepatu kulit tersebut sangatlah

Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan bahwa pemilik kendaraan pribadi di Jakarta tidak akan mengeluarkan kendaraan pribadinya ke jalan karena Jakarta akan mengalami

Bersepeda memberikan mobilitas dan kecepatan yang tinggi, namun bersepeda seringkali sulit terlihat oleh pengendara lain. Kondisi jalan dan kemacetan akibat kendaraan, mobil